Anda di halaman 1dari 24

PENYELESAIAN AUDIT

1. Helvy Aprilianti
(1502110569)
2. Ovi Zahenti Dahlan
(1502110730)
3. Tusanti Igus Findayani
(1502110465)
Menyelesaikan Audit
Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan

Mereview kewajiban kontinjen

Mereview peristiwa selanjutnya

Mengumpulkan bukti akhir

Mengevaluasi hasil

Menerbitkan laporan audit

Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen


Melaksanakan pengujian tambahan
untuk penyajian dan pengungkapan

• Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang


1. Pengajuan Pertanyaan
berkaitan dengan kepada dan
tujuan penyajian Manajemen
pengungkapan sebagai
2. Berkorespondensi dengan Pengacara
bagian dari prosedur penilaian risiko.
3. Mereview Laporan Internal yang Disiapkan pada
• Melakukan
Tanggal Neracauji pengendalian yang berhubungan dengan
4. Mereview
pengungkapanCatatan yang Disiapkan
ketika penilaian Setelah
awal atas risiko Tanggal
pengendalian
Neraca
berada dibawah maksimum.
5. Memeriksa Risalah yang Diterbitkan pada Tanggal
• Melaksanakan prosedur substansif untuk memperoleh assurance
Neraca
bahwa semua Letter
6. Memperoleh tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang
of Representation
disajikan dan diungkapkan dla laporan keuangan.
Terdapat potensi
pembayaran ke pihak
Review luar atau kerusakan
aktiva (aset) yang
Kewajiban diakibatkan oleh kondisi
Kontinjen dan yang ada

Komitmen
Terdapat ketidakpastian
Diperlukan tiga
mengenai jumlah
kondisi agar pembayaran atau
kerusakan di masa
suatu kewajiban mendatang
kontinjen ada :

Hasil akan dipecahkan


Auditor terutama mencurahkan perhatiannya terhadap
beberapa kewajiban kontinjen :

• Tuntutan tertunda untuk pelanggaran paten, kewajiban produk, atau


tindakan lainnya
• Perselisihan pajak pendapatan
• Garansi produk
• Diskonto wesel tagih
• Jaminan untuk kewajiban oranglain
• Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan
Tujuan auditor yang utama dalam memverifikasi kewajiban
kontinjen adalah :

• Mengevaluasi perlakuan akuntansi dari kewajiban kontijensi


yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah
mengklasifikasikan dengan benar kontinjensi tersebut
• Mengidentifikasikan sampai batasan praktis, setiap kontinjensi
yang belum diidentifikasikan oleh manajemen
Prosedur Audit untuk Menemukan Kontinjensi
Beberapa prosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajiban
kontinjen,akan tetapi tidak semuanya dapat diterapkan dalam semua audit :
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen mengenai kemungkinan adanya
kontinjensi yang tidak dicatat

Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun sebelumnya
untuk penyelesaian pajak pendapatan

Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk indikasi


tuntutan hukum atau kontinjensi lainnya

Mengananalisis beban (biaya) hukum untuk periode dibawah audit dan


mereview faktur dan laporan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban
kontinjen
Memperoleh surat dari setiap pengacara utama yang memberikan
jasa hukum untuk kliennya dalam status penundaan tuntutan atau
kewajiban kontinjen lain

Mereview dokumentasi audit untuk setiap informasi yang mungkin


menunjukkan potensi kontinjensi

Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan


memperoleh konfirmasi untuk saldo yang digunakan dan tidak
digunakan.
Review Terhadap Peristiwa Kemudian

Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian


biasanya terbatas pada periode awal dengan tanggal neraca
dan berakhir dengan tanggal laporan audit
Peristiwa yang Memiliki Dampak
Langsung Terhadap Laporan Keuangan
dan Memerlukan Penyesuaian

 Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang


usaha yang beredar karena kondisi keuangan pelanggan yang
memburuk.
 Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah
yang dicatat di dalam pembukuan.
 Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan
harga di bawah nilai buku saat ini.
 Penjualan investasi dengan harga di bawah biaya yang tercatat.
Peristiwa yang Tidak Memiliki Dampak Langsung Terhadap
Laporan Keuangan Tetapi Memerlukan Pengungkapan

Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk


Investasi sementara atau untuk dijual kembali.

Penerbitan obligasi atau sekuritas.

Penurunan dalam nilai pasar dari persediaan sebagai


konsikuensi dari tindakan pemerintah yang menghalangi
penjualan lebih lanjut dari suatu produk.

Kerugian persediaan yang tidak diasumsikan akibat dari


kebakaran.

Merger atau akuisisi.


Terhadap dua kategori prosedur audit
untuk review peristiwa kemudian:

1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai


bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun.

2. Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk


tujuan mengungkapan peristiwa atau transaksi
yang harus diakui sebagai peristiwa lanjutan.
Pengujian tersebut mencakup hal berikut :

1. Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen


2. Berkorespondensi dengan Pengacara
3. Mereview Laporan Internal yang Disiapkan
pada Tanggal Neraca
4. Mereview Catatan yang Disiapkan Setelah
Tanggal Neraca
5. Memeriksa Risalah yang Diterbitkan pada
Tanggal Neraca
6. Memperoleh Letter of Representation
Auditor memiliki dua pilihan sebanding
yang dapat diterima untuk memperluas
pengujian peristiwa kemudian :

1.1.Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen


Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian
2. Berkorespondensi dengan
hingga ke tanggal yang Pengacara
baru.
3. Mereview Laporan Internal yang Disiapkan pada
Tanggal Neraca
4.2. Mereview Catatan yang Disiapkan Setelah Tanggal
Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan
Neracayang berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang
5. Memeriksa Risalah yang Diterbitkan pada Tanggal
baru.
Neraca
6. Memperoleh Letter of Representation
Laporan Keuangan
Keempat Kelengkapan
kategori Informasi
tersebut : Pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan

Peristiwa kemudian
Mengevaluasi Hasil
Setelah melaksanakan semua prosedur audit dalam setiap bidang audit, termasuk
mereview kontijensi da peristiwa kemudian serta mengumpulkan bukti akhir, auditor
harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan secara keseluruhan mengenai
laporan keuangan.

Pada akhirnya, auditor harus memutuskan apakah bukti audit yang tepat yang
mencukupi telah dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan bahwa laporan
keuangan telah dinyatakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi tahun
sebelumnya. Demikian juga, auditor perusahaan publik juga harus membuat
kesimpulan secara keseluruhan mengenai keefektifan pengandalian internal
terhadap laporan keuangan.
Ada tiga alasan mengapa seorang anggota kantor akuntan
publik yang berpengalaman harus meneliti dengan
seksama review dokumentasi audit pada tahap
penyelesaian audit:

1. Untuk mengevaluasi kinerja personil yang belum


berpengalaman
2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar kinerja
kantor akuntan publik
3. Untuk mengatasi bias yang sering kali merecoki pertimbangan
auditor
Review Independen

Pada tahap penyelesaian audit yang lebih besar, sudah hal yang
umum untuk membiarkan laporan keuangan dan seluruh rangkaian file audit
direview oleh reviewer inependen yang sama sekali tidak berpartisipasi dalam
audit, tetapi merupakan anggota kantor akuntan publik yang melakukan audit.
Suatu review independen diwajibkan oleh penugasan SEC, termasuk review
informasi keuangan interim dan audit atas pengendalian internal. Reviewer ini
seringkali mengambil posisi yang berlawanan untuk memastikan pelaksanaan
audit sudah memadai. Tim audit harus mampu menjustifikasi bukti yang telah
dikumpulkan dan kesimpulan yang dicapai berdasarkan situasi audit.
Ikhtisar Evaluasi Bukti
Menerbitkan Laporan Audit

Auditor harus menunggu untuk memutuskan jenis


laporan audit yang tepat yang akan diterbitkan
hingga sema bukti telah terkumpul dan
dievaluasi, termasuk semua langkah Jika kantor akuntan publik
penyelesaian audit yang telah dibahas sejauh memutuskan bahwa laporan tanpa
ini. Mengingat laporan audit adalah satu- pengecualian standar tidak tepat,
satunya hal yang ingin dilihat oleh sebagian akan ada pembahasan yang ekstensif
besar pengguna dalam proses audit, dan di antara para partner teknis pada
konsekuensi dari menerbitkan laporan audit kantor akuntan publik itu dan sering
yang tidak benar sangat berat, maka penting kali dengan personil klien. Sebgian
untuk menerbitkan laporan yang benar. besar kantor akuntan publik memiliki
petunjuk manual pelaporan audit
yang komprehensif untuk
membantunya memilih kata-kata yang
tepat dalam laporan yang akan
diterbitkan.
Berkomunikasi dengan Komite Audit
dan Manajemen
Setelah audit selesai, beberapa komunikasi yang
potensial dari auditor dapat dikirimkan kepada komite
audit atau pihak lain yang berhak, termasuk komunikasi
tentang kecurangan dan tindakan ilegal yang terdeteksi,
defisiensi pengendalian internal, komunikasi lain dengan
komite audit, dan surat manajemen.

Tiga komunikasi yang pertama diwajibkan oleh standar auditig


untuk memastikan bahwa pihak yang berhak, yang sering kali
adalah komite audit dan manajemen senior, diberi informasi
mengenai temuan audit dan rekomendasi auditor. Item yang
keempat, surat manajemen, sering kali dikomunikasikan kepada
manajemen operasi.

Mengomunikasikan Kecurangan dan Tindakan Ilegal

Mengomunikasikan Defisiensi Pengendalian Intern

Komunikasi Lain dengan Komite Audit


• Irwanto : jelaskan apa yang dimaksud dengan memperluas
semua pengujian peristiwa kemudian hingga ketanggal yang
baru, membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan
yang berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang baru.
• Nurhabibah
apa yang dilakukan auditor jika kehilangan perspektif dan
apa yang contoh dari masalah yang kompleks?
• Dahlia
apa perbedaan review independen dan review dokumen? Apa
tujuannya?
• Nurafilia
jelaskan 3 kondisi agar suatu kewajiban kontinjen beserta
contoh, kenapa diungkapkan di catatan kaki?

Anda mungkin juga menyukai