Zukri dalam tahun 2016 menerima atau memperoleh penghasilan neto sebesar Rp219.608.000,00.
Zukri berstatus kawin pisah harta dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, sedangkan isterinya menerima
atau memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp109.192.000,00. PPh 21 dihitung untuk
masing-masing suami dan istri.
Suami
Penghasilan Netto 219.608.000
PTKP (K/3) 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak 147.608.000
PPh terutang setahun 7.380.400
Istri
Penghasilan Netto 109.192.000
PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 55.192.000
PPh terutang setahun 2.759.600
PTKP
-untuk WP Sendiri Rp 54.000.000,00
-tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
-tambahan 3 anak Rp 13.500.000,00 +
Rp 72.000.000,00 -
Penghasilan Kena Pajak Rp 256.800.000,00
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp206.800.000,00 Rp31.020.000,00
Total Rp33.520.000,00
Perhitungan untuk SPT Tahunan PPh Suami
Zukri dalam tahun 2016 menerima atau memperoleh penghasilan neto sebesar Rp219.608.000,00.
Zukri berstatus menikah dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, sedangkan isterinya menerima atau
memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp109.192.000,00. Perhitungan PPh 21 untuk npwp
istri gabung dengan suami.
No Uraian Suami
Adapun data-data yang dimiliki oleh CV “ABC” (mengacu pada tahun pajak 2016), yaitu:
Dari data yang telah diperoleh diatas mengenai CV “ABC” maka mari hitung angsuran PPh
Pasal 25 yang harus diangsur oleh CV “ABC” pada tahun Mei 2017 sampai dengan April
2018 yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan pajak tahun 2017 sebagai pengurang.
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Persediaan Awal Bahan Baku+ Pembelian – Persediaan
Akhir Bahan Baku
Harga Pokok Produksi = Pemakaian Bahan Baku + Biaya Produksi Tidak Langsung
Laba Rugi Sebelum Koreksi Fiskal = Laba Rugi Operasi + Pendapatan Lain lain – Biaya
lain lain
Dikarenakan penghasilan CV “ABC” dalam setahun lebih dari Rp50 miliar, maka
perhitungannya adalah menggunakan tarif 25%. Tarif = Rp937.688.000 x 25% =
Rp234.422.000
Kesimpulan:
CV “ABC” pada pelaporan pajak tahunan tahun pajak 2016, dengan diperolehnya
data-data diatas, maka CV “ABC” memiliki kurang bayar sebesar Rp439.544 yang
harus dibayarkan sebelum pelaporan SPT Tahun 2016 ini dilaporkan (akhir April
tahun berikutnya, jika tidak adanya penundaan).
Dari perhitungan diatas CV “ABC” diketahui PPh Pasal 25 atas angsuran sejak
berakhirnya pelaporan ini adalah sebesar Rp535.000 per bulan. Angsuran ini nantinya
akan menjadi pengurang untuk kurang bayar pada pelaporan SPT Tahun selanjutnya,
dan untuk meringankan pembayaran pajak CV “ABC”.