Anda di halaman 1dari 10

Modul Akuntansi Internasional

PERTEMUAN8
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUAHAN HARGA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Karakteristik Inflasi, Pengaruh
Inflasi dalam Pelaporan Keuangan, dan Metode Penyesuaian atas Inflasi.
.

8. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 8 yaitu :


8.1. Mahasiswa mengetahui lebih lanjut mengenai dampak perubahan
harga
8.2. Mahasiswa mengetahui pengaruh perubahan harga terhadap pelaporan
keuangan
8.3. Mempelajari metode dalam melakukan penyesuaian inflasi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 8.1:
Dapat mengetahui dan memahami mengenai inflasi

INFLASI
Semakin meningkatnya kegiatan pertukaran barang dan jasa secara lintas
batas telah menyebabkan peningkatan dalam pertukaran arus mata uang lokal
terhadap mata uang asing. Pertukaran tersebut telah menyebabakan perubahan
nilai baik dari sisi barang dan jasa maupun dalam nilai mata uang. Dalam
Akuntansi Internasional, perubahan nilai tersebut telah menyebabkan distorsi
informasi yang mungkin akan meyesatkan bagi para pembaca eksternal maupun
internal.
Kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi disebut sebagai inflasi.
Sedangkan penurunan harga barang dan jasa disebut sebagai deflasi. Pada
pertemuan ini pembahasan akan difokuskan pada perubahan nilai secara inflasi
yang terjadi pada barang dan jasa. Akan tetapi sebelumnya, kita harus
membedakan terlebih dahulu dua jenis perubahan harga, yaitu perubahan harga

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 66


Modul Akuntansi Internasional

umum yang terjadi pada rata-rata keseluruhan barang dan jasa, dan perubahan
harga spesifik yang terjadi pada beberapa barang dan jasa tertentu, serta
perubahan harga relatif yang terjadi akibat adanya perubahan atas harga
spesifik terhadap perubahan umum.
Kenaikan harga pada barang dan jasa dapat disebabkan adanya permintaan
(demand) dan penawaran (supply). Tingginya permintaan akan suatu barang
dikarenakan adanya kelangkaan jumlah produk, memberikan kesempatan bagi
produsen untuk menaikan harga jual produknya sehingga terjadilah inflasi atas
barang tersebut. Pertmubuhan ekonomi yang umumnya dapat ditandai semakin
meningkatnya pekerja sehingga semakin banyaknya uang yang beredar dikarena
menigkatnya upah yang dibayarkan oleh perusahaan, dapat menjadi salah satu
faktor penyebab inflasi. Kedua faktor tersebut seringkali disebut sebagai demand-
pull-inflation atau inflasi ditarik oleh permintaan. Kenaikan harga produksi baik
berupa barang import maupun lokal dapat menyebabkan penetapan harga jual
suatu barang kepada konsumen menjadi naik. Tidak hanya harga barang produksi
tetapi kenaikan upah dapat mengakibatkan terjadinya inflasi, kedua faktor tersbut
disebut sebagai cost-push-inflation atau terjadinya inflasi didorong oleh biaya.

PERUBAHAN HARGA TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN


Telah disebutkan sebelumnya bahwa nilai atau harga akan menimbulkan
bagi para pembaca. Pihak manajemen sebagai pihak internal akan kesuliltan untuk
memberikan keputusan dalam langkah-langkah peningkatan pendapatan
perusahaan dan penyelesaian masalah karena kesulitan menginterpretasikan
informasi atas perubahan tersebut. Bagi pihak investor dan kreditur akan sulit
menilai dan membanding kinerja perusahaan tersebut yang dilaporkan dalam
periode perubahan harga.
Perubahan tingkat harga pasti akan terjadi di semua Negara dan
perusahaan. Tetapi perubahan yang sangat signifikan atau disebut sebagai
hiperinflasi (inflasi di atas 100%), tentunya sangat dihindari oleh Negara manapun
juga karena dapat mengakibatkan kehancuran tidak hanya disektor ekonomi,
tetapi social dan politik. Selain itu, laju inflasi memiliki dampak terhadap nilai
tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing. Oleh karenanya perusahaan-

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 67


Modul Akuntansi Internasional

perusahaan dan pemerintah berupaya keras untuk menjaga kestabilan tingkat


harga yang terjadi dinegaranya.
Pada saat harga barang dan jasa mengalami kenaikan, umumnya
pendapatan dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang rendah,
dikarenakan kemampuan untuk membeli suatu barang dan jasa menjadi berkurang
atau jumlah yang dikonsumsi berkurang. Sedangkan beban dinyatakan berbanding
terbalik dengan pendapatan, dikarenakan dengan adanya kenaikan harga
menimbulkan beban yang tercatat menjadi lebih tinggi.
Di dalam akuntansi, nilai aktiva yang diperoleh dicatat berdasarkan
tanggal transaksinya atau harga perolehaannya. Tentunya nilai tersebut tidak akan
mencerminkan situasi sebenarnya apabila dalam periode tersebut terjadi inflasi.
Informasi atas aktiva menjadi tidak relevan, beban dinilai lebih rendah sehingga
menimbulakan laba yang tinggi. Kesalahan dalam menginterpretasikan nilai laba
menjadi lebih tinggi akan mengakibatkan bebapa hal:
 Pengalokasian dan pembayaran dividen kepada investor menjadi lebih
besar
 Meningkatnya proporsi atas pembayaran pajak kepada pemerintah
 Permintaan akan kenaikan gaji oleh pegawai
 Kesalahan dalam mengukur kinerja perusahaan
 Kesalahan dalam memproyeksikan anggaran keuangan ditahun berikutnya
Mengatasi permasalahan akan akuntansi inflasi, IFRS (International Financial
Report Standar) mensyaratkan penilaian aktiva dengan nilai pasar (IFRS 13 Fair
Value Measurement, 2012). Akan tetapi prosedur tersebut hanya diterapkan
terhadap aktiva non-moneter, seperti aktiva tetap. Seringkali kenaikan dan
penurunan daya beli yang ditimbulkan oleh aktiva moneter seperti kas ekuivalen,
terabaikan pada periode inflasi. Nilai kas yang dimiliki diawal tahun perlu
diperoleh dua kali lebih besar jumlahnya diakhir tahun apabila terjadi inflasi
sebesar 1.

Tujuan Pembelajaran 8.2:


Dapat mengetahui metode-metode dalam penyesuaian inflasi

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 68


Modul Akuntansi Internasional

PENYESUAIAN INFLASI
Inflasi dapat mempengaruhi penyampaian informasi dalam laporan keuang
terhadap pembaca. Oleh karena itu dalam Akuntansi, diperlukan penyesuaian-
penyesuaian atas kondisi tersebut. Penyeseuaian tersebut dilakukan untuk kedua
aktiva, yaitu akun moneter dengan daya beli konstan biaya historisatau
ekuivalen daya beli umum dan akun non-moneter dengan daya beli konstan
biaya kini.

INDEKS HARGA
Indeks harga merupaka rasio biaya yang digunakan untuk menilai jumlah
uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi nilai yang ekuivalen
dengan daya beli pada tahun ini diakhir periode. Perhitungan rasion indeks harga
dipengaruhi oleh faktor harga dan kuantiti produk.Indeks harga dinotasikan
dengan V, harga dengan p dan kuantiti dengan q, maka:

Untuk ilustrasi; pada tahun 2014 untuk membeli satu gulung kain linen, PT A
harus membayar Rp 2.000.000. pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga, dimana
dibutuhkan Rp 2.200.000 untuk dapat memperoleh satu gulung kain linen. Pada
tahun 2016 terjadi kenaikan kembali atas harga satu gulung kain linen menjadi Rp
2.350.000.
Indeks harga tahun dasar = 2.000.000 x 1 x 100% = 100%
2.000.000 x 1
Indeks harga tahun 2015 = 2.200.000 x 1 x 100% = 110%
2.000.000 x 1
Laju inflasi tahun 2015 = 110% - 100% = 10%
Indeks harga tahun 2016 = 2.350.000 x 1 x 100% = 117,5%
2.000.000 x 1
Laju inflasi tahun 2016 = 117,5% - 100% = 17,5%

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 69


Modul Akuntansi Internasional

Dengan dihitungnya atas indeks harga, maka dapat diketahui nilai atas
ekuivalen daya beli umum yang dinotasikan dengan PPE.

GPL = indeks harga umum


c = periode kini
td = tanggal transaksi
PPE = ekuivalen daya beli umum
Melanjutkan ilustrasi di atas apabila pengeluaran nominal yang terjadi di tahun
2014 adalah Rp 50.000 dan Rp 70.000 ditahun 2015, maka ekuivalen daya beli
umum adalah

Tahun Pengeluaran Nominal Faktor Penyesuaian PPE tahun 2016


2014 Rp 50.000 1,175 / 1 Rp 58.750
2015 Rp 70.000 1,175/1 Rp 82.250

PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM


Pada akuntansi konvensional, laba merupakan kekayaan perusahaan yang
dapat digunakan atau diambil oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi
tanpa harus mengurangi kekayaan sampai dititik terbawah atau mengurangi
sejumlah modal awal. Penggunaan atas laba umumnya dicatat dalam akun Laba
Ditahan (Returned Earnings).
Dalam metode penyesuaian tingkat harga umum yang diukur dengan biaya
historis mengukur laba perusahaan yang digunakan untk membayarkan dividen
kepada pihak investor tetapi disisi lain memiliki daya beli yang sama antara
sebelum dan sesudah terjadinya inflasi.
Pada periode inflasi perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan di
luar dari kegiatan operasinya yang muncul karena aktiva dan kewajiban
moneternya. Aktiva moneter umumnya akan menghilangkan atau mengurangi
daya beli saat inflasi terjadi. Sedangkan kewajiban moneter akan meningkatkan

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 70


Modul Akuntansi Internasional

daya beli saat inflasi terjadi. Hal ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu penilaian
dan unit pengukur.

PENYESUAIAN BIAYA KINI


Berbeda halnya dengan penyesuaian tingkat harga umum, penyesuaian
biaya kini dilakukan dengan menggunakan biaya pasar atau wajar. berbeda
dengan metode sebelumnya, laba dipandang sebagai sumber daya yang dapat
dipergunakan dalam suatu periode akuntansi namun tidak mempengaruhi
kapasitas produksinya atau dengan kata lain dapat mempertahankan modal fisik
perusahaannya. Menurut Choi, Frederick dan Meek, Gary, salah satu cara untuk
mempertahankan kapasitas produksi adalah dengan melakukan penyesuaian atas
posisi aktiva bersih perusahaan pada awal periode untuk mencerminkan
perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.

Tujuan Pembelajaran 8.3:


Dapat mengetahui hubungan akuntansi internasional dan akuntansi inflasi

SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI


INFLASI
Setiap negara menerapkan akuntansi inflasi yang berbeda-beda disesuaikan
dengan keadaan laju inflasi dan pandangan-pandangan dari pihak yang dianggap
ahli dalam akuntansi inflasi di negara tersebut.

AMERIKA SERIKAT
Dalam melakukan pelaporan keuangan, penyesuaian atas inflasi dianggap
bersifat pelengkap pengungkapan buakn sebagai kerangka dasar dalam
pengukuran laporan keuangan.Terdapat beberapa informasi yang harus
diungkapkan saat periode inflasi:
1. Penjualan bersih dan pendapatan lainnya selama lima tahun terakhir
2. Laba operasi tahun berjalan yang dinilai dengan biaya kini
3. Keuntungan dan kerugian daya beli atas aktiva dan kewajiban moneter
4. Keuntungan dan kerugian biaya kini yang dapat dipulihkan

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 71


Modul Akuntansi Internasional

5. Selisih atas penyesuaian translasi mata uang asing yang dinilai dengan
biaya kini
6. Aktiva bersih akhir tahun yang dinilai dengan biaya kini selama lima
tahun terakhir
7. Nilai laba dan dividen per lembar saham yang dinilai dengan biaya kini
8. Tingkat indeks harga yang digunakan dalam menghitung laba operasional

INGGRIS
Tidak berbeda dengan Amerika Serikat, Inggris melakukan penyesuaian
inflasi dengan menggunakan biaya kini. Hanya saja yang membedakan adalah
Amerika Serikat lebih berfokus terhadap penyesuaian atas Laporan Laba-Rugi,
sedangkan Inggris berfokus tidak hanya Laporan Laba-Rugi saja tapi Neraca.
Terdapat tiga pilihan cara yang dilakukan dalam menyajikan pelaporan atas
akuntansi inflasi:
1. Akun-akun yang dinilai dengan biaya kini disajikan sebagai dasar
pelaporan keuangan dan akun-akun yang dinilai dengan biaya historis
sebagai pelengkap
2. Akun-akun yang dinilai dengan biaya historis disajikan sebagai dasar
pelaporan keuangan dan akun-akun yang dinilai dengan biaya kini sebagai
pelengkap
3. Menyajikan laporan keuangan dimana akun-akun hanya dinilai dengan
biaya kini

BRAZIL
Brazil merupakan salah satu negara yang pernah mengalami hipeinflasi,
yaitu 2.076% (….,….). Sehingga menyebabkan akuntansi inflasi di Brazil bersifat
instruktif. Penyesuaian inflasi dilakukan dengan menyajikan ulang akun-akun
aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang ditetapkan pemerintah (Coopers and Lybrand,
1993). Penyesuain inflasi disajikan terpisah dalam laba bersih sebagai keuntungan
atau kerugian moneter.

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 72


Modul Akuntansi Internasional

ISU-ISU MENGENAI INFLASI


Terdapat empat isu penting yang berkaitan dengan akuntansi inflasi yang
menjadi perhatian bagi para ahli dalam Akunntansi Internassional.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INFLASI


Keuntungan dan kerugian inflasi terjadi hanya pada akun-akun moneter
yang ditentukan dengan menyajikan ulang dalam mata uang lokal yang stabil baik
untuk saldo awal dan saldo akhir dan disajikan secara terpisah karena dipandang
berbeda dengan pendapatan lainnya. Beberapa metode menyajikan keuntungan
dan kerugian akun moneter terpisah menjadi modal kerja moneter dan mekanisme
penyesuaian dengan menggunakan perubahan harga spesifik atau khusus.

KEUNTUNGAN KERUGIAN KEPEMILIKAN


Akuntansi inflasi memfokuskan pada pelaporan dan penyajian pada laba
operasi dan keuntungan-kerugian yang belum direalisasikan atas aktiva non-
moneter. Penyesuaian inflasi atas laba operasi dengan menggunakan biaya kini
mengukur kekayaan yang dapat digunakan perusahaan dengan tetap
mempertahankan kapasitas produksinya. Sedangkan yang digunakan untuk
spekulasi tidak perlu digantikan untuk menjaga kapasitas produksinya.

AKUNTANSI UNTUK INFLASI LUAR NEGERI


Inflasi yang terjadi pada anak perusahaan luar negeri tentunya melibatkan
penyesuaian atas mata uang lokal terhadap mata uang asing. Masalah ini tentunya
masih menjadi perhatian sampai dengan saat ini. Para investor berharap akan
memperoleh imbal balik yang besar dari investasinya atas perusahaan diluar
negeri. Dengan mempertahankan modal fisik dan daya belinya, perusahaan dapat
mempertimbangkan niali dividen dimasa mendatang. Terdapat pilihan prosedur
untuk mengatasi tingkat harga lintas negara sehingga informasi yang disajikan
menjadi lebih relevan:
1. Laporan keuangan perusahaan anak dan induk disajikan ulang untuk
mencerminkan perubahan harga spesifik

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 73


Modul Akuntansi Internasional

2. Akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ditranslasikan


ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik
3. Penggunaan indeks harga spesifik untuk menghitung keuntungan atau
kerugian moneter

MENGHINDARI KEJATUHAN GANDA


Kejatuhan ganda terjadi akibat inflasi domestik berdampak langsung
terhadap kurs nilai mata uang asing terhadap mata uang domestik yang dilakukan
dalam melakukan translasi. Nilai beban yang disesuaikan pada periode inflasi
bertujuan untuk mengurangi nilai laba untuk menghindarai overstated atas nilai
laba bersih. Dikarenakan adanya hubungan terbalik antara niali mata uang dan
inflasi domestik, menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil
operasi perusahaan (Choi and Meek, 2005). Kerugian atas inflasi harus
diperhitungkan agar penyesuaian atas inflasi tidak terjadi dua kali.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Bagaimana dan jelaskan perlakuan atas Akuntansi Inflasi di Indonesia?

2. Brazil merupakan salah satu Negara yang pernah mengalami hiperinflasi


sehingga mempengaruhi penyajian dan pelaporan akuntansinya. Menurut
Anda apakah Brazil masih menggunakan akuntansi hiperinflasi saat ini?
Berikan alasan Anda!

3. Berikut adalah table harga beberapa kebutuhan pokok tahun 2014-2015


Jenisbarang Harga 2014 Harga 2015 Kuantiti 2014 Kuantiti 2015
Beras Rp 7.000 Rp 7.500 90 95
Telur Rp 18.000 Rp 22.000 50 65
Gula Rp 9.500 Rp 11.000 20 25

Hitunglah indeks harga dan laju inflasinya!


D. DAFTAR PUSTAKA

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 74


Modul Akuntansi Internasional

Choi, Frederick and Meek, Gary, 20015. International Accounting. Edisi 5. Jilid
2. Jakarta: Salemba Empat, 2005

Coopers and Lybrand, 1993. International Accounting Summaries. New York:


John Wiley & Sons, 1993. B-25

https://books.google.co.id/books?id=HdGn5c0k7gsC&pg=PA207&dq=price+inde
xes&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjZuqmDuO7OAhVJNY8KHaGOCQ8Q6AEI
GjAA#v=onepage&q=price%20indexes&f=false

https://books.google.co.id/books?id=RgIeOtc1qCkC&pg=PA128&dq=inflasi&hl
=en&sa=X&ved=0ahUKEwjHv57KhO7OAhXJLpQKHdFlBToQ6AEIIDAB#v=
onepage&q=inflasi&f=false

http://www.ifrs.org/use-around-the-
world/education/fvm/documents/educationfairvaluemeasurement.pdf

S1 Akuntansi Universitas Pamamulang 75

Anda mungkin juga menyukai