Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3 :

1. Antania (322016025)
2. Febrina (322016094)
3. Felicia (322016054)
4. Christianto (322015112)
5. Caroline (322016008)
 Disebut juga operational audit, functional audit, systems audit.
 Adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien, dan ekonomis.
1. Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.
2. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, dan sebagainya)
yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
3. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
top management.
4. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern,
sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional perusahaan, dalam
rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan
operasi perusahaan
1. Prosedur Penelaahan Analitis (Analytical Review Procedures)
a. Membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu,
menghitung kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah maupun persentase, serta
menyelidiki alasan-alasan penurunan atau kenaikan yang material.
b. Membandingkan anggaran dengan realisasinya, menghitung dan menganalisis variance
yang terjadi.
c. Membuat analisis rasio vertical maupun horizontal.
d. Menghitung rasio likuiditas, rentabilitas, dan aktivitas, untuk tahun berjalan maupun
tahun lalu, kemudian membandingkannya dengan rasio industri.
2. Evaluasi atas Management Control System yang terdapat di
perusahaan
 Biasanya digunakan ICQ atau flow chart atau penjelasan naratif dan
pengetesan atas beberapa transaksi perusahaan untuk menguji efektivitas
dari penerapan system pengendalian manajemen perusahaan.
2. Compliance Test (Pengujian Ketaatan)
 Untuk menguji apakah kriteria yang berlaku sudah ditaati oleh setiap
bagian dalam perusahaan.
 Biasanya dilakukan oleh :
1. Internal auditor (di BUMN, : Satuan Pemeriksa Intern)
2. Kantor Akuntan Publik
3. Management Consultant, atau
4. Auditor pemerintah
 Tim management audit harus mencakup berbagai disiplin ilmu.
 Menurut Arens (2014 : 835), ada 3 jenis operational audit :
1. Functional Audit
 berhubungan dengan 1 atau lebih fungsi-fungsi dalam suatu organisasi
2. Organizational Audit
 menekankan pada seberapa efisien dan efektif masing-masing fungsi dalam
organisasi berinteraksi
3. Special Assignment
timbul atas permintaan manajemen.

 Selain itu, menurut Arens (2014 : 838), 2 hal penting yang harus dimiliki oleh
operational auditor adalah independensi dan kompetensi.
Management Audit Financial Audit
Bisa dilakukan oleh internal auditor, Harus dipimpin oleh seorang registered
management consultant, BPKP, atau BPK accountant dari sebuah KAP

Pada akhir pemeriksaan, auditor memberikan Pada akhir pemeriksaan, auditor harus
laporan berupa temuan-temuan audit memberikan pendapat mengenai kewajaran
mengenai efektivitas SPM, apakah kegiatan laporan keuangan perusahaan yang telah
operasi perusahaan sudah dilakukan secara disusun manajemen, memberikan
efisien, ekonomis, dan efektif, beserta saran- management letter.
saran untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ditemukan selama
pelaksanaan management audit
Biasanya dilakukan jika manajemen merasakan Dilakukan secara rutin (setiap tahun)
adanya kebutuhan
IAI belum menyusun standar pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman
untuk management audit, namum BPKP dan pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
BPK sudah memiliki pedoman management yang disusun oleh IAI
audit
Kriteria dalam suatu management audit bisa Kriteria dalam financial audit sudah jelas,
berupa kebijakan yang ditentukan yaitu ETAP / PSAK / IFRS
manajemen, peraturan pemerintah, peraturan
asosiasi, dan lain-lain
 Harus independen
 Harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung
opininya
 Beberapa teknik dan audit prosedur yang digunakan sama
 Pelaksanaan audit harus dipimpin dan disupervisi oleh orang yang mempunyai
pengalaman yang cukup di bidang audit serta mempunyai latar belakang pendidikan
akuntansi
 Harus mendokumentasikan audit prosedur yang dilakukan, bukti-bukti yang
dikumpulkan dan temuan-temuan audit dalam kertas kerja pemeriksaan dengan rapi
dan disusun secara sistematis
 Menurut Arens (2014 : 839), ada 3 tahapan :
1. Planning
2. Evidence accumulation and evaluation
3. Reporting and follow up

 Menurut Leo Herbert (1979), tahapan management audit terdiri atas :


1. Preliminary Survey
2. Review and Testing of Management Control System
3. Detailed Examination
4. Report Development
 Tujuan
 Untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif
singkat, mengenai semua aspek dari organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang
dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran
yang memadai mengenai objek pemeriksaan.
 Tujuan :
1. Untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit
objective dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen.
2. Untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah
kompeten jika audit diperluas ke dalam detail examination

 Dengan mendapatkan bukti-bukti dari masing-masing elemen dari tentative audit


tersebut dapat dijadikan firm audit objective sebagai untuk melakukan tahap
berikutnya (detailed examination)
 Harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kompeten, material, dan relevan
untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan
pegawai perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap
criteria dalam firm audit objective, dan bagaimana effects dari penyimpangan-
penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects tersebut yang menimbulkan
kerugian bagi perusahaan
 Bukti-bukti yang dikumpulkan harus diikhtisarkan, masing-masing yang berkaitan
dengan criteria, causes, dan effects dalam firm audit objectives.
 Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh
audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee.
 Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan harus
diperoleh (sebaiknya secara tertulis)
 Auditee bias saja berbeda pendapat mengenai temuan dan perbedaan pendapat
tersebut harus dicantumkan dalam laporan audit
 Audit objective dalam management audit mencakup 3 elemen, yaitu :
1. Criteria
Merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian dalam perusahaan.
Standar bisa berupa kebijakan yang telah ditetapkan manajemen, kebijakan
perusahaan sejenis atau industri, dan peraturan pemerintah.
2. Causes
 Tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku
3. Effects
 Akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku
1. Jika suatu goal, objective, program dapat tercapai dalam batas waktu yang
ditargetkan, tanpa memedulikan biaya yang dikeluarkan, maka hal tersebut
disebut efektif.
2. Jika dengan biaya (input) yang sama bisa dicapai hasil (output) yang lebih besar,
maka hal tersebut disebut efisien.
3. Jika suatu hasil (output) bisa diperoleh dengan biaya (input) yang lebih kecil /
murah, dengan mutu output yang sama, maka hal tersebut disebut ekonomis.
 Efisiensi
Berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga
dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki.

 Efektivitas
Dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuannya.

 Ekonomisasi
 Merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola.
1. Fungsi pemasaran (marketing)
2. Fungsi penjualan (sales)
3. Fungsi produksi
4. Fungsi personalia
5. Fungsi keuangan
 Lebih banyak menggunakan audit program dalam bentuk kuesioner, yang
dikelompokkan untuk masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan.
 Dari jawaban-jawaban kuesioner tersebut setelah dikonfirmasi dengan pengecekan
di lapangan dan pemeriksaan bukti-bukti secara sampling dan diskusi dengan bagian
yang terkait, auditor bisa menyimpulkan mengenai efektivitas, efisiensi, dan
keekonomisan dari kegiatan masing-masing fungsi perusahaan.
 Laporan management audit berisi temuan-temuan dan saran-saran perbaikan untuk
menghasilkan efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari kegiatan operasi
perusahaan dan komentar manajemen mengenai temuan-temuan dan saran-saran
tersebut.
 Proses penyusunan laporan management audit dimulai dari dikumpulkannya audit
findings sampai dengan dikeluarkannya final audit report.

Anda mungkin juga menyukai