TUGAS BESAR 2
KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS
Oleh
Hendra Oentoro
55521120040
Puji Syukur, penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi “Tugas
Besar II” mata kuliah “Kewirausahaan dan Etika Bisnis ” dari Bapak Dr Sudjono M.
Makalah ini merupakan bentuk refleksi penulis selama bekerja di PT. XYZ
selama 7 tahun. Penulis mencoba untuk mengamati tentang penerapan Good Corporate
Governance (GCG) pada perusahaan tempat penulis bekerja. Banyak hal yang bisa
dijadikan pembelajaran dalam penerapan GCG pada PT. XYZ. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis dalam
menyusun Makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan dapat
memberikan informasi bagi para pembaca. Namun, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan danmasih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, penulis menerima saran dan kritik untuk penyempurnaan makalah ini.
Hendra Oentoro
55521120040
i
DAFTAR ISI
ii
Daftar Tabel
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu akuntansi saat ini cukup berkembang pesat terutama dalam hal
informasi (yang dalam hal ini adalah informasi bisnis) yang mampu
cara dari pihak perusahaan (sebagai sender) untuk memberikan informasi atas
berkualitas juga. Sumber tersebut berasal dari perusahaan yang dikelola dengan
1
GCG sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelolaan kegiatan operasional
atau acuan bagi terbentuknya suatu sistem, struktur, budaya perusahaan, nilai
persaingan yang semakin kompetitif atau dalam kata lain perusahaan mencapai
kepentingan stakeholder. Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri oleh karena itu
merupakan bagian perusahaan group dari Amerika Serikat. Salah satu ciri dari
penulis bekerja. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin
2
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini hanya fokus pada penerapan good
penulis bekerja?
bekerja?
1.4 Tujuan
bekerja dan jenis kontribusi yang didapat stakeholder dari penerapan good
1.5 Manfaat
Mengetahui jenis penerapan dan kontribusi yang didapat dari penerapan good
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Grand Teori merupakan dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.
Disebut makro karena teori-teori ini berada pada level makro. Middle Teori
kajiannya makro dan mikro. Applied Teori merupakan teori yang berada di
oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Teori ini menjelaskan hubungan
diperoleh perusahaan.
4
Kedua belah pihak dalam hubungan tersebut mempunyai kepentingan
(agen) tidak akan selalu bertindak sesuai kepentingan principal. Hal ini dapat
menyimpang. Insentif tersebut sering disebut dengan agency cost atau biaya
keagenan.
principal. Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya keagenan menjadi tiga
yaitu:
management/manager (agent);
5
b. The bonding expenditure by the agent, merupakan biaya yang
Dewan komisaris dan dewan direksi diberi kewenangan untuk mengurus bisnis
dengan kepentingan pemilik (Riyanto, 2003). Oleh karena itu, perlu adanya
6
melindungi kepentingan pemegang saham (publik) sebagai pemilik perusahaan
yang baik akan memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham
dan kreditor untuk memperoleh Kembali atas investasi dengan wajar, tepat dan
bahwa mereka akan menerima hasil investasi dari modal yang telah mereka
pemegang saham bahwa dana yang diinvestasikan dikelola dengan baik dan
para agen bekerja sesuai dengan fungsi, tanggung jawab dan untuk kepentingan
perusahaan.
stakeholder sendiri diperkenalkan pertama kali pada tahun 1963 oleh Stanford
7
Research Institute dan didefinisikan sebagai kelompok yang dapat memberikan
8
Hubungan Stakeholder Theory dengan Good Corporate Governance
perusahaan.
stakeholder.
9
2.1.3.2 Prinsip Good Corporate Governance
Prinsip GCG dikenal dengan istilah TARIF, dimana TARIF itu adalah
Transparency
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
Accountability
berkesinambungan.
Responsibility
10
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang
Independency
Fairness
kesetaraan.
Pemegang Saham;
11
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota
dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan;
perusahaan;
berkesinambungan.
12
No. 2 Hal. practice in antara pelatihan
185-198 Poland corporate
governance dan
peforma
perusahaan di
Polandia. Namun
penelitian ini tidak
berhasil
membuktikan
dugaan tersebut,
karena dari hasil
uji beda terbukti
tidak adanya
keuntungan
bagi perusahaan
dan investor
antara sebelum
dan sesudah
kewajiban
penerapan prinsip
tersebut, tetapi
hasilnya
kepatuhan pada
aturan hanya
sebagai
persyaratan formal
bagi perusahaan
13
bagi perusahaan
dan
mengakibatkan
korban
jiwa.Sebenarnya
peristiwa tersebut
terjadi
dikarenakan
perusahaan tidak
menerapkan
prinsip
Good Corporate
Governance yaitu
perusahaan tidak
mengutamakan
keselamatan para
pekerja dan lebih
mengutamakan
keuntungan
perusahaan.
14
etika dan prinsip
kerja. Untuk
responsibility,
Independency dan
fairness
perusahaan sudah
melakukan dengan
cukup baik.
15
telah diterapkan
secara memadai,
hal ini ditinjau
dari beberapa
kriteria sistem
informasi
akuntansi seperti
penginputan data
yang baik tepat
waktu, roses
pengolahan data
telah memadai,
dan out put yang
dihasilkan sesuai
dengan standar
akuntansi.
16
akukannya,
intervensi masih
sering terjadi
dalam bagian
produksi, terlebih
lagi apabila
terdapat customer
pravilege menurut
direktur dan
struktur organisasi
dalam perusahaan
tidak memiliki
komisaris yang
mana tidak sesuai
dengan aturan
yang ditetapkan
oleh UU no. 40
tentang Perseroan
Terbatas
2.3 Hipotesis
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Objek dalam makalah ini adalah PT. XYZ yang merupakan perusahaan
makanan yang memiliki visi “lets make life delicious”. Makalah ini merupakan
makalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Makalah ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan GCG pada PT. XYZ yang penulis alami selama
berkerja 7 tahun. Sumber data dalam makalah ini adalah sumber premier.
internal melalui tabloid internal perusahaan, dan wawancara tidak resmi dengan
Sumber: Diolah
18
3.1.1 Analisis Prinsip Good Corporate Governance
pengungkapan atas informasi kinerja perusahaan yang akurat dan tepat waktu.
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PT. XYZ untuk mewujudkan
No Jenis Aktivitas
1 Visi misi perusahaan di sampaikan dengan baik oleh perusahaan.
Baik dalam berupa billboard yang berisi visi misi perusahaan yang
dipasang di pelbagai tempat di kantor ataupun dalam tampilan
desktop computer karyawan.
2 Perusahaan mempunyai web yang berisi informasi produk dan
contact center perusahaan. Perusahaan juga mempunyai layanan WA
(WhatsApp) untuk para distributor dan konsumen non distributor.
3 Perusahaan mempunyai web internal perusahaan untuk karyawan
yang berisi tentang kode etik perusahaan, SOP perusahaan, serta
informasi lowongan pekerjaan internal perusahaan.
19
4 Perusahaan mempunyai layanan pengaduan kode etik
(Whistleblowing system) yang menggunakan pihak ketiga sehingga
lebih terjamin dalam pengaduan yang dilakukan oleh karyawan jika
terjadi penyimpangan kode etik.
5 Perusahaan bekerjasama dengan Jobstreet, dan Jobdb untuk
mengumumkan lowongan pekerjaan dan perusahaan menggunakan
media Instagram untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan perusahaan
baik itu acara internal perusahaan ataupun lowongan pekerjaan.
6 Setiap tahun perusahaan mengadakan survery karyawan untuk
melihat aspirasi karyawan dan harapan serta kritik saran bagi
perusahaan.
7 Perusahaan mengadakan monthly meeting yang diadakan oleh CEO
untuk seluruh karyawan, Meeting tersebut untuk
mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahaan, target
perusahaan, hambatan dan tantangan perusahaan kepada seluruh
karyawan baik itu blue collar atau white collar.
8 Setiap tahun, perusahaan mengadakan carrier day untuk para
karyawannya dengan menampilkan leader per divisi untuk
melakukan presentasi mengenai keadaan divisinya kepada karyawan
lain yang non divisi sehingga karyawan dapat mudah mengetahui
pekerjaan dari divisi lain.
9 Memiliki sistem yang terintegrasi dengan perusahaan lain didunia
dalam group sehingga pelaporan konsolidasi dapat segera diakses
oleh pihak yang berkepentingan.
10 Mengadakan media gathering untuk menjawab isu-isu yang terjadi di
masyarakat terutama terkait penarikan produk perusahaan dari negara
Singapore.
11 Mengadakan dialog terbuka antara direksi dengan SPSI.
20
12 Mengadakan RUPS setiap tahun yang dihadiri oleh pemegang saham,
direksi dan komisaris.
13 Terdapat bulletin internal yang berisi kegiatan-kegiatan perusahaan.
Dari point-point seperti dalam tabel 3.1 tersebut, dapat dikatakan bahwa
perusahaan.
organ dalam perusahaan baik itu dari dewan komisaris, direksi, serta para
karyawannya dari semua level. Terdapat penilaian yang baik serta adanya
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PT. XYZ untuk mewujudkan
No Jenis Aktivitas
1 Setiap tahun, laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP
Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan yang berafiliasi dengan
PwC Global. Laporan keuangan mendapat opini disajikan secara
wajar tanpa pengecualian dalam hal yang bersifat material.
21
2 Perusahaan mempunyai divisi internal control untuk memastikan
bahwa kegiatan operasional perusahaan sudah sesuai dengan SOP
yang ditetapkan atau tidak.
3 Setiap karyawan diberi hak dan harus dilaksanakan untuk
mendapatkan pelatihan dan seminar baik pelatihan secara internal
ataupun eksternal. Perusahaan juga mempunyai portal belajar yang
berisi materi-materi pembelajaran yang berasal dari group usaha
perusahaan yakni ownerversity.
4 Perusahaan melakukan analisis AMDAL setiap tahun untuk
memeriksa dampak emisi CO2 yang terjadi di sekitar tempat
perusahaan melakukan produksi.
5 Setiap tahun, perusahaan melakukan proses internal audit yang
laporannya di berikan kepada para direksi dan head of team masing-
masing.
6 Perusahaan melakukan training atau pelatihan tentang anti
penyuapan, anti korupsi untuk para karyawannya yang diadakan
setiap 2 bulan sekali.
7 Setiap karyawan diwajibkan untuk mematuhi salah satu nilai
perusahaan yakni “we do the right think” dalam setiap kegiatan yang
dilakukan apalagi jika itu berhubungan dengan nama perusahaan.
8 Setiap perusahaan mempunyai KPI atau dalam perusahaan disebut
MBO (Management by Objective) dimana KPI/MBO tersebut diukur
secara handal dan disampaikan kepada karyawan setiap kuartal.
9 Perusahaan mempunyai aturan tertulis yang disusun Bersama-sama
dengan SPSI untuk para karyawan blue collar sedangkan untuk
karyawan white collar perusahaan membagikan secara buku cetak
kode etik karyawan dan juga menyampaikannya dalam bentuk
website internal perusahaan.
22
10 Perusahaan mempunyai jobdes untuk masing-masing jabatan dan
standar minimum kompetensi yang sampaikan secara internal untuk
semua karyawan melalui website internal perusahaan.
Dari tabel 3.2 tersebut kita juga mengetahui bahwa dalam kegiatan operasional
dan arahan yang pasti. Hal ini menyebabkan hampir tidak ada konflik yang
23
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PT. XYZ untuk mewujudkan
No Jenis Aktivitas
1 Sebagai perusahaan group global, perusahaan setiap tahun
mengadakan program “Rise Against Hunger” yang merupakan
kegiatan untuk mengepak makanan (beras, kacang, vitamin) yang
dibungkus dalam wadah siap saji.
2 Perusahaan melaporkan kewajiban perpajakannya dengan patuh dan
mengikuti nilai perusahaan yaitu we do the right think.
3 Perusahaan tidak mentoleransi segala bentuk suap dan korupsi serta
aktivitas-aktivitas lainnya yang dilarang.
4 Dalam hal vendor dan customer, perusahaan membuat perjanjian
tertulis untuk tidak memberikan natura dan kenikmatan apapun
kepada para pegawainya.
5 Perusahaan menarik semua produk dipasaran ketika terjadi kasus
ditemukan cacing dalam makanan kaleng. Dimana produk tersebut
bukan merupakan produk perusahaan. Namun komitmen perusahaan
untuk tunduk pada peraturan maka semua produk perusahaan untuk
kategori jenis tersebut ditarik dari pasaran.
6 Menjalankan penggajian sesuai standar pemerintah baik berupa
tunjangan tambahan makanan untuk pegawai blue collar yang
bekerja di shif ke-3.
7 Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan juga tunduk pada
aturan yang dibuat oleh USA karena perusahaan merupakan group
usaha dari global company yang berdomisili di USA (terutama dalam
hal mengaplikasikan SOX dan BPOM sesuai standard).
24
8 Berkontribusi secara langsung kepada BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) dan Karang Taruna ditempat perusahaan melakukan
produksi komersialnya.
9 Mengadakan program-program pelatihan kemasyarakatan baik itu
secara ekonomi, sosial untuk orang berkebutuhan khusus,
Pendidikan, olahraga
10 Penggunaan sekam padi untuk menggantikan batubara sebagai bahan
bakar mesin sehingga emisi CO2 bisa ditekan
11 Perusahaan melaporkan semua kewajiban yang disyaratkan oleh
peraturan seperti laporan lalu lintas devisa, perubahan struktur modal
jika ada investasi kepada BKPM, ekspor import, serta membuat
internal memo berupa voluntary disclosure yang disyaratkan oleh
USGAP dalam FIN48.
25
pengelolaan kinerja perusahaan. Prinsip independensi memastikan bahwa
perusahaan harus dikelola secara independen dan tidak dapat didominasi dan
diintervensi oleh pihak lain agar kekuatan perusahaan seimbang. Selain itu
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PT. XYZ untuk mewujudkan
No Jenis Aktivitas
1 Salah satu kodeetik perusahaan bahwa para pegawai perusahaan tidak
boleh mempunyai hubungan khusus dengan pihak lain seperti
kekeluargaan, kerabat, bahkan hubungan pertemenan baik jika
berhubungan dengan pihak eksternal. Oleh karena itu, setiap
karyawan harus menandatangi perjanjian bahwa mereka siap
menanggung akibatnya jika terindikasi terdapat hubungan tersebut.
2 Pihak group usaha tidak bisa mencampuri kegiatan operasional
perusahaan. Kantor pusat hanya memberikan advise managemen dan
advise tersebut bukan merupakan bentuk keharusan untuk
menjalankannya.
3 Dewan komisaris dan direksi mempunyai kode etik tersendiri yang
disusun dan disosialisasikan di website internal perusahaan.
4 Semua bagian dalam perusahaan bekerja sesuai dengan bagian
masing-masing tanpa adanya tumpang tindih tanggungjawab karena
perusahaan sudah melakukan pemetaan terhadap setiap bagian dalam
26
perusahaan dan informasinya juga sudah disediakan di website
internal perusahaan.
5 Para karyawan dilatih untuk menjadi ”owner” dalam prinsip/nilai
perusahaan “ownerversity” dimana para karyawan harus menjaga
perusahaan baik itu aset perusahaan, nama baik perusahaan dan
diberikan pelatihan setiap 3 bulan sekali.
internal dalam group usaha ataupun pihak manapun serta membuat karyawan
Pilar kelima dari Pedoman Umum Tata Kelola Perseroan yang Baik
kesempatan yang sama untuk semua karyawan serta hak yang sama untuk
karyawan.
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PT. XYZ untuk mewujudkan
27
Tabel 3.5 – Aktivitas yang ditempuh untuk meningkatkan kesetaraan /
kejujuran
No Jenis Aktivitas
1 Perkembangan karir masing-masing karyawan tidak dibedakan
berdasarkan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
Hal ini ditunjukan dengan program individual action program yang
ditujukan untuk pengembangan karir karyawan tanpa membedakan
SARA.
2 Para karyawan dapat melakukan akses terhadap lowongan internal
perusahaan secara global sehingga dimungkinkan karyawan
Indonesia bekerja di luar Indonesia dalam satu group perusahaan
3 Perusahaan bahkan memasukan orientasi seksual karyawan ke dalam
golongan data Kritikal yang artinya jika karyawan dengan sengaja
menyebarkan data itu maka karyawan akan menerima konsekuensi
hukum dan sanksi dari perusahaan.
4 Perseroan senantiasa menjaga dan memperhatikan keseimbangan
antara hak dan kewajiban karyawan secara adil dan wajar dengan
memberikan tambahan cuti 3 hari untuk aktivitas keluarga dan cuti
haid setiap bulan serta tambahan cuti untuk suami yang menemani
istrinya pasca melahirkan.
5 Perusahaan menerapkan campaign “work life balance” untuk para
karyawannya dengan cara memberikan jam kerja yang fleksible,
pelbagai engagement activity setiap bulan, ruang kerja juga didesain
secara fleksible
6 Pemberian bonus karyawan setiap tahun dilakukan secara sistematis
menggunakan formula tertentu dan formula tersebut di
28
komunikasikan keseluruh karyawan sehingga karyawan dapat
menghitung sendiri besaran bonus yang diterima
7 Perusahaan mempunyai misi “Livewell” dimana perusahaan
mendukung dan menginsipirasi gaya hidup yang sehat dalam dan
diluar tempat kerja.
Dari tabel 3.5 tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan menjujung tinggi
kegiatan tersebut.
Sebagian besar ekonomi Indonesia disumbang oleh peran aktif UMKM yang
masih tergolong kecil dan Sebagian besar perusahaan yang besar di Indonesia
29
ini dapat dibagi tiga, yaitu kendala internal, kendala eksternal, dan kendala yang
menerapkan GCG dengan cukup baik (Vinsentius, 2014 dan Vani 2016).
Sedangkan penerapan GCG pada kantor pos sudah baik dalam mengoptimalkan
tindakan perusahaan sudah sesuai dengan prinsip GCG. Hal ini tentunya
didukung dari komitmen para pemegang saham dan para managemen untuk
kerjaan yang dirasakan oleh karyawan, dan para stakeholder seperti masyarakat
visi perusahaan yaitu “Lets make life delicious”. Banyak hal yang sudah
ada proses dokumentasi untuk kepentingan local. Laporan GCG masih dalam
30
bentuk bulletin internal yang dikirimkan ke semua level karyawan melalui
email internal perusahaan atau website internal perusahaan. Secara group usaha
laporan GCG tersebut sudah di bukukan dengan baik dalam report ESG
suatu lembaga eksternal yang mengaudit atau melakukan evaluasi terhadap apa
terbaik bagi karyawannya. Selama 7 tahun bekerja, work life balance sangat
untuk mementingkan hal lain dalam hidupnya selain bekerja. Perusahaan juga
menerapkan 4 nilai untuk kehidupan yang lebih baik yaitu physical wellbeing,
tersebut berharga. Bisnis haruslah selaras dengan people, profit, and planet dan
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sudah menerapkan GCG ini dengan baik. Hal ini dikarenakan terdapat
keselarasan prinsip GCG dengan visi perusahaan yakni “lets make life
sadar bahwa penerapan GCG harus berasal dari top management dan mereka
harus berkomitmen untuk terus menjalankannya demi hidup yang lebib baik.
4.2 Saran
32
Dokumentasikan semua kegiatan yang sesuai dengan prinsip GCG
kedalam report local tidak dilakukan secara group usaha atau bukan
33
Daftar Pustaka:
FCGI. 2001. Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan. Jilid I. FCGI, Edisi
ke-3
Freeman, R.E., and Reed. (1983). Stockholders and stakeholders: a new perspective on
corporate governance
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Horisch, J., Freeman, R. E., & Schaltegger, S. (2014). Applying Stakeholder Theory in
Sustainability Management: Links, Similarities, Dissimilarities, and a
Conceptual Framework. Organization and Environment, 27(4), 328–346.
James C.Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr. (1998). Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan(9th edition). Jakarta : Salemba Empat.
Jensen, Michael C. & Meckling, William H. (1976). Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial
Economic Vol. 3 No. 4
34
Lin-hi, N and Blumbergh, I. (2011), The relationship between corporate governance,
global governance, and sustainable profits: lessons learned from BP. Corporate
Governance, Vol. 11 No. 5, pp. 571-584.
Majuri, P., Kumpula, A., & Vuorisalo, T. (2020). Geoenergy permit practices in
Finnish municipalities – Challenges with good governance. Energy Strategy
Reviews, 32
The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). (2004). Internalisasi Good
Corporate Governance Dalam Proses Bisnis. Laporan Corporate Perception
Index.
KraftHeinz-2022-ESG-Report.pdf (kraftheinzcompany.com)
35