Nama Kelompok I :
PENDAHULUAN
2
mungkin menyiapkan laporan keuangan dengan tingkat reliabilitas dan relevansi
secara penuh karena konsekuensinya akan terjadi trade-offs antara reliabilitas dengan
revelansi (Scott, 2003:35; FASB, 1980b). Selama ini penyajian laporan keuangan
dengan menggunakan biaya historis (historical cost) masih relatif reliabel karena
biaya (cost) pada aktiva atau kewajiban perusahaan masih objektif untuk estimasi.
Akan tetapi, kelemahan penyajian laporan keuangan Dengan adanya permasalahan
bahwa laporan keuangan memiliki fungsi pertanggung jawaban kepada pemilik dan
memberikan informasi yang berguna bagi investor, maka laporan keuangan harus
memperhatikan tingkat reliabilitas dan relevansi. Kedua kriteria tersebut akan
mengalami trade-offs jika digunakan secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut digunakanlah pendekatan kegunaan keputusan
(decision usefulness) untuk membuat laporan keuangan yang berdasarkan biaya
historis (historical cost) lebih berguna. Salah satu diantaranya adalah dengan adanya
pengungkapan penuh (full disclosure).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ikhtisar
Model nilai sekarang memberikan sepenuhnya informasi yang relevan
kepada pengguna laporan keuangan. Kita menetapkan informasi yang relevan
sebagai informasi tentang prospek ekonomi perusahaan di masa depan yaitu
dividen, arus kas, dan profitabilitas.
Informasi yang dapat dipercaya dapat mewakili posisi keuangan dan
hasil usaha operasi perusahaan. Kita juga akan mempelajari kondisi dimana
harga pasar dari asset dan liabilitas dapat disajikan sebagai ukuran tidak
langsung dari nilai sekarang. Jika kondisi tidak ideal, masalah mendasar
dibuat untuk penilaian asset dan pengukuran laba.
PA1 = = $136.36
P.V. Ltd
Neraca
Akhir Tahun Pertama
Aset Modal Pemilik
Kas $150.00 Nilai Awal $260.33
Aset Modal, at PV 136.36 Laba Bersih 26.03
$286.36 $286.36
Laporan ini diasumsikan tidak ada pembayaran dividen.
Beberapa kesimpulan yang didapat dari ilustrasi tersebut adalah
Nilai buku dari asset modal pada setiap akhir tahun sama
dengan nilai sekarang asset tersebut, atau nilai dalam
penggunaan dimana nilai tersebut ditentukan sebagai nilai
sekarang dari arus kas masa depan dari asset tersebut, didiskon
10%.
Pertambahan diskonto sebesar $26.03 juga disebut laba bersih
yang diharapkan selama pada tahun awal, perusahaan berharap
untuk mendapatkan $26.03. Tentunya, jika semua kondisi
diketahui dengan pasti, dan laba bersih yang diharapkan akan
sama dengan laba bersih yang dicapai.
Informasi laporan keuangan yang relevan memberikan
informasi pada investor tentang prospek ekonomi perusahaan
di masa depan. Yang pertama dicatat secara mendasar, prospek
ekonomi ditentukan oleh aliran dividen masa depannya
perusahaan. Lalu, mungkin terlihat bahwa kebijakan dividen
perusahaan akan mempengaruhi nilainya. Saat dividen yang
tidak relevan, arus kas biasanya sama relevannya dengan
dividen, karena arus kas berasal dari kemampuan pembayaran
dividen perusahaan.
Sebagai akuntan, mungkin bertanya-tanya mengapa laba bersih
perusahaan terlihat tidak memiliki peran dalam penilaian
perusahaan. Ini mungkin benar, tapi tidak termasuk kondisi
dibawah ideal. Alasannya adalah arus kas masa depan
diketahui dan karenanya dapat didiskonto untuk menyediakan
penilaian neraca. Laba bersih selanjutnya dapat diprediksi,
menjadi pertambahan diskonto. Sebenarnya, kondisi dibawah
ideal, neraca mengandung semua informasi yang relevan
sedangkan laporan laba/rugi tidak. Walaupun laba bersih
“benar dan tepat”, hal tersebut tidak menyampaikan informasi
karena investor biasanya dapat mencari tahu dengan
mengalikan nilai awal neraca dengan tingkat bunga. Untuk
saat ini, dapat dikatakan ketika kondisi ideal tidak ada, laporan
laba/rugi mengasumsikan peran yang jauh lebih penting.
Informasi laporan keuangan yang dapat diandalkan diyakini
mewakili apa yang dimasudkan untuk diwakilkan. Informasi
pada ilustrasi tersebut hampir semuanya dapat diandalkan,
selama kita telah mengasumsikan bahwa arus kas masa depan
dan tingkat bunga diketahui secara pasti. Lalu, penilaian
neraca diyakini mewakili asset dan liabilitas perusahaan.
Kondisi dibawah ideal dari arus kas masa depan yang
diketahui dengan pasti dan suku bunga bebas, nilai sekarang
dari asset atau liabilitas akan sama dengan nilai/harga
pasarnya. Tingkat suku bunga sebesar 10%, tidak ada yang
bersedia membayar lebih dari $260.33 untuk nilai sekarang
asset pada tahun awal. Jika iya, mereka akan mendapatkan
bayaran kurang dari 10%. Juga, pemilik asset tersebut tidak
akan menjual kurang dari $260.33, jika ditawarkan kurang dari
harga tersebut, lebih baik mereka menyimpan dan membayar
sebesar 10%. Jika mereka membutuhkan uang, mereka dapat
meminjam sebesar 10% terhadap asset sebagai jaminan. Ini
adalah contoh prinsip arbitrasi. Jika harga pasar untuk barang
dan jasa identik yang memungkinkan menghasilkan laba
dengan hanya membeli di suatu pasar dan menjualnya di pasar
yang lain, ini disebut laba arbitrasi.
Pada umumnya, jika suatu perusahaan mempunyai lebin dari
satu asset, harga pasar dari perusahaan tersebut yaitu jumlah
dari nilai asset tersebut ditambah nilai sekarang dari
penerimaan masa depan dari asset modal, termasuk tidak
berwujud, dikurangi nilai sekarang dari berbagai liability.
2.2.1 Rangkuman
Tujuan dari ilustrasi untuk menunjukan kondisi dibawah ideal
dari arus kas masa depan dengan pasti dan tingkat suku bunga, yang
mungkin untuk menyusun laporan keuangan yang relevan dan dapat
diandalkan. Proses dari arbitrasi memastikan bahwa harga pasar dari
asset sama dengan nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Harga
pasar dari perusahaan adalah nilai dari asset ditambah nilai dari asset
modal tersebut (dikurangi berbagai liability)
P.V. Ltd
Neraca
(Ekonomi Tidak Baik)
Akhir Tahun Pertama
Asset Modal pemilik
Kas $100.00 Nilai awal $260.33
Aset Modal
Nilai Akhir Tahun 136.36 Rugi Bersih 23.97
$236.36 $236.36
P.V. Ltd
Neraca
(Ekonomi Baik)
Akhir Tahun Pertama
Asset Modal pemilik
Kas $200.00 Nilai awal $260.33
Aset Modal
Nilai Akhir Tahun 136.36 Laba Bersih 23.97
$336.36 $336.36
2.3.1 Rangkuman
Definisi kondsi ideal harus diperluas yang mencakup keseluruhan
dan dapat diketahui oleh seluruh anggota di perusahaan, dilengkapi
dengan arus kas masa depan yang menggambarkan kondisi sebenarnya
perusahaan tersebut. Model nilai sekarang di bawah kepastian akan
membawa kondisi probabilitas objektif dan diketahui publik, kecuali
nilai pasar yang didasarkan pada arus kas yang diharapkan, dengan
asumsi investor netral terhadap suatu resiko.
Perbedaan utama antara kondisi kepastian dan ketidakpastian
adalah laba bersih yang diharapkan dan yang sebenarnya yang
diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi ketidakpastian, sehingga
perbedaan ini disebut laba abnormal. Laporan keuangan berdasarkan
nilai sekarang diharapkan terus menjadi relevan dan dapat diandalkan.
Dianggap relevan dan dapat diandalkan, jika dapat memprediksi arus
kas masa depan dengan tepat.
2.4 Akuntansi Pengakuan Cadangan
2.4.2 Rangkuman
Prosedur yang digunakan oleh perusahaan energi Husky untuk
menjelaskan hasil usaha minyak dan gas di bawah akuntansi pengakuan
cadangan (RRA), tampaknya sesuai dengan model nilai sekarang yang
secara teoritis berada pada kondisi di bawah ketidakpastian, kecuali
perlu untuk membuat perubahan penting terhadap perkiraan
sebelumnya.
2.4.4 Rangkuman
RRA (Akuntansi Pengakuan Cadangan) memberikan informasi
yang relevan bagi para investor. Pada dasarnya, nilai sekarang
menyajikan informasi yang sesuai dengan model nilai teoritis dalam
kondisi ketidakpastian. Namun, jika digali lagi lebih dalam, maka
terdapat masalah serius mengenai estimasi. Hal ini dikarenakan
perusahaan minyak dan gas tidak beroperasi di bawah kondisi ideal,
seperti yang diasumsikan oleh model teoritis. Akibatnya, cadangan
informasi akan kehilangan keandalannya dan harus dilakukan revisi tiap
tahunnya.
2.5.2 Rangkuman
Sebenarnya, untuk mengatakan bahwa akuntansi biaya historis
lebih handal tetapi kurang relevan dibandingkan dengan akuntansi
biaya berdasarkan nilai sekarang harus dibuktikan dengan pengumpulan
bukti-bukti yang objektif untuk mengenali perubahan dalam aset dan
kewajiban perusahaan untuk dilakukan proses pencocokkan. Para
akuntan tidak setuju jika harus menentukan apakah akuntansi biaya
historis atau akuntansi biaya berdasarkan nilai sekarang yang mampu
memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai karena hal itu
harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3.1. Kesimpulan