Anda di halaman 1dari 7

Te mp e s t , I n c

Pendahuluan dan Permasalahan


Bill Jennings yang semula menduduki jabatan sebagai activity-based
project manager pada Tempest, Inc. ditunjuk oleh CEO Tempest Inc., Joe
Smith, untuk menjadi capital spending manager (manaje belanja modal!
yang betanggung ja"ab atas peencanaan dan penga"asan anggaan
modal peusahaan yang benilai #$%& juta, suatu posisi yang sangat
bepengauh dalam nadi gup peusahaan. Tempest Inc. sendiri
merupakan suatu perusahaan manufaktur yang sangat besar di
Eropa yang memproduksi detergen dan cat dengan lima anak
perusahaan yang tesebar diantaranya dua di Eropa, dua di Asia
dan satu di Amerika. 'eusahaan telah beada dalam industi ini lebih
dai () tahun (pada saat kasus ini dibukukan! dengan penjualan lebih
dai #$ juta. Selama bebeapa dekade, perusahaan ini menjadi
pemimpin pasar dalam berbagai kategori produk dengan
reputasi yang tak tergoyahkan yang ditopang oleh instalasi
produksi mutakhir yang menghasilkan produk berkualitas tinggi,
inovatif, tidak mudah disaingi dan meskipun dengan harga
permium. Perusahaan memang memilih untuk berfokus pada
teknologi baru, tentunya hal ini membawa konsekuensi investasi
modal yang tidak sedikit dan bahkan meskipun tingkat
pengembalian lebih kecil dari biaya modalnya, proyekproyek
berteknologi tinggi tersebut tetap disetujui oleh board !sesuatu
yang sangat diperhatikan divisi keuangan, permasalahan arus
kas".
Tempetst, Inc. menjedi peusahaan dengan kesuksesan yang lua biasa
seolah*olah dan measa tidak memiliki masalah, dan sebenanya itulah
masalahnya. 'emasalahan dia"ali dengan poses pembahasan
penganggaan modal yang sangat panjang dan membosankan bagi
kebanyakan oang di Tempest. 'oses dia"ali dengan pengajuan usulan
in+estasi untuk masing*masing poyek oleh anak pesuahaan yang haus
diteima kanto pusat pada bulan Juli dan ,gustus, kemudian
dipesentasikan oleh masing*masing CEO anak peusahaan dalam apat
akhi tahunan di bulan -esembe. -an taget in+estasi modal ditentukan
dan disesuaikan dengan pesentase pendapatan. 'oses tidak behenti
di sini, di a"al Januai pun masih ada negosiasi dan lobi*lobi untuk
peubahan alokasi sumbe daya dan penetapan taget dan beakhi
pada bulan .ebuai dengan ditetapkannya taget /nal. Suatu gambaan
poses yang sangat panjang yang dapat menjadi masalah potensial bagi
peusahaan dalam bemanu+e.
,nggapan bah"a peusahaan sebagai peusahaan yang tidak tesaingi
mulai goyah. 'oduk*poduk dengan kualitas yang sama dengan Tempest
dan dengan haga yang lebih muah mulai masuk ke pasaan. 'oduk
tesebut dihasilkan oleh peusahaan skala egional yang elati0 kecil.
-itambah lagi, ten konsumen yang menginginkan suatu poduk yang
unik dimana dai skala ekonomis poduksi tidak dapat dipenuhi oleh
Tempes. #an celah pasar tersebut mampu dimenangkan oleh
pesaing baru yang mampu menghadirkan produk yang highly
customised service yang tidak dapat dipenuhi oleh instalasi
produksi Tempes yang berskala besar. Secaa head to head,
peusahaan egional ini bukan meupakan ancaman. 1amun ketika
bebeapa peusahaan ini melakukan mege dan mengkonsolidasikan
2kesaktian3 meeka, maka menjadi suatu ancaman yang besa bagi sang
aksasa, Tempest. -an tebukti, untuk petama kalinya dalam 4) tahun,
penjualan mengalami stagnasi.
Pembahasan dan Analisis $trategi
-engan model penganggaan sepeti dijelaskan di atas, tentunya
langkah peusahaan akan tesandea oleh lamanya poses
penganggaan, subyekti/tas penganggaan (lobi*lobi yang
mengandalkan pengauh!, dan oientasi stategi yang hanya be0okus
pada teknologi mutakhi. 'eusahaan measa mapan dan sangat pecaya
dii dengan pangsa pasa yang meeka miliki. Tempest juga lupa bah"a
aspek konsumen memegang peanan yang sangat penting dalam
kelangsungan bisnis meeka dimana ketika peusahaan tidak peka
tehadap ten keinginan dan kebutuhan konsumen, maka pangsa pasa
yang dimiliki pasti akan diebut oleh pesaing yang mampu mena"akan
apa yang dibutuhkan konsumen.
'embahasan dimulai dai eaksi atas ancaman yang muncul dai
pesaing. -engan mampu menghadikan poduk yang highly customised
service dengan kualitas yang sama dengan poduk yang dihasilkan
Tempest, pesaing mampu meebut pangsa pasa yang ada yang
tentunya luput dai analisis stategi Tempest. Telebih jika pesaing
tesebut melakukan mege dan mengkonsolidasikan 2kesaktian3 yang
dimiliki dengan peusahaan lainnya. 5enapa dalam hal ini Tempest
ke"alahan 6 Tempest memproduksi produk dengan skala besar
yang mana secara ekonomis tidak mampu mengakomodir tren
keinginan konsumen yang menghendaki produk highly
customised service. Proses penganggaran modal yang begitu
panjang hanya menghasilkan project yang berorientasi pada
teknologi mutakhir, yang ujungnya hanya meningkatkan
kapasitas dan e%siensi produksi serta kualitas yang memang
seharusnya dipenuhi, atau secara %loso% menjadi get bigger
bukan get better. #engan investasi modal yang sangat tinggi,
tentu saja biaya depresiasi yang dihadapi juga besar. 7al ini
sepeti buah simalakama bagi peusahaan ketika peusahaan
dihadapkan dengan pesaingan haga dai kompetito, maka mau tidak
mau peusahaan tidak bisa menaikkan haga dan haus
mempetahankan haga seendah mungkin aga tetap memiliki nilai
lebih (menggeus majin laba!. #isisi lain perusahaan dihadapkan
dengan potensi biaya penyusutan yang sangat tinggi sebagai
akibat investasi modal yang sangat besar. &etika kinerja
perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau
meningkatkan '(I !return on investment) '(TA * '(E" untuk
menjaga kinerja keuangan agar tetap mengorbit pada target,
penjualan harus ditingkatkan baik dengan ekspansi pasar
maupun meningkatkan harga jual !opsi menaikkan harga tidak
mungkin", atau menurunkan biaya operasi termasuk depresiasi.
+aka salah satu solusinya adalah menurunkan investasi modal
dan memangkas anggarananggaran yang tidak perlu
!pengetatan".
$trategi yang ada perlu direvisi dari expansion focus ke
improvement focus. 'oyek*poyek yang diajukan dalam poposal
anggaan die+aluasi dan disaing bedasakan penilaian dai bebagai
aspek yang secaa konket diimplementasikan dalam bentuk +alidasi.
8alidasi ini meupakan tindak lanjut dai refocusing capital spending
yang juga meupkan solusi atas pemasalahan poses penganggaan
yang selama ini menyandea manu+e stategi peusahaan. Tentu saja,
dengan adanya peubahan dalam pola dan kiteia poses penganggaan
ini timbul gejolak dalam intenal gup peusahaan. Timbul bebagai
petanyaan sepeti, ,pakah belanja modal untuk poyek akan
dihentikan6 'oyek apa saja yang akan didanai6 Bagaimana
mengkomunikasikan hasil kepada dieksi 6 ,pakah poyek hanya dinilai
bedasakan aus kas yang didiskontokan 6 ,pakah penekanan hanya
be0okus pada nilai yang dibeikan kepada konsumen, penjualan atau
kaya"an 6 ,pakah ada dispaitas mana yang lebih penting 6 Bagaimana
jika gagal 6
Proyek yang diajukan dalam proposal penganggaran tidak lagi
diterima begitu saja dengan hanya mempertimbangkan
persentase dari penjualan. Proses penganggaran mulai
melibatkan evaluasi yang tidak hanya menitikberatkan pada
aspek keuangan dan teknologi, tetapi juga mempertimbangkan
aspek lain yang bernilai. ,ilai tersebut didasarkan pada empat
perspektif yaitu perspektif pelanggan, pemegang saham
!keuangan", proses bisnis internal serta inovasi dan
pembelajaran. Inti dari keempat perspektif tersebut sebenarnya
adalah bahwa perusahan harus selalu berusaha untuk
meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya. &inerja tersebut
tidak hanya diukur dari aspek keuangan saja, tetapi juga harus
memperhatikan aspek nonkeuangan agar terjadi
keseimbangan.
9ang dilakukan Tempest dalam meespon dan menemukan 0omulasi
poses penganggaan yang beimbang, obyekti0 dan 2benilai3 sudah
ideal. Setiap poyek yang diajukan die+aluasi bedasakan 2nilai3 yang
dilihat dai empat pespekti0 yaitu pespekti0 pelanggan, pemegang
saham (kineja keuangan!, poses bisnis intenal, seta ino+asi dan
pengembangan. Setiap poyek yang diajukan oleh diektu*diektu
diangking bedasakan 2nilai3 tadi oleh Capital Evaluation Committee
(CEC! yang dibentuk masing*masing anak peusahaan. 'oyek*poyek
yang telah diangking tesebut kemudian diajukan ke kanto pusat
Tempest untuk dilakukan pemeingkatan pada apat akhi tahunan.
1ampak jelas bah"a dengan peubahan pola poses penganggaan
tesebut, anggaan pengeluaan modal menuun dai nilai sebelumnya
#$%& juta menjadi #((4 juta (dicadangkan untuk :eksibilitas menjadi
#(&) juta!. Terlihat juga bahwa proses penganggaran terdahulu
yang mengakomodir seluruh proyek dengan memprioritaskan
pendanaan pada proyekproyek di wilayah Eropa merupakan
suatu kebijakan yang kurang bijak. Setelah diangking bedasakan
empat pespekti0 tesebut, poyek*poyek di ,sia yang sebelumnya di
ba"ah standa, kini menjadi sangat layak untuk didanai dan menggese
posisi poyek di "ilayah Eopa. Jumlah poyek yang diajukan dalam
poposal juga mengalami penuunan dalam kuantitas kaena telah
tesaing melalui pemeingkatan 2nila3 oleh CEC. 7al ini membei uang
yang lebih banyak untuk mendiskusikan poyek*poyek tesebut lebih
dalam.
&esimpulan
Balanced Scorecard !-$." telah digunakan secara tepat dalam
menyelesaiakan masalah proses penganggaran pada Tempest
Inc yang merupakan sumber dari permasalahan perusahaan.
'oses penganggaan yang sebelumnya betele*tele, tidak e0ekti0, 0okus
yang tidak jelas, tidak memiliki indikato e+aluasi poyek yang jelas,
subyekti0, seta tekesan lia telah menyandea kelincahan peusahaan
dalam melakukan manu+e*manu+e stategi untuk menghadapi
pesaingan yang selalu beubah. -engan BSC, maka setiap poyek yang
diajukan untuk didanai 2disaing3 telebih dahulu menggunakan 2nilai3
yang dide/nisikan dalam empat pespekti0 yaitu pelanggan, pemengang
saham (kineja keuangan!, poses bisnis intenal seta ino+asi dan
pembelajaan. Setiap poyek dinilai bedasakan sebeapa besa poyek
tesebut membeikan kontibusi tehadap keempat pespekti0 tesebut
dimana meupakan indikato yang seimbang yang tidak hanya
menekankan aspek keuangan, tetapi juga non*keuangan. $uatu
keseimbangan yang sangat dibutuhkan Tempest, Inc. untuk
dapat tumbuh dan bergerak lincah menghadapi lingkungan
persaingan yang dinamis. #engan kata lain untuk meningkatkan
kinerja tidak harus dengan belanja modal yang besar, tetapi
lebih pada ukuran bagaimana suatu proyek tersebut akan
memberi nilai tambah dilihat dai sisi keuangan, poses bisnis intenal,
pembelajaan dan petumbuhan, dan pespekti0 pelanggan. Jadi, poyek
yang diajukan untuk didanai hendaknya memiliki kiteia tesebut,
tentunya dengan sko yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai