Anda di halaman 1dari 182

PERNYATAAN KEASLIAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


nama : Dinda Resky Jannatul Gaisi
nis

: 1103241

kelas : XII. Bung Hatta


dengan ini menyatakan bahwa karya ini ASLI
karya sendiri
dan bukan karya milik orang lain.

Pangkajene, Desember2013

Dinda R.J. Gaisi

KATA PENGANTAR
Puji syukur tak lupa kita panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayahnya-lah sehingga Novel yang
berjudul Princess and Maid dapat terselesaikan
dengan baik.
Salam dan shalawat senantiasa kita
kirimkan kepada Nabi Muhamad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman kegelapan
ke zaman yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada guruguru yang telah memberikan kami pembelajaran
agar kami dapat menjadi orang- orang yang
berhasil di masa yang akan datang.
Saya menyadari bahwa novel ini sangat
sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
agar
Novel
ini
dapat
mencapai
kesempurnaannya.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..i
Daftar Isi.ii
Thanks to..iii
Prolog..1
Satu.12
Dua.22
Tiga.53
Empat.70
Lima98
Enam.104
Tujuh.132
Delapan149
Sembilan..162
Epilog169

THANKS TO
Alhamdulillah, adalah kata yang tepat
dan paling tepat diucapkan untuk mensyukuri
segala nikmat-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesakan novel ini tepat pada waktunya.
Saya bersyukur atas segala bentuk
dukungan yang telah diberikan kepada saya.
Baik itu materi, moral, semangat, bantuan, ide,
waktu atau apapun yang mengalir kepada saya.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih
untuk kedua orang tua saya, ibu, bapak, dato,
etta, om, tante, oma, dan opa saya. Juga untuk
kakak saya tercinta dan adik-adik saya yang
selalu mengerti saya kalau pulang terlambat
akibat mengerjakan karya ini.
Khususnya kepada Bapak Abd. Azis, S.pd,
M.pd yang telah memberi amanah kepada kami
untuk membuat karya ini sehingga menjadi
pembelajaran yang sangat berharga bagi saya
secara pribadi.
Kemudian
untuk
SMA
Negeri
2
Pankajene terkhusus siswa kelas XII. Bung Hatta
angkatan 3. Terima kasih juga pada mereka atas
semangat, dukungan, motivasi dan apresiasinya
kepada saya.
Juga untuk anak-anak ACUN : Ani, Dewi,
Dwi, Ika, MJ, Ridha, dan Riri. Terima kasih

untuk segala dukungan dan motivasi serta


bantuannya yang amat luar biasa.
Terakhir, saya berterimakasih kepada
seseorang yang special, yang telah membantu
saya dalam pembuatan novel ini, terutama
cover nover ini. Juga terimakasih untuk novelnovel yang menjadi inspirasi saya, seperti novel
PK dan novel Dear you.

Prolog

8 tahun yang lalu


Fhaza kecil sedang duduk disebuah ayunan
sekolahnya, ketika itu sedang turun hujan dan Mang
Ujang-orang yang selalu menjemputnya- belum juga
datang.

Apa yang sedang kau lakukan disitu? Tanya


seorang

anak

laki-laki

yang

entah

dari

mana

datangnya.

Apa kau tidak tahu aku sedang melakukan


apa? Sahut Fhaza ketus.

Princess and Maid

Tidak, aku tidak tahu kau sedang apa Balas


anak laki-laki itu dengan wajah polosnya

Aku sedang tidak melakukan apa-apa. Dasar


anak laki-laki Jawab Fhaza lagi

Jika kau tidak segera pulang, apa mereka


tidak khawatir? Kata anak laki-laki itu lagi

Siapa?
Orang tuamu misalnya?
Tidak, mereka sedang diluar kota
Oh.

Begitu, anak laki-laki itu duduk

diayunan yang satunya lagi.

Namamu siapa Kata anak laki-laki itu lagi

Princess and Maid

Kenapa kau ingin tahu namaku? Dan kenapa


dari

tadi

kau

bertanya

terus?

Kau

ini

cerewet sekali!!!, Fhaza kesal

Aku hanya ingin berteman denganmu, karena


aku anak baru disini SD ini. Tapi kalau kau
tidak ingin memberi tahu namamu, juga tidak
apa-apa kata anak itu dengan nada pasrah

Baiklah, kenalkan namaku Fhaza kata Fhaza


sambil menyodorkan tangannya

Oh, namamu Fhaza. Nama Reihan, panggil saja


Rei, katanya dan menyambut tangan Fhaza.

Kalau begitu, aku pulang dulu ya Za


Reihan berdiri dari ayunan

Princess and Maid

Eeeeeh, jangan pulang dulu. Apa kau tidak


ingin bermain denganku? Kata Fhaza

Main apa? Seru tidak? Reihan kembali


duduk, dan mendengarkan perkataan Fhaza

Entahlah,

aku

belum

pernah

memainkan

permainan ini sebelumnya. Jadi aku tidak tahu


apa

permainan ini

seru atau

tidak, tapi

menurutku ini permainan yang paling seru

Baiklah, nama permainannya apa?


Sebelum

aku

menjawab

pertanyaanku

memberitahumu,
dulu.

kau
Apakah

harus
kau

bersedia mengikuti permainan ini, dan semua


peraturan yang ada dalam permainan ini?
Sahut Fhaza dengan wajah serius
Princess and Maid

Ha? Bagaimana aku harus menjawab, kalau


nama permainan ini saja aku tidak tahu Kata
Reihan dengan wajah bingung

Kau hanya perlu menjawab iya atau tidak.


Apa susahnya sih berkata begitu

Astaga, baiklah aku akan mengikuti permainan


ini, dan semua peraturan yang ada didalamnya

Hahaha, begitu dong. Gampang bukan?


Sekarang

cepat,

ceritakan

padaku

ini

permainan apa?

Jadi, permainan ini disebut dengan permainan


Putri dan Pelayan. Aku disini adalah seorang

Princess and Maid

putri, dan kau

menjadi pelayan Kata Fhaza

menjelaskan

Ha? Reihan tampak bingung


Sebenarnya, aku adalah seorang putri cantik
dan pelayan dari negeri yang sangat jauh. Tapi
Karena masalah keluarga, dan kita menjadi
target, jadi kita pergi dari negeri itu. Untuk
menyembunykan identitas kita, kita menyamar
menjadi anak SD di sekolah ini. Meskipun
kita berpura-pura menjadi teman kelas saat
disekolah,

tapi

kau

harus

menganggapku

seorang putri lagi ketika kita hanya berdua,


Jelas Fhaza panjang lebar

apa kau mengerti?, kata Fhaza lagi


Princess and Maid

Reihan

tidak

bisa

mencerna

apa

yang

dikatakan Fhaza, karena dia menjelaskan begitu cepat.


Akhirnya dia angkat bicara

Permainan ini berlangsung sampai kapan?


Selamanya
Ha? Selamanya? Kata Reihan seakan tidak
terima

Iya, selamanya. Hubungan ini akan terus


berlangsung

sampai

ada

seseorang

teman

sekolah kita yang mengetahuinya

Dan yang paling penting, dan harus kau ingat


adalah,

perintah

putri

Mengerti?, Tanya Fhaza

Princess and Maid

adalah

absolut.

Reihan tidak memberikan respon lagi, dia


berpikir sejenak. Mungkin dia berpikir tentang,
bagaimana mungkin anak kelas 5 SD sudah
berbakat menjadi seorang penjajah?

Baiklah,

terserah

bagaimana

pun

mengikuti

semua

aku

apa

katamu.

sudah
peraturan

Karena

berjanji

akan

yang

ada

dipermainan ini

Ya, memang begitu seharusnya


Kalau begitu, Fhaza., maksudku tuan putri,
apa kita bisa pulang sekarang? Ada acara
televise yang ingin kulihat!

Princess and Maid

Silahkan, tapi jemputanku belum datang. Jadi,


aku akan mengantarmu sampai digerbang dan
kau boleh pulang duluan
Mereka bangkit dari ayunan, dan berjalan
menuju

gerbang

sekolah.

Tetapi,

terlalu cepat, dan meniggalkan Fhaza

Reihan

berjalan

dibelakang.

Hei, apa kau ingin berjalan didepan putri?


Eh?
Reihan tidak bisa berbuat apa-apa, dia lalu
menghentikan

langkahnya,

dan

membiarkan

Fhaza

berjalan didepannya. Sementara dia mengawasinya dari


belakang, sebagai seorang pelayan.

Princess and Maid

Apa tuan putri yakin tidak ingin kutemani


mengunggu?,

kata

Reihan

menawarkan

diri

sekali lagi.

Iya, aku yakin. Pulanglah duluan, sebelum ada


seseorang yang melihat kita. Sebentar lagi,
jemputanku akan datang, jadi kau tidak perlu
khawatir Kata Fhaza

dengan nada mengusir

Baiklah kalau begitu, aku duluan ya tuan


putri. Sampai bertemu besok, dan semoga hari
mu menyenangkan,

Ohiya, kau harus memberiku nomor rumahmu,


jadi ketika aku menelpnmu, kau harus segera
datang,

Yaya, nanti kuberikan


Princess and Maid

10

Reihan berbelok ke area tempat parkir sepeda,


dan meninggalkan Fhaza seorang diri di gerbang
sekolah. Tapi selang beberapa menit jemputannya pun
datang, dan Fhaza bisa bernafas lega.

11

Princess and Maid

Satu

Hari

ini dingin sekali,

musim hujan

sudah

berjalan selama satu bulan. Angin bertiup dengan


kencang hari ini, dikuti dengan gerimis yang tak
kunjung reda. Fhaza Ayunda

turun dari bus yang

menghantarnya dari sekolah, dan sekarang dia sedang


berada di halte menunggu jemputan. Suasana di halte
sangat sepi dia hanya seorang diri disana, dengan
sebuah ponsel genggam di tangannya. Ia ingin cepatcepat sampai dirumah, tetapi jemputanya tak kunjung
datang.
Princess and Maid

12

Hei!
Fhaza melompat kaget dan berputar cepat.
Matanya terbelalak menatap lelaki dengan rambut
ikal dan lesung pipit yang berada dibelakangnya. Dia
menghembuskan nafas lega, ketika mengenali lelaki itu
sebagai

Reihan Adiputra, sahabatnya yang sudah

seperti pelayannya semenjak dikenalnya 12 tahun


terakhir ini.

Reihan!

Fhaza mendesah sambil memegang

dada. Lo hampir buat jantung gue hilang tau, lo dari


mana? Kok tiba-tiba ada dibelakang gue?

Hahahaha , sorry sorry . Abis lo serius


amat main handphone, jadi gue iseng deh. Gue dari
tadi ada dibelakang loe lagi, ngumpet dibawah kursi,

13

Princess and Maid

loe-nya

aja

yang

ngak

ngeliat

gue.

Reihan

tersenyum lebar

Boro-boro merhatiin, gue dari tadi telpon


nomor loe ngak diangkat-angkat. Kata Fhaza

Gue emang ngak bawa handphone, takut


basah nanti kena hujan. Yuk Cabut gue udah bawa
payung nih, tapi cuman satu doang. Soalnya yang
satu dibawa Si Siti, belum balik-balik dari warnet
Guman Reihan

Gue ngak mau pulang sebelum loe ucapin


dengan bener!

Sahut Fhaza

Ngucapin apa? Tanya Reihan heran


Ngucapin apa yang seharusnya loe ucapin,
dengan bener dan sopan Pinta Fhaza
Princess and Maid

14

Astaga Za, ini udah malem ngak usah.


Eeets.

Peraturan tetap peraturan! Ayo

cepat, sebelum semakin malam potong Fhaza


Seketika itu Reihan memperbaiki baju dan
celananya, kemudian membungkukkan badannya bak
seorang pelayan.

Aku kesini datang

menjeputmu tuan putri

sambil menyodorkan payung yang dia pegang

Baiklah,
kedalam

kerja

payung

bagus

yang

Fhaza

disodorkan

pun
Reihan,

masuk
dan

memberikan tas sekolahnya untuk dibawanya.


Fhaza dan Reihan sudah dari SD memainkan
permainan

putri

dan

pelayan

ini.

Fhaza

yang

menciptakan permainan ini, dia bertingkah bak seorang

15

Princess and Maid

putri dan Reihan adalah pelayannya. Ceritanya, mereka


berdua berasal dari negeri yang sangat jauh, karena
suatu hal, mereka kabur dari negerinya dan menyamar
sebagai orang biasa. Meskipun mereka satu sekolah,
tetapi mereka tidak saling sapa ketika disekolah,
atau dimanapun. Mereka kembali menjadi putri dan
pelayan ketika hanya berdua. Permainan ini akan
berhenti

ketika

ada

seseorang

yang

mengetahui

tentang hubungan mereka, dan yang paling penting


adalah perintah putri

adalah absolut.

Sekarang mereka sudah berjalan beriringan


meningalkan halte,

Princess and Maid

16

Aku lelah sekali

kata Fhaza. Bahkan

untuk mandi pun aku tidak mempunyai tenaga


lanjutnya.

Tuan putri,

tolong perhatikan kata-katamu

sahut Reihan

Siapa dia? Fhaza melontarkan pertanyaan


Siapa? Tanya Reihan balik, membingungkan
Gadis itu, yang bersamamu di koridor kelas
kata Fhaza menjelaskan

Oh, itu. Itu Keyla, teman sekelas kita. Dia


memintaku monolongnya membawakan buku ke
perpustakaan. Dia kan murid baru, jadi saya
menolong

mengantarnya

Reihan

17

Princess and Maid

ke

perpus

sahut

Apa kau menyukainya?


Ha?

Maksud

putri?

Tanya Fhaza ragu


Aku

hanya

membantunya, itu kebetulan jelas Reihan

Baiklah, aku tidak akan menyanyakannya lagi,


itu tidak penting bagiku kata Fhaza.
Tiba-tiba Fhaza belok menuju taman kompleks
rumah mereka, dan mau tidak mau Reihan harus
mengikutinya.

Rei, Ceritakan sesuatu yang menarik padaku


pinta Fhaza

Jika aku menceritakan sesuatu yang menarik


apakah tuan putri akan segera pulang?

Tentu saja, ayo ceritakan rengek Fhaza


Baiklah, saya dengar disekolah tuan putri
dijuluki

Dewi

Penyelamat

karena

Princess and Maid

sudah
18

menyelamatkan
jalanan

anak

jelas

kucing

Reihan

yang

apa

ada

tuan

di

putri

memelihara kucing? lanjutnya

Kau tahu kan aku alergi dengan binatang,


mana mungkin ada hal yang seperti itu?
kata Fhaza

Tapi Dio dan laki-laki lainnya beranggapan


seperti

itu,

jadi

berpura-puralah

menyukai

binatang agar mereka tidak menyelidiki tuan


putri

Ah

menyebalkan

Hanya

itu

yang

jawab
bisa

Fhaza

kamu

kesal

laporkan?

tanyanya lagi

Ya, maaf tuan putri. Sejauh ini hanya itu


yang bisa saya laporkan ungkap Reihan
19

Princess and Maid

Baiklah tidak apa-apa, kerja yang bagus.


Sekarang, ayo kita pulang ajak Fhaza

Baiklah tuan putri


Fhaza adalah sosok yang bisa dibilang idola
di sekolahnya. Dia pintar, cantik, pandai bermain
basket, dan sangat aktif. Bahkan dia juga adalah
salah satu atlet panahan di kotanya.
Sedangkan Reihan adalah orang yang pendiam,
pemalu, dan dingin. Tetapi sifat asli Reihan keluar
ketika berada didekat Fhaza, yaitu cerewet, dan sok
bijak. Reihan juga terbilang jago dalam berbagai hal,
seperti olahraga, melukis dan memasak. Bahkan tak
jarang Reihan selalu membuatkan bekal untuk Fhaza
ke sekolah, meskipun dia harus berusaha agar tidak
boleh ada yang melihatnya menyimpan bekal itu
Princess and Maid

20

didalam laci meja Fhaza, tetapi hal itu menyenagkan


baginya.
Sesampai didepan rumah Fhaza mereka berdua
pun berpisah, dan Reihan melanjutkan perjalanan ke
rumahnya

yang

berada

Fhaza.

21

Princess and Maid

tepat

dibelakang

rumah

Dua

Selamat pagi tuan putri, selamat hari Rabu.


Yaitu hari yang sangat membosankan, makanya aku
membuatkanmu bekal. Kan ku taruh didalam laci,
mengerti?. Jangan telat ya, sampai ketemu disekolah
itu adalah pesan dari Reihan pagi ini.
Fhaza sangat senang ketika nama Reihan
tertera di layar ponselnya, tetapi setelah membaca isi
pesannya Fhaza kembali lemas. Begitu mengetahui
kalau

hari

ini

hari

Rabu,

hari

yang

sangat

menyebalkan karena ada pelajaran matematika. Tetapi


Princess and Maid

22

dia akan mencicipi masakan Reihan lagi, dan itu hal


yang menyenangkan baginya.

Pagi ini Fhaza telat ke sekolah. Ini karena


Mang Ujang lupa memeriksa mobil sebelum dipakai
ke sekolah, akhirnya

mobil yang mengangkutnya

mogok ditengah jalan.


Kejadian tadi pagi semakin membuat mood
Fhaza tidak karuan. Seperti biasa suasana belajar
mengajar di kelas sangat sepi, ini karena pelajaran
matematika di kelas Fhaza sedang berlangsung. Tapi
untunglah Pak Harto tidak begitu agresif hari ini,
jadi Fhaza bisa bernafas dengan tenang hari ini.
23

Princess and Maid

Kejenuhan pun mulai merasukinya, tak sengaja


tangan Fhaza menyetuh sebuah kotak yang ada
didalam laci mejanya. Dia jadi penasaran dengan ini
kotak itu, terlebih bau dari kotak itu sangat
mengundang rasa penasarannya. Dan tentu saja, dia
pun membuka kotak bekal itu. Kotak itu berisi lauk
yang sederhana, tetapi tampilannya sangat lucu. Yaitu
nasi goreng berwarna coklat yang berbentuk bulat
menyerupai kepala manusia, dihias sosis dan saos
sebagai pipi dan mulutnya, mi goreng sebagai rambut,
serta telur dadar sebagai lehernya. Persis seperti
tokoh kartun-yang entah apa namanya.

Bah, bau apa ini? Pak Harto berteriak


dengan aksen bataknya

Princess and Maid

24

Sontak membuat Fhaza terperanjat kaget, dan


meletakkan kembali kotak bekalnya tanpa menutupnya
kembali.

Semakin lama, semakin bau kali ini. Macam


masakan istriku saja baunya Pak Harto
mengendus mencari asal bau itu.

Pak,

saya

mi

minta

izin

ke

toilet

sebentar kata Fhaza.


Pak Harto hanya mengangguk
selalu

ke

toilet

untuk

Fhaza

membasahi

tangan

dan

wajahnya, hal ini sudah menadi kebiasaan dia dari


dulu agar tidak ngantuk.
Sementara

dikelas,

Pak

Harto

akhirnya

menemukan sumber bau itu. Kotak bekal Fhaza.

25

Princess and Maid

Bah, ternyata dari sini


Pak

Harto.

Punya

bau itu gumam

siapa

rupanya

ini?

tanyanya.

Itu meja Fhaza Pak, mungkin itu punya dia


jawab Mei, teman kelas Fhaza

Kalau aku ambil, tak apakan? Lapar kali aku


ini kata Pak Harto

Ya, saya tidak tahu pak. Tapi saya yakin


tidak apa-apa pak, karena Fhaza itu orang
baik jawabnya.
Sesampai di kelas, Pak Harto dan teman
yang lain hanya senyum-senyum melihatnya, dan itu
membuat Fhaza bertanya-tanya.

Fhaza, terimakasih ya Sahut Pak Harto


Terimakasih apa Pak? Tanya Fhaza heran
Princess and Maid

26

Kotak

bekal

kau,

enak

sekali

rupanya.

Macam masakan istriku saja rasanya Jawab


Pak Harto
Mata Fhaza terbelalak mendengar perkataan
Pak Harto. Kotak bekal? Enak? Masakan istrinya?.
Jangan, jangan. Fhaza kembali menjadi panik. Dia pun
memeriksa laci mejanya dan kotak bekal itu masih
ada, tetapi isinya sudah tidak seperti semula lagi.
Habis

Ha? Eeh, iya Pak sama-sama sahut Fhaza


dengan wajah lemas

Tak apakan? Aku makan bekal kau? Tanya


Pak Harto

Iya Pak tidak apa-apa, saya ikhlas kok


gumam Fhaza
27

Princess and Maid

Sementara itu, Reihan terlihat kasihan pada


Fhaza. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia
hanya bisa melihat Fhaza, melihat punggunggnya.
Karena Reihan memang duduk di bangku bagian
belakang, dan Fhaza duduk di bagian depan.
Suasana hati Fhaza semakin amburadul. Cukup
sudah dengan hari ini. Kenapa hari ini dia sial sekali,
mulai dari mobil mogok, terlat ke sekolah, dan
sekarang bekal yang dibuatkan oleh Reihan pun tak
dapat

ia

rasakan.

Yang

ia

harapkan

sekarang

hanyalah pulang ke rumah, agar ia bisa bertemu


dengan Reihan dan mencurahkan semua isi hatinya
hari ini.

Princess and Maid

28

Bel tanda pulang pun akhirnya berbunyi, ini


dia yang paling ditunggu-tunggu oleh Fhaza pulang.
Disekolah tadi, Fhaza kebanyakan hanya duduk diam
merenung memikirkan kotak bekalnya yang tidak
berjodoh dengannya. Terlebih lagi dia tidak punya
uang untuk membeli sesuatu yang bisa dimakan di
kantin sekolah, karena tadi dia sudah memakai uang
jajannya untuk membayar taksi ke sekolah.
Sekarang Fhaza sudah ada didepan gerbang
sekolah, berharap Mang Ujang sudah memperbaiki
mobil dan menjemptnya hari ini. Tiba-tiba Fhaza
mendengar seseorang memanggil namanya.

Fhaza.. hei
Fhaza pun berbalik dan tersenyum melihat
orang yang tadi memanggilnya Dina.
29

Princess and Maid

Hai Din, ada apa tanyanya


Em gini, besok kita latihan panahan lagi
jawab Dina riang

Ha?

Bukannya

jadwalnya

lusa?

Hari

Jumat? Tanya Fhaza bingung

Sebenarnya sih gitu, tapi Mas Ari ngak bisa


datang kalau Jumat. Makanya jadwalnya di
ubah. Kamu bisa datangkan?

Oh gitu, iya deh. Aku usahain deh, mudahmudahan aku nga lupa. Latihannya sore kan?
Pukul 5?

Tanya Fhaza

Iya, latihannya kayak biasa kok. Ohiya, kata


Mas Ari ada anggota baru loh di club

ini.

Cowok lagi Jawab Keyla

Princess and Maid

30

Bagus dong, kita bisa liat nanti sampai


dimana kemampuan dia

Haha iya, atau kita bisa jadiin dia tukang


bawa-bawa peralatan. Hehe

Haha, jangan. Entar dia ngak betah lagi


masuk di club kita. Hehe
Tiba-tiba

sebuah mobil

berhenti

di

depan

gerbang sekolah Fhaza. Sontak membuat keduanya


kaget, dan Fhaza tampak mengenali mobil itu. Ya, itu
Mang Ujang

Din, aku pulang dulu ya. Jemputanku udah


datang, kamu mau pulang bareng? Tanya
Fhaza menawarkan

Emm, ngak usah Za. Aku bawa motor kok,


makasih jawab Keyla
31

Princess and Maid

oh gitu, ya udah. Aku duluan ya. Bye,


gumam Fhaza

iya bye

Begitu sampai dirumah, Fhaza langsung mencari


handphonenya, dan mencari nomor telpon Reihan.
Ternyata nama Reihan sudah ada di layar handphone
Fhaza. Dua panggilan tak terjawab dari Reihan, sudut
bibir Fhaza pun melengkung. Dia lalu mengirimi
Reihan pesan.

Rei, main yuk? Aku tunggu di tempat biasa


ya!
Tanpa menunggu lama, Fhaza menerima balas
dari Reihan

Baiklah tuan putri balas Reihan


Princess and Maid

32

Fhaza sudah ada di sebuah taman kecil di


halaman belakang rumahnya, menunggu Reihan. Taman
itu dihiasi bola lampu yang redup, dengan sebuah
tempat duduk panjang dan kanvas kosong. Kanvas itu
bukan milik Fhaza tapi milik Reihan. Ada sebuah
pintu

yang

melekat

di

dinding

itu.

Pintu

itu

menghubungkan belakang rumah Fhaza dan belakang


rumah Reihan.
Tiba-tiba pintu itu terbuka dan seseorang
muncul

sesudahnya.

Membawa

kuas,

cat,

dan

perlengkapan lukis lainnya.

Kenapa lama sekali?


nada ketus
33

Princess and Maid

Tanya Fhaza dengan

Maaf tuan putri, kuas ku hilang. Tapi


sekarang udah ketemu Jawab Reihan dengan
senyum simpulnya

Baiklah. Sekarang kita main apa? Tuan putri


mau melukis? Saya punya dua kuas loh. Ini!
Sahut Reihan sambil menyodorkan kuas.

Ngak usah deh, saya ngeliatin aja


Baiklah, kalau begitu
Fhaza

memperhatikan

Reihan

yang

sedang

melukis, melihat kelihaian tangan Reihan memegang


kuas, dan mengagumi setiap goresan cat yang berubah
menjadi sebuah objek. Fhaza sudah sering melihat
Reihan melukis, dan itu berarti Fhaza juga sudah
sering dibuat terpukau melihat hasil lukisan Reihan.
Tapi

anehnya

Reihan

tidak

pernah

menggambar

Princess and Maid

34

manusia atau wajah orang. Dia selalu menggambar


pemandangan, kehidupan sosial, kaligrafi atau bentukbentuk abstrak yang Fhaza tidak mengerti. Juga dia
tidak

ingin

memperlihatkan

hasil

lukisannya

ke

siapapun, kecuali Fhaza. Entah apa alasannya.

Rei, aku boleh tanya sesuatu nggak?,


Fhaza angkat bicara.

Silahkan tuan putri, tanya semua yang ada


didalam pikiran Anda, kata Reihan sambil terus
menyelesaikan lukisannya.

Kenapa kamu nggak pernah gambar orang?


Kenapa

kamu

sering

gambar

pemandangan,

dan

bentuk-bentuk yang tidak jelas? Sekali-kali kamu


lukis aku kek!,

35

Princess and Maid

Hahaha, saya kira tuan putri mau bertanya


tentang apa, ternyata mau tanya tentang itu?,
jawab Reihan sambil tertawa

Iiihhh, kok kamu malah ketawa sih? Aku ini


lagi serius, Fhaza kesal

Hahaha. Gini, tuan putri mau kuberi tahu


sesuatu tentang aku?, tanya Reihan menghentikan
tawanya

Beri tahu apa?


Begini,

kenapa

aku

sering

menggambar

pemandangan, karena aku suka sekali sama alam, dan


itu salah satu bentuk terimakasihku kepada Tuhan,
karena Dia sudah memberi suatu anugerah yang
paling indah. Tapi ada satu anugrah Tuhan yang

Princess and Maid

36

menurutku paling indah dan paling sempurna,, Reihan


berhenti bicara

Apa itu?, Fhaza dibuat penasaran.


Itu adalah Manusia atau orang, jawab
Reihan mantap.

Kenapa

begitu?,

Fhaza

bingung

dengan

perkataan Reihan.

Karena, manusia mungkin bisa merekayasa


kenampakan alam yang ada didunia. Seperti membuat
danau buatan, sungai buatan, atau lain sebagainya.
Tapi manusia belum bisa membuat manusia buatan,
ujar Reihan
Fhaza hanya terdiam.

Lagipula

didalam

agama,

kita

dianjurkan

untuk tidak menggambar makhluk hidup, tapi itu


37

Princess and Maid

diganti dengan menggambar kaligrafi dan ayat-ayat


suci Al-quran, ucap Reihan lagi.

Oh, jadi itu alasan kamu?


Nggak juga!
Loh? Terus apa dong?
Alasan

lainnya

yaitu,

aku

hanya

ingin

menggambar wajah orang yang aku cintai, ujar


Reihan.
Fhaza terdiam lagi, dia tidak menyangka
kalau ada alasan lain yang membuat Reihan tidak
pernah menggambar orang.

Rei, bte nih. Makan yuk Ajak Fhaza

Princess and Maid

38

Tuan putri

lapar?

Mau aku masakin?

Jawab Reihan

Ngak usah ah, kita makan diluar aja


Ya udah, tapi makan dimana?
Di warung nasi Mang Supri?
Ayo.

Tapi

tunggu

dulu

ya

tuan

putri.

Naggung nih, sedikit lagi lukisannya selesai

Iya,

cepetan

ya

Reihan

mempercepat

gerakkan tangannya,

Selesaiii, ayo kita berangkat gumam Reihan


sembari merapikan semua alat lukisnya.
Fhaza hanya bisa terdiam melihat hasil lukisan
Reihan, bagaimana bisa Reihan melukis dengan waktu
yang kurang dari 30 menit dan menghasilkan lukisan
yang indah sekali. Walaupun warna yang digunakan
39

Princess and Maid

hanya hitam dan putih, tapi bagi Fhaza itu lukisan


yang indah. Melihat lukisan Reihan, rasa lapar Fhaza
tiba-tiba hilang.

Yuk berangkat Kata Reihan


Fhaza masih berdiri melihat lukisan Reihan,
melihat hal itu, Reihan pun menarik lengan Fhaza dan
berjalan kea rah gerbang rumah Fhaza.

Warung nasi Mang Supri berada dibelakang


kompleks rumah mereka, walaupun tempatnya sedrhana,
tapi rasa nasi rawon di warung ini boleh diadu.
Warung

nasi

dengan

dinding

bambu

itu

tampak padat. Orang-orang berderet memilih makanan


yang disajikan prasmanan. Ini memang sudah masuk
Princess and Maid

40

jam makan malam, jadi pantas saja banyak orang


yang antri.
Mereka lalu duduk di pojok dekat jendela,
bersebelahan dengan kerupuk udang yang digantung
bertumpuk. Reihan sungguh terpana melihat nasi yang
menggunung sampai nyaris tumpah dari pinggiran
piring Fhaza. Tapi itu pertama kalinya Reihan melihat
Fhaza seperti itu, hanya saja Reihan malu kalau
orang-orang memperhtikan Fhaza yang makan banyak
sekali.

Wah, tuan

putri

jangan makan banyak-

banyak

Loh, kenapa? Kan aku lapar


Iya sih, tapi malu diliatin orang

41

Princess and Maid

Fhaza melihat sekelilingnya, benar saja semua


mata

terarah

padanya.

Mungkin

semua

orang

bertanya-tanya, kenapa ada orang seperti Fhaza yang


punya badan kurus tapi makannya banyak.

Mereka ngak tahu aja, kalau di dalam


perutku ada naga. Makanya makanku banyak
Reihan hanya bisa mengangguk kecil, dan
melanjutkan makannya. Begitu mereka sedang asik
makan, tiba-tiba Mang Supri datang membawakan es
teh pesanan mereka.

Ini es teh-nya Mba Fhaza Mas Reihan


Kata Mang Supri dengan aksen jawanya

Iya Mang, terimakasih Sahut Reihan,


Kok Mas Reihan dan Mba Fhaza baru
muncul lagi?
Princess and Maid

42

Hehe, sebenarnya sih kami pengen sering


muncul. Tapi ngak sempat Mang, biasa anak
sekolahan banyak tugas sekolahnya. Apalagi
bentar lagi kami udah mau UN, jadi kegiatan
diluar sekolah harus dikurangi Ujar Fhaza
menjelaskan

Oh gitu, Mang Supri sih ngak apa-apa. Tapi


kalau Mba Fhaza dan Mas Reihan ngak
muncul, gimana gitu rasanya Kata Mang
Supri bercanda
Mereka bertiga tertawa bersama.

Mba

Fhaza

dan

Mas

Reihan

lanjutin

makannya ya, Mang Supri kebelakang dulu.


Saya doain Mba Fhaza dan Mas Reihan

43

Princess and Maid

lulus UN ya, dan fighting buat tugas-tugas


sekolahnya Sahut Mang Supri

Haha, iya Mang. Makasih doanya kata


Fhaza
Mang Supri adalah satu-satunya orang luar
yang tahu hubungan Fhaza dan Reihan, dan mereka
yakin kalau Mang Supri juga bisa menjaga rahasia
ini.

Rei, aku mau nanya sesuatu boleh? Tanya


Fhaza

Tentu saja, tuan putri mau Tanya apa?


sahut Reihan

Nanti

kalau

kuliah,

kamu

mau

lanjut

dimana?

Princess and Maid

44

Entahlah, mungkin disekitar sini saja. Kenapa


tuan putri?

Kalau aku ambil diluar kota, apa kamu mau


ikut denganku juga?
Tiba-tiba Reihan tersedak mendengar apa yang
dikatakan Fhaza, dia belum pernah berpikir sejauh itu.
Bahkan dia belum berpikir akan lanjut kuliah atau
tidak, karena baginya yang terpenting saat ini adalah
melukis, dan ilmu melukis bisa dia dapatkan bahkan
tanpa mengenyam bangku kuliah sekalipun.

Reiiii. Kamu ngak apa-apa? Ini minum


dulu Fhaza menyodorkan es teh yang tadi dibawa
oleh Mang Supri

45

Princess and Maid

Makanya, kalo makan hati-hati dong. Kamu


habisin dulu aja makananmu, nanti kita bicara lagi
Fhaza menyarankan

Begitu

selesai

makan,

Fhaza

dan

Reihan

mampir ke taman kompleks rumah mereka. Taman ini


juga merupakan tempat yang aman bagi mereka
berdua, karena hanya mereka berdua anak sekolah
yang berasal dari SMA Harapan, dan orang luar
komplkes tidak boleh ke taman itu.

Reiii, kemari dan dorong aku Perintah Fhaza


yang duduk diatas ayunan

Yang kencang ya,.. Fhaza mengingatkan


Kalau tuan putri jatuh bagaimana?

Princess and Maid

46

Tidak masalah, kan ada kau yang menolongku.


Lagi pula aku mau melupakan kejadian hari
ini

Ha? Kejadian apa? Tanya Reihan bingung


Kejadian yang dikelas tadi pagi itu loh
Reihan memutar kembali memorinya.

Oh, yang masalah terlambat dan bekal yang


ku buat itu?

Emm
Hahaha

Reihan

hanya

bisa

tertawa

mengingat wajah lucu Fhaza tadi pagi.

Ketawa aja sepuasnya, awas ya kamu!


Hehe

maaf

bermaksud

47

Princess and Maid

tuan

putri,

saya

nda

Sudahlah, sekarang kamu jawab pertanyaanku


yang tadi!

Pertanyaan yang mana?


Pertanyaan kalau nanti kamu mau lanjut
kuliah dimana? Fhaza menegaskan
Reihan kembali dihujam oleh pertanyaan itu,
dan dia kembali bingung mau menjawab apa. Apa dia
harus jujur atau apa. Tapi Reihan hanya memilih diam
saja.

Rei kok diam lagi? Fhaza menoleh ke


atas
Reihan kembali tersadar dari lamunannya

Entahlah tuan putri, aku belum memikirkan


sampai

sejauh itu Katanya

Princess and Maid

48

Ha? Kenapa? Pokoknya, dimana pun aku


kuliah nanti. Maka kau juga harus kuliah
disana titik!

Itu terdengar seperti sebuah ancaman kata


Reihan

Itu memang sebuah ancaman


Memangnya tuan putri rencananya mau lanjut
dimana?, Tanya Reihan

Aku ingin lanjut di UI, dan itu berarti kau


harus lanjut di UI juga. Terserah kau mau
ambil jurusan apa, asalakan itu di UI
Lagi-lagi, Reihan hanya bisa terdiam mendengar
permintaan Fhaza.

49

Princess and Maid

Tapi tuan putri, apa mungkin aku bisa masuk


UI dengan nilaiku yang rendah ini? Tanya
Rei

Kau harus berusaha, makanya aku ingin


memberitahumu kalau untuk sementara kita
berhenti dulu memainkan permainan ini, kita
harus focus untuk ujian nanti

Apa tuan putri tidak masalah kalau kita


berhenti sejenak?

Iya, itu tidak masalah buatku. Jadi belajarlah


dengan

baik,

agar

kita

bisa

masuk

UI

bersama-sama
Reihan diam lagi mendengar itu,

Rei? Kau mendengarku atau tidak? Celoteh


Fhaza
Princess and Maid

50

Ah? Iya. Aku akan belajar dengan giat. Tapi


tuan tidak perlu memberhentikan permainan ini.
Kita

pasti

bisa

mengimbangi

belajar

dan

bermain

Kau yakin tidak ingin istirahat sejenak?


Iya, aku yakin. Seratus persen yakin
Baiklah kalau begitu. Ahh pasti kau tidak
lepas dariku ya?, Fhaza menggoda Reihan

Hehe, sepertinya begitu tuan putri


Aku sudah menduganya, sepertinya aku juga
begitu. Aku tidak bisa jika tidak mengobrol
denganmu dalam satu hari saja. Itu karena
aku tidak punya teman lain, sedekat kamu,
bahkan kita aku mengatakan untuk berhenti
sejenak, aku sempat berpikir akan melakukan
51

Princess and Maid

apa nanti jika kau tidak apa, Ucap Fhaza


sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Fhaza tidak sadar mengeluarkan kata-kata
yang entah darimana datangnya. Seketika itupun dada
Fhaza berdetak begitu kencang, dan kerongkongannya
terasa kering, sehingga dia harus menelan ludah.
Semoga Reihan tidak mendengar kata-kata Fhaza
yang tadi.
Sementara itu Reihan tidak bereaksi apa-apa.
Dia hanya diam.

Entah apa yang dipikirkannya, dan

Fhaza yakin dia tidak mendengar apa yang baru saja


Fhaza katakana.

Princess and Maid

52

Tiga

Pagi ini Fhaza tidak menjumpai pesan masuk


dari Reihan yang biasa dia terima, satu pun tidak
ada. Bahkan ucapan selamat pagi pun tidak ada. Apa
Reihan belum bangun? Sepertinya tidak. Reihan tidak
pernah telat bangun, apalagi telat ke sokolah. Dia
adalah orang yang rajin sholat, dan sehabis sholat
subuh biasanya dia ke dapur membuat bekal yang
akan dia bawa ke sekolah sebentar.
Fhaza telah lelah menunggu sebuah pesan dari
Reihan,
53

yang

akhirnya

Princess and Maid

tidak

masuk-masuk

ke

ponselnya. Jadi Dia memutuskan untuk mengirimi


Reihan pesan selamat pagi. Tapi sama saja, Reihan
tidak membalas pesan Fhaza, dan membuat bibir
Fhaza manyun lagi.

Fhaza memasuki ruang kelas dengan wajah


lesu, semangatnya hilang karena dia masih tidak
menjumpai Reihan di kelas. Kemana anak itu?
Tanyanya dalam hati.
Dia memasukkan tasnya kedalam laci, ketika
dia hendak memasukkan tasnya, tiba-tiba tangannya
menyentuh sebuah kotak. Itu adalah sebuah kotak
yang sudah dikenalinya. Kotak bekal

Princess and Maid

54

Wajah

Fhaza

langsung

sumringan

melihat

kotak bekal itu. Tanpa mengulur waktu lagi Fhaza


langsung membuka kotak bekal itu. Nafsu makan
Fhaza tiba-tiba kambu lagi, walaupun dia sudah
makan

tadi

menghabiskannya

di

rumah.
sekarang

Tapi

sebaiknya

sebelum,

Pak

dia
Harto

mengambil lagi haknya.


Mood

Fhaza

kembali

seperti

semula,

bersamaan dengan itu, kotak bekalnya pun sudah


kosong, dan Pak Harto pun memasuki kelas. Diikuti
oleh Reihan dan Keyla.
Reihan sempat menoleh kearah Fhaza, dan
menunjuk ke arah bibirnya. Fhaza mengerti maksudnya,
dia pun langsung mengusap bibirnya, ternyata ada
butiran nasi yang nyangkut di bibirnya.
55

Princess and Maid

Hari ini mood Pak Harto lagi baik, jadi


Fhaza tidak terlalu tegang menghadapinya. Moodnya
pun sudah membaik, dan dia juga sudah tahu kenapa
Reihan tidak mengiriminya pesan pagi tadi dan kenapa
dia tidak menjawab pesan dari Fhaza. Itu karena ban
sepeda Reihan bocor waktu dia memeriksanya tadi
pagi,

jadi

dia

harus

ke

sekolah

lebih

cepat.

Untungnya dia sudah membuat bekal untuk Fhaza.


Kali ini Fhaza mengampuni Reihan, asalkan dia
mau menemaninya untuk latihan panahan sore nanti.
Walaupun Reihan menemaninya, tapi seperti biasa, dia
hanya memperhatikan dari jauh, atau dia juga latihan
basket di lapangan sebelah.
Princess and Maid

56

Siang ini seperti yang sudah direncanakan


Fhaza, sepulang sekolah dia ingin latihan panahan.
Reihan seperti biasa dia memperhatikan Fhaza dari
lapangan basket yang berada bersebelahan dengan
lapangan panahan.
Tapi dari tadi Reihan memperhatikan lapangan
panahan itu, sosok Fhaza belum terlihat. Walaupun
Mas Ari-pelatih panahan- belum datang, tapi biasanya
Fhaza

dan Dina-lah yang

paling

cepat datang.

Sementara sekarang, hanya Dina dan anak-anak


panahan

lainnya

yang

hanya

terlihat

sedang

mempersiapkan berbagai peralatan dan perlengkapan.

57

Princess and Maid

Apa

Fhaza

lupa

kalau dia

ada

latihan

panahan? ujar Reihan dalam hati

Tidak mungkin, pasti Fhaza akan nelpon atau


kirim pesan kalau dia tidak datang latihan
ujarnya lagi

Fhaza telah selesai mengganti seragamnya, dan


sekarang ia bersiap untuk ke lapangan. Begitu dia
hendak ke lapangan, tiba-tiba dia baru ingat kalau
dia melupakan air mineralnya. Dia pun berlari kembali
ke loketnya, ketika dia hendak berbalik badan, tibatiba kepalanya menabrak seseorang tepat didadanya.
Fhaza merasa agak pusing, karena dada lelaki itu
sangat lapang, mengkin dia sering olahraga.

Princess and Maid

58

Aduh,

ujar

Fhaza

sembari

mengucap

kepalanya

Sorry-sorry loe ngak apa-apa?, kata


lelaki itu

Iya aku tidak apa-apa


Sini biar aku lihat kepalamu
Tidak usah, aku baik-baik saja. Gue pergi
dulu ya, gue buru-buru nih

Loe yakin, ngak apa-apa


Iya, gue yakin
Fhaza

kembali

melanjutkan

perjalanannya,

meninggalkan

laki-laki

yang

menabraknya.

tadi

Sementara laki-laki itu masih berdiri di tempatnya,,


memperhatikan Fhaza berlari dan sekarang menghilang.

59

Princess and Maid

Za, loe dari mana aja?, sahut Dina


Hehe, sorry banget ya Din. Gue tadi lupa
bawa seragam latihan. Jadi gue nungguin Mang
Ujang, bawain seragam Jelas Fhaza

Makanya,

kalau

malem-malem,

loe

siapin

semua kebutuhan sekolah loe. Kalau udah kayak gini,


gue deh yang direpot nyiapin semua perlengkapan,
mana berat-berat semua lagi.

Hehe, gue kan udah minta maaf. Emang yang


lain ngak bantuin loe?

Ya, ngak lah. Soalnya, hari inikan hari piket


loe? Jadi temen-temen yang lain tenang tenang aja,
soalnya mereka pikir loe bakalan datang cepat,
Princess and Maid

60

seperti

biasa.

Eh,

tau-taunya

loe

datangnya

belakangan

Hehe, gue kan juga manusia. Jadi gue masih


bisa terlambat dong

Iya deh. Eh, Mas Ari udah datang tuh


Kata Dina, sambil mencolek bahu Fhaza

Mas Ari memasuki lapangan, diikuti oleh


seseorang dibelakangnya.

Selamat

siang

semuanya?

Mas

membuka kegiatan panahan hari ini

Siang Mas, jawab anak-anak kompak

61

Princess and Maid

Ari

Hari ini kita mempunyai satu orang anggota


baru

di

club

panahan

ini.

Al,

silahkan

perkenalkan diri kamu


Mas Ari mempersilahkan orang baru itu maju
ke depan.

Hallo semuanya, perkenalkan nama gue Arial,


gue

pindahan

dari

club

panahan

SMA

Jayakarsa. Mohon bimbingannya ya temanteman., kata orang baru itu

Oke,

sudah

cukup

perkenalannya.

Untuk

perkenalan lebih lengkapnya, kalian bisa tanya


langsung ke Arial nanti Sahut Mas Ari

Sekarang kita lanjut latihanya, yaitu latihan


yang paling dasar. Ada yang tahu latihan apa
itu?, tanya Mas Ari
Princess and Maid

62

Seketika itu pun Fhaza mengajukan tangannya,


hendak ingin menjawab

Saya, Mas, Kata Fhaza tidak sabar


Ya, silahkan Fhaza Mas Ari mempersilahkan
Latihan kuda-kuda Jawab Fhaza lantang
Ya. Betul sekali, hari ini kita latihan kudakuda lagi. Karena kemarin masih banyak yang
punya kuda-kuda yang jelek, makanya kemarin
semuanya pada meleset, bahkan ngak kena
kesasarannya, Jelas Mas Ari

Dina berjalan menuju tempat duduk Fhaza,


ditemani oleh seseorang yang baru tadi dikenalnya.

63

Princess and Maid

Za, sendirian aja. Kenalin nih, Arial, sahut


Dina

Oh, jadi kamu namanya Fhaza?, sahut Arial


duluan.

Ah? Oh, hai?, Fhaza tersenyum lebar


Jadi kamu namanya Arial?, tanya Fhaza
balik

Kalian udah saling kenal?, tanya Dina


heran

melihat

tingkah

laku

dua

orang

didepannya

Belum! keduanya menjawab kompak. Mereka


berdua berpandangan lalu tertawa.

Sudah! ralat keduanya lagi, juga bersamaan.


Dan mereka tertawa lagi.

Princess and Maid

64

Gimana,

sih?

Dina

mulai

merasa

ada

konspirasi di balik ini semua.

Jadi,

gimana

kepalanya?

Udah

mulai

baikkan?, tanya Arial

Iya, lumayan sih. Udah ngak sakit lagi


Kalian berdua disini dulu ya, gue kesana
dulu. Kayaknya Mas Ari manggil gue deh, Kata
Dina

Sip, jawab keduanya lagi.

65

Princess and Maid

Reihan

sudah

bisa

bernafas

lega,

ketika

melihat Fhaza sudah berada lapangan. Tapi dia belum


tahu

kenapa

Fhaza

bisa

telat,

dia

akan

mempertanyakannya sebentar, ketika mereka sudah


berada di rumah.

Rei, loe mau minum? kata Dio mengejutkan


lamunan Reihan

Eh, nggak. Makasih, gue bawa air kok


Reihan segera

membuang

tatapannya, agar

tidak

ketahuan

Rei loe lagi liatin apa sih?


Ngak ngeliatin apa-apa
Ya elah, gue tuh udah sering ngeliat elo
curi-curi pandang ke lapangan sebelah. Loe

Princess and Maid

66

lagi

ngeliatin

Fhaza

ya?,

tanya

Dio

menggoda

Apaan sih, loe kali yang sering ngeliatin


Fhaza. Loe kan suka sama dia?, Reihan
bertanya balik

Siapa sih yang ngak suka Fhaza disekolah


ini? Udah baik, pintar, cantik, atlet panahan
lagi, Jawab Dio sambil memperhatikan Fhaza
Reihan hanya diam tidak merespon

Ohiya, loe kan sama SD dengan Fhaza.


Masa loe ngak tahu apa yang dia suka, dan
apa yang dia ngak suka

Ya, itu kan waktu SD. Udah lama banget,


gue udah lupa. Dan gue yakin kalo Fhaza
juga udah lupa sama gue, Reihan menjelaskan
67

Princess and Maid

Iya juga sih. Tapi kata teman-teman yang


lain, loe juga sama SMP dengan dia. Masa
loe ngak pernah ngajak dia kenalan, atau
sekedar nyapa dia

Gue ngak pede. Apalagi dia itu terkenal, dan


gue cuman siswa biasa

Hahaha, iya juga sih. Kalau gue jadi loe, gue


pasti bakalan ngelakuin hal sama, ujar Dio
dengan penyesalan

Eh, tuh liat. Fhaza lagi sama siapa tuh?


Kok gue baru liat cowok itu, tanya Dio
sambil menunjuk ke arah Fhaza dan Arial

Enggak tahu, gue juga baru liat tuh


Apa itu pacarnya Fhaza? Mereka terliat
lumayan cocok sih soalnya, tebak Dio
Princess and Maid

68

Ah, ngak deh kayaknya.

Kalau menurut

analisa gue, cowok itu anggota panahan baru,


Reihan mencoba menebak juga

Ya, mudah-mudahan sih. Jadi gue masih


punya kesempatan buat deketin Fhaza, sahut
Dio sambil tertawa kecil

Ya udah, kita lanjut aja mainnya, ajak Dio


Ayo, Reihan begitu tampak bersemangat.
Hampir

saja

Reihan

mati

kutu

karena

dilontarkan pertanyaan tentang Fhaza oleh


Dio, tapi untunglah Dio bukan orang yang
kepo, jadi Reihan bisa bernafas lega.

69

Princess and Maid

EMPAT

Reihan

mempersiapkan

peralatan

melukisnya

lagi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain melukis,


dan tempat yang paling enak melukis adalah di
halaman belakang rumah Fhaza.
Seperti sudah terbiasa, tanpa harus meminta
izin ke sang empunya rumah, dia bergegas membawa
semua peralatannya. Melewati pintu kemana saja,
dan sampailah dia di halaman belakang rumah Fhaza.

REIHAN!!!

Princess and Maid

70

Seseorang memanggilnya. Suara yang ia kenal.


Nada ceria yang ia hafal. Derap langkah setengah
berlari yang khas. Namun, entah kenapa, kali ini
Reihan agak enggan menoleh ke belakang -mungkin
karena Fhaza telah mengngagetkannya. Ditariknya
napas dalam-dalam sebelum ia akhirnya membalikkan
punggung.

Selamat sore tuan putri,, Reihan meletakkan


kuas di atas meja.

Selamat sore pelayanku yang setia,


Bagaiman latihannya tadi?
Ya, menyenangkan seperti biasa
Benarkah?
terlambat?

71

Princess and Maid

Tapi,

kenapa

tuan

putri

Oh itu karena aku lupa membawa seragam


latiahan, jadi aku harus nungguin Mang Ujang, kata
Fhaza riang.

Ohya Rei, ada anggota baru loh di club


panahan

Oh itu
Kau sudah melihatnya ya? Nama Arial, dia
pindahan dari SMA Jayakarsa, orangnya asik, dan
aku pikir dia ngak jago, tapi setelah aku perhatiin.
Ternyata dia lumayan jago juga, dengan semangat
Fhaza menyerocos.

Mm gitu, jawab Reihan singkat


Kok singkat banget responnya?
Ah, terus saya harus respon gimana?

Princess and Maid

72

Ya, bilang apa kek. Ya jelas lebih panjang


dari Mm gitu,

Mm, Reihan berpikir sejenak


Kalau. siapa tadi namanya?, tiba tiba
amnesia Reihan kambuh

Arial
Nah Arial, pindahan dari club panahan SMA
Jayakarsa, berarti dia pindah sekolah juga
dong?, tanya Reihan

Yaiyalah Rei, kalau dia ngak pindah sekolah,


mana mungkin dia bisa gabung!

Tapi kok aku nggak liat dia akhir-akhir ini


di sekolah?

73

Princess and Maid

Memang. Katanya, minggu lalu dia belum


bisa masuk sekolah. Karena administrasinya
belum selesai, dan seragam sekolahnya juga
belom ada

Terus kapan dong dia masuknya?


Ya,

sampai

seragamnya

ada

dan

administrasinya dia kelar

Terus kalo seragamnya nggak kelar-kelar


gimana? Dia nggak masuk-masuk gitu?

Ya, mana aku tahu. Kenapa sih kamu kepo


banget sama Arial?

Sapa yang kepo?


Kamu, nanya-nanya dia melulu

Princess and Maid

74

Itu cuman bentuk kepeduliaan aja, seperti


kata pepatah Kepo is Care, sahut Reihan

Ha? Itu pepatah darimana? Gaul banget tuh


pepatah

Haha. Bukan pepatah, tapi itu kutipan dari


Si Siti. Haha ,
Mereka berdua tertawa bersama, bercerita
tentang hari-hari mereka disekolah, atau menceritakan
hal-hal yang tidak penting. Tanpa terasa kalau langit
sudah menjadi gelap lagi.

Rei, udah malam nih. Aku masuk dulu ya?


Iya, aku juga mau balik nih, sahut Reihan
sambil membereskan peralatannya.

Rei, kamu ngak lapar?, tanya Fhaza


Sedikit sih
75

Princess and Maid

Makan bareng yuk, pasti Si Mbok udah


masakin makan malam

Ngak usah tuan putri, soalnya masih ada


yang harus saya kerjakan

Oh gitu, ya udah aku masuk dulu ya, Fhaza


membalikkan badannya.

Iya tuan putri, sahut Reihan


Ohya Rei, Fhaza berbalik lagi ada satu
hal yang dia lupa kata kan ke Reihan

Ada apa tuan putri?,


Makasih ya buat hari ini, kamu sudah
member pelayanan yang sangat baik, kata Fhaza
sambil tersenyum

Oh, itu kan sudah menjadi kewajiban saya,


jawab Reihan dengan tingkah yang aneh
Princess and Maid

76

Dan makasih lagi buat bekal-nya.


itu

enak

banget,

Fhaza

mengajungkan

Sumpah
kedua

jempolnya

Haha, sama-sama tuan putri. Tapi tuan putri,


mungkin besok saya nggak bisa mengirim pesan
selamat pagi lewat ponsel, karena ponsel saya
rusak, kata Reihan penuh penyesalan

Ha? Kok bisa sih Rei?,


Iya, tiba-tiba aja kemarin ponselku hang
terus layarnya berubah jadi putih semua

Terus aku hubungin kamu gimana dong?


Kalau menerima telpon, masih bisa berfungsi.
Tapi kalau pesan, kayanknya nggak bisa deh. Soalnya
layar ponselnya warna putih semua

77

Princess and Maid

Kenapa

kamu

baru

ngomong?

Padahal

kemarin ponselku yang lama baru aja dikasih sama


Mang Ujang. Kan nggak lucu kalo diminta lagi
Sahut Fhaza kesel

Haha.

Pokoknya

setiap

hari

saya

janji

bakalan ngirim kabar ke tuan putri!!!, kata Reihan


mantap

Caranya? Kamu mau pake ponselanya Siti


Nggaklah tuan putri, nanti pacarnya Siti
marah lagi, aku bisa dikirain selingkuhannya Siti

Terus caranya gimana dong?


Pokoknya, tuan putri nggak perlu khawatir.
Tunggu aja sampai besok

Loh loh, kok gitu sih, Fhaza nggak terima


dengan jawaban Reihan
Princess and Maid

78

Oke? Aku balik dulu ya tuan putri, Reihan


beranjak dari tempatnya tadi berdiri

Reiii.

Kamu

jawab

dulu

pertanyaanku,

jangan buat orang penasarn gini dong!!! Fhaza


meneriaki Reihan yang sudah menghilang dibalik pintu.

79

Princess and Maid

Cahaya dari luar seketika menerangi kamar


Fhaza yang temaram. Langkah tergesa dan suara
bernada tinggi mengacaukan suasana hening yang
membungkus Fhaza seperti kepompong.

Mba, Mba Fhaza. Bangun!


Selimut yang tampak menggunduk itu tak bergerak.

Mba Fhaza ayo bangun, nanti Mba Fhaza telat


loh. Mang Ujang udah di depan nunggun, Fhaza
menyahut dengan gumaman tak jelas.
Si Mbok terpaksa mengambil tindakan lebih
ekstrem. Dengan gesit ia menyingkap selimut dan
memercik-mercikkan air dari gelas di sebelah tempat
tidur Fhaza.
Fhaza terduduk dengan paksa, mata terpejam
sebelah dan rambut semrawut. Lalu mencari ponselnya,
berharap ada pesan selamat pagi dari Reihan. Tapi
nihil, satu pun dia tidak mendapatkan pesan dari
Princess and Maid

80

Reihan. Dia terdiam sejenak, dia baru ingat kalau


ponsel Reihan rusak. Jadi bukan salah Reihan kalau
dia tidak mengiriminya pesan.

Fhaza hampir saja terlambat, gerbang sekolah


sudah akan tertutup seluruhnya. Tapi dengan kekuatan
ototnya dia mendorong gerbang, sampai satpam yang
berada dibalik gerbang itu, mau tidak mau harus
membuka gerbang. Agar Fhaza tidak membuat gerbang
terlepas dari engselnya.

tidak sia-sia aku sering latihan push up


kalau latihan panahan. Hehehe , ucap Fhaza dalam
hati.
Walaupun Fhaza tidak telat, tapi tetap saja
dia

terlambat

masuk

ke

kelas.

Dan

sebagai

akibatnya, Fhaza tidak kebagian tempat di lab.

81

Princess and Maid

komputer. Terpaksa dia harus berbagai dengan siswa


lainnya, dan untunglah dia bersama dengan Dina.

Za, kok loe bisa telat?, tanya Dina


Hehe, soalnya gue ketiduran Din, jawab
Fhaza sambil tersenyum malu.

Loh? Kok bisa? Loe begadang ya?


Nggak kok. Gue cuman kecapean aja abis
latihan kemaren, terus gue lupa ngalaiin alarem

Loe sih kemari latihannya semangat banget,


mentang-mentang ada anak baru, Dina menyeggol
pelan bahu Fhaza

Ohya Za, menurut gue. Anak baru itu


kemampuannya lumayan juga loh, iya ngak?,

Iya juga sih, tapi masih jagoan gue lah,


Fhaza memuji dirinya sendirinya.

Princess and Maid

82

Iya deh, iya. Loe masih jago dari dia, Dina


mengakui kehebatan Fhaza

Eh Za, orang-orang udah pada balik ke


kelas, yuk balik?, ajak Dina

Ayo Fhaza mendorong kursinya, melangkah


keluar ke pintu, dan meninggalkan lab. komputer
bersama dengan Dina dan teman-teman lainnya.

Sesampai di kelas, Fhaza hanya mempunyai


waktu 10 menit selang pergantian pelajaran kedua,
dan 10 menit berharga itu dia manfaatkan dengan
tidur di mejanya.
Sebelum tidur, terlebih dahulu dia memasukkan
buku-buku untuk pelajaran berikutnya kedalam lacinya.
Tapi ketika tangannya masuk ke laci, seperti biasa
dia menemukan kotak bekal, dan selembar kertas.

83

Princess and Maid

Kertas apa ini? Aku kan ngak punya utang, jadi


nggak mungkin ini bon utang, ucap Fhaza dalam hati.
Dibukanya kertas itu,

selamat pagi tuan putri, bagaimana pagimu


hari ini? Semoga menyenangkan seperti biasa. Seperti
kemarin yang aku katakan, aku tidak mengirimimu
SMS pagi ini, dan sebagi gantinya, aku akan
mengirimkanmu surat setiap pagi, bersama dengan
bekal. Dan tuan putri tidak perlu membalas suratku
ini, karena

pasti

akan sulit bagi

Anda untuk

membalasnya. Semoga hari tuan putri menyenangkan,


SEMANGAAAAAAAAAAT!!!

Kita

bertemu

di

belakang halaman rumahmu nanti


Pelayanmu yang setia
Reihan

Princess and Maid

84

Fhaza membalikkan badannya ke arah Reihan,


dan tersenyum penuh arti kepadanya. Tapi hal itu
hanya sesaat, takut ada yang memperhatikan mereka.
Begitupun dengan Reihan, dia hanya melihat
Fhaza dengan sekilas, lalu membuang pandangannya ke
arah Keyla yang dari tadi memanggilnya.

Za, ke kantin yuk?,ajak Dina


Tunggu dulu Din, aku masukin buku dulu,
Fhaza memasukkan bukunya ke dalam tas.

Loe bawa bekal lagi ya Za?


Hehe iya, loe bawa juga?
Enggak, aku nggak bawa. Loe rajin amat
bawa bekal ke sekolah

Hehe, gue lagi gerakan penghematan soalnya

85

Princess and Maid

Itu, loe yang masak?


Bukan, ada orang yang selalu masakin bekal
buat gue

Siapa? Si Mbok?
Fhaza tidak menjawab pertanyaan Dina.

Udah yuk, kita ke kantin aja langsun!


Ya udah, tapi bekal loe dibawa juga. Kita
makannya di kantin aja. Soalnya gue pengen makan
bakso nih, ungkap Dina

Oh gitu, ya udah,
Fhaza membawa bekal makanannya dan botol
air minum yang dia bawa dari rumah. Mereka berdua
menuju kantin.
Suasana di kantin sangat ramai, untunglah
masih ada meja kosong dipojok dekat jendela.

Princess and Maid

86

Za, loe nyari meja aja dulu. Soalnya gue


pengen mesen bakso dulu, oke?

Oke deh, tapi buruan ya. Soalnya gue udah


laper banget nih, kata Fhaza sambil memegang
perutnya sebagai isyarat.
Fhaza akhirnya memutuskan duduk di meja
dekat jendela itu. Selang beberapa menit, Dina
datang membawa nampan berisikan semangkuk bakso
dan es jeruk pesanannya.

Boleh duduk disini nggak?, seorang siswa


cowok mengagetkan mereka. Untung saja makanan
mereka tidak tumpah.

Sorry, kaget ya?, katanya lagi.


Akhirnya
wajahnya,

dan

Fhaza

dan

Dina

menggangkat

melihat

siapa

orang

yang

mengngagetkannya. Si anak baru, Arial.

87

Princess and Maid

telah

Oh ellu Al, iya boleh kok. Duduk aja


disini, Dina langsung mempersilahkan Arial duduk,
tanpa meminta persetujuan dari Fhaza.

Hehe makasih ya. Kalian makan apa tuh?,


tanya Arial

Gue

makan

bakso,

dan

Fhaza

makan

bekalnya sendiri yang dia bawa dari rumahnya. Loe


sendiri makan apaan?

Gue makan nasi goreng aja, yang gue pesen


disana. Kantin disini cukup rame ya, beda sama
kantin di sekolah lama gue

Oh, emang kenapa kantin di sekolah loe


dulu? Sepi ya?, Dina menyumpal

Nggak juga sih, tapi kebanyakan siswa disana


bawa bekal dari rumah. Soalnya kantinya cepet
banget

ditutup,

kata

Arial,

sambil

perlahan

mengunyah makanannya.
Princess and Maid

88

Eh Za, loe kok nggak ngomong-ngomong sih


dari tadi? Diam banget, ngomong dong, Dina
menyenggol lengan Fhaza.

Ohya Fhaza, kelas kamu dimana?, tanya


Arial

Kelas Fhaza di dekat Lab. Bahasa, kalau


dari sini loe terus aja, terus belok kiri, nah diatas
pintu ada tulisan kelas
Fhaza ingin menjawab, tapi Dina terlebih
dahulu menjawab pertanyaan Arial.

Kalau kelas loe dimana Din?


Gue sekelas sama Fhaza, hehe
Oh gitu, seru dong. Kalian nanti ajak-ajak
ya kalau mau kemana-mana

Hehe, sip deh. Nanti gue ajak loe keliling


sekolah. Iya kan Za?
89

Princess and Maid

mm, akhirnya ada kata yang keluar dari


mulut Fhaza. Walaupun hanya terdiri dari dua huruf.
Entah kenapa saat itu dia terasa enggan
untuk berbicara, ada sesuatu yang aneh dikepalanya,
tapi dia tidak tahu apa itu. Hal aneh itu semakin
menjadi ketika dia melihat Reihan dan Keyla sedang
asik mengobrol di kelas tadi.

Rei, kamu udah makan?, tanya Keyla


Ini baru mau makan, kamu udah makan?,
Reihan balik bertanya

Belum, makan bareng yuk? Aku bawa bekal


juga nih soalnya, Keyla menyodorkan bekalnya ke
arah Reihan

Ayo sini, makannya di meja aku aja, kata


Reihan sambil memindahkan kursi Keyla ke mejanya.
Princess and Maid

90

Mereka berdua duduk bersampingan. Reihan


membuka bekalnya yang berisikan nasi goreng, telur
dadar, mie goreng, dan sebuah pisang sebagai pencucu
mulut. Begitupun dengan Keyla dia membuka bekalnya
yang terdiri nasi putih, mie goreng, oseng tahu-tempe,
dan juga sebuah pisang sebagai pencuci mulutnya.

Wah, kayanya enak tuh Rei!, kata Keyla


sambil mengintip isi bekal Reihan.

Enakkan juga punya kamu Reihan merendah


Itu kamu yang masak, Key?, tanya Reihan
Hehe, bukanlah. Aku nggak pintar masak lagi,
ini ibu yang buatin, jawab Keyla ngengir

Kalau kamu? Siapa yang buatin? Ibumu


juga?

Bukan, orang tua aku lagi diluar kota. Jadi


aku sendiri yang buat,
91

Princess and Maid

Ha? Beneran? Kamu jago masak?, tanya


Keyla tidak percaya.
Reihan

hanya

bisa

menggangguk

pertanda

mengiyakan perkataannya.
Waaah, aku mau coba masakan kamu dong,
Keyla begitu bersemangat

Ini, Reihan menyodorkan bekalnya


Keyla mencicipi bekal Reihan,

Waaaah, ini enak banget Reiii. Masakan


ibuku kalah sama masakan kamu. bak seorang
keritikus

makanan

yang

amatir

Keyla

memberi

komentar.
Reihan hanya tersenyum, ini pertama kalinya
dia berbagi bekal dengan orang lain dan pertama
kalinya

juga

ada

orang

lain

yang

mencicipi

makanannya, dan memuji masakannya selain Fhaza.


Princess and Maid

92

Guys, aku duluan ke kelas ya, Fhaza


berdiri hendak meninggalkan

Arial dan Dina yang

sedang makna.

Loh, kok buru-buru?, Arial menghentikan


makannya.

Mmm iya, soalnya masih ada yang harus gue


tulis. Dina, gue duluan ya? Arial, bye,

Oke deh Za, sampai ketemu di kelas, sahut


Dina.
Fhaza melangkah menuju pintu keluar.
Sekarang, hanya Arial dan Dina yang sedang
asik makan. Mereka makan begitu lahap, sampaisampai tidak ada suara yang keluar dari mulut
keduanya.

Din? Arial memulai percakapan lagi.


93

Princess and Maid

Eh, iya Al? kenapa?


Fhaza emang gitu ya orangnya? Dia nggak
banyak ngomong. Apa dia nggak suka sama gue
ya?...., Arial berhenti sejenak

Tapi kalau dia nggak suka ngomong sama


gue, kenapa dia ajak ngomong gue waktu latihan
kemarin? Padahal kita baru kenal loh kemarin! Dan
gue ngerasa udah akrab banget sama dia, dan
sekarang dia berubah drastis, Arial melanjutkan.

Haha, Fhaza emang gitu orangnya. Dia itu


seorang mooder atau orang yang suka tergantung
sama moodnya. Mungkin aja moodnya hari ini lagi
nggak enak, loe liat sendirikan tadi. Dia sering
melamun?,

Iya juga sih, Arial memang sempat melihat


Fhaza

melamun, dia

ingin menegurnya, tapi

dia

mengurungkan niatnya.
Princess and Maid

94

Nanti kalau loe udah kenal sama Fhaza, gue


yakin loe bakalan klop sama dia. Soalnya itu
orangnya enak diajak ngobrol, kata Dina mantap

Makanya loe bantuin gue dong supaya gue


dekat sama dia, Arial tersenyum penuh harap ke
Dina.

Haha, loe suka ya sama Fhaza?, Dina


menggoda Arial.

Nggak, gue cuman penasaran aja sama dia


Ya!!! Penasaran dan suka itu beda tipis tahu.
Kalau loe penasaran sama seseorang, pasti loe
bakalan cari tahu semua tentang dia, mulai dari
kesukaan dia, sampai hal yang paling dia benci. Dan,
lama-lama loe pasti bakan ngerasaain sesutau, yang
sulit loe luapin, padahal sesuatu itu punya nama
yang singkat, sedrhana, dan
mulai menjadi sok puitis.
95

Princess and Maid

yaitu cinta, Dina

Iya deh iya, terserah loe mau ngomong apa.


Pokoknya, loe harus bantuin gue supaya deket sama
Fhaza! Oke?

Iya. Nanti gue coba bantu


Hehe thanks ya Din

Fhaza berjalan menuju kelasnya, langkahnya


terlihat gonatai. Mungkin kegalauan yang dia alami
tadi masih belum hilang.
Langkah Fhaza terhenti didepan pintu kelas,
dia ingin membuka pintu itu. Tapi tidak jadi, karena
dia mendengar suara yang begitu dia kenali, dan ada
suara seorang perempuan bersamanya. Kedengarannya
mereka sedang makan, suara mereka terdengar seperti
sedang mengunyah sesuatu.

Princess and Maid

96

Fhaza akhirnya memberanikan dirinya untuk


masuk ke kelasnya. Dan betul saja, dia mendapati
Reihan dan teman kelasnya Keyla sedang asik makan
berdua. Bahkan Keyla menyuapi Reihan, dan Reihan
tampak menikmati itu.
Reihan yang melihat Fhaza masuk, tiba-tiba
memuntahkan makanannya, dan menjaga jarak dengan
Keyla. Untunglah Keyla tidak terkena muntahan
Reihan. Dia pun terlihat panik.
Sementara Fhaza, tidak berkata apa-apa. Dia
hanya berjalan menuju tempat duduknya, tapi tentu
dengan wajah yang tidak enak dipandang.

97

Princess and Maid

LIMA

Tuan Putri.. main yuk!!!!


Tuan

putriiiiii turun

dong,

kita

main

bareng

Fhaza, ayo dong turun. Kita main bareng,


aku mau bilang sesuatu ke kamu
Berkali-kali

Reihan

memanggil

Fhaza

halaman belakang rumahnya, tetapi tetap saja

di

Fhaza

tidak menghiraukan Reihan. Dia ingin masuk ke


kamarnya, tapi dia mengurungkan niatnya, karena di
depan

kamar

Fhaza

tertempel

tulisan

do

not

distrub, dan Reihan mentaati tulisan itu, karena


Princess and Maid

98

baginya tulisan itu adalah perintah dari Fhaza-tuan


putrinya.
Reihan juga sempat meminta bantuan ke Mang
Ujang dan Mbok Ati, tapi mereka juga tidak bisa
membujuk Fhaza. Bahkan kata Mbok Ati, sejak
Fhaza pulang sekolah dia tidak pernah keluar dari
kamarnya, dan sekarang baru pukul setengah tujuh
malam, dia juga belum keluar.

Tuan putri keluar dong, ada yang ingin


aku laporkn kepadamu. Tolong temui aku dibawah
ya, , Reihan tidak menyerah, dia terus berteriak,
dan menuggu dibawah sampai Fhaza mau menemuinya.
Satu jam dia menuggu.
Satu jam berikutnya lagi,
Sekarang
malam

tapi

sudah
tetap,

singgasananya.
99

Princess and Maid

pukul
Fhaza

setengah
tidak

sembilan,

keluar

dari

Reihan pun menyerah, dia mengambil sebuah


kertas dan mulai menuliskan sesuatu. Lalu kertas itu
dia berikan ke Mbok Ati, agar kertas itu bisa
sampai

ke

tuan

putrinya.

Lalu

dia

pun

pergi

meniggalkan rumah Fhaza, dengan wajah lesu.

Fhaza ingin sekali menemui Reihan, dia tidak


bisa

berdiam

diri

terus

didalam

kamar

tanpa

berinteraksi dengan satu orang pun. Tapi ketika dia


melihat wajah Reihan dari jendela kamarnya, rasa
bencinya kembali menyeruak ke seluruh tubuhnya.
Entah kenapa, semenjak Reihan dekat dengan Keyla.
Fhaza seakan tidak terima dengan itu, seakan Reihan
adalah miliknya, dan dia seakan ingin Keyla tahu
kalau Reihan itu adalah miliknya.
Tapi, kalau dia melakukan itu, itu berarti dia
telah melakukan suatu perbuatan fatal, dan juga itu
Princess and Maid

100

berarti dia telah melanggar peraturan yang dia buat


sendiri.
Fhaza tidak lagi mendengar suara Reihan yang
bertiak, mungkin dia sudah pulang. Beberapa saat
kemudian Mbok Ati mengetuk pintu kamar Fhaza,
dan menyelipkan sebuah kertas dibawah pintu kamar
Fhaza.
Dengan langkah gontai, Fhaza menuju pintu,
menarik kertas itu, dan kembali lagi ke ranjangnya.

Tuan putri, kenapa Anda tidak mau bertemu


denganku? Apa kau sedang sakit?

Apa ada sesuatu

terjadi padamu hari ini? Atau apa aku berbuat salah,


jadi Anda tidak ingin bertemu denganku? Apapun itu,
aku minta maaf kalu aku berbuat salah. Kumohon
tuan putri, jangan seperti ini. Karena aku tidak bisa
tenang, karena terus menerus memikirkan Anda. Saya
harap tuan putri tidak apa-apa, semoga Tuhan selalu
melindungi tuan putri. Semangat!!!! :D
101

Princess and Maid

Itulah isi surat yang ditulis oleh Reihan.


Fhaza kembali menitihkan airmatanya ketika membaca
surat dari Reihan, dan dia tidak tahu kenapa dia
menangis lagi.
Semua ini memang bukan salah Reihan, Fhaza
tidak pantas menyalahkan Reihan, Keyla, Dina atau
siapapun. Karena ini memang adalah kesalahan Fhaza
sendiri, salah dia yang tidak pernah merelakan Reihan
dekat dengan siapapun, padahal dia dan Reihan tidak
lebih dari seorang teman. Walaupun Fhaza mengangap
Reihan adalah pelayannya, tapi toh itu hanya dalam
permainan saja, tidak untuk selamanya. Karena pasti
permainan ini akan berakhir.

Reihan terduduk ditepi ranjangnya, ditemani


dengan sebuah pensil dan secarik kertas. Dia mulai
memainkan pensilnya, membiakannya menari-nari diatas
kertas itu. Membentuk sebuah objek yang menyerupai
Princess and Maid

102

wajah seseorang yang sedang tersenyum, senyum


orang itu begitu riang, seakan dia baru saja menang
sebuah lotre, begitu lepas, dan begitu natural.
Sang empunya gambar memperhatikan objek
yang baru saja dia gambar, dia terdiam sejenak,
memikirkan sesuatu. Entah apa yang sedang dia
pikirkan. Tapi yang pasti, ada kaitannya dengan objek
yang dia gambar.

103

Princess and Maid

ENAM

Tidak seperti biasa, pagi ini Fhaza bangun


cepat sekali. Pukul lima subuh, dia sudah bangun
sholat subuh, dan menuju dapur untuk membuat bekal.
Mbok Ati yang melihat hal

itu, hanya bisa

tersenyum, dan berharap Fhaza tidak apa-apa.


Suasana

hati

Fhaza

memang

sudah

agak

mendingan, itu karena dia telah mengeluarkan semua


isi hatinya, dan air matanya juga sudah habis karena
menangis semalaman. Tapi untung saja matanya tidak
bengkak, karena sebelum tidur, dia terlebih dahulu
menggompres matanya dengan air dingin.

Princess and Maid

104

Mang Ujang.. , teriak Fhaza memanggil


Mang Ujang.

Iya Non, kenapa?, Mang Ujang muncul dari


balik pintu garasi.

Mang Ujang udah siap?, tanya Fhaza


Oh, siap dong

Non. Ayo, kita berangkat

sekarang, ajak Mang Ujang sambil mengacungkan


jempolnya.

Ya udah kalau gitu, aku ambil tas dulu ya,


jawab Fhaza girang.

Oke deh, Mang tunggu didepan ya Non,


ujar Mang Ujang.
Fhaza berlari mengambil tasnya, dan keluar
menuju mobil.

Ayo

Mang

bersemangat
105

Princess and Maid

berangkat!!!,

Fhaza

begitu

Mbaaaa Mba Fhaza tunggu Mbok Ati


berlari keluar sambil membawa dua kotak bekal
Fhaza yang tadi dibuatnya.

Mba Fhaza, ini kotak bekalnya ketinggalan!,


teriak Mbok Ati.

Astaga,

maksih ya mbok. Hampir aja

ketinggalan, Fhaza keluar dari mobil

Hehe iya mba, sama-sama. Semoga hari ini


hari keberuntungan mba ya!, kata Mbok Ati sambil
tersenyum ke arah Fhaza.

Iya mbok, makasih. Aku pergi dulu ya,


Fhaza kembali masuk ke dalam mobil.

Iya,

hati-hati

yang

Mba

Fhaza,

sahut

Mbok Ati dari luar mobil.

Princess and Maid

106

Seperti yang sudah diperkirakan Fhaza, dia


adalah orang pertama yang tiba di kelas. Dan ini
adalah kesempatan Fhaza untuk memberikan bekal ini
ke Reihan, juga sebuah surat yang dia tulis malam
tadi.
Karena tidak ada yang dia kerjakan sepagi ini,
Fhaza berinisiatif untuk menyapu kelasnya.
Dia

pun

mencari

sapu,

tapi

dia

tidak

menemukan satupun. Begitu dia melihat keluar jendela,


dia melihat benda panjang itu bersandar pada tembok
di koridor depan kelasnya.
Begitu Fhaza ingin keluar mengambil sapu,
tiba-tiba seseorang secara bersamaan juga masuk
melalui pintu, dan akhirnya Fhaza menabrak tubuh
orang itu. Sejenak Fhaza mengenal tubuh itu, bau
tubuhnya, dan dadanya yang lapang. Dia pun melihat
keatas, dan seperti dugaannya. Itu Reihan.

107

Princess and Maid

Fhaza???,
terlihat

kaget.

sahut
Reihan

Reihan
melihat

dengan

Wajah

sekelilingnya,

memastikan tidak ada orang yang melihat mereka


berdua.

Tuan putri tumben datang pagi-pagi, sambung


Reihan lagi.

Hai, Rei. Iya nih, so.. soalnya kemarin aku


cepat ti.. tidur,

jadi cepat bangun juga deh, sahut

Fhaza dengan terbata-bata.

Oh, jadi kemari, tuan putri udah tidur?


Pantesan aku panggil-panggil nggak nyahut-nyahut

Kemarin

kamu

manggil

aku?,

Fhaza

mengernyitkan dahinya seolah dia tidak tahu tentang


hal itu.

Iya, kemarin aku panggil-panggil tuan putri,


tapi nggak ada jawaban. Kirain tuan putri marah

Princess and Maid

108

sama aku, trus nggak mau ketemu sama aku, sahut


Reihan sambil tersenyum lega.

Haha, nggak mungkinlah. Mana mungkin aku


marah sama kamu, entar yang jadi pelayanku siapa
dong?, sahut Fhaza.

Hehehe
Eh, Rei ada yang datang. Cepet masuk,
Fhaza memberi isyarat kepada Reihan agar dia masuk.
Reihan pun mengikuti perkataan Fhaza, dia
masuk ke kelas menaruh tasnya. Dan ternyata yang
orang yang datang itu adalah Keyla.

Selamat pagi Za, Keyla memberi salam


kepada Fhaza yang sedang menyapu di koridor kelas,
dan Fhaza hanya tersenyum menanggapi salam Keyla.

Selamat Rei, Keyla juga memberi salam ke


Reihan ketika memasuki kelas. Lalu Keyla pun
109

Princess and Maid

menaruh tasnya, dia baru ingat kalau hari ini adalah


hari piketnya, tapi dia tidak ingat kalau hari ini juga
adalah hari piket Fhaza.

Za, sini sapunya. Biar aku yang nyapu,


soalnya hari ini hari piket aku. Ini hari piket kamu
juga ya?, tanya Keyla

Bukan, hari ini bukan hari piket aku. Tapi


tadi aku lagi ngeliat lantai kotor banget jadi aku
sapu aja, jawab Fhaza.

Oh, gitu. Makasih ya Za, udah bantuin


nyapu, Keyla mengambil sapu dari Fhaza, lalu masuk
ke kelas.

Ketika Keyla keluar pergi mengambil sapu,


seketika itu juga Reihan memasukkan bekal makanan
untuk Fhaza kedalam laci meja Fhaza, lalu kembali

Princess and Maid

110

lagi duduk ke tempat duduknya sambil mengeluarkan


bekal miliknya dan memasukkannya ke laci mejanya.
Reihan

lalu

kaget,

karena

sepertinya

dia

menyetuh sebuah kotak lainnya. Itu juga sebuah


kotak bekal, ditariknya kotak bekal itu, dan sebuah
surat berada diatasnya.
Dengan sigap Reihan menarik kertas itu, tapi
dia hanya bisa menyelamatkan suratnya, tidak dengan
bekalnya.

Karena

tiba-tiba

Keyla

sudah

masuk

membawa sapu.

Ciee, yang bawa bekal lagi, goda Keyla


Loh kok kamu bawa dua bekal? Buat aku
ya, satunya?, goda Keyla lagi

Hehe, kan kamu bawa bekal juga Key,


tanggap Reihan.

111

Princess and Maid

Tadinya sih, tapi aku lupa ambil bekalku.


Dengan kata lain, bekalnya ketingglan. Mana aku
nggak bawa uang lebih lagi, Keyla menunjukkan
muka kasihannya.

Ya udah deh kamu ambil aja satu, tapi


jangan yang itu. Yang ini aja, Reihan menyodorkan
bekal makanan yang dia buat sendiri ke Keyla.

Emang kenapa dengan yang ini? Beda isinya


ya? Atau beda rasanya?, Keyla memang tidak
pernah capek untuk bicara.

Sama aja sih, tapi enakkan yang ini, jawab


Reihan.

Yang ini aja deh, soalnya tempat bekal ini


lucu banget, warna pink lagi, Keyla tetap kekeh.

Ya udah terserah kamu aja , akhirnya


Reihan menyerah dengan Keyla.

Princess and Maid

112

Mungkin Reihan tidak tahu, kalau Fhaza


melihatnya tadi sedang berbicara dengan Keyla. Fhaza
melihat semuanya. Fhaza melihat Reihan memberikan
bekal yang dibuat tadi kepada Keyla. Mood Fhaza
pun menjadi tidak karuan lagi.
Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan
Fhaza, doa Mbok Ati tadi pagi mungkin belum
dikabulkan oleh-Nya. Karena teman duduknya Dina,
tidak datang kesekolah. Ada surat dari orang tua
Dina, yang memberitahukan kalau Dina sedang sakit.
Sepertinya Fhaza akan melewati hari ini dengan
penuh kepasrahan.

Bel tanda istirahat akhirnya berbunyi juga,


Fhaza bisa menenagkan dirinya di kantin sekolah.
113

Princess and Maid

Tapi dia baru ingat kalau teman kantinnya sedang


sakit, jadi dia sepertinya harus mengurungkan niatnya
itu, dan kembali meletakkan kepalanya diatas meja
sambil

berharap ada orang yang bisa menghibur saat

ini, agar beban di pundaknya tidak seberat ini.

Za, Fhaza.
Sepertinya seseorang memanggil nama Fhaza,
tapi itu mungkin hanya khayalannya saja, karena dari
tadi dia terus mengharapkan ada seseorang yang
memanggilnya keluar.

Fhazaa hei
Kali
memanggilnya,

ini

dia
karena

yakin

kalau

bukan

ada

hanya

yang
indra

pendengarannya saj yang merasakannya, tadi indra


perabanya juga. Seseorang mencubit pipinya. Akhirnya
mau tidak mau dia membuka matanya.

Princess and Maid

114

Fhaza membuka matanya, sekarang dia tidak


salah liat. Ada seseorang yang berdiri didepannya,
tapi sayang orang itu membelakanginya jadi dia tidak
bisa melihat wajah orang itu. Sepertinya orang itu
ingin pergi, tapi seketika Fhaza memegang tangan
orang itu. Sontak dia pun berbalik ke arah Fhaza.

Hei kamu udah bangun ya?, maaf ya kalau


aku ganggu kamu

Nggak papa kok. Fhaza mengucek-ucek


matanya, berusaha mengembalikan kesadarannya agar
dia bisa melihat sosok didepannya.

Nggak papa kok Arial, Fhaza merasa malu


mendapati dirinya yang sedang tidur dan
oleh Arial.

Kamu udah makan?, tanya Arial


Fhaza menggeleng, pertanda belum.

115

Princess and Maid

tertangkap

Ke kantin yuk?, ajak Arial


Dina mana? Kok nggak keliatan?, tanya
Arial lagi.

Dina

sakit,

makanya

aku

nggak

ke

kantin

karena nggak ada temen? Arial memotong


Fhaza.
Fhaza hanya mengangkat bahunya.

Kamu mau makan apa Al?, tanya Fhaza


Entahlah, makanan yang paling enak disini
apa?

Nggak ada
Ha? Nggak ada yang enak? Arial heran
mendengar perkataan Fhaza barusan.

Princess and Maid

116

Maksud aku, kamu ngga usah beli makanan.


Ini aku kasih bekal, Fhaza menyodorkan bekal yang
diberikan Reihan.

Terus kamu makan apa?


Aku punya dua kotak bekal kok
Waah, kok bisa?
Rencananya itu buat Dina, tapi Dina-nya
nggak ke sekolah. Jadi itu buat kamu aja

Haha, makasih ya. Tapi ini enak nggak?


Arial menggoda Fhaza.

Coba aja sendiri, tugas Fhaza.

Waah, ini enak banget Za. Sumpah enak


banget! Arial memuji bekal Fhaza yang sebenarnya
pemberian Reihan.
117

Princess and Maid

Sumpah ini lebih enak dari nasi goreng yang


aku makan kemarin, puji Arial lagi.

Haha, nggak usah lebai gitu lagi Al. Biasa


aja lagi, nanti kamu aku masakin yang jauh lebih
enak Fhaza termakan pujian Arial, sehingga dia tidak
sadar kalau bukan dia yang memasak bekal yang
dimakan Arial.

Kamu janji ya, Za. Harus masakin yang ebih


enak dari ini, Arial meyakinkan Fhaza.
Fhaza hanya mengangguk berat. Sekarang dia
punya utang dengan seseorang.

Rei, makan yuk! ajak Keyla yang sedang


berdiri disampin Reihan.

Entar dulu, dikit lagi Key. Masih ada yang


belom aku catat, Reihan membual. Sebenarnya, dia
Princess and Maid

118

sudah selesai dari tadi. Tapi dia menahannya karena


Fhaza masih ada di kelas, jadi dia berharap ada
seseorang yang mengajak Fhaza keluar. Tapi, kalau
saja dia tahu kalau orang yang mengajaknya adalah
Arial, Reihan seperti menyesali harapannya itu.

Udah seleasai akhirnya. Ayo kita makan,


Reihan menatap Keyla dan sesekali melirik ke meja
Fhaza yang sudah ditinggalkan.

Kita duduk dimana?, tanya Keyla lagi


Dimeja kamu aja,
Oh ya udah, kamu duduk disini, Keyla
mempersilahkan Reihan duduk di sampingnya.
Mereka

berdua

membuka

kotak

bekalnya,

Reihan agak sedikit takut ketika Keyla membuka


kotak bekalnya. Dia takut kalau lauk bekal miliknya
berbeda dengan lauk bekal Fhaza, sehingga pasti akan
membuat Keyla bertanya-tanya lagi. Tapi untunglah,
119

Princess and Maid

bekal Keyla dan Reihan memiliki isi yang sama.


Hanya saja, kecil besarnya lauknya tidak sama.
Reihan pun bisa bernafas lega, walaupun dikepalanya
muncul

berbagai

pertanyaan mengapa

lauk bekal

Fhaza dan miliknya sama.

Gimana rasanya Key? Enak ?, Reihan


meminta Keyla memberi penilaian.

Mm, iya sih. Cuman telurnya agak keasinan,


dan perkedel jagungnuya nggak ada rasanya, hambar
gitu, Keyla mengeluarkan pendapatnya.

Hehe, maaf ya Key. Soalnya waktu itu aku


benar-benar masih ngantuk, kata Reihan sambil
menyipitkan salah satu matanya mencoba mencari
alasan.

Nggak papa kok Rei, tapi lumayan kok


Keyla memamerkan senyum giginya.

Princess and Maid

120

Makasih ya Za, terktirannya


Teraktiran?

Aku

ngerasa

nggak

neraktir

kamu deh!, Fhaza heran.

Bekalnya

maksudnyaa,

Arial

memperjelas

perkataannya.

Ohya Za, kamu ada acara nggak malam


minggu nanti?

Acara?

Malam minggu?, Fhaza

berpikir

sejenak.

Kayaknya nggak ada deh, emangnya kenapa


Al?, tanya Fhaza heran.

Kamu mau nggak temenin aku dinner?, ajak


Arial.

121

Princess and Maid

Fhaza

hanya

terdiam,

berusaha

mencerna

perkataan Arial tadi.

Ini sebagai bentuk terima kasih aku karena


kamu udah kasi bekal kamu, jelas Arial.

Mm, baiklah. Tidak masalah, lagi pula aku


sangat bosan tinggal dirumah., tutur Fhaza.

Oke, kalau begitu aku jemput di rumahmu.


Jadi tolong beri nomor telponmu dan alamatmu
Fhaza berjalan menuju kasir kantin, meminta
secarik kertas dan pulpen. Lalu kembali lagi, dan
memberikannya ke Arial.

Za, aku minta maaf ya atas perbuatanku


tadi pagi, Reihan duduk bersimpu disamping Fhaza.

Princess and Maid

122

Aku nggak akan memaafkanmu kalau kamu


nggak ngucapinnya dengan benar, Fhaza memulai lagi
berlagak menjadi seorang putri.
Reihan pun memperbaiki bajunya, dan duduknya.

Tuan putri, aku minta maaf atas perbuatan


yang tadi pagi, ucap Reihan dengan tulus.

Perbuatan

apa

ya?,

Fhaza

mencoba

mengingat kejadian pagi ini di sekolahnya.

Tentang bekalmu itu loh, maafkan aku karena


bukan aku yang memakan bekalmu. Tapi Keyla yang
memakannya, ungkap Reihan.
Fhaza kembali diingatkan oleh peristiwa tadi
pagi, dan itu membuat luka yang telah iya plaster
dihatinya terbuka lagi.

123

Princess and Maid

Oh itu, hahaha nggak papa kok Rei. Soalnya


aku juga ngasih Arial bekal yang kamu buat itu,
kata Fhaza dengan santai.
Reihan ingin marah, tapi dia mau marah
kenapa? Dan sama siapa dia mau marah? Tidak ada
gunanya dia marah. Toh, Fhaza dan Reihan menjadi
satu sama sekarang.

Ohya Rei, malam minggu nanti aku mau


dinner sama Arial. Kamu mau nemenin akukan?,
Fhaza.

Diner? Dimana?, tanya balik Reihan.


Entahlah,
dinner

dimana.

dia
Tapi,

tidak

memberitahuku

dimanapun

itu.

Kau

ingin
selalu

siapkan?. Tanya Fhaza lagi penuh kecemasan.

Yayaya, jangan khawtir tuan putri. Sampai


ke ujung duniapun, aku akan saip sedia, gombal
Reihan.
Princess and Maid

124

Baiklah,

kalau

begitu

hari

Sabtu

nanti

tolong kosongkan jadwalmu, pinta Fhaza.

Siap. Oh sepertinya besok handphoneku sudah


selesai di service deh, jadi tuan putri sudah bisa
menghubungiku lewat telpon, tidak perlu melalui surat
lagi

Ohya? Syukurlah kalau begitu, Fhaza hanya


merespon singkat.

125

Princess and Maid

Seperti yang dikatakan Arial, malam minggu


ini dia akan menjemput Fhaza di rumahnya untuk
keluar malam mingguan.
Begitu dia sudah berada didepan rumah Fhaza,
tanpa

menekan

bel

rumah,

Fhaza

sudah

keluar

membukakan pintu untuknya. Dia seolah memang


sedang menunggu kedatangannya.

Kamu nggak mau masuk dulu?, ajak Reihan.


Nggak usah Za, kita langsung aja. Aku udah
laper

soalnya,

jawab

Reihan

sambil

memegang

perutnya.

Baiklah kalau begitu, aku ambil tas dulu


ya., sahut Fhaza.
Fhaza berlari-lari kecil masuk kerumah, pamit
kepada Mang Ujang dan Mbok Ati, dan berpesan
agar tidak mengkuncikannya pintu.

Princess and Maid

126

Ayo

berangkat!,

teriak

Fhaza

begitu

bersemangat.

Oke, tapi kamu., Arial menatap Fhaza


sejenak

Kamu

pengamannya,

pasang
sahut

Arial

dulu

dong

sambil

sabuk
menunjuk

sabukpengaman.
Fhaza hanya bisa mengiyakan, karena dia malu,
dia seperti orang yang kampungan. Maklum selama
ini dia selalu naik sepeda atau naik motor bebek
Reihan kalau kemana-mana, jadi dia maklumlah kalau
dia jadi orang yang kampungan begitu.

Kita ke Caf didaerah Karawang aja ya,


soalnya disana suasananya seru, makanannya jug
enak-enak, papar Arial
Fhaza hanya bisa mengangguk lagi, dia tahu
caf itu. Dia juga sering kesana bareng Reihan, dan
tempat itu malah sudah menjadi tempat favorit
127

Princess and Maid

mereka berdua. Jadi ketika Fhaza mengirimi Reihan


pesan, dia langsung tahu caf apa yang Fhaza
maksud.

Gimana?
membuyarkan

Serukan

perhatian

tempatnya?,
Fhaza

yang

Arial
sedang

memperhatikan seorang penyanyi dengan suara indah.

Iya,

seru

banget,

jawab

Fhaza

sambil

memandang seseorang yang sedang duduk sendirian di


pojok ruangan.
Mereka berdua sudah selesai makan, dan juga
Fhaza terlihat sudah sangat ngantuk walaupun waktu
baru menunjukkan pukul Sembilan, tapi raut wajah
Fhaza terlihat sangat sayu. Arial pun jadi kasihan
kepada dia.

Za, pulang yuk?, Arial berkata pelan ke


telinga Fhaza.
Princess and Maid

128

Ha? Kok cepet banget sih?, sontak Fhaza


menjadi kaget.

Iya, nggak papa kan? Lagian kamu udah


ngantuk ya, tebak Arial

Nggak kok aku belum ngantuk, nih liat mata


aku? Emang kayak orang ngantuk ya?, Fhaza
melototkan matanya ke Arial, sebagai bukti kalau dia
belum ngantuk. Tapi tetap saja Arial bisa melihat
mata sayu Fhaza.

Tapi kalau kamu mau pulang, kamu nggak


usah anterin aku deh. Soalnya aku mau mampir ke
rumah tante aku didekat sini

Loh, ngak apa-apa. Nanti aku antar ke rumah


tante kamu deh

Nggak usah Al, nanti aku suruh sepupu aku


yang jemput, tutur Fhaza.

129

Princess and Maid

Kamu yakin nggak mau aku antar? Kamu


nggak marah kan?, Arial menatap Fhaza begitu
dalam, memastikan tidak ada rasa kesal di wajah
Fhaza.

Iya, aku nggak marah kok, ujar Fhaza


sambil mengangguk.

Ya udah, kalau gitu kamu SMS sepupu


kamu deh, kata Arial
Dengan sigap Fhaza mengetik sebuah pesan,
dan dikirim ke sepupunya atau lebih tepatnya ke
Reihan.
Dia pun mendapat balasan dari Reihan, kalau
dia sudah ada diluar caf. Fhaza lalu menoleh ke
tempat duduk Reihan yang tadi, dan benar saja, di
sudah tidak ada disana.

Aku pulang dulu ya, sepupuku udah ada


diluar, Fhaza berdiri hendak meniggalkan Arial
Princess and Maid

130

Aku anter keluar, ya, Arial menawarkan


diri.
Fhaza

hanya

tersenyum,

dia

tidak

akan

khawatir kalau Arial melihat Reihan. Toh, Fhaza


sudah mengingatkan dia untuk memakai helm agar dia
tidak

dikenali

oleh

Arial.

131

Princess and Maid

siapapun,

terutama

TUJUH

Dia ingin mengajukku pergi nonton lagi kali


ini, jadi kau bisa duluan ke bioskop besok

Iya Tuan Putri, aku akan melaksanakan apa


yang kau perintahkan. Sekarang tidurlah, pasti Anda
lelah

Baiklah kalau begitu, kau juga lekaslah


tidur. Jangan begadang, mengerti?

Iya tuan putri


Princess and Maid

132

Bibir Fhaza melengkung melihat pesan dari


Reihan,

yang

selalu

mematuhi

perintahnya

tanpa

komplent sedikit pun.

Sepulang sekolah Fhaza dan Arial berangkat


menuju bioskop, tetapi sebelum itu Arial mampir di
pertamina untuk mengisi bensin terlebih dahulu.
Suasana didalam mobil begitu canggung, hanya
alunan lagu dari radio yang memenuhi mobil itu. Dan
Fhaza sangat tidak suka suasana cangung seperti ini.

Kita mau nonton apa? Fhaza angkat bicara


Entahlah, terserah kamu saja jawab Arial
Baiklah, aku lebih suka nonton film drama
daripada film action. Jadi kita nonton yang ber-genre
drama saja, bagaimana? Tanya Fhaza bersemangat
133

Princess and Maid

Mm, tidak masalah. Aku suka semua jenis


film, kecuali film documenter. Hehehe Seru Arial
Mereka

berdua

tertawa

bersama

dan

membicarakan hal-hal yang biasa orang bicarakan


ketika sedang pedekate.
Tak terasa

mereka sudah sampai di tempat

parkir bioskop, dengan sigap Arial turun dari mobil


dan

membuka

pintu

mobil

untuk

Fhaza.

Fhaza

diperlakukan seperti seorang putri oleh Arial, ini


pertama kalinya ada orang yang meperlakukannya
seperti ini, selain Reihan.
Dari kejauhan, Reihan melihat semuanya. Dia
melihat

tingkah

laku

Arial,

dan

senyum

yang

tergambar di bibir Fhaza setiap Arial mengatakan


sesuatu. Walaupun dia tidak suka melihat itu, tapi
Princess and Maid

134

dia agak legah karena senyum Fhaza kepada Arial


berbeda

ketika

Fhaza

senyum

kepadanya.

Fhaza

seperti orang yang canggung

ketika senyum kepada

Arial, tidak semanis senyuman

yang diberikan Fhaza

kepadanya setiap kali mereka bertemu.

Al, kita nonton yang itu saja bagaimana?


Tanya Fhaza sambil menunjuk poster film Refrain

Mm,

boleh

juga.

Pemainnya

juga

artis

terkenal Jawab Arial sambil memperhatikan wajah


Maudy Ayunda di poster itu.

Itu kan Maudy dan Afgan, sepertinya itu


film drama

Baiklah, aku akan memesan tiket dulu ya.


Kamu tunggu disini, jangan kemana

Oke
135

Princess and Maid

Ketika

Arial

tidak

terlihat

lagi,

Fhaza

kemudian mengirim pesan ke Reihan tentang film


yang akan dia tonton bersama Arial. Tampak dari
kejauhan Reihan mengangguk kepada Fhaza.
Reihan masuk terlebih dahulu kedalam bioskop,
dia

lebih

baik

masuk

duluan

agar

dia

bisa

mepersiapkan posisi tidur yang enak ketika filmnya


berlangsung. Ya, Reihan tipe cowok yang tidak suka
nonton film apalagi film drama seperti ini. Satusatunya film yang ia sukai adalah Film Documenter,
karena menurutnya film documeneter adalah film yang
alami, tanpa ada kebohongan apapun seperti yang
biasa terdapat di film-film umumnya. Jadi tak heran
kalau Reihan hanya tahu satu channel televise saja,
yaitu National Geography Channel.
Princess and Maid

136

Lima menit sebelum film dimulai, Fhaza dan


Arial memasuki ruangan bioskop dengan minuman dan
sebaskom popcorn ditangan Arial. Reihan hanya heran
melihat tingkah laku manusia yan satu ini, dan
rupanya Arial sudah masuk ke dunia Fhaza yang
begitu

kekanak-kanakan.

Sempat

terbesit

rasa

cemburu di dada Reihan, karena biasanya dialah yang


membawakan semua barang-barang Fhaza. Dia cemburu
dengan Arial yang mengambil kedudukannya sebagai
pelayan pribadi Fhaza, walaupun hanya sementara.
Selama filmnya berlangsung, Reihan tidak bisa
tidur. Dia terus memperhatikan tingkah laku Arial.
Ketika diawal film, Arial bertingkah biasa saja. Tetapi
ketika dipertengahan film, dia terlihat gelisah. Reihan
melihat tangan Arial memegang tangan Fhaza, dan
137

Princess and Maid

seketika itu matanya terbelalak. Tetapi untunglah


Fhaza langsung menarik tangannya, sepertinya dia
tidak nyaman dengan situasi seperti itu.
Reihan bisa bernafas lega, karena filmnya
telah selesai. Tapi sepertinya Arial mengajak Fhaza
ke suatu tempat, ini berarti hari ini belum juga
selesai.

Za, kamu laper ngak? Tanya Arial


Hehe, sedikit sih Jawab Fhaza malu
Makan yuk? Ajak Arial
Ayo, tapi dimana? Tanya Fhaza
Ya, terserah. Kamu mau makan dimana?
Ah, kamu aja yang nentuin, kan kamu yang
ajak?

Princess and Maid

138

Ya

udah,

kita

makan

di

Colonial?

Disana

kan

Colonial

aja

gimana?

Ha?

makanannya

mahal-mahal

Ya ngak papa, kan aku yang bayarin. Lagian


jaraknya juga dekat kok dari sini

Tapi kan sayang, mending kita makan di


warteg aja gimana?

Haha kamu ini, aku ngak biasa makan di


tempat gituan. Ayo, buruan. Nanti ngak kebagian
tempat loh

ya udah deh, kalo kamu maksa. Ayo!


Mereka pun berjalan keluar gedung bioskop.
Karena

jarak

Restaurant

Colonial

dan

bioskop

relative dekat, mereka hanya jalan kaki menuju


139

Princess and Maid

restaurant. Tak lupa Fhaza memberitahu Reihan kalau


dia akan makan siang di Colonial.
Sesampai disana, Fhaza tercengang dengan
interior restaurant. Begitu mewah dan romantic,
padahal mereka datang masih siang hari, dan mereka
hampir saja tidak kebagian tempat disana.

Kamu mau makan apa? Tanya Arial


Terserah kamu deh, aku ikut aja sama kamu
jawab Fhaza

Hehe,

ya

udah.

Mas,

tolong

Steak

Mozarella-nya dua, sama white wine-nya Kata


Arial kepada waiter

oke, tunggu sebentar ya Mas

Princess and Maid

140

Fhaza dan Arial duduk disamping jendela kaca


besar

yang

bersebelahan

dengan

sebuah

taman

bermain.

Za, aku ke toilet dulu ya. Kalau makananya


udah datang, kamu langsung makan aja, ngak usah
nungguin aku Sahut Arial

Loh, masa aku makan sendirian. Ngak ah, aku


nunggu kamu aja. Ngak papa kok Al Jawab Fhaza

ya udah, terserah kamu aja


Fhaza

kembali

menerawang

suasana

di

restaurant itu, dan tanpa sengaja iya menoleh keluar


jendela, dan dilihatnya Reihan yang sedang duduk di
kursi taman. Fhaza merasa kasihan kepada Reihan,
pasti dia kelaparan, dan bosan. Tanpa sengaja mata
Reihan dan Fhaza bertemu, dan seperti biasa Reihan
141

Princess and Maid

hanya tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya,


menandakan kalau dia baik-baik saja disana. Fhaza
hanya bisa melempar senyuman kepada Reihan.

Permisi

Mbak

Seorang

waiters

datang

membawa makanan

Ha? Iya apa? Eh Mas. Taruh disini aja


Mas Sontak Fhaza pun kaget

Ini Steak Mozarellanya, dan ini Wine-nya


sahut sang waiters

iya, makasih mas


Kalau

ada

sesuatu,

mbak

bilang

saja.

Selamat menikmati Mbak


Fhaza hanya mengangguk dan tersenyum. Dia
kembali menatap keluar jendela memandangi Reihan
yang sedang membaca sesuatu, entah apa.
Princess and Maid

142

Arial melihat Fhaza yang sedang memandang


ke jendela, dan mencari tahu apa yang ia lihat.
Fhaza sedang melihat seorang lelaki yang sedang
duduk di taman sambil membaca sebuah selebaran.
Tapi itu tidak penting buatnya.

Maaf membuatmu menungu lama. Ayo, kita


langsung makan saja Seru Arial

Kamu makan duluan saja ya Al, sekarang


gentian aku yang ke toilet

Ah? Iya Sahut Arial dengan waja heran


Tiba-tiba saja selera makan Fhaza menhilang
setelah melihat Reihan tadi. Seketika itu pun Fhaza
mengambil handphonenya dan menelpon Reihan

Halo Rei? Sapa Fhaza

143

Princess and Maid

Iya, ada apa tuan putri? Tanya Reihan


heran

Kamu pulang aja, kamu ngak usah nungguin


aku

Loh kenapa?
Ngak ada apa-apa, pokonya kamu pulang
duluan aja, mengerti?

Tapi, nanti kalau terjadi sesuatu sama tuan


putri, bagaimana?

Ngak akan terjadi sesuatu kok Rei. Kamu


lihatkan tadi, Arial itu orang baik

Tapi putri kan tanggung jawab aku, aku ngak


bisa lepas tanggung jawab atas putri

Ngak apa-apa

Princess and Maid

144

Loh, tapi kan


Rei, ini perintah. Kamu pulang aja!
ya sudahlah kalau begitu. Kalau terjadi
sesuatu cepat telpon aku yang tuan putri

iya, jangan khawatir


Tuan putri hati-hati ya, nanti kalau sudah
pulang SMS aku ya

Iya, kamu bawel banget sih


Hehe, maaf tuan putri. Kalau begitu aku
pulang dulu ya, da

iya, dada
Fhaza kembali dari toilet, dan menuju meja
menghampiri Arial yang sedang makan.

145

Princess and Maid

Ayo silahkan dimakan Za, ini enak banget


loh sahut Arial

Mm iya jawab Fhaza


Fhaza memegang garpu dan pisau dengan wajah
murung. Semetara Arial yang melihat itu langsung
menghentikan makannya.

Kenapa Za? Kamu sakit?


Ah, ngak aku Cuma ngak nafsu makan aja
Dicoba aja dulu, pasti selera makan kamu
langsung kembali

Mm iya Fhaza tersenyum datar


Rasa steak ini memang sangat enak. Tapi
anehnya Fhaza hanya makan satu potong saja. Dia
masih memikirkan Reihan. Melihat kelakuan Fhaza,
Arial merasa ada yang aneh padanya. Apa ada
Princess and Maid

146

sesuatu yang terjadi ketika Fhaza di toilet tadi?


Atau dia lagi datang bulan? Entahlah, hanya Fhaza
dan Tuhan yang tahu.

Kalo kamu udah selesai kita pulang aja,


kamu kayaknya ngak sehat

Ah? Ngak kok, aku baik-baik aja


Beneran kamu baik-baik aja?
Iya, beneran
Ngak usah Za, kita pulang aja. Lagian ini
udah malem. Ngak enak sama orang tua kamu

Orang tua aku lagi di luar kota, yang ada


cuman ada Mang Ujang, dan Mbok Ati

Tapi kan itu berarti kamu bebas keluar


malem

147

Princess and Maid

Hehe iya juga sih, ya udah. Kita pulang aja


Arial lalu memanggil

waiterss, dan membayar

bill-nya. Mereka berdua keluar dari restaurant itu.

Princess and Maid

148

DELAPAN

Pagi ini Reihan terlihat sangat kacau. Dia


terlambat bangun, karena terus terjaga menunggu
pesan dari Fhaza. Semalam dia terus memegangi
handphonenya, dan berharap ada pesan dari Fhaza.
Tapi anehnya sampai pagi ini Fhaza tidak mengirim
apa-apa.
Mungkin Fhaza terlalu asik dengan kehidupan
barunya bersama Arial, dan melupakan Reihan. Atau
Fhaza sedang sakit. Reihan hanya bisa berdoa
semoga
149

Fhaza

baik-baik saja, dan mereka

Princess and Maid

bisa

bertemu di sekolah, walaupun mereka tidak saling dan


tidak akan bertegur sapa. Tuhan, temaniku dalam
gelisah ini. Itu saja! Harap Reihan dalam hatinya.

Reihan dapat bernafas lega lagi, melihat tidak


ada yang terjadi pada Fhaza. Ekspresi Fhaza hari ini
susah ditebak. Hari ini dia menjadi pendiam. Membuat
Reihan bertanya-tanya ada apa dengan dia, tapi tidak
mungkin dia menghampiri Fhaza dan menanyakan
keadaaan Fhaza.
Reihan hanya bisa memperhatikan Fhaza dari
kejauhan, dan begitu bel jam istirahat berbunyi
seseorang

muncul

dari

balik

pintu

kelas,

dan

menghampiri Fhaza, siapa lagi kalau bukan Arial.

Princess and Maid

150

Fhaza dan Arial meninggalkan kelas, dan


Reihan hanya bisa menatapnya, hingga punggung Fhaza
tak terlihat lagi.

Reihan hanya

berdiam

diri

didalam kelas.

Menikmati bekal yang dia bawa dari rumah. Di kelas


ini hanya ada dia dan Keyla. Keyla sibuk memcatat
beberapa pelajaran yang tertinggal karena dia masih
murid baru, walaupun terkadang dia mencuri-curi
pandangan

ke

arah

Reihan,

tapi

Reihan

tidak

makan?

Keyla

menyadarinya.

Rei, kamu udah selesai


menoleh ke arah Reihan

Iya, udah. Kenapa Key?

151

Princess and Maid

Ngak, aku mau nanyain soal matematika ini


ke kamu. Kamu tahu caranya ngak?

Coba sini aku liat dulu


Reihan lalu berpindah duduk ke kursi Keyla.

Oh, ini integral. Cara kamu harus ilangin


dulu pangkatnya pake rumus integral
Reihan menjelaskan panjang lebar ke Keyla,
dan Keyla hanya menganggung pertanda dia mengerti.
Mereka

berdua

sedang

menceritakan mengapa dia

bercengkrama.

Keyla

pindah sekolah ke sekolah

ini, dan beberapa lelucon. Ini pertama kalinya Reihan


tertawa
Fhaza.

bersama
Sehingga

dengan seorang

cewek,

kecuali

sangat

ekspresi

wajah

terlihat

Reihan yang begitu canggung.

Princess and Maid

152

Bel pun kembali berbunyi, pertanda bahwa jam


istirahat selesai. Para siswa pun kembali kekelas, tak
terkecuali Fhaza.
Fhaza adalah orang pertama yang tiba di
kelas, dan melihat Reihan dan Keyla yang sedang
asik bercerita. Melihat hal itu, Fhaza yang tadinya
senang, tiba-tiba berubah menjadi ketus.
Reihan

yang

melihat

Fhaza,

langsung

memperbaiki duduknya dan meninggalkan tempat duduk


Keyla.

Bagaimana
Reihan ke Fhaza.
153

Princess and Maid

kencannya

kemarin?,

tanya

Ya, berjalan dengan lancer seperti biasa.


Kenapa emangnya nggak kok nggak ada apa-apa.

Ohya Rei, bagaimana tanggapan kamu tentang


Arial?, Fhaza bertanya dengan sangat hati-hati.

Entahlah, aku belum bisa memberi penilaian


ke dia. Terlebih lagi kalau kami belum kenal satu
sama lain., jawab Reihan.

Kalau begitu, kau harus kenal sama dia.


Nanti aku kenalkan, hahaha, Fhaza tertawa sendiri
mendengar

perkataanya.

Memperkenalkan

Reihan

kepada Arial, sepertinya itu adalah hal yang mustahil


baginya.

Princess and Maid

154

Rei,

kamu

udah

punya

pacar?,

Keyla

akhirnya melontarkan pertanyaan yang selama ini


tersarang dikepalanya.
Reihan terdiam sejenak, mencoba

mencerna

perkataan Keyla.

Rei, kok bengong?, Keyla mencoba mendesak


Reihan.

Ah? Iya kenapa Key?, Reihan pura-pura


tidak mendengar perkataan Keyla.

Aku tadi bilang, apa kamu udah punya


pacar?

Oh itu. Be belum, emangnya kenapa?


Kamu yakin belum punya pacar?
Iya, aku yakin belum punya pacar. Kenapa
emang?
155

Princess and Maid

Nggak,

soalnya kemarin aku ngeliat jalan

sama seorang cewek?, Keyla berkata perlahan.


Tiba-tiba Reihan mulai mengeluarkan keringat
dinginnya, dan degup jantungnya berdetak kencang.

Kamu mungkin salah liat. Kamarin emang aku


sempat jalan sama cewek. Tapi itu pembantu aku Si
Siti, dia minta di anter ke swalayan, jadi aku anter
deh, ujar Reihan

Tapi itu tidak seperti seorang pembantu, itu


seperti seorang cewek. Dan cewek itu adalah salah
satu siswa dikelas ini. Iya kan?, Keyla semua
pertanyaan Keyla akhirnya dikeluarkan.
Reihan hanya terdiam, dia tidak tahu harus
berkata apa. Yang ada didalam kepalanya adalah
kata-kata Fhaza, permainan ini akan berhenti kalau
Princess and Maid

156

ada

seseorang

teman

kita

yang

mengetahuinya.

Reihan tidak ingin itu terjadi, dia tidak ingin berhenti


dari permainan ini.

Rei, kamu ada hubungan apa dengan Fhaza?


Mungkin selama ini kalian berdua tidak pernah saling
berbicara, ataupun berinteraksi langsung. Tapi ketika
kalian

diluar

lingkungan

sekolah,

kalian

seperti

seorang pasangan, ujar Keyla ragu.

Kami hanya teman biasa. Tidak lebih, Reihan


kemudian meniggalkan Keyla yang masih duduk. Entah
pergi kemana.
Sampai
tidak

jam

kembali lagi ke kelas. ini pertama kalinya dia

membolos.

157

sekolah usai, Reihan

Princess and Maid

Terselip

rasa

bersalah

diwajah

Keyla.

Begitupun dengan Fhaza, dia tak henti-henti berbalik


ke arah meja Reihan, dan hal itu yang membuat
Keyla yakin kalau Fhaza dan Reihan punya hubungan
rahasia.

Cie, yang udah berani bolos sekolah, Fhaza


menggoda Reihan yang sedang melukis di kamarnya.
Sontak, Reihan pun kaget,

Kok tuan putri ada disini?, tanya Reihan


heran.

Kenapa emangnya nggak boleh ya? Kan


nggak ada tulisan dilarang masuknya?, bela Fhaza

Hehe iya sih


Princess and Maid

158

Eh,

Rei.

Kok

kamu

nggak

masuk

jam

pelajaran sih? Kamu sakit?


Reihan hanya menggeleng.

Kamu cerita dong, ayolah. Katakan padaku


biar aku akan beri kamu solusi, Fhaza berusaha
untuk membuat Reihan terbuka.
Reihan terdiam. Lama.
Dan akhirnya mulai berbicara.

Kita ketahuan katanya singkat.


Letupan dalam hati Fhaza mendadak seperti
dibanjur air dingin. Padam. Air mukanya seketika
berubah, meski ia berusaha tampil tenang.

Keyla, tahu kalo kita ada hubungan rahasia.


Dia juga tahu kalau diluar lingkungan sekolah kita
bagaikan seorang pasangan, bahkan dia pernah melihat
159

Princess and Maid

kita boncengan dengan sepedaku, sambung Reihan


lagi.
Seluruh

persendian

tubuh

Fhaza

serasa

dikunci. Kata-kata itu seolah menyulapnya menjadi


patung. Ia cuma bisa merasakan air ludahnya tertelan
seperti bola bakso yang tak sempat terkunyah.
Fhaza terdiam. Begitupun dengan Reihan. Tibatiba suasana didalam kamar Reihan menjadi Hening.
Sehening-heningnya suasana.

Ohya, dan juga Za. Saya nggak bisa ikut


kamu untuk lanjut di UI, saya mau ke Bali. Mau
belajar melukis disana, dan setelah UN nanti saya
langsung berangkat, ucap Reihan.
Lengkaplah sudah penderitaan Fhaza, Reihan
tidak akan pernah berada di sisinya lagi. Dia akan
Princess and Maid

160

meniggalkan dirinya, dan semua kenangan tentang


mereka. Kalau Reihan akan pergi setelah UN, berarti
dia hanya punya waktu dua bulan untuk menghabiskan
waktu terakhirnya bersama Reihan.
Tak lama kemudian, Fhaza
butuh

waktu

merenungi

kata

pamit pulang, dia


demi

kata

yang

menusuknya bagai hunusan pedang es. Menyakitkan


sekaligus membekukan. Membuatnya bungkam tanpa
bisa melawan.

161

Princess and Maid

SEPULUH

Hari itu Fhaza tidak datang kesekola, telepon


Arial pun tidak pernah dia hiraukan. Kehidupannya
sudah berubah sekarang, tidak ada lagi

ucapan

selamat pagi, kotak bekal, surat, dan kata-kata tuan


putri. Semuanya sudah berakhir.
Bahkan setiap kali Fhaza mengajak Reihan
ngobrol, dia selalu menghindar.
Tapi dia ingin merubah semuanya, dia tidak
ingin bersedih terus, mengurung diri di kamar, dia
ingin Reihan tahu perasaannya kepada dia.
Princess and Maid

162

Jadi, pagi itu setelah jam pelajaran pertama


selesai Fhaza baru tiba di kelasnya. Dia masuk
secara

tiba-tiba,

tanpa

mengucapkan salam

atau

apapun. Dia langsung menuju kursi paling belakang.


Berdiri didepan sang empunya kursi yang sedang
membaca buku.
Melihat ada orang yang berdiri didepannya,
dia

pun

mengangkat

kepalanya.

Dan

alangkah

terkejutnya dia ketika melihat sosok didepannya.


Reihan tidak bisa berkata apa-apa melihat sosok
dihadapannya.

Apa apa yang harus aku lakukan agar kau


memafkanku?,

orang

didepannya

itu

mengeluarkan airmata dan meniggikan suaranya.

163

Princess and Maid

mulai

Ayo,

kita

memperhatikan

bicara

sekelilingnya,

diluar

saja,

Reihan

semua

mata

tertuju

SAJA,

suara

Fhaza

padanya dan Fhaza.

TIDAK!,

DISINI

semakin meninggi.

Apa yang harus aku lakukan Rei? Katakan


apa?, dia semakin terisak.

Memaafkan?, Reihan menjadi bingung.


Jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan
tentang diriku, aku akan memperbaikinya, katanya
lagi.

Bukankah itu alasanmu untuk menyudahi ini?


BUKANKAH
TIDAK

ITU

KULIAH

JUGA

ALASANMU

UNTUK

BERSAMAKU?,

Fhaza

memberontak.
Princess and Maid

164

Ayo kita bicara diluar Za


TIDAK!!!, disini saja tugasnya
Semua mata tertuju pada mereka berdua,
berbagai pernyataan dan desas-desus mulai terdengar.

Bukan itu Za, Reihan memberanikan diri


berbicara.

Ini sudah bukan permainan lagi bukan? Jika


aku ikut denganmu kuliah, dan mengambil semua
sebelumnya diputuskan, ini bukan permainan lagi. Tapi
ini sudah berubah menjadi titik pengambilan keputusan
yang akan merubah hidupku. Ayo kita bicara diluar
Reihan menarik tangan Fhaza keluar.

Siapa yang akan melakukannya untukku?


Fhaza melepaskan tangan Reihan.

165

Princess and Maid

Siapa yang akan datang menjemputku nanti


di malam hari? Mendengarkan semua keluhanku?
Meyemangatiku dengan gigih? Dan melindungiku dari
apapun? SIAPA YANG AKAN MELAKUKANNYA
REI???!!!!

SIAPA? Fhaza

menggoyang-goyangkan

tubuh Reihan.

Pasti ada orang yang akan melakukannya


untukmu, percayalah. Akan ada banyak orang disana
Reihan mencoba menenangkan Fhaza.

Ayo kita bicar diluar Reihan menyeret Fhaza


ke pintu.

Apa kau membenciku? Fhaza memberontak


hingga pegangan Reihan terlepas.

Tidak, aku tidak membencimu


Kalau begitu, apa kau mencintaiku?
Princess and Maid

166

Sekarang, mari kita keluar dulu Reihan


menuju pintu, tanpa memedulikan Fhaza.

Itu berarti kau membenciku


Dengar

Za,

kalau

aku

pergi

kuliah

bersamamu aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku


tidak sepintar kau, otakku tidak akan sampai. Dan
pada akhirnya aku tidak memiliki tujuan dan sebuah
alasan untuk kuliah, Reihan menjelaskan, sekarang
sepertinya matanya akan mengeluarkan butiran air.

Tapi aku aku aka nada disana, Fhaza


menatap Reihan dalam.

Itu bukan sebuah alasan Za


Kalau begitu, jadikan aku sebagai alasanmu,
Fhaza tidak bisa lagi menahan airmatanya. Kaki

167

Princess and Maid

sudah tidak bisa berdiri, dia pun akhirnya tumbang,


dan berlutut di lantai.

Za,

ini

bukan

lagi

permainan,

Reihan

mencoba menenangkan Fhaza.

Saat kau ada didekatku, aku akan menjadi


diriku sendiri. Tapi saat kau tidak ada didekatku aku
menjadi orang yang berbeda, Fhaza memeluk Reihan
erat.
Semua orang dikelas menjadi diam, bahkan
orang dikelas lain pun mengintip dari balik jendela.

Princess and Maid

168

Epilog

4 tahun kemudian

Stasiun, jam 4 sore


Reihan memperhatikan isi surat yang ada
ditangannya, dibimbang apa yang akan dialakukan
selanjutnya. Jadi dia memutuskan untuk berkeliling
tempat kelahirannya ini sambil mencari inpirasi untuk
melukis.
Reihan berjalan seperti orang yang tersesat,
rupanya

169

sudah

banyak

Princess and Maid

yang

berubah

ditempat

kelahirannya ini, dan tiga tahun adalah bukan waktu


yang cepat untuk merubah semua.
Dia meperhatikan jalan-jalan di

kompleksnya,

warung nasi Mang Supri sudah tidak. Mungkin


warung itu digusur oleh pembangunan apartemen. Dia
masih

menatap

bangunan

sekelilingnya,

tanpa

memperhatikan jalannya.

Aduh.
Reihan menabrak seseorang, dia kembali fokus
di jalannya.

Maaf, saya tidak melihat Anda, ini buku


Anda,

Reihan

memunguti

buku

orang

itu

dan

memberikannya.

Reihan?, Anda Reihan kan?, Orang itu


menyebut namanya.
Princess and Maid

170

Anda mengenalku?, tanya Reihan bingung.


Tentu saja, kita teman satu SMA dulu.
Kamu mungkin udah lupa sama aku. Kinalin aku
Dina, teman duduknya Fhaza, Dina menyalami tangan
Reihan.

Ohya, aku ingat sekarang. Kamu bagaiman


kabarnya?, tanya Dina.

Baik, kamu?, Reihan bertanya balik.


Baik juga, Fhaza gimana kabarnya?
Reihan tidak menjawab.

Ohya Rei, kamu tahu tidak. Dari dulu aku


sudah tahu kalau kamu dan Fhaza

itu punya

hubungan khusus, aku pernah melihat kalian makan di


warung nasi. Nah, di warung nasi belokan itu, Dina
menunjuk bekas warung nasi Mang Supri.
171

Princess and Maid

Terus, besoknya. Aku beritahu Fhaza. Tapi


Fhaza memohon padaku kalau tidak memberitahu
siapapun bahkan memberitahumu, mugkin dia tidak mau
kalau hubungan kalian diketahui banyak orang. Jadi
aku menuruti maunya lanjut Dina lagi.
Tiba-tiba

detak

jantung

Reihan

berhenti,

sekarang yang ada dipikirannya ada Stasiun Kereta,


dia harus kesana, secepatnya. Diliriknya jam di
tangannya, pukul 4 lewat 10 menit.

Maaf ya, Din aku harus pergi sekarang.


Makasih ya Din, Reihan menghentikan taksi di
jalan.

Rei

tunggu,

kita

belum

betukar

nomor

telepon
Reihan tidak memperdulikan Dina.
Princess and Maid

172

Dia segera naik taksi dan menuju stasiun.

Reihan mencari kereta dari Jakarta, tapi dia


tidak menemukan kereta itu. Seharusnya kereta itu
sudah itu ada sejak satu jam yang lalu.
Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari
belakang. Fhaza.

Hai?, itu adalah kata pertama Fhaza untuk


Reihan sejak empat tahun tidak pernah berhubungan.

Hai juga, jawab Reihan.


Mereka saling berpandangan, saling betatapan,
tatapan rindu, rindu yang begitu dalam, rindu antara
seorang puntri dan pelayannya, rindu dua orang

173

Princess and Maid

sahabat, rindu dua orang tetangga, dan rindu dua


orang kekasih.

Rei,

waktu

aku

di

kampus,

aku

sudah

memutuskan untuk membuat permainan baru, sahut


Fhaza.

Ha?

Permainan

apa

lagi,

nada

Reihan

seperti orang yang sudah capek untuk bermain.

Jadi, permainannya ditukar. Sekarang,


kamu yang jadi rajanya dan aku yang jadi
pelayannya. Bagaimana?, sahut Fhaza
Reihan berpikir sejenak
Boleh juga, ya sudah kalau begitu aku
setuju
Hahahahaha Fhaza tertawa lepas.
Princess and Maid

174

Kenapa kau tertawa?, tanya Reihan


heran.
Karena aku hanya bercanda, goda
Fhaza.
Bercanda apanya? Pokoknya sekarang
aku adalah seorang raja, dan kamu adalah
pelayanku. Titik
Fhaza menutup telinganya dengan kedua
tangannya.

175

Princess and Maid

Tentang Penulis
Dinda

Resky

Jannatul

Gaisi atau yang akrab disapa


Dinda, lahir tanggal 03 Oktober
1996. Dia adalah anak kedua dari
tiga bersaudara.
Cewek Libra ini merupakan
sosok yang pintar, mandiri, dewasa, agak pendiam seperti sifat
libra lainnya.
Meski masih penulis amatir, tapi novel ini merupakan
buku kedua yang diterbitkan. Buku pertamanya yaitu sebuah
autobiographi yang berjudu Mythology of Me
Dinda ini paling hobby travelling, olahraga, dan
nonton.Kalau ingin menghubuninya silahkan hubungi di
Email: gaisidinda@gmail.com
Twiter: @dinda_gaisi

Princess and Maid

176

Anda mungkin juga menyukai