Makalah
Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen
Dosen Pengampu:
Anissa Hakim Purwantini, S.E., M.Sc.
Disusun Oleh
Kelompok 4
Agus Budiarto 14.0102.0011
Rofik Kurnia Sandi 14.0102.0043
Rizki Novita Nugraheni 14.0102.0049
Rizki Novianti Kurniasari 14.0102.0050
Nurwindy Agustina 14.0102.0051
Ulvie Ariesta Nurfalla 14.0102.0052
Wulan Kurnia 14.0102.0077
Shela Yoanita 14.0102.0079
4. Penagihan
Aktivitas ini melibatkan dua tugas terpisah, namun terkait erat, yaitu:
a. Penagihan Faktur
Penagihan yang akurat dan tepat waktu untuk barang yang dikirim sangat penting.
Aktivitas yang terlibat hanyalah sebuah informasi yang memproses aktivitas yang
mengemas ulang dan meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas
pengiriman. Aktivitas ini memerlukan informasi dari departemen pengiriman yang
mengindikasi barang dan kuantitas yang dikirim dan informasi mengenai harga dan
setiap persyaratan penjualan khusus dari departemen penjualan.
1) Proses
Dokumen yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan,
yang memberitahu pelanggan mengenai jumlah yng harus dibayar dan ke mana
harus mengirimkan pembayaran. Seperti kebanyakan perusahaan, AOE masih
mencetak faktur kertas yang dikirimkan ke banyak pelanggan yang lebih kecil.
Para pelanggan yang lebih besar, meskipun demikian, menerima faktur melalui
EDI. EDI tidak hanya mengeliminasi biaya cetak dan kirim, tetapi juga tenaga
kerja yang terlibat dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Bagi perusahaan yang
menghasilkan ratusan ribu faktur penjualan setiap tahun, menghemat bahkan
hanya beberapa detik per faktur dapat menghasilkan pengurangan biaya yang
signifikan. Faktur EDI dan pembayaran tagihan online juga bermanfaat bagi
pelanggan dengan mengurangi waktu dan biaya, yang harus meningkatkan
kepuasan dan loyalitas.
Sebuah sistem ERP terintegras juga menyediakan peluang untuk
menggabungkan proses penagihan dengan fungsi penjualan dan pemasaran
dengan menggunakan data mengenai sejarah pembelian pelanggan masa lalu
untuk mengirimkan informasi mengenai produk dan jasa terkait. Periklanan yang
disesuaikan seperti itu mungkin menghasilkan penjualan tambahan dengan sedikit
biaya inkremental.
2) Ancaman dan Pengendalian
Salah satu ancaman yang terkait dengan proses penagihan faktur adalah
kegagalan untuk menagih pelanggan, yang menyebabkan kerugian aset dan data
yang salah mengenai penjualan, persediaan, dan piutang. Pemisahan fungsi
pengiriman dan penagihan (pengendalian-1) mengurangi resiko ini terjadi dengan
sengaja. Untuk mengurangi risiko dari kegagalan yang tidak disengaja untuk
menagih, sistem ERP perlu dikonfigurasi secara teratur untuk membandingkan
pesanan penjualan, kartu pengambilan, dan okumen pengiriman dengan faktur
penjualan untuk menghasilkan laporan pengiriman yang fakturnya belum dibuat
(pengendalian-2). Manajemen perlu meninjau secara teratur laporan tersebut dan
mengambil tindakan korektif.
Ancaman yang lainnya adalah kesalahan penagihan, seperti salah harga
dan penagihan pelanggan untuk barang yang tidak dikirimkan atau dalam dalam
back order, mencerminkan potensi ancaman lainnya. Penagihan yang berlebihan
(overbilling) dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan dan penagihan yang
kurang (underbilling) menyebabkan kerugian aset. Kesalahan memberikan harga
dapat dihindari dengan memiliki sitem yang memuat data yang tepat dari file
induk harga (pengendalian-1) dan dengan membatasi kemampuan dari pegawai
untuk membuat data tersebut (pengendalian-2). Jika pegawai harus memasukkan
data penagihan secara manual, penggunaan atas pengendalian edit entri data dapat
meminimalkan kesalahan (pengendalian-3). Kesalahan yang melibatkan kuantitas
yang dikirimkan dapat diketahui dengan merekonsiliasi kuantitas yang tercantum
dalam slip pengepakan dengan kuantitas dalam pesanan penjualan (pengendalian-
4).
b. Pemeliharaan Piutang
Fungsi bagian piutang, yang melapor kepada kontrolir, menjalankan dua tugas
utama yaitu menggunakan informasi dalam faktur penjualan untuk mendebit rekening
pelanggan dan berikutnya mengkredit rekening tersebut ketika pembayaran diterima.
1) Proses
Dua cara dasar untuk memelihara piutang adalah metode faktur terbuka
dan saldo maju. Dua metode tersebut berbeda dalam persyaratan pada saat
pelanggan mengirimkan uang pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut
diterapkan untuk memperbarui file induk piutang, dan format dari laporan bulanan
yang dikirim ke pelanggan. Dalam metode faktur terbuka, pelanggan biasanya
membayar membayar berdasarkan setiap faktur. Sedangkan pada metode kedua
yaitu metode saldo maju dimana metode pemeliharaan piutangyang mana
pelanggan biasanya membayar berdasarkan jumlah yang ditunjukkan dalam
sebuah laporan bulanan bukan berdasarkan tiap fakturnya.
2) Ancaman dan Pengendalian
Kesalahan dalam memelihara rekening pelanggan dapat mengarah kepada
kerugian penjualan di masa depan dan juga dapat mengindifikasi kemungkinan
pencurian kas. Untuk memastikan bahwa seluruh pengiriman uang diproses,
jumlah rekening pelanggan yang diperbarui harus dibandingkan dengan jumlah
cek yang diterima. Rekonsiliasi ini harus dilakukan oleh seseorang yang tidak
terlibat dalam pemrosesan transaksi. Karena akan lebih mudah melihat kesalahan
orang lain ketimbang kesalahan pribadi dan memberikan sebuah sarana untuk
mengidentifikasi kemungkinan kasus penipuan.
5. Penerimaan Kas
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penerimaan proses pembayaran
dari para pelanggan.
a. Proses
Oleh karena kas dan cek pelanggan dapat dicuri dengan mudah, penting untuk
mengambil langkah yang tepat untuk mengurangi risiko pencurian. Hal ini berarti
nahwa fungsi piutang yang bertanggung jawab untuk mencatat pengiriman uang
pelanggan, tidak harus memiliki akses fisik terhadap kas atau cek. Oleh karena itu
terdapat solusi berupa daftar pengiriman uang yang merupakan sebuah dokumen yang
mencantumkan nama dan jumlah dari seluruh pembayaran pelanggan yang diterima
dalam surat. Alternatif selanjutnya yakni peti uang yang merupakan alamat pos yang
pelanggan tuju ketika pelanggan tersebut mengirimkan uangnya. Namun semakin
majunya perkembangan zaman terdapat peti uang elektronik dimana pengaturan
secara elektronik. Lalu terdapat electronic funds transfer yaitu pengiriman melalui
perangkat lunak perbankan yang dilakukan secara online. Selanjutnya terdapat
financial electronic data interchange (FEDI) yang merupakan kombinasi dari EFT
dan EDI yang memungkinkan data pengiriman uang dan instruksi transfer dana untuk
disertakan pada satu paket elektronik.
b. Ancaman dan Pengendalian
Prosedur pengendalian khusus harus dipergunakan karena kas sangat mudah
dicuri. Pemisahan tugas adalah prosedur pengendalian paling efektif untuk
mengurangi risiko atas pencurian. Secara spesifik, pasangan tugas berikut harus
dipisahkan:
a. Menangani kas atau cek dan memposting pengiriman uang ke rekening pelanggan.
Seseorang yang menjalankan kedua tugas ini dapat melakukan jenis khusus dari
penggelapan yang disebut lapping. Hanya data pengiriman uanng yang seharusnya
dapat dikirim ke departemen piutang, dengan pembayaran pelanggan dikirimkan
ke kasir.
b. Menangani kas atau cek dan mengotorisasi memo kredit. Seseorang yang
menjalankan tugas ini dapat menyamarkan pencurian kas dengan membuat sebuah
memo kredit yang sama dengan jumlah yang dicuri.
c. Menangani kas atau cek dan merekonsiliasi laporan bank. Dengan rekonsiliasi
yang dijalankan oleh seseorang yang tidak memiliki akses terhadap kas atau
pengiriman uang pelanggan memberikan sebuah pengecekan independen pada
kasir dan mencegah manupulasi laporan bank untuk menyamarkan pencurian kas.
Secara umum, penanganan uang dan cek dalam organisasi harus diminimalkan.
Metodenya adalah dengan lockbox bank atau penggunaan EFT, FEDI, atau kartu
kredit untuk pembayaran pelanggan, yang secara keseluruhan mengeliminasi akses
pegawai terhadap pembayaran pelanggan.
Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko atas penurunan kas yang
tidak diantisipasi adalah menggunakan sebuah anggaran arus kas. Sebuah anggaran
arus kas menyajikan estimasi arus kas masuk dan arus kas keluar. Sebuah anggaran
arus kas dapat memperingatkan sebuah organisasi untuk menunda penurunan kas
jangka pendek sehingga memungkinkan untuk mengamankan pinjaman jangka
pendek pada tingkat yang mungkin terbaik.
5. Pengeluaran Kas
a. Proses
Seorang karyawan yang melapor ke bendahara bertanggung jawab untuk
membayar pemasok. Hal ini memisahkan fungsi penyimpanan yang dijalankan
karyawan tersebut. Pemisahan sari fungsi otorisasi dan pencatatan. Pembayaran
dibuat ketika utang mengirimkan paket voucer. Pembayaran terus dibuat dengan cek,
penggunaan EFT dan FEDI semakin meningkat.
b. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman yang diterima untuk kegagalan untuk pembayaran tepat waktu
semakin sering terjadi. Terdapat juga ancaman membayar untuk barang yang tidak
diterima. Penggantian pembayaran atas biaya perjalanan dan hiburan pegawai
menjadi perhatian khusus karena menjadi peroalan penipuan yang terjadi. Cara
terbaik untuk mencegah masalah ini dengan mensyaratkan seluruh pegawai untuk
menggunakan kartu kredit perusahaan. Dikarenakan terdapat jejak transaksi yang
dapat membantu menelusuri jejak audit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki beberapa sistem bagian (sub-sistem) yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari
sumber data sampai ke proses pencatatan/ pengolahan akuntansinya. Siklus pendapatan
adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus
berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Dalam siklus pendapatan (daur penjualan)
yang merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan, otorisasi kredit,
pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Empat
aktivitas dasar dalam siklus pendapatan adalah entri pesanan penjualan, pengiriman,
penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas. SIA harus didesain untuk
memaksimalkan efisiensi dimana setiap fungsi ini dilakukan. SIA juga harus memsukkan
prosedur pengendalian internal yang memadai untuk menurunkan ancaman seperti penjualan
yang tidak tertagih, kesalahan dalam penagihan, serta hilangnya atau penyalahgunaan
persediaan dan kas. Sedangkan dalam siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Untuk mendukung aktivitas siklus pengeluaran
dapat menciptakan masalah keuangan yang signifikan bagi seluruh perusahaan. Informasi
terkini dan akurat mengenai persediaan, pemasok, dan status pesanan pembelian sangat
penting dalam mengelola siklus pengeluaran secara efektif.
REFERENSI
Romney and Steinbart. 2014. Accounting Information Systems. 13th ed. Pearson. Salemba Empat