Tentang AUDITING Menurut Sukrisno Agoes (2012 ; 4) Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Menurut Konrath (2002:5) dalam Sukrisno Agoes (2012:2) Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan untuk mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
SIFAT SUBSEQUENT EVENTS Subsequent Events adalah Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan Memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut
Dua jenis Subsequent Events (PSA No.46) Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca
TUJUAN PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENT
Menentukan keberadaan kejadian penting sesudah tanggal neraca yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan Menentukan kemungkinan tertagihnya piutang Memastikan bahwa barang dalam perjalanan yang tercantum di neraca per tanggal neraca, masih di perjalanan
Untuk memastikan kewajiban dan beban yang masih harus dibayar yang tercantum di neraca per tanggal neraca, merupakan kewajiban perusahaan yang akan dilunasi pada saat jatuh temponya (sesudah tanggal neraca) Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENT
Periksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya audit field work Periksa bukti pengeluaran dan penerimaan barang sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya audit field work Periksa cut-off pembelian dan penjualan Review laporan keuangan interim untuk periode sesudah tanggal neraca
Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham, periksa apakah ada commitment dari perusahaan yang baru dipenuhi pada periode sesudah tanggal neraca Lakukan tanya jawab dengan pejabat perusahaan yang berwenang, mengenai : Ada/tidaknya contingent liabilities Ada/tidaknya perubahan dalam modal saham, kewajiban jangka panjang atau kredit modal kerja dalam periode sesudah tanggal neraca Ada/tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan atau penjelasan catatan laporan keuangan
Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan Analisa perkiraan profesional fees Dapatkan surat pernyataan langganan (client representation letter) Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian dibagi menjadi dua kategori 1. Prosedur yang dipadukan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun 2. Pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan tujuan mendapatkan informasi yang harus dimasukan ke dalam saldo akun tahun berjalan, atau diungkapkan dengan catatan kaki
1. Prosedur yang dipadukan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun a. Pengujian pisah batas (cut off) dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian terinci atas saldo b. Banyak pengujian peristiwa kemudian dilaksanakan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun c. Prosedur auditnya bersifat normal untuk membandingkan harga pembelian persediaan periode berikutnya dengan harga perolehan yang dibukukan pengujian atas penilaian mana yang lebih rendah antara harga perolehan atau harga pasar
2. Pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan tujuan mendapatkan informasi yang harus dimasukan ke dalam saldo akun tahun berjalan, atau diungkapkan dengan catatan kaki
a. Permintaan keterangan ke manajemen mengenai peristiwa kemudian dilakukan oleh pegawai klien yang tepat agar didapat jawaban yang bermanfaat b. Korespondensi dengan pengacara sebagai bagian dari penelitian atas kewajiban bersyarat
c. Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca d. Menelaah catatan pembukuan yang disiapkan setelah tanggal neraca e. Memeriksa notulen yang diterbitkan setelah tanggal neraca f. Mendapatkan surat representasi
Subsequent event yang harus diaudit oleh akuntan publik adalah Subsequent Collection Penagihan sesudah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan/audit field work Dilaksanakan dalam pemeriksaan Piutang, dan Barang Dalam Perjalanan Subsequent Payment Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work Dilaksanakan dalam pemeriksaan hutang dan biaya yang masih harus dibayar
PENYELESAIAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
Beberapa hal yang harus dilakukan akuntan publik, sebelum suatu pemeriksaan akuntan dinyatakan selesai 1. Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus diparaf oleh pembuatnya dan direview oleh atasannya. 2. Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes dan harus dijawab oleh staf yang direview (reviewee) secara tertulis
3. Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan index working papernya, diskusikan dengan klien 4. Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting ke masing-masing kertas kerja yang berkaitan 5. Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim audit), direview oleh audit manager dan audit partner
6. Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review oleh audit manager dan audit partner, maka audit supervisor harus menyusun notes to PPM (catatan untuk Partner, Principal dan Manager) 7. Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Jika klien setuju, buat final audit report. 8. Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta Surat Pernyataan Langganan dari klien. Tanggal surat harus sama dengan tanggal selesainya audit field work dan tanggal laporan audit. 9. Auditor membuat draft management letter, setelah direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Klien setuju, buat management letter final untuk klien
10. Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee (ditambah 10% PPN, dikurangi PPh 23 7,5%) 11. Dalam audit working papers, cantumkan catatan untuk audit tahun berikutnya. 12. Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan 13. Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya mempunyai daftar Audit Working Papers Review Guide