Anda di halaman 1dari 9

LAB X

AUDIT COMPLETION

I. Tujuan
Untuk memahami dan mengetahui cara penyelesaian proses audit yang telah dilakukan.
II. Tinjauan Teori

Melakukan additional test untuk


pelaporan dan penyajian

Melakukan review atas kewajiban


kontijensi

Melakukan review atas


subsequent event

Mengakumulasikan final
evidence

Mengevaluasi hasil

Menerbitkan audit report

Mengkomunikasikan dengan
audit committee dan manajemen
Audit merupakan tahapan terakhir dalam proses audit. Prosedur audit yang dilakukan pada
tahap penyelesaian audit mencakup:
1. Perform additional test for presentation and disclosure
Di tahap ini auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh dari 3 tahap pertama untuk
menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan
pengungkapan. Auditor juga mengevaluasi apakah keseluruhan penyajian dalam
laporan keuangan dan penjelasan tambahan telah mematuhi prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Adapun objektif dalam penilaian penyajian dan pengungkapan meliputi:
i. Occurence & rights and obligations: mengungkapkan peristiwa dan
transaksi yang terjadi terkait dengan entitas
ii. Completeness: semua pengungkapan yang harus dimasukkan dalam laporan
keuangan telah dimasukkan
iii. Classification and understandability: informasi disajikan dan diungkapkan
dengan jelas dan tepat
iv. Accuracy and valuation: informasi disajikan secara wajar pada jumlah yang
benar

2. Review for contigent liabilities and commitment


Contigent liabilities atau kewajiban kontijensi adalah potensi utang di masa depan
kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari
aktivitas yang telah dilakukan.
Kemungkinan terjadi peristiwa Perlakuan laporan keuangan
Remote (kemungkinan kecil) No disclosure necessary
Reasonably possible (>remote, Footnote disclosure
<probable)
Probable (mungkin terjadi) Jika jumlah dapat diestimasi, maka
diperlukan adjustment. Jika tidak
dapat diestimasi, maka memerlukan
footnote disclosure
Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban kontijensi adalah:
a. Menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan
benar (classification)
b. Mengidentifikasi praktek kontijensi yang belum diidentifikasi manajemen
(completeness)

Adapun prosedur yang dapat dilakukan untuk mengaudit kewajiban kontijensi


berupa:
a. Inquiry dengan pihak manajemen mengenai kemungkinan adanya kontijensi
yang tidak tercatat
b. Review laporan penerimaan internal pada tahun berjalan dan tahun
sebelumnya atas penentuan PPh
c. Review notulensi pertemuan direktur dan pemegang saham bila ada indikasi
tuntutan hukum atau kontijensi lainnya
d. Analyze kondisi hukum untuk periode audit dan review invoice dan
pernyataan dari penasihat hukum atas terjadinya kewajiban kontijensi
e. Obtain surat dari penasihat hukum atas status kewajiban kontijensi
f. Review dokumentasi audit bila terdapat informasi yang mengidentifikasikan
terjadinya kontijensi
g. Examine perjanjian kredit tanggal neraca dan meminta konfirmasi saldo baik
yang terpakai maupun yang tidak terpakai

Commitment atau komitmen berkaitan erat dengan kewajiban kontijensi yang


memiliki karakteristik perusahaan setuju berada dalam kondisi tertentu di masa
mendatang, tanpa memerhatikan apa yang terjadi dengan laba atau kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Pencarian atas komitmen client yang belum
diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari masing-masing area atau siklus
audit.
3. Review for subsequent event
Prosedur ini dilakukan oleh auditor untuk menentukan apakah terdapat transaksi
atau kejadian yang memengaruhi penyajian dan pengungkapan pada laporan
keuangan.
Jenis subsequent events:
a. Kejadian yang berdampak langsung pada laporan keuangan dan membutuhkan
penyesuaian
I. Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas saldo piutang dagang yang
beredar karena kondisi keuangan pelanggan yang memburuk
II. Penetapan proses litigasi pada nilai yang berbeda dengan nilai yang
ditetapkan pada pembukuan
III. Penghentian aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pada nilai di
bawah nilai buku
IV. Penjualan investasi pada harga di bawah harga perolehan

b. Kejadian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan, tetapi


memerlukan pengungkapan
I. Penurunan nilai pasar atas sekuritas milik perusahaan untuk investasi
sementara atau akan dijual kembali
II. Penerbitan obligasi atau sekuritas ekuitas
III. Penurunan nilai pasar atas persediaan sebagai dampak dari tindakan
pemerintah yang membatasi penjualan produk
IV. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran
V. Penggabungan usaha atau akuisisi
Prosedur audit dalam review subsequent event terbagi dalam dua kategori yaitu:
a. Prosedur yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun
akhir tahun. Prosedur ini meliputi cutoff test dan penilaian yang dilakukan sebagai
bagiandari pengujian perincian saldo.
b. Prosedur yang dilakukan khususnya untuk menemukan kejadian atau transaksi
yang harus diakui sebagai subsequent event
I. Inquiry dengan manajemen
II. Korenspondensi dengan pengacara
III. Review laporan internal yang dibuat setelah tanggal neraca
IV. Review pencatatan yang dibuat setelah tanggal neraca
V. Examine notulensi pertemuan dewan direksi setelah tanggal neraca
VI. Obtain letter of representative, yaitu sebuah surat yang dibuat oleh
manajemen kepada auditor yang menyatakan adanya perbedaan hal- hal
selama masa audit, termasuk pembahasan mengenai subsequent event

Dual dating
Subsequent event yang memengaruhi laporan keuangan periode berjalan terjadi
setelah pekerjaan lapangan selesai, tetapi sebelum laporan audit diterbitkan
Auditor memiliki dua pilihan ataas perluasan pengujian subsequent event,yaitu:
I. Memperluas selurug kejadian setelah tanggal neraca ke batas tanggal
yang baru (ubah audit report ke tanggal baru)
II. Membatasi review subsequent events sehubungan dengan kejadian baru
setelah tanggal neraca (menerbitkan dual-dated audit report)
Tanggal Tanggal klien
Client ending Audit menerbitkan
balance sheet date report FS

31-12-20X3 11-3-20X4 26-3-20X4


Periode dimana review atas subsequent events

Periode untuk memproses FS

PS. Auditor hanya bertanggungjawab dalam melakukan review atas subsequent event yang
terjadi antara tanggal penutupan neraca (31 Des) dan tanggal audit report (11 Mar).
4. Final evidence accumulation
Tahapan ini mencakup:
a. Melakukan final analytical procedures
Partner biasanya membaca laporan keuangan, termasuk penjelasan tambahan
dan mempertimbangkan kecukupan bukti yang dikumpulkan atas saldo akun
yang tidak wajar. Hasil dari prosedur ini bisa jadi mengindikasikan bahwa
bukti audit tambahan dibutuhkan
b. Mengevaluasi asumsi going concern
Saat audit menetapkan asumsi going concern, mereka harus mengevaluasi
rencana manajemen dalam menghindari kebangkrutan dan mengevaluasi
kelayakan dalam realisasi rencana tersebut
c. Memperoleh management representation letter
I. Menekankan kepada manajemen bahwa mereka bertanggungjawab atas
penilaian laporan keuangan
II. Mengingatkan manajemen atas potensi salah saji atau hal yang tidak
dimasukkan dalam laporan keuangan
III. Mendokumentasikan jawaban dari manajemen atas tanya jawab
mengenai berbagai aspek dalam audit
d. Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar Auditor
memberikan tambahan kata-kata pada laporan standar auditor saat menyatakan
opini untuk tambahan informasi
e. Membaca informasi lain dalam laporan tahunan
Jika ada ketidakkonsistenan antara informasi laporan non-keuangan dan laporan
keuangan yang material, maka klien diminta untuk mengubah informasi
tersebut

5. Evaluate results
a. Bukti yang tepat dan memadai
Auditor sering menggunakan checklist pada penyelesaian audit sebagai
pengingat bila ada yang terlewatkan
b. Bukti pendukung opini auditor
Manakala auditor menemukan salah saji yang material, neraca saldo harus
disesuaikan untuk mengoreksi laporan keuangan
c. Pengungkapan laporan keuangan
Financial statement disclosure checklist didesain untuk mengingatkan auditor
tentang masalah yang biasanya muncul dalam laporan keuangan
d. Dokumentasi audit review
Staf audit yang berpengalaman harus mereview dokumentasi audit untuk
mengevaluasi kinerja karyawan yang belum berpengalaman, memastikan bahwa
proses audit memenuhi standar kinerja, dan menghilangkan kerancuan yang
sering muncul dalam penilaian auditor
e. Independen review
Terdapat review untuk laporan keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh
independen yang merupakan staf KAP yang tidak terlibat dalam audit
f. Ringkasan evaluasi bukti
Evaluasi bukti sebagai dasar laporan audit diterbitkan untuk laporankeuangan
6. Issues audit report
Laporan audit merupakan satu-satunya yang dilihat oleh sebagian besar pengguna
dari keseluruhan proses audit dan konsekuensi dari penerbitan laporan audit yang
tidak benar sangat besar

Jenis-jenis opini audit:


• Unqualified opinion
• Qualified opinion
I. Unqualified with explanatory paragraph
II. Qualified opinion
III. Adverse opinion
IV. Disclaimer of opinion

Nature of matter Auditor’s judgement


giving rise to the
Material but not Material and
modification
pervasive persavive
FS are materially Qualified opinion Adverse opinion
misstated
Inability to obtain Qualified opinion Disclaimer of
sufficient opinion
appropriate evidence

Adapun dalam unqualified audit opinion, terdapat tujuh bagian berupa:


a. Report title
Judul dari laporan audit
b. Audit report adress
Laporan biasanya ditujukan kepada perusahaan dan para pemegang saham
dan/atau dewan direksi
c. Introductory paragraph
Pernyataan penyelesaian audit oleh KAP, daftar laporan keuangan yang diaudit
dan tanggung jawab manajemen
d. Scope paragraph
Pernyataan faktual tentang apa yang auditor lakukan dalam pries audit,
statement bahwa audit didesain untuk mendapatkan reasonable assurance
apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material atau tidak, serta
pembahasan mengenai bukti-bukti yang ditemukan dan pernyataan bahwa
bukti yang dikumpulkan tersebut telah secara tepat menjadi dasar atas opini
yang akan dilakukan
e. Opinion paragraph
Paragraf final yang menyatakan kesimpulan auditor atas hasil audit dalam
bentuk opini
f. Nama KAP
g. Tanggal laporan audit

7. Communicate with the audit committee and management


a. Pembahasan tentang kecurangan dan tindakan ilegal
b. Pembahasan tentang kurangnya pengendalian internal
c. Pembahasan hal lainnya kepada komite audit
d. Surat manajemen (management letter)
e. Surat manajemen ditujukan untuk menginformasikan kepada klien mengenai
rekomendasi KAP guna meningkatkan bisnis klien

Penemuan fakta setelah tanggal neraca


Jika auditor menemukan bahwa terdapat kekeliruan dalam laporan keuangan
setelah diterbitkan, maka auditor meminta klien untuk menerbitkan revisi laporan
keuangan yang memasukkan penjelasan atas alasannya. Jika klien menolak, maka auditor
harus menginformasikan kepada dewan direksi dan harus mengingatkan kepada regulator
agar membatasi klien karena laporan keuangan tidak lagi disajikan wajar dan jika
memungkinkan, menyampaikan kepada semua pihak pengguna laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai