Konseptual
Agenda
2
Pengantar
PENDAHULUAN
BAB
• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum
• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)
• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang
Berguna
• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa
Pendahuluan - Tujuan
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus yang jarang terjadi mungkin
terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
Pendahuluan
Kelangsungan Usaha
●
Laporan keuangan biasanya disusun berdasarkan asumsi kelangsungan
usaha entitas dan entitas akan melanjutkan usahanya di masa depan.
●
Entitas diasumsikan tidak memiliki intensi atau berkeinginan untuk
melikuidasi atau mengurangi skala usahanya secara material. Jika intensi
atau keinginan tersebut timbul, maka laporan keuangan dapat disusun
dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan tersebut harus
diungkapkan.
Posisi Keuangan
●
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan
akan mengalir ke entitas.
●
Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
●
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas.
Aset
Aset
●
Manfaat ekonomi masa depan aset adalah potensial dari aset tersebut untuk
memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan
setara kas kepada entitas. Manfaat ekonomi berupa:
●
digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan aset lain dalam produksi
barang atau jasa untuk dijual oleh entitas;
●
dipertukarkan dengan aset lain;
●
digunakan untuk menyelesaikan liabilitas;
●
didistribusikan kepada pemilik entitas.
●
Aset entitas berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.
Liabilitas
Liabilitas
●
Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki kewajiban kini.
●
Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara
tertentu.
●
Kewajiban dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau
persyaratan perundang-undangan.
●
Penyelesaian kewajiban kini dapat dilakukan dengan:
●
pembayaran kas;
●
pengalihan aset lain;
●
provisi jasa;
●
penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;
●
konversi kewajiban menjadi ekuitas.
●
Liabilitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.
●
Beberapa liabilitas dapat diukur hanya dengan menggunakan estimasi dalam derajat yang substansial.
Ekuitas
Ekuitas
●
Ekuitas residual, ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan.
●
Klasfikasi untuk PT: setoran modal, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian
pemeliharaan modal yang dapat disajikan secara terpisah.
●
Relevan bagi pengguna laporan keuangan ketika terdapat indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya
●
Dapat merefleksikan fakta bahwa pihak-pihak dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang berbeda terkait
penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal yang telah disetorkan.
●
Pembentukan cadangan kadang-kadang diharuskan oleh suatu peraturan perundangan yang berlaku untuk
memberikan perlindungan tambahan kepada entitas dan kreditornya terhadap kerugian yang ditimbulkan.
●
Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan bergantung pada pengukuran aset dan
liabilitas
Penghasilan
Penghasilan
●
Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains).
●
Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti,
dan sewa.
●
Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan
mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
●
Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian
sifatnya tidak berbeda dari pendapatan sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang
terpisah dari pendapatan,
Beban
Beban
●
Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang biasa.
●
Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
●
Beban biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas,
persediaan, dan aset tetap.
●
Kerugian merepresentasikan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul
atau mungkin tidak timbul dari aktivitas entitas yang biasa.
●
Kerugian merepresentasikan menurunnya manfaat ekonomi, dan dengan demikian sifatnya
tidak berbeda dari beban lainnya sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari
beban.
Penyesuaian pemeliharaan modal
●
Revaluasi atau penyajian kembali aset dan kewajiban menimbulkan kenaikan
atau penurunan ekuitas.
●
Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban, kenaikan dan penurunan
ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi menurut konsep pemeliharan
modal tertentu.
●
Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian
pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
●
ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan
●
pos tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengakuan Aset
●
Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas
dan aset tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal.
●
Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak
mungkin mengalir ke entitas setelah periode akuntansi berjalan
Pengakuan Liabilitas
●
Jika terdapat kemungkinan besar bahwa pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengakuan Penghasilan
●
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Beban
●
Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan perolehan pos
penghasilan tertentu
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
●
Biaya historis (historical cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu
●
Biaya kini (current cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya akan dibayarkan jika aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dicatat sebesar jumlah
kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini.
●
Nilai terealisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas
dicatat sebesar nilai penyelesaiannya; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang diekspektasikan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
●
Nilai sekarang (present value). Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diekspektasikan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diekspektasikan akan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan
usaha normal
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
●
konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal
bersinonim dengan aset neto atau ekuitas entitas.
●
konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas
produktif entitas yang didasarkan pada, sebagai contoh, unit output per hari.
●
Pemeliharaan modal keuangan. Laba diperoleh jika jumlah finansial (atau uang) aset neto pada akhir periode melebihi jumlah
finansial (atau uang) aset neto pada awal periode, setelah mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, pemilik selama
periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau satuan daya beli yang konstan.
●
Pemeliharaan modal fisik. Laba diperoleh jika kapasitas produktif fisik (atau kemampuan usaha) entitas (atau sumber daya atau
dana yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas tersebut) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode
setelah mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.
Kerangka
Konseptual
US GAAP
Conceptual framework – US GAAP
37
Conceptual framework
38
Conceptual framework
39
Kerangka
Konseptual
SAK ETAP
BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive
Konsep dan Prinsip Pervasif ETAP
POSISI KEUANGAN
KINERJA
MATERIALITAS
ASUMSI DASAR
SALING HAPUS
2
KONSEP PERVASIVE
●
menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan bagi sejumlah besar pengguna
(mis kreditor dan investor) dalam pengambilan keputusan ekonomi – general purposes
●
Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
POSISI KEUANGAN
●
Aset sumber daya yang dikuasai entitas akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi masa depan
diharapkan akan diperoleh oleh entitas.
●
Liabilitas kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi.
●
Ekuitas hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
2
POSISI KEUANGAN
Aset
●
Potensi ekonomi masa depan akan diperoleh entitas
●
Kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap arus kas.
●
Timbul dari penggunaan maupun pelepasan aset
Liabilitas
●
Memiliki kewajiban kewajiban hukum atau konstruktif.
●
Penyelesaian kewajiban melibatkan pembayaran kas atau selain kas, pemberian jasa atau penggantian kewajiban.
Ekuitas
●
Klaim atas hak residual aset setelah dikurangi liabilitas
2
KINERJA
KINERJA
●
Disajikan dalam laba rugi selama periode pelaporan
●
Informasi kinerja meliputi informasi penghasilan dan beban
PENGHASILAN (INCOME)
●
kenaikan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas masuk atau kenaikan aset, atau
penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.
BEBAN (EXPENSES)
●
penurunan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan aset, atau
kenaikan liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada
penanam modal.
2
PENGHASILAN DAN BEBAN
●
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal penjualan,
imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
●
Keuntungan memenuhi definisi penghasilan namun tidak termasuk dalam kategori pendapatan,
keuntungan dari pelepasan aset.
BEBAN
●
Beban dalam aktivitas entitas normal meliputi, beban pokok penjualan, upah, dan penyusutan.
●
Kerugian memenuhi definisi beban namun tidak termasuk kategori beban kerugian dari
pelepasan aset.
2
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
●
Manfaat ekonomik masa depan akan mengalir
●
Memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal
●
Manfaat ekonomik mengalir ke dalam atau ke luar entitas
●
Pengkajian derajat ketidakpastian
●
Penilaian dibuat individual atau kelompok
Keandalan pengukuran
●
Secara umum biaya suatu pos dapat diukur dengan andal
●
Biaya kadang, harus diestimasi
●
Jika pengukuran layak tidak mungkin dilakukan maka pos tersebut tidak diakui dan tidak disajikan dalam laporan keuangan
2
Pengukuran dan Materialitas
Pengukuran
●
Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset, liabilitas, penghasilan dan beban
●
Dasar pengukuran adalah biaya historis kas atas setara kas yang dibayarkan atau
diterima pada tanggal perolehan
Materialitas
●
Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitas
●
Material jika kelalaian atau kesalahan pos laporan keuangan baik sendiri atau secara bersama mempengaruhi keputusan pengguna.
●
Materialitas tergantung ukuran dan sifat dari kelalaian atau mencantumkan.
●
Ukuran dan sifat menjadi faktor penentu materialitas
2
Pengakuan dan Pengukuran Pervasif
Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu dalam ED SAK EMKM
untuk transaksi atau peristiwa lain, maka entitas mempertimbangkan
definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan, dan beban di dalam Bab 2 ini.
2
ASUMSI DASAR
Akrual
●
akun-akun diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban ketika
memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing akun-akun tersebut
Kelangsungan Usaha
●
Entitas mememiliki kemampuan untuk melanjutkan usahanaya di mase depan
●
Entitas dipisahkan secara jelas dengan pemilik dan entitas lainnya
2
PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASET
●
Aset diakui ketika manfaat ekonominya di masa depan
akan mengalir ke entitas dan dapat diukur dengan andal.
LIABILITAS
●
Liabilitas jika pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
dipastikan akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban entitas dan
jumlahnya dapat diukur andal.
2
PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PENGHASILAN
●
Penghasilan diakui jika kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal.
BEBAN
●
Beban diakui jika penurunan manfaat ekonomi di masa
depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal.
2
SALING HAPUS
2
Kerangka
Konseptual
SAK Syariah
TUJUAN KERANGKA DASAR SYARIAH
Untuk Penyusun ●
Membantu penyusunan standar
Standar AK.Syar
●
Pedoman menyusun LK Syariah
Akuntan Syariah ●
Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya
●
Memberikan pendapat apakah LK sudah
Auditor
sesuai dengan PASBU
Pemakai LK ●
Menafsirkan informasi dalam LK Syariah
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
Akuntabilitas
Al-Falah manusia:
Syariah dan akhlaq
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) sebagai indikator
baik/buruk –
benar/salah suatu
usaha
Terbentuk
Sarana integritas ->
Amanah GCG & Market
Pencapaian
Discipline
Alam semesta
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
Asas Transaksi Syariah
Universalisme
Persaudaraan (ukhuwah) Keadilan (‘adalah) Kemaslahatan (maslahah) Keseimbangan (tawazun)
(syumuliyah)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
Asumsi Dasar
●
Dasar Akrual
●
kecuali untuk perhitungan bagi hasil
●
Kelangsungan Usaha
Karakateristik Kualitatif
●
Dapat dipahami
●
Relevan
●
Keandalan
●
Dapat dibandingkan
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH
●
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan
Akuntabilitas kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan
●
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan
Manajemen pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah
●
memberikan informasi keuangan yang terbuka,
Transparansi
jujur, menyeluruh kepada stakeholders
●
mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam
Evaluasi Kinerja menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja
Transparansi
Keseimbangan
●
memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah
untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d
Antargenerasi ikut menanggung beban pengeluaran tersebut
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.
A
Soal 5
D
Soal 6
C
Soal 7
B
Soal 8
A
Soal 9