Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 9:

Niken Asmoro Bangun


(170810301148)
Latifah Rahmawati Oktafiani
(170810301177)
Yanti Dwi Hariyani
(170810301087)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Prosedur Penyelesaian
Pekerjaan Lapangan
01 Melakukan review atas peristiwa kemudian

02 Membaca notulen rapat

Mengajukan pertanyaan atau melakukan


03 konfirmasi dengan penasihat hukum

04 Mendapatkan surat representasi klien

05 Melaksanakan prosedur analitis komprehensif


Melakukan Review Atas Peristiwa Kemudian
(Subsequent Event Review)
Periode peristiwa kemudian (Subsequent Event Review) merupakan periode
yang dihitung sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal berakhirnya
pekerjaan lapangan (tanggal laporan audit).
Melakukan Review Atas Peristiwa Kemudian
(Subsequent Event Review)
Peristiwa
Peristiwa Kemudian Jenis 2,
Kemudian Jenis 1
meliputi peristiwa-
meliputi peristiwa yang peristiwa yang
memberikan tambahan memberikan tambahan
bukti berhubungan dengan bukti yang berhubungan
kondisi yang ada pada dengan kondisi yang tidak
tanggal neraca dan ada pada tanggal neraca
berdampak terhadap yang dilaporkan, tetapi
taksiran yang melekat kondisi tersebut ada
dalam proses penyusunan sesudah tanggal neraca.
laporan keuangan.
Prosedur audit yang dapat dilakukan auditor berkaitan
dengan peristiwa kemudian
1. Membaca dan menganalisis laporan
keuangan intern terbaru setelah
tanggal neraca serta membandingkan 4. Membaca notulen rapat para pemegang
dengan laporan keuangan tahunan, saham, direktur, komite resmi lainnya,
2. Mengajukan pertanyaan kepada 5. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan
manajer atau eksekutif perusahaan hukum klien mengenai adanya tuntutan
mengenai apakah laporan keuangan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan,
intern telah disajikan dengan dasar 6. Mendapatkan surat representasi dari
yang sama dengan penyusunan laporan manajer yang berwenang mengenai
keuangan tahunan, peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian
3. Mengajukan pertanyaan kepada pejabat dan pengungkapan, yang bertanggal sama
atau eksekutif yang bertanggungjawab dengan tanggal laporan audit,
atas masalah keuangan dan akuntansi, 7. Mengajukan pertanyaan tambahan,
8. Melaksanakan beberapa prosedur yang
dipertimbangkan perlu dan semestinya
dilakukan.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:138) subsequent event yang harus
diaudit oleh akuntan public adalah:

a. Subsequent Collection
• Penagihan sesudah tanggal neraca,
sampai mendekati selesainya pekerjaan
lapangan/audit field work
• Dilaksanakan dalam pemeriksaan
Piutang, dan Barang Dalam Perjalanan

b. Subsequent Payment
• Pembayaran sesudah tanggal neraca
sampai mendekati selesainya audit field
work
• Dilaksanakan dalam pemeriksaan hutang
dan biaya yang masih harus dibayar
Menelaah Notulen Rapat
Notulen rapat para pemegang saham,
direktur, komite resmi lainnya (komite
keuangan dan komite audit), dapat berisi hal-
hal yang secara signifikan berkaitan erat
dengan audit yang dilaksanakan, misalnya:
1. Otorisasi pengeluaran obligasi,
2. Otorisasi pengeluaran saham baru,
3. Otorisasi pembelian kembali saham
sendiri,
4. Otorisasi pembayaran dividen,
5. Otorisasi penghentian jenis produk
tertentu.
Kelima hal tersebut diatas berpengaruh pada
asersi-asersi manajemen dalam laporan
keuangan.
Mengajukan Pertanyaan atau Konfirmasi Kepada Penasihat Hukum
Klien

Pengajuan pertanyaan atau konfirmasi


dilakukan untuk memperoleh bukti
mengenai keberadaan tuntutan hukum,
klaim, dan keputusan pengadilan yang
mempengaruhi usaha dan keuangan klien
dimasa datang. Kadang kejadian ekonomi
lebih mempengaruhi posisi keuangan
daripada suatu transaksi kas atau
transaksi lainnya. Sebagai contoh adalah
kewajiban kontinjensi.
Menghimpun Surat Representasi Klien
Auditor mengandalkan representasi klien
untuk:

Mengkonfirmasikan pernyataan lisan


yang disampaikan pada auditor

Mendokumentasikan ketepatan
representasi yang kontinu

Menurunkan kesalahpahaman mengenai


representasi manajemen
Isi Surat Representasi Klien
1. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk
menyajikan laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang diterima umum
2. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan
3. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat
4. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi
yang tidak tercatat
5. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan
istimewa
6. Ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang
mungkin berdampak pada laporan keuangan
7. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi, dan lain
sebagainya
Melaksanakan Prosedur Analitis
Komprehensif
Prosedur analitis mencakup penggunaan rasio
dan teknik pembandingan lainnya. Prosedur
analitis juga digunakan dalam tahap
penyelesaian audit sebagai alat penelaahan
menyeluruh atau penelaahan akhir atas laporan
keuangan. Prosedur analitis ini bertujuan untuk
membantu auditor dalam mengambil
kesimpulan mengenai audit, dan dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.
Pengevaluasian Temuan

TUJUAN Langkah Untuk Mencapai Tujuan

a. Membuat penetapan
a. Untuk menentukan
akhir mengenai
jenis pendapat
materialitas dan risiko
yang akan
audit
diberikan
b. Melakukan penelaahan
b. Untuk menentukan
teknis mengenai laporan
apakah standar
keuangan
pengauditan telah
c. Merumuskan pendapat
dilaksanakan
dan membuat draft
dengan baik dalam
laporan audit
audit
d. Melakukan penelaahan
akhir atas kertas kerja
Berkomunikasi dengan Klien

a. Komunikasikan hal-hal yang


berkaitan dengan struktur
pengendalian Internal.

b. Komunikasi mengenai
pelaksanaan audit
(dengan komite audit).
Surat pernyataan manajemen
Menyiapkan Surat mencakup komentar tentang:
Pernyataan hal-hal yang berkaitan dengan
pengendalian internal yang tidak
Manajemen dipertimbangkan sebagai kondisi
yang dapat dilaporkan;
Rekomendasi Sumber daya dan
jasa benilai tambah yang tercatat
selama audit;
hal-hal yang bersangkutan
dengan pajak.
Tanggung Jawab Setelah
Audit
Tanggung jawab setelah audit mencakup pertimbangan
atas:
1. Subsquent Events yang terjadi antara tanggal dan
penerbitan laporan keuangan;
2. Penemuan Fakta-Fakta yang ada
3. Penemuan prosedur yang dihilangkan
Subsquent Events yang terjadi antara
tanggal dan penerbitan laporan keuangan

Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk


mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu
prosedur audit apapun selama periode waktu ini
guna menemukan subsequent events yang material.
Penemuan fakta-fakta baru

• Auditor harus mengambil langkah-langkah untuk


mencegah pengandalan (pemanfaatan) dimasa datang
atas laporan audit.
• Langkah-langkah tersebut meliputi:
a) Memberitahu (tertulis) klien bahwa laporan audit
tidak dapat lagi dikaitkan dengan laporan keuangan;
b) Memberitahu (tertulis) badan yang berwenang seperti
BAPEPAM bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan
lagi;
c) Memberitahu (tertulis) melalui badan berwenang
(BAPEPAM) kepada setiap individu yang diketahui
mengandalkan laporan keuangan, bahwa laporan audit
tidak bisa diandalkan lagi.
Penemuan adanya prosedur yang tidak
dilaksanakan
Setelah tanggal laporan audit, ada kemungkinan auditor menyimpulkan
bahwa sutu atau blebih prosedur audit, yang dianggap perlu sesuai
keadaan, tidak dilaksanakan selama pelaksanaan audit. Standar pengauditan
tidak mensyaratkan auditor untuk melaksanakan penelaahan pos audit
(setelah audit berakhir) atas pekerjaan lapangan. Meskipun demikian,
penemuan adanya prosedur audit yang tidak dilaksanakan dapat diketahui
melalui:
1. Pelaksanaan program pengendalian kualitas kantor akuntan publik.
2. Pelaksanaan peer riview.
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai