Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN TUGAS AKHIR

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN BANK SAMPAH UNTUK MENGURANGI


VOLUME SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DAN MENJADI NILAI
EKONOMI MASYARAKAT
(STUDY KASUS BANK SAMPAH NUSA INDAH DESA BUNGUR KEC.
KANOR KAB. BOJONEGORO)

Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh

Nama Mahasiswa : Moh. Mustofa


NIM : 241218147

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MA’ARIF HASYIM LATIEF SIDOARJO

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Efektivitas Penglolaan Bank Sampah Untuk Mengurangi Volume Sampah

Terhadap Lingkungan Dan Menjadi Nilai Ekonomi Masyarakat”. Penulisan

Laporan tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar sarjana manajemen pada Program Studi S1 Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Maarif Hasyim Latif. Penulis

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah

sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Achmad Fathoni Rodli, M.PD, selaku Rektor Universitas

Maarif Hasyim Latief Sidoarjo sekaligus selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

2. Bapak Drs. Setiawan, MM., AK., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif.

3. Ibu Wulan Purnamasari, SE., M.SM., selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim

Latif.

4. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa dan nasehat selama

melakukan penelitian Tugas Akhir.


5. Teman-teman S1 Manajemen khususnya angkatan 2018 yang selalu

memberi dukungan dan semangat.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT dapat membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan

Tugas Akhir ini membawa manfaat yang positif.

Sidoarjo, 16 Marert 2022

Moh. Mustofa
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era ini populasi manusia diindonesia selalu meningkat dari

waktu ke waktu, populasi ini berdampak positif dan berdampak negatif,

adannya populasi manusia meningkat volume sampah diindonesian ikut

meningkat sehingga adanya sampah bisa menjadikan ancaman bagi

lingkungan hidup indonesia.

Pengertian Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang

sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak

digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli

kesehatan masyarakat amerika membuat batasan sampah (waste) adalah

suatu yang tidak digunakan, tidak dipaki, tidak di senangi, atau sesuatu

yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan

sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil suatu

kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Sehingga

bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan tidak dibuang disebut

sampah, misalnya: benda-benda alam, benda-benda yang keluar dari bumi

akibat gunung meletus, banjir, pohon dihutan yang tumbang dan

sebagianya. Menurut (Notoatmodjo,2011)

Dari data https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ Ditahun 2021 total


sampah diindonesia mencapai 23.033.764,86 (ton/tahun) berdasarkan data

diatas sampah bisa dikelompok menjadi beberapa jenis antara lain

komposisi berdasarkan jenis dan sumber sampah.

Grafik Komposisi Sampah terbagi 2 yaitu Grafik Komposisi

Sampah berdasarkan Jenis Sampah dan Grafik Komposisi Sampah

berdasarkan Sumber Sampah. Grafik Komposisi Sampah dibawah ini

adalah Tahun 2021.

Gambar 1.1 sumber : https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

Berdasarkan grafik dan data diatas indonesia memiliki volume

sampah yang dikatagorikan tinggi. Permasalahan sampah merupakan

salah satu isu nasional bangsa Indonesia, terutama di kota-kota besar yang

masalah tersebut semakin bertambah seiring dengan meningkatnya

pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup.

Akibatnya semakin beragam sampah yang dihasilkan dalam setiap harinya

sehingga banyak terjadi pencemaran yang terjadi. Dari perspektif

ekonomi, pencemaran bukan saja dilihat dari hilangnya nilai ekonomi

sumber daya akibat berkurangnya sumber daya secara kualitas dan


kuantitas untuk menyuplai barang dan jasa tetapi juga dari dampak

pencemaran tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat.

Berkembangnya permasalahan lingkungan saat ini bukan hanya

melanda negara yang berkembang saja, tetapi juga mencakup negara yang

sedang berkembang. Salah satu masalah yang muncul akibat dari

pembangunan dan tingkat migrasi yang tinggi adalah sampah. Sampah

yang menumpuk menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari. Sampah juga diartikan sebagai konsekuensi adanya

aktivitas kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, selama aktivitas

kehidupan manusia masih berjalan, sampah akan selalu ada.

Pemerintah selaku stakeholder memiliki tanggung jawab untuk

menerapkan sistem pengelolan sampah yang efektif dalam mengatasi

permasalahan sampah yang terjadi. Selain itu, peran masyarakat juga

diharapkan mampu membantu mengatasi masalah penumpukan sampah

karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah keberadaan

sampah.

Kementerian Lingkungan Hidup menyampaikan penjelasan dari

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga yang telah

diundangkan pada tanggal 15 Oktober 2012. Peraturan pemerintah ini

sangat penting sebagai peraturan pelaksana UU nomor 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah, sekaligus memperkuat landasan hukum bagi

penyelenggara pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di daerah.


Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan

sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan,

tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang

menabung (menyerahkan sampah) juga disebut nasabah dan memiliki

buku tabungan serta dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan

dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung akan

ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang, kemudian akan dijual di

pabrik yang sudah bekerja sama dengan bank sampah. Sementara plastik

kemasan dapat dibeli oleh pengurus PKK setempat untuk didaur ulang

menjadi barang-barang kerajinan (Anonim dalam Donna Asteria, 2015).

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012

mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam

pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut - buang,

menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan

penanganan sampah. Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada

pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan

paradigma baru. Paradigma yang menganggap sampah sebagai sumber

daya yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan,

misalnya, untuk energi, kompos, pupuk, dan bahan baku industri.

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan pendekatan yang

komperhensif. Dimulai dari hulu, yaitu sejak produk yang berpotensi

menjadi sampah belum dihasilkan. Dilanjutkan sampai ke hilir, yaitu pada


fase produk sudah digunakan, sehingga menjadi sampah, yang kemudian

dikembalikan ke media lingkungan secara aman.

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk

menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir.

Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi: pengendalian

timbulan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan, pengolahan dan

pembuangan akhir (Sejati, 2004). Bank Sampah memiliki beberapa

manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan

lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan

membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat lain Bank Sampah

untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena

saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan

berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.

Keikut sertaan masyarakat dalam program pengelolaan sampah

tentunya dapat mengurangi beban lingkungan dengan adanya bahaya

sampah, selain itu masyarakat juga dapat memperoleh keuntungan

ekonomis dari mengikuti program pengelolaan sampah dimana masyarakat

bisa mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna seperti

membuat tas, baju, dan perlengkapan lainnya dari sampah masyarakat

juga dapat membuat pupuk organik dari sampah-sampah tersebut.

Partisipasi masyarakat merupakan keikut sertaan masyarakat dalam

menjalankan setiap kegiatan atau program yang di tetapkan oleh

pemerintah untuk memberdayakan dan membangun masyarakat sehingga


masyarakat mau ikut berperan aktif dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan.

Menurut Siagian (1985) partisipasi dapat bersifat pasif maupun

aktif, partisipasi bersifat pasif berarti sikap, prilaku, dan tidakan yang

dilakukan seseorang dengan tidak mengganggu kegiatan pembangunan.

Sedangkan partisipasi yang bersifat aktif seperti: ikut berpartisipasi dalam

setiap kegiatan yang ada. Partisipasi masyarakat tentunya dipengaruhi oleh

keadaan sosial masyarakat yang bersangkutan. Menurut Zaki Oktama

(2013) sosial ekonomi merupakan kedudukan sesorang dalam suatu

kelompok yang ditentukan oleh pendapatan, tingkat pendidikan, usia, dan

kekayaan yang dimiliki.

Partisipasi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah anggota

keluarga, dimana semakin besar jumlah anggota keluarga berarti semakin

besar pula jumlah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Sebaliknya

semakin sedikit jumlah anggota keluarga berarti semakin sedikit pula

kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Sehingga keluarga yang jumlah

anggotanya banyak, akan lebih berpartisipasi untuk memenuhi banyaknya

kebutuhan yang harus dipenuhi (Erwin Adiana, 2012). Luali (2006)

menyatakan bahwa jumlah anggota keluarga juga berpengaruh terhadap

partisipasi masyarakat, semakin kecil jumlah anggota keluarga, semakin

besar pengaruhnya terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

sampah. Dalam adanya partisipasi masyarakat dapat mempengaruhi

perubahan pengelolaan sampah di Kota Bojonegoro. Berdasarkan uraian


diatas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang kondisi tersebut

dengan mengangkat “Efektifitas Pengelolaan Bank Sampah Dalam

Mengurangi Volume Sampah Terhadap Lingkungan Di Bojonegoro”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam

penelitian ilmiyah. Berdasarkan masalah pokok penelitian tersebut, ada

rumusan masalah yang ingin diteliti oleh penulis dalam bentuk berupa

pertanyaan pertanyaan peneliti sebagai berikut:

1. Bagaimana peran Bank Sampah Nusa Indah Bungur dalam

meningkatkan perekonomian nasabah?

2. Bagaimana pola pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Bank

Sampah Nusa Indah Bungur?

3. Bagaimana dampak kehadiran Bank Sampah Nusa Indah Bungur bagi

masyarakat?

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini disamping bertujuan untuk

menyelesaikan study fakultas ekonomi dan bisnis universitas maarif

hasyim latief sidoarjo guna mendapatkan gelar sarjana manajemen, penulis

memiliki tujuan,yaitu :

1. Untuk mengetahui peran Bank Sampah Nusa Indah Bungur dalam

meningkatkan perekonomian nasabah.

2. Untuk mengetahui pola pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh

Bank Sampah Nusa Indah Bungur.


3. Untuk mengetahui dampak kehadiran Bank Sampah Nusa Indah

Bungur bagi masyarakat dan lingkungan.

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan judul penelitian diatas, peneliti berharap penelitian ini

dapat memberikan manfaat baik. Adapun yang diharapkan npeneliti yaitu :

1. Bagi akademik, pemerhati lingkungan, dan praktisi ekonomi

khususnya manajemen diharapkan penelitian ini dapat memberikan

sebuah wawasan untuk pengembangan tentang potensi sampah yang

memiliki nilai ekonomis dengan pengelolaan sampah melalui Bank

Sampah.

2. Bagi Masyarakat, penelitian ini diharapkan menjadi gambaran tentang

potensi pengelolaan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis

dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, dan juga mendorong

masyarakat untuk mempunyai pengelolaan sampah yang baik sehingga

terciptannya lingkungan yang kondusif.

3. Bagi Bank Sampah, penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi

bagi Bank Sampah yang telah berjalan.

4. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat memberikan pilihan metode bagi

pengelolaan sampah sehingga dapat dijadikan masukan untuk solusi

permasalahan sampah indonesia. .


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep efektifitas

Efektivitas merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau

keunggulan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan adanya

keterkaitan antara nilai-nilai yang bervariasi. Sejalan dengan pendapat

yang dikemukakan Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul

Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja mengenai pengertian

efektivitas yaitu efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan

gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian efektivitas ini

lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan

masukan kurang menjadi perhatian utama. Efisiensi dikaitkan dengan

efektivitas sehingga walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum

tentu efisiensi meningkat (Sedarmayanti, 2001).

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris, yaitu effective yang

berarti berhasil, atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.

Paramitha (2015) mengungkapkan bahwa “Efektivitas adalah suatu

ukuran yang menyatakan seberapa jauh target telah tercapai, makin

besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.


Menurut Saksono dalam Paramitha (2015). Efektivitas merupakan

unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan

di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Di sebut efektif

apabila tercapai suatu tujuan atau sasaran seperti yang telah

ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip

Soewamo Handayaningrat S. (2006). Yang menyatakan bahwa

“Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.”

Efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan

yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang

ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan. Jadi dapat diartikan

bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran

dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah

direncanakan (Asnawi 2013).

Selain itu, ada pula tiga pendekatan yang juga dapat digunakan

sebagai kriteria untuk mengukur efektivitas suatu organisasi seperti

yang dikemukakan oleh (Martani dan Lubis dalam Asnawi 2013):

a. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur

efektivitas dari input. Pendekatan mengutamakan adanya

keberhasilanorganikksasi untuk memperoleh sumber daya, baik

fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhanorganikksasi.

b. Pendekatan Proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh


mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses

internal atau mekanisme organisasi.

c. Pendekatan Sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada

output, mengukur keberhasilanorganikksasi untuk mencapai hasil

(output) yang sesuai dengan rencana.

Efektivitas dalam dunia riset ilmu-ilmu sosial dijabarkan

dengan penemuan atau produktivitas, dimana bagi sejumlah sarjana

social efektivitas seringkali ditinjau dari sudut kualitas pekerjaan atau

program kerja. Mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat

dan komposisi dari efektivitas, maka tidaklah mengherankan jika

terdapat sekian banyak pertentangan pendapat sehubungan dengan cara

meningkatnya, cara mengatur dan bahkan cara menentukan indicator

efektivitas, sehingga, dengan demikian akan lebih sulit lagi bagaimana

cara mengevaluasi tentang efektivitas, (Abdurahmat 2008)

2. Konsep Inovasi

Menurut Suryani (2008), kata inovasi dapat diartikan sebagai

proses atau hasil pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi

pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan

pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang

dapat memberikan nilai yang lebih berarti. Menurut Rosenfeld dalam

Sutarno (2012), inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada

produk,proses dan jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang

baru. Namun menurut Vontana (2009), inovasi adalah kesuksesan


ekonomi dan sosial berkat diperkenalkannya cara baru atau kombinasi

baru dari cara- cara lama dalam mentransformasi input menjadi output

yang menciptakan perubahan besar dalam hubungan antara nilai guna

dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan/atau pengguna,

komunitas, sosietas dan lingkungan. Inovasi secara umum dipahami

dalam konteks perubahan perilaku. Inovasi erat kaitannya dengan

lingkungan yang berkarakteristik dinamis dan berkembang. Menurut

Sebastian (2014) mengungkapkan inovasi berasal dari kata to innovate

yang berarti melakukan suatu perubahan atau memperkenalkan suatu

yang baru, yang memberikan nilai tambah (added value). Ada 3 tipe

dari inovasi menurut Sebastian (2014) sebagai berikut:

a. Produk Inovasi, sebuah inovasi dimana produk yang sudah ada

dimodifikasi sehingga menghasilkan nilai tambah baik dari segi

fungsi maupun penggunaan.

b. Proses Inovasi, bentuk inovasi dengan memperkenalkan suatu

metode tertentu sehingga suatu proses pekerjaan bisa dilakukan

dengan lebih efektif dan efisien.

c. Kualitas Inovasi, sebuah bentuk inovasi yang mampu

meningkatkan kualitas produk atau jasa.

3. Konsep Efektivitas Inovasi

Efektifitas implementasi inovasi dipengaruhi oleh beberapa

faktor dalam sebuah organisasi (Klein & Knight, 2005).

a. Faktor pertama adalah kebijakan dan praktik dalam implementasi


inovasi. Misalnya: kuantitas dan kualitas training untuk

pegawai, sistem reward, kualitas dan akses teknologi yang

digunakan.

b. Faktor kedua adalah bagaimana iklim inovasi dalam organisasi

tersebut.

c. Ketiga adalah bagaimana peran pemimpin dalam proses

implementasi inovasi.

d. Keempat adalah ketersediaan sumber daya finansial.

e. Faktor kelima adalah orientasi belajar yang mendorong pegawai

untuk meningkatkan kapabilitas.

f. Terakhir, adalah kesabaran manajerial, yakni bagaimana

inovasi diatur dalam orientasi jangka panjang. Visi jangka Panjang

dalam penerapan inovasi tentu membutuhkan kesabaran untuk

menciptakan keberlanjutan dan mencegah kegagalan

implementasi inovasi seiring berjalannya waktu.

Nilai-nilai inovasi yang sesuai dengan lingkungan akan

menghasilkan commitment (komitmen) yang tinggi untuk menerapkan

inovasi. Faktor tersebut yang mempengaruhi efektifitas

impelementasi dan bermuara pada efektifitas inovasi. Efektifitas

implementasi merujuk pada konsistensi dan kualitas yang diterima

pengguna layanan inovasi (Klein & Sorra,1996). Kemudian, ketepatan

strategis dari adopsi inovasi juga mempengaruhi bagaimana

efektifitas inovasi. Dalam hal ini, efektifitas inovasi diartikan oleh


Klein & Sorra (1996) sebagai manfaat yang diterima organisasi atas

inovasi yang dilakukan, misalnya peningkatan keuntungan (pada

organisasi swasta disebut profit sedangkan pada organisasi publik

pada efisiensi sistem birokrasi), produktifitas, moral pegawai, dan

pelayanan publik.

4. Konsep Bank sampah

a. Pengertian Bank sampah

Sampah menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008

adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang

berbentuk padat. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai

atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam

pembuatan, pemakaian barang rusak, cacat dalam pembuatan 25

manufaktur, materi berlebihan, ditolak atau buangan (Suwerda,

2012).

Bank sampah menurut Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan

dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna

ulang yang memiliki nilai ekonomi. Bank Sampah adalah salah satu

alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya

mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah lainya.

Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah

kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan

serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan


menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga

masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah

(Utami Eka, 2013).

b. Pengertian sampah

Menurut Azwar (1990), sampah adalah sesuatu yang tidak

dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak

disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus

dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal

yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi. Kodoatie (2003)

mendefinisikan sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat

padat atau setengah padat, yang merupakan hasil sampingan dari

kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun

tumbuh- tumbuhan.

c. Tujuan Bank Sampah

Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah

permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi

dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang sampah

sembarangan, mengiming-imingi warga agar mau memilah

sampah sehingga lingkungannya bersih, Memaksimalkan

pemanfaatan barang bekas, Menanamkan pemahaman pada

masyarakat bahwa barang bekas bisa berguna, dan Mengurangi

jumlah barang bekas yang terbuang percuma (Uma, 2014).


d. Manfaat Bank Sampah

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan

lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih,

menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan

membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat bank sampah

untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat

karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan

mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam

rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu

mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah

terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak

hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan

pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. Bank sampah juga

bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial,

beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah

menggunakan sampah.

e. Komponen Bank Sampah

Komponen Bank Sampah Komponen sistem pengelolaan

sampah dengan bank sampah adalah:

1) Petugas Bank Sampah

2) Nasabah Bank Sampah

3) Pengepul Menabung pada bank sampah tidak mendapat bunga.


Keperluan administrasi dan petugas, maka pembiayaan

diambil dari pememotong uang tabungan nasabah sesuai dengan

harga kesepakatan atau menggunakan selisih uang dari harga beli

sampah dengan harga jual sampah ke pengepul. Dana yang

terkumpul akan dikelola oleh bendahara (Nuryani, 2012)

B. Penelitian Terdahulu

NO NAMA PENULIS / SUBTANSI PERBEDAAN


JUDUL SKRIPSI, DENGAN PENULIS
JURNAL / TAHUN
1. Bintang Imania Tesis ini fokus membahas
- Rencana
Permatasari, konsep pembuangan sampah
Dra.Mairinawati.,M.AP / yang biasanya hanya di penulis
“Manajemen Strategi biarkan dan di timbun begitu
adalah
Pengelolaan Sampah di saja (open dumping) dengan
Dinas Lingkungan Hidup menggunakan sistem sanitary memaparkan
Kabupaten Bojonegoro” landfill. Pengelolaan
tentang peran
Ilmu Administrasi sampahnya yaitu dengan
Negara, Fakultas Ilmu memanfaatkan gas methane bank sampah
Sosial dan Hukum, yang dihasilkan dari sampah,
dan
Universitas Negeri untuk di olah menjadi bahan
Surabaya, S1 Ilmu bakar memasak warga sekitar pentingnya
Administrasi Negara, TPA atau sebagai pengganti
pengelolaan
Fakultas Ilmu Sosial dan elpiji. Juga mengolah sampah
Hukum, Universitas non organik menjadi BBM sampah
Negeri Surabaya / tahun berupa minyak tanah, solar
secara
2017 dan bensin. Sedangkan
sampah organik diolah efektifitas
menjadi kompos. Serta
sehingga
memberdayakan bank sampah
patrol 21. Jenis penelitian mampu
yang digunakan adalah
mengurangi
deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian volume
menggunakan teori
sampah
manajemen strategi menurut
J. David Hunger dan Thomas terhadap
L. Wheelen yang terdapat 4
lingkungan
(empat) elemen dasar yaitu
pengamatan lingkungan, dan menjadi
perumusan strategi, nilai
implementasi strategi,
evaluasi dan kontrol. Lokasi ekonomi bagi
penelitian yaitu Dinas masyarakat
Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro. Hasil dari sekitar.
penelitian ini menerangkan - Metode yang
bahwa pengelolaan sampah
yang dilakukan Dinas digunakan
Lingkungan Hidup Kabupaten adalah
Bojonegoro telah melakukan
upaya manajemen strategi menggunaka
dalam pengelolaan sampah. n metode
Salah satu upaya yang
dilakukan yaitu dengan penelitian
memaksimalkan pengelolaan kualitatif
sampah pada TPA Banjarsari
serta sosialisasi penerapan yang
bank sampah kepada menjelaskan
masyarakat. Secara umum
hasil penelitian menunjukkan
tentang
bahwa Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro efektivitas
sudah semaksimal mungkin
pengelolaan
melakukan pengelolaan
sampah pada TPA Banjarsari. bank sampah
Seperti merubah TPA menjadi
untuk
wisata edukasi pengelolaan
sampah dengan adanya taman, mengurangi
wahana bermain anak, dan
sampah
hewan-hewan. Demikian juga
masih terdapat kendala seperti terhadap
kurang sadarnya masyarakat
lingkungan
akan pentingnya pengelolaan
sampah bagi lingkungan. dan menjadi
Padahal dari pengelolaan
nilai
sampah dapat menghasilkan
pendapatan walau dari ekonomi bagi
sampah
masyarakat.
- Penulis
merencanaka
n penelitian
ini ditahun
2022
2. Aini Khairunnisa, Setia Tesis ini berfokus pada
- Rencana
Mulyawan / memberikan motivasi kembali
“Pemanfaatan Hasil mengenai pengelolaan bank penulis
Produksi Daur Ulang sampah yang terhenti dan
adalah
Sampah memberdayakan kembali
Kemasan Plastik Untuk organisasi desa seperti ibu ibu memaparkan
Pemberdayaan PKK, Karang taruna, Dan
tentang peran
Masyarakat”. Fakultas BUMDES dalam pembuatan
Tarbiyah dan Keguruan, produk daur ulang sampah bank sampah
Universitas Islam Negeri plastik yang sempat terhenti.
dan
Sunan Gunung Djati, Dan mengoptimalisasikan
Fakultas Ekonomi dan produksi dan pemasaran pentingnya
Bisnis Islam, Universitas produk agar info penjualan
pengelolaan
Islam Negeri Sunan tersebar luaskan. Metode
Gunung Djati / tahun penelitian ini menggunakan sampah
2021 pendekatan metode
secara
SISDAMAS atau Berbasis
pemberdayaan masyarakat. efektifitas
Dalam metode SISDAMAS
sehingga
ini memiliki empat tahapan
siklus yaitu Refleksi Sosial, mampu
pemetaan sosial dan
mengurangi
pengorganisasian masyarakat,
Perencanaan partisipatif, dan
volume
pelaksanaan program. Tujuan
penelitian ini adalah membuat sampah
dan memasarkan produk
terhadap
kerajinan tangan menjadi
sebuah barang yang bernilai lingkungan
ekonomis. Dari pemasaran ini
dan menjadi
banyak orang yang mulai
berminat untuk membeli. nilai
Maka akan mendapatkan hasil
ekonomi bagi
uang dari penjualan jika sudah
ada yang membeli. Dan masyarakat
akhirnya usaha ini akan terus
sekitar.
berkembang.
- Metode yang
digunakan
adalah
menggunaka
n metode
penelitian
kualitatif
yang
menjelaskan
tentang
efektivitas
pengelolaan
bank sampah
untuk
mengurangi
sampah
terhadap
lingkungan
dan menjadi
nilai
ekonomi bagi
masyarakat.
- Penulis
merencanaka
n penelitian
ini ditahun
2022
3. Anita Nur Lailia / “ Tesis ini fokus membahas
- Rencana
Gerakan Masyarakat pada strategi dan upaya
Dalam Pelestarian masyarakat dalam pelestarian penulis
Lingkungan Hidup”. kampung hijau dengan
adalah
Universitas Airlangga / menggunakan metode
Tahun 2014 penelitian deskriptif kualitatif. memaparkan
Sedangkan teori yang
tentang peran
digunakan adalah gerakan
sosial baru dimana teori ini bank sampah
lebih memfokuskan pada isu
dan
perubahan sosial kultural
dalam masyarakat. Hasil pentingnya
penelitian ditemukan bahwa
pengelolaan
gerakan kampung hijau
merupakan gerakan sosial sampah
baru dimana memfokuskan
secara
pada isu kultural
efektifitas
sehingga
mampu
mengurangi
volume
sampah
terhadap
lingkungan
dan menjadi
nilai
ekonomi bagi
masyarakat
sekitar.
- Metode yang
digunakan
adalah
menggunaka
n metode
penelitian
kualitatif
yang
menjelaskan
tentang
efektivitas
pengelolaan
bank sampah
untuk
mengurangi
sampah
terhadap
lingkungan
dan menjadi
nilai
ekonomi bagi
masyarakat.
- Penulis
merencanaka
n penelitian
ini ditahun
2022
4. Sifa Istiqomah, Tesis ini fokus membahas dan
- Rencana
Surepno. / menganalisis proses
“Pemberdayaan Ekonomi pemberdayaan ekonomi penulis
Kreatif dan Peningkatan kreatif melalui daur ulang
adalah
Pendapatan Masyarakat sampah pada Bank Sampah
Melalui Pengelolaan Karang Taruna Tunjung Seto memaparkan
Bank Sampah”. Institut Bae Kudus.Penelitian ini
tentang peran
Agama Islam Negeri termasuk dalam jenis
Kudus, Institut Agama penelitian studi kasus dengan bank sampah
Islam Negeri Kudus. / pendekatan kualitatif. Teknik
dan
Tahun 2020 pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik pentingnya
observasi, wawancara dan
pengelolaan
dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan sampah
bahwa Bank Sampah Karang
secara
Taruna Tunjung Seto
memberdayakan masyarakat efektifitas
sekitar dengan mengadakan
sehingga
kegiatan daur ulang sampah
menjadi barang kerajinan mampu
yang bernilai ekonomis.
mengurangi
Dimana tahapan
pemberdayaan yang berlaku volume
di Bank Sampah Karang
sampah
Taruna Tunjung Seto meliputi
penyadaran, terhadap
pengorganisasian, kaderisasi,
lingkungan
dukungan teknis dan
pengelolaan sistem. Penelitian dan menjadi
ini berkontribusi pada model
nilai
pengelolaan bank sampah
yang telah berhasil dalam ekonomi bagi
mewujudkan sistem bank
masyarakat
sampah yang memiliki
kreatifitas sehingga dapat sekitar.
meningkatkan pendapatan
- Metode yang
masyarakat sekitar atau
berdampak ekonomi. Dampak digunakan
ekonomi yang ditimbulkan
adalah
akibat keberadaan Bank
Sampah Karang Taruna menggunaka
Tunjung Seto yakni
n metode
terciptanya gerakan ekonomi
kreatif melalui pembuatan penelitian
kerajinan dari bahan dasar
kualitatif
sampah.
yang
menjelaskan
tentang
efektivitas
pengelolaan
bank sampah
untuk
mengurangi
sampah
terhadap
lingkungan
dan menjadi
nilai
ekonomi bagi
masyarakat.
- Penulis
merencanaka
n penelitian
ini ditahun
2022
5. R. Andi Ahmad Gunadi , Tesis ini fokus membahas
- Rencana
Doby Putro pemasalah lingkungan yang
Parlindungan, Apri disebabkan sampah plastik penulis
Utami Parta Santi, dalam studi ini peneliti juga
adalah
Aswir, Adi Aburahman. / mengedukasi kepada
“Bahaya Plastik bagi masyarakat untuk mengurangi memaparkan
Kesehatan dan sampah plastik karena
tentang peran
Lingkungan”. Fakultas ancaman dan dampak negatif
Ilmu Pendidikan dari sampah plastik sangat bank sampah
Universitas berbahaya bagi kesehatan
dan
Muhammadiyah Jakarta / maupun lingkungan contoh
Tahun 2021. dampak negatif sampah pentingnya
plastik adalah :
pengelolaan
- Bagi kesehatan,
sampah
penggunaan berbagai
secara
produk plastik dapat
efektifitas
menimbulkan
sehingga
penyakit berbahaya
mampu
seperti kanker,
mengurangi
gangguan kehamilan,
volume
dan kerusakan
sampah
jaringan tubuh
terhadap
lainnya
lingkungan
- Bagi lingkungan,
dan menjadi
sampah dari plastik
nilai
sangat sulit diolah dan
ekonomi bagi
terurai oleh tanah.
masyarakat
Pada akhirnya dapat
sekitar.
merusak tanah,
- Metode yang
mencemari tanah dan
digunakan
sumber air tanah.
adalah
menggunaka
n metode
penelitian
kualitatif
yang
menjelaskan
tentang
efektivitas
pengelolaan
bank sampah
untuk
mengurangi
sampah
terhadap
lingkungan
dan menjadi
nilai
ekonomi bagi
masyarakat.
- Penulis
merencanaka
n penelitian
ini ditahun
2022

C. Kerangka pikir

Menurut Subagyo dalam Budiani (2009) “ Efektifitas adalah

kesesuaian antara output dengan tujuan ditetapkan.Efektifitas adalah suatu

keadaan yang terjadi karena dikehendaki.

Efektifitas adalah tingkat keberhasilan program, kepuasan,

pencapaian tujuan dan keberhasilan sasaran pelayanan sosial yang


diberikan. Organisasi terdiri dari efektifitas individu dan efektivitas

kelompok. Namun demikian, efektifitas organisasi adalah lebih banyak

dari jumlah efektivitas individu dan kelompok, lewat sinegritas (kerjasma),

organisais mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi tingkatnya

daripada jumlah karya tiap-tiap bagiannya.

Efektifitas organisasi adalah hasil dari sejumlah besar variable

termasuk teknologi, hambatan lingkungan dan kesempatan, baik

kecakapan perseorangan dan motivasi.

Menurut Gibson dan Donnely, Jr (2007) disebutkan bahwa “

Organissasi terdiri dari efektifitas individu dan feketifitas kelompok.

Namun demikian, efektifitas organisasi adalah lebih banyak daru jumlah

efektifitas individu dan kelompok, lewat sinergitas (kerjasama), organisasi

mmapu mendapatkan hasil yang lebih tinggi tingkatnya daripada jumlah

hasil karya tiap-tiap bagiannya.

Keberlangsungan organisasi memerlukan adaptasi, dan adapatasi

seringkali melibatkan tahapan yang terprediksi. Dengan semakin

matangnya organisais mungkin organiassi akan melalui berbagai tahapan

yang berbeda.

Satu hal yang penting dalam setiap penelitian efektifitas organisasi

adalah tindakan memperinci sifat hubungan antara beberapa rangkaian

variable pokok yang secara bersama-sama mempengaruhi hasil yang

dinginkan.

Bank Sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk


mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.  Hasil dari pengumpulan

sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan

kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.  Bank sampah

dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh

petugas sukarelawan.  Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi

bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan

lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah

baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan

menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti

membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah

dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah

dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu

menangani pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah

selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang

sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah

sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya

untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi banyak orang dan

juga lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih,

menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat

sampah menjadi barang ekomomis. Manfaat bank sampah untuk


masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat

mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa

uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.

Dari beberapa teori yang digunakan penulis dalam Efektifitas

Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mengurangi Volume Sampah Terhadap

Lingkungan Di Bojonegoro maka di bangun kerangka pikir sesuai dengan

teori (Sebastian 2014) untuk mengukur keberhasilan program bank

sampah di Kota Bojonegoro, yang di gambarkan dalam tabel seperti

berikut:

Bagan kerangka pikir

Efektivitas Pengelolaan

Bank Sampah Volume Sampah

Terciptanya Lingkungan Yang Asri


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan setelah

seminar proposal. Dan lokasi penelitian akan dilaksanakan di Bank

Sampah Nusa Indah Desa, Bungur Kec. Kanor, Kab Bojonegoro, tentang

Efektifitas Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mengurangi Volume Sampah

Terhadap Lingkungan Di Kab Bojonegoro. Adapun alasan memilih lokasi

tersebut karena untuk mengetahui bagaimana mekanisme dalam

menjalankan program bank sampah di Kab Bojonegor.

B. Tipe dan Jenis Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif,yaitu penelitian


yang dirancang untuk menggambarkan subjek penelitian dengan cara

yang akurat. Lebih sederhananya, penelitian deskriptif adalah semua

tentang deskriptif subjek yang diteliti dalam studi tersebut. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi

atas suatu fenomena social/alam secara sistematis, factual, dan akurat.

Ada tiga cara yang umum dilakukan peneliti dalam melakukan

sebuah proyek penelitian deskriptif, yaitu:

a) Observasi, penelitian dilakukan dengan metode pengamatan dan

membuat rekaman subjek yang diteliti.

b) Studi kasus, penelitian dilakukan dengan studi mendalam tentang

individu atau sekelompok individu yang diteliti.

c) Survei, penelitian dilakukan dengan wawancara singkat atau

diskusi dengan individu yang diteliti tentang topik tertentu.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian

kulitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

pendapat, motivasi, tindakan, dll. Secara holistic dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran

seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia. Penelitian


kualitatif berhubungan dengan ide, pendapat, ataupun kepercayaan

orang yang diteliti dan semuanya tidak dapat diukur dengan angka.

C. Sumber data

Sumber data adalah tempat dimana peneliti memperoleh data-

data yang diperlukan selama peneliti melaksanakan penelitiannya.

1. Data primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data ini harus

dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden,

yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita

jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Data sekunder ini adalah data yang

sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku,

literature dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui

permasalahan yang akan diteliti secara mendetail. Adapun teknik

penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu

atau dengan kata lain orang yang dapat memberikan informasi akurat

tentang Efektifitas Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mengurangi Volume


Sampah Terhadap Lingkungan Di Bojonegoro. Adapun yang menjadi

informan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 1. Informan Penelitian

NO NAMA INISIAL JABATAN KETERANGAN

1. Suparman, SM Kepala UPTD 1 Orang


S.A.P Pengelolaan
Kebersihan dan
Persampahan
2. Suardi SD Kepala 1 Orang
Operasional
Bank Sampah
Induk Luwu
Timur
3. Nurlela NW Staf DLH 1 Orang
Wiyansari
4. Andi B AB Masyarakat 1 Orang

5. Nursiah NR Petugas 1 Orang


Kebersihan
6. Dina DA Pengurus Bank 1 Orang
Sampah Birawa
7. Hamrah HH Pengurus Bank 1 orang
Hamja Sampah Lakaloi
Jumlah Informan 7 Orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

kualitatif yang memungkinkan diperoleh data detail denagn waktu yang

relatif lama. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling


strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.

Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Teknik wawancara

Teknik yang dilakukan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi ataupun ide melalui Tanya jawab secara lisan dan

mendalam terhadap beberapa informan yang diambil sebagai sampel

yang dianggap mampu memberikaninformasi yang akurat terkait

Efektifitas Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mengurangi Volume

Sampah Terhadap Lingkungan Di Bojonegoro

2. Teknik pengamatan/observasi

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan

pencatatan yang sistemastis terhadap masalah-masalah yang terkait

dengan efektivitas kebijakan bank sampah. Pengamatan ini bertujuan

untuk memperoleh keterangan-keterangan data yang akurat dan

relevan antara jawaban responden dengan kenyataan yang terjadi

dilapangan mengenai Efektifitas Pengelolaan Bank Sampah Dalam

Mengurangi Volume Sampah Terhadap Lingkungan Di Bojonegoro.

3. Teknik dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen atau

buku ataupun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan Efektifitas

Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mengurangi Volume Sampah


Terhadap Lingkungan Di Bojonegoro. Teknik dokumentasi digunakan

untuk mengungkap serta melengkapi informasi yang erat kaitannya

dari pokokprogram bank sampah.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman dalam Bungin (2004), analisis

data pada penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan,

perhatian pada penyederhaanaan, pengabstrakan dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang

diperoleh di lokasi penelitian kemudian dituangkan dalam uraian atau

laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan akan direduksi,

dirangkum, dipilih hal-hal, pokok, difokuskan pada hal-hal yang

penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berlangsung

secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Laporan/

data di lapangan dituangkan dalam uraian lengkap dan terperinci.

Dalam reduksi data peneliti dapat menyederhanaan data dalam bentuk

ringkasan.

2. Penyajian data

Penyanjian Data Adalah suatu usaha untuk menyusun

sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan, untuk

kemudian data tersebut disajikan secara jelas dan sistematis sehingga

akan memudahkan dalam pengambilan kesimpulan. Penyajian data ini


akan membantu dalam memahami apa yang sedang terjadi dan apa

yang seharusnya dilakukan. Kegiatan penyajian data disamping

sebagai kegiatan analisis juga merupakan kegiatan reduksi data.

3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi

Pada tahap ini peneliti berusaha untuk memahami, menganalisis

dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, dan akhirnya setelah

data terkumpul akan diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan -

kesimpulan tersebut selanjutnya akan diverifikasi untuk diuji

validitasnya dan kebenerannya data – data tersebut.

G. Pengabsahan Data

Menurut Sugiyono (2014), Triangulansi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan demikian

triangulansi sumber, triangulansi teknik pengumpulan data dan

triangulansi waktu yakni sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber

Triangulansi sumber dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. `Dalam hal ini

penelitian melakukan pengumpulan dan pengujian data yang telah

diperoleh melalui hasil pegamatan, wawancara dan dokumen-dokumen

yang ada, kemudian peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan

wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen

yang ada.
2. Triangulasi teknik

Triangulansi teknik dilakukan dengan cara menggunakan

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data

dari sumber yang sama. Dalam hal yang diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen. Apabila

dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan

data yang berbeda-beda maka penelitian melakukan diskusi lebih

lanjut kepada informan yang bersangkutan atau yang lain untuk

memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya

benar karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulansi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

pengujian kerdibilitas data dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang

berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya. Trigulasi dapat juga dilakukan dengan

cara mengecek hasil hasil penelitian dari tim peneliti lain diberi tugas

melakukan pengumpulan data.


DAFTAR PUSTAKA

Administrasi, J. R. (2020). Analisis Inovasi Bank Sampah Dalam Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga Perkotaan Di Kelurahan Bahagia Kecamatan

Babelan Kabupaten Bekasi. 7(1), 41–49.

Abdurahmat. 2008. Efektivitas Organisasi Edisi Pertama. Jakarta: Airlangga

Alih, K., Rajoe, P. A., & Jakarta, E. (2014). Daftar pustaka. 14(4), 2012–2014.

Ayu, K., Indrawati, P., Sudiarta, I. N., & Suardana, I. W. (2017). Efektivitas Iklan

Melalui Media Sosial Facebook Dan Instagram Sebagai Salah Satu

Strategi Pemasaran Di Krisna Oleh-Oleh Khas Bali. 17(2), 78–83

Azwar, Asrul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara

Sumber Widya

Deby, L., Putri, M., & Mutiarin, D. (2018). Efektifitas Inovasi Kebijakan Publik ;

Pengaruhnya pada Kualitas Pelayanan Publik di Indonesia.

Farisi, R. Al, Inovasi, P., Kreativitas, D., Terhadap, P., & Usaha, K. (2013).

Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai . 2008–2010.


Fontana, Avanti. 2009. Innovate We Can! Manajemen Inovasi dan Pencapaian

Nilai. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesi.

Firmansyah, A.,Fatimah, W.N.A., & Mubarokah, U. (2016). Inovasi Pengelolaan

Sampah Berbasis Masyarakat. In Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM

IPB

Helmi, S., Muda, I., Pembelian, K., & Motor, S. (2008). Daftar pustaka.

Komunikasi, G., Ui, K. F., & Moch, J. (2016). Berbasis Masyarakat Di

Tasikmalaya ( Bank Sampah ( Waste Banks ) as an Alternative of Community-

Based Waste Management Strategy in Tasikmalaya ) Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

Lembaga Studi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ( LSPeR ), Penulis

korespondensi . Tel : 021-7866324 . Email : donnaasteria@gmail.com .

Diterima : 25 Juni 2015. 23(1), 136–141.

Lestari, A.P. (2014). Program Inovasi Pengelolaan Sampah di Kota Malang.

Jurnal Administrasi Publik, 2(3), 571-577

Masyarakat, P., Program, D., Sampah, B., & Sumbawa, K. (2019). Partisipasi

Masyarakat Dalam Program Bank Sampah Di Kabupaten Sumbawa (Studi

Kasus Bank Sampah Desa Nijang). 01(01), 14–27.

Politik, J., Kewarganegaraan, D. A. N., Sosial, F. I., & Semarang, U. N. (2015).

Pengelolaan bank sampah sebagai pengembangan karakter peduli

lingkungan di smp negeri 3 pati.

Publik, J. A., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2013). Program Inovasi

Pengelolaan Sampah Di Kota Malang Ana Puji Lestari , Mochammad


Saleh Soeaidy , Abdullah Said. 2(3), 571–577.

Ratiabriani, N. M., Bagus, I., & Purbadharmaja, P. (2002). Partisipasi

Masyarakat dalam Program Bank Sampah : Model Logit Public

Participation in Waste Bank Program : Logit Model. 53–58.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

Suryani, Anih Sri. (2014). Peran bank sampah dalam efektivitas pengelolaan

sampah (studi kasus bank sampah Malang). Aspirasi: Jurnal Masalah-

Masalah Sosial

Suryani, Tatik. 2008.Perilaku Konsumen (Implikasi Pada Strategi Pemasaran).

Surabaya: Graha Ilmu.

Suwarno, Y., & Lan, S. (2018). Inovasi di sektor publik. October 2008.

Suwerda, Bambang. (2012). Bank Sampah; Kajian Teori dan Penerapan).

Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah. Universitas Sumatera Utara. (2012). 1096, 2005–2007.

Utami. Eka. (2013). Buku Panduan Sistem Bank Sampah. Jakarta: Yayasan Utara,

U. S. (2012). Universitas Sumatera Utara. 2008, 2010–2011.

Wahyudi, S. benny, Mudar, M., & budiasih, endang. (2016). Analisis

Pemahamanprogram Kawasan Rumah Pangan Lestari. 2016(2011), 511–

516.

Yogyakarta, A., Jody, L., Sanders, J. R., & Program, B. R. W. (2014).

Anda mungkin juga menyukai