0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
144 tayangan7 halaman
Teks tersebut membahas pendekatan keputusan dalam pelaporan keuangan. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah: 1) pendekatan keputusan berfokus pada kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan, 2) teori keputusan individu dan investasi digunakan untuk memahami kebutuhan informasi investor, 3) prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa risiko dapat dikurangi dengan strategi
Deskripsi Asli:
The Decision Usefullness Approach to Financial Reporting
Judul Asli
The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting
Teks tersebut membahas pendekatan keputusan dalam pelaporan keuangan. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah: 1) pendekatan keputusan berfokus pada kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan, 2) teori keputusan individu dan investasi digunakan untuk memahami kebutuhan informasi investor, 3) prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa risiko dapat dikurangi dengan strategi
Teks tersebut membahas pendekatan keputusan dalam pelaporan keuangan. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah: 1) pendekatan keputusan berfokus pada kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan, 2) teori keputusan individu dan investasi digunakan untuk memahami kebutuhan informasi investor, 3) prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa risiko dapat dikurangi dengan strategi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi
OLEH:
GAYATRI PERWITASARI NIM 166020310111017
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017 THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING
A. Manfaat Pendekatan Keputusan
Permasalahan yang timbul berkenaan dengan konsep akuntansi yang berdasarkan biaya historis adalah bahwa konsep ini tidak relevan dengan penilaian akuntansi dengan harga pasar atau pendekatan nilai sekarang terhadap harga wajar. Untuk memaksimalkan laporan keuangan yang berdasarkan biaya historis terdapat suatu konsep yang disebut konsep manfaat pendekatan. Manfaat pendekatan keputusan terhadap laporan keuangan ini sebagai suatu reaksi terhadap kemustahilan untuk menyedikan laporan keuangan yang benar menurut teori. Bagaimanapun pendekatan ini memecahkan masalah terhadap pengidentifikasian para pemakai laporan keuangan dan pemilihan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Akuntan telah memutuskan bahwa para investor merupakan kelompok pengguna yang besar dan telah dikombinasikan dengan beberapa teori ekonomi dan keuangan, secara khusus keputusan investasi, untuk memahami bentuk-bentuk informasi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor.
B. Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person Theory Of Decision)
Teori pengambilan keputusan individu (Single-Person Theory Of Decision) merupakan cara pandang investor yang harus mengambil tindakan di bawah kondisi yang tidak menentu, berarti teori ini tidak digunakan jika kondisi sudah ideal. Kondisi ideal adalah kondisi di mana karakter ekonomi sudah sempurna dan pasar sudah komplet atau sepadan dari kekurangan informasi asimetri dan rintangan lain menjadi wajar dan operasi pasar efisien (Scott, 2003:53). Teori ini masih relevan pada akuntansi karena laporan keuangan menyediakan tambahan informasi yang berguna untuk banyak keputusan. Jadi, simpulannya teori ini merupakan pilihan yang bagus untuk mulai memahami bagaimana individu membuat keputusan rasional di bawah ketidakpastian. Manfaat teori pengambilan keputusan individu (Single-Person Theory Of Decision) : 1. Membantu akuntan dalam memahami bagaimana individu membuat keputusan yangrasional dalam keadaan yang tidak pasti (uncertainty). 2. Membuat akuntan menghargai konsep informasi, yaitu konsep yang mampu membuat pengambil keputusan mempertajam keyakinan subyektif mereka akan future payoff sebagai hasil dari keputusan yang mereka buat.
C. Teori Investasi (Theory Of Investment)
Teori ini membantu kita untuk mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari standar akuntansi professional. Teori investasi adalah suatu spesialisasi atau bersifat opsional dari teori keputusan untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan investor yang rasional. Dalam teori keputusan, konsep individu rasional yang sederhana berarti bahwa dalam pembuatan keputusan, keputusan yang dipilih adalah yang memiliki hasil utilitas yang diharapkan tertinggi. Hal ini memuat individu mencari informasi tambahan yang relevan dengan keputusan. Secara khusus, teori investasi membantu kita untuk memahami sifat dasar dari risiko dalam konteks investasi portofolio. Salah satu jalan investor dapat menurunkan resiko untuk expected return yang diberikan adalah dengan mengadopsi strategi diversifikasi, yaitu investasi dalam sekuritas portofolio. Prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan kepada kita bahwa beberapa, tetapi tidak semua, resiko dapat dihilangkan dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini memiliki implikasi yang penting bagi sifat informasi risiko yang diinginkan investor. Pendekatan keputusan yang bermanfaat pada laporan keuangan termasuk kebutuhan akuntan untuk memahami masalah keputusan dari pengguna laporan keuangan. Teori keputusan indovidu dan spesialisasinya pada keputusan investasi portofolio melengkapi pengertian dari kebutuhan rasional, menghindari resiko investor. Teori ini memberitahukan kita bahwa banyak investor membutuhkan informasi untuk menolong mereka menilai perolehan sekuritas harapan dan bahaya dari perolehan ini. Pada teori investasi, beta merupakan ukuran resiko penting, yang menjadi standar kovarians dari perolehan sekuritas dengan perolehan pada pasar portofolio. Resiko kovarians ini adalah komponen utama yang beresiko dari penggantian portofolio, bahkan jika portofolio berisikan hanya relatif beberapa sekuritas saja.
D. Investor yang Rasional Cenderung Menolak Resiko
Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan. Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk- averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut. Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk- neutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang beresiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih realistis pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.
E. Prinsip Diversifikasi Portofolio
Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko informasi yang dibutuhkan investor. Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit dimana seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham yaitu faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor adalah firm- spesific, maka return akan independen.
F. Keputusan Investasi yang Optimal
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan. Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi. Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang, factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko portofolio, dan resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi. G. Risiko Portofolio Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan launching pad bagi pelaporan resiko perusahaan. Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.
H. Reaksi Badan Akuntan Profesional terhadap Manfaat Pendekatan Keputusan
Sebagian besar organisasi profesi akuntansi telah mengadopsi pendekatan decision-usefulness. Hal ini bisa dilihat pada Conceptual Framework FASB, pada SFAC no 1. Disana disebutkan tujuan pelaporan adalah untuk investasi rasional. Hal ini sama dengan yang dinyatakan teori keputusan, bahwa individu yang berusaha memaksimalkan utilitas yang diharapkan disebut individu yang rasional. Tujuan pelaporan kedua SFAC no 1 adalah penyediaan informasi untuk membantu menetapkan jumlah, waktu, dan derajat ketidakpastian dari kas yang diterima lewat deviden atau bunga. Tujuan ini mengakui adanya kebutuhan informasi prediktif tentang kembalian investasi masa depan. Hal ini sama dengan prediksi dalam teori investasi. Menurut SFAC no 1, meskipun keputusan investasi dan kredit menggambarkan ekspektasi kinerja masa depan perusahaan, tapi ekspektasi tersebut biasanya berdasarkan, setidaknya sebagian, berdasarkan evaluasi kinerja perusahaan dimasa lalu. Pernyataan SFAC tersebut sejalan dengan information system dalam model pengambilan keputusan. Laporan keuangan sekarang menjadi dasar penetapan probabilitas good news atau bad news dan dasar sifat kinerja masa depan (earning power tinggi atau rendah). Hal lain yang menjadi karakteristik informasi menurut SFAC no 2 adalah reliabilitas. Informasi yang reliable adalah informasi yang penyajiannya wajar dan bisa diverifikasi sertanetral. Karakteristik ini sama dengan karakteristik informasi dalam decision theory, yaitu bersifat tepat (precise) dan bebas bias (free from bias).
DAFTAR PUSTAKA
Scott, William R., 2006, Financial Accounting Theory, Prentice-Hall International