Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Study Kelayakan Bisnis”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang…..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................2
B. Aspek Pasar......................................................................................................3
C. Aspek Produksi................................................................................................5
D. Aspek SDM.....................................................................................................6
E. Aspek Keuangan..............................................................................................6
A.Kesimpulan......................................................................................................11
B.Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika seseorang atau sekelompok orang hendak membangun sebuah bisnis,
seringkali ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan. Pertimbangan utama
dalam membangun sebuah bisnis pastinya menyangkut pada profit. Pertanyaan yang
akan muncul dalam proses pertimbangan tersebut biasanya berkutat pada apakah
bisnis yang tengah dirintis dan dikembangkan akan menguntungkan atau tidak. Bila
menguntungkan, apakah keuntungan tersebut akan berpotensi untuk terus bertambah
ataukah hanya akan stagnant?
Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, dibutuhkan
sebuah penelitian yang ditinjau dari berbagai aspek. Penelitian tersebut nantinya dapat
menjadi dasar dari pertimbangan-pertimbangan pelaku usaha untuk menilik apakah
sebuah bisnik layak untuk dikerjakan, ditunda, atau bahkan dibatalkan. Penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah bisnis dinamakan studi kelayakan
bisnis.
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor
berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan
kerja, dll.
3|Page
dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti
ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian studi kelayakan bisnis ?
2. Apa itu aspek pasar ?
3. Apa itu aspek produksi ?
4. Apa itu aspek SDM ?
5. Apa itu aspek keuangan ?
6. Bagaimana menyusun laporan kelayakan ?
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kasmir, Jakfar. 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana Prenad Media Group, Jakarta., Hlm. 7
5|Page
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Studi Kelayakan Bisnis (Wikipedia) adalah penelitian menyangkut aspek
hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan.
B. Aspek Pasar
1. Pengertian Pasar
Itulah hal penting secara garis besar menganai aspek pasar, namun yang
perlu di lakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian yang berkaitan
langsung dengan aspek pasar yang dapat di lakukan secara resmi dan tidak resmi
2
Dessler, Gary (2000) : Human Resource Management, International Edition, 8th Ed. Prentice Hall,
Inc., Upper Saddle River, New Jersey. hlm 44
6|Page
sebagai salah satu contohnya adalah dengan menggunakan penelitian pasar yakni
dengan melakukan penyebaran produk, spanduk dan selebaran yang mana ini
akan memberikan gambaran mengenai hasil yang di dapatkan yang di tuangkan
oleh para responden dari berbagai kalangan masarakat mengenai produk yang di
tawarkan.
3
Kanter, Rosabeth Moss (1989). The New Managerial Works. Harvard Business Review, Nov-Dec
1989, p. hlm 88.
7|Page
b. Berapa market share yang tersedia dari seluruh pasar potensial.
Sebagai contoh, Apabila warung Bakmi jawa tadi sudah cukup terkenal
dan memiliki pelanggan potensial yang sudah memenuhi target penjualan
perhari, akan tetapi tempat yang di jadikan makan tidak di renovasi, sehingga
saat para pelanggan tersebut menikmati makannanya sering berdesakan dan
kepanasan, apabila ada pesaing yang membuka jenis usaha yang sama dan cita
rasa yang mendekati dengan warung bakmi tersebut serta memiliki tempat
yang lebih luas dan nyaman untuk menikmati makanan yang dihidangkan,
maka tidak menutup kemungkinan apabila lama kelamaan usaha bakmi jawa
yang dominan tadi akan ditinggalkan oleh para pelanggan potensialnya.
4
Moskowitz, R. and Warwick D. (1996). The 1994-2005 Job Outlook in Brief. Occupational Outlook
Quarterly 40(1): hlm 2-41.
8|Page
4. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran dan Posisi Pasar
a. Segmentasi Pasar
5
Susilo Heru, 1995, Mencari Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi,
Malang, Unibraw dan IKIP Malang. hlm 12.
9|Page
a. Evaluasi Segmen Pasar
b. Memilih Segmen Pasar
c. Menentukan Posisi Pasar (market positioning)
d. Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar:
e. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi dipilih.
C. Aspek Produksi
Schroeder (1993) memberikan penekanan terhadap definisi kegiatan produksi
dan operasi pada 3 hal yaitu:
6
Husnan, S. Muhammad , S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UUP STIM YKPN. hlm 65.
10 | P a g e
sedang di inginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan
pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktifitas
marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada
konsumen. misalnya Hewlett - Packard (HP) adalah perusahaan pembuat komputer
terbesar pertama yang melaksanakan strategi bersaing di zaman komputer baru tahun
1990’an.
Menurut Kasmir (2003) Tujuan yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
produksi adalah :
7
Noor, H. Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis Dan Pengembangan Ekonomi
Masyarakat. Jakarta : PT. Malta Pritindo. hlm 54.
11 | P a g e
Sedangkan menurut Purba (2002) Studi aspek produksi dalam studi kelayakan
bisnis dilakukan untuk menjawab pertanyaan : “ Apakah proyek mampu untuk
menghasilkan produk setiap tahun sesuai dengan permintaan pasar selama umur
proyek ditinjau dari segi kuantitas, kualitas, kontinuitas, maupun harga “.
Pemilihan waktu, waktu yang tepat untuk memilih seorang manajer proyek
tidak ada patokan yang dianggap paling benar karena memang beragam sifatnya.
Akan tetapi, syarat yang harus diingat adalah, manajer proyek dan tim proyek
12 | P a g e
harus secepatnya terlibat dalam perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih
terikat untuk segera merealisasikn proyek bisnis tersebut.
8
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Bogor : Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. hlm 22.
13 | P a g e
e. Kemauan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya
f. Konsentrasi pada pekerjaaan
g. Kemampuan untuk mengerti dan bekerja berdasarkan jadwal dan pengadaan
sember daya. Minsalnya mau bekerja lembur jika dibutuhkan.
h. Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan manajemen proyek.
1. Perncanaan dari atas kebawah : bahwa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan baik untuk
jaga pendek, menengah dan jaka panjang.
2. Perencanaan dari bawah keatas : proses dengan menggunakan model ini,
bermula dari kelompok kerja yang terkecil yang menghasilkan taksiran
kebutuhan pegawai untuk tahun berikutnya dalam rangka mencapai target
kerja yang telah ditetapkan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan dapat
diketahui setelah tenaga yang ada dihitung kapasitas kerja maksimalnya.
3. Ramalan : adalah dengan meningkatkan pendayagunaan orang-orang yang ada
sekarang. Masalahnya adalah bahwa persediaan tenaga kerja itu tidak pernah
statis, sehingga tetap akan dipengaruhi oleh harus masuk (seperti : rekrutmen
dan transfer masuk) dan arus keluar ( seperti : pentyusutan dan transfer keluar
serta penumpukan pegawai dengan kualitas kerja yang tidak ststis.
E. Aspek Keuangan
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah
barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang),disamping keahlian lainnya. Modal
yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva
tetap, hingga modal kerja.
14 | P a g e
Untuk memenuhi kebutuhan investasi , modal dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara
mengunakanmodal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta
jumlah yang diingankan perusahaan. Masing-masing modak memiliki keuntungan dan
kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.
9
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm
19.
15 | P a g e
Dengan demikian dapat, disimpulkan bahwa aspek keungan merupakan aspek
yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secera keseluruhan. Aspek ini
sama pentingnya dengan aspek lainnya,bahkan ada beberpa pengusaha menggap
justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar
jelasn hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan
salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
Selain itu hendaknya diperhatikan pula teknik penyajian laporan berikut ini :
16 | P a g e
a. Pergunakanlah bahasa yang baik.
b. Hindarilah sedapat mungkin pemakaian kalimat yang terlalu
panjang. Janganlah mempergunakan kalimat yang samar-samar atau dapat
diartikan bermacam-macam.
c. Janganlah mempergunakan kata-kata yang emosional.
d. Apabila terhadap sesuatu hal tertentu perlu diajukan ulasan atau pendapat,
hendaknya selalu dijaga faktor obyektivitas. Hindarilah pula ulasan yang
berkepanjangan.
e. Janganlah mengajukan kesimpulan, pendapat atau saran yang sifatnya spekulatif.
f. Bilamana di dalam pembahasan hal-hal tertentu dipergunakan asumsi, hendaknya
disebutkan dengan jelas.
17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi Kelayakan Bisnis (Wikipedia) adalah penelitian menyangkut aspek
hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi
laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya
suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan).
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis adalah sebuah upaya dalam
mengetahui besarnya permintaan pasar yang akan di terima dari masyarakat segaligus
juga untuk menempatkan posisi yang menguntungkan bagi proyek yang akan di
jalankan.
18 | P a g e
pula. Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi: evaluasi pasar dan memilih
segmen. Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk
produk atau suatu pasar.
19 | P a g e
B. Saran
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulai bisnisnya
hendaknya melakukan studi kelayakan bisnis supaya lebih mengetahui serta
memahami kemana kedepannya bisnis akan berjalan dan bagaimana bisnis akan dapat
dilakukan.
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain
mengerti tentang bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat
mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh dari makalah ini sehingga dapat memulai
bisnis dengan cara yang baik dan benar.
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary (2000) : Human Resource Management, International Edition, 8th Ed.
Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. hlm 44
Kanter, Rosabeth Moss (1989). The New Managerial Works. Harvard Business
Review, Nov-Dec 1989, p. hlm 88.
Drucker, Peter (1988). The Coming of the New Organization. Harvard Business
Review. Jan-Feb 1988, p. hlm 45.
Fullerton, Jr., H. (1993). Another Look at the Labor Force. Monthly Labor review.
Nov. 1993. hlm 88.
Susilo Heru, 1995, Mencari Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi, Malang, Unibraw dan IKIP Malang. hlm 12.
21 | P a g e
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Bogor :
Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor. hlm 22.
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. hlm 19.
Kasmir dan Jakfar, 2007. Studi Kelayakan Bisnis edisi Kedua. Jakarta : Kencana. hlm
76.
Ibrahim Yacob, 2003. H. M. Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta : PT. Rineka
Cipata. hlm 33.
22 | P a g e