Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ICKHSANTO WAHYUDI, S.E., M.Ak.

PERTEMUAN 5

PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
LABA DAN INVESTASI

www.esaunggul.ac.id
Pusat
LABA dan INVESTASI
PUSAT LABA
Pusat laba merupakan pusat tanggung jawab yang memiliki hak
untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan
pendapatan,

– Namun tak mempunyai hak buat mengambil


keputusan tentang investasi.

Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang


harus tercapai.
.

www.esaunggul.ac.id
PUSAT LABA
Bila suatu organisasi dirubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama
bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini
disebut dengan istilah divisionalisasi.
Sebagai aturan, perusahaan membuat unit-unit bisnis :
– Sebab mereka telah memutuskan untuk
melimpahkan wewenang yang lebih luas kepada
manajer-manajer operasi.

Meskipun tingkat pelimpahan wewenang tersebut berbeda dari perusahaan yang


satu ke perusahaan yang lain,
– namun wewenang yang lengkap buat
menghasilkan laba tak pernah dilimpahkan ke satu
segmen tunggal dalam suatu bisnis.

www.esaunggul.ac.id
Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab
Laba
Banyak manajemen mengambil keputusan
– untuk meningkatkan beban agar pendapatan
penjualan meningkat.
Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya atas
pendapatan.

Agar dapat mendelegasikan keputusan trade-off dengan aman ke tingkat


manajer yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang
dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa,
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitas
trade-off yang dibuat oleh manajer.

www.esaunggul.ac.id
Manfaat Pusat Laba
Kualitas keputusan dapat meningkat

– sebab keputusan tersebut dibuat oleh para


manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.

Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat


– sebab tidak perlu mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari kantor pusat.

Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga


dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
Karena Manajer hanya tunduk pada sedikit batasan dari korporat, maka dia
lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif-nya.

www.esaunggul.ac.id
Manfaat Pusat Laba
Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka pusat
laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum.
– Para manajer mendapatkan pengalaman dalam mengelola
seluruh area fungsional dan manajemen yang lebih tinggi
mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi
pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.

Kesadaran laba dapat ditingkatkan


– sebab para manajer yang bertanggung jawab atas laba
akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.
Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak
mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan.
Karena keluaran yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat
responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitif-nya.

www.esaunggul.ac.id
Kesulitan dengan Pusat

• Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen


puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan
bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan
hilangnya pengendalian.
• Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih
baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan
yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
• Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai
harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit
untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh dua
atau lebih unit bisnis.
• Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan
saling berkompetisi satu sama lain. Peningkatan laba untuk satu manajer dapat
berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini,
seseorang dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain
yang lebih tepat untuk merealisasikannya.
www.esaunggul.ac.id
Kesulitan dengan Pusat Laba
• Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena
adanya tambahan manajemen, pegawai dan pembukuan yang
dibutuhkan serta mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di setiap
pusat laba.
• Para manajer umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam
organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup
baginya untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.
• Mungkin ada terlalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka
pendek dengan mengorbankan profitabilitas jangka panjang
• Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan
bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan
mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.

www.esaunggul.ac.id
• Sebagian besar unit bisnis yang ada menjadi pusat laba sejak
para manajer berwenang memiliki kendali atas
pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran.
• Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi
pendapatan dan biaya dan hal tersebut dapat ditangani
dengan baik oleh “bottom line’’.
• Kewenangan seorang manajer dapat mengalami beberapa
hambatan, dimana hal ini terdapat pada desain dan operasi
pusat laba.

www.esaunggul.ac.id
Hambatan pada kewenangan unit bisnis
Halangan dari unit bisnis lain
– Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit
bisnis harus berurusan dengan unit bisnis yang lain.
– Sangatlah berguna jika kita memikirkan pengelolaan
suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga
jenis:
• keputusan produk (barang atau jasa apa saja yang harus
dibuat dan dijual)
• keputusan pemasaran (bagaimana, dimana, dan berapa
jumlah barang atau jasa yang akan dijual)
• keputusan perolehan (procurement) atau sourcing
(bagaimana mendapatkan atau memproduksi barang atau
jasa).
www.esaunggul.ac.id
Hambatan pada kewenangan unit bisnis
Hambatan dalam manajemen korporasi
Hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen dikelompokan
menjadi tiga bagian:
1. Hambatan yang timbul dari pertimbangan –
pertimbangan strategis
2. Hambatan yang timbul karena adanya
keseragaman yang diperlukan
3. Hambatan yang timbul dari sisi ekonomis
adanya suatu sentralisasi.

www.esaunggul.ac.id
Pusat Laba Lainya
Contoh-contoh pusat laba lainnya selain unit-unit
bisnis, yaitu:

1. Unit-unit fungsional
2. Pemasaran
3. Manufaktur
4. Unit pendukung dan pelayanan

www.esaunggul.ac.id
Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan dengan perusahaan cabangnya yang
bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahaan di
wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba secara
alamiah.
Para manajer cabang tidak memiliki tanggung jawab manufaktur
atau perolehan, profitabilitasnya sering kali merupakan satu-
satunya ukuran kinerja yang paling baik.
Pengukuran laba merupakan suatu alat motivasi yang sempurna.
Toko-toko dalam rantai ritel, restoran-restoran pada rantai
makanan cepat saji (fast-food chain), dan hotel-hotel pada rantai
hotel merupakan bentuk pusat laba.

www.esaunggul.ac.id
Mengukur Profabilitas
Pengukuran kinerja Ukuran kinerja ekonomis,
manajemen, yang memiliki yang memiliki focus pada
focus pada bagaimana bagaimana kinerja pusat
hasil kerja para manajer. laba sebagai suatu entitas
ekonomi.

www.esaunggul.ac.id
Jenis-jenis ukuran kinerja
• Contribution margin
Menunjukkan rentang (spread) antara pendapatan dan berbagai
pengeluaran.
• Direct profit
Pengukuran ini mencerminkan kontribusi pusat laba dalam
general overhead dan laba perusahaan.
• Laba dan control
Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokan
menjadi dua kategori: terkontrol dan tidak terkontrol.
• Pendapatan sebelum pajak
• Pendapatan bersih
Perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestic berdasarkan
bottom line jumlah pendapatan bersih setelah pajak.
• Pertimbangan manajemen

www.esaunggul.ac.id
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ukuran profabilitas
Pendapatan $1000
Ongkos penjualan 600
Biaya variable 180
Margin kontribusi 220 (1)
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90
Laba langsung 130 (2)
Beban biaya perusahaan yang terkontrol 10
Laba yang terkontrol 120 (3)
Alokasi perusahaan yang lainnya 20
Pendapatan belum kena pajak 100 (4)
Pajak 40
Pendapatan bersih $60 (5)

www.esaunggul.ac.id
Pusat Investasi
 Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang
kinerja manajernya dinilai atas laba yang diperoleh
dihubungkan dengan investasinya.
 Tujuan Penilaian Pusat Investasi
1. Menyediakan alat evaluasi untuk proyek investasi.
2. Menyediakan informasi untuk membuat keputusan
investasi.
3. Memotivasi manajer divisi agar selalu memonitor aktiva,
utang, dan modal divisi yang digunakan sebagai dasar
penentuan besarnya investasi.
4. Mengukur kinerja manajer pusat investasi.
5. Sebagai dasar pemberian insentif pada manajer pusat
investasi atas kinerjanya.

www.esaunggul.ac.id
Tujuan pengukuran kinerja pusat
investasi
a) Manajer divisi dapat menghasilkan laba yang memuaskan
atas investasi

b) Manajer divisi hanya melakukan investasi tambahan jika


investasi tersebut dapat menghasilkan laba yang memuaskan
dibandingkan dengan investasinya

www.esaunggul.ac.id
ROI (Return On Investment)

• Pengukur kinerja pusat investasi dengan menentukan


besarnya rasio laba dengan investasinya.
• Misalkan: Capaian ROI yang diharapkan dari divisi besarnya
20% per tahun,  kinerja divisi dinilai baik jika ROI
sesungguhnya tercapai minimal sebesar 20%,  jika tidak
tercapai maka kinerja divisi dinilai tidak baik.

www.esaunggul.ac.id
ROI
ROI = Rasio laba terhadap penjualan x Perputaran investasi
Laba x Penjualan x 100%
Penjualan Investasi

Laba (EAT) x 100%


Investasi
Usaha meningkatkan ROI
• Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan
• Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba
• Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan
• Menurunkan investasi divisi

www.esaunggul.ac.id
Keuntungan ROI
• Merupakan metode pengukuran yang obyektif  didasarkan pada data
akuntansi yang tersedia
• ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI
• Memungkinkan pembandingan kinerja antar divisi meskipun skala
kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda
• Pengukuran kinerja dengan ROI mendorong terciptanya keselaran tujuan
divisi dengan tujuan perusahaan
• ROI dapat digunakan sebagai pembanding dengan persentase biaya modal
yang ada di pasar modal
• Sebagai alat untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang terlalu besar atau
menganggur
• ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti, dalam pengertian
absolut

www.esaunggul.ac.id
Kelemahan ROI
• Metode ROI terlalu menyederhanakan masalah pengukuran,
karena hanya menggunakan rasio tunggal.
• ROI yang diharapkan dapat berbeda untuk divisi yang
menggunakan investasi yang sebanding
• Terlalu mendasarkan pada laba akuntansi, padahal
pengukuran kinerja divisi terutama untuk pihak dalam
organisasi
• Mudah menimbulkan konflik antara tujuan divisi dengan
tujuan divisi lain
• ROI hanya mengukur salah satu keberhasilan pencapaian
tujuan, yaitu tujuan yang bersifat keuangan

www.esaunggul.ac.id
Residual Income (RI) atau
Economic Value Added (EVA)
• Merupakan laba yang dihitung dari selisih antara laba bersih
dikurangi dengan biaya modal yang diperhitungkan atas
investasi
• Keuntungan EVA:
a) Divisi yang investasinya sebanding mempunyai sasaran laba
yang sama
b) Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya
modal yang berbeda
c) Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang
dapat menghasilkan RI sebesar mungkin
d) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubahan nilai pasar perusahaan
www.esaunggul.ac.id
Kelemahan EVA
• Sulit menentukan biaya modal secara obyektif

• EVA jarang dipakai dalam pratik


• EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis

• Rumusan EVA
EVA = Laba bersih – Beban modal

Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan

EVA = Modal yang digunakan (ROI-Biaya Modal)

www.esaunggul.ac.id
Tindakan untuk meningkatkan EVA
 Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan
productivity gains, tanpa meningkatkan basis investasi.
 Divestasi asset, produk, dan atau bisnis yang ROI nya kurang
dari besarnya biaya modal.
 Investasi agresif yang baru dalam asset, produk, dan atau
bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal.
 Peningkatan penjualan, margin laba atau efisiensi modal
(rasio penjualan terhadap modal yang digunakan).

www.esaunggul.ac.id
Tiga alasan yang membuat EVA lebih unggul
dari ROI yaitu:

• Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang


sama, sedangkan, pendekatan ROI memberikan insentif yang
berbeda dengan investasi diantara unit-unit usaha.
• Keputusan untuk meningkatkan ROI suatu pusat investasi
dapat menurunkan keseluruhan labanya.
• EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang
lebih kuat terhadap perubahan nilai pasar perusahaan.

www.esaunggul.ac.id
THANK YOU

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai