Anda di halaman 1dari 23

Kode Etik Profesi Akuntan

Nama kelompok 5 :

- Siti Nur Kusuma Dewi (20180102117)


- Natasya Dwi Septiani (20180102115)
- Vivianti (20190102332)
Pentingnya Etika Profesi bagi Akuntan

Alasan yang mendasari setiap profesi menuntut para


anggotanya (para profesional) bertindak atau
menjalankan kewajiban profesinya dengan standar etika
yang tinggi adalah kebutuhan akan kepercayaan
masyarakat sehubungan dengan kualitas jasa yang
diberikan, terlepas dari individu yang melaksanakannya.
Kerangka Dasar Etika Profesi
Agar efektif, kode etik perlu mengkombinasikan prinsip – prinsip
dengan sejumlah terbatas aturan khusus. Jika kode etik disusun
untuk mencakup semua masalah, maka kode etik tersebut akan
terlalu besar. Dengan landasan pemikiran semacam ini, maka kode
etik profesi umumnya meliputi unsur – unsur berikut ini:
• Pendahuluan dan Tujuan
• Prinsip dan Standart Pokok
Kode Etik Akuntan Publik AS (AICPA)
Kode etik AICPA meliputi 4 komponen, yaitu :
1. Prinsip –prinsip etika
Merupakan standar ideal perilaku etis yang dinyatakan secara filosofis.
Komponen ini tidak mengikat.
2. Aturan perilaku
Merupakan standar minimum yang dinyatakan sebagai aturan khusus.
Komponen ini mengikat.
3. Interpretasi aturan perilaku
Komponen ini tidak mengikat tetapi penyimpangannya harus ada alasan yang
dapat diterima.
4. Pengaturan etis
Meliputi penjelasan dan jawaban yang dipublikasikan atas pertanyaan aturan
perilaku yang diajukan oleh para anggota.
Kode Etik Akuntan Manajemen AS (IMA)

Standar etika ini terdiri dari empat kategori perilaku atau


tanggung jawab etis, yaitu:
• Kompetensi
• Kerahasiaan
• Integritas
• Objektivitas
Kode Etik Akuntan Indonesia Prinsip – prinsip etika dalam kode etik
IAI yaitu:
• Tanggung Jawab Profesi
• Kepentingan Umum
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi Dan Kehati Hatian Profesional
• Kerahasiaan
• Perilaku Profesional
• Standar Teknis
Pengertian Integritas, Objektivitas, dan Independensi
● Integritas, mengacu pada kepatuhan yang konsisten terhadap prinsip- prinsip moral, intelektual,
profesional atau keindahan meskipun ada godaan ubtuk meninggalkan prinsip-prinsip tersebut.
Secara singkat integritas ini dapat disimpulkan sebagai keteguhan hati yang tidak mudah
tergoyahkan dan menunjukkan bahwa setiap apa yang telah fisanggupinya dilaksanakan sesuai
prosedur tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
● Ojektivitas, ialah suatu unsur karakter yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk
menyatakan segala sesuatu apa adanya, terlepas dari kepentingan pribadi maupun pihak lain.
Prinsip objektivitas ini mengharuskab untuk bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual,
tidak berprasangka, serta bebas dari kepentingan pihak lain.
● Independensi, secara umum didefinisikan dengan mengacu pada kebebasan dari hubungan yang
merusak atau tampaknya merusak kemampuan akuntan untuk menerapkan objektivitas.
Kebebasan dari hubungan ini masih terlalu sempit sehungga independensi dapat di artikan juga
sebagai kemampuan untuk bertindak dengan integritas dan objektivitas.
Independensi dan Profesionalisme
Profesional, merupakan bntuk dari pengalaman dan kemampuan
mengenali/ memahami suatu bidang tertentu, seorang profesional
tidak akan mensubordinasikan dirinya kepada orang lain. Setiap
tindakan harus disertai dengan independensi sehingga secara total
tindakan itu akan mencapai hasil yang maksimal tetapi dalam
kenyataan tidak semua independensi ini dapat diterapkan dengan
mudah, sehingga independensi ini akan secara maksmal
dilaksanakan jika didampingi dengan sebuah profesinalisme.
Independensi dan Akuntan Publik
Secara tradisional para akuntan telah memandang independensi menjadi tiga tataran,
antara lain:
1. Agar menggunakan sudut pandang yangtidak bias, seorang auditor harus memiliki
keutamaan-keutamaan berupa kejujuran, objetivitas, dan tanggung jawab.
2. Independensi mengacu kepada hubungan antara akuntan dengan klien.
3. Independensi berarti akuntan publik harus menghindari setiap hubungan yang dapat
menyebabkan seorang pemerhati patut menduga adanya benturan kepentingan. Dengan
demikian terlihat bahwa padavtataran pertama dan kedua independensi adalah suatu
kondisi mental dan karakter profesional, yang disebut sebagai integritas dan
objektivitas. Untuk tataran ketiga buka pada seorang profesional melainkan pandangan
ke pada seorang prifesional.
• Independensi dalam kenyataan
Independensi dalam kenyataan merupakan norma dalam kehidupan
sehari-hari seorang profesional. Sehingga sangat sulit untuk
menerapkan independensi ini.
• Independensi dalam penampilan
Untuk independensi dalam penampilan ini, independensi dilihat dari sisi
pengguna atau pihak luar, sehingga seorabg berlaku seindependen
mungkjn untuk meyakinkan bahwa seorang auditor tidak berpihak,
walaupun demikian masih saja pihak luar atau pemeriksa masih
meragukan hal tersebut.
Bentuk-bentuk Benturan Kepentingan
a. Pertimbangan yang bias
Benturan ini biasanya berupa pertimbangan akuntan yang
mementingkan kepentingan pribadinya sehingga mengabaikan kepentingan klien.
b. Kompetisi langsung
Ini dapat berupa benturan dalam pekerjaan seorang pegawai dengan perusahaannya di
mana sama-sama memiliki kepentingan.
c. Penyalahgunaan kedudukan/posisi
Biasanya dengan kedudukan benturan yang terjadi berupa nepotisme atau
mengedepankan keluarga dengan jabatannya daripada seseorang yang mungkin lebih ahli
yang bukan keluarganya.
d. Pelanggaran kerahasiaan
Pelanggaran ini biasanya untuk mendapatkan kepentingan pribadinya dengan
mengungkapkan rahasia yang merugikan pihak lain.
Benturan Kepentingan dan Akuntan Profesional
Benturan yang terjadi pada Akuntan profesional yaitu kepentingan atau hubungan yang
membuat pertimbangan-pertimbangan seorang akuntan dapat goyah, sehingga seorang
akuntan harus tetap menjag integritas, objektivitas dan independensi nya terhadap setiap
kepentinan dan hubungan.

Jenis-jenis Benturan Kepentingan bagi Akuntan Profesional :


• kepentingan pribadi seorang akuntan berbenturan dengan kepentingan stakeholder atau
orang lain.
• kepentingan pribadi akuntan dan beberapa stakeholder berenturan dengan stakeholder
lainnya.
• kepentingan satu klien diutamakan daripada kepentingan klien lainnya.
• kepentingan satu atau beberapa stakeholder berbenturan dengan satu atau beberapa
stakeholder lainnya.
Kerahasiaan dan Akuntan
Dari sudut pandang etika, kerahasiaan dapat dibenarkan menurut teori utilitarian
maupun deontologi atau teori kewajiban. Dalam perspektif deontologi mempunyai
dua aspek yang dapat dirunut ke kewajiban prima facie yaitu kita mempunyai
kewajiban untuk menepati janji dan kita mempunyai kewajiban untuk tidak
merugikan orang lain khususnya klien dan pihak yang bergantung dengan kita.

Kerahasiaan dan Akuntan Publik


Secara singkat, menjaga kerahasiaan informasi klien merupakan salah satu jenis
tanggung jawab akuntan publik terhadap klien selain tanggung jawab untuk menjaga
mutu pekerjaannya.
Kewajiban menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tugas
profesional ini merupakan kewajiban tidak hanya akuntan publik, tetapi juga semua
staf dan karyawan yang bekerja di kantor akuntan publik. Dalam hal ini, akuntan
publik bertanggungjawab atas dipatuhinya ketentuan ini oleh staf dan karyawan yang
bekerja di kantornya.
Prinsip Etika Ikatan Akuntan Indonesia :
 Mukadinah
- Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia
bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota,
seseorang akuntan mempunyai kewajiban untuk
menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang
disyaratkan oleh hokum dan peraturan.

- Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan


Akuntan Indoensia menyatakan
pengakuan profesi akan tanggung-jawabnya
kepada public, pemakai jasa akuntan, dan rekan.
ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN
AKUNTAN PUBLIK
KETERAMPILAN (APPLICABILITY) :
Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan
Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP)
dan staf professional.
DEFINISI
• Klien adalah orang atau badan yang mempekerjakan seseorang atau lebih anggota
IAI-KAP atau KAP tempat anggota bekerja untuk melaksanakan jasa professional.
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang
menyertai, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumbe daya
ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atas perubahan
atasnya selama satu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
• Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan public yang
memperoleh ijin sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berusaha di
bidang pemberian jasa professional dalam praktik akuntan Publik
• Ikatan Akuntan Publik-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) adalah wadah
organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi sebagai akuntan public
atau bekerja di kantor akuntan public.
INDEPENDENSI, INTEGRITAS
DAN OBJEKTIVITAS
• Independensi : independent dalam fakta (in fact) maupun
penampilan (in appearance).
• Integritas dan objektivitas : bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah
saji material (material misstatement) atau mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI

Standar umum :
• Kompetensi professional
• Kecermatan dan keseksamaan professional
• Perencanaan dan supervise
• Data relevan yang memadai
Prinsip – prinsip Akuntansi :
• Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku.
• Menyatakan bahwa tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN :

Informasi klien yang rahasia.


Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien.

Fee professional.
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung :
• Risiko penugasan.
• Kompleksitas jasa yang diberikan.
• Tingkat keahlian.
• Struktur biaya KAP
Fee Kontinjen.
Adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan
jasa profesional tanpa fee yang dibebankan. Fee
dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh
pengadilan. Anggota KAP tidak diperkenankan
untuk menetapkan fee kontinjen apabila
mengurangi independensi.
TANGGUNG JAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI
• Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi.
Anggota wajib memelihara citran profesi, dengan tidak
melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak
reputasi rekan seprofesi.
• Komunikasi antar akuntan Publik.
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan
publik pendulu bila mengadakan perikatan.
• Perikatan Atestasi.
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan
Atestasi yang jenisnya sama dengan yang lebih dahulu.
TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTEK LAIN
• Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan.
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan yang mencemarkan profesi.
• Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran lainnya.
Anggota diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan dan promosi asal
tidak merendahkan citra profesi.
• KOMISI DAN FEE REFERAL.
Komisi.
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang untuk memperoleh
perikatan.
1) Fee Referal (rujukan).
Adalah imbalan yang dibayarkan kepada sesama penyedia jasa profesional akuntan
publik.
2) Bentuk Organisasi dan KAP.
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang
diizinkan oleh peraturan perundang undangan yang berlaku.
~THANK YOU~

Anda mungkin juga menyukai