Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih
peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Perusahaan sering kali membuat komitmen jangka panjang untuk membeli bahan
mentah atau menjual produknya dengan harga tetap. tujuan utama mengadakan kontrak
pembelian atau penjualan tersebut adalah untuk mendapatkan pengaturan harga yang
menguntungkan atau untuk menjamin ketersediaan bahan mentah. Komitmen jangka
panjang biasanya diidentifikasi melalui penyelidikan personel klien selama audit proses
pendapatan dan pembelian dan melalui peninjauan risalah rapat dewan. dalam banyak
kasus, komitmen tersebut diungkapkan dalam catatan kaki laporan keuangan.
Ada dua jenis peristiwa kemudian yang memerlukan pertimbangan manajemen dan
evaluasi oleh auditor independen.
Prosedur spesifik tertentu diterapkan pada transaksi yang terjadi setelah tanggal
neraca seperti (a) pemeriksaan data untuk memastikan bahwa pisah batas telah
dilakukan dengan tepat dan (b) pemeriksaan data yang memberikan informasi untuk
membantu auditor dalam evaluasinya atas transaksi yang terjadi setelah tanggal
neraca. aset dan liabilitas pada tanggal neraca (AU Bagian 560).
Dalam audit terpadu atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan
laporan keuangan, auditor harus merancang pengujian pengendaliannya untuk
mencapai tujuan kedua audit secara bersamaan
Untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung opini auditor atas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan pada akhir tahun, dan
Untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung penilaian risiko
pengendalian oleh auditor untuk tujuan audit atas laporan keuangan. (AS 2201)
e. Prosedur Analitis Substantif
Prosedur analitis merupakan bagian penting dari proses audit dan terdiri dari
evaluasi informasi keuangan yang dilakukan melalui studi tentang hubungan yang
masuk akal antara data keuangan dan nonkeuangan. Prosedur analitis berkisar dari
perbandingan sederhana hingga penggunaan model kompleks yang melibatkan banyak
hubungan dan elemen data.
Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Jika informasi
dikomunikasikan secara lisan, auditor harus mendokumentasikan komunikasi tersebut
melalui memorandum atau notasi yang sesuai dalam kertas kerja.
A. Soal Pilihan :
1. Liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti merupakan ?
a. Liabilitas Kontijensi
b. provisi
c. Liabilitas Lancar
d. Liabilitas non lancer
e. Liabilitas konsentrasi
4. Dari pernyataan di bawah ini pilih yang bukan merupakan kelemahan pengendalian
intern berkaitan dengan aktiva tetap Peralatan Pabrik.
a. Cek yang diterbitkan untuk membayar pembelian peralatan pabrik tidak disahkan
oleh Kepala Bagian Keuangan.
b. Seluruh pembelian Peralatan Pabrik harus diawali dari permintaan oleh departemen
atau unit yang memerlukannya.
c. Penggantian Peralatan Pabrik biasanya dibuat jika perkiraan umur aktiva yang
tercantum dalam daftar penyusutan sudah habis.
d. Hasil penjualan Peralatan Pabrik yang sudah habis disusutkan dikreditkan ke
rekening Pendapatan Lain-Lain.
e. Hasil dari pembelian akan dimasukkan kedalam jurnal penyusutan setelah
pemakaian 1 tahun.
5. Dalam suatu perusahaan yang memiliki sangat banyak jenis persediaan, kelemahan
pengendalian intern akan tampak apabila:
a. Perpetual Inventory masterfile untuk persediaan yang nilainya kecil tidak
dibuat.
b. Fungsi Penyimpanan digabung dengan fungsi produksi dan akuntansi.
c. Inventarisasi persediaan berbasis siklus yang digunakan.
d. Persediaan yang berharga murah langsung dibebankan sebagai biaya setelah dibeli
e. Persediaan yang menggunakan kas kecil tidak akan dicatat dalam laporan
keuangan.
i.
B. Soal Esei :
5.
a. Perpetual Inventory masterfile untuk persediaan yang nilainya kecil tidak
dibuat.
Soal esai :
1. Liabilitas kontinjensi tidak dapat diinformasikan secara akurat dalam laporan
keuangan terkait dengan waktu dan jumlah arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomik di masa depan serta dapat sewaktu-waktu
menimbulkan efek buruk pada saat terjadinya kewajiban tersebut.
2. Entitas tidak diperkenankan untuk mengakui liabilitas dan aset kontinjensi. Jumlah
yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan..
3. Laporan komitmen adalah suatu laporan mengenai ikatan atau kontrak atau berupa
janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank. Laporan
kontinjensi adalah suatu laporan mengenai keadaan yang masih diliputi
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu bank.
4. Audit persediaan dianggap hal yang paling kompleks dan memakan banyak waktu
karena pada umumnya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam
neraca dan sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja (working
capital account)
5. Seorang auditor harus memahami struktur pengendalian intern perusahaan, karena
struktur pengendalian intern merupakan faktor yang penting dalam audit.