BAB 7, 8 & 9
Disusun Oleh:
Budi Utomo
Firdaus
Fauzia Agustina (186020300011004)
WAWANCARA
Pewawancara diperlukan pelatihan unuk meminimalkan bias yang ditunjukkan dalam infleksi
Jenis Wawancara
memasuki situasi wawancara dengan rangkaian pertanyaan yang direncanakan yang akan
peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Untuk
memahami situasi, peneliti dapat mewawancara karyawan pada beberapa tingkat, pada tahap
awal hanya pertanyaan terbuka dan luas yang diajukan dan jawabannya akan memberikan
informasi mengenai persepsi responden. Jenis dan sifat pertanyaan yang diberikan berbeda
sesuai dengan tingkat dan jenis pekerjaannya. Manajer pada tingkat atas dan menengah dapat
diberikan pertanyaan yang lebih langsung mengenai persepsi terhadap masalah dan situasi yang
dihadapi. Sedangkan untuk karyawan yang lebih rendah diberikan pertanyaan yang terbuka dan
a) Ceritakan mengenai unit dan departemen anda, bahkan mengenai organisasi secara
keseluruhan, dalam hal pekerjaan, karyawan dan apapun yang menurut anda penting.
b) Saya ingin mengetahui tentang pekerjaan anda, mohon dijelaskan secara terperinci hal-hal
yang anda lakukan dalam pekerjaan sehari-hari dari jam delapan pagi hingga jam empat
sore?
c) Dibandingkan dengan unit lain dalam organisasi ini, apa saja kekuatan dan kelemahan unit
anda?
Teknik bertanya seperti itu biasanya membuat responden lebih bersedia memberikan
informasi, baik hal baik maupun kurang baik yang dapat diungkapkan. Namun jika responden
menunjukkan keengganan ataupun secara terus terang menolak bekerja sama, pewawancara
Setelah melakukan wawancara tidak terstruktur dan mempelajari data yang diperoleh,
peneliti akan mengetahui variabel yang memerlukan fokus lebih besar dan membutuhkan
informasi mendalam.
2. Wawancara Terstruktur
ketika sejak awal diketahui informasi apa yang diperlukan. Pewawancara mempunyai daftar
pertanyaan yang direncanakan untuk ditanyakan baik secara pribadi, melalui telepon atau
komputer sebagai tindak lanjut dari wawancara tidak terstruktur. Selanjutnya faktor-faktor baru
respons, pewawancara harus memahami tujuan dan sasaran dari setiap pertanyaan.
Alat bantu visual seperti gambar, kartu, atau materi lain terkadang digunakan dalam
melakukan wawancara, misalnya untuk penelitian pemasaran. Alat bantu visual digunakan
Informasi yang diperoleh dalam wawancara ini selanjutnya ditabulasi dan dianalisis,
sehingga peneliti bisa menjelaskan fenomena dan bisa mengukurnya, atau mengidentifikasi
masalah spesifik dan membuat teori mengenai faktor yang mempengaruhi masalah dan
Tujuan wawancara tidak terstruktur untuk menyelidiki dan menggali beberapa faktor
penting pada situasi tertentu. Selanjutnya hal tersebut ditindaklanjuti selama wawancara
terstruktur untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam yang membantu dalam
Melatih Pewawancara
Pewawancara bisa terdiri dari tim yang terlatih. Sebelumnya pewawancara harus
diberikan informasi yang lengkap mengenai penelitian dan diberikan pelatihan mengenai cara
memotivasi responden untuk menjawab, apa yang dicari dari jawaban tersebut, bagaimana
mengakhiri wawancara, serta bagaimana membuat catatan dan pengkodean respon wawancara.
memerlukan perencanaan yang baik, pelatihan yang memadai, memberikan pedoman yang
Informasi yang diperoleh selama wawancara semaksimal mungkin harus bebas dari
bias. Bias mengacu pada kesalahan atau ketidakakuratan dalam pengumpulan data. Bias dapat
Pewawancara bisa membiaskan data jika tidak terbangun kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan orang yang diwawancara, jika respon diartikan secara salah atau
terdistorsi, maupun jika pewawancara secara tidak sengaja mendorong atau
terhadap apa yang disampaikan responden, sopan dalam bertanya, mengulangi dan/atau
Orang yang diwawancara dapat membiaskan data jika mereka tidak menyampaikan
mereka adalah apa yang pewawancara ingin dengarkan dan harapkan dari mereka.
Demikian juga jika orang yang diwawancara tidak memahami pertanyaan, dan mereka
malu atau enggan untuk meminta klarifikasi, sehingga jawabannya menyebabkan bias.
Responden mungkin juga tidak memberikan jawaban yang sebenanya karena faktor
ketidaksukaan pribadi, ataupun menjawab pertanyaan dengan cara yang dapat diterima
- Keadaan tempat wawancara, misalnya beberapa orang mungkin merasa tidak cukup
nyaman jika diwawancara ditempat kerja sehingga tidak memberikan respon yang
sebenarnya. Wawancara bisa dilakukan dari rumah kerumah atau melalui telepon.
Pewawancara juga bisa mengurangi bias dengan menggunakan cara bertanya yang
konsisten dengan tidak mendistorsi atau memalsukan informasi yang diterima dan
yang informatif dan jujur tanpa merasa takut dengan konsekuensi yang
membahayakan.
merugikan staf.
Peneliti dapat memotivasi responden untuk emmberikan jawaban yang jujur dan
peningkatan pekerjaan.
2. Teknik Bertanya
memberikan respon yang tidak bias dengan menghilangkan kecurigaan yang mungkin
pertanyaan terbuka untuk memperoleh ide yang luas dan membentuk kesan
tertentu mengenai situasi. Pertanyaan lebih lanjut yang secaara progresif lebih
fokus dapat diajukan dengan memproses respon dan mencatat bebrapa
bias dengan tidak menggunakan loaded question (pertanyaan yang berisi asumsi
Bias muncul dari penekanan kata-kata tertentu, perubahan nada dan suara serta
melalui saran yang tidak tepat. Sebagai contoh, “Ceritakan bagaimana anda
melakukan pekerjaan?” lebih baik daripada “Pekerjaan yang anda lakukan pasti
Mengklarifikasi Persoalan
tidak adil dalam organisasi ini, senioritas sama sekali tidak diperhitungkan,
Membuat Catatan
a) Observasi Partisipan
berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti,
Observasi Partisipan adalah peneliti berpartisipasi dalam kelompok sosial yang diteliti.
Partisipasi ini memiliki tingkat yang berbeda, tingkat tertinggi adalah partisipasi lengkap.
mungkin dan berusaha untuk menjadi anggota yang diterima dari kelompok sosial.
Kekurangannya adalah partisipasi lengkap dapat membatasi kebebasan gerak diluar peran
yang sudah dipilih dan sulit untuk menghentikan peran partisipan penuh ketika penelitian
perspektif penelitian yang kabur, meningkatnya kemungkinan temuan penelitian bias, serta
sepenuhnya (partisipan lengkap) dan non anggota sepenuhnya (outsider). Dalam partisipasi
ini peneliti mengamati kejadian yang diteliti, menjaga jarak tertentu dari kejadian dan tidak
pernah memberikan intervensi. Jadi peran peneliti sebagai saksi atau penonton. Teknik lain
adalah “shadowing”, yaitu peneliti mengikuti subjek secara dekat dengan terlibat dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam partisipasi aktif peneliti tidak hanya sebagai penonton dan tidak
menyembunyikan bahwa dia adalah pengamat. Sehingga peneliti tidak hanya mengamati
kegiatan sehari-hari tetapi juga terlibat dalam kegiatan. Tujuannya partisipasi aktif adalah
tidak untuk menjadi subjek dan telibat jauh dalam aktivitas mereka, namun hanya untuk
mendapatkan pemahaman.
memilih informasi penting dan mempelajari keadaan penelitian. Izin melakukan penelitian
diperoleh dari manajemen puncak setelah peneliti menjelaskan tujuan penelitian. Senjutnya
adalah menjadi anggota yang diterima kelompok sosial. Perlunya sponsor dari orang yang
kelompok lain, menjamin peneliti dan menjelaskan kehadiran peneliti dalam kelompok.
Aspek penting dalam observasi partisipan adalah membangun hubungan, yaitu membangun
hubungan dengan mempercayai kelompok yang diteliti, menunjukkan rasa hormat, menjadi
Werner dan Schoepfle (1987) menjelaskan 3 proses dalam observasi yang dapat
1. Observasi deskriptif, yaitu peneliti terbuka terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi,
mengumpulkan data yang menjelaskan kondisi, subjek dan peristiwa yang terjadi. Data
pada jenis pendapat, emosi, tidakan, aktivitas serta mencari tema yang muncul.
3. Observasi selektif, peneliti fokus pada jenis tindakan atau aktivitas yang berbeda,
muncul.
Metode penting dalam memperoleh data observasi adalah membuat catatan lapangan
yang berisi informasi yang diamati, rekaman percakapan informal dengan subjek yang
diteliti dan catatan jurnal. Berikut ciri catatan yang baik (Schensul, Schensul & LeComte,
1999):
Memisahkan pendapat dan asumsi pribadi seseorang dari apa yang mereka amati
Mencatat tanggal, waktu, tempat dan nama peneliti pada setiap halaman catatan.
Melihat interaksi dalam kondisi/keadaan: siapa yang berbicara, siapa yang dihormati,
Memperhatikan kata diawal dan diakhir, karena hal tersebut paling mudah diingat
Mendengarkan secara seksama dalam waktu yang alma merupakan hal yang sulit,
terkadang memperhatikan.
Seringkali melibatkan lebih dari satu observasi, termasuk wawancara informal dan
1. Pertanyaan terbuka
yang mereka pilih. Contohnya menanyakan apa yang responden sukai dari supervisor atau
2. Pertanyaan Tertutup
alternatif yang diberikan peneliti. Misalnya pertanyaan yang sudah disiapkan jawaban oleh
keputusan cepat dalam memilih alternatif yang diberikan dan membantu peneliti
mengkodekan informasi dengan mudah untuk analisis selanjutnya. Pilihan alternatif harus
bersifat mutually exclusive (saling lepas) dan collectively exhaustive (mencakup semua).
Beberapa kuisioner diakhiri dengan pertanyaan terbuka yang mendorong responden untuk
mengomentari topik yang belum tercakup. Responnya harus diedit dan dikategorikan untuk
analisis selanjutnya.
menjawab tanpa berfikir untuk melingkari titik diujung skala. Dalam kuisioner
pertanyaan sebaiknya disusun secara positif dan negatif dalam daftar pertanyaan agar
peneliti bisa mendeteksi bias, dan sebaiknya menghindari penggunaan kata “tidak” dan
berbeda pada sub kalimatnya dan sebaiknya mengajukan pertanyaan dalam dua atau
lebih pertanyaan yang terpisah. Misalnya pertanyaan respon ganda, “menurut anda
apakah ada pasar yang baik untuk produk ini dan bahwa produk ini akan laris terjual?”.
Sebaiknya pertanyaan tersebut dipisan agar tidak mendapatkan respon yang ambigu.
3. Pertanyaan ambigu
pertanyaan tersebut tidak dijelaskan perasaan mereka ditempat kerja, dirumah atau
tersebut menyebabkan bias karena hasilnya tidak memberikan jawaban yang tepat.
menurut anda pada peningkatan biaya hidup saat ini, karyawan seharusnya diberikan
Pertanyaan ini menimbulkan bias karena disampaikan dengan cara yang sangat
emosional, misalnya, “Sejauh mana menurut anda pihak manajemen mungkin akan
7. Keinginan Sosial
anda apakah orang yang tua sebaiknya diberhentikan?” sebaiknya diubah dengan
memberikan sedikit tekanan pada penerimaan sosial menjadi “terdapat kelebihan dan
kekurangan untuk mempertahankan orang-orang yang sudah tua sebagai tenaga kerja,
sejauh mana menurut anda perusahaan seharusnya terus mempekerjakan orang yang
sudah tua?”
8. Panjang Pertanyaaan
Pertanyaan yang sederhana lebih disukai dari pertanyaan panjang, sehingga sebaiknya
pertanyaan kuisioner tidak melebihi 20 kata atau melebihi satu baris penuh pada
cetakan.
9. Urutan Pertanyaan
umum ke pertanyaan spesifik, dari pertanyaan yang mudah ke pertanyaan yang semakin
sulit dijawab (funnel approach). Yang perlu diperhatikan adalah dalam menentukan
Klasifikasi data/informasi pribadi terdiri dari informasi usia, tingkat pendidikan, status
pernikahan dan penghasilan. Sebaiknya tidak menanyakan nama responden, tetapi jika
kuisioner harus diidentifikasi dengan responden, maka dapat diberi nomor dan
dihubungkan dengan nama responden dalam sebuah dokumen terpisah. Data pribadi
Prinsip Pengukuran
Prinsip pengukuran perlu diikuti untuk memastikan data yang diperoleh adalah tepat untuk
menguji hipotesis. Hal ini mengacu pada skala dan teknik penskalaan yang digunakan untuk
mengukur konsep. Menentukan skala yang tepat sebaiknya menggunakan skala interval dan
skala rasio dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal. Ketepatan data perlu dinilai
melalui uji validitas dan reliabilitas. Validitas mengungkap seberapa baik sebuah teknik,
instrumen atau proses mengukur konsep tertentu, dan reliabilitas menunjukkan seberapa stabil
survei secara jelas. Sangat penting membangun hubungan dengan responden dan
yang bias. Bagian pendahuluan sebaiknya diakhiri dengan ungkapan yang sopan,
mengisi survei.
b) Menyusun pertanyaan, memberikan instruksi dan petunjuk serta penjajaran yang baik
Menyusun pertanyaan yang logis dan rapi pada bagian yang tepat dan memberikan
rapi sehingga responden bisa membaca dan menjawab kuisioner dengan cepat.
c) Data pribadi
Informasi yang bersifat sangat pribadi dan rahasia misalnya penghasilan, keadaan
pada pengetahuan dan pemecahan masalah sehingga responden tidak menganggap hal
mereka inginkan. Kuisiner akan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada responden.
f) Menyimpulkan Kuisioner
Kuisiner sebaiknya diakhiri dengan sebuah catatan yang sopan yang mengingatkan