1
TAX PLANNING
4
TUJUAN TAX PLANNING
5
MANFAAT TAX PLANNING
• Arus uang akan menjadi efisien karena beban pajak yang merupakan unsur
biaya mengalami penurunan
• Mengatur aliran arus uang lebih baik karena dapat diperkirakan kebutuhan
kas untuk pajak
• Mengurangi risiko pemeriksaan pajak yang membuat waktu dan biaya yang
tersita menjadi meningkat
6
PERSYARATAN TAX PLANNING YANG BAIK
7
TAHAP TAX PLANNING
8
HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM TAX
PLANNING
9
KAPAN TAX PLANNING / TAX MANAGEMENT
DILAKUKAN?
Upaya efesiensi pajak dilakukan dengan memilih alternatif bentuk usaha yang
akan dijalankan :
1) Perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas)
2) Perusahaan berbentuk CV
3) Perusahaan perseorangan
11
LANGKAH - LANGKAH MEMILIH BENTUK
USAHA
Untuk menentukan bentuk usaha yang akan dipilih ada berapa hal yang harus
diperhatikan :
1) Ketahui aspek legal dari semua bentuk usaha yang ada
2) Ketahuilah aspek pajak terkait dengan semua bentuk usaha tersebut
3) Ketahui kondisi usaha kita
4) Pilih bentuk usaha sesuai dengan kondisi kita
12
BENTUK PERSEROAN TERBATAS (PT)
13
DIVIDEN DARI PT
15
PERUSAHAAN PERORANGAN (ORANG
PRIBADI)
➢ Tidak termasuk sebagai badan hokum, biasa seperti UD (Usaha Dagang),
PD (Perusahaan Dagang), Toko, KAP Pribadi, KJPP Pribadi, KKP Pribadi, dsb
➢ Ada pilihan bagi orang pribadi yang punya pekerjaan bebas yang memiliki
omzet kurang dari Rp 4,8 Milyar/tahun
1. Menyelenggarakan pembukuan ( pajak dihitung dgn rumus umum)
2. Menyelenggarakan pencatatan ( pajak dihitung dgn menerapkan Norma
Perhitungan
➢ Untuk Orang Pribadi yang menjalankan usaha dengan omzet kurang dari
Rp 4,8 Milyar → PPh final: 0,5% x jumlah bruto, sesuai PP 23 thn 2018 16
Ilustrasi Perhitungan Pajak PT – CV – Orang Pribadi
• PPh Badan sudah menggunakan tarif pajak 22%
• Asumsi Orang Pribadi tidak menggunakan PP 23 Tahun 2018 sebesar 0,5%
tetapi menggunakan Tarif Pajak Umum (Taxable Income Bracket) dengan
tarif progresif 5% hingga 30%
PT CV ORANG PRIBADI
INCOME 60.000.000.000 60.000.000.000 60.000.000.000
COGS 58.800.000.000 58.800.000.000 58.800.000.000
GROSS INCOME 1.200.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000
OPEX 500.000.000 500.000.000 500.000.000
NET INCOME BEFORE TAX 700.000.000 700.000.000 700.000.000
PTKP (K/3) - - 72.000.000
TAXABLE INCOME (PKP) 700.000.000 700.000.000 628.000.000
TAX 154.000.000 154.000.000 133.400.000
NET INCOME AFTER TAX 546.000.000 546.000.000 566.600.000
17
TAX Dividen Pribadi 54.600.000 0 0
Beban Pajak Total 208.600.000 154.000.000 133.400.000
POIN ANALISA PERHITUNGAN PT – CV – Orang Pribadi
19
TAX PLANNING PADA PELAKSANAAN
PPh PASAL 21
21
Pemilihan metode Penghitungan PPh
Pasal 21
22
TAX PLANNING PADA KEWAJIBAN PPh
POTONG PUNGUT (WITHHOLDING TAX)
➢Upaya mencapai efisiensi pajak pada PPh Potong pungut harus dilakukan
pada kedua sisi,yakni sisi sebagai wajib potong (pihak pemberi penghasilan)
dan sisi sebagai pihak yang dipotong (pihak penerima penghasilan)
➢Pada sisi wajib potong, upaya efisiensi dilakukan dengan cara
mengantisipasi sanksi pajak yang timbul terkait dengan kewajiban
memotong, menyetor pajak yang dipotong dan melaporkan pajak
23
TAX PLANNING PADA KEWAJIBAN PPh
POTONG PUNGUT (WITHHOLDING TAX)
➢ Pada sisi pihak yang dipotong, upaya efisiensi pajak dilakukan dengan
memaksimalkan hak pengkreditan pajak yang telah dipotong oleh pihak
ketiga
➢ Hal2 lain terkait dengan PPh potong pungut antara lain adlh: masalah
kontrak “net of tax”, upaya mengatasi kesalahan dalam pelaksanaan
kewajiban potong pungut, ekualisasi kewajiban potong pungut untuk
mengantisipasi koreksi pajak, dll
24
Pengajuan SKB PPh Pasal 22 dan Pasal 23
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pembebasan dari pemotongan dan atau
pemungutan PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 23 oleh pihak lain kepada Direktur Jenderal
Pajak karena:
• Wajib Pajak dalam tahun pajak berjalan dapat menunjukan tidak terutang PPh karena
mengalami kerugian fiskal
• Wajib Pajak berhak melakukan kompensasi kerugian fiskal sepanjang kerugian tersebut
jumlahnya lebih besar dari perkiraan penghasilan neto tahun pajak yang bersangkutan
• Pajak Penghasilan yang telah dibayar lebih besar dari Pajak Penghasilan yang akan
terutang
25
TAX PLANNING PADA KEWAJIBAN PPN
Upaya efisiensi pajak dalam pelaksanaan kewajiban PPN dapat dilakukan, antara lain:
1. Memilih alternatif dikukuhkan atau tidak dikukuhkan sebagai PKP (pada WP dengan omzet tertentu).
2. Melakukan sentralisasi PPN pada perusahaan banyak cabang
3. Melakukan upaya self confirmation kpd para vendor utk menghindari koreksi pada pemeriksaan
4. pengelolaan Faktur Pajak ( keluaran dan masukan) utk menghindari sanksi akibat faktur cacat
5. Melakukan sistem “just in time” jika memungkinkan
6. Memanfaatkan fasilitas PPN yang terkait dengan memenuhi semua persyaratan2 yang diminta
26
UPAYA TAX PLANNING PPN
29
Optimalisasi Pembayaran Pajak untuk Penghematan
Pajak
30
TERIMA KASIH
31