Anda di halaman 1dari 3

TUGAS DISKUSI KELOMPOK AUDIT KINERJA

(STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA)

Dosen Pengampu:

Tarmizi, SE., M.Si., Ak

Mata Kuliah Audit Kinerja

Disusun oleh :

Amin Kamarullah 4201714115

Diah Eka Putri 4201714076

Rohmatul Imama 4201714089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2020
Soal:
Dari serangkaian Standar Audit di SPKN yang telah anda Review atau Resume.
Menurut kelompok anda mana pernyataan yang paling rawan dan dapat dilanggar
oleh Auditor (Pemeriksa)? Jelaskan dengan alasan.

Jawaban:

Menurut pendapat kami, pernyataan paling rawan dan dapat dilanggar oleh
auditor adalah PSP No 300 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan. Pada PSP No
300 paragraf 17 mengenai audit investigatif, di katakan bahwa untuk hasil akhir
pemeriksaan dalam bentuk investigatif yang dituangkan dalam LHP tidak
diperlukan tanggapan. Dimana pada paragraf tsb, seseorang dapat salah
memahami maksudnya karena ketika melihat peraturan lain yang masih berkaitan,
dalam proses pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dikemukakan Pasal 6 Ayat
(5) UU BPK dan Peraturan BPK No 1/2017, yakni pada Kerangka Konseptual
Pemeriksaan, PSP No 100, dan PSP No 200, klarifikasi dan konfirmasi wajib
dilakukan karena itu merupakan esensi dari suatu audit.

Pernah ditemukan suatu kasus tepatnya dalam kasus BLBI, auditor


melakukan audit investigatif BPK dimana dalam audit tersebut tidak dilakukan
konfirmasi kepada auditee dalam melaksanakan tugas. Hal ini dikarenakan ia
hanya berdasar/mengacu pada PSP No 300 tentang Standar Pelaporan
Pemeriksaan paragraf 17. Padahal hal tersebut juga ditegaskan dalam PSP No 300
paragraf A4 bahwa pemeriksa harus menyajikan LHP secara seimbang dan tidak
memihak. Bagaimana menyajikan LHP secara seimbang jika tidak melakukan
konfirmasi dan klarifikasi terhadap pihak terperiksa? Adalah sangat berbahaya
apabila BPK dalam auditnya dibenarkan menyimpulkan pihak terperiksa telah
merugikan keuangan negara tanpa melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada
pihak yang diperiksa. KPK merupakan salah satu objek yang diperiksa BPK,
apakah KPK mau bila BPK menyatakan bahwa KPK telah merugikan keuangan
negara tanpa diklarifikasi dan dikonfirmasi?
Seperti yang kita tahu bahwa SPKN terdiri dari Kerangka Konseptual
Pemeriksaan, PSP No 100, PSP No 200 dan PSP No 300 yang saling berkaitan
satu sama lain yang mana dalam mengimplementasikannya kita juga harus
memperhatikan bagian lainnya. Karena ketika kita memahami secara menyeluruh,
kesalahan seperti ini dapat diminimalisir.

Selain itu dalam kode etik BPK, dikatakan bahwa anggota BPK dan
pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya harus independen, berintegritas, dan
profesional demi menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BPK.
Independensi diwujudkan dengan sikap pemeriksa yang tidak memihak. Integritas
merupakan mutu atau sifat yang menunjukkan adanya sifat jujur dari seorang
pemeriksa. Sedangkan profesional diwujudkan dari kemampuan dan keahlian
pemeriksa dengan mendasarkan pada SPKN.

Anda mungkin juga menyukai