Anda di halaman 1dari 14

RPS 13 :

PENYELESAIAN
AUDIT
SRI WAHYUNI MANSYUR
(1701035054)
A. MELAKSANAKAN PENGUJIAN TAMBAHAN UNTUK PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN

Tujuan yang berhubungan dengan transaksi, tujuan yang berhubungan


dengan saldo, dan tujuan penyajian dan pengungkapan. Akan dibahas tiga
tahap pertama proses audit menjelaskan bagaimana auditor merancang dan
melaksanakan pengujian audit  untuk memperoleh bukti yang cukup guna
mendukung setiap kategori dari tujuan tujuan audit itu.

• Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan


dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur
penilaian risiko.
• Melakukan pengujian pengendalian dan berkaitan dengan pengungkapan
apabila penilaian awal atas risiko pengendalian berada di bawah
maksimum.
• Melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance bahwa
semua tujuan audit dicapai menyangkut informasi dan jumlah yang
disajikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan.
B. REVIEW KEWAJIBAN KONTINJEN DAN KOMITMEN

potensi kewajiban di masa


Kewajiban kontijen mendatang kepada pihak luar
(contigent liability sebesar jumlah yang tidak
diketahui dari aktivitas yang telah
terjadi

1. Terdapat potensi pembayaran di masa depan


Diperlukan tiga kondisi ke pihak luar atau kerusakan aktiva (aset)
yang diakibatkan oleh kondisi yang ada.
agar kewajiban kontijen
2. Terdapat ketidakpastian mengenai jumlah
ada : pembayaran atau kerusakan dimasa
mendatang.
3. Hasil akan dipecahkan oleh satu atau
beberapa kejadian di masa mendatang.
Auditor terutama mencurahkan
Standar akuntansi menggunakan perhatiannya pada beberapa
dua pendekatan utama dalam kewajiban kontijen :
a. Tuntutan tertunda (pending)
kaitannya dengan ketidakpastian untuk pelanggaran paten,
kontijensi kerugian: kewajiban produk, atau
tindakan lainnya
1. menggunakan pendekatan nilai
b. Perselisihan pajak penghasilan
wajar c. Garansi produk
2. menggunakan ambang d. Diskonto wesel tagih
e. Jaminan untuk kewajiban orang
(threshold) probabilitas
lain
f. Saldo letter of credit yang
beredar yang tidak digunakan
Tujuan auditor yang utama dalam memverifikasi kewajiban kontijen
adalah :
1. Mengevaluasi perlakuan akuntansi kewajiban kontijen yang
diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah
mengklasifikasikan dengan benar kontijensi tersebut (tujuan
klasifikasi penyajian dan pengungkapan)
2. Mengidentifikasi seberapa praktis setiap kontijensi yang belum
diidentifikasikan oleh manajemen (tujuan kelengkapan penyajian
dan pengungkapan)

a. Prosedur Audit Untuk Menemukan Kontijensi

Beberapa rosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajiban


kontijen, tetapi tidak semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
Mengajukan pertanyaan pada manajemen
Memperoleh surat dari setiap pengacara
(secara lisan maupun tertulis ) mengenai
kemungkinan adanya kontijensi yang tidak utama yang memberikan jasa hukum
dicatat
untuk kliennya dalam status penundaan
Mereview laporan agen pendapatan internal
tahun berjalan dan tahun sebelumnya untuk tuntutan atau kewajiban kontinjen lain.
penyelesaian pajak penghasilan.
Mereview dokumentasi audit atas setiap
Mereview notulen rapat direksi dan
pemegang saham untuk menunjukkan informasi yang mungkin menunjukkan
adanya tuntutan hukum atau kontijensi
potensi kontijensi.
lainnya
Menganalisis beban (biaya) hukum untuk Memeriksa letter of credit yang berlaku
periode audit dan mereview faktur dan
pada tangal neraca dan memperoleh
laporan dari penasehat hukum untuk
indikasi kewajiban kontijen, terutama konfirmasi menyangkut saldo yang
tuntutan hukum dan penundaan penilaian
digunakan dan tidak digunakan
pajak.
b. Evaluasi Kewajiban Kontinjen yang Diketahui

c. Prosedur Audit untuk Menemukan Komitmen

d. Mengajukan Pertanyaan kepada Pengacara Klien


C. REVIEW TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN

Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian biasanya


terbatas pada periode awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan
tanggal laporan audit. Karena tanggal laporan audit berkaitan dengan
penyelesaian prosedur audit yang penting dikantor klien, review
terhadap peristiwa kemudian harus sudah selesai menjelang akhir audit.

a. Jenis Peristiwa Kejadian

1. Peristiwa yang memiliki dampak


langsung terhadap laporan keuangan
dan memerlukan penyesuaian atas
Ada dua jenis peristiwa kejadian jumlah laporan keuangan tahun
: berjalan
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak
langsung terhadap jumlah laporan
keuangan tetapi memerlukan
pengungkapan.
1. Peristiwa yang Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan dan
Memerlukan Penyesuaian

Peristiwa periode selanjutnya, seperti


berikut ini, memerlukan penyesuaian
Beberapa peristiwa yang
terhadap saldo akun pada laporan
terjadi setelah tanggal neraca keuangan tahun berjalan jika jumlahnya
material :
menyediakan informasi • Deklarasi kebangkrutan oleh pelanggan
dengan saldo piutang usaha yag
tambahan bagi manajemen
beredar karena kondisi keuangan
yang membantunya pelanggan yang memburuk
• Penyelesaian tuntutan hukum dengan
menentukan penyajian yang jumlah yang beredar dari jumlah yang
dicatat pada pembukuan
wajar dari saldo akun pada • Pelepasan peralatan yang tidak
tanggal neraca. digunakan dalam operasi dengan harga
dibawah nilai buku pada saat ini
2. Peristiwa yang Tidak Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan
Tetapi Memerlukan Pengungkapan

Contoh jenis peristiwa kemudian yang tidak


Peristiwa kemudian jenis diakui ini meliputi:
ini menyediakan bukti
• Penurunan nilai pasar sekuritas yang
tentang kondisi yang tidak dipegang untuk investasi sementara
ada pada tanggal neraca atau untuk dijual Kembali
• Penerbitan sekuritas obligasi atau
dilaporkan tetapi muncul
ekuitas
setelah tanggal neraca • Penurunan nilai pasar persediaan
dan cukup signifikan sebagai konsekuensi dari tindakan
pemerintah yang menghalangi
sehingga memerlukan
penjualan lebih lanjut dari suatu
pengungkapan. produk
• Kerugian persediaan yang tidak
diasuransikan akibat dari kebakaran
• Merger atau akuisisi
b. Pengujian Audit

1. Prosedur yang biasanya


diintegrasikan sebagai bagian
dari verifikasi saldo akun akhir
Terdapat dua kategori tahun.
prosedur audit untuk 2. Prosedur yang dilaksanakan
review peristiwa terutama untuk tujuan
kemudian: mengungkapkan peristiwa atau
transaksi yang harus diakui
sebagai peristiwa kemudian

Mereview Catatan yang Disiapkan Setelah Tangal Neraca


Mereview Laporan Internal yang Disiapkan pada Tanggal Neraca
Memeriksa Notulen yang Diterbitkan pada Tanggal Neraca
Berkorespondensi dengan Pengacara
Pengajuan Pernyataan kepada Manajemen 
Memperoleh Letter of Representation
c. Penanggalan Ganda

Auditor memiliki dua pilihan sebanding yang


dapat diterima untuk memperluas pengujian
peristiwa kemudian:

1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian


hingga ke tanggal yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan
yang berhubungan dengan peristiwa kemudian yang
baru.
D. AKUMULASI BUKTI AKHIR

Ada lima jenis akumulasi bukti akhir:

a. Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir


b. Mengevaluasi Asumsi Going-Concern
c. Memperoleh Surat Representasi Manajemen
d. Mempertimbangkan Informasi Tambahan dalam Kaitannya
dengan Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
e. Membaca Informasi Lain dalam Laporan Tahunan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai