Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERTEMUAN KE-10

Penyusun:
- Ady Steven Otto
- Nurbaiti
- Putri Paula Riani Wijaya
- Shendy Theresia Chang

ANALISIS EKUITAS DAN PENILAIAN


Salah satu aktivitas analisis ekuitas adalah menyusun ulang laba dan komponen laba sehinggga
dapat memisahkan elemen yang stabil, normal, dan berlanjut terkait laba dapat dipisahkan
dandibedakan dari elemen acak, tidak tentu, tidak biasa, dan tidak berulang. Penyusunan ulang
juga bergunauntuk mengetahui elemen yang dimasukkan pada laba saat ini yang seharusnya
lebih tepat dimasukkan dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya.
PENILAIAN EKUITAS BERDASARKAN PENDAPATAN
Penilaian ekuitas perusahaan bergantung pada metode arus kas diskonto (DCF). MetodeDCF
menghitung nilai ekuitas perusahaan berdasarkan perkiraan arus kas yang tersedia untukinvestor
ekuitas. Prakiraan ini kemudian didiskontokan menggunakan biaya modal
ekuitasperusahaan.Hubungan antara Harga Saham dan Data Akuntansi. Meskipun pilihan
akuntansi akan mempengaruhi pendapatan dan nilai buku, penilaian tidak terpengaruh.
Meskipun akuntansi konservatif (agresif) menghasilkan nilai buku ekuitas pemegang saham
yang lebih rendah (lebih tinggi), hal ini akan diimbangi dengan sisa pendapatan
yang lebih tinggi (lebih rendah) yang diharapkan.
Ketika pilihan akuntansimenutupi kinerja ekonomi perusahaan yang sebenarnya,
s eorang analis yang kurang berpengalaman dapat disesatkan mengenai kinerja perusahaan
saat ini dan di masa depan. Multipel Penilaian Fundamental Dua ukuran penilaian yang
dikutip secara luas adalah rasio price-to-book( P B ) dan price-to-earning(PE). Pengguna
sering mendasarkan keputusan investasi pada nilai yang diamati dari rasio ini. Untuk
perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di pasar aktif,rasio fundamental berfungsi
sebagai sarana untuk memperkirakan nilai ekuitas.

Kekuatan pendapatan
Kekuatan pendapatan mengacu pada tingkat pendapatan untuk perusahaan
yangdiperkirakan akan bertahan di masa mendatang. Model penilaian berbasis akuntansi
meliputi kapitalis as i daya produktif, di mana kapitalisasi melibatkan
penggunaan faktor atau pengganda yang mencerminkan biaya modal dan risiko serta
pengembalian yang diharapkandi masa depan. Mengukur Kekuatan PendapatanLaporan
keuangan digunakan dalam menghitung daya pendapatan. Pendapatan adalah ukuran yang
paling andal dan relevan untuk tujuan penilaian. Pendapatan periode terakhir yang
melampaui siklus bisnis mewakili kinerja operasi aktual dan memberikan
perspektiftentang aktivitas operasi yang dapat memperkirakan kinerja di masa
mendatang. Penilaian sangat penting untuk banyak keputusan (seperti investasi,
pinjaman, perencanaan pajak ,ajudikasi sengketa penilaian). Karenanya, estimasi
penilaian harus kredibel dan dapat dipertahankan, dan kita harus mencermati
penyimpangan dari norma.

VALUASI
Valuasi perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.Karena estimasi nilai
yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan. Deskripsi penilaian ekuitas
perusahaan tradisional dilakukan berdasarkan metode diskonto arus kas (discounted cash flow
 – DCF). Berdasarkan metode ini, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan ramalan arus
kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Ramalan ini lalu didiskonto menggunakan biaya
modal perusahaan.

Earning Per Share(Laba Per Saham)

Earning Per Share adalah suatu representasi dari seluruh jumlah dana yang bisa diterima oleh
pemilik saham atas setiap lembaran saham yang dimiliki investor. Umumnya, pembagian dividen
ataupun keuntungan saham ini dilakukan setiap akhir tahun. Dalam suatu perusahaan, earning
per share umumnya setara dengan revenue. Artinya, bila perusahaan bisa
mendapatkan revenue yang cukup besar maka nilai earning per share perusahaan tersebut juga
tinggi. Sebaliknya, jika earning per share pada perusahaan tinggi, maka nilai revenue pada
perusahaan tersebut juga tinggi. Selain revenue, faktor lainnya seperti profit margin juga bisa
dijadikan sebagai pertimbangan dalam hal melakukan perhitungan pada keuntungan perusahaan.

Rumus earning per share:

Earning Per Share = (Laba bersih – Dividen preferen) : Jumlah saham yang beredar pada
akhir periode

Berdasarkan rumus tersebut, bisa diketahui bahwa untuk menghitung nilai earning per share,
Anda tidak perlu menginput dividen pada saham preferen. Earning per share hanya menilai
pendapatan yang ada untuk para pemilik saham biasa.

Dividen Per Share (DPS)


DPS merupakan pembagian dividen per lembar saham yang dimiliki investor. Pembagian
dividen berbeda-beda bagi tiap perusahaan tergantung pada kebijakan yang diambil perusahaan.
Berikut rumus untuk membentuk DPS :
Rumus Dividen Per Share:
Dividens
Dividen Per Share =
Total Number of Shares

Rasio Pembayaran (Dividen Pay-Out Ratio)


Dividend Payout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio dari jumlah
total dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham relatif terhadap laba bersih perusahaan.
Ini adalah persentase dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam dividen.

Total Dividen Dividend Per Shhare (DPS)


DPR = atau DPR =
Laba Bersih Earning Per Share(EPS )

Dari rumus di atas diketahui bahwa Retention Ratio (RR) atau Rasio Retensi dijumlah dengan
DPR sama dengan 1 atau 100% dari laba bersih. Jumlah yang tidak dibayarkan oleh perusahaan
sebagai dividen akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan usaha.

Cakupan Dividen (Dividen Coverage)


Rasio cakupan adalah rasio untuk mengukur kemampuan bisnis untuk membayar hutangnya
secara tepat waktu. Rasio cakupan biasanya digunakan oleh kreditur dan pemberi pinjaman, baik
untuk pelanggan mereka yang sudah ada maupun pelanggan baru yang mengajukan kredit.
Jenis-jenis rasio cakupan :

 Rasio Cakupan Bunga (Time Interest Earned)

Metrik tersebut mengukur jumlah laba sebelum pajak dan bunga yang digunakan untuk
membayar biaya bunga di masa depan. Formulasi dari rasio ini adalah:
Laba sebelum Pajak dan Bunga÷Biaya Bunga

 Rasio Cakupan Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage Ratio)


Rasio Cakupan Biaya Tetap adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar semua biaya atau beban tetapnya dengan laba sebelum pajak dan bunga.
Formulasi untuk rasio ini adalah:
(Laba Sebelum Pajak dan Bunga + Biaya Tetap sebelum Pajak)÷(Biaya Tetap sebelum
Pajak + Biaya Bunga)

 Rasio Cakupan Utang (Debt Service Coverage Ratio)

Rasio Cakupan Utang adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
utang lancar. Lebih lanjut lagi, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi
biaya dan pokok utang dan obligasi lancarnya dengan pendapatan operasional bersih.
Formulasi untuk rasio ini adalah:
Laba Operasional÷Total Biaya Utang dan Pokok Utang(Total Debt Service Costs)

Dividen Yield

Dividen Yield adalah metode yang digunakan untuk mengukur jumlah arus kas yang Anda
peroleh untuk setiap uang yang Anda investasikan dalam posisi ekuitas. Dengan kata lain, ini
adalah ukuran berapa banyak keuntungan yang Anda peroleh dari dividen. Dividen yield pada
dasarnya adalah pengembalian investasi untuk saham tanpa capital gain.

Dividend Yield = Dividend Per Saham/Nilai Pasar Per Saham x 100

Dimana:

 Dividen per saham adalah total pembayaran dividen tahunan perusahaan, dibagi dengan
jumlah saham yang beredar
 Nilai pasar per saham adalah harga saham perusahaan saat ini

Dividen sangat penting bagi investor yang ingin mendapatkan penghasilan pasif berkelanjutan
dari investasi mereka. Rasio hasil dividen akan memberi Anda produktivitas investasi Anda.
Dividen juga dianggap sebagai tanda perusahaan yang stabil karena hanya perusahaan pembuat
laba yang membayar dividen. Secara historis, sebagian besar perusahaan yang membayar dividen
terus melakukannya karena potongan dividen diterima secara negatif oleh pasar. Perusahaan
yang menawarkan dividen reguler dianggap sebagai perusahaan yang matang karena
menunjukkan pengendalian posisi likuiditas.

Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah sebuah istilah bisnis yang menunjuk pada harga keseluruhan dari
sebuah perusahaan yaitu harga yang harus seseorang bayarkan bila ingin membeli 100%
kepemilikan perusahaan tersebut. Kapitalisasi pasar kita hitung dengan cara mengalikan jumlah
lembar saham yang beredar dari perusahaan tersebut, dengan harga sahamnya pada saat ini.

Kapitalisasi pasar sebenarnya merupakan nilai dari saham perusahaan yang beredar di pasar.
Harap dipahami bahwa nilai perusahaan berbeda dengan nilai aset perusahaan, sehingga
kapitalisasi pasar sebuah perusahaan tidak menggambarkan nilai aset perusahaan. Bisa saja nilai
kapitalisasi pasar sebuah perusahaan lebih besar atau pun lebih kecil dari nilai aset perusahaan
itu.

Menghitung Kapitalisasi Pasar Sebuah Saham:

- Cari informasi mengenai harga sahamnya


- Cari informasi jumlah saham beredar
- Kalikan jumlah saham beredar dengan harga sahamnya

Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasarnya

- Saham Kapitalisasi Besar (Big Caps / Blue Chip)


Saham-saham jenis pertama ini kita kenal dengan sebutan blue chip. Saham kategori ini memiliki
kapitalisasi pasar yang besar untuk ukuran saham di Indonesia, yaitu di atas Rp10 triliun

- Saham Kapitalisasi Sedang (Middle Caps / Second Liner)


Saham tipe kedua adalah saham yang mempunyai kapitalisasi sedang, di antara Rp1 triliun
hingga Rp 10 triliun.

- Saham Kapitalisasi Kecil (Small Caps / Third Liner)

Saham jenis ketiga ini adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, biasanya berada
di bawah Rp 1 triliun.

Nilai Saham

Nilai suatu saham adalah nilai intrinsik dari saham tersebut yang bisa berbeda dengan harganya.
Apabila harga saham dibentuk dari minat pasar maka nilai saham dibangun berdasarkan persepsi
publik atas emiten yang terkait. Nilai saham sendiri memiliki empat konsep yaitu nilai nominal,
nilai buku, nilai pasar, dan nilai intristik. Nilai nominal merupakan nilai dari setiap saham yang
berkaitan dengan hukum, nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan sebuah
perusahaan. Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek, dan nilai intrinsik merupakan nilai
sebenarnya dari saham.

Nilai saham mempunyai sifat yang lebih luas, jika harga saham hanya berkaitan dengan
keseimbangan nilai saham di pasar efek maka nilai saham akan berkaitan dengan penilaian
publik terhadap perusahaan tersebut seperti citra perusahaan di mata publik, pendapatan
perusahaan, keuntungan pemegang saham, citra produk, pelayanan perusahaan, dan aspek
pengabdian kepada masyarakat. Semakin sebuah saham dianggap menguntungkan maka akan
semakin besar nilai sahamnya.

Nilai saham memiliki tiga aspek yaitu:

 Aspek Harga dasar

Harga dasar merupakan harga yang dikenakan pertama kali ketika saham dilepas ke pasar atau
dikenal juga dengan IPO. Harga saham dasar biasanya akan cenderung sangat murah karena
beberapa investor saham cenderung mengejar perolehan saham pada harga dasar untuk mengais
keuntungan yang optimal.

 Aspek Harga Sekarang

Harga sekarang merupakan harga yang dikenakan untuk membeli sebuah saham dari sebuah
perusahaan. Harga sekarang cenderung akan terus bergerak dan berubah selain itu tingkat naik
dan turunnya cenderung fluktuatif dari waktu ke waktu. Bagi para investor, nilai saham
dinyatakan menguntungkan apabila harga sekarang dari selembar saham berada di atas harga
perolehannya sehingga para investor dapat meraih untung dari selisih harga jual dari harga beli.

 Aspek Keuntungan

Setiap saham merupakan sebuah kepemilikan atas aset perusahaan yang berarti dengan
mengantungi beberapa lembar saham maka kamu dapat memiliki beberapa bagian atas aset
sebuah perusahaan dan karena itu perusahaan berkewajiban membagikan keuntungan perusahaan
tersebut pada investor selaku pemilik aset. Besar pembagian keuntungan tentu saja didasarkan
pada rapat umum pemegang saham dengan manajemen perusahaan. Nominal keuntungan yang
dibagikan itulah yang disebut sebagai nilai saham.

Rasio Harga Terhadap Laba/Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) merupakan suatu besaran angka yang biasa digunakan sebagai
analisis fundamental keuangan perusahaan. Angka ini biasanya digunakan untuk memprediksi
valuasi harga suatu saham. PER dapat diformulasikan sebagai Harga Saham dibagi Earning Per
Share (EPS). Sehingga untuk tiap lembar saham, PER mengindikasikan bahwa harga saham saat
ini setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama satu tahun.

PER juga bisa diartikan sebagai variable yang menggambarkan psikologis pasar, yaitu berupa
ekspektasi serta persepsi pasar terhadap suatu saham. Hal ini dapat kita lihat saat suatu saham
harganya justru turun saat laba perusahaan cenderung naik, atau sebaliknya. Price earning ratio
yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari
perusahaan. Price earning ratio yang tinggi pada saham dapat diinterpretasikan sebagai saham
yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak mampu meraih laba bersih
yang lebih tinggi.

Tingginya rendahnya price earning ratio ditentukan dengan membandingkannya dengan price
earning ratio saham lain atau price earning sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan
perbandingan. Perusahaan yang merugi tidak memiliki price earning ratio. Ada dua faktor yang
memengaruhi kenaikan maupun penurunan PER, yakni dividen payout rate dan pertumbuhan
laba. Seiring peningkatan laba, nilai rasio harga-pendapatan pun semakin tinggi. 

Rumus menghitung PER:

PER = Closing Price:EPS

Rasio Nilai Pasar Terhadap Nilai Buku(Market To Book Ratio)

Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham dengan laba, nilai buku per
saham hingga arus kas. Manfaat dari rasio pasar tidak hanya berguna bagi korporasi namun juga
pihak eksternal seperti investor. Berikut beberapa manfaat dari rasio nilai pasar yang bisa Anda
simak dibawah ini :
1. Sebagai tolak ukur korporasi dalam memberikan imbalan investasi kepada investor melalui
pembagian dividen perusahaan
2. Bagi investor rasio ini merupakan rasio penilaian dan evaluasi dalam berinvestasi. Rasio nilai
pasar nyatanya mampu menunjukkan kinerja sekuritas dalam pasar modal. Selain dari segi rasio
pasar investor nyatanya juga memperhatikan debt to equity ratio sebelum berinvestasi. Besarnya
hutang tentu akan mempengaruhi leverage korporasi tersebut.
3. Salah satu dasar penilaian yang digunakan untuk melakukan investasi jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam investasi jangka panjang investor mengejar pembagian dividen.

Anda mungkin juga menyukai