Anda di halaman 1dari 23

TEORI AKUNTANSI

AKUNTANSI DALAM KONDISI IDEAL

Nama Kelompok I :

1. Dinda Resky Jannatul Gaisi (002704292020)


2. Anindi Galih Valifauzy (003504292020)

PROGRAM PASCASARJANA AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akuntansi dalam peranannya sebagai penyedia informasi, harus selalu
mengupayakan agar informasi yang disediakan berguna (relevan dan reliable) bagi
penggunanya, baik kondisi ideal maupun tidak. Penggunaan pendekatan Decision
Usefulness merupakan salah satu upaya untuk penyediaan informasi yang berguna
bagi semua penggunanya. Dengan meminjam teori keputusan dan teori investasi,
akuntansi berupaya memahami jalan pikiran penggunanya dalam menilai suatu
informasi. Investasi pada hakikatnya adalah keputusan tentang return dan risk.
Akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang berkaitan dengan keputusan
tersebut. Ketidakpastian, resiko, dan harapan dimasukkan dalam faktor yang harus
terangkum dalam informasi akuntansi. Konsekuensi dari penggunaan teori yang
menitikberatkan pada kepentingan investasi adalah penilaian relevansi informasi
berdasarkan reaksi investor (reaksi pasar) pada informasi tersebut.Akuntansi juga
menganggap informasi yang disediakan berguna jika mampu membuat pasar
bereaksi. Kemampuan laporan keuangan untuk memberikan informasi yang
berguna bagi investor tidak terlepas dari permalasahan karakteristik kualitatif dari
laporan keuangan itu sendiri, yaitu reliabitas dan relevansi. Informasi yang dapat
dikatakan andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari
yang seharusnya disajikan. Sebaliknya, sebaliknya informasi relevan adalah
informasi yang memiliki kualitas revelan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
pada masa lalu (IAI, 2002). Menurut Kieso (1995:53), informasi akuntansi dapat
dikatakan andal jika memenuhi tiga karakteristik utama, yaitu dapat periksa, jujur
dalam penyajian, dan netral. Sebaliknya, informasi akuntansi dapat dikatakan
relevan jika mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik. Simpulan dari
diskusi Reserve Recognition Accounting (RRA) menyatakan bahwa tidak

2
mungkin menyiapkan laporan keuangan dengan tingkat reliabilitas dan relevansi
secara penuh karena konsekuensinya akan terjadi trade-offs antara reliabilitas dengan
revelansi (Scott, 2003:35; FASB, 1980b). Selama ini penyajian laporan keuangan
dengan menggunakan biaya historis (historical cost) masih relatif reliabel karena
biaya (cost) pada aktiva atau kewajiban perusahaan masih objektif untuk estimasi.
Akan tetapi, kelemahan penyajian laporan keuangan Dengan adanya permasalahan
bahwa laporan keuangan memiliki fungsi pertanggung jawaban kepada pemilik dan
memberikan informasi yang berguna bagi investor, maka laporan keuangan harus
memperhatikan tingkat reliabilitas dan relevansi. Kedua kriteria tersebut akan
mengalami trade-offs jika digunakan secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut digunakanlah pendekatan kegunaan keputusan
(decision usefulness) untuk membuat laporan keuangan yang berdasarkan biaya
historis (historical cost) lebih berguna. Salah satu diantaranya adalah dengan adanya
pengungkapan penuh (full disclosure).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ikhtisar
Model nilai sekarang memberikan sepenuhnya informasi yang relevan
kepada pengguna laporan keuangan. Kita menetapkan informasi yang relevan
sebagai informasi tentang prospek ekonomi perusahaan di masa depan yaitu
dividen, arus kas, dan profitabilitas.
Informasi yang dapat dipercaya dapat mewakili posisi keuangan dan
hasil usaha operasi perusahaan. Kita juga akan mempelajari kondisi dimana
harga pasar dari asset dan liabilitas dapat disajikan sebagai ukuran tidak
langsung dari nilai sekarang. Jika kondisi tidak ideal, masalah mendasar
dibuat untuk penilaian asset dan pengukuran laba.

2.2 Model Nilai Sekarang dibawah Kepastian


Model nilai sekarang banyak digunakan di bidang ekonomi dan
keuangan dan telah memiliki andil cukup besar pada akuntansi selama
bertahun-tahun. Dengan “kepastian” berarti arus kas masa depan perusahaan
dan tingkat bunga dalam perekonomian yang terbuka dapat diketahui dengan
pasti. Kami menyebutnya sebagai kondisi ideal.

Ilustrasi (2.1) dari Model Nilai Sekarang dibawah Kepastian


P.V. Ltd adalah perusahaan asset tanpa ada kewajiban. Asumsikan
bahwa asset akan menghasilkan arus kas akhir sebesar $150 setiap tahun
selama dua tahun dan lalu akan memiliki nilai nol. Asumsikan juga tingkat
bunga adalah 10%. Lalu pada tahun pertama masa manfaat asset, nilai
sekarang dari arus kas masa depan perusahaan ditunjukan dengan PA0

PA0 = + = $136.36 + $123.97 = $260.33

Selama pendapatan bersih di masa depan dikapitalisasikan ke nilai


asset, laba bersih adalah bunga pada nilai asset awal. Jadi, laba bersih
setahun sama dengan PA0 x 10% = $260.33 x 10% = $26.03. Jumlah ini
disebut pertambahan diskonto (nilai sekarang awal dikalikan tingkat
bunga). Istilah ini muncul karena aliran penerimaan kas lebih dekat dengan
akhir tahun daripada awal. Pada akhir tahun, nilai sekarang dari arus kas yang
tersisa dari asset perusahaan adalah

PA1 = = $136.36

P.V. Ltd
Neraca
Akhir Tahun Pertama
Aset Modal Pemilik
Kas $150.00 Nilai Awal $260.33
Aset Modal, at PV 136.36 Laba Bersih 26.03
$286.36 $286.36
Laporan ini diasumsikan tidak ada pembayaran dividen.
Beberapa kesimpulan yang didapat dari ilustrasi tersebut adalah
 Nilai buku dari asset modal pada setiap akhir tahun sama
dengan nilai sekarang asset tersebut, atau nilai dalam
penggunaan dimana nilai tersebut ditentukan sebagai nilai
sekarang dari arus kas masa depan dari asset tersebut, didiskon
10%.
 Pertambahan diskonto sebesar $26.03 juga disebut laba bersih
yang diharapkan selama pada tahun awal, perusahaan berharap
untuk mendapatkan $26.03. Tentunya, jika semua kondisi
diketahui dengan pasti, dan laba bersih yang diharapkan akan
sama dengan laba bersih yang dicapai.
 Informasi laporan keuangan yang relevan memberikan
informasi pada investor tentang prospek ekonomi perusahaan
di masa depan. Yang pertama dicatat secara mendasar, prospek
ekonomi ditentukan oleh aliran dividen masa depannya
perusahaan. Lalu, mungkin terlihat bahwa kebijakan dividen
perusahaan akan mempengaruhi nilainya. Saat dividen yang
tidak relevan, arus kas biasanya sama relevannya dengan
dividen, karena arus kas berasal dari kemampuan pembayaran
dividen perusahaan.
 Sebagai akuntan, mungkin bertanya-tanya mengapa laba bersih
perusahaan terlihat tidak memiliki peran dalam penilaian
perusahaan. Ini mungkin benar, tapi tidak termasuk kondisi
dibawah ideal. Alasannya adalah arus kas masa depan
diketahui dan karenanya dapat didiskonto untuk menyediakan
penilaian neraca. Laba bersih selanjutnya dapat diprediksi,
menjadi pertambahan diskonto. Sebenarnya, kondisi dibawah
ideal, neraca mengandung semua informasi yang relevan
sedangkan laporan laba/rugi tidak. Walaupun laba bersih
“benar dan tepat”, hal tersebut tidak menyampaikan informasi
karena investor biasanya dapat mencari tahu dengan
mengalikan nilai awal neraca dengan tingkat bunga. Untuk
saat ini, dapat dikatakan ketika kondisi ideal tidak ada, laporan
laba/rugi mengasumsikan peran yang jauh lebih penting.
 Informasi laporan keuangan yang dapat diandalkan diyakini
mewakili apa yang dimasudkan untuk diwakilkan. Informasi
pada ilustrasi tersebut hampir semuanya dapat diandalkan,
selama kita telah mengasumsikan bahwa arus kas masa depan
dan tingkat bunga diketahui secara pasti. Lalu, penilaian
neraca diyakini mewakili asset dan liabilitas perusahaan.
 Kondisi dibawah ideal dari arus kas masa depan yang
diketahui dengan pasti dan suku bunga bebas, nilai sekarang
dari asset atau liabilitas akan sama dengan nilai/harga
pasarnya. Tingkat suku bunga sebesar 10%, tidak ada yang
bersedia membayar lebih dari $260.33 untuk nilai sekarang
asset pada tahun awal. Jika iya, mereka akan mendapatkan
bayaran kurang dari 10%. Juga, pemilik asset tersebut tidak
akan menjual kurang dari $260.33, jika ditawarkan kurang dari
harga tersebut, lebih baik mereka menyimpan dan membayar
sebesar 10%. Jika mereka membutuhkan uang, mereka dapat
meminjam sebesar 10% terhadap asset sebagai jaminan. Ini
adalah contoh prinsip arbitrasi. Jika harga pasar untuk barang
dan jasa identik yang memungkinkan menghasilkan laba
dengan hanya membeli di suatu pasar dan menjualnya di pasar
yang lain, ini disebut laba arbitrasi.
 Pada umumnya, jika suatu perusahaan mempunyai lebin dari
satu asset, harga pasar dari perusahaan tersebut yaitu jumlah
dari nilai asset tersebut ditambah nilai sekarang dari
penerimaan masa depan dari asset modal, termasuk tidak
berwujud, dikurangi nilai sekarang dari berbagai liability.

2.2.1 Rangkuman
Tujuan dari ilustrasi untuk menunjukan kondisi dibawah ideal
dari arus kas masa depan dengan pasti dan tingkat suku bunga, yang
mungkin untuk menyusun laporan keuangan yang relevan dan dapat
diandalkan. Proses dari arbitrasi memastikan bahwa harga pasar dari
asset sama dengan nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Harga
pasar dari perusahaan adalah nilai dari asset ditambah nilai dari asset
modal tersebut (dikurangi berbagai liability)

2.3 Model Nilai Sekarang dibawah Ketidakpastian


Selanjutnya, perluasan model nilai sekarang dengan adanya
ketidakpastian.

Ilustrasi (2.2) dari Model Nilai Sekarang dibawah Ketidakpastian


Dengan melanjutkan ilustrai (2.1), ekonomi dapat digolongkan
menjadi kondisi “buruk” dan “baik” selama tiap tahunnya. Jika di kondisi
buruk, arus kas akan sebesar $100 selama setahun. Jika dalam kondisi baik,
bahkan arus kas mencapai $200 setahunnya. Asumsikan bahwa setiap
tahunnya dalam kondisi buruk dan kondisi baik hanya terjadi dengan
kemungkinan 0.5. Asumsi bahwa probabilitas sama setiap tahun
menunjukkan bahwa realisasi kondisi yang independen. Kondisi realisasi
pada tahun pertama tidak mempengaruhi probabilitas dari kondisi realisasi
tahun kedua.
Kejadian masa depan yang tidak pasti seperti kondisi ekonomi disebut
kondisi dari alam atau sementara.
Kondisi 1 Ekonomi yang buruk
Kondisi 2 Ekonomi yang baik
Tidak ada yang dapat mengendalikan kondisi dialami, inilah mengapa
disebut kondisi dasar. Sementara tak satupun mengetahui dengan pasti
kondisi apa yang akan terjadi, hal itu diketahui bahwa apapun kondisi yang
terjadi harus menjadi elemen. Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa
realisasi kondisi yang diamati publik - semua orang akan tahu mana kondisi
yang benar-benar terjadi. Akhirnya, asumsikan bahwa kondisi probabilitas
obyektif dan diketahui publik.
Kondisi ideal yang dibawah ketidakpastian dicirikan dengan (1)
diberikan, tingkat bunga tetap dimana arus kas masa depan perusahaan
didiskontokan, (2) Kondisi dasar yang lengkap dan diketahui oleh public, (3)
Kondisi probabilitas yang obyektif dan telah diketahui, dan (4) Realisasi
kondisi yang diketahui.
Jika kondisi yang pertama terjadi, arus kas menjadi sebesar $100.
Asumsikan bahwa arus kas masa depan P.V. Ltd didiskonto pada 10%.
Menghitung nilai sekarang yang diharapkan dari arus kas pada
tahun awal.

PA0 = 0.5 + 0.5


= (0.5 x $272.73) + (0.5 x $247.93)
= $136.36 + $123.97
= $ 260.33

Sementara nilai yang diharapkan dari perusahaan sebesar $260.33


pada tahun awal, ini menunjukan pada nilai yang diharapkan pada akhir tahun
pertama sebesar $236.36 atau $336.36 tergantung apakah itu kondisi buruk
atau baik yang terjadi ditahun tersebut. Nilai sekarang dari spekulasi 50/50
adalah
PA0 = 0.5 x + 0.5 x
= (0.5 x $214.87) + (0.5 x $305.78)
= $107.44 + 152.89
= $260.33
Prinsip arbitasi aka nada jika investor menolak risiko tetapi harga
pasar akan dikendalikan yang jumlahnya kurang dari $260.33. Perbedaan
utama antara kasus ketidakpastian dan kepastian adalah laba bersih yang
diharapkan dan laba bersih yang tercapai tidak perlu dibawah
ketidakpastian yang sama. Laba bersih yang dicapai adalah penjumlahan dari
laba bersih yang diharapkan ditambahkan perbedaan antara arus kas yang
diharapkan dengan arus kas sebenarnya.
P.V. Ltd
Laporan L/R
(Ekonomi Tidak Baik)
Tahun Pertama
Pertambahan diskon (0.10 x 260.33) $26.03
Less: Laba abnormal, sebagai hasil dari realisasi kondisi tidak baik:
Arus kas harapan (0.5 x $100 + 0.5 x $200) $150
Arus kas sebenarnya 100 50.00
Rugi Bersih $23.97

P.V. Ltd
Neraca
(Ekonomi Tidak Baik)
Akhir Tahun Pertama
Asset Modal pemilik
Kas $100.00 Nilai awal $260.33
Aset Modal
Nilai Akhir Tahun 136.36 Rugi Bersih 23.97
$236.36 $236.36

Arbitrasi memastikan harga pasar dari asset sebesar $136.36 dan


perusahaan sebesar $236.36 pada tahun pertama. Kemudian, perhitungan jika
kondisi realisasi pada ekonomi yang baik.
P.V. Ltd
Laporan L/R
(Ekonomi Baik)
Tahun Pertama
Pertambahan diskon (0.10 x 260.33) $26.03
Add: Laba abnormal, sebagai hasil dari realisasi kondisi baik:
($200 - $150) 50.00
Laba Bersih $76.03

P.V. Ltd
Neraca
(Ekonomi Baik)
Akhir Tahun Pertama
Asset Modal pemilik
Kas $200.00 Nilai awal $260.33
Aset Modal
Nilai Akhir Tahun 136.36 Laba Bersih 23.97
$336.36 $336.36

Arbitrasi memastikan bahwa harga pasar perusahaan pada tahun


pertama sebesar $336.36, diberikan investor risiko netral.
Beberapa kesimpulan dari kondisi ilustrasi tersebut:
 Relevan, karena nilai yang ada di neraca berdasarkan arus kas yang
diharapkan di masa depan, dan dividen yang tidak relevan.
Keandalan, karena kondisi yang ideal memastikan perhitungan
nilai sekarang diyakini menggambarkan arus kas yang diharapkan
di masa depan. Laporan keuangan yang andal dan laporan
keuangan yang tidak dapat diprediksi merupakan konsep yang
berbeda. Sementara, perhitungan nilai sekarang andal pada kondisi
yang ideal, laba bersih dan nilai yang ada di neraca tidak dapat
diprediksi selama akhir periode nilai sekarang tergantung pada
realisasi kondisi.
 Seperti kasus kepastian, ada dua cara untuk menghitung neraca;
dapat menghitungan nilai sekarang yang diharapkan secara
langsung atau dapat menggunakan harga pasar.
 Disamping fakta bahwa laba bersih yang diharapkan dan
realisasinya tidak perlu sama, laporan l/r masih tidak mempunyai
informasi ketika laba abnormal tidak ada. Laba bersih dapat
diprediksi dengan adanya syarat kondisi dasar.
Probabilitas yang subyektif lebih beralasan dibanding probability yang
obyektif, karena kinerja kedepannya dari keperluan bisnis lebih kompleks dan
sulit untuk diprediksi. Selama para investor mengetahui bahwa prediksi
mereka mendekati kesalahan, mereka akan diingatkan sumber informasi yang
menghubungkan mereka untuk merevisi penilaian probability mereka.
Laporan l/r adalah salah satu sumber informasi. Ketika kondisi probabilitas
subyektif, laporan l/r dapat menyediakan informasi tentang probabilitas.

2.3.1 Rangkuman
Definisi kondsi ideal harus diperluas yang mencakup keseluruhan
dan dapat diketahui oleh seluruh anggota di perusahaan, dilengkapi
dengan arus kas masa depan yang menggambarkan kondisi sebenarnya
perusahaan tersebut. Model nilai sekarang di bawah kepastian akan
membawa kondisi probabilitas objektif dan diketahui publik, kecuali
nilai pasar yang didasarkan pada arus kas yang diharapkan, dengan
asumsi investor netral terhadap suatu resiko.
Perbedaan utama antara kondisi kepastian dan ketidakpastian
adalah laba bersih yang diharapkan dan yang sebenarnya yang
diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi ketidakpastian, sehingga
perbedaan ini disebut laba abnormal. Laporan keuangan berdasarkan
nilai sekarang diharapkan terus menjadi relevan dan dapat diandalkan.
Dianggap relevan dan dapat diandalkan, jika dapat memprediksi arus
kas masa depan dengan tepat.
2.4 Akuntansi Pengakuan Cadangan

2.4.1 Contoh Akuntansi Pengakuan Cadangan


Model nilai sekarang dihadapkan pada masalah keandalan ketika
mencoba untuk menerapkannya di kondisi yang tidak ideal. Untuk
menggambarkan masalah ini, dapat dipertimbangkan standar nilai yang
lain, yaitu Akuntansi Pengakuan Cadangan untuk perusahaan minyak
dan gas. Pada tahun 1982, FASB mengeluarkan PSAK 69 yang
diperlukan untuk pengungkapan informasi tambahan tentang operasi
perusahaan minyak dan gas publik. Aspek yang menarik dari PSAK 69
adalah pengungkapan estimasi nilai sekarang atas penerimaan cadangan
minyak dan gas di masa yang akan datang.
Bisa dikatakan, perusahaan minyak dan gas perlu memberikan
jenis pengungkapan tambahan karena biaya historis atas property
minyak dan gas yang memiliki hubungan dengan nilai arus kas masa
depan. Di Kanada, Instrumen Nasional (NI) 51-101 dari CSA
membutuhkan hal serupa, tetapi pengungkapan nilai sekarang lebih
diperjelas. Namun, perusahaan-perusahaan dapat mengajukan
permohonan pembebasan dari standar ini untuk melaporkan peraturan
pengakuan cadangan di bawah US.
Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi di
bawah kondisi yang pasti. Konsekuensinya, harus dipertimbangkan
PSAK 69 mengenai hubungan terhadap model nilai sekarang di bawah
kondisi ketidakpastian. Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk
persediaan minyak dan gas yang dikenal sebagai Akuntansi Pengakuan
Cadangan (RRA).
Contohnya, perusahaan energi Husky yang merupakan
perusahaan multinasional yang bertempat di Kanada dan sahamnya
diperdagangkan di Bursa Efek Toronto, ketika memperkirakan arus kas
untuk masa depan didiskontokan sebesar 10%. PSAK 69 mensyaratkan
bahwa perhitungan nilai sekarang menggunakan harga minyak dan gas
akhir tahun (diharapkan akan berlaku ketika dijual). PSAK tidak
memerlukan pengungkapan keadaan alami dan probabilitas, tetapi
hanya hasil akhir dari perhitungan harapan. Untuk tingkat diskon 10%
yang digunakan oleh perusahaan energi Husky bukan merupakan
tingkat diskon tunggal yang digunakan, angka tersebut hanya berlaku
untuk cadangan yang terbukti.

2.4.2 Rangkuman
Prosedur yang digunakan oleh perusahaan energi Husky untuk
menjelaskan hasil usaha minyak dan gas di bawah akuntansi pengakuan
cadangan (RRA), tampaknya sesuai dengan model nilai sekarang yang
secara teoritis berada pada kondisi di bawah ketidakpastian, kecuali
perlu untuk membuat perubahan penting terhadap perkiraan
sebelumnya.

2.4.3 Kritik Atas RRA


PSAK 69 berisi mengenai beberapa ketentuan untuk mengurangi
masalah keandalan. Cadangan yang terbukti hanya disertakan, harga
akhir periode digunakan daripada harga yang diharapkan ketika
cadangan tersebut dijual, dan tingkat bunga yang ditentukan sebesar
10%. Jadi, RRA lebih relevan dibandingkan dengan biaya historis
cadangan, tetapi bukan berarti benar-benar relevan. RRA bukan
merupakan representasi lengkap karena hanya berlaku untuk cadangan
terbukti. Karena ketidaktepatan konsep cadangan terbukti, perkiraan
RRA dapat menjadi bias dan terdapat kesalahan.
Khusunya untuk manajer perusahaan minyak, cenderung
menganggap RRA dengan menunggu dan penuh kecurigaan karena
berhubungan dengan konsisten relevansi dan pertimbangan keandalan.
Sebagai contoh, perusahaan Husky yang terdapat dalam PSAK 69 yang
pengungkapan informasi RRA bukan merupakan ukuran kinerja yang
handal dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, bukan representasi dari
nilai cadangan perusahaan, dan tidak digunakan untuk pengambilan
keputusan internal.
Banyak perusahaan minyak multinasional yang melaporkan
informasi RRA. Kemungkinan, perusahaan Husky ingin menarik
banyak investor dengan cara melaporkan informasi RRA. Perusahaan
cukup melaporkan tambahan informasi cadangan (bukan
mereproduksi). Meskipun manajer berhati-hati tentang RRA, tetapi
bukan berarti tidak memberikan informasi yang berguna bagi investor.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RRA lebih relevan daripada
informasi biaya historis dan langkah-langkah yang diambil untuk
mengurangi masalah keandalan, sehingga memilki potensi untuk
menjadi informasi yang lebih bermanfaat dan dapat diandalkan.
Karena pendapatan produksi minyak dan gas dicatat sebagai
akuntansi biaya historis yang berasal dari cadangan yang terbukti.
Overhead perusahaan, beban bunga, dan biaya operasi lainnya
dikecualikan dari kedua RRA dan hasil operasi. Perbedaannya dapat
dijelaskan dalam hal pengakuan pendapatan. Valuasi cadangan yang
terbukti pada nilai sekarang berarti pengakuan pendapatan sebagai
cadangan yang terbukti. Di bawah akuntansi biaya historis, peningkatan
dalam nilai cadangan yang terbukti tidak akan tampak dalam laporan
laba rugi sampai cadangan yang terbukti tersebut diproduksi dan dijual.
Untuk laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang mengakui
peningkatan dalam nilai cadangan dengan secepat mungkin, sehingga
informasi nilai sekarang mempunyai potensi untuk kegunaan karena
relevansi yang lebih besar. Dengan laporan laba rugi berdasarkan nilai
sekarang, investor mengetahui berapa potensi pendapatan yang akan
diperoleh. Tetapi, jika laba rugi berdasarkan biaya historis, investor
hanya mengetahui berapa pendapatan yang diperoleh pada saat minyak
dan gas tersebut dijual.
Dengan demikian, jika Husky menggunaan RRA dalam laporan
keuangannya, neracanya akan tetap seimbang. Valuasi aset yang lebih
rendah sama dengan pendapatan rendah dan ekuitas pemegang saham.
Akibatnya, penilaian aset dan pengakuan pendapatan merupakan dua
sisi yang sama. Jika RRA tidak memberikan informasi yang berguna
bagi investor, kita harus mengamati beberapa reaksi harga saham atas
informasi RRA tersebut. Perlu dipertimbangkan kesulitan yang akan
dihadapi oleh manajer dan akuntan perusahaan Husky jika
menerapkannya dalam kondisi yang ideal, yaitu :
1. Suku bunga dalam perekonomian tidak tetap, meskipun
PSAK 69 mewajibkan tingkat 10% untuk diskonto;
2. Keadaan alami yang mempengaruhi jumlah, harga, dan
waktu produksi di masa yang akan datang jauh lebih besar
dikarenakan lingkungan di mana perusahaan minyak dan
gas beroperasi akan menjadi lebih kompleks;

3. Probabilitas yang merupakan tujuan perusahaan dalam


jumlah cadangan yang terbukti tidak tersedia. Akibatnya,
ukuran standar tersebut merupakan estimasi yang subjektif
dan sulit untuk menerapkan nilai akuntansi saat kondisi
ideal.

Karena kesulitan dalam menerapkan kondisi ideal, keandalan


informasi RRA dikompromikan. Ini tidak berarti bahwa perkiraan arus
kas masa depan tidak dapat dibuat. Sebaliknya, kurangnya probabilitas
objektif di lingkungan perusahaan minyak beroperasi akan menjadikan
itu efektif untuk mempersiapkan perkiraan yang benar-benar akurat dan
tidak terpengaruh oleh peristiwa berikutnya. Tanpa kondisi yang ideal,
relevansi dan keandalan tidak akan dapat dicapai secara bersama-sama.

2.4.4 Rangkuman
RRA (Akuntansi Pengakuan Cadangan) memberikan informasi
yang relevan bagi para investor. Pada dasarnya, nilai sekarang
menyajikan informasi yang sesuai dengan model nilai teoritis dalam
kondisi ketidakpastian. Namun, jika digali lagi lebih dalam, maka
terdapat masalah serius mengenai estimasi. Hal ini dikarenakan
perusahaan minyak dan gas tidak beroperasi di bawah kondisi ideal,
seperti yang diasumsikan oleh model teoritis. Akibatnya, cadangan
informasi akan kehilangan keandalannya dan harus dilakukan revisi tiap
tahunnya.

2.5 Akuntansi Biaya Historis yang Diperbaiki

2.5.1 Perbandingan Pengukuran Dasar yang Berbeda


Akuntansi biaya historis relatif dapat diandalkan karena biaya
atas aset atau kewajiban pada sebuah perusahaan, biasanya angka yang
objektif atau bebas dari kesalahan estimasi dan bias daripada
perhitungan nilai sekarang. Pengukuran biaya historis, nilai pasar, dan
nilai sekarang dianggap kurang relevan karena dimungkinkan sama
dengan tanggal pada saat perolehan atau akuisisi barang. Tetapi, nilai
pasar dan nilai sekarang dapat berubah sesuai dengan perubahan
kondisi pasar.
Dalam kondisi apapun, akuntan tetap harus melanjutkan untuk
menggunakan dasar akuntansi biaya historis pada jenis aset-aset besar
karena dapat menghilangkan sejumlah nilai yang dapat
dipertimbangkan relevansinya untuk memperoleh keandalan yang dapat
diterima. Konsekuensinya, akuntansi biaya historis akan menyajikan
informasi yang dipilih atas beberapa alternatif.
Perbedaan penting antara akuntansi berdasarkan nilai sekarang
(contoh : RRA) dengan akuntansi berdasarkan biaya historis adalah
perubahan waktu dalam pengakuan nilai aset. Akuntansi nilai sekarang
adalah sebuah pendekatan neraca terhadap akuntansi, yang biasa
disebut sebagai perspektif pengukuran. Hal ini dapat meningkatkan atau
mengurangi nilai aset dan kewajiban yang diakui pada saat terjadinya
transaksi, dengan cara mendiskontokan arus kas masa depan dan
mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca.
Akuntansi biaya historis adalah sebuah pendekatan laba rugi,
yang biasa disebut perspektif informasi. Dalam perspektif ini,
peningkatan nilai yang belum direalisasi tidak diakui di neraca dan laba
bersih berada pada titik terendah kinerja ekonomi yang sebenarnya,
sehingga para akuntan harus menunggu hingga terjadi peningkatan
dalam nilai yang tervalidasi melalui realisasi sebagai peningkatan
penjualan atau arus kas.
Ketika kondisi tidak ideal, akuntansi biaya historis dianggap
menyediakan informasi yang lebih baik mengenai prospek ekonomi
perusahaan di masa depan dibandingkan dengan akuntansi berdasarkan
nilai sekarang, dikarenakan akuntansi biaya historis dianggap lebih
handal dan merupakan cara untuk menggunakan arus kas periode saat
ini ke dalam sebuah pengukuran jangka panjang atau kekuatan laba
tetap yang dimplikasikan oleh arus kas tersebut.
Untuk menggunakan arus kas periode saat ini, akuntan harus
menghitung secara akrual untuk mencocokkan antara pendapatan dan
biaya, karena pada titik ini biaya historis menghadapi sebuah tantangan
besar mengenai tidak adanya cara yang pasti dalam mencocokkan
pendapatan dan biaya. Hal ini akan mempersulit kemampuan laba
berdasarkan biaya historis untuk menunjukkan kekuatan laba tetap.
Permasalahan lainnya yang berkaitan dengan penandingan
(matching) adalah amortisasi dari aset-aset modal. Prinsip penandingan
mempertimbangkan tentang perlunya mengurangi penyusutan aset
modal dari penerimaan untuk periode yang mendatangkan laba bersih.
Namun, tidak ditentukan seberapa banyak penyusutan yang harus
diakrualkan, kecuali untuk indikasi yang kurang pasti (samar-samar)
harus dijadikan sistematis dan rasional. Konsekuensi atas ketidakjelasan
ini adalah diterimanya berbagai macam metode penyusutan dalam
praktik akuntansi, seperti metode garis lurus, saldo menurun, dan lain
sebagainya.
Tetapi, hal ini akan mempersulit perbandingan profitabilitas antar
perusahaan karena harus memastikan terlebih dahulu metode
penyusutan yang digunakan oleh perusahaan sebelum membuat
perbandingan. Hal ini juga berarti bahwa manajer perusahaan
mempunyai beberapa “ruangan” untuk mengatur profitabilitas yang
akan dilaporkan melalui pilihan metode penyusutan atau melalui
perubahan metode yang digunakan.
Atas argumen yang menyatakan bahwa laporan keuangan biaya
historis mungkin lebih dapat diandalkan daripada laporan keuangan
berbasis nilai sekarang atau nilai pasar, tingkat keandalan dapat
berkurang jika manajer memilih sejumlah alternatif kebijakan akuntansi
lainnya untuk mengatur laba bersih yang akan dilaporkan kepada para
pemakai. Artinya, meskipun akuntansi biaya historis dianggap lebih
dapat diandalkan daripada akuntansi berbasis nilai, tetapi bukan berarti
tingkat keandalan itu bersifat mutlak.
Di bawah akuntansi biaya historis, perlu untuk mengetahui biaya
aset, sehingga dapat melakukan pembandingan (amortisasi) terhadap
pendapatan selama masa manfaat. Biasanya, biaya aset dapat ditentukan
secara andal. Tetapi dalam beberapa kasus, biaya atas aset tidak jelas,
seperti pada perusahaan minyak dan gas.
Terdapat dua metode dalam menentukan biaya cadangan minyak
dan gas, yaitu metode penuh (full cost) dan metode usaha berhasil
(successfull efforts). Metode penuh (full cost) mengkapitalisasikan
keseluruhan biaya dari penemuan cadangan, termasuk biaya
pengeboran minyak yang tidak berhasil. Metode usaha berhasil
(successfull efforts) hanya mengkapitalisasi tempat pengeboran minyak
yang berhasil.
Kedua pendekatan ini dapat menghasilkan perbedaan material
dalam biaya yang dicatat untuk cadangan minyak dan gas dan juga
berpengaruh pada beban penyusutan yang berbeda secara material. Hal
ini juga akan mempersulit perbandingan dari laporan laba bersih pada
perusahaan minyak dan gas lainnya.
Penggunaan RRA dalam akun perusahaan akan mengeliminasi
kontroversi biaya penuh dan usaha yang berhasil. RRA menilai
cadangan minyak dan gas pada nilai sekarang dan beban penyusutan
yang dihitung merupakan perubahan dalam nilai sekarang dari
cadangan minyak dan gas dalam periode yang ditentukan.

2.5.2 Rangkuman
Sebenarnya, untuk mengatakan bahwa akuntansi biaya historis
lebih handal tetapi kurang relevan dibandingkan dengan akuntansi
biaya berdasarkan nilai sekarang harus dibuktikan dengan pengumpulan
bukti-bukti yang objektif untuk mengenali perubahan dalam aset dan
kewajiban perusahaan untuk dilakukan proses pencocokkan. Para
akuntan tidak setuju jika harus menentukan apakah akuntansi biaya
historis atau akuntansi biaya berdasarkan nilai sekarang yang mampu
memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai karena hal itu
harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

2.6 Ketiadaan Laba Bersih yang Sebenarnya


Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap
dengan berbasis nilai sekarang, diperlukan untuk menilai seluruh aset dan
kewajiban perusahaan dalam periode yang ditentukan, dengan laba bersih
yang berubah dalam perusahaan di masa sekarang (disesuaikan untuk
transaksi modal, seperti dividen). Sebelumnya, telah dibahas bahwa dengan
RRA akan terjadi beberapa permasalahan yang timbul ketika mencoba
menerapkan pendekatan nilai sekarang untuk kejadian satu jenis aset.
Permasalahan ini akan tergabung jika pendekatan ini diperluas untuk seluruh
harta dan kewajiban lainnya.
Pada kondisi nyata dimana akuntansi beroperasi bahwa laba bersih
tidak terdefinisikan dengan baik. Permasalahannya terletak pada kurangnya
probabilitas keadaan objektif. Dengan probabilitas keadaan objektif, nilai
sekarang dari aset dapat merefleksikan ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan, sejak nilai sekarang dimasukkan ke dalam seluruh kejadian di
masa depan.
Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi
yang sebenarnya, mendasarkan perhitungan pendapatan atas perubahan
nilai pasar dibandingkan dengan nilai sekarang, dimana nilai pasar harus
tersedia. Jika nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban,
maka sebuah pengukuran pendapatan berdasarkan nilai pasar tidak
dimungkinkan. Kondisi ini sering dikenal sebagai pasar yang tidak
lengkap (uncomplete markets).
Kurangnya probabilitas keadaan objektif dapat berdampak pada
estimasi secara subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Jika
estimasi dilakukan secara subjektif akan menimbulkan kurangnya
keakuratan dan kemungkinan terjadi bias. Sebagai hasilnya, estimasi
berdasarkan nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat para akuntan
berusaha untuk mempertahankan relevansinya. Para akuntan merasa
bahwa akuntansi berdasarkan biaya historis transaksi-transaksi besar dari
aset dan kewajiban operasi dapat membuat tingkat relevansi menjadi
berkurang, tetapi diharapkan tingkat keandalan dapat ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara


kondisi yang pasti dan kondisi yang tidak pasti adalah yang laba bersih yang
diharapkan dan direalisasi yang diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi yang
tidak pasti, dan perbedaan itu disebut laba abnormal (abnormal earning).
Bagaimanapun, laporan keuangan berdasarkan pada nilai sekarang yang
diharapkan berlanjut relevan dan dapat diandalkan. Laporan keuangan relevan
karena didasarkan pada arus kas masa depan yang diharapkan. laporan keuangan
dapat diandalkan karena nilai laporan keuangan secara objektif merefleksikan arus
kas masa depan yang diharapkan dan, sebagai dalam kasus kepastian dan tidak
memungkinkan terjadinya manipulasi oleh manajemen. Keseluruhan dalam
kesimpulan ini independen dari kebijakan deviden perusahaan sejak
ketidakrelevansian deviden berlanjut untuk dipegang
DAFTAR PUSTAKA

Scott William R. (William Robert). 2015. Financial Accounting Theory. Seventh


Edition.Accounting-textbooks. Pearson Canada Inc.

Anda mungkin juga menyukai