Anda di halaman 1dari 2

1.

Akuntansi dapat diklasifikasikan menurut system hukum (hukum umum versus kodifikasi
hukum) dan system praktik (penyajian wajar versus kepatuhan hukum). Menurut anda,
klasifikasi manakah yang lebih menjelaskan perkembangan akuntansi pada saat ini?
Mengapa?
Jawab :

Klasifikasi akuntansi international dapat dilakukan dalam dua kategori; dengan pertimbangan
dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi,
dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk
mengumpulkan basis data  prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
            Terdapat 4 pendekatan terhadap perkembangan akuntansi..

 Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapat dari dan


dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional
 Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi yang fokusnya terletak  pada perusahaan secara individu yang
memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
 Berdasarkan pendekatan disiplin independen,akuntansi berasal dari praktik
bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
 Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat dengan
keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.

 SISTEM HUKUM: Akuntansi Hukum Umum versus Kodidikasi Hukum

Selain pendekatan-pendekatan sebelumnya, akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai


dengan system hukum suatu Negara.

 Akuntansi dalam Negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi


terhadap “penyajian wajar”, transparasi dan pengungkapan penuh dan pemisahan
antara akuntansi keuangan dan pajak.
 Akuntansi dalam Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki
karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam
jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.

Pemberian karakter akuntansi memaralelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang
saham” dan “pihak berkepentingan” tata kelola perusahaan dalam Negara hukum umum dan
kodifikasi hukum. System hukum suatu Negara dan system keuangan dapat dikaitkan dalam
hubungan sebab-akibat. Suatu system legal dalam hukum umum menekankan hak pemegang
saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat kepada investor dari pada system
hukum kodifikasi. Hasilnya adalah pasar modal yang kuat berkembang di Negara-negara
hukum umum dan pasar modal yang lemah berkembang di Negara-negara kodifikasi hukum.
Dalam kepemilikan perusahaan di suatu Negara yang menganut kodifikasi hukum
cenderung terkonsentrasi di tangan para keluarga, perusahaan lain dan bank komersial yang
besar. Utang menjadi sumber pendanaan relative lebih penting di Negara-negara kodifikasi
bila dibandingkan dengan hukum umum.
 Sistem Praktik: Akuntasni Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum

Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat
beberapa alasan untuk hal ini.

 Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang


diseluruh dunia. Bagi banyak perusahaan, penyamaan standar laporan keuangan
dalam tingkat global akan mengurangi juga biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk melakukan penyesuaian terhadap aturan keuangan yang berbeda-beda, sehingga
modal yang dibutuhkan untuk mengeluarkan juga dapat berkurang.
 Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum dimana satu set laporan
sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestic lokal, sedangkan yang satu
lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada
investor internasional.
 Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum mengalihkan tanggung jawab
pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang
professional dan independen.

Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti,

 Depresi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aset selama
masa ekonomi atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan pajak.
 Sewa guna usaha yang memilliki substansi pembelian aset tetap diperlukan seperti
sewa operasi yang biaya.
 Pension dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerjaan
 Penyajian wajar dan substansi mengungguli benstuk merupakan ciri utama akuntansi
hukum umum yang. Akuntansi umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan
keputusan oleh investor luar. Secara khusus, IFRS relevan bagi perusahaan-
perusahaan yang mengandalkan pasar modal internasional untuk memperoleh
pendanaan.

Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan


pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana makroekonomi
pemerintah nasional. Pengukuran dengan standar konvervatif memastikan bahwa jumlah nilai
yang dibagikan tersebut terbagi secara bijaksana dan sepadan. Pola yang rata dalam laba dari
tahun ke tahun berart pajak, dividen, dan pembayaran bonus akan menjadi lebih stabil.
Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan
secara individu yang ada di Negara-negara yang menganut hukum kodifikasi di mana laporan
konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar.

Anda mungkin juga menyukai