Anda di halaman 1dari 5

Asumsi Aktuaria dan Sensitivitas

Nilai Aset Program didasarkan pada angka yang dapat diuji, kewajiban manfaat
diestimasi dengan menggunakan angka asumsi aktuaria, seperti tingkat diskonto.Terlebih lagi
biaya yang dilaporkan juga sensitive terhadap asumsi actuarial, seperti tingkat pengembalian aset
program.Akibat kesensitifan ini, manajer dapat memanipulasi asumsi ini untuk mempercantik
laporan keuangan.
Asumsi pentingnya adalah estimasi tingkat diskonto.Perubahan tingkat diskonto
memengaruhi besaran kewajiban pension maupun ekonomi.Tingkat diskonto yang lebih rendah
meningkatkan kewajiban pensiun dan karenanya menurunkan pendanan dari neraca. Tingkat
Diskonto memengaruhi biaya manfaat ekonomi selama tahun tersebut.
Papaaran Risiko Pensiun
Program pensiun dapat menghadapkan perusahaan pada risiko tertentu. Risiko ini timbul
dalam hal aset program mempunyai profil resiko yang berbeda dengan kewajiban pensiun,
khususnya ketika perubahan nilai pasar suatu aset program tidak mempunyai korelasi dengan
perubahan pada nilai kewajiban pensiun. Sehingga, perubahan nilai kewajiban pensiun
beralokasi dengan harga pasar obligasi.Oleh sebab itu perusahaan yang menginvestasikann dana
pensiunnya terutama pada sekuritas hutang akan sangat terlindungi dari resiko.Karena nilai aset
program akan berfluktuasi secara bersama-sama dengan nilai kewajiban pensiun. Dikarenakan
pengembalian utang lebih kecil daripada ekuitas, banyak perusahaan memilih untuk
mengalokasikan aset program ekuitas, dengan porsi yang cukup signifikan.
Sebelum menganalisis risiko pensiun, hendaknya mengetahui persis, apa risiko pensiun
itu. Secara teknik, dapat didefenisikan risiko pensiun sebagai profibilitas ketidakmampuan suatu
perusahaan membayarkan kewajiban pensiun tahun berjalan.Namun status pendanaan saja tidak
dapat memberikan informasi mengenai 2 faktor lain yang kriktikal dalam menentukan risiko
pensiun suatu perusahaan, yaitu :
1. Intensitas pensiun, yaitu besar kewajiban pensiun sehubungan dengan pos aset
lainnya dalam perusahaan btersebut.
2. Sejauh mana profil risiko dari aset program salah dikaitkan dengan kewajiban
pensiunnya.
Kontinjensi dan Komitmen
Kontinjensi merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya
bergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kewajiban kontinjen timbul dari
perkara hukum, ancaman pengambilalihan,penagihan piutang, klaim atas garansi produk atau
kerusakan produk,garansi kinerja,perhitugan pajak, risiko,yang diasuransikan sendiri dan
kerugian property akibat bencana.

Analisis Kewajiban Kontinjen


Kewajiban kontinjen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jaminan merupakan
estimasi. Keakuratan analisis atas kewajiban ini bergantung pada keakuratan estimasi
tersebut,yang sering kali didasarkan pada masa depan.
Menganalisis pengungkapan atas seluruh kerugian (keuntungan) kontinjensi sangat
diperlikan Pengungkapan kontinjensi umumnya meliputi :

Deskripsi kewajiban kontinjen dan tingkat risiko.


Jumlah kontinjensi potensial dan bagaimana partisipasi pihak lain diperlakukan dalam
penentuan resiko
Pembebanan estimasi kerugian kontinjen, jika ada.

Cadangan untuk kerugian di masa depan merupakan jenis kontinjensi lainnya yang perlu
diperiksa. Konservatisme dalam akuntansi meminta perusahaan untuk mengakui kerugian saat
perusahaan dapat menentukannya. Tetapi perusahaan cenderung untuk mengestimasi lebih besar
(Overestimate) kerugian kontijen mereka, khususnya di tahun dengan kinerja yang buruk.
Dua sumber informasi yang berguna adalah.

Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan


Informasi dalam bagian Managements Discussion and Analisis

Komitmen
Merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja di masa
depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti
pendatanganan kontrak atau penerbitan pesana pembelian dan bukan transaksi yang lengkap.
Pendanaan diluar neraca
Pendanaan di luar neraca adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu.Selain
sewa, terdapat rancangan pendanaan di luar neraca lainnya, mulai dari yang sederhan sampai
yang kompleks. Rancangan ini merupakan bagian dari tatanan yang selalu berubah, yang saat
ketentuan akuntansi atas transaksi pendanaan di luar neraca diterapkan untuk lebih
mencerminkan kewajiban

Entitas Bertujuan Khusus


Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entities- SPE)
Konsep SPE :

SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan investasi ekuitas
SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan membeli
aset dari atau untuk perusahaan sponsor
Arus kas dari aset digunkan untuk membayar utang dan menyediakan pengembalian bagi
investor ekuitas

Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas mengacu pad poendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Ekuitas
dipandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan.Klaim pemegang ekuitas umumnya berada
di bawah kreditor yang berarti klaim kreditor dipenuhi terlebih dahulu.
Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan pelaporan standar ekuitas
pemegang saham. Analisis tersebut meliputi :

Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendataan ekuitas.


Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan prioritas mereka
dalam likiudasi
Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas.
Menelaah kontrak,ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan lainnya atas distribusi
saldo laba,
Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat dikonversi

Membedakan antara instrument kewajiban dan instrument ekuitas sangatlah penting jika
instrument keuangan memiliki karakteristik kewajiban dan ekuitas.
Modal Saham
Pelaporan Modal Saham
Pelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal.
Informasi tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan terkait.Berikut daftar
perubahan kenaikan modal saham dan penurunan modal saham

Sumber kenaikan modal saham yang beredar :

Penerbitan saham
Konversi utang dan saham preferen
Penerbitan saham dan akuisisi dan merger
Penerbitan untuk opsi saham dan waran

Sumber penurunan modal saham yang beredar :

Pembelian dan penghentian saham


Pembelian kembali saham
Pemecahan saham terbalik

Spek pentinglainnya dalam analisis modal saham adalah evaluasi atas opsi yang dimiliki
pihak lain, saat dilaksanakan, menyebabkan kenaikan jumlah saham beredar dan mendilusi
kepemilikan. Opsi tersebut meliputi :

Hak konversi Utang dan saham preferen menjadi saham biasa


Waran yang dapat ditukarkan dengan saham dalam kondisi tertentu.
Opsi saham untuk kompensasi dan bonus memerlukan penerbitan modal saham
selama periode tertentu pada harga tetap
Komitmen untuk menerbitkan modal saham.

Klasifikasi Modal Saham


Modal saham merupakan saham yang dterbitkan kepada pemegang ekuitas sebagai pembayaran
aset dan jasa
Saham Preferen, adalah kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang tidak dimiliki saham
biasa
Saham Biasa, merupakan kelompok saham yang mencerminkan hak milik serta memiliki risiko
tinggi dan pegembalian yang tinggi atas kinerja perusahaan.
Analisis Modal Saham
Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasanpembatasan yang berlaku.Komposisi ekuitas penting karena dapat mempengaruhi hak sisa atas
saham biasa serta hak,risiko dan pengembalian bagi investor ekuitas.
Dividen Tunai dan Dividen Saham
Dividen Tunai merupakan distribus kas kepada pemegang saham. Dividen ini merupakan jenis
dividen yang paling umum dan saat diumumkan menjadi kewajiban bagi perusahaan.

Dividen Saham adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang sahm secara
proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi yang permanen.
Perbatasan Saldo Laba
Saldo laba dapat dibatasi pada pembayaran dividen sebagai akibat kontrak perjanjian, seperti
perjanjian pinjaman atau melalui tindakan dari dewan direksi,Pembatasan atau persyaratan saldo
laba merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah tertentu. Pembatasan penting
meliputi pembatasan dividen
Spin Off dan Split Off
Spin-Off adalah distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen, aset
dikurangi sebagai saldo laba
Split-Off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki perusahaan dengan saham yang
dimiliki oleh para pemegang saham ; aset dikurangi dan saham yang diterima dari pemegang
saham diperlakuakan sebagai saham yang ditarik kembali
Nilai buku per Lembar Saham
Nilai buku perlembar saham adalah anka perlembar yang berasal dari likuidasi perusahaan pada
jumlah yang dilaporkan dalam neraca.Nilai buku saham biasa sama dengan total asset dikurangi
kewajiban dan klaim sekuritas yang yang diprioritaskan pada jumlah yang dilaporkan dalam
neraca.

Anda mungkin juga menyukai