PERPAJAKAN
OLEH:
GAYATRI PERWITASARI
NIM 166020310111017
yang
memadai,
review
analitikal
dapat
B. Expenditure Method
Expenditure method digunakan untuk menentukan unreported taxable income.
Expenditure income lebih cocok untuk wajib pajak yang tidak mengumpulkan harta
benda, tetapi telah mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar/ mewah. Expenditure
method lebih mudah dibuat/ dihitung dan juga lebih dimengerti oleh orang awam.
Rumus untuk menghitung illegal income adalah expenditures dikurangi
penghasilan dari legal sources.
Expenditure method digunakan untuk kasus perpajakan apabila kondisi-kondisi
berikut sangat kuat dan dominan:
1. Wajib pajak tidak menyelenggarakan pembukuan/ catatan
2. Pembukuan dan catatan wajib pajak tidak tersedia, misalnya terbakar
3. Wajib pajak menyelenggarakan pembukuan tetapi tidak memadai
4. Wajib pajak menyembunyikan pembukuannya
5. Wajib pajak tidak mempunyai aset yang terlihat/ dapat diidentifikasi
Expenditure method harusnya digunakan untuk kasus organized crime apabila
kondisi-kondisi berikut sangat kuat dan dominan:
1. Tersangka kelihatannya tidak membeli aset, seperti rumah
2. Tersangka mempunyai gaya hidup mewah dan agaknya di luar kemampuannya
3. Tersangka diduga mengepalai jaringan kejahatan/ semua saksi yang memberatkan
dia adalah para penjahat yang dijatuhi hukuman
4. Illegal income harus ditentukan untuk menghitung denda, menghitung kerugian
negara, dan pungutan negara lainnya
Expenditure method adalah derivasi dari net worth method. Namun, perlakuan
terhadap aset lain dan kewajibannya berbeda. Misalnya, dalam net worth method
penyidik akan mencantumkan saldo akhir kas dan bank. Dalam expenditure method,
hanya perubahannya yang diambil (kenaikan/ penurunan kas dan bank). Depresiasi,
amortisasi, deplesi, deferred gains dan semacamnya juga diabaikan dalam
expenditure method, ini sebenarnya merupakan hal yang elementer untuk seorang
akuntan.
DAFTAR PUSTAKA
Tuanakotta, Theodorus M. 2016. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:
Salemba Empat