Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENT DAN

PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

BY : KELOMPOK 5

HENDRI RIZALI WAWAN (


HILDA APRILYA ISMARESY (1901120088)
NAGIA FRANSISKA LAY (
SIFAT DAN CONTOH SUBSEQUENT EVENT

Subsequent events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) tetapi sebelum diterbitkankannya laporan audit, yang mempunyai akibat
yang material terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut.

Terdapat dua jenis subsequent events, yaitu :

1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan berdampak terhadap taksiran yang
melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan.

2. Peristiwa-peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi


yang tidak ada pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), namun kondisi tersebut ada
sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
TUJUAN PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS

1. Untuk menentukan apakah ada kejadian-kejadian penting sesudah tanggal laporan


posisi keuangan (neraca) yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan
keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan
agar tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan tersebut.
2. Untuk menentukan kemungkinan tertagihnya piutang. Walaupun konfirmasi (positif)
piutang tidak dijawab oleh pelanggan, dan piutang tersebut sudah lama tidak dilunasi
pelanggan, namun jika setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) ternyata
piutang tersebut dilunasi oleh pelanggan, maka perusahaan tidak perlu meragukan
collectibility piutang tersebut. Dengan kata lain, tidak perlu dibuat penghapusan atau
penyisihan atas piutang tersebut.
3. Untuk memastikan bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di laporan
posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan (neraca), betul-betul
masih dalam perjalanan.
TUJUAN PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS

4. Untuk memastikan bahwa liabilitas dan beban yang masih harus dibayar yang
tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca), betul-betul merupakan liabilitas perusahaan yang akan dilunasi pada saat
jatuh temponya (sesudah tanggal laporan posisi keuangan/neraca).

5. Untuk memastikan bahwa tidak ada liabilitas perusahaan yang belum dicatat per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
PROSEDUR PEMRIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS

1. Periksa pengeluara kas sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca), sampai mendekati
tanggal selesainya audit field work.

2. Periksa penPeriksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai
mendekati tanggal selesainya erimaan kas sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca),
sampai mendekati tanggal selesainya audit field work.

3. Periksa bukti penerimaan barang sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sampai
mendekati tanggal selesainya audit field work.

4. Periksa bukti pengeluaran barang sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sampai
mendekati tanggal selesainya audit field work

5. Periksa cut-off pembelian dan cut-off penjualan.


PROSEDUR PEMRIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS

6. Review laporan keuangan interim untuk periode sesudah tanggal laporan posisi keuangan
(keuangan)

7. Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan pelajari notulen
tersebut untuk mengetahui apakah ada commitment yang dibuat perusahaan dan baru
dipenuhi di periode setelah tanggal laporan posisi keuangan keuangan (neraca)

8. Lakukan tanya jawab dengan pejabat perusahaan yang berwenang untuk mengetahui :
a. apakah ada contingent liabilities.
b. apakah ada perubahan yang cukup signifikan dalam modal saham, liabilitas jangka Panjang
atau kredit modal kerja dalam periode setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
c. apakah ada kejadian-kejaidan yang penting sesudah tanggal laporan posisi keuangan
yang memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan atau memerlukan penjelasan
dalam catatan atas laporan keuangan.
PROSEDUR PEMRIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS

9. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan, untuk mengetahui apakah perusahaan


mempunyai masalah hukum di pengadilan, misalnya karena ada tuntutan dari pihak ketiga,
dan bagaimana pendapat penasihat hukum mengenai status perkara dipengadilan tersebut

10. Analisis perkiraan professional fees, untuk mengetahui apakah ada pembebanan fee dari
penasihat hukum perusahaan, yang menyangkut perkara dipengadilan.

11. Dapatkan surat pernyataan langganan (client representation letter)


PENYELESAIAN PEMERIKSAAN AKUNTAN

Setelah akuntan public


menyelesaikan berbagai macam Namun demikian ada beberapa prosedur yang
audit prosedur, mulai dari harus dilakukan akuntan public sebelum membuat
perencanaan audit, mendesain draft audit report :
pendekatan audit, melakukan test of
control (compliance test), • Periksa kecukupan presentation dan disclosures
substantive test of transactions, • Review ada tidaknya contingent liabilitas dan
analytical review dan test of detail commitments
balance, Langkah berikutnya adalah • Review subsequent events
membuat draft audit report, • Lakukan final analytical review
mendiskusikannya dengan klien • Evaluasi going concern perusahaan
kemudian meng-issue audit report. • Evaluasi kecukupan bukti audit yang
dikumpulkan dengan mengisi audit check list
THA
NK

YOU
Any question ???

Anda mungkin juga menyukai