Anda di halaman 1dari 2

SEARS

Sears, Roebuck and Company adalah nama toko serba ada berantai asal Amerika


Serikat yang didirikan pada tahun 1886. Pendirinya bernama Richard Sears dan Alvah
Roebuck. Di Kanada, Sears memakai nama Sears Canada, sedangkan di Meksiko memakai
nama Sears Mexico. Perusahaan ini berkembang dari bisnis menjual barang melalui
pos menjadi pedagang eceran terbesar di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-20.
Sears dikenal orang berkat sistem penjualan melalui katalog produk yang
diterbitkannya. Namun penerbitan katalog dihentikan tahun 1993 akibat angka penjualan dan
keuntungan yang terus menurun. Katalog yang masih diterbitkan hanya katalog edisi khusus,
dan katalog Natal yang disebut Sears Wishbook.

Masa Kejayaan Sears


Sears pernah menjadi perusahaan ritel terbesar di Negeri Paman Sam. Pada masa
kejayaannya, Sears adalah Walmart dan Amazon di era saat itu.Dibentuk pada 1886 oleh
agen stasiun kereta api Richard Sears, perusahaan mulanya bergerak di bisnis jam tangan
bisnis di North Redwood, Minnesota. Kemudian, Sears pindah ke Chicago pada 1887, dan
mengajak pembuat jam Alvah Roebuck menjadi rekannya. Pada 1896, Katalog Sears
Roebuck menjadi yang pertama menjual jam tangan dan perhiasan.
Katalog Sears adalah cara banyak warga Amerika mulai membeli barang-barang yang
diproduksi secara massal. Itu adalah perubahan besar bagi masyarakat yang tinggal di
wilayah perdesaan untuk memenuhi kebutuhan orang lain, sekaligus keluarganya.Pada tahun
1999, posisi Sears digantikan oleh Home Depot di bursa saham Dow Jones. Sears dan Kmart
akhirnya bergabung untuk membentuk Sears Holdings pada 2005.
Saat itu, Eddie Lampert, Chairman sekaligus pemegang saham terbesar Sears
menyerahkan jabatan CEO-nya sebagai bagian dari persyaratan penjualan saham. Alhasil,
Perusahaan dijalankan oleh tiga pucuk pimpinan sekaligus. Saat itu, mereka memiliki 3.500
toko

Penyebab Kegagalan Sears


1. Tidak fokus pada inti bisnis
Kesalahan strategis pertama dibuat pada tahun 1981 di mana Sears saat itu dipegang
oleh Roebuck & Co. memberanikan diri keluar dari bisnis inti ritelnya dan beralih ke layanan
keuangan dan real estate. Ia membeli perusahaan sekuritas Dean Witter Reynolds dan operasi
real estat Coldwell Banker. Masalahnya adalah usaha bisnis baru ini memiliki sangat sedikit
sinergi dengan bisnis ritel inti Sears. Selain itu, strategi yang salah arah ini memberikan
peluang bagi pesaing perusahaan seperti Macy’s Inc., Wal-Mart Stores, dan Home Depot Inc.
- untuk memasuki pasar Sears.
2. Merestrukturisasi operasi kepada orang yang kurang berpengalaman di ritel
Pada 2006, Sears melakukan kesalahan kedua. Dengan merestrukturisasi operasinya
menjadi beberapa unit yang dijalankan oleh orang-orang dengan sedikit pengalaman pada
bidang ritel. Sehingga tidak mengherankan kebijakan ini ditakdirkan gagal, sebagaimana
dibuktikan oleh hasil keuangan perusahaan di tahun-tahun berikutnya. Dalam 12 tahun
terakhir, Sears membuat kesalahan strategis ketiganya, yakni menjual merek legendaris
seperti Lands End. Kemudian, toko-toko perusahaan kehilangan merek dan keuntungan skala
besar yang pernah dinikmati oleh perusahaan. Pada awalnya, penjualan toko terbatas pada
lokasi yang tidak menguntungkan untuk merampingkan nilai operasinya, termasuk 46 toko
hanya dalam tahun 2012 saja. Pada tahun 2013, mereka mencoba melakukan penjualan yang
diperluas hingga mencakup toko-toko yang menguntungkan untuk menopang situasi
keuangannya.
3. Gagal berinovasi
Sementara itu, Sears juga gagal memperbarui model ritelnya. Sears telah kehilangan
sekitar 10 miliar dollar AS sejak 2012. "Penjualan perusahaan turun 60 persen selama periode
itu. Pada saat yang sama, perusahaan menutup ratusan toko. Toko yang belum ditutup malah
tidak dirawat dengan baik yang menyebabkan konsumen melaporkan tingkat kepuasan yang
menurun dengan cepat di toko mereka," sebut Murillo Campello, Profesor Keuangan di SC
Johnson College of Business Cornell.
4. Mengabaikan kesejahteraan karyawan
Lalu datanglah kesalahan strategis keempat, yakni ancaman konstan penghentian
karyawan karena ekpektasi penjualan yang tidak realistis, kurangnya kolaborasi, dan
keterlibatan Amazon.com yang masuk ke daftar pesaing yang ingin mengambil pelanggan
Sears. Banyak kesalahan strategis yang menjauhkan perusahaan ini dari pelanggan dan
karyawannya, dan para pemimpin Sears tampaknya telah membuat semua kesalahan itu.
Mereka menyia-nyiakan sumber daya perusahaan yang membuang banyak uang untuk hal
buruk, dan mereka mengabaikan kebutuhan karyawan, demikian kompetisi persaingan Sears

Kondisi Sears Saat Ini


Sears tercatat menjadi perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat sebelum diambil
alih oleh Walmart pada era 1980-an. Perusahaan mengajukan permohonan pailit setelah
dilaporkan tidak dapat memenuhi pembayaran USD134 juta.
Perlindungan menunda kewajiban perusahaan AS kepada kreditornya, memberikan
waktu untuk mengatur kembali utangnya atau menjual bagian-bagian bisnisnya. Eddie
Lampert yang merupakan pemimpin eksekutif perusahaan, dan investor terbesar telah
berusaha untuk merestrukturisasi utangnya untuk menghindari kebangkrutan.
Dalam sebuah pernyataan, dia berkata: "Selama beberapa tahun terakhir, kami telah
bekerja keras untuk mengubah bisnis kami dan membuka kunci nilai aset kami. Meskipun
telah membuat kemajuan, tapi rencana kami belum memberikan hasil yang diinginkan,".
Akhirnya Sears mengumumkan pengajuan kebangkrutan perusahaan, diikuti dengan
menutup 142 toko yang tidak menguntungkan pada akhir tahun ini. Hal ini setelah Sears
menutup 46 toko yang diumumkan sebelumnya pada November.

Anda mungkin juga menyukai