Anda di halaman 1dari 9

Nama : Alvin Sergio Affandi

Kelas : 3EB19
NPM : 20215585

1. Audit Manajemen memiliki beberapa karakteristik , yaitu :


a. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu manajemen dalam
meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara
mengidentifikasikan aspek – aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada
manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kehematan.
b. Independensi
Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut
harus bersifat independen.
c. Pendekatan Sistematis
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan
pendekatan yang sistematis dan metode – metode yang konsisten.
d. Kriteria Prestasi
Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi.
e. Bukti Pemeriksaan
Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang dirancang
untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan – temuan dan
kesimpulan – kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
f. Pelaporan dan Rekomendasi
Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan jenis audit
lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen , laporan audit
menekankan pada temuan – temuan selama pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan
rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.

2. Perbedaan antara audit keuangan dengan audit manajemen adalah :

Keterangan Audit Manajemen Audit Keuangan


Penerima Pihak Manajemen atau Direksi Stakeholder
Keluasan Audit Keseluruhan aspek manajemen Cenderung ke aspek keuangan
baik yang bersifat kuantitatif (Finansial)
maupun kualitatif.
Tujuan Audit Menilai dan memperbaiki Menyatakan pendapat atas kondisi
metode dan kinerja manajemen keuangan dan kepengurusan
(stewardship)
Ruang Lingkup Fungsi usaha atau subunit yang Catatan keuangan organisasi secara
saling berhubungan keseluruhan
Dasar Yuridis Berdasarkan kepedulian Keharusan penyampaian laporan
manajemen untuk memperbaiki keuangan yang telah diaudit
program
Keterangan Audit Manajemen Audit Keuangan
Pelaksanaan Auditor internal maupun Auditor Independen (Auditor
Audit eksternal Eksternal)
Frekuensi Audit Tidak ada ketentuan , Bersifat reguler, rutin , sesuai
dipengaruhi tingkat kepedulian penerbitan Laporan Keuangan
manajemen mencapai
efektivitas dan efisien program.
Bentuk Laporan Komprehensif : kesimpulan Memiliki standar baku , Standar
audit, kesimpulan penting , Profesional Akuntan Publik (SPAP)
rekomendasi , belum ada , laporan bentuk pendek yang
standar baku , laporan menyertai laporan keuangan hasil
tergantung dari kemampuan audit
auditor
Output Rekomendasi dari segala WTP, WDP, Tidak Wajar,
penemuan yang ditemukan Disclaimer
auditor , yang berguna bagi
pihak manajemen sebagai alat
untuk pengambilan keputusan
Pengguna Pihak Internal Pihak ekstern ,pemegang saham,
Laporan investor potensial, kreditor,
pemerintah

3. Manfaat Audit Manajemen,yaitu :


a. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam
perusahaan yang tidak memberikan kontribusi dalam perolehan keuntungan.
b. Membantu manajemen dalam peningkatan produktifitaskerja dari berbagai komponen
organisasi.
c. Memungkinkan manajemen mengidentifikasi hambatan dan kendala yang dihadapi
dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan mengambil langkah strategis untuk
mengatasi dan menghilangkannya.
d. Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi.
e. Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi yang tepat.
f. Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para pelaksana
berbagai kegiatan dalam perusahaan yang akan membantu para tenaga kerja
operasional melakukan kegiatan masing-masing dengan tingkat efisiensi dan
efektifitas yang lebih tinggi.
g. Mengidentifikasikan dengan tepat berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi
dalam manajemen sumber daya manusia.
h. Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan informasi bagi
pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan pada berbagai hierarki perusahaan.
4. Berikut ini adalah tahapan – tahapan audit secara umum, yaitu :
• Audit Pendahuluan
• Mencari dan menggali berbagai informasi tentang latar belakang objek yang ingin
di audit
• Memilah berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan yang sudah diterapkan
dalam entitas organisasi
• Menemukan objek yang mungkin memiliki kelemahan yang potensial
• Menetapkan tentative audit objective / audit sementara
b. Pengujian Pengendalian Manajemen
• Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pengendalian manajemen
• Mencari tahu konsep pengendalian internal yang berlaku dalam entitas dan
menemukan kelemahannya
• Melakukan devinitive audit objective/ audit yang sesungguhnya
c. Audit Terinci
• Mengumpulkan berbagai bukti audit yang cukup, relevan dan kompeten
• Mengembangkan temuan bukti yang saling berhubungan dengan temuan yang
lain untuk disajikan dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai bahan pertimbangan
dalam pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang akan dibuat.
d. Pelaporan
• Mengkomunikasikan berbagai hasil temuan audit serta rekomendasinya kepada
pihak yang berkepentingan yaitu pihak manajemen
• Membuat laporan komprehensif yang berguna untuk menyajikan temuan penting
hasil audit lainnya yang juga berfungsi sebagai pendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi
e. Tindak Lanjut
• Mendorong pengguna laporan audit (pihak manajemen) untuk melakukan
langkah perbaikan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh
auditor
5. Kelemahan auditor manajemen, yaitu :
a. Kurang Imaginatif
Pihak auditor tidak bisa mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari
apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan
Solusi : pihak auditor harus mampu berkembang dan menciptakan sesuatu hal yang
imaginatif
b. Kurang praktis
Pihak auditor sulit untuk mengerjakan sesuatu yang mudah karena kurangnya
kemampuan auditor untuk menggunakan teknologi.
Solusi : pihak auditor harus memahami teknologi yang ada sehingga dalam
mengerjakan tugasnya akan lebih mudah.
c. Kurang obyektif
Pihak auditor biasanya bersikap subjektif dan kurang independen
Solusi : seharusnya pihak auditor harus bersikap obyektif dan independen dalam
menjalankan suatu tugas.
d. Kurang dalam sikap (attitude)
Pihak auditor biasanya bersikap kurang sopan dalam bertindak karena mereka
hanya bekerja dilingkungan internal saja
Solusi : auditor seharusnya bersikap sopan dan memiliki attitude meskipun bekerja
dalam perusahaan.

6. Temuan audit terbagi menjadi dua , yaitu :


a. Temuan positif
adalah temuan dimana kondisi melebihi kriteria yang digunakan. Temuan
positif biasanya kurang memerlukan pengembangan dan penejelasan lebih lanjut bila
dibandingkan dengan temuan negatif.
Contoh : menemukan fakta yang dapat membantu auditor untuk menyelesaikan
tugasnya
b. Temuan negatif
adalah temuan berdasarkan bahan bukti audit bahwa ternyata terdapat
ketidaktaatan terhadap ketentuan atau peraturan, pengeluaran uang yang tidak
sepatutnya, ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan yang dapat
berakibat merugikan perusahaan
Contoh : Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada
tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan.

7. Struktur laporan audit manajemen, yaitu :


a. Informasi Latar Belakang
Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan dan
program/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan
gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta
program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi
manajemennya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari
dilakukannya audit manajemen.
b. Kesimpulan dan Temuan Audit
Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan temuan-
temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat.
Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-temuan
yang diperoleh saat melakukan audit, baik itu temuan yang berkaitan dengan
kriteria, penyebab, maupun akibat. Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Judul bab harus mengidentifikasi pokok persoalan dan sedapat mungkin juga
arah dari temuan.
2. Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus
mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan
menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.
3. Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang
ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab dan akibat dari
temuan tersebut.
4. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan dan
mengevaluasi komentar para pihak yang berkaitan dengan progam/aktivitas
yang diaudit.
5. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang
menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang
terhadap informasi yang diperoleh.
c. Rumusan Rekomendasi
Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai
kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor
harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas
yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap
rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang
menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektivitas yang
akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga
termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika
rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna
laporan, rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan
tidak teoritis.
d. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang
diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas yang diaudit oleh auditor. Pada
bagian ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan.
Untuk hal-hal yang tidak masuk dalam ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak
disajikan di dalam laporan yang dibuat supaya tidak mengaburkan pemahaman
pengguna laporan terhadap hasil audit yang disajikan auditor

8. perbedaan Audit internal dan eksternal pada audit pemasaran


a. Audit Eksternal
Berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan,
dimulai dari pengujian informasi ekonomi umum menuju pertumbuhan pasar yang
dilayani oleh perusahaan, ruang lingkup audit eksternal adalah Lingkungan usaha dan
ekonomi ,pasar,dan competitor
b. Audit Internal
Berkaitan dengan variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang
bertujuan untuk menilai sumber daya organisasi sebagaimana berhadapan dengan
sumber daya pesaing. Ruang lingkup audit internal adalah Variabel operasional
pemasaran dan operasi serta sumber daya yang meliputi : Tujuan pemasaran, Strategi
pemasaran,Struktur,Sistem informasi,Sistem perencanaan,Sistem
pengendalian,Efisiensi fungsional,Efisiensi antar fungsional,Analisis kemampuan,
dan Analisisi efektivitas biaya
9. Audit pemasaran paling tidak dilakukan 1 tahun sekali atau lebih, yang melakukan audit
pemasaran sebaiknya auditor eksternal atau auditor internal bagian pemasaran, karena
dalam mengidentifikasi permasalahan di lingkungan, dalam organisasi, dan di antara
organisasi dengan pemasoknya serta
untuk melihat seberapa baik perusahaan menerapkan konsep pemasarannya menciptakan
nilai bagi konsumennya dalam tingkat laba merupakan suatu tujuan audit pemasaran
yang sukar ditembus dalam pencapaiannya apabila perusahaan tersebut mempunyai suatu
produk yang bersifat “superioty complex”

10. manfaat audit mutu adalah


1. Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar program mutu
2. Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan
3. Menilai karakteristik mutu suatu produk serta proses yang berkaitan dengan
spesifikasi dari pelanggan atau pendesain melalui pengendalian dari inspkesi regular
4. Memperbaiki efektivitas dari program manajemen mutu
5. Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain
6. Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu
7. Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan kesadaran
mutu
8. Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk memperoleh
perlindungan atas tuntutan liabilitas produk
9. Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu
10. Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis.

11. Tipe Audit kepastian mutu


• Internal dan Eksternal
Tergantung pada siapa auditornya; audit eksternal dilakukan oleh orang luar terhadap
perusahaan. Hasil audit sering dibagi oleh perusahaan yang diaudit dan pelanggan
yang melakukan audit.
• Sistem, Produk, Proses, Lokasi, dan Organisasiona
Audit ini mensyaratkan keahlian teknologi auditor.
• Garis dasar (baseline) dan reguler
Baseline audit, biasanya lebih menyeluruh dan intensif,Regular audit dapat diperluas
dengan audit khusus atau audit ad hoc. Dengan alasan kerusakan yang banyak,
perubahan-perubahan, dan ketersediaan sumber daya.
• Khusus dan komprehensif
Audit khusus (special audits), adalah terbatas, Audit komprehensif (comprehensive
audits), mencakup area-2 lain seperti akuntansi, operasi, pemasaran.
12. Gambar audit skema turtle

Penjelasan : skema ini menjelaskan proses keseluruhan dari audit mutu pertama-tama
auditor membuat rencana audit mutu tentang apa yang seharusnya diterima klien
biasanya dalam audit manajemen customer akan mendapatkan rekomendasi,
kemudian untuk memproses permintaan dari audit mutu diperlukan beberapa
infrasturuktur untuk support proses audit berupa mesin,dan alat uji.serta beberapa
metode pengujian atau standar dapat menggunakan metode JIS Standart, prosedur
APQP,Guadience MSA, dll. Dengan siapa proses ini dapat dikerjakan dan apa saja yg
diperlukan dalam memproses dibutuhkan pelatihan terhadap sumber dayanya agar
dapat memahami SPC,MSA, dll untuk mensupport prosesnya, kemudian banyaknya
performance indicator ditentukan dari seberapa lamanya proses audit dapat di
selesaikan, dan berapa target biaya yang dapat dipenuhi,serta semua spesifikasi dari
klien dapat tercapai.

13. Perbedaan ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015!


14. skema 3 dimensi dari ruang lingkup audit manufaktur

15. variabel-variabel penilaian dalam audit SDM

• Struktur Organisasi
• Uraian/Deskripsi posisi
• Rencana keberhasilan manajemen
• Kebijakan rekruitmen
• Prosedur rekruitmen
• Program perkenalan
• Penilaian kinerja
• Penilaian potensi individu
• Perencanaan jenjang karier
• Program pelatihan
• Administrasi kompensasi
• Fungsi departemen SDM
• Perencanaan manusia

Anda mungkin juga menyukai