MANAJEMEN STRATEGIK
Oleh kelompok 1:
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
D A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
E B Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Bahkan keluarga yang memilki kondisi keuangan yang lebih akan
mengasuransikan semua yang asset yang mereka meliki untuk meninimalisir
apabila adanya kesalahan manajaemen. (Herlambnag, 2012)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. BERPIKIR STRATEGIS
Pemikiran strategis melibatkan dua proses yang berbeda perencanaan dan
pemikiran Perencanaan strategis melibatkan analisis masalah serta melibatkan
pembangunan sistem dan prosed sedangkan pemikiran melibatkan sintesis
dan mendorong pemikiran yang intuitif, inovatif dan kreatif di semua tingkat
organisasi.
Pemikiran strategis berkaitan dengan berpikir dalam cara baru untuk
bersaing dalam iingkungan ambigu dan kompetitif Bukannya direncanakan.
tetapi strategi muncui dari waktu ke waktu Sementara itu secara tradisional
strategi adalah tentang membangun posisi bertahan jangka panjang atau
keunggulan kompetitif berkelanjutan Kemampuan untuk berpikir secara
strategis memerlukan pengembangan dari konsep berpikir, kemampuan
berpikir. gaya berpikir, dan teknik berpikir. Makin besar jumlah total dari
pemikiran strategis dan pemikir strategis dalam organisasi, lebih mudah dan
efektif organisasi dapat merespons untuk mengambil keuntungan dari
perubahan yang terjadi di ingkungan bisnis saat ini.
Karakteristik umum dari pemikiran strategis yang disebutkan oleh
sejumlah literatur adalah visioner, kreatif, dan sintetis. Karakteristik lain yang
disebutkan oleh beberapa literatur adalah analitis. konseptual, divergen, dan
sistematis. Pemikiran strategis sebagai proses berpikir tentang sebuah
organisasi dan bagaimana cara mengembangkan strategi yang meliputi visi.
kreativitas. fleksibilitas dan kewirausahaan Pemikiran strategis sebagai
kreatif, sintesis dan intuitif. Pemikiran strategis sebagai sintetis, kreatif, dan
divergen Pemikiran strategis sebagai analitis, konseptual dan visioner
Berpikir strategis membutuhkan pengetahuan dan keterampilan sintesis
Pemikiran strategis meliputi lima unsur yaitu:
a. Memiliki sistem perspektif
b. Menjadi fokus
c. Berpikir tepat waktu.
d. Menjadi hipotesis-driven
3
e. bertindak dengan cara cerdas oportunis
Peran pemikiran strategis sebagai pemberi inovasi dan anggota masa
depan yang baru dan sangat berbeda yang dapat menyebabkan perusahaan
mendukung kembali strategi inti dan industrinya Berpikir strategi sebagai
cara untuk memperbaiki masalah strategis, perlu dicari strategis rasional dan
konvergen dengan proses berpikir kreatif dan konvergen, serta pembahasan
kerja konseptual pemikiran strategis yang terdiri dari pemikiran sistem,
kreativitas, dan visi.
Pemikiran strategis penting untuk pengembangan strategi dan manajemen
strategik dan memberikan kontribusi untuk output perusahaan. dan
profitabilitas Hubungan antara strategi dan kinerja yang disetujui oleh studi
kasus longitudinal pada ukuran kinerja bisnis dan dampak pada strategi.
4
klarifikasi visi, misi, sasaran, serta perumusan strategi yang didasarkan pada
penilaian yang realistis tentang lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
serta eksternal (peluang dan ancaman) organisasi. Berikut tahapannya
a. Menjelaskan visi, misi. sasaran, dan strategi organisasi
1. Bagaimanakah visi Anda tentang masa depan?
2. Apakah tujuan dasar yang hendak dicapai oleh organisasi Anda?
3. Program dan kegiatan inti apa yang digunakan organisasi Anda
untuk mencapai misinya?
b. Melakukan penilaian kekuatan-kekuatan dan kelemahan- kelemahan
internal organisasi serta ancaman-ancaman peluang eksternalnya.
(Lakukan analisis SWOT).
1. Apakah kekuatan dan kelemahan organisasi di bidang
kepemimpinan. keanggotaan, staf, serta sumber dayanya yang akan
berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan advokasi?
2. Faktor-faktor eksternal apa yang berpotensi menghambat
organisasi atau malah melancarkan misinya?
c. Mendefinisikan dan memilih strategi yang tepat Berdasarkan kekuatan
dan kelemahan internal organisasi. serta ancaman dan peluang yang
ada di lingkungan eksternal. seperti prospek yang dimiliki organisasi
untuk memperjuangkan aspirasinya?
d. Mengembangkan strategi. Apakah tujuan dan sasaran-sasaran?
1. Apakah tujuan dari sasaran-sasaran?
2. Apakah hasil yang Anda harapkan?
3. Program-program apa yang akan dirancang dan proyek atau
kegiatan spesifik apa yang diperlukan untuk mendukung masing-
masing program itu?
e. Menaksir hasil-hasil yang sudah dicapai
1. Apa saja hasil yang telah dicapai?
2. Bagaimana mengevaluasi usaha-usaha ?
3. Penyesuaian apa saja yang diperlukan untuk strategi ? Apa saja
hasil yang telah capai?
f. Mengevalusi dampak sosial advokasi.
5
1. Dampak terhadap kebijakan sudahkah ada perubahan atau
penyusunan UU atau kebijakan baru yang lebih adil atau efektif?
2. Dampak terhadap proses sudahkah proses pengambilan keputusan
menjadi lebih terbuka. partisipatoris dan akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan)?
3. Dampak pada masyarakat sipil apakah masyarakat sekarang tebih
memahami proses-proses politik? Apakah mereka lebih
terorganisasi dalam menuntut pemerintah agar lebih akuntabel dan
responsif?
E. TAHAPAN BERPIKIR STRATEGIS
Berpikir strategis dilaksanakan berdasarkan beberapa tahap sebagai
a. Pada tahap pertama dibahas faktor-faktor umum yang berpengaruh,
seperti komplikasi kepentingan kita dan kepentingan lawan. baik langsung
maupun tidak. Selanjutnya, kita harue mencari faktor destabilisator yang
dapat mengganggu, termasuk keadaan kebatinan kita dan lawan pada saat-
saat tertentu Hal ini menyangkut pula unsur kepekaan yang ada, seperti
unsur SARA dan stereotip etnis bangsa kita Selanjutnya, faktor yang juga
harus diperhitungkan adalah sebab musabab pertikaian dan konflik,
sejarah, faktor-faktor sosiologis, serta penentuan posisi berikut dan
pemetaan kekuatan media massa.
b. Pada tahap kedua dianalisis kepentingan, kita dihadapkan dengan
kepentingan lawan serta konsekuensi bagi para pihak. Pada tahap ini, para
pemimpin mulai menghitung kekuatan yang dapat digelar dan dikerahkan,
merencanakan hubungan dan komunikasi merencanakan kebutuhan
logistik personel dan cadangannya. serta memilih waktu yang tepat (pagi-
siang. terang- gelap. dan lainnya) termasuk perencanaan dukungan
kesehatan dan dukungan masyarakat.
c. Tahap ketiga merupakan tahap yang penting karena pada saat in
pemimpin sudah mulai membuat gambaran skenario kemampuan
menggelar. mengerahkan, dan melibatkan kekuatan sesuai konteks
pertentangan, friksi, aksi reaksi, serta kekerasan dalam variabel dan
intensitas yang berubah-ubah. Tahap ini adalan tahap yang menentukan
6
karena semua taktik. tipu daya. dan dismentri termasuk ketidaksanggupan
dikeluarkan Selanjutnya. dibuat analisis statis serta tingkat kewaspadaan
dan kesiapan
d. Pada tahap ini kita menghadapkan kemampuan kekuatan dala
melaksanakan tugas generik terhadap lawan Sementara itu. tugas- tugas
generik adalah mampu mengorganisasi, mendapatkan informasi,
menempatkan pasukan memproyeksikan kekuatan menggunakan dan
menggerakkan kekuatan, menjamin keamanan sendiri. bertempur.
mendapatkan dukungan, mampu bergerak lepas-libat. mampu
melaksanakan manuver penyimpangan serta mampu melaksanakan
manuver mediatik
e. Tahap kelima merupakan tahap lanjutan, di mana para pemimpin dapat
memilih cara bertindak dengan selalu memperhatikan apa 20g akan
dilakukan lawan jika sudah atau belum mengetahui niat yang terkandung.
Selain itu, cara bertindak harus pula diukur dengan prinsip
peperangan/perjuangan dan masalah peka lain, seperti evaluasi,
kegagalan, aksi media massa risiko, dan biaya. Sangatlah penting bagi
para pemimpin dan pejuang untuk selalu mengembangkan sikap
kewaspadaan dan kesiapan Kewaspadaan berarti pemimpin sadar akan
keadaan krisis dan kritis yang tengah melanda sehingga dapat segera
bereaksi dengan tepat akibat kesiapan yang telah dimiliki. Kewaspadaan
dapat dikembangkan dengan membangun sistem monitoring dan analisis
sehingga para pemimpin dapat sekurangnya meramalkan perkembangan
yang akan terjadi dan mendeteksi permulaan yang tidak diharapkan
Sementara itu, kesiapan adalah sikap dasar yang dilatih untuk dapat
berada pada situasi krisis serta melaksanakan manajemen krisis dengan
tepat.
7
pertanyaan yang dapat membuat manajemen langsung sadar dan berpikir
bebas. Yaitu:
1. Bisnis apa yang tidak boleh dimasuki?
Pertanyaan ini mengimplikasikan bahwa rencana yang telah kita
putuskan dapat saja menghasilkan sesuatu yang negatif sehingga pertu
dikaji kembali secara hati-hati dan menyeluruh Bisnis apa yang tidak
boleh kita masuki? sebelum suatu rencana dijalankan.
2. Dengan pengetahuan yang ada saat ini, apakah kita akan memasuki
bisnis itu sekarang?
Pertanyaan ini akan membuat kita benar-benar mengena bisnis yang
dijalankan. Pertanyaan-pertanyaan Drucker membantu manajer
melepaskan fantasi-fantasi optimis mereka mengenai taba masa
depan. Pertanyaan ini mendorong mereka untuk menghadapi
kenyataan pahit. Drucker menunjukkan bahwa model, paradigma,
konsep analitis, dan daftar tentang strategi mungkin membantu, tetapi
tidak cukup. Pelajarannya adalah apakah Anda mengajukan
pertanyaan yang tepat? Sudahkah Anda masuk ke esensi dari
masalah? Apakah Anda sudah membebaskan orang untuk menghadapi
kenyataan dan berurusan dengan pilihan-pilihan strategis yang
mungkin tidak menyenangkan?
b. Teknik membingkai dan menyederhanakannya untuk keper- luan review
dan pengaturan.
Manajemen harus mulai memikirkan sumber daya manusia yang
berpengetahuan tinggi dan pada gilirannya akan membuat daya kreativitas
dan inovasi perusahaan meningkat Hal ini akan mengantarkan perusahaan
dalam mencapal manfaat kompetitif. Manajemen belajar bahwa
keberhasilan strategis bergantung pada minimalnya arahan otoriter dan
mendorong berbagi pengetahuan dan kreativitas Konsep sederhana
Drucker adalah pekerjaan pengetahuan menerangi pemikiran strategis
manajemen dan meningkatkan kesadaran bagi pekerja pengetahuan untuk
mengontribusikan kreativitasnya terhadap strategi kompetitif perusahaan
saat ini dan masa depan.
8
c. Teknik mempertimbangkan asumsi alternative dan menye- Lidiki
implikasinya.
Untuk berpikir secara strategis mengenai masa depan per- usahaan.
Drucker mengharuskan agar perusahaan belajar untuk mengolah
perbedaan pendapat dan mengelolanya secara konstruktif. Pemikiran
Drucker yang lebih strategis mendorong para pemimpin untuk
menyelidiki dan mem- pertanyakan premis lain, misalnya pelanggan
menentukan bisnis. Selanjutnya, ia mengajukan serangkaian pertanyaan
siapa pelanggannya? Di mana pelanggan berada? Apa keinginan
pelanggan? Bagaimana kita menyediakan apa yang pelanggan inginkan
G. RULE OF THUMB
Rules of thumb merupakan alat yang digunakan untuk para ahli strategi dan
pemimpin. Ada tiga cara di mana Rule of Thumb dapat digunakan dalam
berpikir strategis, yaitu:
a. Tidak berpikir untuk ikut-ikutan dan mengandalkan perubahan bertahap.
b. Persempit strategi-strategi alternatif menjadi daftar pendek untuk analisis
yang lebih detail
c. Membawa semua anggota tim di jalur yang sama.
Sementara itu, prinsip-prinsip dalam menggunakan Rules of Thumb adalah:
a. Aturan yang baik melekat pada tujuan yang spesifik.
b. Aturan yang baik mengakar pada proses bisnis yang tepat
c. Manajer yang baik menargetkan aturan lama.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rangkuman Berpikir strategik merupakan langkah pengumpulan.
penginterpretasian, dan evaluasi sejumlah informasi atau gagasan dalam
rangka meraih keunggulan bersaing organisasi secara berkelanjutan Dengan
demikian, dalam berpikir strategik terkandung langkah tentang bagaimana
mengidentifikasi masalah, menemukan koneksi, serta pola dan sintesis
informasi.
Dalam berpikir strategis, para manajer dapat melibatkan segenap
kemampuan daya imajinasi, intuisi, penilaian, dan kreativitas. Hakikatnya,
berpikir strategis sangat sederhana, yaitu kita mencoba keluar dari masalah-
masalah kecil yang teknis menuju pola pikir secara menyeluruh yang melihat
segala sesuatu sebagai suatu yang saling terkoneksi.
B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca, dengan ini kami mengharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11