PEMBAHASAN
BA Uraian UU no.5 tahun 2011 PP no. 20 tahun PMK no.17 tahun 2008
B tentang Akuntan 2015 tentang
Publik Praktik Akuntan
Publik
I Ketentuan Pasal 1 ketentuan Pasal 1 ketentuan Pasal 1 ketentuan umum
umum umum umum
Pada Bab I UU no.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, PP no. 20 tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik dan PMK no.17 tahun 2008. Menetapkan mengenai ketentuan umum kauntanpublik
yang berisikan definisi dari istilah- istilah yang digunakan dalam peraturan yang berlaku. Pada UU
no.5 tahun 2011 mencakup juga menyantumkan wilayah kerja akuntan publik meliputi seluruh
wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.
(6)Pendirian atau
perubahan nama KAP
yang komposisi Akuntan
Publiknya 50% (lima puluh
per seratus) atau lebih
berasal dari KAP
yang telah
menyelenggarakan audit
umum atas laporan keuangan
dari suatu entitas,
diberlakukan sebagai
kelanjutan KAP asal Akuntan
Publik yang bersangkutan dan
tetap diberlakukan
pembatasan penye-
lenggaraan audit umum atas
laporan keuangan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
Pada Bab II UU no.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, PP no. 20 tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik dan PMK no.17 tahun 2008. Menetapkan mengenai jenis jasa yang di berikan oleh
akuntan publik dan batasan pemberian jasa.
Pemberian jasa audit oleh Akuntan Publik dan/atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien
untuk tahun buku yang berturut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Pada Pasal 3 PMK
no.17 tanun 2008 Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dilakukan oleh KAP paling
lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut- turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk
3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Namun, pada PP no.20 dan saat ini berlaku Pemberian jasa audit
atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik dibatasi
paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut- turut.
Pembatasan pemberian jasa audit atas informasi juga berlaku bagi Akuntan Publik yang merupakan
Pihak Terasosiasi maupun perubahan komposisi akuntan dalam KAP. Akuntan Publik dan KAP dapat
menerima kembali penugasan audit umum untuk klien sebagaimana dimaksud setelah 1 (satu)
tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut. Namun, saat
ini Kuntan public diperbolehkan menerima kembali penugasan audit umum untuk klien setelah
2(dua) tahun buku Berturut - turut tidak memberikan jasa tersebut. Di etapkan dalam PP no.20.
h. membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Permohonan Izin
Akuntan Publik, membuat
surat pernyataan tidak
merangkap
jabatansebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46,
dan membuat surat
pernyataan bermeterai.
Pasal 6
Pasal 7
Perizinan Pasal 7
untuk
(1)Akuntan Publik Asing
Akuntan
dapat mengajukan
Publik Asing
permohonan izin
Akuntan Publik kepada
Menteri apabila telah
ada perjanji-an saling
pengakuan antara
Pemerintah Indonesia
dan pemerintah negara
dari Akuntan Publik
Asing tersebut.
(2)Untuk mendapatkan
izin Akuntan Publik,
Akuntan Publik Asing
harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak;
d. tidak pernah
dipidana;
pengampuan;
f. mempunyai
kemampuan
berbahasa Indonesia;
g. mempunyai
pengetahuan di
bidang perpajakan
dan hukum dagang
Indonesia;
h. berpengalaman
praktik dalam bidang
penugasan asurans
yang dinyatakan
dalam suatu hasil
penilaian oleh
asosiasi profesi
akuntan publik;
(4)Ketentuan lebih
lanjut mengenai
persyaratan dan tata
cara permohonan izin
Akuntan Publik Asing
menjadi Akuntan Publik
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur
dalam Peraturan
Menteri.
Perpanjanga Pasal 8
n Izin
(1) IzinAkuntan Publik
diberikan oleh Menteri.
(2)Untuk
memperpanjang izin,
Akuntan Publik harus
mengajukan
permohonan tertulis
kepada Menteri,
a. berdomisili di
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia;
b. menjadi anggota
Asosiasi Profesi
Akuntan Publik
yang ditetapkan
oleh Menteri;
c. tidak berada da-
lam pengampuan;
d. menjaga kom-
petensi melalui
pelatihan pro-
fesional berke-
lanjutan.
a. persyaratan
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(2) dinyatakan
lengkap; atau
b. persyaratan sebagai-
mana dimaksud pada
ayat (2) dinyatakan
lengkap dan sanksi
administratif berupa
denda telah dibayar
bagi Akuntan Publik
yang terlambat
mengajukan perpan-
jangan izin sebagai-
mana dimaksud pada
ayat (4).
(6) Dalam hal Menteri
tidak menerbitkan per
panjangan izin Akuntan
Publik dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh)
hari sebagaimana
dimaksud pada ayat (5),
izin Akuntan
(8)Ketentuan lebih
lanjut mengenai
persyaratan dan tata
cara perpanjangan izin
Akuntan Publik diatur
Dalam Peraturan
Menteri.
d. alasan penghentian
pemberian jasa Akuntan
Publik untuk sementara
waktu;
Pasal 9
(1)Persetujuan penghentian
pemberian jasa Akuntan
Publik untuk sementara
waktu atas permintaan
sendiri diterbitkan dalam
jangka waktu 20 (dua puluh)
hari kerja sejak per-mohonan
diterima secara lengkap.
(2)Permohonan dinyatakan
tidak lengkap disampaikan
melalui pemberitahuan
tertulis oleh Kepala Pusat
dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak
permohonan diterima.
(4)Apabila kelengkapan
persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tidak
dipenuhi, maka permohonan
tidak dapat diproses dan
pemohon dapat kembali
mengajukan permohonan
baru dengan memenuhi
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8
ayat (3).
Pasal 10
Persetujuan penghentian
pemberian jasa
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 8 ayat (2) diberikan
untuk jangka waktu paling
lama 5 (lima) tahun.
Pasal 11
ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34
ayat (4) untuk periode 1
(satu) tahun sebelum
berakhirnya masa
penghentian pemberian jasa;
d.membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Permohonan
Mengakhiri Penghentian
Pemberian Jasa Akuntan
Publik untuk Sementara
Waktu atas Permintaan
Sendiri, membuat surat per-
nyataan tidak mer-angkap
jabatan sebagai-mana
dimaksud dalam Pasal 46,
dan membuat surat
pernyataan bermeterai cukup
yang menyatakan bahwa
data persyaratan yang
disampaikan adalah benar
dengan meng-gunakan
Lampiran III sebagai-mana
terlampir dalam Peraturan
Menteri Keuangan ini.
(2)Menteri berwenang
mencabut izin Akuntan Publik
yang tidak Mengajukan
permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan berakhirnya
masa penghentian pemberian
jasa Akuntan Publik.
(4)Permohonan persetujuan
untuk penghentian
pemberian jasa Akuntan
Publik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(1)
Persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) tidak
dipenuhi, maka Per-mohonan
pengunduran diri Akuntan
Publik tidak dapat diproses.
Bersangkutan:
a. mengajukan
permohonan
pengunduran diri;
b. dikenai sanksi
administratif berupa
pencabutan izin;
uruf a;
b.berdomisili di wilayah
Republik Indonesia yang
dibuktikan dengan
d.membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Persetujuan untuk
Memberikan Jasa Kembali
bagi Akuntan Publik yang
Dikenakan Sanksi Pembekuan
Izin, membuat surat per-
nyataan tidak merang-kap
jabatan sebagai-mana
dimaksud dalam Pasal 46,
dan membuat surat
pernyataan ber-meterai
cukup yang menyatakan
bahwa data persyaratan yang
di-sampaikan adalah benar
dengan menggunakan
sebagaimana Lampiran IV
terlampir dalam Peraturan
Menteri Keuangan ini.
(4) Akuntan Publik yang
dikenakan sanksi pem-bekuan
izin, dilarang
memberikan jasa
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 sebelum
mendapatkan per-setujuan
untuk mem-berikan jasa
kembali oleh Menteri.
Pasal 13
(1)Permohonan persetujuan
sebagai-mana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3) dapat
diajukan paling singkat 20
(dua puluh) hari sebelum
berakhirnya masa sanksi
pembekuan izin Akuntan
Publik.
(2)Persetujuan sebagaimana
dimak-sud pada ayat (1)
diterbitkan dalam jangka
waktu 20 (dua puluh) hari
kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap.
(3)Permohonan dinyatakan
tidak lengkap disampaikan
melalui pemberitahuan
tertulis oleh Kepala Pusat
dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak
permohonan diterima.
(4)Pemohon dapat
melengkapi persyaratan yang
dinyatakan tidak lengkap
paling lama 3 (tiga) bulan
sejak tanggal pemberitahuan
tertulis.
(5)Apabila kelengkapan
persyaratan sebagai-mana
dimaksud pada ayat (4) tidak
dipenuhi, permohonan tidak
dapat diproses dan pemohon
dapat mengajukan
permohonan baru dengan
memenuhi persyaratan
Sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12.
Pada BAB III mengatur mengenai perizinan akuntan public yang praktik di Indonesia. Izin praktek
Akuntan Publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui sekretaris jendral .
Izin ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan dan dapat diperpanjang.Apabila masa
berlaku izin Akuntan Publik telah berakhir dan tidak memperoleh perpanjangan izin, yang
bersangkutan tidak lagi menjadi Akuntan Publik dan tidak dapat memberikan jasa asurans.
Syarat- syarat menjadi akuntan publik pun tercantum pada bab III ini dan tidak ada perbedaan
antara ketetapan yang satu dengan yang lain. Akuntan public pun dapat mengundurkan diri atau
bermaksud berhenti menyediakan asuras untuk sementara waktu maupun selamanya. Akuntan
Publik yang telah mengundurkan diri masih boleh mengajukan kembali permohonan izin berpraktek
setelah 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal persetujuan atas pengunduran diri.
Izin seorang Akuntan Publik dinyatakan tidak berlaku lagi, bila meninggal dunia atau izinnya tidak
diperpanjang. Selain itu izin akuntan Izin yang dimiliki akuntan publik bias di cabut atau dikenai
sanksi administrative maupun sanksi pidana Karen akelalaian yang dilakukan oleh akuntan yang
bersangkutan yang akan di bahas pada bab selanjutnya.
Menurut UU No. 5 Tahun 2011, Akuntan Publik Asing dapat mengajukan permohonan izin Akuntan
Publik kepada Menteri apabila telah ada perjanjian saling pengakuan antara pemerintah Indonesia
dan pemerintah negara dari Akuntan Publik Asing tersebut berasal. Peraturan mengenai akuntan
public asing dibahas dalam BAB mengenai Kantor akuntan Publik Asing.
Bagian Kedua
Perizinan
Pasal 17
Pasal 18
(1) Untuk mendapatkan izin
usaha KAP sebagaimana
dimaksud dalam
memenuhi Standar
Profesional Akuntan Publik
(SPAP) dan paling
mutu;
h. membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Permohonan
berikut:
a. memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1);
memuat:
1) pihak-pihak yang
melakukan persekutuan;
diberikan; dan
7) penyelesaian sengketa
dalam hal terjadi perselisihan.
e. memiliki tanda
keanggotaan IAPI yang masih
berlaku bagi
diajukan.
Pasal 19
melalui pemberitahuan
tertulis oleh Kepala Pusat,
dalam jangka waktu
Pasal 18.
Cabang KAP
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
dengan memenuhi
persyaratan:
Pemimpin Cabang;
f. membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Permohonan
Pasal 23
disampaikan melalui
pemberitahuan tertulis oleh
Kepala Pusat, dalam
memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22.
Penggunaan Nama Kantor
Pasal 24
bersangkutan.
mendapat persetujuan
tertulis yang disahkan
dengan Akta Notaris dari
Bagian Kelima
Pengaktifan Kembali Izin
KAP dan Izin Pembukaan
Cabang KAP yang
Dikenakan Sanksi
Pembekuan
Pasal 25
mengajukan permohonan
persetujuan untuk
memberikan jasa kembali
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18
ayat (1) huruf c,
f, dan g;
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18
ayat (1) huruf c,
d. membuat Surat
Permohonan, melengkapi
formulir Permohonan
Persetujuan untuk
Memberikan Jasa Kembali
setelah Dikenakan
sebelum mendapatkan
persetujuan untuk
memberikan jasa kembali
oleh Menteri.
Pasal 26
lengkap diterima.
kembali mengajukan
permohonan baru dengan
memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (3).
Pendirian Pasal 13
dan
(1) KAP yang berbentuk
Pengelolaan
usaha perseorangan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (1)
huruf a hanya dapat
didirikan dan dikelola
oleh 1(satu) orang
Akuntan Publik
berkewarganegaraan
Indonesia.
Akuntan Publik.
(2) Pendaftaran
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan
secara tertulis dengan
syarat sebagai berikut:
a. berpendidikan paling
rendah sarjana strata 1
(S-1) atau yang setara;
b. berpengalaman kerja
paling sedikit 5 (lima)
tahun di bidang
keahlian yang
mendukung profesi
Akuntan Publik;
c. berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
e. telah mengikuti
pelatihan etika profesi
Akuntan Publik yang
diselenggarakan
Asosiasi Profesi Akuntan
Publik; dan
Pasal 15
Rekan non-Akuntan
Publik dilarang:
b. merangkap sebagai:
1. Pejabat negara;
2. pimpinan atau
pegawai pada
lembaga
pemerintahan,
lembaga negara,
atau lembaga
lainnya yang
dibentuk dengan
peraturan
perundang-
undangan;
3. jabatan lain yang
mengakibatkan
benturan
kepentingan.
c. menandatangani dan
menerbitkan laporan
hasil pemberian jasa
melalui KAP.
Pasal 16
(1) Menteri
membatalkan status
terdaftar Rekan non-
Akuntan Publik dalam
hal Rekan non-Akuntan
Publik:
a. tidak berdomisili di
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia;
b. dijatuhi hukuman
pidana yang telah
mempunyai kekuatan
hokum tetap karena
melakukan tindak
pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana
penjara 5 (lima) tahun
atau lebih;
d. merangkap sebagai:
1. pejabat negara;
2. pimpinan atau
pegawai pada
lembaga
pemerintah,
lembaga
(1)negara, atau
lembaga lainnya
yang dibentuk
dengan
peraturan
(2)perundang-
undangan; atau
3. jabatan lain yang
mengakibatkan
benturan
kepentingan.
e. dijatuhi hukuman
pidana yang telah
mempunyai kekuatan
hokum tetap karena
melakukan pelanggaran
atas Undang-Undang ini;
atau
f. menandatangani dan
menerbitkan laporan
hasil pemberian jasa
melalui KAP.
a. dijatuhi hukuman
pidana yang telah
mempunyai kekuatan
hokum tetap karena
melakukan tindak
pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana
penjara 5 (lima) tahun
atau lebih;
b. dijatuhi hukuman
pidana yang telah
mempunyai kekuatan
hokum tetap karena
melakukan pelanggaran
atas Undang-Undang ini;
atau
c. menandatangani dan
menerbitkan laporan
hasil pemberian jasa
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf f.
a. mempunyai kantor
atau tempat untuk
menjalankan usaha
yang berdomisili di
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia;
berbentuk usaha
persekutuan perdata
dan firma atau Nomor
Pokok Wajib Pajak
Pribadi untuk KAP yang
berbentuk usaha
perseorangan;
c. mempunyai paling
sedikit 2 (dua) orang
tenaga kerja
professional pemeriksa
di bidang akuntansi;
d. memiliki rancangan
sistem pengendalian
mutu;
e. membuat surat
pernyataan dengan
bermeterai cukup bagi
bentuk usaha
perseorangan, dengan
mencantumkan paling
sedikit:
1. alamat Akuntan
Publik;
f. memiliki akta
pendirian yang dibuat
oleh dan dihadapan
notaris bagi bentuk
usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
12 ayat (1) huruf b,
huruf c, atau huruf d,
yang paling sedikit
mencantumkan:
1. nama Rekan;
2. alamat Rekan;
3. bentuk usaha;
7. penyelesaian
sengketa dalam
hal terjadi
perselisihan di
antara Rekan.
Pendirian Pasal 19
Cabang
(1) Cabang KAP hanya
Kantor
dapat didirikan dan
Akuntan
dikelola oleh KAP yang
Publik
berbentuk usaha
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (1)
huruf b, huruf c, atau
huruf d.
a. pemimpin
cabang lain pada
KAP yang
bersangkutan;
atau
b. pemimpin KAP
yang
bersangkutan.
Izin Pasal 20
Pendirian
(1) Izin pendirian
Cabang
cabang KAP diberikan
Kantor
oleh Menteri.
Akuntan
Publik (2) Syarat untuk
mendapatkan izin
pendirian cabang KAP
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
a. mempunyai kantor
atau tempat untuk
menjalankan usaha
cabang, yang
berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. mempunyai paling
sedikit 2 (dua) orang
tenaga kerja
professional pemeriksa
di bidang akuntansi; dan
d. membuat
kesepakatan tertulis dari
seluruh Rekan mengenai
pendirian cabang yang
disahkan oleh notaris.
dicabut;
f. terdapat dokumen
palsu atau yang
dipalsukan atau
pernyataan yang tidak
benar yang diberikan
pada saat mengajukan
permohonan izin usaha
KAP.
dinyatakan tidak
berlaku; atau
Pencabutan Pasal 22
dan Tidak
(1) Izin pendirian
Berlakunya
cabang KAP dicabut
Izin
dalam hal:
Pendirian
a. izin usaha KAP
Cabang
dicabut;
Kantor
Akuntan b. tidak terdapat
Publik pemimpin cabang KAP
selama 180 (seratus
delapan puluh) hari.
c. pemimpin KAP
mengajukan
permohonan
pencabutan izin
pendirian cabang KAP;
f. terdapat dokumen
palsu atau yang
dipalsukan atau
pernyataan yang tidak
benar yang diberikan
pada saat pengajuan
permohonan izin
pendirian cabang KAP.
Pasal 23
BAB IV membahas mengenai ketetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Kantor Akuntan Publik
Asing (KAPA). Yang di Bahasa juga dalam PMK no.17 tahun 2008. KAP dapat berbentuk usaha:
Perseorangan, Persekutuan perdata, Firma, atau bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik
profesi Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan.
Kantor Akuntan Publik juga moleh menjalin kerjasama dengan rekanan maupun tenaga akuntan
public asing dengan persyaratan yang di tetapkan pada UU 5 tahun 2011. Kerjasama Akuntan
dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang ketenagakerjaan. Komposisi tenaga
kerja profesional asing yang dipekerjakan pada KAP paling banyak 1/10 dari seluruh tenaga kerja
profesional untuk masing-masing tingkat jabatan pada KAP yang bersangkutan.
N URAIAN UU NO 5 TAHUN 2011 PP NO 20 TAHUN PMK NO 17 TAHUN 2008
O. 2015
V HAK, Pasal 24
KEWAJIBAN
DAN Akuntan publik berhak
,
untuk:
LARANGAN
a. memperoleh imbalan
jasa;
b. memperoleh
perlindungan hukum
sepanjang telah
memberikan jasa sesuai
dengan SPAP; dan TIDAK ADA TIDAK ADA
c. memperoleh informasi,
data, dan dokumen
lainnya yang berkaitan
dengan pemberian jasa
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 25
( 1 ) Akuntan Publik wajib:
a. berhimpun dalam Asosiasi
Profesi Akuntan publik yang
ditetapkan oleh Menteri;
b. berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan bagi Akuntan
Publik yang menjadi
pemimpin KAP atau
pemimpin cabang KAP wajib
berdomisili sesuai dengan
domisili KAP atau cabang
KAP yang dimaksud;
c. mendirikan atau menjadi
Rekan pada KAP dalam
jangka waktu 180 hari sejak
izin Akuntan publik yang
bersangkutan diterbitkan
atau sejak mengundurkan
diri dari suatu KAP;
d. melaporkan secara tertulis
kepada Menteri dalam
jangka waktu paling lambat
30 hari sejak:
1. menjadi rekan pada KAP;
2. mengundurkan diri dari
KAP; atau
3. merangkap jabatan
yang tidak dilarang
dalam Undang-Undang
ini.
e. .menjaga kompetensi
melalui pelatihan
berkelanjutan; TIDAK ADA TIDAK ADA
profesional
dan
f. berprilaku, baik, jujur,
bertanggung jawab, dan
mempunyai integritas yang
tinggi.
Pasal 31 Pasal 47
(1) KAP dilarang: (1) KAP dilarang
membuka kantor
a. melakukan kerjasama dalam bentuk lain,
dengan KAPA atau OAA kecuali bentuk kantor
yang telah melakukan
kerja sama dengan KAP cabang KAP.
lain;
(2) KAP dilarang
b. mencantumkan nama Menggunakan nama
KAPA atau OAA yang akuntan publik yang
status terdaftar KAPA dikenakan sanski
atau OAA tersebut pada pencabutan izin.
Menteri dibekukan atau
(3) KAP Dilarang
dibatalkan;
mencantumkan nama
c. memiliki Rekan non- KAPA atau OAA yang
Akuntan Publik yang telah bubar.
tidak terdaftar pada
Menteri;
d. membuka kantor dalam
bentuk lain kecuali
bentuk kantor cabang; TIDAK ADA
dan
e. membuat iklan yang
menyesatkan.
(2) Akuntan publik dan/
atau KAP dilarang
mempekerjakan atau
menggunakan jasa Pihak
Terasosiasi yang tercantum
pada daftar orang tercela
dalam pemberian jasa
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) dan
ayat (3).
BAB V membahas mengenai Ketetapan hak, kewajiban dan larangan akuntan publik. hal ini di Bahas
pada UU no.5 tahun 2011 dan PMK no.17 tahun 2008. Dalam memberikan jasa asurans, Akuntan
Publik dan KAP wajib menjaga independensi serta bebas dari benturan kepentingan.
Akuntan Publik harus memahami mengenai kode etik yang berlaku serta menjaga integritas.
Akuntan publik dan/atau Pihak Terasosiasi dalam KAP wajib menjaga kerahasiaan informasi yang
diperolehnya dari klien. Akuntan Publik dan/atau KAP dilarang mempekerjakan atau menggunakan
jasa Pihak Terasosiasi yang tercantum pada daftar orang tercela dalam pemberian jasa asurans.
6. PENGGUNA Pasal 32 Tidak diatur Pasal 24
AN NAMA
(1) KAP yang berbentuk (1) KAP berbentuk badan
KANTOR
usaha perseorangan usaha perseorangan
AKUNTAN
harus menggunakan menggunakan nama
PUBLIK
nama dari Akuntan akuntan publik yang
Publik yang bersangkutan.
mendirikan dan
(2) KAP berbentuk badan
mengelola KAP
usaha persekutuan
tersebut.
menggunakan nama
(2) KAP yang berbentuk salah seorang atau
usaha sebagaimana lebih akuntan publik
dimaksud dalam Pasal yang merupakan
12 ayat (1) huruf b, rekan KAP yang
huruf c, atau huruf d, bersangkutan.
harus menggunakan (3) Nama KAP dilarang
nama salah seorang menggunakan
atau beberapa singgakatan atau
Akuntan Publik yang penggalan nama.
merupakan Rekan
(4) Dalam hal nama
pada KAP tersebut.
akuntan publik lebih
(3) Ketentuan lebih lanjut dari 1 kata, nama KAP
mengenai harus menggunakan
penggunaan nama paing sedikit 1 kata
diatur dalam yang merupakan
Peraturan Menteri bagian dari nama
setelah mendapat lengkap akuntan
pertimbangan dari publik dimaksud.
Asosiasi Profesi
(5) Bagi KAP yang
Akuntan Publik.
berbentuk badan
usaha persekutuan
penambahan kata &
Rekan dibelakang
nama KAP hanya
dapat diperkenankan
apabila jumlah
akuntan publik pada
KAP yang
bersangkutan lebih
banyak dari jumlah
akuntan publik yang
namanya tercantum
sebagai nama KAP.
(6) KAP dapat
mempertahankan
nama akuntan publik
yang telah
mengundurkan diri
atau meninggal dunia
sebagai nama KAP
sepanjang mendapat
persetujuan tertulis
yang disahkan
dengan persetujuan
akta notaris dari
anggota persekutuan
yang mengundurkan
diri atau dari ahli
waris akuntan publik
yang meninggal
dunia.
(7) Ketentuan pada ayat
6 diperkenankan bagi
KAP berbentuk badan
usaha persekutuan.
7. KERJA Pasal 33 Pasal 15
SAMA
(1) KAP dapat melakukan (1) KAP dapat
KANTOR
kerja sama dengan melakukan
AKUNTAN
KAP lainnya untuk kerja sama Tidak diatur
PUBLIK
membentuk suatu dengan KAPA
jaringan yang disebut atau OAA.
dengan OAI.
(2) KAP yang
(2) Pembentukan OAI melakukan
sebagaimana kerja sama
dimaksud ayat (1) dengan KAPA
dituangkan dalam atau OAA
akta pendirian yang sebagaimana
dibuat oleh dan dimaksud
dihadapan notaris pada ayat (1)
dalam bahasa dapat
Indonesia yang mencantumka
memuat: n nama KAPA
atau OAA
a. tujuan OAI yang bersama-
mencakup sama dengan
pengembangan nama KAP
metodologi jasa asurans setelah
dan sistem engendalian mendapat
mutu; persetujuan
b. hak dan kewajiban KAP menteri.
yang menjadi anggota (3) KAP dilarang
OAI; mencantumka
c. program pendidikan dan n nama KAPA
pelatihan bagi anggota atau OAA
OAI; dan bersama-
sama dengan
d. Pendirian OAI bersifat nama KAP
berkelanjutan. tanpa
(3) OAI sebagaimana perswtujuan
dimaksud pada ayat menteri.
(1) harus didaftarkan
pada Menteri dengan
mengajukan
permohonan tertulis
dan melampirkan akta
pendirian dengan
mencantumkan nama
KAP yang menjadi
anggota.
(4) Menteri membatalkan
status terdaftar OAI
apabila OAI bubar
(5) Ketentuan mengenai
tata cara pendaftaran
dan pembatalan
status terdaftar OAI
diatur dalam
Peraturan Menteri.
Pasal 35:
(1) KAP dapat melakukan
kerja sama dengan
KAPA atau OAA.
(2) KAP yang melakukan
kerja sama dengan
KAPA atau OAA
sebagaimana Tidak diatur Tidak diatur
dimaksud pada ayat
(1) dapat
mencantumkan nama
KAPA atau OAA
bersama-sama
dengan nama KAP
setelah mendapat
persetujuan menteri
(3) Kerja sama antara
KAP dengan KAPA
atau OAA
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(2) dituangkan dalam
perjajian kerja sama
yang dibuat oleh dan
dihadapan notaris
dalam bahasa
Indonesia yang paling
sedikit memuat:
a. Bidang jasa audit atas
informasi keuangan
historis;
b. Penggunaan
metodologi yang
disepakati bersama
antara KAPA atau OAA
dengan KAP;
c. Bagian tanggung
jawab perdata KAPA
atau OAA; dan
d. Kerja sama bersifat
berkelanjutan.
(4) Persetujuan Memteri
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan
setelah KAP mengajukan
permohonan tertulis kepada
menteri degan syarat:
a. KAPA atau OAA telah
terdaftar pada menteri
b. KAPA atau OAA tidak
sedang melakukan
kerjasama dengan KAP lain.
(5) pencantuman nama
oleh KAP
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(2) hanya dapat
dilakukan dengan 1
nama KAPA atau OAA
(6) KAPA atau OAA yang
namanya sudah
dicantumkan oleh KAP
tidak dapat digunakan
lagi oleh KAP lain
BAB VI dan VII membahas mengenai KAP dan KAPA, BAB VII membahas mengenai kerja sama antara
KAP dengan KAP lainnya. Kerjasama antara Kantor akuntan ini melalui jaringan OAI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1). Bab VI dan VII juga membahas lebih jauh mengenai KAPA dan Organisasi
AKuntan Asing (OAA) dan Persetujuan dan pencantuman nama KPA atau OAA. Menteri memiliki
kewenangan untum membekukan status terdaftar KAP dan KAP.
N URAIAN UU NO 5 TAHUN 2011 PP NO 20 TAHUN PMK NO 17 TAHUN 2015
O 2015
*8Biaya Pasal 41 : Tidak diatur Tidak diatur
VII.
Perizinan Biaya dikenakan untuk
(pasal 41):
1) memperoleh izin
Akuntan Publik;
2) memperpanjang izin
Akuntan Publik;
3) memperoleh izin
usaha KAP;
4) memperoleh izin
pendirian cabang
KAP;
5) memperoleh
persetujuan
pencantuman nama
KAPA atau OM
bersama-sama
dengan KAP;
6) memperoleh
persetujuan
pendaftaran KAPA
atau OAA.
Penyusunan dan
penetapan SPAP
paling sedikit
meliputi:
a. penyusunan
draf SPAP;
b. uji publik
terhadap draf
SPAP;
c. .penetapan
dan
pemberlakuan
SPAP; dan
d. penerbitan
SPAP.
Uji publik
sebagaimana
dimaksud dapat
dilakukan dengan:
a. meminta
pertimbangan
kepada Komite
Profesi Akuntan
Publik; dan/atau
b. meminta
pertimbangan
kepada
masyarakat.
Dalam
penyusunan dan
penetapan SPAP,
Asosiasi Profesi
dapat membentuk
organ Asosiasi
Profesi yang
bertugas sebagai
pelaksana teknis.
Keanggotaan
organ Asosiasi
Profesi paling
sedikit terdiri dari
unsur Asosiasi
Profesi dan
akademisi di
bidang akuntansi.
Pasal 9
SPAP yang telah
ditetapkan harus
disosialisasikan
kepada para
pemangku
kepentingan oleh
Asosiasi Profesi.
Pasal 7
a. Asosiasi Profesi
berwenang
menyelenggarak
an Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan.
b. Penyelenggaraan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan
meliputi:
menentukan
materi atau
silabus
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan;.
menentukan
metode
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan;
melakukan
verifikasi atas
keikutsertaan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan; .
melaksanakan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan;.
menerbitkan
sertifikat
keikutsertaan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan;
dan
melaksanakan
tugas lain yang
berkaitan
dengan
penyelenggaraan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan.
Dalam
penyelenggaraan
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2), Asosiasi
Profesi dapat
membentuk
organ Asosiasi
Profesi yang
bertugas sebagai
pelaksana teknis.
(4) Keanggotaan
organ Asosiasi
Profesi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (3) paling
sedikit terdiri
dari unsur
Asosiasi Profesi
dan akademisi di
bidang
akuntansi.
Pasal 46
1) Ketua Komite Profesi
Akuntan Publik
ditetapkan dari unsur
pemerintah dan
wakil ketua
ditetapkan dari unsur
Asosiasi Profesi
Akuntan Publik.
2) Komite Profesi
Akuntan Publik
bertugas
memberikan
pertimbangan
terhadap:
a. kebijakan
pemberdayaan,
pembinaan, dan
pengawasan Akuntan
Publik dan KAP;
b. penyusunan
standar alruntansi
dan SPAP; dan
c. hal-hal lain yang
diperlukan berkaitan
dengan profesi
Akuntan Publik.
3) Selain memberikan
pertimbangan,
Komite Profesi
Akuntan Publik juga
berfungsi sebagai
lembaga banding
atas hasil
pemeriksaan dan
sanksi administratif
yang ditetapkan oleh
Menteri atas Akuntan
Publik dan KAP.
4) Keputusan Komite
Profesi Akuntan
Publik atas banding
bersifat final dan
mengikat .
Tata cara beracara banding
ditetapkan oleh Komite
Profesi Akuntan Publik.
BAB VIII membahas mengenai Biaya yang dikeluarkan oleh akuntan public terkait Asosiasi Profesi
Akuntan Publik, belum ada peraturan PP ataupun PMK yang menetapkan besaran biaya yang perlu di
keluarkan oleh akunta publik.
Akuntan Publik berhimpun dalam wadah Asosiasi Profesi Akuntan Publik (APAP). Di tetapkan pada BAB
IX Menteri menetapkan hanya 1 (satu) APAP untuk menjalankan kewenangan sesuai dengan ketentuan
UU Akuntan Publik yang di tetapkan pada UU no.5 tahun 2011. PAP yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri berwenang untuk:
a. Menyusun dan menetapkan SPAP
b. Menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik;
c. Menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan; dan
d. Melakukan review mutu bagi anggotanya.
Menteri juga membentuk Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP), di tetapkan pada BAB X, Keanggotaan
KPAP bersifat kolegial. Ketua KPAP ditetapkan dari unsur pemerintah dan wakil ketua ditetapkan dari
unsur Asosiasi Profesi Akuntan Publik KPAP bertugas memberikan pertimbangan terhadap:
a. Kebijakan pemberdayaan, pembinaan, pengawasan Akuntan Publik dan KAP;
b. Penyusunan standar akuntansi dan SPAP; dan
c. Hal-hal lain yang diperlukan berkaitan dengan profesi Akuntan Publik.
N URAIAN UU NO.5 PP NO.20 PMK NO.17 TAHUN 2008
O TAHUN 2011 TAHUN 2015
11 Umum Pasal 49 Tidak ada Pasal 30 :
. Menteri berwenang (1) Menteri melakukan
melakukan pembinaan dan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengawasan terhadap
Akuntan Publik, Kantor akuntan publik
Akuntan Publik, dan (2) Pelaksanaan pembinaan
cabang KAP dan pengawasan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan
oleh sekretaris jenderal
Pembinaan Pasal 50 Tidak ada Peraturan dan keputusan
a. menetapkan peraturan yang berkaitan dengan
atau keputusan yang Pasal 50 UU No.5 Tahun
berkaitan dengan 2011 dijelaskan lebih lanjut
pembinaan Akuntan dalam PMK No.17 Tahun
Publik, KAP, dan cabang 2008
KAP; Pasal 31,32,35,36,
40,45,46,48,49
menjelaskan tentang
aturan dan keputusan
bagi Akuntan Publik
Pasal 37, 38, 40,
41,42,43, 44, 47, 49,50,
dan 51 menjelaskan
tentang aturan dan
keputusan bagi KAP
Pasal 39,41,43,50, dan 51
menjelaskan tentang
aturan dan keputusan
bagi cabang KAP
Pembinaan Pasal 50 Bab IV Penyusunan Tidak Ada
b.menetapkan kebijakan Dan Penetapan
tentang SPAP, ujian Standar
profesi akuntan publik, Profesional
dan pendidikan Akuntan
profesional berkelanjutan; Pasal 8 ayat (1):
Asosiasi Profesi
berwenang
menyusun dan
menetapkan SPAP
Bab II
Praktik akuntan Publik perlu adanya pembinaan, pengawasan dengan tujian Akuntan Publik
memperoleh hak nya dan menjalankan kewajibannya sebagai mana yang telah di tetapkan pada
Undang undang, maupun peraturan mengaenai akuntan public yang berlaku di Indonesia.
Menteri berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Publik, KAP, dan
cabang KAP. Dalam pelaksanaannya pembunaan dan penawasan di lakukan oleh sekretaris jendral,
kewenagan sekertaris jendral. Menetapkan peraturan atau keputusan Menetapkan kebijakan tentang
SPAP, ujian profesi akuntan publik, dan pendidikan professional berkelanjutan menjadi focus utama
pembinaan dan pengawasan praktik akuntan publik.
Sanksi yang di jatuhkan pada akuntan publik yang melakukan pelanggaran di bagi menjadi 2 macam,
yaitu, sanksi administrative dan sanksi pidana. Menteri mengenakan sanksi kepada Akuntan Publik,
KAP, atau Cabang akan ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri.
2) Akuntan Publik
dibebaskan dari gugatan
terkait dengan pemberian
jasa sebagimana
dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dan ayat (3)
apabila perbuatan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 yang
dilakukan telah lewat dari
5 (lima) tahun terhitung
sejak tanggal laporan
hasil pemberian jasa
2 Ketentuan Pasal 59
Peralihan a. Akuntan Publik, KAP, dan TIDAK ADA (dimasukkan dalam
cabang KAP yang telah Ketentuan Penutup - Pasal
memiliki izin Akuntan 81)
Publik, KAP dan cabang
KAP yang masih berlaku
dinyatakan tetap berlaku. TIDAK ADA
TIDAK ADA
TIDAK ADA
e. Rekan non-Akuntan Publik
yang telah menjadi rekan Pasal 77
pada suatu KAP dalam KAP dan Cabang KAP wajib
waktu paling lama 1 menyesuaikan komposisi
(satu) tahun sejak auditor sesuai ketentuan
berlakunya Undang- dalam Pasal 18 ayat (1)
Undang ini harus huruf c atau Pasal 22 ayat
mendaftar sebagai Rekan (1) huruf c atau pasal 41
non-Akuntan Publik huruf b dalam jangka waktu
dengan menyampaikan 1 (satu) tahun sejak
dokumen sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan
dimaksud dalam pasal 14 ini ditetapkan
ayat (2) huruf c dan huruf
d TIDAK ADA
f. KAPA atau OAA yang
namanya telah
TIDAK ADA
dicantumkan bersama-
sama dengan nama KAP
harus mendaftar dalam
waktu paling lama 1
(satu) tahun sejak
berlakunya Undang-
Undang ini
Pasal 77
1. KAP wajib menyesuaikan
TIDAK ADA TIDAK ADA penulisan huruf sesuai
ketentuan dalam pasal
27 ayat (2) dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan
sejak berlakunya
Peraturan Menteri
TIDAK ADA TIDAK ADA Keuangan ini
Pasal 78
1. KAP yang telah
memperoleh persetujuan
TIDAK ADA TIDAK ADA pencantuman nama
KAPA atau OAA bersama-
sama nama KAP pada
saat berlakunya
TIDAK ADA Peraturan Menteri
.TIDAK ADA Keuangan ini,
dinyatakan telah
memperoleh persetujuan
berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan ini.
3. Pengenaan sanksi
peringatan dan/atau
pembekuan izin
terhadap Akuntan Publik,
KAP dan/atau Cabang
KAP yang dikenakan
berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan
Nomor 423/KMK.06/2002
tentang Jasa Akuntan
Publik sebagaimana
telah diubah dengan
Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
359/KMK.06/2003,
dinyatakan tetap berlaku
Pasal 80
TIDAK ADA TIDAK ADA a. Pemeriksaan terhadap
Akuntan Publik, KAP
dan/atau cabang KAP
yang sedang
berlangsung tetap dapat
diteruskan dan
TIDAK ADA TIDAK ADA
selanjutnya tunduk
kepada ketentuan dalam
Peraturan Menteri
Keuangan ini
b. Pengenaan sanksi
terhadap Akuntan Publik,
KAP, dan/atau cabang
TIDAK ADA TIDAK ADA KAP yang didasarkan
atas hasil pemeriksaan
yang dilaksanakan
sesuai dengan
Keputusan Menteri
Keuangan nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa Akuntan
Publik sebagaimana
telah diubah dengan
Keputusan Menteri
Keuangan nomo
359/KMK.06/2003,
tunduk terhadap
ketentuan Peraturan
Menteri Keuangan ini
c. Semua sanksi
peringatan dan
pembekuan yang telah
dikenakan kepada
Akuntan Publik, KAP
dan/atau Cabang KAP
dinyatakan sah dan
berlaku dan untuk
selanjutnya tunduk
kepada ketentuan Pasal
66 dan Pasal 67 dalam
Peraturan Menteri
Keuangan ini.
Pasal 22
a. untuk 1 (satu)
TIDAK ADA tahun buku TIDAK ADA
dapat
melanjutkan
TIDAK ADA TIDAK ADA
pem-berian jasa
audit secara
TIDAK ADA berturut-turut TIDAK ADA
untuk 4 (empat)
tahun buku
berikutnya.
b. untuk 2 (dua)
tahun buku
secara berturut-
turut dapat
melanjutkan
pemberian jasa
audit secara
berturut turut
untuk 3 (tiga)
tahun buku
berikutnya.
c. untuk 3 (tiga)
tahun buku
secara berturut-
turut dapat
melanjutkan
pemberian jasa
audit secara
berturut turut
untuk 2 (dua)
tahun buku
berikutnya.
3 Ketentuan Pasal 60
Penutup a. Ketentuan Pasal 4 dan
Pasal 5 Undang - Undang TIDAK ADA TIDAK ADA
Nomor 34 Tahun 1954
tentang Pemakaian Gelar
Akuntan (Accountant)
(Lembaran Negara TIDAK ADA TIDAK ADA
Republik Indonesia Tahun
1954 Nomor 103,
Tambahan Lembaran
Negara Republik
Indonesia Nomor 705)
dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku
b. Peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor
34 Tahun 1954 tentang
pemakaian Gelar Akuntan
(Acccountant)
(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
1954 Nomor 103,
Tambahan Lembaran
Negara Republik
Indonesia Nomor 705)
yang mengatur jasa
Akuntan Publik, sepanjang
tidak bertentangan
dengan Undang-Undang
ini dan belum ada
peraturan pelaksanaan
yang baru berdasarkan
Undang-Undang
ini,dinyatakan masih
berlaku
Pasal 61
1) Semua Peraturan
Pemerintah sebagai TIDAK ADA TIDAK ADA
peraturan pelaksanaan
TIDAK ADA TIDAK ADA
Undang-undang ini
ditetapkan paling lama 1
(satu) tahun sejak
Undang-Undang ini
diundangkan
Pasal 81
1) Akuntan yang
TIDAK ADA telah memliki TIDAK ADA
Sertifikat tanda
lulus USAP pada
TIDAK ADA saat Peraturan TIDAK ADA
Menteri
Keuangan ini
ditetapkan,
dinyatakan
TIDAK ADA tetap diakui TIDAK ADA
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan ini
2) Dengan
berlakunya
Peraturan
Menteri
Keuangan ini,
semua pihak
dilarang
memberikan
jasa
sebagaimana
dimaksuddalam
ketentuan Pasal
2 apabila tidak
memenuhi
ketentuan dalam
Peratudan
Menteri
Keuangan ini
3) Ketentuan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (3),
dikecualikan
bagi pemeriksa
Badan
Pemeriksaan
Keuangan yang
memberikanjasa
dalam lingkup
kewenangannya
dan sesuai
dengan
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku.
Pasal 82
1) Dengan
berlakunya
TIDAK ADA Peraturan TIDAK ADA
Menteri
Keuangan ini,
Keputusan
Menteri Keungan
nomor
423/KMK.06/200
2 tetang Jasa
Akuntan Publik
sebagaimana
telah diubah
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
359/KMK.06/200
3 dinyatakan
tidak berlaku
lagi