Anda di halaman 1dari 12

Accounting Under Ideal

Conditions
Lidya Manuelia-5552200050
5A
The Present Value Model
• Model Present Value di Bawah Kepastian
“Kepastian” diartikan bahwa arus kas masa depan perusahaan dan
tingkat bunga dalam ekonomi secara luas diketahui dengan pasti. Hal ini
disebut sebagai kondisi ideal. Di bawah kondisi yang ideal dari arus kas
masa depan yang diketahui dengan pasti dan tingkat bunga tetap yang
bebas risiko dalam ekonomi, memungkinkan untuk menyiapkan laporan
keuangan yang relevan dan andal. Proses arbitrase memastikan bahwa
nilai pasar dari sebuah aset setara dengan nilai sekarang dari arus kas
masa depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian adalah nilai aset
keuangannya ditambah nilai aset modalnya (dikurangi kewajiban).
• Model Present Value di Bawah Ketidakpastian
Model present value di bawah ketidakpastian memiliki (1) tingkat
berkurangnya aliran kas perusahaan yang bersifat pasti, (2) informasi tentang
states nature yang diketahui secara umum dan menyuluruh, (3) probabilitas
states yang objektif dan diketahui secara umum, (4) terjadinya state dapat
diamati secara umum.
Risiko yang timbul dari ketidaktahuan atas state mana yang akhirnya
terjadi, disebut estimation risk. Risiko ini muncul ketika pembuat keputusan
tidak meyakini nilai parameter yang terkait. Hasil perhitungan present value
dengan asumsi dua states– dengan kemungkinan 50:50—menunjukkan hasil
yang sama dengan model present value dalam kepastian. Namun, diantara
tiga opsi state, bad state, dan present value, investor akan memilih present
value meskipun pada nilai pasar kenyataannya akan lebih rendah dari present
value karena konteknya adalah kondisi ketidakpastian/berisiko.
Perbedaan utama antara kasus kepastian dan ketidakpastian adalah
bahwa laba bersih yang diharapkan dan direalisasikan tidak perlu lagi
sama di bawah ketidakpastian, dan perbedaannya disebut laba
abnormal. Namun demikian, laporan keuangan berdasarkan nilai
sekarang yang diharapkan tetap relevan dan dapat diandalkan. Mereka
relevan karena didasarkan pada arus kas masa depan yang diharapkan.
Mereka dapat diandalkan karena keyakinan nilai laporan keuangan
sepenuhnya mewakili arus kas masa depan yang diharapkan dan, dalam
setiap kasus, kelalaian manajemen, kesalahan, dan bias tidak mungkin
terjadi. Semua kesimpulan ini tidak tergantung pada kebijakan dividen
perusahaan, karena ketidakrelevanan dividen terus berlanjut.
Contoh Akuntansi Present Value
1. Reserve Recognition Accounting (RRA)
Praktik akuntansi bergerak secara kuat ke arah peningkatan
penggunaan nilai wajar dari kelas-kelas besar aset dan kewajiban. Selain
pergerakan ke arah nilai wajar, model nilai sekarang menghadapi
permasalahan keandalan yang serius ketika kita mencoba untuk
menerapkannya tanpa kondisi ideal. Dalam industri minyak dan gas, sulit
untuk mengatakan persuhaan tersebut beroperasi dibawah kondisi yang
pasti. Sehingga kita harus mempertimbangkan SFAS 69 dalam
hubungannya terhadap model nilai sekarang dibawah ketidakpastian.
Akuntansi nilai sekarang yang diterapkan untuk persediaan minyak dan
gas dikenal sebagai Reserve Recogniton Accounting (RRA).
2. Kritik atas RRA
Reaksi Manajemen: perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang
kelihatannya menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan
minyak, khususnya, cenderung menganggap RRA dengan menunggu dan
penuh kecurigan.
kegunaan untuk para investor: disamping jelas bahwa manajemen berhati-
hati terhadap RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan
informasi yang berguna untuk investor. Tentunya RRA lebih relevan
dibandingkan informasi biaya historis, sehingga RRA potensial untuk menjadi
bermanfaat.
RRA merupakan upaya berani untuk menyampaikan informasi yang
relevan kepada investor. Di permukaan, informasi nilai sekarang sangat
sesuai dengan teori model nilai sekarang di bawah ketidakpastian.
Namun, jika seseorang menggali lebih dalam, masalah estimasi yang
serius akan terungkap. Ini karena perusahaan minyak dan gas tidak
beroperasi di bawah kondisi ideal yang diasumsikan oleh model teoritis.
Akibatnya, informasi cadangan kehilangan keandalan, sebagaimana
dibuktikan oleh kebutuhan untuk revisi tahunan yang substansial dan
kemungkinan bias, karena mendapatkan relevansi. Tampaknya perlu
untuk menukar dua kualitas informasi yang diinginkan ini.
Historical Cost Accounting Revisited
• Perbandingan Perbedaan Basis Pengukuran
Pada titik ini, kita menganggap bahwa kondisi idealnya mengarah pada
akuntansi dengan menggunakan present value version dari current valule
accounting. Namun, praktik akuntansi saat ini dapat digambarkan sebagai
model pengukuran campuran. Beberapa tahun terakhir, standard setters
telah memperkenalkan sejumlah standar berbasis current value, tetapi
current valule accounting ini menemui permasalahan terkait volatilitas
dan relilabilitas. Masalah ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh
mana current valule accounting akan menggantikan biaya historis.
Sehingga perlu mempertimbangkan dua basis pengukuran tersebut dalam
kaitannya dengan konsep akuntansi.
• Relevance vs Reliability
Relevance dan reliability merupakan karakteristik penting dalam informasi
akuntansi. Seperti yang telah disimpulkan pada pembahasan sebelumnya bahwa,
tidak mungkin menyusun laporan keuangan yang sempurna relevan dan reliabel,
sehingga harus ada trade off antara keudanya. HCA relatif lebih reliabel/dapat
diandalkan karena biaya atas aset atau kewajiban pada sebuah perusahaan
biasanya merupakan sebuah angka objektif, lebih terhindar dari kesalahan estimasi
dan bias daripada perhitungan present value.
• Revenue Recognition
Perbedaan yang penting antara current value accounting seperti RRA dan HCA
adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai aset. Berdasarkan current valule
accounting, current valuation atas aset dan kewajiban akan meningkatkan (atau
mengurangi) nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat mereka terjadi,
dengan mendiskontokan arus kas masa depan (inti dari nilai) dan mengkapitalisasi
nilai tersebut dalam neraca. Pendapatan kemudian pada dasarnya adalah
perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk periode yang bersangkuta.
• Recognition Lag
Current valule accounting memiliki sedikit lag pengakuan, karena
ketika perubahan nilai ekonomi terjadi, maka pada saat itulah pendapatan
diakui. HCA memiliki lag pengakuan yang lebih besar, karena pendapatan
tidak diakui sampai kenaikan nilai persediaan telah divalidasi, biasanya
melalui realisasi penjualan.
• Matching of Costs and Revenues
Konsep matching in terutama terkait dengan akuntansi biaya historis
(HCA), karena laba bersih di bawah HCA adalah hasil dari matching/
penandingan antara pendapatan yang terealisasi dengan biaya untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Meskipun konsep matching pada HCA
ini cukup reliable, namun tidak sepenuhnya begitu. Dengan kata lain, HCA
mungkin lebih reliable daripada current value accounting, namun hal ini
bukan berarti HCA dapat dipercaya secara utuh.
Ketiadaan Laba Bersih yang Sebenarnya
Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan current value basis, perlu untuk menilai seluruh aset dan
kewajiban perusahaan, dengan net income yang menjelaskan perubahan
current value perusahaan selama periode tertentu. Namun, dalam
kenyataannya, laba bersih tidak ada sebagaimana sebuah konstruksi
perekonomian yang terdefinisikan dengan baik. Sebuah permasalahan
yang fundamental adalah kurangnya objektifitas atas probabilitas
keadaan. Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk
estimasi subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Sehingga,
estimasi akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang kehilangan
keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan relevansi.
PSAK 68 – Pengukuran Nilai Wajar
• Definisi: “harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.”
• Dalam pengukuran nilai wajar, karakteristik aset atau liabilitas (seperti kondisi dan
lokasi, dan pembatasan) diperhitungkan jika karakteristik tersebut dipertimbangkan
oleh pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
• Teknik penilaian yang digunakan dalam mengukur nilai wajar memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan
penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• PSAK 68 mensyaratkan pengungkapan informasi terkait:
- Teknik penilaian dan input yang digunakan dalam mengembangkan pengukuran
nilai wajar; dan
- Dampak dari pengukuran yang menggunakan input level 3 terhadap laba rugi atau
penghasilan komprehensif lain.

Anda mungkin juga menyukai