0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan4 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) WaSmart merupakan solusi pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang dikolaborasikan dengan program bank sampah dan teknologi informasi, (2) Aplikasi ini memiliki fitur seperti pendaftaran nasabah, tabungan nasabah, edukasi sampah, dan pembelian pulsa, serta (3) Tujuannya adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mendukung pencapaian SDGs.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
INNOVATIVE IDEA CHALLENGE_PUTRI SABILLA AULIA NAJIYAH_UNIVERSITAS SILIWANGI
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) WaSmart merupakan solusi pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang dikolaborasikan dengan program bank sampah dan teknologi informasi, (2) Aplikasi ini memiliki fitur seperti pendaftaran nasabah, tabungan nasabah, edukasi sampah, dan pembelian pulsa, serta (3) Tujuannya adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mendukung pencapaian SDGs.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) WaSmart merupakan solusi pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang dikolaborasikan dengan program bank sampah dan teknologi informasi, (2) Aplikasi ini memiliki fitur seperti pendaftaran nasabah, tabungan nasabah, edukasi sampah, dan pembelian pulsa, serta (3) Tujuannya adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mendukung pencapaian SDGs.
WaSmart (Waste Smart): Solusi Pengelolaan Sampah dalam Menghadapi
Sustainable Development Goals Tahun 2030
SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan Agenda
Pembangunan Global Tahun 2030 yang telah menjadi komitmen dari semua Negara di dunia termasuk Indonesia. Salah satu masalah di Indonesia yang sulit untuk ditangani adalah sampah. Permasalahan sampah dirasakan juga oleh masyarakat dunia pada saat ini. Dikaitkan dengan Pembangunan berkelanjutan, sampah juga merupakan salah satu masalah yang diperhatikan dalam tujuan SDGs, yaitu tujuan nomor 12 (Responsible Consumption and Production), karena dalam tujuan tersebut terdapat target yaitu pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali. Hasil riset oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI) pada tahun 2017 mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola. (Rossiana, 2018). Hal ini terjadi karena pengelolaan sampah di Indonesia belum berjalan dengan baik sehingga masih menjadi permasalahan serius. Jumlah timbunan sampah yang mencapai 175.000 ton/hari atau setara dengan 64 juta ton/tahun harus dapat diolah dengan tepat agar jumlah timbunan tidak semakin meningkat (Addahlawi et al., 2019). Jumlah sampah yang begitu banyak ini menunjukkan adanya daya konsumsi masyarakat yang semakin tinggi, masyarakat yang mulai modern, sehingga pola konsumsi yang tinggi menyebabkan tingginya volume sampah setiap harinya. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah kurang efektif (Anas, 2017). Pengelolaan sampah ini dinilai belum optimal, misalnya dalam proses pengumpulan sampah yang biasa dilakukan para petugas kebersihan atau pemulung belum bisa menjangkau semua sampah. Selain itu, perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah ke sungai, atau langsung ke alam. Sebenarnya, perilaku masyarakat itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena Indonesia masih punya banyak hambatan infrastruktur pelayanan sampah, misalnya masyarakat seringkali membuang sampah sembarangan karena tidak adanya tempat pengumpulan sampah atau TPA di sekitar tempat tinggalnya, sehingga mereka kebingungan. Partisipasi aktif dari masyarakat menjadi hal yang penting untuk diidentifikasikan dalam aksi pengelolaan sampah. Upaya menjaga kelestarian lingkungan harus bermula dari diri individu dengan memulai hal-hal kecil. Perubahan yang dilakukan kemudian dapat ditularkan menjadi kebiasaan dalam keluarga atau masyarakat, sehingga terjadi perubahan besar. Salah satu pengelolaan sampah berbasis komunitas yang banyak kita dengar akhir-akhir ini adalah Bank Sampah. Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. (Asteria, Heruman, 2016). Seperti kita ketahui, pada zaman disrupsi teknologi sekarang, semuanya akan terasa lebih mudah, dengan hadirnya Internet of Things, cloud data, dan tren teknologi lainnya, aktifitas masyarakat pun banyak beralih dari aktifitas nyata menuju aktifitas digital. Oleh karena itu, agar pelaksanaanya efisien, maka pelaksanaan bank sampah dapat dikolaborasikan dengan teknologi informasi. Memperhatikan permasalahan dan peluang yang ada tersebut, maka penulis memiliki gagasan untuk membuat aplikasi WaSmart (Waste Smart), sebagai solusi pengelolaan sampah. Ide yang digagas ini merupakan hasil kolaborasi dari program bank sampah dengan bantuan teknologi informasi. Aplikasi ini dikolaborasikan dengan suatu tren baru di dunia Teknologi Informasi yang disebut Cloud Computing. Untuk perancangan sistem, aplikasi ini akan menggunakan Use Case diagram. Use case diagram Aplikasi Bank Sampah ini terdapat 4 aktor yang menggunakan yaitu admin, pimpinan, petugas, dan nasabah. Fitur Pada Aplikasi WaSmart ini diantaranya: 1. Pendaftaran Nasabah: Untuk pendaftaran nasabah cukup dilakukan dengan melakukan registrasi di aplikasi tersebut, dan mengisi email, nama pengguna, no hp, dan kata sandi, 2.Tabungan Nasabah: Tabungan nasabah yang berisi kredit, debit, dan saldo untuk transaksi yang dilakukan, 3. Edukasi tentang sampah: Fitur ini berisi edukasi mengenai sampah,artikel menarik dari para ahli, dan berita-berita terkini mengenai masalah sampah, baik lokal, regional, atau internasional., 4. WaSmart pay: Uang yang masuk ke tabungan nasabah di aplikasi atau saldo, dapat langsung gunakan untuk pembayaran online, diantaranya utuk membeli pulsa, membayar tagihan listrik, donasi, transfer antar akun dan berbagai transaksi online lainnya, 5. Jemput sampah: Fitur ini berguna untuk membuat permintaan penjemputan sampah oleh pihak bank sampah. Penggunaan aplikasi akan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, sehingga akan lebih banyak yang berminat terhadap program bank sampah tersebut. Selain itu, dapat membantu pihak Pengurus Bank Sampah dalam hal pencarian, penambahan serta pengeditan data dan penyampaian informasi. Aplikasi ini mengambil sasaran utama untuk komunitas bank sampah yang sudah terbentuk di masyarakat. Untuk membentuk komunitas bank sampah, maka akan dibentuk Start- up lokal terlebih dahulu yang akan diimplementasikan di Kota-kota yang ada di Jawa Barat yaitu WaSmart . Maka dengan adanya start-up dan dibantu dengan aplikasi, maka masyarakat akan lebih mudah mengenal bank sampah dan ikut bergabung, sehingga pengelolaan sampah bisa mulai terkendali dengan baik. Start- up ini juga tidak hanya berfokus di komunitas masyarakat, namun akan bekerjasama dengan berbagai lembaga, misalnya di komunitas perkantoran/ pendidikan. Kelebihan yang ditawarkan oleh start-up ini tentunya akan mengurangi jumlah sampah yang ada, selain itu masyarakat memiliki kebiasaan baru untuk memilah sampah, sistem bank sampah ini juga bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan rekayasa sosial, sehingga terbentuk suatu tatanan atau sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di masyarakat. Untuk aplikasi WaSmart, memiliki kelebihan dari sisi tampilan data dan pengelolahan informasi. Selain itu, walaupun menggunakan teknologi cloud data yang menggunakan internet, ketika tidak ada koneksi internet aplikasi ini masih bisa digunakan. Kerjasama yang berkesinambungan dan sinergis berbagai pihak dari berbagai disiplin ilmu yang beragam merupakan syarat utama berhasilnya program ini. Pembangunan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat tercapai oleh pembuatan aplikasi ini, sehingga dinilai akan mampu mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Adapun aspek tujuan yang dapat dicapai dengan program ini lebih disorot pada konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Addahlawi,H, et al. 2019. Implementasi Prinsip Good Environmental Governance Dalam Pengelolaan Sampah Di Indonesia. JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 8 No. 2 Anas, A. 2017. Studi Deskriptif Tentang Efektivitas Program Lamongan Green And Clean (Lgc) Di Kabupaten Lamongan. Repository Unair. Asteria&Heruman. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya. Jurnal MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 23, No.1: 136-141 Rossiana, N.2018. Pentingnya Pengenalan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (Lb3) Bagi Kelompok Ibu Pkk Dan Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2 No.8
Lampiran BIOGRAFI
Nama saya adalah Putri Sabilla Aulia
Najiyah. Saya dilahirkan pada 8 September 2000 di Bandung. Sekarang saya sedang menempuh studi di Universitas Siliwangi Semester 7. Setelah memasuki usia Sekolah Dasar saya bersekolah di SDN Tanjungsari 1. Ketika berada di jenjang kelas 5 SD saya pindah ke Sumedang, saya Scan KTM melanjutkan pendidikan di SDN Sukaraja 1 Sumedang, ketika SMP saya melanjutkan pendidikan di SMPN 45 Bandung, namun ketika kelas VIII SMP saya pindah kembali di Sumedang, dan bersekolah di SMPN 1 Sumedang, lalu melanjutkan ke SMAN 1 Sumedang.. Pendidikan tinggi saya lanjutkan di Universitas Siliwangi Tasikmalaya dengan mengambil prodi Pendidikan Biologi, dan saya sekarang berada si semester 7.