SKRIPSI
1106137122
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi
di
Ditetapkan : Depok
lV Universitas lndonesia
KATA PENGANTAR
1. Kepada orang tua Penulis, yaitu Bapak Amrullah Hasan dan Ibu Soraya yang
selalu memberi masukan dan dorongan semangat untuk menjalankan
perkuliahan hingga sekarang tanpa henti.
4. Para dosen FEUI yang telah bersedia membagi ilmunya dengan sabar
sehingga dapat dicerna dengan baik oleh mahasiswa khususnya bagi penulis.
Dan seluruh staf FEUI yang melancarkan aktivitas perkuliahan.
v Universitas Indonesia
6. Teman-teman kuliah maupun teman rumah yang selalu memberi dukungan
materi dan moril dalam penulisan skripsi ini yaitu: Rizky, Eka, Ikhsan, Supi,
Chandra, Faiz, Restama, Deadasa, Angudi, Gilang, Dede, Arab, Asep, Fajar,
Mogi, Mita, Buntang, Konde, Erroz, Yusuf, Helmy, Danu, Merah, Nurul,
Zaky, Annisa dan Adit.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, Penulis berharap adanya masukan dan kritik yang membangun
sehingga dapat menghasilkan karya penelitian yang lebih baik lagi di kemudian
hari. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya.
Penulis
vi Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertandatangan di
bawah ini :
Nama : Mohammad Abi Yudha Prawira
NPM : 1106137122
Program Studi : Ekstensi Akuntansi
Departemen : Akuntansi
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Dampak Penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16
Tentang Perjanjian Konsesi Jasa Pada Industri Sumber Daya Air:
Studi Kasus PT PALYJA”
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia / format-
kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikannya tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 10 Juni 2015
Yang Menyatakan
xi Universitas Indonesia
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 76
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 76
5.1.1 Kesimpulan untuk Penerapan ISAK 16 di PT PALYJA ................................. 76
5.1.2 Kesimpulan untuk Pencatatan ISAK 16 di PT PALYJA ................................ 77
5.1.3 Kesimpulan Isu Perpajakan terkait penerapan ISAK di 16 PT PALYJA........ 78
5.2 Saran …… ................................................................................................................. 80
5.2.1 Saran untuk PT PALYJA ............................................................................... 80
5.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya ................................................................ 80
1 Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
4
KSO begitu siap dioprasikan kepada pemilik aset. Pemilik aset secara lazim
memiliki kendali yang signifikan atas pengelolaan aset KSO. Sesuai dengan syarat
pengakuan aset, bila pemilik aset yakin akan adanya manfaat ekonomi dari aset
tersebut dan biaya perolehan aset tersebut bisa diukur secara andal, maka pemilik
aset harus mencatat sebagai aset KSO saat investor menyerahkan aset tersebut
kepadanya.
Dalam perjanjian konsesi jasa antara PAM JAYA dengan PT. PALYJA
berdasarkan PSAK 39, maka skema yang digunakan adalah bangun, kelola, serah
(BKS) atau build, operate, transfer (BOT), oleh karena itu PT. PALYJA selaku
investor dalam hal ini harus mengakui aset KSO dalam pencatatan akuntansinya.
Dalam panduan pencatatan aset KSO tersebut PT. PALYJA menggunakan PSAK
16 tentang aset tetap sebagai pedoman pencatatannya. Namun pada 1 januari 2012
PSAK 39: Akuntansi Kerjasama Operasi dicabut dan berlaku efektif untuk
periode tahun buku. Hal ini dilandasi pertimbangan bahwa akuntansi kerja sama
operasi (KSO) telah diatur dalam SAK lain, sehingga adanya tumpang tindih
dalam PSAK 39 dengan SAK lain untuk satu transaksi dan peristiwa lainnya.
Sebagaimana diutarakan pada exposure draft pencabutan PSAK (ED
PPSAK) 11 tentang pencabutan PSAK 39 yang mana disebutkan bahwa jika
cakupan dan kriteria KSO merupakan perjanjian konsesi jasa, maka acuan yang
digunakan adalah ISAK 16 tentang perjanjian konsesi jasa.
ISAK 16 sendiri merupakan adopsi dari IFRIC 12 tentang service
concession arrangements untuk menggantikan PSAK 39 tentang kerjasama
operasi sebagai bentuk konvergensi PSAK dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS). Sebagaimana diketahui Indonesia dalam menerapkan
standar akuntansi yang dikelola oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ikut serta
melakukan konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standards),
sesuai dengan salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia, sebagai anggota
forum G20, dalam pertemuan pemimpin negara G20 di Washington DC, 15
November 2008. Konvergensi IFRS dilakukan dengan merevisi PSAK agar secara
material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun
2011/2012 (Any Eliza,2012).
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
a. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika
penelitian.
b. BAB 2 TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan sebagai landasan pembahasan dan
analisa pada implementasi ISAK 16 pada Perjanjian Konsesi di PT. PALYJA.
Teori yang dimaksud meliputi ulasan tentang landasan hukum pengembangan
system penyediaan air minum, perjanjian konsesi dan ISAK 16.
c. BAB 3 METODE PENELITIAN & GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas metode penelitian dan profil PT. PALYJA, proses bisnis
PT. PALYJA , skema perjanjian kerjasama konsesi.
d. BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Bab ini membahas penerapan ISAK 16, pencatatan ISAK 16, isu perpajakan
terkait penerapan ISAK 16 di PT. PALYJA dan analisinya, .
e. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penelitian. Dalam membuat kesimpulan
peneliti akan mengaitkan dengan tujuan dari penelitian. Selain itu akan dibahas
mengenai keterbatasan yang dihadapi peneliti selama penelitian dan saran agar
penelitian ke depannya akan menjadi lebih baik.
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR
8 Universitas Indonesia
9
Daya Air. Dalam pasal 7 ayat (1) UU 7/2004 disebutkan bahwa hak guna air dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu hak guna pakai air dan hak guna usaha air.
2.1.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab BUMN atau BUMD Selaku Pengembang
SPAM
Berdasarkan PP 16 / 2005 dalam pasal 63 disebutkan beberapa tugas dan
tanggung jawab BUMN / BUMD dalam menjalankan peran sebagai pengembang
SPAM, yaitu:
Universitas Indonesia
10
2.1.2.2 Peran Serta Koperasi, Badan Usaha Swasta dan Masyarakat Selaku
Pengembang SPAM
Berdasarkan PP 16 / 2005 dalam pasal 64 disebutkan beberapa peran serta
koperasi badan usaha swasta dan masyarakat selaku pengembang SPAM, yaitu:
a. Koperasi dan / atau badan usaha swasta dapat berperan serta dalam
penyelenggaraan pengembangan SPAM pada daerah, wilayah atau kawasan
yang belum terjangkau pelayanan BUMD/BUMN;
b. Koperasi dan / atau badan usaha swasta dapat dibentuk khusus untuk usaha di
bidang penyediaan SPAM;
c. Pelibatan koperasi dan / atau badan usaha swasta dilakukan berdasarkan prinsip
persaingan yang sehat melalui proses pelelangan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
d. Pelelangan dapat mencakup seluruh atau sebagian tahapan penyelenggaraan
pengembangan.
Universitas Indonesia
11
e. Koperasi dan / atau badan usaha swasta yang mendapatkan hak berdasarkan
pelelangan mengadakan perjanjian dalam penyelenggaraan SPAM dengan
Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya.
f. Perjanjian penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling
kurang memuat ketentuan :
i. ruang lingkup penyelenggaraan;
ii. standar teknis (kualitas, kuantitas dan tekanan air);
iii. tarif awal dan formula perhitungan tarif;
iv. jangka waktu penyelenggaraan; dan
v. hak dan kewajban para pihak.
g. Setelah batas waktu perjanjian selesai, seluruh aset beserta kelengkapannya
diserahkan kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam keadaan baik
dan dapat beroperasi. Pedoman tentang tata cara pelelangan dan penyusunan
perjanjian penyelenggaraan SPAM serta tata cara penyerahan aset diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Menteri.
Universitas Indonesia
12
Gambar 2.1 diatas menjelaskan alur produksi air bersih yang dilakukan
oleh PT PALYJA mulai dari pengolahan bahan air baku hingga distribusi kepada
pengguna / pelanggan. Hal ini menjelaskan bagaimana peran sektor swasta yang
dikatakan pada PP 16 / 2005 pasal 64 huruf (d) yaitu “Pelelangan dapat mencakup
seluruh atau sebagian tahapan penyelenggaraan pengembangan” yang mana PT
PALYJA melaksanakan seluruh unsur dalam pengembangan SPAM.
Universitas Indonesia
13
Kepemilikan
Aset Pemberi Konsesi Operator
Investasi
Pemberi Konsesi Operator
Modal
Risiko Pemberi Konsesi /
Dibagi Pemberi Konsesi Operator
Permintaan Operator
Tidak terbatas (atau
Durasi 8-20 Tahun 1-5 tahun 25-30 Tahun terbatas dengan lisensi)
Kepentingan
Residu Pemberi Konsesi Operator
SAK Terkait PSAK 30 PSAK 23 ISAK 16 PSAK 16
Pada tabel 2.1 diatas menjelaskan penetapan jenis perjanjian pihak publik
ke swasta dalam penyediaan jasa sektor publik dan dapat disimpulkan terdapat 4
SAK yang dapat digunakan sebagai pedoman pencatatan akuntansi dalam skema
perjanjian publik ke swasta yaitu PSAK 30 : Sewa, PSAK 23 : Pendapatan, ISAK
16 : Perjanjian Konsesi Jasa, dan PSAK 16 : Aset Tetap.
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
(BOT). PSAK 39 dicabut pada 1 janiari 2012 karena terjadi tumpang tindih
dengan SAK lain dalam penerapan SAK di perjanjian publik ke swasta. Dalam
tabel 2.1 diatas digambarkan terdapat 4 opsi SAK sebagai refrensi SAK salam
perjanjian publik ke swasta. Dengan ketentuan - ketentuan yang tertera dalam
tabel 2.1 diatas maka SAK cocok untuk diterapkan dalam perjanjian PAM Jaya
dengan PT PALYJA adalah ISAK 16. Selain itu dalam ketentuan PPSAK 11
tentang pencabutan PSAK 39 yang mana disebutkan bahwa jika cakupan dan
kriteria KSO merupakan perjanjian konsesi jasa, maka acuan yang digunakan
adalah ISAK 16 tentang perjanjian konsesi jasa, sehingga tidak lagi menggunakan
PSAK 16 sebagai pedoman pencatatan aset tetap KSO. Hal ini tertera dalam
gambar 2.3 dibawah ini.
Universitas Indonesia
16
Ya
Ya Tidak
Ya
Ya
Entitas swasta atau operator dalam perjanjian dibayar untuk jasa yang
diberikan dalam periode perjanjian. Perjanjian antara entitas swasta dengan
pemerintah ini biasanya diikat dalam kontrak yang mengatur standar kinerja,
mekanisme penyesuaian harga, dan pengaturan penyelesaian perselisihan.
Perjanjian jasa secara kontraktual mengharuskan entitas swasta untuk
menyediakan jasa ke publik atas nama entitas publik atau pemerintah. Ciri umum
lain dari perjanjian jasa ini adalah:
Universitas Indonesia
17
a. Pemberi konsesi adalah entitas publik, termasuk badan pemerintah, atau entitas
swasta yang telah diberikan tanggung jawab atas jasa tersebut.
b. Entitas swasta yang bertindak selaku penerima konsesi bertanggung jawab
setidaknya untuk sebagian pengelolaan infrastruktur dan jasa terkait dan tidak
hanya bertindak sebagai agen untuk kepentingan pemberi konsesi.
c. Kontrak menetapkan harga awal yang akan dikenakan oleh operator dan
mengatur perubahan harga selama periode perjanjian jasa.
d. Operator diwajibkan untuk menyerahkan infrastruktur kepada pemberi konsesi
pada akhir periode perjanjian dalam kondisi yang telah ditentukan, dengan
sedikit atau tanpa imbalan tambahan, terlepas dari pihak yang awalnya
membiayai infrastruktur.
Selain membahas tentang ketentuan dalam menentukan IFRIC 12 tersebut
berlaku, dibahas juga tentang pengakuan aset KSO, yang mana disebutkan dalam
IFRIC 12 bahwa operator tidak mengakui aset KSO sebagai aset tetap namun ada
dua opsi lain sebagai pengganti pencatatannya, yaitu sebagai aset keuangan atau
aset takberwujud. Seperti dalam IFRIC 12 disebutkan pula dalam ISAK 16 terkait
pengakuan aset KSO ini tercantum dalam paragraf 11 yaitu “infrastruktur dalam
ruang lingkup interpretasi ini (ISAK 16), tidak diakui sebagai aset tetap operator
karena perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak kepada operator untuk
mengendalikan penggunaan infrastruktur jasa publik. Operator hanya memiliki
akses untuk mengoprasikan infrastruktur dalam menyediakan jasa publik untuk
kepentingan pemberi konsesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam
kontrak”.
Universitas Indonesia
18
Ya Ya
Universitas Indonesia
19
Berikut pokok bahasan yang dibahas dalam ISAK 16, namun yang relevan
untuk dibahas dalam kasus PT PALYJA antara lain:
a. Perlakuan hak operator atas infrastruktur;
b. Pengakuan dan pengukuran imbalan perjanjian;
c. Jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan;
d. Jasa operasi;
e. Perlakuan akuntansi setelah pengakuan awal Aset keuangan dan Aset tak
berwujud; dan
f. Hal yang diberikan oleh pemberi konsesi kepada operator
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
dilakukan mulai dilakukan pada tahun ketiga sampai masa konsesi berakhir.
Sedangkan asumsi suku bunga efektif adalah 6.18% dan total imbalan yang
diterima operator dari pemberi konsesi adalah sebesar Rp 200 yang dibayarkan
mulai tahun ketiga hingga akhir masa konsesi;
a. Jasa Konstruksi
Operator mengakui pendapatan dan biaya kontrak konstruksi sesuai dengan PSAK
34 : Kontrak Konstruksi. Biaya dari kegiatan konstruksi diakui sebagai beban
dengan mengacu pada pada tahap penyelesaian kegiatan. Berikut pada Tabel 2.2
adalah contoh ilustrasi dari pengakuan awal dari aset keuangan dengan nilai
wajar;
Tabel 2.2 Skedul Biaya Konstruksi
Tahun 1 Tahun 2
Nilai Kontrak (Rp) 1.050 1.050
Dikurangi Estimasi
Biaya
Biaya Tahun Berjalan 500 1.000
Estimasi Sisa Biaya 500 500
Estimasi Biaya
Konstruksi 1.000 1.000
Estimasi Laba Kotor 50 50
Persentasi Konstruksi 50% 100%
Biaya Tahun Berjalan (500) (1,000)
Estimasi Total Biaya (1.000) (1.000)
Sumber: ISAK 16, Hasil olahan penulis
Pada Tabel 2.2 di atas menjelaskan tentang estimasi biaya konstruksi yang
akan terjadi. Masa konstruksi dilakukan selama 2 tahun dengan tingkat
penyelesaian pembangunan setiap tahunnya adalah sama sebesar 50%. Atas nilai
kontrak konstruksi tersebut operator menentukan keuntungan sebesar 5% dari
total biaya estimasi pembangunan sebesar Rp1.000.
Universitas Indonesia
23
Menurut data pengukuran pendapatan atas jasa konstruksi pada Tabel 2.3
di atas, maka jurnal pengakuan pendapatan tertera pada Gambar 2.6 di bawah ini;
Tahun 1 Tahun 2
Mencatat Biaya Konstruksi
b. Jasa Operasi
Sesuai dalam paragraf 20 dalam ISAK 16 dinyatakan bahwa pendapatan atas
jasa operasi diukur dengan ketentuan yang ada di dalam PSAK 23. Dengan
demikian pendapatan atas jasa diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau yang dapat diterima. Terkait dengan pendapatan jasa operasi yang
dilakukan PT PALYJA maka dapat mengacu pada PSAK 23 paragraf 19-27
yaitu pendapatan diakui mengacu pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada
akhir periode pelaporan. Pada Gambar 2.7 berikut adalah ilustrasi dari
pengakuan pendapatan jasa operasi di tahun ke 3;
Universitas Indonesia
24
Tahun 3
Mencatat Pendapatan Jasa
Dr Beban Konstruksi 12
Cr Kas 12
Mencatat Beban Jasa
Dr Aset Keuangan 10
Cr Pendapatan Konstruksi 10
Nilai (Rp)
Jumlah Piutang Dari Konsesi Tahun 1 525
Piutang Pada Akhir Tahun 1 525
Universitas Indonesia
25
Tahun 1
Mencatat Nilai Aset Keuangan
Aset Keuangan 525
Pendapatan Konstruksi 525
Tahun 2
Mencatat Nilai Aset Keuangan
Aset Keuangan 525
Pendapatan Konstruksi 525
Mencatat Pendapatan Bunga
Aset Keuangan 32
Pendapatan Bunga 32
Tahun 3
Mencatat Pendapatan Bunga
Aset Keuangan 67
Pendapatan Bunga 67
Mencatat Pendapatan Jasa Operasi
Aset keuangan 12
Pendapatan Jasa Operasi 12
Mencatat Penerimaan Imbalan
Kas / Piutang 200
Aset keuangan 200
Universitas Indonesia
26
keinginan operator. Jika aset tersebut merupakan bagian imbalan yang harus
dibayar oleh pemberi konsesi untuk jasa, maka aset tersebut bukan merupakan
hibah pemerintah. Aset tersebut diakui sebagai aset operator yang diukur pada
nilai wajar pada saat pengakuan awal.
2.5 Pajak
Dalam penerapan ISAK 16 operator tidak lagi mengakui aset konsesi sebagai aset
tetap operator, namun diakui sebagai aset keuangan. Perbedaan perlakuan
akuntansi atas pencatatan aset tetap menjadi aset keuangan menimbulkan
perbedaan pada laba sebelum pajak pada pembukuan operator. Hal ini
menimbulkan perbedaan jumlah pajak badan perusahaan setelah penerapan ISAK
16. Selain itu ada beberapa potensi perpajakan lain yang timbul terkait penerapan
ISAK 16, diantaranya muncul akun baru dalam pencatatan aset keuangan seperti
dalam simulasi pencatatan aset keuangan di atas yaitu munculnya pendapatan
konstruksi dan pendapatan bunga. Dengan timbulnya pendapatan konstruksi
muncul tax exposure PPh Final dan PPN lalu atas timbulnya pendapatan bunga
muncul tax exposure PPh 23.
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
selisih tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu perbedaan tetap
dan perbedaan waktu.
a. Beda tetap adalah perbedaan antara laba akuntansi dengan laba pajak yang
disebabkan oleh perbedaan konsep atau cara pengukuran pendapatan dan biaya.
Perbedaan ini bersifat tetap artinya sekali pajak tidak memperkenankan suatu
biaya atau biaya, maka selamanya biaya atau pendapatan tersebut harus
dikeluarkan dari penghitungan pajak.
b. Beda waktu adalah perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal yang
disebabkan oleh perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Selisih
jumlah pendapatan atau laba kena pajak yang disebabkan oleh perbedaan
waktu ini terjadi apabila terdapat item-item dari pendapatan dan biaya yang
diperhitungkan dalam penentuan luas akuntansi untuk suatu periode, tetapi
diperhitungkan dalam penentuan pendapatan atas laba kena pajak untuk
periode yang berlainan. Perbedaan waktu yang terjadi pada suatu periode akan
dikompensasikan dalam satu atau lebih periode berikutnya.
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
jasa konstruksi adalah sebesar penggantian yaitu nilai berupa uang termasuk
semua biaya yang diminta oleh pemberi jasa konstruksi. Besarnya tarif pajak
pertambahan nilai sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 ayat (1) “tarif pajak
pertambahan nilai sebesar 10%.
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
c. Nilai perolehan atau nilai pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka
likuidasi, penggabungan, peleburan pemekaran, pemecahan, atau
pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharunya dikeluarkan atau
diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri
Keuangan.
d. Dasar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka bantuan sumbangan atau
hibah:
Yang memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak bagi yang meneima
pengalihan, sama dengan nilai sisa buku dari pihak yang melakukan
pengalihan atau nilai yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak.
Yang tidak memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak bagi yang
menerima pengalihan, sama dengan nilai pasar dan harta tersebut.
e. Dasar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka penyetoran modal bagi
badan yang menerima pengalihan, sama dengan nilai pasar dari harta tesebut.
Pada Tabel 2.5 di bawah ini menerangkan terkait dengan ketentuan
penyusutan aset tetap dalam pasal 11 Undang-Undang PPh adalah sebagai berikut;
Tarif Penyusutan
Kelompok Harta Masa Sebagaimana Dimaksud
Berwujud Manfaat Dalam
Ayat (1) Ayat (2)
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12.5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6.25% 12.5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5% -
Tidak Permanen 10 tahun 10% -
Universitas Indonesia
34
Sedangkan untuk daftar masa manfaat atas aset tetap PT PALYJA yang
tertera dalam laporan laba rugi tahun 2011 dijelaskan dalam Tabel 2.6 berikut:
Universitas Indonesia
BAB 3
35 Universitas Indonesia
36
b. Data Sekunder.
Data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Menurut sekaran (2010)
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang telah tersedia seperti
dokumen-dokumen tertulis perusahaan, atau disebut sebagai data yang
dihasilkan oleh orang lain selain peneliti. Data-data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini berupa Undang-Undang terkait sumber daya air, Peraturan
Pemerintah terkait sumber daya air, PSAK dan ISAK terkait perjanjian konsesi
jasa, laporan keuangan PT PALYJA, Undang-Undang perpajakan terkait isu-
isu perpajakan dalam penerapan ISAK 16, dan artikel mengenai sumber daya
air.
Universitas Indonesia
37
b. Teknik Wawancara
Menurut Sekaran (2010) teknik wawancara yaitu metode penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian serta
untuk mendapatkan data-data empiris yang relevan. Penulis melakukan
wawancara terstruktur yang diawali dengan menyiapkan beberapa pertanyaan
yang akan diajukan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
kepada narasumber yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan untuk
dapat menunjang analisis dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan kepada
pegawai bagian yang terkait dengan penelitian ini di PT PALYJA yang
memberikan informasi mengenai penerapan ISAK 16, pencatatan ISAK 16 dan
penerapan pajak terkait penerapan ISAK 16.
c. Studi Literatur
Menurut Sekaran (2010) studi literatur adalah proses mengidentifikasi sumber
data sekunder baik yang terpublikasi maupun yang tidak terpublikasi yang
berhubungan dengan suatu penelitian. Studi literatur berperan sebagai dasar
penelitian di PT PALYJA. Studi literatur dilakukan dengan menggunakaan
perolehan data dari karya ilmiah, media online, dan peraturan perundang-
undangan.
Universitas Indonesia
38
proses rebasing untuk periode 2003 – 2007, yang diikuti dengan Addendum
Kedua tanggal 21 Desember 2006, dan pada akhirnya dengan addendum ketiga
terhadap Perjanjian Kerjasama yang Diubah dan Dinyatakan Kembali pada
tanggal 28 Oktober 2008 sebagai amandemen terakhir hingga saat ini.
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
BAB 4
Pada pembahasan dan analisis akan difokuskan pada tiga rumusan masalah
penulisan yaitu penerapan ISAK 16, pencatatan ISAK 16 dan perpajakan terkait
penerapan ISAK 16 di PT PALYJA. Berikut adalah pembahasan dan analisisnya.
41 Universitas Indonesia
42
menerima kas sebagai imbalan atas air yang didistribusikan dari pelanggan,
melainkan PT PALYJA menerima kas sebagai imbalan atas distribusi air dari
pemberi konsesi yaitu PAM Jaya.
ISAK 16 berlaku secara retrospektif, dengan artian perusahaan perlu
melakukan perubahan atas laporan keuangan setelah tanggal penerapan
interpretasi tersebut, dan perlu melakukan adjustment pada laporan keuangan
sebelum tanggal penerapan. Dengan demikian penerapan ISAK 16 dilakaukan
untuk laporan keuangan yang dibuat dari awal masa konsesi hingga akhir masa
konsesi.
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
yang dibangun dan kepemilikannya akan beralih di akhir masa konsesi. Atas
alasan-alasan tersebutlah operator tidak boleh mengakui aset yang dibangun
sebagai aset tetap.
Seperti yang sudah disebutkan dalam Tabel 2.1 tentang Referensi
Pencatatan untuk Perjanjian Publik ke Swasta dimana terdapat 4 opsi panduan
pencatatan untuk perjanjian antara publik ke swasta yaitu PSAK 30, PSAK 23,
PSAK 16, dan ISAK 16. Dengan ketentuan dalam Tabel 2.1 PT PALYJA
akhirnya memutuskan untuk menggunakan ISAK 16 dalam perjanjian konsesi
jasanya dengan PAM Jaya. Sehingga dengan mengikuti ketentuan-ketentuan
dalam ISAK 16 seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa tidak bolehnya
operator mengakui aset tetap yang dibangun dalam rangka konsesi lalu dalam
ISAK 16 memberikan opsi pencatatan seperti yang tertera dalam Gambar 2.5
yaitu dicatata dengan aset keuangan atau aset takberwujud. Dalam ketentuan
pencatatan aset keuangan dilakukan jika operator memiliki hak kontraktual untuk
menerima kas atau Aset keuangan lain dari atau diskresi pemberi konsesi. Dan
untuk aset takberwujud dilakukan jika operator menerima hak (lisensi) untuk
membebankan pengguna jasa publik.
Dengan skema bisnis yang dilakukan PT PALYJA dengan PAM Jaya
dimana PT PALYJA menerima kas atas imbalan atas jasa yang dilakukan dari
PAM Jaya dan bukan dari pelanggan maka PT PALYJA menilai pencatatan yang
sesuai untuk skema yang dilakukan adalah dengan mencatat aset keuangan.
Dengan keputusan PT PALYJA memilih pencatatan atas perjanjian
konsesi jasa dengan PAM Jaya sesuai dengan ISAK 16 dan dicatat dengan aset
keuangan Penulis menilai hal tersebut sudah tepat. Karena jika ditinjau dalam isi
perjanjian dengan PAM Jaya terdapat klausul-klausul yang menerangkan bahwa
PAM Jaya selaku pemberi konsesi mengontrol dan mengatur jasa yang diberikan
operator dgn infrastruktur, kepada siapa jasa diberikan, dan menetapkan harga.
Selain itu pemberi konsesi mengontrol atas aset yang dibangun dan
kepemilikannya akan beralih di akhir masa konsesi.
Selain itu pencatatan peralihan dari PSAK 16 ke ISAK 16 yang diakui
sebagai aset keuangan juga sudah tepat, karena skema bisnis yang dilakukan
PT PALYJA adalah hanya memberikan jasa terhadap pelanggan tanpa bisa
Universitas Indonesia
45
membankan langsung biaya atas jasa yang diberikan kepada pelanggan. Dengan
demikian PT PALYJA menerima kas dari pemberi konsesi atas jasa yang
dilakukan.
Sedangkan untuk koreksi yang dilakukan PT PALYJA atas laporan
keuangan sebelum penerapan ISAK 16 yang disajikan kembali sesuai pada Tabel
4.1 juga dinilai sudah tepat, karena penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan
seperti dihapusnya nilai aset tetap, munculnya penyesuaian pada aset pajak
tangguhan, munculnya nilai aset takberwujud dan piutang konsesi adalah sebagai
wujud penyesuaian penerapan ISAK 16 yang tidak lagi mengakui aset tetap dan
mengakui aset keuangan.
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
Sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 4.2 di atas bahwa pada tahun 2011
sebelum berlakunya ISAK 16 PT PALYJA masih mengakui instalasi, jaringan
distribusi dan aset dalam penyelesaian (construction in procccess) sebagai aset
tetap dalam neraca perusahaan.
Selain instalasi, jaringan distribusi dan aset dalam penyelesaian yang
diakui sebagai aset tetap, aset tetap lainnya yang termasuk kategori dalam aset
tetap adalah mesin, perlengkapan kantor dan alat pengangkutan.
Universitas Indonesia
48
Gambar 4.1 Jurnal Pengakuan dan Reklasifikasi Aset Tetap tahun 2011
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Pada Gambar 4.1 di atas adalah jurnal pengakuan aset dalam pengembangan
dan reklasifikasi atas aset dalam pengembangan pada tahun 2011. Diketahui
saldo aset dalam pengembangan pada 31 desember 2010 adalah
Rp99.944.915.414 maka atas penambahan dalam transaksi sepanjang tahun
2011 yang tertera pada jurnal di atas maka saldo pada akun aset dalam
penyelesaian 31 desember 2011 sebesar Rp143.143.918.049 adalah benar.
Nilai instalasai dan jaringan distribusi pun bertambah pada tahun 2011
sebesar masing-masing sebesar Rp430.599.976 untuk instalasi dan
Rp55.949.560.397 untuk jaringan distribusi berdasaran jurnal reklasifikasi
pada Gambar 4.1 di atas.
b. Pengukuran Aset Tetap Konsesi
Setelah pengakuan awal pada aset dalam pengembangan dan aset instalasi dan
jaringan distribusi yang direklasifikasi pada tahun 2011 aset tersebut sesuai
dengan PSAK 16 paragraf 30 bahwa pengukuran aset setelah pengakuan awal
dikurangi akumulasi penyusutan. Aset konstruksi disusutkan sesuai masa
Universitas Indonesia
49
manfaat atas aset konstruksi. Masa manfaat atas aset konstruksi berbeda-beda
sesuai dengan tanggal perolehannya. Sehingga memiliki dasar umur yang
berbeda-beda seperti disebutkan dalam Tabel 2.6 tentang masa manfaat aset
tetap PT PALYJA. Sedangkan untuk metode penyusutan yang digunakan
adalah metode garis lurus (straight line method). Pada Gambar 3.4 berikut
adalah penyusutan yang terjadi pada tahun 2011:
Pada Gambar 4.2 di atas menerangkan tentang pengukuran aset tetap yang
terjadi di PT PALYJA. Nilai-nilai beban depresiasi didapat dari perhitungan
melalui program komputer yang digunakan PT PALYJA untuk tahun buku
2011.
Universitas Indonesia
50
Universitas Indonesia
51
Universitas Indonesia
52
Pendapatan yang dibagi terdiri dari volume air yang ditagih dan dibayar,
imbalan meteran dari pelanggan, imbalan tetap dan pendapatan lain yang
ditetapkan dalam Perjanjian.
Pendapatan yang tidak dibagi Perusahaan meliputi biaya sambungan
pelanggan, denda untuk keterlambatan pembayaran piutang dan pemulihan
piutang tak tertagih pada setiap waktu selama jangka waktu Perjanjian, bagian
dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air
yang ditagih dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada saat berakhirnya
Perjanjian Revisi yang akan ditagih oleh PAM Jaya, biaya pemutusan atau
penyambungan kembali, 50% (lima puluh persen) dari denda dan penalti selain
denda atas pemutusan atau penyambungan kembali yang dikenakan kepada
pelanggan dan bagian bunga atas jumlah dana yang terdapat pada rekening
escrow.
Perjanjian ini juga mengatur tentang rekening escrow yang menampung
semua penerimaan kas dari para pelanggan yang akan didistribusikan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Revisi. Rekening escrow dikelola
oleh agen escrow yang dapat diterima oleh PAM Jaya dan PT PALYJA sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat dalam Perjanjian Rekening Escrow.
Kecuali diatur lain dalam Perjanjian Revisi, setiap perintah untuk penarikan dana
dari rekening escrow akan diverifikasi oleh PAM Jaya sebelum berita acara terkait
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Royal Bank of Scotland plc (dahulu ABN Amro Bank N.V.) ditunjuk
menjadi agen escrow untuk periode 5 (lima) tahun pertama sejak tanggal 1
Februari 1998. Sejak 1 Februari 2003, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk telah
menggantikan Royal Bank of Scotland plc sebagai agen escrow untuk sisa periode
Perjanjian Revisi.
Pada tanggal 28 September 2005, Perusahaan menandatangani nota
kesepahaman dengan PAM Jaya mengenai pembayaran Price Cap kepada Menteri
Keuangan (Menkeu), shortfall dan jumlah terhutang lainnya yang meliputi antara
lain, jumlah tambahan pembayaran pinjaman PAM Jaya kepada Menkeu dan
pembayaran shortfall dan jumlah terhutang lainnya.
Universitas Indonesia
53
Universitas Indonesia
54
Dilihat pada Tabel 4.3 di atas dinyatakan bahwa struktur pendapatan yang
diakui PT PALYJA berubah setelah adanya penerapan ISAK 16 yakni dengan
munculnya akun baru yaitu pendapatan bunga atas piutang konsesi dan
pendapatan pengembangan aset konsesi. Selain ada akun yang bertambah, ada
Universitas Indonesia
55
juga akun akun yang hilang setelah penerapan ISAK 16 yakni pendapatan dari
pelanggan baru dan pendapatan lain-lain. Hilangnya pendapatan-pendapatan
tersebut sebenarnya tidak hilang, namun digabung kedalam pendapatan jasa
konsesi.
Tabel 4.5 Perhitungan Pendapatan Jasa Menurut PT PALYJA
Universitas Indonesia
56
Pada Gambar 4.7 di atas tentang jurnal pendapatan di atas dapat dilihat
bahwa segala bentuk pendapatan baik dari jasa operasi, dan bunga dikapitalisasi
sebagai piutang konsesi. Pendapatan bunga muncul dari perhitungan amortisasi
dengan metode suku bunga efektif.
Universitas Indonesia
57
Universitas Indonesia
58
atas pendapatan bunga dan piutang konsesi atas dasar anortisasi didasarkan pada
perhitungan pada Tabel 4.6. sedangkan piutang konsesi atas pendapatan jasa
didasarkan pada Tabel 4.5.
Universitas Indonesia
59
Pada Tabel 4.7 di atas adalah perhitungan piutang konsesi yang disusun
oleh Penulis menggunakan Microsoft Excel. Pada perhitungan menurut Tabel di
atas jika diperhatikan dapat disimpulkan terjadi perbedaan hasil perhitungan
menurut PT PALYJA pada Tabel 4.6 dengan menurut perhitungan Penulis di
beberapa bagian. Berikut pada adalah penjelasan perbedaannyanya.
Universitas Indonesia
60
Universitas Indonesia
61
tahun 2011 yaitu salah dalam menerapkan rumus dalam menggunakan Microsoft
Excel. Sedangkan untuk pendapatan bunga tidak terjadi perbedaan perhitungan.
Selain itu nilai amortisasi tahun 2012 juga terjadi perbedaan perhitungan,
dimana menurut perhitungan PT PALYJA adalah sebesar Rp34.470.491.466
sedangkan menurut perhitungan Penulis adalah sebesar Rp31.519.201.290 artinya
terdapat selisih sebesar Rp2.951.290.176. Nilai perbedaan tersebut diketahui
adalah nilai amortisasi piutang konsesi pada bulan Januari 2013 yang masuk
dalam perhitungan amortisasi piutang konsesi menurut PT PALYJA. Hal ini
terjadi mungkin karena kurang telitinya perhitungan yang dilakukan pihak PT
PALYJA, mengingat perhitungan dilakukan dengan manual tanpa dibuatnya tabel
sesuai yang dibuat Penulis pada Tabel 4.7.
Atas perbedaan yang terjadi antara perhitungan PT PALYJA dengan
Penulis, hal ini sudah didiskusikan dengan PT PALYJA guna mendiskusikan
selisih yang terjadi. Perbedaan yang terjadi diakui PT PALYJA adalah kesalahan
pihaknya dalam pengakuan piutang konsesi, dengan kata lain PT PALYJA
membenarkan perhitungan yang dilakukan oleh Penulis.
Universitas Indonesia
62
Universitas Indonesia
63
Universitas Indonesia
64
Pada Tabel 4.10 di atas nilai aset keuangan peralihan pencatatan dari aset
tetap diakui sebagai piutang konsesi dengan nilai Rp936.426.563.259. Dapat
dilihat juga bahwa akun aset tetap sudah tidak ada pada Laporan Posisi Keuangan
di atas, hal ini karena reklasifikasi ke akun piutang konsesi.
Sedangkan berdasarkan analisis Penulis nilai piutang konsesi yang
disajikan pada Tabel 4.10 di atas adalah salah saji. Berdasarkan perhitungan
Penulis pada Tabel 4.7 di atas nilai piutang konsesi adalah sebesar
Rp943.828.543.635.
Universitas Indonesia
65
Universitas Indonesia
66
Universitas Indonesia
67
PPh pasal 23 pasal 4 ayat (1) huruf F yaitu sebesar 15%. Namun PT PALYJA
tidak mengenakan pajak atas munculnya akun pendapatan bunga tersebut
karena menganggap munculnya akun tersebut hanyalah sebagai pendekatan
pencatatan akuntansi saja, selain itu didukung pula dengan prinsip pajak yaitu
form over substance yaitu karena penerpan ISAK 16 tidak dibarengi dengan
perubahan perjanjian konsesi dimana pada perjanjian konsesi PT PALYJA
masih memiliki hak untuk mengakui aset tetap atas aktivitas pengembangan
aset konsesi. Pada prinsip pajak form itu digambarkan pada segi legal yaitu
perjanjian. Sedangkan substance adalah pencatatan yang dilakukan
perusahaan dalam pendekatan pencatatan akuntansinya.
Universitas Indonesia
68
Universitas Indonesia
69
Pembukuan
Tahap 1 Rekonsiliasi Fiskal
PSAK 16
Universitas Indonesia
70
Rekonsiliasi pajak pada tahap pertama yaitu sama seperti yang tertera pada
Tabel 4.11, setelah itu rekonsiliasi dilakukan dengan mengganti laba sebelum
pajak yang sebelumnya didasarkan pada catatan PSAK 16 diganti dengan dasar
pembukuan ISAK 16 seperti dapat dilihat ppada Tabel 4.12 di atas, lalu ada juga
penyesuaian perlakuan konsesi dan penyesuaian lain-lain. Dengan demikian
penghasilan kena pajak yang tertera pada tahap 1 memiliki nilai yang sama
dengan penghasilan kena pajak pada tahap 2.
Dalam Tabel 4.12 di atas dapat diamati munculnya penyesuaian perlakuan
konsesi sebagai koreksi negatif sebesar Rp9.811.892.785 pada koreksi beda
temporer dan koreksi negatif sebesar Rp7.958.598.135 pada koreksi beda tetap.
Universitas Indonesia
71
Akun ini muncul sebagai penyesuaian terkait penerapan ISAK 16. Koreksi negatif
pada akun penyesuaian perlakuan akuntansi sebesar Rp9.811.892.785 didapat dari
penjelasan pada Tabel 4.13 di bawah ini.
Tarif
Akun Saldo Pajak Nilai Dampak
Aset Tetap (1.637.565.144.264) 25% (409.391.286.066)
Akumulasi Depresiasi 782.228.592.798 25% 195.557.148.199
Piutang Konsesi 936.426.563.259 25% 234.106.640.815
Pajak Tangguhan Atas Penyesuaian Konsesi per 2012 20.272.502.948
Pajak Tangguhan Atas Penyesuaian Konsesi per 2011 17.819.529.752
Manfaat Pajak 2012 2.452.973.196
Nilai Beda Temporer Penyesuaian Perlakuan Konsesi 9.811.892.784.53
Pada Tabel 4.13 di atas dijelaskan bahwa penerapan ISAK 16 berakibat pada
akun-akun aset tetap, akumulasi depresiasi dan piutang konsesi. Akun aset tetap
dan akumulasi depresiasi dihapuskan dan diganti dengan piutang konsesi. Atas
dampak tersebut masing-masing saldo akun tersebut dikalikan 25% untuk
mengetahui dampak pajak tangguhannya. Didapat nilai sebesar Rp20.272.502.948
untuk pajak tangguhan dari penyesuaian perlakuan konsesi. Nilai tersebut
dikurangkan pada saldo nilai dampak penerapan ISAK 16 tahun 2011 sebesar
Rp17.819.529.752. Dengan demikian diketahui nilai tambahan tahun 2012 sebesar
Rp2.452.973.196. Nilai tersebut menjadi kewajiban pajak tangguhan pada
perhitungan pajak tangguhan tahun 2012. Hal ini tertera pada Tabel 4.14 sebgai
berikut.
Universitas Indonesia
72
Pada Tabel 4.14 di atas tercantum nilai kewajiban pajak tangguhan sebesar
Rp2.452.973.196 yang mana nilai tersebut merupakan hasil perhitungan pada
tabel 4.13 di atas. Nilai manfaat pajak tangguhan bersih pada tabel 4.14 di atas
adalah hasil pengkalian atas nilai yang terdapat dalam beda temporer pada Tabel
4.13 dengan tarif pajak sebesar 25%. Dengan demikian diketahui nilai beda
temporer pada akun penyesuaian perlakuan konsesi sebesar Rp9.811.892.785
sebagai koreksi negatif.
Sedangkan untuk nilai koreksi negatif pada akun lain-lain sebesar
Rp7.958.598.135 yang dikategorikan beda tetap adalah hasil penyeimbang agar
nilai akhir dari rekonsiliasi fiskal atas laporan laba rugi komprehensif menurut
ISAK 16 sesuai dengan nilai akhir pada rekonsiliasi fiskal atas laporan laba rugi
komprehensif menurut PSAK 16 yaitu sebesar Rp286.658.641.057. Nilai tersebut
mengapa tidak dikategorikan sebagai beda temporer karena menurut PT PALYJA
perbedaan tersebut tidak dapat ditangguhkan sehingga dikategorikan sebagai beda
permanen.
Universitas Indonesia
73
Saldo Menurut PT
Akun Saldo Menurut Penulis
PALYJA
Laba Sebelum Pajak 278,904,639,694 281,855,929,870
Penyesuaian Perlakuan Konsesi 9,811,892,785 17,213,873,161
Lain-lain (7,958,598,135) (3,507,907,920)
Universitas Indonesia
74
Pada Tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa dengan koreksi pada nilai
saldo piutang konsesi sebesar Rp943.828.543.635 mengakibatkan perubahan pada
nilai beda temporer dari penyesuaian perlakuan konsesi menjadi sebesar
Rp17.213.873.161. sebagai koreksi negatif.
Sedangkan yang terakhir untuk perbedaan nilai lain-lain sebesar
Rp3.507.907.920 sebagai koreksi negatif didapat dari hasil penyeimbang dari
rekonsiliasi fiskal dalam tahap dua setelah koreksi yang dilakukan oleh Penulis.
Berikut adalah rekonsiliasi fiskal yang telah dikoreksi oleh Penulis.
Universitas Indonesia
75
Pada Tabel 4.17 di atas menampilkan rekonsiliasi fiskal tahap dua yang
telah dikoreksi pada nilai laba sebelum pajak, penyesuaian perlakuan konsesi pada
beda temporer dan pada beda tetap di akun lain-lain. Hal ini sesuai koreksi pada
Tabel 4.15 di atas.
Universitas Indonesia
BAB 5
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Kesimpulan untuk Penerapan ISAK 16 di PT PALYJA
Pada 1 Januari 2012 ISAK 16 tentang perjanjian konsesi jasa berlaku efektif, PT
PALYJA pun sudah mempersiapkan diri untuk melakukan pencatatan ISAK 16
agar bisa dilaksanakan mulai tahun buku 2012. Sebelumnya diketahui bahwa
untuk perjanjian antara publik ke swasta diketahui memiliki alternatif pencatatan
seperti sudah disebutkan dalam Tabel 2.1. PT PALYJA mengambil keputusan
untuk menerapkan ISAK 16 pada pembukuannya karena isi perjanjian konsesi
jasa dengan PAM Jaya dinilai sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam ISAK
16.
Pada ISAK 16 paragraf 11 dinyatakan bahwa pihak operator atau dalam
kasus ini PT PALYJA tidak diperkenankan mencatat aset tetap atas aset yang
dibangun, namun bisa dicatat dengan aset keuangan atau aset takberwujud.
Penentuan pencatatan dengan aset keuangan atau aset takberwujud ditentukan
berdasarkan skema penerimaan kas atau imbalan yang diterima operator atas jasa
yang diberikan. Jika kas atau imbalan diterima dari pemberi konsesi maka
pencatatan dilakukan dengan aset keuangan, sedangkan bila kas diterima dari
pelanggan langsung maka pencatatan diakui sebagai aset takberwujud. Pada kasus
ini PT PALYJA mengakui aset keuangan sebagai peralihan pencatatannya karena
PT PALYJA menerima kas atau imbalan atas jasa yang diberikan diterima dari
pemberi konsesi bukan dari pelanggan.
Pada penyusunan laporan keuangan PT PALYJA menggunakan aplikasi
program komputer untuk memudahkan pencatatan, namun pada pengukuran nilai
piutang konsesi dalam penerapan ISAK 16 perhitungannya tidak menggunakan
aplikasi program komputer. Perhitungan dilakukan secara manual dengan
menggunakan Microsoft Excel. Langkah perhitungan secara manual yang
dilakukan PT PALYJA karena aplikasi program komputer yang tersedia belum
bisa melakukan perhitungan piutang konsesi. Hal ini dinilai memiliki risiko salah
76 Universitas Indonesia
77
Universitas Indonesia
78
konsesinya baik dari sisi amortisasi, pendapatan bunga, pendapatan jasa, dan saldo
piutang konsesi. Pada analisis perbedaan yang terjadi, diketahui rumus yang
dipergunakan PT PALYJA dalam mengukur piutang konsesi terdapat kesalahan,
sehingga kesalahan tersebut berakibat pada salah saji seperti disebutkan pada
Tabel 4.7.
Universitas Indonesia
79
mengakui aset tetap. Sehingga akun pendpatan konstruksi dan pendapatan bunga
pada pembukuan ISAK 16 tidak dikenakan pajak.
Pada bagan kedua terkait rekonsiliasi fiskal setelah penerapan ISAK 16
PT PALYJA melakukan dua tahap rekonsiliasi seperti disebutkan pada Gambar
3.14. Pada tahap pertama dilakukan rekonsiliasi seperti yang dilakukan pada
tahun-tahun sebelumnya yaitu melakukan rekonsiliasi fiskal dengan dasar
pencatatan yang PSAK 16. Setelah didapat akun beda temporer, beda tetap dan
penghasilan kena pajak menurut fiskal nilai-nilai tersebut dibawa kembali ke
rekonsiliasi tahap kedua. Pada tahap kedua nilai laba sebelum pajak yang
sebelumnya menggunakan laba sebelum pajak menurut PSAK 16 diganti dengan
laba sebelum pajak menurut ISAK 16, selain itu selisih nilai aset tetap dan piutang
konsesi antara pencatatan dengan PSAK 16 dan ISAK 16 dianggap sebagai beda
temporer, sehingga nilai selisih tersebut masuk dalam kategori beda temporer
dengan nama akun penyesuaian perlakuan konsesi. Setelah memasukkan akun
penyesuaian perlakuan konsesi, nilai penghasilan kena pajak pada rekonsiliasi
fiskal tahap kedua belumlah mencerminkan nilai yang sama pada rekonsiliasi
fiskal tahap pertama, sehingga untuk menyamakannya dimasukkan nilai beda
temporer pada lain-lain sebagai balancing. Dengan demikianlah rekonsiliasi fiskal
pada tahap dua tersebut yang dilaporkan pada SPT Pajak tahunan PT PALYJA
setelah penerpan ISAK 16.
Kesimpulan atas isu perpajakan terkait penerapan ISAK 16 adalah pada
bagian pertama sudah tepat, karena atas dasar prinsip pajak yaitu form over
substance, maka pajak tidak mengakui pembukuan dengan ISAK 16. Oleh karena
itu langkah PT PALYJA melakukan dua pembukuan sebagai alat pembantu
pembuktian jika dilakukan pemeriksaan pajak. Pada bagian kedua secara substansi
juga sudah tepat. Karna nilai-nilai beda temporer dan beda tetap pada rekonsiliasi
fiskal tahap pertama dibawa ke rekonsiliasi fiskal tahap kedua. Sedangkan untuk
tambahan pada beda temporer yaitu penyesuaian perlakuan konsesi juga dianggap
sudah tepat karna menggunkan balance sheet approach untuk mendapatkan
selisih nilai tersebut. Hanya saja nilai laba sebelum pajak, penyesuaian perlakuan
konsesi dan lain-lain pada rekonsiliasi fiskal tahap dua harus dikoreksi karena
adanya kesalahan pengukuran piutang konsesi.
Universitas Indonesia
80
5.2. Saran
5.2.1. Saran untuk PT PALYJA
Sebagai bahan masukan atau saran untuk PT PALYJA atas hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Melakukan pembaruan terhadap aplikasi program komputer agar pencatatan
atas pengukuran piutang konsesi dapat dilakukan, sehingga tidak perlu
perhitungan maual lagi untuk menghindari salah perhitungan.
b. Mencatatkan nilai pendapatan jasa pada pengukuran piutang konsesi pada
Catatan atas Laporan Keuangan.
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
81 Universitas Indonesia
82
Universitas Indonesia
PT PAM Lyonnaise Jaya
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
***************************
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
1 Januari 2011/
31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/
December 31, 2011 January 1, 2011/
(Disajikan Kembali December 31, 2010
- Catatan 31)/ (Disajikan Kembali
Catatan/ 31 Desember 2012/ (As Restated - - Catatan 31)/
Notes December 31, 2012 Note 31) (As Restated - Note 31)
ASET ASSETS
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.371.119.822.114 1.330.074.760.155 1.238.033.795.061 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian The accompanying notes form an integral part of these
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara financial statements.
keseluruhan.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
1 Januari 2011/
31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/
December 31, 2011 January 1, 2011/
(Disajikan Kembali December 31, 2010
- Catatan 31)/ (Disajikan Kembali
Catatan/ 31 Desember 2012/ (As Restated - - Catatan 31)/
Notes December 31, 2012 Note 31) (As Restated - Note 31)
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp500,000 par value
Rp500.000 per saham 21 per share
Modal dasar, ditempatkan dan Authorized, issued and fully
disetor penuh - 401.260 saham 200.630.000.000 200.630.000.000 200.630.000.000 paid - 401,260 shares
Pendapatan komprehensif lain 2l, 20 (163.847.192) - - Other comprehensive income
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan
penggunaannya 21 600.000.000 500.000.000 400.000.000 Appropriated
Belum ditentukan
penggunaannya 31 1.068.137.983.222 1.060.189.413.901 842.811.102.344 Unappropriated
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian The accompanying notes form an integral part of these
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara financial statements.
keseluruhan.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
2011
(Disajikan Kembali
Catatan/ - Catatan 31)/
2012 Notes As Restated – Note 31)
Beban pajak penghasilan - bersih (70.856.070.373) (83.795.813.977) Income tax expense - net
LABA PER SAHAM DASAR 518.080 2m 591.832 BASIC EARNINGS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian The accompanying notes form an integral part of these
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara financial statements.
keseluruhan.
3
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Modal Saham -
Modal Dasar,
Ditempatkan, dan Saldo Laba/
Disetor Penuh/ Retained Kerugian
Capital Earnings Komprehensif
Stock Lain/ Ekuitas
Authorized, Telah ditentukan Belum ditentukan Other Bersih/
Catatan/ Issued Penggunaannya/ Penggunaannya/ Comprehensive Net
Notes and Fully Paid Appropriated Unappropriated Loss Equity
Laba bersih tahun 2011 - - 237.478.311.557 - 237.478.311.557 Net income for 2011
Laba bersih tahun 2012 - - 208.048.569.321 - 208.048.569.321 Net income for 2012
Saldo 31 Desember 2012 200.630.000.000 600.000.000 1.068.137.983.222 (163.847.192) 1.269.204.136.030 Balance as of December 31, 2012
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian The accompanying notes form an integral part of these
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara financial statements.
keseluruhan.
4
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
2011
(Disajikan Kembali
Catatan/ - Catatan 31)/
2012 Notes As Restated - Note 31)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian The accompanying notes form an integral part of these
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara financial statements.
keseluruhan.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
1. UMUM 1. GENERAL
PT PAM Lyonnaise Jaya (“Perusahaan”) PT PAM Lyonnaise Jaya (“the Company”) was
didirikan pada tanggal 14 Agustus 1987 sesuai established under the laws of the Republic of
dengan perundang-undangan Negara Indonesia on August 14, 1987 originally under
Republik Indonesia, dengan nama PT Garuda the name PT Garuda Dipta Semesta based on
Dipta Semesta berdasarkan akta notaris deed No. 106 which was notarized by Benny
Benny Kristianto, S.H., No. 106. Akta pendirian Kristianto, S.H. The deed of establishment was
Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri approved by the Ministry of Justice in its
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2- decision letter No. C2-991-HT.01.01.TH.88
991-HT.01.01.TH.88 tanggal 6 Februari 1988 dated February 6, 1988 and was published in
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Supplement No. 2745 of State Gazette No. 55
No. 55 Tambahan No. 2745 tanggal 11 Juli dated July 11, 1997. The Company
1997. Selanjutnya, Perusahaan mengubah subsequently changed its status to become a
statusnya menjadi perusahaan yang didirikan company established within the framework of
dalam kerangka Undang-undang Penanaman the Foreign Investment Law, and increased its
Modal Asing, dan meningkatkan modal dasar, authorized, issued and fully paid capital stock.
ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan - These changes were approved by the Capital
perubahan ini disetujui oleh Badan Koordinasi Investment Coordinating Board (“BKPM”) in its
Penanaman Modal (BKPM) dalam Surat decision letter No. 80/V/PMA/1997 dated
Keputusan No. 80/V/PMA/1997 tanggal October 1, 1997. As a result of these changes
1 Oktober 1997. Sebagai akibat perubahan- and to comply with Law No. 1 of 1995
perubahan tersebut dan agar sesuai dengan (“Company Law”), the Company’s Articles of
Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Association was changed into a new one
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar which was notarized under deed No. 45 dated
Perusahaan telah diubah dengan akta notaris October 29, 1997 of Amrul Partomuan Pohan,
Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No. 45 S.H., LLM. The change of the Articles of
tanggal 29 Oktober 1997. Perubahan Association was approved by the Ministry of
Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Justice in its decision letter No. C2-
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan 12.501.HT.01.04.TH.97 dated December 2,
No. C2-12.501.HT.01.04.TH.97 tanggal 1997 and was published in Supplement
2 Desember 1997 dan telah diumumkan dalam No. 1694 of State Gazette No. 24 dated
Berita Negara No. 24, Tambahan No. 1694 March 24, 1998.
tanggal 24 Maret 1998.
Perubahan nama Perusahaan dari PT Garuda The change in name from PT Garuda Dipta
Dipta Semesta menjadi PT PAM Lyonnaise Semesta to PT PAM Lyonnaise Jaya was
Jaya dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat carried out based on a resolution of the
Umum Pemegang Saham Perusahaan yang Company’s stockholders which was notarized
diaktakan dengan akta notaris Amrul under deed No. 4 dated July 1, 1998 of Amrul
Partomuan Pohan, S.H., LLM., No. 4 tanggal Partomuan Pohan, S.H., LLM. The change
1 Juli 1998. Perubahan ini telah disetujui oleh was approved by the Ministry of Justice in its
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan decision letter No. C2-9059.HT.01-04-TH.98
No. C2-9059.HT.01-04-TH.98 tanggal 17 Juli dated July 17, 1998 and was published in
1998 dan telah diumumkan dalam Berita Supplement No. 5769 of State Gazette No. 82
Negara No. 82, Tambahan No. 5769, tanggal dated October 13, 1998. This was approved by
13 Oktober 1998. Perubahan ini telah disetujui the BKPM in its decision letter
oleh BKPM dalam Surat Keputusan No. 1139/III/PMA/1998 dated August 20, 1998.
No. 1139/III/PMA/1998 tanggal 20 Agustus The Company has also obtained a permanent
1998. Perusahaan juga telah memperoleh izin business license based on Head of BKPM
bisnis permanen berdasarkan Keputusan Decreee No.81/T/PU dated January 16, 2006.
Kepala BKPM No.81/T/PU/ tanggal 16 Januari
2006.
6
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami The Company’s Articles of Association has
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta been amended several times, most recently
notaris Benny Kristianto, S.H., No. 28 tanggal based on deed No. 28 dated December 9,
9 Desember 2010 yang meliputi perubahan 2010 of Benny Kristianto, S.H., concerning the
pemegang saham. Perubahan Anggaran changes in the stockholders’ composition. This
Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh recent amendment was approved by the
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Ministry of Justice and Human Rights in its
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU- decision letter No. AHU-AH.01.10-32534 dated
AH.01.10-32534 tanggal 20 Desember 2010. December 20, 2010.
Sesuai dengan persetujuan BKPM dan Based on the BKPM approval and the
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Company’s Articles of Association, the
kegiatan Perusahaan meliputi penyediaan air Company’s scope of activities is to conduct
dan kegiatan lainnya yang berhubungan business in the field of water supply and carry
dengan penyaluran, produksi dan distribusi air. out related activities such as water
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial transmission, production and distribution. The
pada tahun 1998. Company started commercial operations in
1998.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sentral The Company’s office is located in Sentral
th
Senayan I, Lantai 7, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan I, 7 Floor, Jl. Asia Afrika No. 8,
Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan Jakarta. As of December 31, 2012 and 2011,
2011, jumlah karyawan Perusahaan masing- the Company had 1,404 employees and 1,413
masing berjumlah 1.404 orang dan 1.413 employees, respectively (unaudited).
orang (tidak diaudit).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The composition of the Company’s boards of
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 commissioners and directors as of
sebagai berikut: December 31, 2012 was as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The composition of the Company’s boards of
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 commissioners and directors as of
adalah sebagai berikut: December 31, 2011 was as follows:
7
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Susunan Komite Audit pada tanggal The composition of the Company’s Audit
31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai Committee as of December 31, 2012 and 2011
berikut: was as follows:
Pada bulan Juli 2005, Perusahaan melakukan In July 2005, the Company made a public
penawaran umum obligasi (“Obligasi PAM offering of its bonds (“PAM Lyonnaise Jaya
Lyonnaise Jaya I tahun 2005 Dengan Tingkat Fixed Rate Bonds I Year 2005”) with total
Bunga Tetap”) dengan nilai nominal nominal value of Rp650 billion, which consisted
keseluruhan Rp650 miliar, yang terdiri atas of series A bonds with annual interest rate of
obligasi seri A dengan tingkat bunga tetap 12.375%, series B bonds with annual interest
12,375% per tahun, obligasi seri B dengan rate of 12.750%, series C bonds with annual
tingkat bunga tetap 12,750% per tahun, interest rate of 13.375% and series D bonds
obligasi seri C dengan tingkat bunga tetap with annual interest rate of 13.875%. The
13,375% per tahun dan obligasi seri D dengan bonds had several maturity dates from July
tingkat bunga tetap 13,875% per tahun. Jatuh 2007 to July 2012 (Note 17).
tempo obligasi-obligasi tersebut berbeda-beda
mulai dari bulan Juli 2007 hingga bulan
Juli 2012 (Catatan 17).
8
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pada tahun 2001, Perusahaan dan PAM Jaya In 2001, the Company and PAM Jaya
mengadakan peninjauan kembali atas renegotiated the terms and conditions of the
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dari original Agreement and signed the Amended
Perjanjian dan menandatangani Perjanjian and Restated Cooperation Agreement
Kerjasama Yang Diubah dan Yang Dinyatakan (Revised Agreement) on October 22, 2001.
Kembali pada tanggal 22 Oktober 2001 The Revised Agreement covers, among
(Perjanjian Revisi). Perjanjian Revisi meliputi, others, the following:
beberapa hal diantaranya, sebagai berikut:
ii. Pendapatan bagian Perusahaan ii. The Company’s revenue share shall
adalah jumlah yang mana lebih kecil be the lesser of:
dari:
· Hasil dari pendapatan yang · The result of the shared revenue
dibagi dikurang bagian less PAM Jaya’s revenue share
pendapatan PAM Jaya atau; and;
· Hasil dari volume air yang · The result of water billed and
ditagih dan dibayar dikali imbalan collected multiplied by the water
yang berlaku pada bulan dimana charge applicable for the month
pelanggan ditagih. at which the customer is billed.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
iii. Jumlah sisa atas pendapatan yang iii. Any excess shared revenues after
dibagi setelah dikurangi dengan deducting items i and ii shall be
nomor i dan ii (apabila ada), akan applied to monies owing (shortfall and
digunakan untuk membayar uang other outstanding monies) to the
yang masih terhutang (shortfall dan Company in accordance with the
uang yang masih terhutang lainnya) Revised Agreement.
kepada Perusahaan sesuai dengan
Perjanjian Revisi.
iv. Jika masih ada jumlah sisa setelah iv. Any excess amounts following the
diberlakukannya nomor i, ii dan iii, application of items i, ii and iii shall be
maka akan dibayarkan kepada PAM paid to PAM Jaya.
Jaya.
Pendapatan yang dibagi terdiri dari Shared revenues consist of revenues from
volume air yang ditagih dan dibayar, water billed and collected, meter fees
imbalan meteran dari pelanggan, imbalan charged to customers, fixed charges and
tetap dan pendapatan lain yang other revenues stipulated in the
ditetapkan dalam Perjanjian. Agreement.
Perjanjian ini juga mengatur tentang The Agreement provides that an escrow
rekening escrow yang menampung semua account be maintained into which all sums
penerimaan kas dari para pelanggan yang collected from trade customers shall be
akan didistribusikan sesuai dengan deposited for the purpose of distribution in
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian accordance with the terms of the Revised
Revisi. Rekening escrow dikelola oleh Agreement. The escrow account shall be
agen escrow yang dapat diterima oleh operated by an escrow agent acceptable
PAM Jaya dan Perusahaan sesuai to PAM Jaya and the Company under
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat- terms and conditions provided in the
syarat dalam Perjanjian Rekening Escrow. Escrow Account Agreement. Unless
Kecuali diatur lain dalam Perjanjian Revisi, provided in the Revised Agreement, each
setiap perintah untuk penarikan dana dari instruction for withdrawing funds from the
rekening escrow akan diverifikasi oleh escrow account shall be verified by PAM
PAM Jaya sebelum berita acara terkait Jaya before the relevant “berita acara” is
ditandatangani oleh kedua belah pihak. signed by both parties.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Royal Bank of Scotland plc (dahulu ABN Royal Bank of Scotland plc (formerly ABN
Amro Bank N.V.) ditunjuk menjadi agen Amro Bank N.V.) was appointed as the
escrow untuk periode 5 (lima) tahun escrow agent for the first five (5) years
pertama sejak tanggal 1 Februari 1998. starting on February 1, 1998. Since
Sejak 1 Februari 2003, PT Bank Negara February 1, 2003, PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk telah Indonesia (Persero) Tbk has succeeded
menggantikan Royal Bank of Scotland plc Royal Bank of Scotland plc as the escrow
sebagai agen escrow untuk sisa periode agent for the remainder of the term of the
Perjanjian Revisi. Revised Agreement.
2. Aset yang diserahkan PAM Jaya 2. Assets Handed Over by PAM Jaya
Kepemilikan atas aset yang diserahkan The ownership of the assets handed over
PAM Jaya kepada Perusahaan tetap by PAM Jaya to the Company remains
berada pada PAM Jaya dan oleh karena with PAM Jaya and such assets are
itu, aset-aset tersebut tidak diakui sebagai therefore not included as part of the
bagian dari aset tetap Perusahaan. Biaya Company’s fixed assets. The cost of
pemugaran dan renovasi atas aset restoration and refurbishment made to
tersebut dicatat serta akan these assets is recorded in the
didepresiasikan atau diamortisasikan Company’s financial and accounting
dalam pembukuan Perusahaan. records and is available for depreciation
Perusahaan berhak atas penguasaan dan or amortization by the Company. The
penggunaan secara eksklusif atas Company has exclusive possession and
aset-aset tersebut selama jangka waktu use of these assets during the term of the
Perjanjian. Agreement.
PAM Jaya tidak dapat menjual, PAM Jaya cannot sell, lease, charge,
menyewakan, membebankan, assign, transfer, dispose of or create any
memindahkan, mengalihkan, melepaskan security interest in any of these assets
atau menjaminkan aset yang ada tanpa without the consent of the Company, and
persetujuan dari Perusahaan dan berlaku vice versa, except as agreed upon in
juga sebaliknya, kecuali disepakati secara writing by both parties. In addition, the
tertulis oleh kedua belah pihak. Selain itu, Company shall maintain these assets and
Perusahaan harus memelihara aset all assets acquired by the Company in
tersebut dan semua aset yang diperoleh good working order and condition, in
Perusahaan dalam keadaan baik dan accordance with good operating practices.
dapat digunakan sesuai dengan praktek
pengoperasian yang baik.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Harga Dasar Pengakhiran dihitung dari The Base Termination Price is calculated
nilai buku bersih dari aset baru, aset tidak based on the net book value of the new
berwujud yang ditetapkan dan persediaan assets, specified intangible assets and
barang dan barang yang habis dipakai inventory and consumables made,
yang dibuat, dibiayai dan diperoleh, financed and acquired, constructed or
dibangun, atau diperbaharui oleh refurbished by the Company in respect of
Perusahaan berkenaan dengan Proyek the Project and all monies outstanding to
dan seluruh uang yang terhutang kepada the Company based on the Agreement
Perusahaan berdasarkan Perjanjian serta plus direct costs and expenses incurred
biaya dan pengeluaran langsung yang by the Company arising from the
dikeluarkan oleh Perusahaan akibat termination of the Agreement.
pengakhiran kerjasama.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Setelah tanggal berakhirnya jangka waktu Upon the expiration of the term or
atau berlakunya pengakhiran Perjanjian effective termination of the Revised
Revisi ini, Perusahaan wajib Agreement, the Company shall effect a
melaksanakan pengalihan secara penuh full and effective transfer under the law
dan efektif berdasarkan peraturan and hand back to PAM Jaya all of its
perundang-undangan dan menyerahkan rights, titles and interests in the Project
kembali kepada PAM Jaya semua hak, and in any new assets the ownership of
hak milik dan kepentingan dalam Proyek which has not been transferred to PAM
dan setiap aset baru yang kepemilikannya Jaya during the term of the Revised
belum dialihkan kepada PAM Jaya selama Agreement, free of any lien, charge or
jangka waktu Perjanjian Revisi, bebas dari encumbrance.
setiap hak gadai, jaminan atau
pembebanan.
Pada tanggal 24 Desember 2004, Perusahaan On December 24, 2004, the Company entered
telah mengadakan perubahan pertama into the First Addendum to the Revised
(addendum) atas Perjanjian Revisi dengan Agreement with PAM Jaya, which covers,
PAM Jaya yang meliputi, antara lain, among others, revisions to water charge,
penyesuaian imbalan air, tarif konsultasi teknik know-how fee rate, investment program and
(know-how fee rate), program investasi dan the agreed amount of the shortfall and other
kesepakatan atas jumlah defisit pendapatan outstanding monies owed for the period from
(shortfall) dan saldo terhutang lainnya untuk February 1, 1998 until June 30, 2004.
periode sejak tanggal 1 Februari 1998 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2004.
Nota tahun 2005 ini telah diatur dalam The 2005 MOU has been formalized in the
Perubahan Kedua Perjanjian Kerjasama pada Second Addendum to the Cooperation
tanggal 21 Desember 2006. Agreement dated December 21, 2006.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Sesuai dengan Perjanjian Revisi dan atas In accordance with the Revised Agreement
permintaan Gubernur DKI Jakarta and as requested by the Governor of DKI
berdasarkan surat No. 2014/-1.774.126 Jakarta based on his letter No. 2014/-
tanggal 31 Agustus 2006, Badan Pengawasan 1.774.126 dated August 31, 2006, the
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Government audit body (BPKP) conducted an
melakukan audit operasional atas beberapa operational audit on some of the Company’s
aspek operasional Perusahaan untuk periode operational aspects for the period from
April 2001 sampai dengan Juni 2006 yang April 2001 until June 2006 which included
mencakup fungsi proses penagihan, billing, collection, investment report, capital
penerimaan, laporan investasi, belanja modal, expenditures, operational expenditures and
belanja operasional dan pinjaman. BPKP telah loans process function. BPKP already
menyelesaikan tahap pertama dari Audit accomplished the first phase of its Operational
Operasional yang hasilnya terangkum dalam Audit the results of which are covered in its
Laporan No. LAP-2233/PW09/04/2004 tanggal Report No. LAP-2233/PW09/04/2004 dated
13 Maret 2007. March 13, 2007.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan On October 20, 2008, the Company entered
telah mengadakan perubahan addendum into the Third Addendum to the Revised
ketiga mengenai rebasing dalam Perjanjian Agreement with PAM Jaya
Revisi No. 001/PALYJA/X/2008 untuk periode No. 001/PALYJA/X/2008 regarding rebasing
2008 sampai dengan 2012 (Perjanjian Revisi for the period 2008-2012 (Revised Agreement
tanggal 20 Oktober 2008). Perjanjian revisi dated October 20, 2008). This revised
tersebut meliputi, antara lain, mekanisme agreement covers, among others,
kompensasi akibat ketidaktercapaian target compensation mechanism due to unachieved
teknis khususnya volume terjual, penyesuaian technical targets, particularly in volume sold,
imbalan air, program investasi dan revisions to water charge, investment program
kesepakatan atas jumlah defisit pendapatan and the agreed amount of the shortfall and
(shortfall) dan saldo terhutang lainnya sampai other outstanding monies up to June 30, 2008
dengan 30 Juni 2008 (Catatan 9). (Note 9).
Pada tanggal 10 Juli 2009, Perusahaan telah On July 10, 2009, the Company entered into
mengadakan nota kesepahaman dengan PAM MOU No. 017/PALYJA-PAM/V/2009 with PAM
Jaya No. 017/PALYJA-PAM/V/2009 mengenai Jaya regarding implementation of Clause 7 of
implementasi Pasal 7 atas perubahan ketiga the Third Addendum to the Revised
Perjanjian Kerjasama. Nota kesepahaman ini Agreement. This memo covers, among others,
mencakup, antara lain, penerapan Peraturan implementation of Provincial Regulation
Daerah (PERDA) 11 Tahun 1993 Pasal 21 (PERDA) 11 Year 1993 Clause 21 on the
mengenai prosedur pemutusan sambungan disconnection procedures for handling late
pelanggan yang terlambat melakukan payment by customers (Notes 7 and 9).
pembayaran (Catatan 7 dan 9).
14
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan The financial statements are prepared in
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan accordance with Statement of Financial
(“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Accounting Standards (“PSAK”) No. 1
Laporan Keuangan”. (Revised 2009), “Presentation of Financial
Statements”.
PSAK No.1 (Revisi 2009) mengatur penyajian PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates
laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan presentation of financial statements as to,
pelaporan, komponen laporan keuangan, among others, the objective, component of
penyajian secara wajar, materialitas dan financial statements, fair presentation,
agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset materiality and aggregation, offsetting,
lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka distinction between current and non-current
pendek dan jangka panjang, informasi assets and short-term and long-term liabilities,
komparatif, konsistensi penyajian dan comparative information and consistency, and
memperkenalkan pengungkapan baru, antara introduces new disclosures such as key
lain, sumber estimasi ketidakpastian dan estimations and judgments, capital
pertimbangan, pengelolaan permodalan, management, other comprehensive income,
pendapatan komprehensif lainnya, departures from accounting standards and
penyimpangan dari standar akuntansi statement of compliance.
keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam The accounting policies adopted in the
penyusunan laporan keuangan adalah selaras preparation of the financial statements are
dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan consistent with those made in the preparation
dalam penyusunan laporan keuangan of the Company’s financial statements for the
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada year ended December 31, 2011, except for the
tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi adoption of several amended PSAKs and
penerapan beberapa PSAK dan ISAK yang ISAKs effective January 1, 2012 as disclosed
telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal in this note and in succeeding notes to the
1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan financial statements.
pada catatan ini dan catatan atas laporan
keuangan terkait.
Laporan keuangan disusun berdasarkan The financial statements have been prepared
konsep akrual dengan menggunakan konsep on the accrual basis using the historical cost
biaya historis, kecuali untuk penerapan concept of accounting, except for some
beberapa PSAK yang menggunakan konsep application of PSAK which requires different
pengukuran yang berbeda seperti yang telah concept of measurement as discussed in the
diungkapkan di dalam catatan atas laporan succeeding notes to the financial statements.
keuangan.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Laporan arus kas yang disusun dengan The statements of cash flows, which have been
menggunakan metode langsung, menyajikan prepared using the direct method, present
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank receipts and disbursements of cash on hand
yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas and in banks classified into operating, investing
operasi, investasi dan pendanaan. and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada The reporting currency used in the financial
laporan keuangan ini adalah rupiah Indonesia statements is the Indonesian rupiah (Rp),
(Rp), yang merupakan mata uang fungsional which is the Company’s functional currency.
Perusahaan.
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 Time deposits with maturities of three (3)
(tiga) bulan atau kurang sejak tanggal months or less at the time of placement and
penempatan dan tidak digunakan sebagai which are not pledged as collateral are
jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. considered as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka yang digunakan sebagai Time deposits which are pledged as collateral
jaminan atas hutang jangka panjang, fasilitas for long-term debts, letter of credit facilities and
letter of credit dan bank garansi atau dibatasi bank guarantees or restricted for security fund
penggunaannya sebagai dana jaminan dan and sinking fund are presented either as
dana yang disisihkan disajikan sebagai dana sinking fund, security fund, or as part of other
yang disisihkan, dana jaminan, atau sebagai non-current financial assets.
bagian dari aset keuangan tidak lancar
lainnya.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan Effective January 1, 2011, the Company
menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK Party Disclosures”. The revised PSAK requires
revisi ini mensyaratkan pengungkapan disclosures of related party relationships,
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak transactions and outstanding balances,
berelasi, termasuk komitmen dalam laporan including commitments in the financial
keuangan. statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan The transactions are made based on terms
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah agreed by the parties. Such terms may not be
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin the same as those of the transactions between
tidak sama dengan transaksi lain yang unrelated parties.
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
Rincian saldo dan transaksi yang material All significant transactions and balances with
dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam related parties are disclosed in Note 5 to the
Catatan 5 atas laporan keuangan. financial statements.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
d. Persediaan d. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang Inventories are stated at the lower of cost or
lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai net realizable value. Cost is determined by the
realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan weighted-average method. Allowance for
dengan metode rata-rata tertimbang. inventory losses is provided to reduce the
Penyisihan untuk persediaan usang carrying value of inventories to their net
ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat realizable value.
persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama Prepaid expenses are amortized over their
masa manfaat menggunakan metode garis beneficial periods using the straight-line
lurus. Bagian jangka panjang dari biaya method. The long-term portion of prepaid
dibayar di muka disajikan dalam “Aset Tidak expenses is classified under “Other Non-
Lancar Lainnya”. current Assets”.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Operator memiliki hak tanpa syarat untuk The operator has an unconditional right to
menerima kas jika pemberi konsesi secara receive cash if the grantor contractually
kontraktual menjamin untuk membayar guarantees to pay the operator (a) specified or
operator (a) jumlah tertentu atau dapat determinable amounts or (b) the shortfall, if
ditentukan; atau (b) kekurangan (shortfall), jika any, between amounts received from users of
ada, antara jumlah yang diterima dari the public service and specified or
pengguna jasa publik dan jumlah tertentu atau determinable amounts, even if payment is
dapat ditentukan, walaupun jika pembayaran contingent on the operator ensuring that the
bergantung pada adanya kepastian dari infrastructure meets specified quality or
operator apakah infrastruktur telah memenuhi efficiency requirements.
persyaratan kualitas atau efisiensi tertentu.
Aset tidak berwujud diukur sebesar nilai Intangible assets are measured on initial
perolehan pada pengakuan awal. Setelah recognition at cost. Following initial recognition,
pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat the intangible assets are carried at cost less
pada nilai perolehan dikurangi akumulasi any accumulated amortization and any
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. accumulated impairment loss. The useful lives
Umur manfaat asset tidak berwujud dinilai of intangible assets are assessed to be either
apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak finite or indefinite. Intangible assets with finite
berwujud dengan umur terbatas diamortisasi lives are amortized over their useful economic
selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi lives and assessed for impairment whenever
apabila terdapat indikator adanya penurunan there is an indication that the intangible assets
nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan may be impaired. The amortization period and
metode amortisasi untuk asset tidak berwujud the amortization method for intangible assets
dengan umur terbatas ditelaah setidaknya with finite useful lives are reviewed at least at
setiap akhir tahun tutup buku. the end of each financial year.
Nilai perolehan aplikasi program komputer The costs of computer software application are
diamortisasi selama periode 4 tahun amortized over a period of 4 years using the
menggunakan metode garis lurus. straight-line method.
Jumlah tercatat aset tidak berwujud dihentikan An item of intangible assets is derecognized
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat upon disposal or when no future economic
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang benefits are expected from its use or disposal.
diharapkan dari penggunaan atau Any gain or loss arising on derecognition of the
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari asset (calculated as the difference between
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai the net disposal proceeds and the carrying
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan amount of the asset) is credited or charged to
dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau operations in the year the asset is
dibebankan pada operasi tahun aset tersebut derecognized.
dihentikan pengakuannya.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
h. Biaya perolehan pinjaman dan biaya emisi h. Unamortized loan arrangement and bonds
obligasi yang belum diamortisasi issuance costs
Biaya yang terjadi sehubungan dengan Expenses incurred in connection with the
perolehan pinjaman dikurangkan langsung dari issuance of debt are deducted from the
nilai perolehan pinjaman yang diterima. Selisih proceeds thereof. The difference between the
antara perolehan pinjaman bersih yang net proceeds and the nominal value of the
diterima dengan nilai nominal pinjaman diakui debt is recognized as premium or discount that
sebagai premium atau diskonto yang akan should be amortized using the straight-line
diamortisasi menggunakan metode garis lurus method over the term of the debt.
selama jangka waktu pinjaman tersebut.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan Costs incurred in connection with the issuance
penerbitan obligasi dan perolehan pinjaman of bonds and loan arrangement were deferred
ditangguhkan dan diamortisasi dengan and are being amortized using the effective
menggunakan metode suku bunga efektif interest rate method over the term of the debt.
selama jangka waktu pinjaman tersebut.
Saldo biaya emisi obligasi dan biaya perolehan The balances of deferred bonds issuance
pinjaman ditangguhkan dicatat sebagai costs and unamortized loan arrangement costs
pengurang terhadap saldo hutang obligasi dan are presented as deduction from the
saldo Hutang bank jangka panjang. outstanding bonds payable and long-term
bank loan, respectively.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Sesuai dengan model asset keuangan dalam In accordance with the financial assets model
ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”, under ISAK No. 16, “Service Concession
Perusahaan akan mengakui pendapatan dari Arrangements”, the Company recognizes
pengembangan aset konsesi yang diserahkan revenue on development of concession assets
oleh PAM Jaya kepada Perusahaan. Selain which were handed over by PAM Jaya to the
itu, Perusahaan juga mengakui pendapatan Company. In addition, the Compay also
bunga atas piutang pengembangan aset recognizes interest income on receivables
konsesi (piutang konsesi) dengan tingkat from development of concession assets
bunga sebesar rata-rata tertimbang biaya (concession receivables) using interest rate
modal perusahaan. based on the weighted average cost of capital.
Pendapatan atas tagihan air sebagaimana Revenue on water charge pursuant to the
diatur dalam Perjanjian, terlebih dahulu Agreement is allocated to interest income on
dialokasikan sebagai pendapatan bunga atas concession receivables and reduced by the
piutang konsesi dan dikurangi dengan amortization of concession receivables. The
amortisasi piutang konsesi, akan dicatat remaining portion is recorded as service
sebagai pendapatan jasa konsesi. concession revenue.
Estimasi volume tagihan air yang tidak tertagih The estimated uncollectible portion of billed
akan disajikan sebagai pengurang dari piutang volume is recorded as a deduction from trade
usaha dan pendapatan untuk mencerminkan receivables and revenues to reflect the
estimasi tagihan kepada pelanggan yang estimated collectible portion of the water billed
dapat tertagih. to customers.
Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.
j. Transaksi dan saldo dalam mata uang j. Foreign currency transactions and
asing balances
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Starting January 1, 2012, the Company
menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), adopted PSAK No. 10 (Revised 2010),
“Transaksi dalam Mata Uang Asing”. “Transactions in Foreign Currencies”.
Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak The adoption of PSAK No. 10 (Revised 2010)
menimbulkan perubahan yang besar terhadap has no significant impact on the financial
pelaporan keuangan dan pengungkapan reporting and disclosures in the financial
dalam laporan keuangan. statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat Transactions in currencies other than the
dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs rupiah are recorded at the prevailing rates of
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. exchange in effect on the date of the
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset transactions. At the statements of financial
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing position date, monetary assets and liabilities in
dijabarkan ke dalam rupiah dengan foreign currencies are translated at the middle
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan exchange rates last quoted by Bank Indonesia
oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. on such date. The resulting net foreign
Laba atau rugi kurs yang terjadi diakui pada exchange gains or losses are recognized in
laporan laba rugi komprehensif. the statements of comprehensive income.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
j. Transaksi dan saldo dalam mata uang j. Foreign currency transactions and
asing (lanjutan) balances (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan The exchange rates used as of December 31,
2010, kurs yang digunakan adalah sebagai 2012, 2011 and 2010 were as follows:
berikut:
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Starting January 1, 2012, the Company
menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), adopted PSAK No. 46 (Revised 2010),
“Pajak Penghasilan”. “Accounting for Income Tax”.
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010)
menimbulkan perubahan yang besar terhadap has no significant impact on the financial
pelaporan keuangan dan pengungkapan reporting and disclosures in the financial
dalam laporan keuangan. statements.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan Current tax expense is provided based on the
estimasi penghasilan kena pajak tahun estimated taxable income for the year.
berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan Deferred tax assets and liabilities are
diakui atas perbedaan temporer antara aset recognized for temporary differences between
dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk the financial and the tax bases of assets and
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. liabilities at each reporting date. Future tax
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti benefits, such as the carry-forward of unused
saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui tax losses, are also recognized to the extent
apabila besar kemungkinan atas manfaat that realization of such benefits is probable.
pajak tersebut dapat direalisasikan.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan An amendment to tax obligation is recorded
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak when an assessment is received, or, if
(“SKP”) diterima atau, apabila mengajukan appealed, when the result of the appeal is
keberatan, pada saat hasil keberatan atas determined.
Surat Ketetapan Pajak tersebut telah
ditetapkan.
Perusahaan memiliki dua tipe karyawan yang The Company has two types of employees,
terdiri atas karyawan langsung dan karyawan namely direct-hire employees and employees
yang diperbantukan dari PAM Jaya seconded from PAM Jaya (Note 20).
(Catatan 20).
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja The Company has recognized its unfunded
karyawan yang tidak didanai untuk karyawan employee benefits liability for its direct-hire
langsung, sesuai dengan Undang-undang employees in accordance with Labor Law
Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the
25 Maret 2003 (“Undang-undang”). Law”). The Company has recognized long-
Perusahaan mengakui penghargaan cuti besar service leave benefits for its direct-hire
untuk karyawan langsung berdasarkan masa employees based on their service years.
kerja karyawan tersebut.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Program pensiun manfaat pasti “Dana Pensiun A defined benefit pension plan, “Dana Pensiun
PAM Seluruh Indonesia (Dapenmapamsi)” PAM Seluruh Indonesia (Dapenmapamsi)”,
telah didirikan oleh PAM Jaya untuk para has been established by PAM Jaya for its
karyawannya termasuk kepada para karyawan employees including those who have been
yang diperbantukan kepada Perusahaan. seconded to the Company. Costs are funded
Liabilitas imbalan kerja karyawan didanai dan and consist of employees’ share computed at
terdiri dari iuran karyawan sebesar 5% dari gaji 5% of their basic annual salaries plus their
pokok mereka ditambah tunjangan istri dan wife’s and children’s allowances and the
anak selama setahun dan bagian Perusahaan Company’s share as determined by the
yang ditentukan oleh aktuaris Dapenmapamsi. Dapenmapamsi’s actuary.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) adopted PSAK No. 24 (Revised 2010),
“Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain “Employee Benefits”. This revised PSAK
memperbolehkan entitas untuk menerapkan allows an entity to implement a systematic and
metode sistematis atas pengakuan yang lebih faster recognition of actuarial gain/loss either
cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang through direct recognition in the current period
antara lain dengan melakukan pengakuan as other comprehensive income or using the
langsung keuntungan/kerugian aktuaria yang 10% corridor approach. The Company has
terjadi pada periode berjalan ke dalam determined to choose the direct recognition of
pendapatan komprehensif lain atau actuarial gain/loss as other comprehensive
menggunakan metode 10% koridor. income.
Perusahaan memilih untuk mengakui secara
langsung keuntungan/kerugian aktuaria
melalui pendapatan komprehensif lain.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010)
menimbulkan perubahan yang besar terhadap has no significant impact on the financial
pelaporan keuangan dan pengungkapan reporting and disclosures in the financial
dalam laporan keuangan. statements.
Penentuan beban imbalan kerja menurut The cost of providing employee benefits under
Undang-undang ditentukan dengan the Law is determined using the projected-unit-
menggunakan metode perhitungan aktuaria credit method. Further, past service costs
projected-unit-credit. Selanjutnya, beban jasa arising from the introduction of a defined
lalu yang berasal dari pengenalan suatu benefit plan or changes in the benefits payable
program manfaat pasti atau perubahan of an existing plan are required to be
liabilitas manfaat dari program yang ada saat amortized over the period until the benefits
ini harus diamortisasi selama jangka waktu concerned become vested.
tertentu sampai dengan imbalan tersebut
menjadi hak karyawan (“vested”).
Pada tahun 2001, dalam surat keputusan In 2001, in a joint decision letter signed by the
bersama yang ditandatangani oleh Direktur President Director of the Company and PAM
Utama Perusahaan dan PAM Jaya, Jaya, the Company offered the Golden
Perusahaan menawarkan Program Pensiun Handshake Program to seconded employees
Dini (Golden Handshake Program) kepada from PAM Jaya in accordance with the
para karyawan yang diperbantukan dari PAM Cooperation Agreement. Under the Golden
Jaya sesuai dengan Perjanjian Kerjasama. Handshake Program, seconded employees
Dalam Program Pensiun Dini, para karyawan are entitled to receive a certain amount
yang diperbantukan berhak untuk menerima computed based on the provisions of the
jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan
Decree of the Minister of Manpower (Kep-
Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kep-Men)
Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 Men) Kep-150/Men/2000: “Settlement of Labor
mengenai “Penyelesaian Pemutusan Dismissal and the Determination of Severance
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pay, Gratuity and Compensations by
Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Companies” dated June 20, 2000 (“Kep-
Ganti Kerugian di Perusahaan” (“Kep-Men Men 150”).
150”).
22
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Starting January 1, 2012, the Company
menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
“Laba Per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 “Earnings Per Share”. The adoption of PSAK
(Revisi 2011) tidak menimbulkan perbedaan No. 56 (Revised 2011) has no significant
yang besar terhadap pelaporan keuangan dan impact on the financial reporting and
pengungkapan dalam laporan keuangan. Laba disclosures in the financial statements. Basic
per saham dasar dihitung dengan membagi earnings per share amount is calculated by
laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata dividing income for the year by the weighted
tertimbang saham yang ditempatkan dan average number of issued and fully paid
disetor penuh selama tahun yang shares outstanding during the year of 401,260
bersangkutan, yaitu sebesar 401.260 saham shares each in 2012 and 2011.
masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company
menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), adopted PSAK No. 50 (Revised 2010),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK “Financial Instruments: Presentation”, and
No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial
Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK Instruments: Recognition and Measurement”,
No. 60, “Instrumen Keuangan: and PSAK No. 60, “Financial Instruments:
Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK Disclosures”, which superseded PSAK
No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments:
Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK Presentation and Disclosures”, and PSAK
No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments:
Pengakuan dan Pengukuran”. Recognition and Measurement”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) direvisi sehingga PSAK No. 50 (Revised 2006) was revised to
hanya mengatur penyajian instrumen cover presentation of financial instruments,
keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan while the principles for disclosures of financial
instrument keuangan dipindahkan ke PSAK instruments are transferred to PSAK No. 60.
No. 60.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) tersebut tidak PSAK No. 55 (Revised 2011) has no impact
memberikan pengaruh bagi laporan keuangan on the financial statements upon initial
pada saat penerapan awal, sedangkan adoption, while the adoption of PSAK No. 50
penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2010) dan (Revised 2010) and PSAK No. 60 has impact
PSAK No. 60 yang direvisi tersebut on the disclosures made in the financial
memberikan pengaruh bagi pengungkapan statements.
dalam laporan keuangan.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pembelian atau penjualan aset keuangan Purchases or sales of financial assets that
yang memerlukan penyerahan aset dalam require delivery of assets within a time
kurun waktu yang telah ditetapkan oleh frame established by regulation or
peraturan dan kebiasan yang berlaku di convention in the marketplace (regular
pasar (pembelian secara reguler) diakui way purchases) are recognized on the
pada tanggal perdagangan, seperti trade date, i.e., the date that the buyers or
tanggal perusahaan berkomitmen untuk sellers commit to purchase or sell the
membeli atau menjual aset. assets.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 As of December 31, 2012, 2011 and
dan 2010, aset keuangan Perusahaan 2010, the Company’s financial assets
mencakup kas dan bank, piutang usaha, include cash on hand and in banks, trade
penerimaan tagihan yang ditahan, piutang receivables, bill collections retained, other
lain-lain, dana yang disisihkan, piutang receivables, sinking fund, receivables
PAM Jaya, piutang pihak-pihak berelasi, from PAM Jaya, due from related parties,
piutang Bank Dunia, dana jaminan, dan receivable from the World Bank, security
aset keuangan tidak lancar lainnya. fund, and other non-current financial
assets.
Perusahaan menetapkan bahwa semua The Company has determined that all of
aset keuangan tersebut dikategorikan those financial assets are categorized as
sebagai pinjaman yang diberikan dan loans and receivables. As of December
piutang. Pada tanggal 31 Desember 2012, 31, 2012, the Company did not have any
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan financial assets at fair value through profit
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba or loss, available-for-sale financial assets
atau rugi, aset keuangan tersedia untuk and held-to-maturity investments.
dijual dan investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-derivative
adalah aset keuangan non derivatif financial assets with fixed or determinable
dengan pembayaran tetap atau telah payments that are not quoted in an active
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi market. Such financial assets are carried
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut at amortized cost using the effective
dicatat pada biaya perolehan yang interest rate method. Gains and losses
diamortisasi menggunakan metode tingkat are recognized in the statements of
bunga efektif. Laba atau rugi comprehensive income when the loans
komprehensif diakui dalam laporan laba and receivables are derecognized or
rugi pada saat pinjaman dan piutang impaired, as well as through the
dihentikan pengakuannya atau mengalami amortization process.
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup Financial liabilities within the scope of
PSAK No. 55 (Revisi 2011) PSAK No. 55 (Revised 2011) are
diklasifikasikan sebagai liabilitas classified as financial liabilities at fair
keuangan yang diukur pada nilai wajar value through profit or loss, loans and
melalui laba atau rugi, hutang dan borrowings, or as derivatives designated
pinjaman, atau derivatif yang telah as hedging instruments in an effective
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang hedge, as appropriate. The Company
efektif, jika sesuai. Perusahaan determines the classification of its
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan financial liabilities at initial recognition.
pada saat pengakuan awal.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan Financial liabilities are recognized initially
diukur pada nilai wajar dan, dalam hal at fair value and, in the case of loans and
hutang dan pinjaman, termasuk biaya borrowings, include directly attributable
transaksi yang dapat diatribusikan secara transaction costs.
langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 As of December 31, 2012, 2011 and
dan 2010, liabilitas keuangan Perusahaan 2010, the Company’s financial liabilities
mencakup hutang usaha, hutang lain-lain, include trade payables, other payables,
biaya masih harus dibayar, hutang accrued expenses, bonds payable, long-
obligasi, Hutang bank jangka panjang, term bank loan, and due to related parties.
dan hutang pihak-pihak berelasi.
Perusahaan menetapkan bahwa semua The Company has determined that all of
liabilitas keuangan tersebut dikategorikan those financial liabilities are categorized
sebagai hutang dan pinjaman. as loans and borrowing.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, hutang dan After initial recognition, interest-bearing
pinjaman yang dikenakan bunga diukur loans and borrowings are subsequently
pada biaya perolehan diamortisasi dengan measured at amortized cost using the
menggunakan metode suku bunga efektif. effective interest rate method.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan are offset and the net amount reported in
dalam laporan posisi keuangan jika, dan the statements of financial position if, and
hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan only if, there is a currently enforceable
hukum untuk melakukan saling hapus legal right to offset the recognized
atas jumlah yang telah diakui dari aset amounts and there is an intention to settle
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut on a net basis, or to realize the assets and
dan terdapat intensi untuk menyelesaikan settle the liabilities simultaneously.
dengan menggunakan dasar neto, atau
untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara
bersamaan.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments that
secara aktif diperdagangkan di pasar are actively traded in organized financial
keuangan ditentukan dengan mengacu markets is determined by reference to
pada kuotasi harga pasar yang berlaku quoted market bid prices at the close of
pada penutupan pasar pada akhir periode business at the end of the reporting
pelaporan. Untuk instrumen keuangan period. For financial instruments where
yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, there is no active market, fair value is
nilai wajar ditentukan dengan determined using valuation techniques.
menggunakan teknik penilaian. Teknik Such techniques may include using recent
penilaian tersebut meliputi penggunaan arm’s length market transaction, reference
transaksi pasar terkini yang dilakukan to the current fair value of another
secara wajar (arm’s length market instrument that is substantially the same,
transactions), referensi atas nilai wajar discounted cash flow analysis, or other
terkini dari instrumen lain yang secara valuation models.
substantial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar The Company adjusts the price in the
yang lebih menguntungkan untuk observable market to reflect any
mencerminkan adanya perbedaan risiko differences in counterparty credit risk
kredit pihak yang bertransaksi antara between instruments traded in that market
instrumen yang diperdagangkan di pasar and the ones being valued for financial
tersebut dengan instrumen yang dinilai asset positions. In determining the fair
untuk posisi aset keuangan. Dalam value of financial liability positions, the
penentuan nilai wajar posisi liabilitas Company's own credit risks associated
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait with the instruments are taken into
dengan instrumen keuangan tersebut ikut account.
diperhitungkan.
26
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur Amortized cost is computed using the
dengan menggunakan metode suku effective interest rate method less any
bunga efektif dikurangi penyisihan allowance for impairment and principal
penurunan nilai dan pembayaran atau repayment or reduction. The calculation
pengurangan pokok. Perhitungan ini takes into account any premium or
mencakup seluruh premi atau diskonto discount on acquisition and includes
pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaction costs and fees that are an
transaksi serta komisi yang merupakan integral part of the effective interest rate.
bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Nilai tercatat atas aset keuangan The carrying amount of the financial
dikurangi melalui penggunaan pos asset is reduced through the use of
cadangan penurunan nilai dan jumlah an allowance for impairment account
kerugian yang terjadi diakui dalam and the amount of the loss is
laporan laba rugi komprehensif. recognized in the statements of
Pendapatan bunga selanjutnya diakui comprehensive income. Interest
sebesar nilai tercatat yang diturunkan income continues to be accrued on
nilainya berdasarkan tingkat suku the reduced carrying amount based
bunga efektif awal dari aset on the original effective interest rate
keuangan. Pinjaman yang diberikan of the financial asset. Loans and
dan piutang beserta dengan receivables, together with the
cadangan terkait dihapuskan jika associated allowance, are written off
tidak terdapat kemungkinan yang when there is no realistic prospect of
realistis atas pemulihan di masa future recovery and all collateral has
mendatang dan seluruh agunan telah been realized or has been transferred
terealisasi atau dialihkan kepada to the Company.
Perusahaan.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi If, in a subsequent year, the amount of the
kerugian penurunan nilai aset keuangan estimated impairment loss increases or
bertambah atau berkurang karena decreases because of an event occurring
peristiwa yang terjadi setelah penurunan after the impairment was recognized, the
nilai diakui, maka kerugian penurunan previously recognized impairment loss is
nilai yang diakui sebelumnya bertambah increased or reduced by adjusting the
atau berkurang dengan menyesuaikan allowance for impairment account. If a
pos cadangan penurunan nilai. Jika di future write-off is later recovered, the
masa mendatang penghapusan tersebut recovery is recognized in profit or loss.
dapat dipulihkan, jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laba atau rugi.
vii. Penghentian pengakuan aset dan vii. Derecognition of financial assets and
liabilitas keuangan liabilities
Penghentian pengakuan atas suatu aset A financial asset (or where applicable, a
keuangan (atau, apabila dapat diterapkan part of a financial asset or part of a group
untuk bagian dari aset keuangan atau of similar financial assets) is derecognized
bagian dari kelompok aset keuangan when: (1) the rights to receive cash flows
sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual from the asset have expired; or (2) the
atas arus kas yang berasal dari aset Company has transferred its rights to
keuangan tersebut berakhir; atau (2) receive cash flows from the asset or has
Perusahaan memindahkan hak untuk assumed an obligation to pay the received
menerima arus kas yang berasal dari aset cash flows in full without material delay to
keuangan tersebut atau menanggung a third party under a “pass-through”
kewajiban untuk membayar arus kas yang arrangement; and either
diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan salah
satu diantara
(a) Perusahaan secara substansial (a) the Company has transferred
memindahkan seluruh risiko dan manfaat substantially all the risks and rewards of
atas kepemilikan aset keuangan tersebut, the asset, or (b) the Company has neither
atau (b) Perusahaan secara substansial transferred nor retained substantially all
tidak memindahkan dan tidak memiliki the risks and rewards of the asset, but has
seluruh risiko dan manfaat atas transferred control of the asset.
kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian
atas aset tersebut.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Mata uang fungsional dari entitas-entitas The functional currency of an entity is the
dalam Perusahaan adalah mata uang dari currency of the primary economic
lingkungan ekonomi primer dimana entitas environment in which the entity operates. It
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata is the currency that mainly influences the
uang yang mempengaruhi pendapatan dan revenue and cost of rendering services.
beban dari jasa yang diberikan.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Asumsi kunci mengenai masa depan dan The key assumptions concerning the future
sumber kunci lainnya untuk estimasi and other key sources of estimation
ketidakpastian pada akhir periode pelaporan uncertainty at the end of the reporting period
yang memiliki risiko signifikan yang that have a significant risk of causing a
menyebabkan penyesuaian material material adjustment to the carrying amounts
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas of assets and liabilities within the next
dalam tahun pelaporan berikutnya financial year are discussed below:
dijabarkan sebagai berikut:
Ketika nilai wajar dari aset keuangan When the fair values of financial assets
dan liabilitas keuangan dicatat dalam and financial liabilities recorded in the
laporan posisi keuangan tidak dapat statements of financial position cannot
diambil dari pasar yang aktif, maka nilai be derived from active markets, their fair
wajarnya ditentukan dengan values are determined using valuation
menggunakan teknik penilaian termasuk techniques including the discounted
model discounted cash flow. Masukan cash flow model. The inputs to these
untuk model tersebut dapat diambil dari models are taken from observable
pasar yang dapat diobservasi, tetapi markets where possible, but where this
apabila hal ini tidak dimungkinkan, is not feasible, a degree of judgments is
sebuah tingkat pertimbangan required in establishing fair values. The
disyaratkan dalam menetapkan nilai judgments include considerations of
wajar. Pertimbangan tersebut mencakup inputs such as liquidity risk, credit risk
penggunaan masukan seperti risiko and volatility. Changes in assumptions
likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. about these factors could affect the
Perubahan dalam asumsi mengenai reported fair values of financial
faktor-faktor tersebut dapat instruments.
mempengaruhi nilai wajar dari
instrumen keuangan yang dilaporkan.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
· Estimasi beban pensiun dan imbalan · Estimation of pension cost and other
kerja lainnya employee benefits
Beban dari program pensiun manfaat The cost of defined benefit plan and the
pasti dan nilai kini dari kewajiban present value of pension obligation are
pensiun ditentukan dengan determined using projected-unit-credit
menggunakan metode projected-unit- method. Actuarial valuation includes
credit. Penilaian aktuaris termasuk making various assumptions which
membuat variasi asumsi yang terdiri consist of, among other things, discount
dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat rates, expected rates of return on plan
pengembalian dana pensiun yang assets, rates of compensation increases
diharapkan, tingkat kenaikan and mortality rates. Actual results that
kompensasi dan tingkat kematian. Hasil differ from the Company’s assumptions
aktual yang berbeda dengan asumsi are recognized as income or expense
Perusahaan diakui sebagai pendapatan when the net cumulative unrecognized
atau beban ketika akumulasi laba atau actuarial gains and losses at the end of
rugi aktuarial bersih pada akhir masa the previous reporting period exceed
periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% of the higher of the present value
10% dari mana yang lebih tinggi antara of defined benefit obligation and the fair
nilai kini dari kewajiban manfaat pasti value of plan assets at that date. Due to
dan nilai wajar dari dana pensiun pada the complexity of the valuation, the
tanggal tersebut. Dikarenakan underlying assumptions and its long-
kompleksitas dari penilaian, dasar term nature, a defined benefit obligation
asumsi dan periode jangka panjang, is highly sensitive to changes in
kewajiban manfaat pasti sangat sensitif assumptions.
terhadap perubahan asumsi.
Perusahaan percaya bahwa asumsi While the Company believes that its
mereka adalah memadai dan tepat, assumptions are reasonable and
perbedaan signifikan dalam appropriate, significant differences in the
pengalaman aktual Perusahaan atau Company’s actual experience or
perubahan signifikan dalam asumsi significant changes in its assumptions
dapat mempengaruhi secara material may materially affect the costs and
beban dan kewajiban pensiun dan obligations of pension and other long-
imbalan kerja jangka panjang lainnya. term employee benefits. All assumptions
Semua asumsi ditelaah pada setiap are reviewed at each reporting date.
tanggal pelaporan.
Harga air curah olahan yang harus The price of bulk treated water which
dibayar oleh Perusahaan untuk tahun has to be paid by the Company for the
berjalan merupakan kesepakatan antara current year is based on an agreement
PAM Jaya dan PDAM Tirta Kerta between PAM Jaya and PDAM Tirta
Raharja Kabupaten Tangerang. Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.
Perusahaan sebagai operator tidak The Company as operator is not
terlibat dalam penentuan harga air involved in the negotiation process of
curah olahan. the bulk treated water price.
Kesepakatan mengenai harga air curah Since an agreement on the price of bulk
olahan tersebut pada umumnya terjadi treated water is reached after year-end
terjadi setelah tanggal laporan akhir closing date, the Company accrues the
tahun berjalan, Perusahaan mencatat price of bulk treated water based on the
harga air curah olahan pada tahun best estimation and assumptions using
berjalan berdasarkan estimasi dan historical data.
asumsi terbaik dengan mengacu pada
data-data historis.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Jumlah bank - pihak ketiga 271.576.995.338 159.961.800.582 130.071.719.135 Total cash in banks - third parties
Jumlah kas dan bank 353.734.511.542 256.929.272.856 251.785.754.005 Total cash on hand and in banks
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, In the normal course of business, the Company
melakukan beberapa transaksi dengan pihak-pihak entered into transactions with related parties. The
berelasi. Transaksi-transaksi dan saldo akun significant transactions and related account
signifikan yang terkait dengan pihak-pihak berelasi balances with related parties are as follows:
adalah sebagai berikut:
35
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pada tanggal 15 Januari 1998, Perusahaan On January 15, 1998, the Company entered
mengadakan Perjanjian Penggunaan Keahlian into a Know-how License Agreement with
Teknik dengan Suez ENVIRONNEMENT di Suez ENVIRONNEMENT whereby Suez
mana Suez ENVIRONNEMENT menyetujui ENVIRONNEMENT agreed to grant the
memberikan hak yang bersifat tidak ekslusif Company non-exclusive and non-transferable
(non-exclusive) dan tidak dapat right and license to use the licensed know-how
dipindahtangankan (non-transferable) kepada solely in connection with the Project.
Perusahaan untuk menggunakan lisensi The Company agreed to pay Suez
penggunaan keahlian teknik yang hanya ENVIRONNEMENT an annual know-how fee
berkaitan dengan Proyek. Sebagai as compensation, equivalent to 4 percent of
kompensasi, Perusahaan menyetujui untuk the Company’s annual revenues. The Know-
membayar beban tahunan atas lisensi how License Agreement was amended on
penggunaan keahlian teknik kepada Suez October 10, 2005 to reduce the annual know-
ENVIRONNEMENT sebesar 4 persen dari how fee from 4% to 2.5% starting in 2004 up to
pendapatan tahunan Perusahaan. Perjanjian 2012, 2% starting in 2013 up to 2017 and 1%
Penggunaan Keahlian Teknik telah diubah from the year 2018 and onwards in
pada tanggal 10 Oktober 2005, untuk accordance with the Addendum dated
mengurangi beban keahlian teknik tahunan December 24, 2004 to the Revised
dari 4% menjadi 2,5% mulai dari 2004 hingga Agreement.
2012, 2% mulai dari 2013 hingga 2017,
36
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
b. GDF-Suez (dahulu Suez) dan Suez b. GDF-Suez (formerly Suez) and Suez
ENVIRONNEMENT memberikan bantuan ENVIRONNEMENT provided to the Company
tertentu kepada Perusahaan untuk berbagai certain assistance on various matters such as
macam bidang antara lain sumber daya human resources, treasury, law, technical
manusia, keuangan, hukum, teknik dan matters and management.
manajemen.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the
2010, liabilitas yang terjadi akibat bantuan liabilities arising from the assistance provided,
yang diberikan masing-masing sebesar which amounted to Rp2,250,269,844,
Rp2.250.269.844, Rp2.218.940.868 dan Rp2,218,940,868 and Rp2,455,893,561,
Rp2.455.893.561, disajikan sebagai bagian respectively, are shown as part of Due to
dari Hutang pihak-pihak berelasi. Related Parties.
c. Perusahaan mempunyai rekening bank di c. The Company maintains rupiah bank account in
PT Bank Permata Tbk dalam bentuk rupiah PT Bank Permata Tbk with balance amounting
senilai masing – masing sebesar to Rp81,456,701,654, Rp96,321,164,575 and
Rp81.456.701.654, Rp96.321.164.575 dan Rp121,052,289,514 as of December 31, 2012,
Rp121.052.289.514 per 31 Desember 2012, 2011 and 2010, respectively, which represents
2011 dan 2010, dengan persentase masing- 3.99%, 4.97% and 6.92%, respectively, of total
masing terhadap jumlah aset adalah sebesar assets.
3,99%, 4,97% dan 6,92%.
d. Berikut adalah pihak-pihak berelasi karena d. The following related parties either have the
memiliki pemegang saham induk atau same ultimate shareholders or shareholders as
pemegang saham yang sama dengan those with the Company and other related
Perusahaan dan pihak-pihak berelasi lainnya: parties:
37
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2012 2011 2010
Tagihan air yang belum dibayar 509.158.862.851 477.410.707.304 434.545.491.475 Water billed to be collected
Estimasi volume tagihan air Estimated uncollectible portion
yang tidak tertagih (344.765.537.772) (304.223.813.335) (267.325.103.280) of billed volume
Tagihan air yang belum dibayar merupakan tagihan Water billed to be collected represents billings to
air kepada pelanggan berdasarkan tarif yang customers based on tariffs approved by the
disetujui oleh Pemerintah DKI Jakarta. Government of DKI Jakarta.
Estimasi volume tagihan air yang tidak tertagih The estimated uncollectible portion of billed volume
disajikan sebagai pengurang atas piutang usaha is presented as a deduction to trade receivables to
untuk mencerminkan estimasi jumlah yang dapat reflect the estimated amount the Company is
diterima Perusahaan dari jumlah tagihan air expected to receive from the total water billings to
kepada pelanggan (Catatan 23). customers (Note 23).
Analisa umur piutang usaha untuk tagihan air yang The aging analysis of trade receivables on water
belum dibayar disajikan sebagai berikut: billed to be collected is presented below:
Mutasi dari estimasi volume tagihan air yang tidak The changes in the estimated uncollectible portion
tertagih adalah sebagai berikut: of billed volume are as follows:
Estimasi volume tagihan air yang tidak tertagih The estimated uncollectible portion of billed volume
merupakan saldo akumulasi dari tahun 1998 (saat represents cumulative balance from 1998 (start of
dimulainya Perjanjian Kerjasama - Catatan 1c). the Cooperation Agreement - Note 1c).
Berdasarkan analisa dari status saldo piutang Based on the review of the status of trade
usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan receivables at the end of the year, the Company’s
berkeyakinan bahwa piutang usaha - bersih dapat management is of the opinion that the net trade
tertagih. receivables are fully collectible.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada piutang As of December 31, 2012, there are no trade
usaha yang dijaminkan untuk pinjaman tertentu. receivables that have been pledged as collateral
for certain loans.
38
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa atas The Company’s management is of the opinion that
jumlah uang penagihan yang ditahan dapat ditagih the balance of bill collections retained is fully
sepenuhnya. collectible.
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2012 2011 2010
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa The Company’s management is of the opinion that
jumlah penyisihan untuk persediaan usang adalah the allowance for inventory losses is adequate to
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas cover possible losses of inventories and the
persediaan usang dan nilai persediaan yang ada carrying values of inventories already reflect their
telah mencerminkan nilai realisasi bersih. net realizable values.
39
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
a. Shortfall a. Shortfall
Akun ini merupakan perbedaan antara tarif This account represents the difference
yang ditagih dari dan baik yang belum atau between the tariff billed which is either
sudah dibayar oleh pelanggan dikurangi collected or not yet collected from customers
dengan Kebutuhan Utama Pihak Pertama minus First Party Primary Requirements and
dengan imbalan air yang diterima Perusahaan water charge on volume of water billed. The
(water charge) atas volume yang sudah ditagih details of this account follow:
dan dibayar. Rincian akun ini adalah sebagai
berikut:
2012 2011 2010
Besarnya kisaran tarif yang dikenakan kepada The tariff rates charged to customers and the
pelanggan dan imbalan air yang diterima average rates of water charge received by the
3
Perusahaan untuk setiap meter kubik (m3) air Company per cubic meter (m ) of water are as
adalah sebagai berikut: follows:
2012 2011 2010
40
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Sejak tahun 2010, PAM Jaya memutuskan Since 2010, PAM Jaya decided to prevent the
untuk menghentikan indeksasi imbalan air application of water charge indexation
otomatis sebagaimana ditetapkan dalam automatically granted under the Revised
Perjanjian Revisi. Oleh karena itu untuk Agreement. Accordingly, for the first and
semester satu dan dua tahun 2011 dan 2010 second semesters of 2011 and 2010, the
Perusahaan tetap menggunakan indeksasi Company used the second semester of 2009
imbalan air yang berlaku pada semester dua agreed water charge indexation amounting to
3
tahun 2009 sebesar Rp7.248,15 per meter Rp7,248.15 per cubic meter (m ).
3
kubik (m ).
PAM Jaya menghentikan indeksasi atas PAM Jaya prevented the automatic indexation
imbalan air otomatis untuk menegosiasikan of water charge to renegotiate the Revised
kembali Perjanjian Revisi terutama dalam Agreement particularly in reducing the internal
menurunkan internal rate of return (IRR) rate of return (IRR) as mentioned in PAM
sebagaimana disampaikan PAM Jaya dalam Jaya’s letter No. 382/-072 dated February 23,
surat No. 382/-072 tanggal 23 Februari 2010. 2010.
Sampai dengan tanggal laporan ini, proses Until the date of this report, the renegotiation
renegosiasi masih berjalan dan belum process has been taking place and the existing
menghasilkan kesepakatan baru sehingga Revised Agreement remains valid, which
tindakan PAM Jaya untuk menghentikan proses makes PAM Jaya’s action to prevent the water
indeksasi imbalan air yang telah diatur dalam charge indexation process as stipulated in the
Perjanjian Revisi merupakan pelanggaran Revised Agreement to be considered as a
Perjanjian Revisi yang telah disepakati dan breach of the Revised Agreement which was
ditandatangani oleh Perusahaan dan PAM previously agreed to and signed by PAM Jaya
Jaya. and the Company.
Berdasarkan perhitungan indeksasi imbalan air Based on the indexation of water charge under
secara kontraktual berdasarkan Perjanjian the Revised Agreement, as proposed to PAM
Revisi yang telah disampaikan kepada PAM Jaya, the rates of water charge per cubic
Jaya, tingkat imbalan air setiap kubik meter meter should become as follows:
seharusnya akan menjadi sebagai berikut:
Jika indeksasi tahun 2012, 2011 dan 2010 If the 2012, 2011 and 2010 indexations were
digunakan, maka shortfall per 31 Desember applied, the shortfall as of December 31, 2012,
2012, 2011 dan 2010 akan mengalami 2011 and 2010 would have increased (Note
kenaikan (Catatan 23). 23).
41
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Mutasi Piutang PAM Jaya untuk air yang The movements of the receivable from PAM
ditagih dan dibayar adalah sebagai berikut: Jaya for water billed and collected are as
follows:
2012 2011 2010
Berdasarkan Surat Gubernur DKI Jakarta Based on the Governor of DKI Jakarta Support
No. 3126/072 tanggal 24 Desember 1997 Letter No. 3126/072 dated December 24, 1997
sebagaimana diubah dengan Surat as amended by Letter No. 1283/-1.778.1 dated
No. 1283/-1.778.1 tanggal 4 Mei 2001, May 4, 2001, the Government will cause PAM
Pemerintah akan membantu PAM Jaya, pihak Jaya, its successors and permitted assigns, to
penggantinya dan para penerima pengalihan discharge the PAM Jaya obligations under the
hak yang diizinkan dari pihak tersebut, untuk Agreement which are due and payable and
melepaskan PAM Jaya dari liabilitas yang jatuh unsatisfied by PAM Jaya. Based on the
tempo dan terhutang dan belum dapat Ministry of Finance Letter No. S-684/MK-
dipenuhi oleh PAM Jaya sebagaimana 01/1997 dated December 26, 1997, the
dijelaskan dalam Perjanjian. Berdasarkan Government of the Republic of Indonesia will
Surat Menteri Keuangan No. S-684/MK- support DKI Jakarta, its successors and
01/1997 tanggal 26 Desember 1997, permitted assignees, in fulfilling its payment
Pemerintah Republik Indonesia akan obligations under a Letter of Support which are
membantu DKI Jakarta, pihak pengganti dan due and payable and unsatisfied by DKI
para penerima pengalihan hak yang diizinkan Jakarta after DKI Jakarta has first used all
dari pihak tersebut, dalam hal pemenuhan available resources to fulfill the payment of
kewajiban mereka sesuai dengan surat such obligations.
pernyataan bantuan yang berlaku apabila DKI
Jakarta, setelah menggunakan semua sumber
yang tersedia untuk melakukan pembayaran
liabilitas-liabilitas tersebut, masih belum dapat
memenuhi liabilitas yang ada.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
i. Berdasarkan Perjanjian Revisi, selama i. Based on the Revised Agreement, during the
Periode Transisi (22 Oktober 2001 sampai Transition Period (October 22, 2001 until
dengan tanggal 31 Desember 2002), December 31, 2002), the Company was
Perusahaan berhak memperoleh entitled to be reimbursed for the excess of
penggantian atas kelebihan beban usaha actual operating expenses recognized over
aktual yang dibebankan melampaui proyeksi the projected operating expenses (Schedule
beban usaha (Lampiran 6 dari Perjanjian 6 of the Revised Agreement).The total
Revisi). Jumlah kelebihan beban usaha amount of the excess of actual operating
aktual melampaui proyeksi beban usaha expenses over the projected operating
selama Periode Transisi adalah sebesar expenses during the Transition Period
Rp80.752.403.396, di mana terdapat amounted to Rp80,752,403,396, of which
Rp39.800.000.000 yang berasal dari tahun Rp39,800,000,000 pertains to 2001. In 2001,
2001. Pada tahun 2001, Perusahaan the Company recognized Rp16,816,875,000
mengakui sebesar Rp16.816.875.000 atau or 42% of this amount based on the
42% dari jumlah awal yang dapat ditagih Company’s management’s estimate of the
berdasarkan estimasi manajemen amount recoverable at that time. The
Perusahaan pada saat itu. Sisa 58% yang remaining 58% pertaining to 2001 and the
berasal dari tahun 2001 dan seluruh entire reimbursements pertaining to 2002
penggantian yang berasal dari tahun 2002 totaling Rp63,935,528,396 were recognized
sejumlah Rp63.935.528.396 diakui sebagai as income in 2008 upon official acceptance
pendapatan pada tahun 2008 saat jumlah thereof by PAM Jaya.
tersebut telah diakui secara formil oleh PAM
Jaya.
ii. Perjanjian Revisi tanggal 22 Oktober 2001 ii. The Revised Agreement dated October 22,
(Catatan 1c) juga mengatur apabila terjadi 2001 (Note 1c) provides that, in the event that
perubahan atas beban air baku atau air there is a change in the cost of raw water or
curah olahan yang diterapkan secara bulk treated water that is implemented
retroaktif atau sebelum hari terakhir dalam retroactively or before the last day of a
satu semester (dimana perubahan tersebut semester (wherein the changes are not
tidak dimasukkan pada formula covered in the indexation formula for that
penghitungan indeksasi pada semester semester), the Company is entitled to the
tersebut), Perusahaan berhak untuk
43
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah As of December 31, 2008, the total amount of
pembayaran uang pesangon kepada severance payments to employees of PAM
karyawan PAM Jaya untuk periode Februari Jaya for the period from February 1998 until
1998 sampai dengan Desember 2008 adalah December 2008 amounted to
sebesar Rp36.808.631.304. Sampai dengan Rp36,808,631,304. Until December 31, 2007,
tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan the Company had recognized as receivable
telah mengakui piutang penggantian atas the disbursements made during the
pembayaran selama Periode Transisi Transition Period amounting to
sebesar Rp14.243.077.127 yang diakui sejak Rp14,243,077,127, which had been
tahun 2002. Sisanya sejumlah outstanding since 2002. The remaining
Rp22.565.554.177 telah diakui sebagai amount of Rp22,565,554,177 was
pendapatan pada tahun 2008 pada saat recognized as income in 2008 at the time the
penggantian telah diakui secara formil oleh reimbursement thereof was officially accepted
PAM Jaya. by PAM Jaya.
44
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
iv. Berdasarkan surat dari PT PAM Jaya iv. Based on PAM Jaya letter No. 713/072 dated
No. 713/072 tanggal 25 April 2007 dan April 25, 2007 and agreement dated June 9,
perjanjian antara Perusahaan dan PAM Jaya 2006 between the Company and PAM Jaya,
tanggal 9 Juni 2006, Perusahaan juga the Company is also entitled to be
berhak memperoleh penggantian untuk reimbursed for the payment of the Company’s
pembayaran bagian iuran Perusahaan ke share to Dana Pensiun PAM Seluruh
Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia Indonesia (Dapenmapamsi) as determined by
(Dapenmapamsi) seperti yang telah Dapenmapamsi’s actuary. As of December
ditentukan oleh aktuaris Dapenmapamsi. 31, 2012, the total amount of the Company’s
Pada tanggal 31 Desember 2012, bagian share paid to Dapenmapamsi
iuran Perusahaan yang dibayarkan amounted to Rp57,109,465,674. The
kepada Dapenmapamsi berjumlah payment of the outstanding liability to
Rp57.109.465.674. Pembayaran liabilitas Dapenmapamsi related to pension fund
kepada Dapenmapamsi yang terkait dengan obligation prior to June 30, 2006 amounting
kewajiban dana pensiun (pension fund to Rp34,003,365,404 (including penalty) was
obligation) hingga sebelum tanggal 30 Juni recognized as income in 2008 at the time the
2006 sebesar Rp34.003.365.404 (termasuk reimbursement thereof was officially accepted
denda) diakui sebagai pendapatan di 2008 by PAM Jaya, while the late payment penalty
pada saat terjadi penggantian, sementara for delay in paying contribution to
pembayaran denda atas keterlambatan Dapenmapamsi for the period 1999-2005
pembayaran kewajiban pensiun ke amounting to Rp5,246,526,732 was charged
Dapenmapamsi selama periode 1999-2005 to current operations in 2008 because this
sebesar Rp5.246.526.732 dibebankan pada amount could not be reimbursed from PAM
periode berjalan tahun 2008 karena jumlah Jaya. The additional payment to
tersebut tidak mendapatkan penggantian dari Dapenmapamsi for the period 2009-2012
PAM Jaya. Tambahan pembayaran pada amounting to Rp23,106,100,270 will be
Dapenmapamsi selama periode 2009-2012 recognized as income at the time its
sebesar Rp23.106.100.270 akan diakui reimbursement is officially accepted by PAM
sebagai pendapatan pada saat penggantian Jaya.
diakui secara formil oleh PAM Jaya.
45
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan Based on an agreement dated July 10, 2009
dan PAM Jaya tanggal 10 Juli 2009, between the Company and PAM Jaya, the
Perusahaan diwajibkan membayar sejumlah Company has to pay compensation of loss for
kompensasi kerugian atas kekurangan revenue shortage amounting to
pendapatan Perusahaan berkaitan dengan Rp967,695,151 due to the implementation of
pelaksanaan PERDA 11 tahun 1993 sebesar PERDA 11 Year 1993 by offsetting such
Rp967.695.151 yang pembayarannya di compensation against the balance of other
kompensasikan dengan saldo jumlah monies account.
terhutang lainnya.
vi. Perjanjian Revisi tanggal 20 Oktober 2008 vi. The Revised Agreement dated
(Catatan 1c), juga mengatur Perusahaan October 20, 2008 (Note 1c) also required the
untuk membayar kompensasi denda kontrak Company to pay compensation for
terkait penalti atas ketidak tercapainya contractual penalties relating to penalty on
sambungan baru dan target lainnya untuk unachieved new connection targets and other
periode tahun 2005-2007 sebesar targets for the period 2005 to 2007 amounting
Rp2.257.649.918. to Rp2,257,649,918.
Menurut analisa dari status saldo piutang PAM Based on the review of the status of the
Jaya pada akhir tahun, manajemen Perusahaan receivables from PAM Jaya at the end of the year,
berkeyakinan bahwa piutang PAM Jaya dapat the Company’s management is of the opinion that
ditagih sepenuhnya. the receivables from PAM Jaya are fully collectible.
2012 2011
Saldo awal (Catatan 31) 912.972.531.581 888.722.643.010 Beginning balance (Note 31)
Penambahan tahun berjalan (Catatan 23) 57.924.523.144 66.259.212.002 Additions during the year (Note 23)
Pendapatan bunga (Catatan 23) 160.001.278.091 152.855.607.171 Interest income (Note 23)
Amortisasi (Catatan 2i) (194.471.769.557) (194.864.930.602) Amortization (Note 2i)
Saldo akhir 936.426.563.259 912.972.531.581 Ending balance
Akun ini merupakan reklasifikasi retrospektif This account represents the retrospective
menjadi piutang konsesi yang sebelumnya dicatat reclassification as concession receivables of the
dalam akun asset tetap untuk semua pengeluaran previously recorded fixed assets representing all
modal kecuali pengeluaran yang terkait dengan capital expenditure, except software acquisition
perolehan perangkat lunak dicatat sebagai aset which is recorded as intangible assets (Note 11),
tidak berwujud (Catatan 11), untuk pengembangan on the enhancement of concession assets due to
aset konsesi sehubungan dengan penerapan implementation of the financial assets model under
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) ISAK No. 16, “Service Concession Arrangements”,
No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”, dan ISAK and ISAK No. 22, “Service Concession
No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”. Arrangements: Disclosures”. Capital expenditure
Sementara pengeluaran modal yang terkait dengan related to identical renewal of concession assets is
pembaharuan yang identik dengan aset konsesi charged to statements of comprehensive income.
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.
Nilai tercatat aset konsesi (sebelumnya dicatat The carrying values of the concession assets
sebagai aset tetap (Catatan 1.c.3) sebesar (previously recorded as fixed assets (Note 1.c.3)
Rp865.366.660.869 pada tahun 2011 dan are Rp865,366,660,869 in 2011 and
Rp849.754.074.345 pada tahun 2010 (Catatan 31). Rp849,754,074,345 in 2010 (Note 31). Additions to
Penambahan aset konsesi dalam tahun 2012 concession assets in 2012 amounted to
berjumlah Rp109.956.674.120. Rp109,956,674,120.
46
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Aset konsesi yang dikelola dalam perjanjian The concession assets which are operated under
kerjasama revisi dan persediaan (Catatan 8) the Revised Agreement and inventories (Note 8)
diasuransikan dari risiko kebakaran dan risiko are covered by insurance against losses from fire
lainnya berdasarkan suatu paket polis asuransi and other risks under blanket policies for
dengan nilai pertanggungan sebesar US$288,728,718 and Rp565,944,400,000 each in
US$288.728.718 dan Rp565.944.400.000 pada 2012, 2011 and 2010.
tahun 2012, 2011 dan 2010.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai The Company’s management believes that the
pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup insurance coverages are adequate to cover
untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset possible losses from fire and other risks.
yang mungkin timbul akibat risiko kebakaran dan
risiko lainnya.
Saldo Saldo
31 Desember 31 Desember
2010/ 2011/
Balance as of Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Balance as of
December 31, 2010 Additions Disposals Reclassifications December 31, 2011
Saldo Saldo
31 Desember 31 Desember
2009/ 2010/
Balance as of Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Balance as of
December 31, 2009 Additions Disposals Reclassifications December 31, 2010
Amortisasi aset tidak berwujud yang dibebankan Amortization charged to operations amounted to
pada usaha adalah sebesar Rp4.528.193.729 Rp4,528,193,729 in 2012, Rp668,779,232 in
pada tahun 2012, Rp668.779.232 pada tahun 2011 and Rp242,845,264 in 2010.
2011 dan Rp242.845.264 pada tahun 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, The Company’s management is of the opinion that
manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak there has been no impairment in the value of
terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset intangible assets as of December 31, 2012, 2011
tidak berwujud tersebut. and 2010.
47
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
12. PIUTANG BANK DUNIA 12. RECEIVABLE FROM THE WORLD BANK
Akun ini merupakan nilai klaim atas penggantian This account represents claim on reimbursement
dalam rangka pelaksanaan program Global relating to the implementation of the Global
Partnership on Output-based Aid (“GPOBA”) dari Partnership on Output-based Aid (“GPOBA”) from
Bank Dunia untuk pengembangan pelayanan air the World Bank for the development of water
untuk komunitas berpenghasilan rendah service for low income communities (Note 19).
(Catatan 19).
Piutang ini telah diterima sepenuhnya pada bulan This receivable was fully collected in January
Januari 2012. 2012.
Hutang usaha merupakan hutang kepada pihak Trade payables represent liabilities to third parties
ketiga atas pembelian berikut: for the purchase of the following:
2012 2011 2010
Air Baku dan Air Curah Olahan: Raw and Bulk Treated Water:
Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
(PDAM) Tirta Kerta Raharja Tirta Kerta Raharja
Kabupaten Tangerang 26.810.560.923 30.098.308.853 55.539.552.697 Kabupaten Tangerang
Perum Jasa Tirta II 3.359.797.986 4.430.488.187 2.507.483.579 Perum Jasa Tirta II
Lain-lain: Others:
PT Rusli Vinilon Sakti 5.059.278.950 1.062.695.781 2.261.020.895 PT Rusli Vinilon Sakti
PT Pacinesia Chemical Industry 2.145.596.600 960.935.600 901.859.200 PT Pacinesia Chemical lndustry
PT Khlorin Inti 1.748.484.700 675.532.200 1.509.432.000 PT Khlorin Inti
PT Aneka Punditirta 1.143.278.772 1.017.697.842 - PT Aneka Punditirta
PT Anugerah Inti Mulia 1.113.133.500 754.942.500 - PT Anugerah Inti Mulia
PT Roda Niaga Kokoh Nusantara 1.057.826.720 - - PT Roda Niaga Kokoh Nusantara
PT Tri Cemerlang Sejahtera 993.532.987 - - PT Tri Cemerlang Sejahtera
PT Mecoindo 942.665.340 - - PT Mecoindo
PT Sanika Mitra Prima 867.885.587 611.378.012 1.027.362.797 PT Sanika Mitra Prima
PT Anggun Permai Sempurna 664.680.101 664.680.101 664.680.100 PT Anggun Permai Sempurna
CV Sumber Rizki 503.306.500 573.164.450 - CV Sumber Rizki
PT Sud Chemie Indonesia - - 1.456.476.000 PT Sud Chemie Indonesia
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp500 juta) 2.645.515.312 5.355.568.097 5.199.521.229 Others (below Rp500 million each)
Analisa umur hutang usaha disajikan berikut ini: The aging analysis of trade payables is presented
below:
2012 2011 2010
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang The details of trade payables based on their
adalah sebagai berikut: original currencies are as follows:
48
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Akun ini merupakan hutang kepada pihak ketiga This account represents liabilities to third-party
yang merupakan pemasok atas pengadaan aset suppliers of fixed assets and services, with details
tetap dan jasa, dengan rincian sebagai berikut: as follows:
2012 2011 2010
Analisa umur hutang lain-lain disajikan berikut ini: The aging analysis of other payables is presented
below:
Rincian hutang lain-lain berdasarkan mata uang The details of other payables based on their
adalah sebagai berikut: original currencies are as follows:
2012 2011 2010
49
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Estimasi hutang pajak penghasilan 16.932.086.402 12.370.694.542 4.781.865.695 Estimated corporate income tax payable
Pajak penghasilan Income tax
Pasal 21 4.899.993.374 3.973.964.159 1.410.918.028 Article 21
Pasal 23 420.681.317 315.282.916 378.664.801 Article 23
Pasal 25 - 6.203.786.924 5.922.475.048 Article 25
Pasal 26 1.493.304.308 587.702.811 2.352.328.780 Article 26
Pajak pertambahan nilai (bersih) 5.471.241.668 27.571.422.699 4.070.133.205 Value added tax (net)
Estimasi penghasilan
kena pajak 286.658.641.042 343.198.313.038 Estimated taxable income
50
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
c. Perhitungan estimasi beban pajak penghasilan c. Computation of current income tax expense
kini dan estimasi hutang pajak penghasilan and estimated corporate income tax payable:
adalah sebagai berikut:
2012 2011
Beban pajak penghasilan kini 71.664.660.250 85.799.578.250 Current income tax expense
Perusahaan akan menyampaikan Surat The Company will file its 2012 annual
Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak tahun corporate tax return (SPT) to the Tax Office
2012 kepada Kantor Pajak berdasarkan based on the computation as presented
perhitungan di atas. above.
Tidak terdapat hasil pemeriksaan dan Surat There are no significant tax assessment
Ketetapan Pajak (“SKP”) yang signifikan yang results and tax decision letters issued by the
dikeluarkan oleh Kantor Pajak untuk tahun Tax Office for the years ended December 31,
yang berakhir pada tanggal-tanggal 2012 and 2011.
31 Desember 2012 dan 2011.
2012 2011
Manfaat pajak
penghasilan tangguhan - bersih 808.589.877 2.003.764.273 Deferred income tax benefit - net
Aset pajak tangguhan – bersih 30.283.986.483 29.420.780.875 27.417.016.602 Deferred tax assets - net
51
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
f. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak f. The reconciliation between income before
penghasilan yang dikalikan dengan tarif pajak income tax multiplied by the applicable tax
yang berlaku dan beban pajak penghasilan - rate and income tax expense - net as shown in
bersih seperti yang terdapat pada laporan laba the statements of comprehensive income for
rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir the years ended December 31, 2012 and 2011
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan is as follows:
2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Laba sebelum pajak penghasilan 278.904.639.694 321.274.125.534 Income before income tax
Beban pajak
penghasilan - bersih 70.856.070.373 83.795.813.977 Income tax expense - net
Akun ini terdiri dari akrual atas: This account consists of accruals for the following:
2012 2011 2010
Gaji dan imbalan kerja 27.674.933.843 2.047.329.489 14.069.401.782 Salaries and benefits
Tagihan kontraktual 25.850.606.260 24.720.049.364 19.533.255.713 Contractual claims
Pajak daerah 18.610.216.915 15.108.949.041 13.493.949.049 District tax
Beban bunga 12.575.888.888 13.172.250.001 13.524.250.000 Interest
Listrik dan telepon 2.801.177.799 2.928.865.227 2.710.510.765 Electricity and telephone
Pelayanan pelanggan 2.506.692.469 3.149.734.632 1.935.646.845 Customer service
Jasa profesional 1.682.671.153 3.176.546.074 1.500.282.165 Professional fees
Lain-lain 9.637.121.243 10.421.840.500 5.837.346.226 Others
Biaya masih harus dibayar untuk tagihan Accruals for contractual claims represent the
kontraktual merupakan liabilitas Perusahaan Company’s liabilities arising from penalties
sehubungan dengan penalti yang dikenakan incurred for not meeting certain implementation
karena tidak memenuhi beberapa pedoman guidelines in the Revised Agreement (Note 1c).
pelaksanaan dari Perjanjian Revisi (Catatan 1c).
Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kewajiban In 2012, the Company recorded pension liabilities
pensiun kepada DAPENMAPAMSI sebesar amounting to Rp23,989,338,363 payable to
Rp23.989.338.363 akibat terjadinya defisit aset DAPENMAPAMSI due to shortage of defined
program manfaat pasti bagi karyawan benefit program assets for seconded employees.
diperbantukan.
52
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Rincian hutang obligasi pada tanggal 31 Desember The details of outstanding bonds payable as of
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 2010
Nilai nominal 100.000.000.000 100.000.000.000 Nominal amount
Biaya emisi hutang obligasi
yang belum diamortisasi (106.413.314) (232.217.466) Unamortized bonds issuance cost
Bersih 99.893.586.686 99.767.782.534 Net
Dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun (99.893.586.686) - Less current maturities
Bagian jangka panjang - 99.767.782.534 Long-term portion
Pada tanggal 12 Juli 2005, Perusahaan On July 12, 2005, the Company issued “PAM
menerbitkan “Obligasi PAM Lyonnaise Jaya I tahun Lyonnaise Jaya Fixed Rate Bonds I Year 2005”
2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan nilai with total nominal amount of Rp650 billion with
nominal sebesar Rp650 miliar, dengan rincian details as follows:
sebagai berikut:
Tingkat suku
bunga tahunan/ Tanggal jatuh
Nilai nominal/ Annual interest tempo/
Seri Nominal amount rate Maturity date Series
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan setiap Interest on the bonds was paid quarterly every
tanggal 12 Januari, 12 April, 12 Juli dan 12 Oktober January 12, April 12, July 12 and October 12 of
setiap tahun, pembayaran bunga pertama jatuh each year, the first of which was due on October
tempo pada tanggal 12 Oktober 2005 dan yang 12, 2005, and the last interest was due on July 12,
terakhir pada tanggal 12 Juli 2012. 2012.
Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia The bonds had been listed on the Indonesia Stock
(dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 12 Juli Exchange (formerly Surabaya Stock Exchange)
2005. Perusahaan memperoleh peringkat idA since July 12, 2005. The Company had obtained
(Single A; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat idA (Single A; Stable Outlook) rating on the bonds
Efek Indonesia (Pefindo) berdasarkan surat from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
No. 733/PEF-Dir/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011. based on its letter No. 733/PEF-Dir/VI/2011 dated
June 1, 2011.
Obligasi ini diterbitkan berdasarkan ketentuan- The issuance of these bonds was based on the
ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan provisions of the PAM Lyonnaise Jaya Fixed Rate
Obligasi PAM Lyonnaise Jaya Dengan Tingkat Bonds Trusteeship Agreement notarized under
Bunga Tetap dengan Akta Notaris Imas Fatimah, Deed No. 30 dated May 16, 2005 of Imas Fatimah,
S.H., No. 30 tanggal 16 Mei 2005, yang telah S.H., and the first, second and third amendments
mengalami perubahan pertama, kedua dan ketiga thereof notarized under Deed No. 33 dated
masing-masing dengan Akta No. 33 tanggal June 16, 2005, Deed No. 55 dated June 27, 2005
16 Juni 2005, Akta No. 55 tanggal 27 Juni 2005 and Deed No. 32 dated October 14, 2005,
dan Akta No. 32 tanggal 14 Oktober 2005, oleh respectively, of the same notary. PT Bank Mandiri
notaris yang sama. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, (Persero) Tbk, a non-related party, was the
pihak yang tidak berelasi, ditunjuk sebagai Wali appointed Trustee for the bonds.
Amanat untuk emisi obligasi.
53
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
b. Memelihara rasio keuangan sebagai berikut: b. Maintain some financial ratios as follows:
i. Rasio “Hutang” terhadap “Ekuitas” tidak i. Debt to equity ratio of not more than 2.5:1.
lebih dari 2,5:1.
ii. Rasio “EBITDA” terhadap “biaya bunga” ii. EBITDA to interest expense ratio of not
yang tidak kurang dari 2:1 jika less than 2:1 if the Company did not
Perusahaan tidak membuat hutang baru; obtain new indebtedness or
atau
iii. Rasio “EBITDA” ditambah “kas” terhadap iii. EBITDA plus cash to interest expense
biaya bunga ditambah jumlah pokok plus the bonds’ principal outstanding ratio
obligasi yang terhutang tidak kurang dari of not less than 1:1 if the Company
1:1 bila Perusahaan membuat hutang obtained new indebtedness or received
baru atau memperoleh penambahan additional indebtedness.
hutang.
c. Melaksanakan semua kewajiban pajak sesuai c. Full compliance with all tax obligations in
dengan peraturan di bidang perpajakan. accordance with tax regulations.
d. Jika Suez ENVIRONNEMENT memutuskan d. Should Suez ENVIRONNEMENT decide to
untuk mengurangi kepemilikannya di reduce its ownership in the Company to lower
Perusahaan hingga lebih rendah dari 51%, than 51%, the Company should obtain
Perusahaan harus memperoleh persetujuan approval from the Trustee, subject to
dari Wali Amanat mengacu pada ketentuan- conditions as stipulated in the Trusteeship
ketentuan pada Perjanjian Perwaliamanatan. Agreement.
Berdasarkan hasil rapat pemegang obligasi pada Based on a resolution in the bondholders’ meeting
tanggal 11 September 2007, para pemegang which was held on September 11, 2007, the bond-
obligasi menghapuskan point b (iii) dan merevisi holders waived point b (iii) and revised point b (ii)
point b (ii) di atas menjadi rasio “EBITDA” terhadap above into “EBITDA to interest expense ratio of not
“biaya bunga” yang tidak kurang dari 2:1. Selain less than 2:1”. In addition, the bondholders also
itu, pemegang obligasi juga membebankan charged consent fee computed at 0.3% of the
“consent fee” sebesar 0,3% dari obligasi yang outstanding bonds, which fee was paid on
belum dilunasi yang telah dibayarkan pada tanggal October 17, 2007.
17 Oktober 2007.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan The Company had complied with the covenants
yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. requirements stipulated in the trustee agreements.
Perusahaan diwajibkan menyisihkan dana untuk The Company was required provide a sinking fund
pembayaran bunga obligasi setiap 30 hari sebelum for interest payment every 30 days prior to an
jatuh tempo pembayaran bunga sebesar tidak interest payment date in an amount not less than
kurang dari jumlah bunga obligasi yang akan jatuh the bond interest which will become due. The
tempo. Dana yang disisihkan ditempatkan dalam sinking fund was deposited in a bank and the
deposito bank dan sertifikat asli deposito tersebut original certificate of deposit was retained by the
dipegang oleh Wali Amanat. Jika Perusahaan tidak Trustee. Should the Company be unable to pay the
dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar interest on its due date, the Company authorized
bunga pada saat jatuh tempo, Perusahaan akan the Trustee to withdraw and use the deposited
memberikan wewenang kepada Wali Amanat untuk fund for the interest payment.
menarik dan menggunakan dana deposito tersebut
untuk pembayaran bunga.
55
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pada bulan Juli 2012, Perusahaan telah membayar In July 2012, the Company fully paid the
penuh hutang obligasi sebesar oustanding’s balance of the bonds payable
Rp100.000.000.000. amounting to Rp100,000,000,000.
Rincian hutang jangka panjang Asian Development The details of outstanding long-term loan from the
Bank (ADB) pada tanggal 31 Desember 2012, Asian Development Bank (ADB) as of
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows:
2012 2011 2010
Pada tanggal 18 Maret 2008, Perusahaan dan ADB On March 18, 2008, the Company and ADB
mengadakan perjanjian fasilitas hutang jangka entered into a term loan facility agreement
panjang senilai Rp455.000.000.000 (“Facility covering Rp455,000,000,000 (“Facility
Agreement”) yang diubah dengan perjanjian Agreement”) which was amended by a
tambahan (“Supplemental Agreement”) tanggal Supplemental Agreement dated May 22, 2008.
22 Mei 2008. ADB menyetujui untuk memberikan ADB agreed to make available to the Company the
fasilitas kredit sampai dengan 18 Maret 2012 term loan facility up to March 18, 2012, upon the
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku terms and subject to the conditions contained in
pada Facility Agreement. the Facility Agreement.
Pembayaran bunga hutang ADB dibayarkan secara Interest on the ADB loan is paid quarterly every
kuartalan setiap tanggal 3 Januari, 3 April, 3 Juli, January 3, April 3, July 3 and October 3 of each
dan 3 Oktober setiap tahun. Tingkat suku bunga year. Interest rate used can be fixed or floating, as
yang digunakan dapat bersifat tetap (fixed) atau follows:
mengambang (floating).
a. Pada suku bunga tetap (fixed), Perusahaan a. In a fixed rate loan, the Company shall pay
membayar bunga dengan tingkat suku bunga interest in rupiah at the Rupiah Benchmark
rupiah yang berlaku (“Benchmark Rate”) Rate plus swap spread.
ditambah marjin swap pada saat penarikan
pinjaman.
b. Pada suku bunga mengambang (floating), b. In a floating rate loan, the applicable rate shall
tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan be the Rupiah Benchmark Rate as of the
tingkat suku bunga rupiah yang berlaku immediately preceding interest payment date
(“Benchmark Rate”) pada tanggal pembayaran plus swap spread obtained by ADB for the
bunga sebelumnya ditambah marjin swap interest period for a rupiah/dollar swap
yang ditentukan oleh ADB untuk transaksi transaction. The Company shall pay interest in
pada suatu periode bunga rupiah/dollar. dollar at the rate based on six-month dollar
Perusahaan membayar bunga dalam mata LIBOR obtained by ADB.
uang dollar pada suku bunga yang ditentukan
oleh ADB berdasarkan tingkat bunga LIBOR
dalam mata uang dolar untuk periode enam
bulan.
56
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
18. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOAN (continued)
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah The interest rates used are fixed rates at 13.70%
tingkat suku bunga tetap (fixed) masing-masing (11.70% swap rate plus 2% margin), 10.40% (8.4%
sebesar 13,70% (11,70% tarif swap ditambah 2% swap rate plus 2% margin) and 8.60% (6.60%
marjin), 10,40% (8,4% tarif swap ditambah 2% swap rate plus 2% margin) each for drawdowns in
marjin), dan 8,60% (6,60% tarif swap ditambah 2% 2008 amounting to Rp120 billion, in 2010
marjin), masing-masing untuk penarikan pada amounting to Rp220 billion and in 2012 amounting
tahun 2008 sebesar Rp120 miliar, pada tahun to Rp115 billion, respectively.
2010 sebesar Rp220 miliar dan pada tahun 2012
sebesar Rp115 miliar.
Pembayaran kembali pokok pinjaman ADB The principal repayment of the ADB loan is made
dilakukan tiap semester yaitu setiap tanggal semi-annually every January 3 and July 3. The first
3 Januari dan 3 Juli. Pembayaran pertama pokok loan repayment will be due on January 3, 2013,
pinjaman akan jatuh tempo yaitu pada tanggal and the last loan repayment will be due on July 3,
3 Januari 2013 dan pembayaran terakhir pada 2018 with the amounts of the loan due as follows:
tanggal 3 Juli 2018, dengan nilai sebagai berikut:
st
a. Persentase nilai pinjaman yang jatuh tempo a. Percentage of loans due on the 1 principal
pada pembayaran pertama pada tanggal repayment date on January 3, 2013 until the
th
3 Januari 2013 hingga pembayaran ke-11 11 principal repayment date on January 2018
(sebelas) pada Januari 2018 masing-masing is 8% each or 88% for all 11 repayment dates.
adalah sebesar 8% atau 88% untuk
keseluruhan sebelas tanggal pembayaran.
th
b. Persentase nilai pinjaman yang jatuh tempo b. Percentage of loans due on the 12 principal
pada pembayaran ke-12 (dua belas) pada repayment date on July 3, 2018 is 12%.
tanggal 3 Juli 2018 adalah sebesar 12%.
Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan juga During the term of the loan, the Company is also
harus memenuhi ratio keuangan dengan bound to maintain some financial ratios as follows:
ketentuan sebagai berikut:
a. Rasio antara hutang terhadap ekuitas kurang a. Debt to equity ratio shall be less than 2.5:1.
dari 2,5:1.
b. Debt Service Cover Ratio tidak kurang dari b. Debt service cover ratio shall be at least 1.2:1.
1,2:1.
c. Forecast Debt Service Cover Ratio tidak c. Forecast debt service cover ratio shall be at
kurang dari 1,2:1. least 1.2:1.
d. Interest Cover Ratio tidak kurang dari 2:1. d. Interest cover ratio shall not be less than 2:1.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan Company has complied with the loan covenants.
yang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-
perjanjian pinjaman di atas.
Pada tanggal 1 November 2007, Perusahaan dan On November 1, 2007, the Company and the
Bank Dunia menandatangani perjanjian mengenai World Bank entered into Global Partnership on
pelaksanaan Global Partnership on Output-based Output-based Aid Grant Agreement (“Grant
Aid Grant Agreement (“Perjanjian Hibah”). Dalam Agreement”), whereby the World Bank allocated a
perjanjian tersebut, Bank Dunia akan memberikan grant amounting to US$2,573,140 to assist the
bantuan sebesar US$2.573.140 untuk membantu Company in financing a project of connecting poor
Perusahaan membiayai proyek pengembangan communities in Western Jakarta to the pipe water
pelayanan air bersih untuk masyarakat distribution network. The Company may withdraw
berpenghasilan rendah di daerah Barat Jakarta. the proceeds of the grant in accordance with the
Perusahaan dapat mengambil dana hibah tersebut terms and conditions set in the Grant Agreement.
sesuai dengan ketentuan dan kondisi sesuai yang On August 4 and October 29, 2010, the Company
diatur dalam Perjanjian Hibah. Pada tanggal received the amounts claimed from the World Bank
4 Agustus dan 29 Oktober 2010, Perusahaan of Rp11,362,452,675 and Rp3,787,484,226,
menerima klaim dari Bank Dunia sebesar respectively.
Rp11.362.452.675 dan Rp3.787.484.226.
57
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Perusahaan menyediakan imbalan kepada para The Company provides benefits for its direct
karyawan langsung yang mencapai masa pensiun employees who achieve the retirement age at 56
pada umur 56 tahun berdasarkan ketentuan dari years old based on the provisions of Labor Law
Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits
25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja tersebut are unfunded.
tidak didanai.
Tabel berikut ini meringkas komponen-komponen The following tables summarize the components of
dari beban imbalan karyawan yang diakui dalam employee benefits expense recognized in the
laporan laba rugi komprehensif dan jumlah yang statements of comprehensive income and the
diakui pada laporan posisi keuangan sebagai amounts recognized in the statements of financial
liabilitas imbalan kerja karyawan. Liabilitas imbalan position as employee benefits liability. The
kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012, employee benefits liability as of December 31,
2011 dan 2010 tersebut dihitung oleh PT Eldridge 2012, 2011 and 2010 was determined by PT
Gunaprima Solution, aktuaris independen, yang Eldridge Gunaprima Solution, an independent
tercantum masing-masing dalam laporan- actuary, in its reports dated January 28, 2013,
laporannya tanggal 28 Januari 2013, 12 Januari January 12, 2012 and January 5, 2011,
2012 dan 5 Januari 2011. respectively.
Imbalan kerja karyawan untuk tahun yang Employee benefits expense for the years
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember ended December 31, 2012, 2011 and 2010
2012, 2011 and 2010, adalah sebagai berikut: consists of the following:
Beban jasa saat ini 4.030.782.734 3.681.111.975 2.914.216.938 Current service expense
Beban bunga 2.079.211.878 1.712.605.533 1.729.677.599 Interest expense
Amortisasi beban jasa lalu Amortization of unrecognized
yang belum diakui - non-vested 26.499.459 26.480.330 26.480.330 past service cost - non-vested
Jumlah beban tahun berjalan 6.136.494.071 5.420.197.838 4.670.374.867 Total employee benefits expense
Liabilitas imbalan kerja karyawan yang The employee benefits liability recognized is
terhutang sebagai berikut: computed as follows:
2012 2011 2010 2009 2008
58
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
(lanjutan)
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah Movements of employee benefits liability:
sebagai berikut:
2012 2011 2010
Asumsi utama yang digunakan untuk The principal assumptions used in determining
menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan the employee benefits liability as of
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan December 31, 2012, 2011 and 2010 are as
2010 adalah sebagai berikut: follows:
2012 2011 2010
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat A one-percentage point change in the
diskonto yang diasumsikan akan memiliki assumed discount rate would have the
dampak sebagai berikut: following effects:
2012 2011
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
(lanjutan)
b. Karyawan yang diperbantukan dari PAM b. Seconded employees (continued)
Jaya (lanjutan)
c. Mengundurkan diri dari PAM Jaya dan c. To resign from PAM Jaya and not become
tidak menjadi karyawan Perusahaan. an employee of the Company.
Jika karyawan yang diperbantukan menolak In case the seconded employees decline to
untuk menjadi karyawan tetap Perusahaan, become the Company’s permanent
Perusahaan akan memberikan imbalan kerja employees, the Company should provide
karyawan kepada karyawan yang employee benefits to them. Based on the joint
diperbantukan. Berdasarkan surat keputusan decision letter dated May 10, 2001 of the
bersama Direktur Utama Perusahaan dan President Director of the Company and PAM
PAM Jaya tanggal 10 Mei 2001, Perusahaan Jaya, the Company should pay benefits to the
akan membayar imbalan kerja karyawan seconded employees based on Kep-Men 150.
sesuai dengan Kep-Men 150.
Berdasarkan instruksi Gubernur DKI Jakarta Based on the Governor of DKI Jakarta
No. 145 Tahun 2003 tanggal 15 Juli 2003 Instruction No. 145 Year 2003 dated July 15,
kepada Direktur Utama PAM Jaya, Gubernur 2003 to the President Director of PAM Jaya,
mengubah opsi tersebut di atas menjadi the Governor changed the above-mentioned
sebagai berikut: options to become as follows:
a. Menjadi karyawan tetap Perusahaan, atau a. To become permanent employees of the
Company, or
b. Mengundurkan diri dari PAM Jaya dan b. To voluntarily resign from PAM Jaya and
menerima imbalan kerja karyawan. receive employee benefits.
Pada tanggal 29 Januari 2008, Perusahaan On January 29, 2008, the Company decided to
memutuskan untuk menunda persetujuan atas postpone starting March 1, 2008 until further
permintaan karyawan yang diperbantukan notice the approval of the seconded
terkait program pensiun dini (GHS) sejak employees’ request for the golden handshakes
tanggal 1 Maret 2008 hingga pemberitahuan program (GHS).
selanjutnya.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Management believes that all expenses
seluruh beban yang terjadi akibat penerapan incurred in the implementation of the employee
dari program restrukturisasi karyawan untuk restructuring plan for the seconded employees
karyawan yang diperbantukan akan dipulihkan can be recovered from the funds in the reserve
dengan dana yang terdapat pada rekening accounts discussed in the Cooperation
cadangan yang dijelaskan dalam Perjanjian Agreement or tariff excess accounts or such
Kerjasama atau rekening kelebihan tarif atau other means acceptable by the Company and
dengan cara lain yang disetujui oleh PAM Jaya (Note 9). The method of recovery is
Perusahaan dan PAM Jaya (Catatan 9). stated in the Revised Agreement.
Metode pemulihan dinyatakan dalam
Perjanjian Revisi.
60
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pada tanggal 25 Oktober 2012, Perusahaan On October 25, 2012, the Company submitted a
menyampaikan permohonan persetujuan tertulis request for the written consent of PAM Jaya in
kepada PAM Jaya sehubungan dengan rencana connection with the proposed sale and transfer of
penjualan dan pengalihan kepemilikan Suez the 51% equity ownership of Suez Environnement
Environnement sebesar 51% kepada Manila Water in the Company to Manila Water Company. As of
Company. Pada tanggal 31 Desember 2012, December 31, 2012, the Company has not
Perusahaan belum menerima persetujuan tertulis received the written consent from PAM Jaya yet.
dari PAM Jaya.
22. DIVIDEN KAS 22. CASH DIVIDEND
Berdasarkan keputusan sirkular pemegang saham Based on the circular resolution of stockholders
tanggal 19 Oktober 2012, menyetujui keputusan dated October 19, 2012, the stockholders agreed
dewan direksi untuk membagikan dividen interim to a resolution of the board of directors to distribute
sebesar Rp200.000.000.000 yang telah dibagikan interim dividend amounting to Rp200,000,000,000,
sebesar Rp70.000.000.000 pada bulan Juli 2012 of which Rp70,000,000,000 was distributed in July
dan Rp130.000.000.000 pada bulan Oktober 2012. 2012 and Rp130,000,000,000 was distributed in
October 2012.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham In the annual general meeting of the stockholders
tahunan pada tanggal 20 April 2011, para held on April 20, 2011, the stockholders agreed to
pemegang saham menyetujui pembagian dividen distribute cash dividend for the year 2010
tunai untuk tahun 2010 sebesar Rp60.000.000.000 amounting to Rp60,000,000,000 out of which
dimana Rp40.000.000.000 telah dibagikan sebagai Rp40,000,000,000 was distributed as interim
dividen interim berdasarkan keputusan pemegang dividend based on the stockholders' circular
saham tanggal 15 Desember 2010. Sisa resolution dated December 15, 2010. The
pembayaran dividen sebesar Rp20.000.000.000 remaining cash dividend amounting to
telah dibagikan kepada para pemegang saham Rp20,000,000,000 was distributed to stockholders
pada tanggal 30 Juni 2011. on June 30, 2011.
61
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
Pendapatan dari tiap pelanggan tidak ada yang There are no revenues from any individual
jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan bersih customers which exceeded 10% of net revenues in
pada tahun 2012 dan 2011. 2012 and 2011.
Estimasi volume tagihan air yang tidak tertagih The estimated uncollectible portion of billed volume
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari is computed based on a certain percentage of
pendapatan atas tagihan imbalan air yang revenues from water charge billed which is
diperkirakan tidak tertagih berdasarkan catatan expected to be uncollectible based on historical
historis penagihan. Akun ini disajikan sebagai track collection record. This is presented as a
pengurang dari pendapatan dan piutang usaha deduction from revenues and trade receivables to
untuk mencerminkan estimasi jumlah yang tertagih reflect the estimated collectible amount which is
yang digunakan sebagai dasar pengakuan the basis for the Company’s revenue recognition
pendapatan Perusahaan (Catatan 2i dan 6). (Notes 2i and 6).
Sejak tahun 2010, PAM Jaya memutuskan Since 2010, PAM Jaya decided to prevent the
menghentikan indeksasi imbalan air otomatis application of water charge indexation
sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Revisi. automatically granted under the Revised
Oleh karena itu untuk semester satu dan dua tahun Agreement. Accordingly, for the first and second
2012 dan 2011 Perusahaan tetap menggunakan semesters of 2012 and 2011, the Company used
indeksasi imbalan air yang berlaku pada semester the second semester of 2009 agreed water charge
dua tahun 2009 sebesar Rp7.248,15 per meter indexation amounting to Rp7,248.15 per cubic
3 3
kubik (m ). meter (m ).
Berdasarkan perhitungan indeksasi imbalan air Based on the indexation of water charge under the
secara kontraktual berdasarkan Perjanjian Revisi Revised Agreement, as proposed to PAM Jaya, the
yang telah disampaikan kepada PAM Jaya, tingkat rates of water charge per cubic meter should
imbalan air setiap meter kubik seharusnya akan become Rp8,425.4 and Rp8,629.29 for the first and
menjadi masing-masing sebesar Rp8.425,4 dan second semesters, respectively, of 2012, and
Rp8.629,29 untuk semester pertama dan kedua Rp7,957.87 and Rp8,101.78 for the first and
tahun 2012, Rp7.957,87 dan Rp8.101,78 untuk second semesters, respectively, of 2011.
semester pertama dan kedua tahun 2011.
Jika indeksasi tahun 2012 dan 2011 digunakan, If the 2012 and 2011 indexations were applied, the
maka pendapatan jasa konsesi per 31 Desember revenue from service concession for the years
2012 dan 2011 akan mengalami kenaikan (Catatan ended December 31, 2012 and 2011 would have
9a). increased (Note 9a).
62
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
2012 2011
Biaya penggunaan air dan bahan kimia: Cost of water and chemicals used:
Air curah olahan Treated bulk water
Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Air Minum (PDAM) Tirta Kerta
Raharja Kabupaten Tangerang 193.755.047.956 174.172.659.633 Raharja Kabupaten Tangerang
Bahan kimia 35.974.485.751 26.695.785.955 Chemicals
Air baku Raw water
Perum Jasa Tirta II 32.643.145.200 30.504.650.485 Perum Jasa Tirta II
262.372.678.907 231.373.096.073
Beban produksi dan distribusi: Production and distribution expenses:
Upah tenaga kerja langsung 88.931.756.543 82.111.059.567 Direct labor
Perbaikan dan pemeliharaan 40.864.671.946 33.936.078.822 Repairs and maintenance
Listrik dan bahan bakar 31.968.893.242 31.518.494.761 Electricity and fuel
Sewa 8.837.580.203 5.727.260.258 Rental
Laboratorium 1.770.924.831 1.010.086.392 Laboratory
Pos dan telekomunikasi 775.506.719 989.348.538 Postage and telecommunication
Lain-lain 20.133.634.673 24.593.139.319 Others
193.282.968.157 179.885.467.657
Biaya pengembangan Cost of concession
aset konsesi 57.924.523.145 66.259.212.002 asset development
Biaya pembaharuan Cost of concession
aset konsesi 47.345.764.406 58.137.543.554 asset refurbishment
Jumlah 560.925.934.615 535.655.319.286 Total
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2012 2011
166.958.178.215 164.693.048.039
63
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
67.951.412.884 66.040.859.962
c. Pada tanggal 24 Juli 2002, Perusahaan c. On July 24, 2002, the Company was sued by
dituntut oleh Ir. Suhardi, karyawan yang Ir. Suhardi, PAM Jaya’s employee seconded to
diperbantukan PAM Jaya kepada Perusahaan the Company, for returning him to PAM Jaya,
karena mengembalikan karyawan tersebut ke offering early termination and not paying his
PAM Jaya, menawarkan pemutusan hubungan salary from July 1998. Ir. Suhardi claimed
kerja lebih awal dan tidak membayar gajinya material and immaterial damages of
sejak bulan Juli 1998. Ir. Suhadi menuntut Rp343,484,986 and Rp3,000,000,000,
ganti rugi atas kerugian materiil dan non- respectively. On January 8, 2003, the Central
materiil masing-masing sebesar Jakarta Court rejected the lawsuit. On
Rp343.484.986 dan Rp3.000.000.000. Pada March 7, 2003, the plaintiff filed an appeal with
tanggal 8 Januari 2003, Pengadilan Jakarta the Jakarta High Court. As of December 31,
Pusat menolak tuntutan hukum tersebut. Pada 2012, the Jakarta High Court has not rendered
tanggal 7 Maret 2003, penggugat mengajukan its decision on this case.
banding atas putusan pengadilan tersebut ke
Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2012, Pengadilan Tinggi
Jakarta belum membuat putusan atas kasus
ini.
64
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
d. Pada tanggal 13 Juni 2008, PAM Jaya digugat d. On June 13, 2008, PAM Jaya was sued by
oleh 1.055 orang karyawan yang diperbantukan 1,055 of its employees seconded to the
pada Perusahaan dan PT Aetra Air Jakarta Company and PT Aetra Air Jakarta (formerly
(dahulu PT Thames PAM Jaya) mengenai PT Thames PAM Jaya) regarding the alleged
diskriminasi atas pembayaran tunjangan antara discrimination in the payment of allowances
karyawan yang ditugaskan di kantor pusat PAM between the employees assigned to the head
Jaya dengan karyawan yang diperbantukan ke office of PAM Jaya and those seconded to the
Perusahaan dan PT Aetra Air Jakarta. Gugatan Company and PT Aetra Air Jakarta. The
tersebut didaftarkan di Pengadilan Hubungan lawsuit was filed in the Industrial Relations
Industri di wilayah pengadilan Jakarta Pusat, Court of the District Court of Central Jakarta,
dimana PAM Jaya sebagai pihak tergugat dan whereby PAM Jaya as defendant and the
Perusahaan serta PT Aetra Air Jakarta sebagai Company and PT Aetra Air Jakarta as co-
turut tergugat. Para penggugat menuntut defendants were sued for alleged
pembayaran uang kompensasi atas upah yang underpayment of allowances for the period
tidak dibayarkan sejak Juni 1998 sampai from June 1998 up to December 2008 with a
dengan Desember 2008 senilai total value of Rp224,276,308,500. These
Rp224.276.308.500. Para karyawan ini employees had previously filed a similar
sebelumnya telah mengajukan tuntutan serupa lawsuit which was rejected by the Jakarta
tetapi ditolak Pengadilan Negeri Jakarta pada District Court in 2004.
tahun 2004.
Pada tanggal 19 Februari 2009, Pengadilan On February 19, 2009, the Industrial Relations
Hubungan Industri di wilayah pengadilan Court of the District Court of Central Jakarta
Jakarta Pusat memutuskan untuk issued its decision in favor of the seconded
mengabulkan gugatan karyawan yang employees. Based on this decision, PAM Jaya,
diperbantukan tersebut dan mengharuskan PT Aetra Air Jakarta and the Company should
PAM Jaya, PT Aetra Air Jakarta dan pay the seconded employees the total amount
Perusahaan membayar uang kompensasi of Rp101,307,895,930 and it should be shared
tersebut sebesar Rp101.307.895.930. Pada among PAM Jaya, PT Aetra Air Jakarta and the
tanggal 13 Maret 2009, PAM Jaya, PT Aetra Company. On March 13, 2009, PAM Jaya,
Air Jakarta dan Perusahaan mengajukan PT Aetra Air Jakarta and the Company filed an
kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal appeal to the Supreme Court on the decision of
4 November 2009 kasasi tersebut dikabulkan the Industrial Relations Court of the District
oleh Mahkamah Agung dan membebaskan Court of Central Jakarta. On November 4,
PAM Jaya, PT Aetra Air Jakarta dan 2009, the Supreme Court issued a decision
Perusahaan dari gugatan karyawan yang against the previous decision of the Industrial
diperbantukan tersebut. Relations Court of the District Court of Central
Jakarta and acquitted PAM Jaya, PT Aetra Air
Jakarta and the Company.
Pada tanggal 17 September 2010, karyawan On September 17, 2010, the seconded
yang diperbantukan tersebut mengajukan employees submitted a request for judicial
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. review to the Supreme Court of Indonesia. The
Perusahaan telah memasukkan Kontra Company submitted its counter-memorandum
Memorandum pada tanggal 23 Desember on December 23, 2010. As of December 31,
2010. Sampai dengan 31 Desember 2012, 2012, no decision has been made on this case.
belum ada keputusan menyangkut kasus ini.
65
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
ASING FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing Monetary assets and liabilities denominated in
serta nilai ekuivalen dalam rupiah dengan foreign currencies and their rupiah equivalents
menggunakan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang using the average buying and selling rates of
ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing- export bills published by Bank Indonesia at each
masing tanggal laporan posisi keuangan adalah statement of financial position date are as follows:
sebagai berikut:
2012
Jumlah dalam
Mata Uang Asing/
Amount in Setara Rupiah/
Foreign Currencies Rupiah Equivalents
Aset Assets
Kas dan bank EUR 374.603 4.798.619.865 Cash on hand and in banks
US$ 125.068 1.209.409.566
AUD 3.275 32.833.152
Sin$ 6.667 52.717.243
Piutang pihak-pihak berelasi EUR 108.121 1.385.025.783 Due from related parties
US$ 3.725 36.021.234
Aset keuangan tidak lancar lainnya US$ 193.439 1.870.559.868 Other non-current financial assets
Liabilitas Liabilities
Hutang usaha US$ 280 2.712.435 Trade payables
EUR 4.043 51.790.830
Hutang lain-lain US$ 292.782 2.831.197.272 Other payables
EUR 24.440 313.072.978
66
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
ASING (lanjutan) FOREIGN CURRENCIES (continued)
2011
Jumlah dalam
Mata Uang Asing/
Amount in Setara Rupiah/
Foreign Currencies Rupiah Equivalents
Aset Assets
Kas dan bank EUR 116.680 1.369.706.520 Cash on hand and in banks
US$ 93.786 850.451.448
AUD 3.275 30.139.825
Sin$ 4.680 32.638.320
Piutang pihak-pihak berelasi EUR 66.421 779.716.119 Due from related parties
US$ 3.725 33.778.300
Aset keuangan tidak lancar lainnya US$ 182.366 1.653.694.888 Other non-current financial assets
Liabilitas Liabilities
Hutang usaha US$ 149.588 1.356.463.984 Trade payables
EUR 28.307 332.295.873
Hutang lain-lain US$ 83.549 757.622.332 Other payables
EUR 11.155 130.948.545
JPY 39.766 4.652.622
Sin$ 177 1.234.398
2010
Jumlah dalam
Mata Uang Asing/
Amount in Setara Rupiah/
Foreign Currencies Rupiah Equivalents
Aset Assets
Kas dan bank US$ 114.981 1.033.786.528 Cash on hand and in banks
EUR 62.405 746.090.005
AUD 3.275 29.941.720
Sin$ 1.689 11.793.803
Piutang pihak-pihak berelasi EUR 66.821 798.897.844 Due from related parties
US$ 3.725 33.491.475
Aset keuangan tidak lancar lainnya US$ 182.366 1.639.653.335 Other non-current financial assets
67
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
ASING (lanjutan) FOREIGN CURRENCIES (continued)
2010
Jumlah dalam
Mata Uang Asing/
Amount in Setara Rupiah/
Foreign Currencies Rupiah Equivalents
Liabilitas Liabilities
Hutang usaha US$ 101.914 916.306.526 Trade payables
Mata uang rupiah telah mengalami fluktuasi nilai The rupiah has depreciated in value, except in
kecuali dalam Dolar Singapura dan Australia dari relation to the Singapore and Australian dollars,
tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal from December 31, 2012 to February 8, 2013 (date
8 Februari 2013 (tanggal penyelesaian laporan of completion of these financial statements) based
keuangan) berdasarkan kurs tengah mata uang on the middle rates of exchange published by Bank
asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia seperti Indonesia as shown below:
yang tercantum di bawah ini:
Setara Rupiah/
Rupiah Equivalents
31 Desember 2012/ 8 Februari 2013/
Mata Uang Asing (Satu Unit) December 31, 2012 February 8, 2013 Foreign Currencies (One Unit)
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing Had the assets and liabilities denominated in
pada tanggal 31 Desember 2012 dinilai kembali foreign currencies as of December 31, 2012 been
menggunakan nilai tukar mata asing pada tanggal reflected using the above middle rates of exchange
8 Februari 2013 (tanggal penyelesaian laporan as of February 8, 2013 (date of completion of these
keuangan), maka liabilitas bersih dalam mata uang financial statements), the net foreign currency-
asing seperti yang tercantum di atas akan naik denominated liabilities, as presented above, would
lebih sebesar Rp378 juta. have increased by approximately Rp378 million.
68
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi The following table sets out the carrying values
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan and estimated fair values of the Company’s
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. financial instruments as of December 31, 2012,
2011 and 2010.
Nilai Tercatat/Carrying Values Nilai Wajar/Fair Values
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana Fair value is defined as the amount at which the
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam instrument could be exchanged in a current
transaksi jangka pendek antara pihak yang transaction between knowledgeable willing parties
berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang in an arm's length transaction, other than in a
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, forced or liquidation sale. Fair values are obtained
selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan from quoted market prices, discounted cash flow
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga models and option pricing models, as appropriate.
pasar, model arus kas diskonto dan model
penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam Financial instruments presented in the statements
laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai of financial position are carried at their fair values,
wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah otherwise, they are presented at carrying values
tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai as either these are reasonable approximations of
wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur fair values or their fair values cannot be reliably
secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi measured. The following methods and
di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai assumptions are used to estimate the fair value of
wajar untuk masing-masing kelas instrumen each class of financial instruments:
keuangan:
a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai a. Financial instruments carried at fair value or
wajar atau biaya perolehan diamortisasi amortized cost
Piutang PAM Jaya dicatat sebesar biaya The receivables from PAM Jaya are carried at
perolehan yang diamortisasi menggunakan amortized cost using the effective interest rate
metode suku bunga efektif dan tingkat method and the discount rates used are the
diskonto yang digunakan adalah suku bunga current market incremental time deposit rate.
deposito.
Nilai wajar dari piutang pihak-pihak berelasi, The fair values of due from related parties,
piutang Bank Dunia, dana jaminan, dan receivable from the World Bank, security fund
hutang pihak-pihak berelasi dihitung and due to related parties are calculated by
menggunakan dengan mendiskontokan arus discounting future scheduled cash flow
kas yang harus dibayar di masa datang payments using current market incremental
menggunakan suku bunga deposito. time deposit rates.
69
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
Nilai wajar dari hutang bank jangka panjang - The fair value of long-term bank loan - net of
bersih setelah dikurangi bagian yang jatuh current maturities is calculated by discounting
tempo dalam waktu satu tahun dihitung future scheduled cash flow payments at
dengan mendiskontokan arus kas yang harus market interest rate, and bonds payable are
dibayar di masa datang sesuai dengan skedul valued using market value available in the
pembayaran pada tingkat bunga pasar dan bonds market.
hutang obligasi dinilai dengan menggunakan
nilai pasar yang terdapat pada pasar obligasi.
b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat b. Financial instruments with carrying amounts
yang mendekati nilai wajarnya that approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, The fair values of cash on hand and in banks,
penerimaan tagihan yang ditahan, piutang lain- trade receivables, bill collections retained,
lain, dana yang disisihkan, hutang usaha, other receivables, sinking fund, trade
hutang lain-lain, dan biaya masih harus payables, other payables, accrued expenses
dibayar mendekati nilai tercatatnya karena and current maturities of long-term bank loan
bersifat jangka pendek. approximate their carrying values due to their
short-term nature.
Aset keuangan tidak lancar lainnya dicatat sebesar Other non-current financial assets are carried at
biaya historisnya karena nilai wajarnya tidak dapat historical cost because their fair value cannot be
diukur secara handal. Tidak praktis untuk reliably measured. It is not practical to estimate the
mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan karena fair value of security deposits because there are no
tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti fixed repayment terms although they are not
walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan expected to be settled within 12 months after the
dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal statement of financial position date.
laporan posisi keuangan.
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN AND POLICIES
Instrumen keuangan utama Perusahaan terdiri dari The Company's principal financial instruments
Instrumen aset keuangan dan instrumen liabilitas comprise financial assets and financial liabilities.
keuangan. Instrumen aset keuangan terdiri atas Financial asset instruments consist of cash on
kas dan bank, piutang usaha, penerimaan tagihan hand and in banks, trade receivables, bill
yang ditahan, piutang lain-lain, dana yang collections retained, other receivables, sinking
disisihkan, piutang PAM Jaya, piutang pihak-pihak fund, receivables from PAM Jaya, due from related
berelasi, piutang Bank Dunia, dana jaminan, dan parties, receivable from the World Bank, security
aset keuangan tidak lancar lainnya. Instrumen fund, and other non-current financial assets.
liabilitas keuangan terdiri atas hutang usaha, Financial liability instruments consist of trade
hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, payables, other payables, accrued expenses,
hutang obligasi, hutang bank jangka panjang, dan bonds payable, long-term bank loan, and due to
hutang pihak-pihak berelasi. related parties.
Tujuan utama dari instrumen keuangan tersebut The main purpose of these financial instruments is
adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan to raise funds for the Company's operations. The
operasional Perusahaan. Aset dan liabilitas financial assets and liabilities such as trade
keuangan seperti piutang usaha dan hutang usaha, receivables and trade payables are directly derived
langsung muncul dari kegiatan usahanya. from operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak It is and has been the Company's policy that no
akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan trading in financial instruments shall be
yang akan dilakukan. undertaken.
70
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahan The main risks arising from the Company's
adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang financial instruments are interest rate risk, foreign
asing, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. currency risk, liquidity risk and commodity price
Penelaahan dan persetujuan kebijakan oleh risk. The board of directors reviews and approves
Dewan Direksi untuk mengelola masing-masing policies for managing each of these risks, which
risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: are described in more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahan terutama The Company's interest rate risk mainly arises
timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja from loans for working capital and investment
dan investasi. Pinjaman yang dimiliki purposes. Loans obtained by the Company
perusahaan terdiri atas obligasi dan pinjaman consist of bonds and long-term bank loan with
bank jangka panjang dengan suku bunga fixed interest rate. This condition mitigates the
tetap. Kondisi ini dapat menghindari risk of interest rate fluctuation.
Perusahaan dari perubahan tingkat suku
bunga.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata Sensitivity analysis for foreign currency risk
uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, As of December 31, 2012 and 2011, had the
jika nilai tukar rupiah terhadap euro menurun/ exchange rate of the rupiah against the euro
meningkat sebanyak 10% dengan semua depreciated/ appreciated by 10% with all other
variabel konstan, pendapatan sebelum pajak variables held constant, income before tax for
untuk tahun yang berakhir pada tanggal- the years then ended would have been
tanggal tersebut masing-masing sebesar Rp2,791 million and Rp3,297 million
Rp2.791 juta dan Rp3.297 juta lebih lower/higher, respectively, mainly as a result of
rendah/tinggi, terutama sebagai akibat foreign exchange losses/gains on cash on
kerugian/keuntungan selisih kurs kas dan hand and in banks, trade receivables, trade
bank, piutang usaha, hutang usaha dan payables and other payables.
hutang lain-lain.
71
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)
Kenaikan nilai atas shortfall (Catatan 9) yang The increasing amount of the shortfall (Note 9)
merupakan perbedaan tarif yang dikenakan which represents the difference between the
pelanggan dengan imbalan air yang diterima tariff charged to customers and water charge
Perusahaan setelah dikurangi bagian minus First Party Requirement which will be
Kebutuhan Pihak Pertama dimana shortfall borne by PAM Jaya, affects the liquidity
tersebut akan ditanggung oleh PAM Jaya, position of the Company. Based on the
mempengaruhi likuiditas Perusahaan. Cooperation Agreement, this shortfall will be
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama, shortfall ini repaid by tariff increase mechanism through
akan dibayarkan melalui mekanisme kenaikan the DKI Jakarta Governor’s decree.
tariff yang ditetapkan melalui Keputusan
Gubernur DKI Jakarta.
Pembayaran shortfall hanya akan terjadi jika Shortfall payment will only occur when there is
terjadi kenaikan tarif yang cukup untuk meliputi an increase in water tariff which is sufficient to
imbalan air yang diterima perusahaan dan cover water charge and First Party
Kebutuhan Pihak Pertama. Namun demikian, Requirements. However, it is hard to estimate
kenaikan ini sulit diestimasi kapan terjadinya. when this increase will occur. This condition
Hal ini menimbulkan resiko likuditas leads to liquidity risk to the Company.
Perusahaan.
Perusahaan secara regular mengevaluasi The Company regularly evaluates its projected
proyeksi arus kas dan terus menerus menilai and actual cash flow information and
kondisi pada pasar keuangan untuk continuously assesses conditions in the
kesempatan mengejar inisiatif penggalangan financial markets for opportunities to pursue
dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank fund-raising initiatives. These initiatives may
dan pinjaman dan isu pasar modal. include bank loans and borrowings and debt
market issues.
Perusahaan terkena dampak risiko harga The Company’s exposure to commodity price
komoditas terutama diakibatkan oleh risk relates primarily to the purchase of the
pembelian bahan baku utama seperti air. major raw materials such as water. The prices
Harga bahan baku tersebut secara langsung of these raw materials are directly controlled by
dipengaruhi oleh sedikitnya supplier air. a few suppliers.
Harga air baku dan air curah olahan Raw water and bulk treated prices are decided
ditetapkan oleh Perum Jasa Tirta II dan PDAM by Perum Jasa Tirta II and PDAM Tangerang
Tangerang selaku supplier air curah dan air as the Company’s raw water and bulk treated
baku. Kenaikan harga ini dicover melalui water suppliers. Any price increase is
indeksasi imbalan air yang diterima recovered through indexation of water charge
perusahaan yang dilakukan setiap enam bulan which is done once in six months.
sekali.
72
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
RISIKO KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)
Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan The Company’s policy is to minimize the risks
risiko yang berasal dari fluktuasi harga arising from the fluctuations in the commodity
komoditas adalah mencari sumber air baku prices by searching for other water sources
lainnya seperti Kali Pesanggrahan. Sebagai such as the Pesanggrahan River. In addition,
tambahan, Perusahaan juga meminimalkan the Company may seek to mitigate its risks by
risiko kenaikan harga melalui mekanisme passing on the price increases through water
penyesuaian water charge. charge adjustment mechanism.
Analisis sensitivitas untuk risiko harga Sensitivity analysis for commodity price risk
komoditas
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, As of December 31, 2012 and 2011, had the
jika harga jual air curah olahan menurun/ selling price of bulk treated water increased/
meningkat sebanyak 10%, dengan semua decreased by an additional 10%, with all other
variabel konstan, pendapatan sebelum pajak variables held constant, income before tax for
untuk tahun yang berakhir pada tanggal- the years then ended would have been
tanggal tersebut masing-masing sebesar Rp19,375 million and Rp17,417 million
Rp19.375 juta dan Rp17.417 juta lebih lower/higher, respectively, mainly as a result of
rendah/tinggi, terutama sebagai akibat increase/decrease in water cost.
kenaikan/penurunan biaya bahan baku air.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan The Company manages its capital structure and
membuat penyesuaian seiring dengan perubahan makes adjustment to it in light of changes in
ekonomi maupun kebutuhan operasional. Untuk economic conditions and operational activities as
menjaga struktur permodalan, Perusahaan secara well. To support its capital structure, the Company
berkesinambungan menjaga efisiensi biaya continuously keeps operational expenses at an
operasional, melakukan investasi pada jaringan efficient level, invests in network which gives
yang memberikan nilai tambah secara optimal dan optimum value added and, if necessary, adjusts the
jika perlu, melakukan penyesuaian terhadap dividend payment to the stockholders.
deviden yang akan dibagikan kepada pemegang
saham.
Perusahaan mengawasi struktur permodalan The Company monitors its capital structure using
dengan menggunakan gearing ratio, yang gearing ratio, which is net debt divided by total
diperoleh dengan membagi pinjaman bersih stockholders’ equity. Net debt consists of long-term
dengan jumlah ekuitas pemegang saham. bank loan, bonds payable, trade payables and
Pinjaman bersih terdiri atas hutang bank jangka other payables, less cash on hand and in banks.
panjang, hutang obligasi, hutang usaha dan hutang
lain-lain, dikurangi kas dan bank.
73
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
30. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 30. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
Akun-akun berikut pada laporan keuangan tahun The following accounts in the 2011 and 2010
2011 dan 2010 telah disajikan kembali sebagai financial statements have been restated as a result
akibat penerapan ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi of the implementation of ISAK No. 16, “Service
Jasa“, dan ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Concession Arrangements”, and ISAK No. 22,
Pengungkapan”, yang berlaku efektif 1 Januari “Service Concession Arrangements: Disclosures”,
2012 (Catatan 2f dan 10). starting January 1, 2012 (Notes 2f and 10).
2011 Pengaruh
Sesuai laporan penyajian 2011
terdahulu/ kembali/ Setelah
As previously Restatement disajikan kembali/
Akun reported effect As restated Account
74
The original financial statements included herein are in Indonesian
language.
2010 Pengaruh
Sesuai laporan penyajian 2010
terdahulu/ kembali/ Setelah
As previously Restatement disajikan kembali/
Akun reported effect As restated Account
Pada tanggal 14 Januari 2013, Perusahaan dan On January 14, 2013, the Company and PAM Jaya
PAM Jaya mengadakan kesepakatan penarikan entered into an agreement for the release of the
bagian Perusahaan atas pendapatan dari rekening Company’s revenue share which was retained as
tunggakan dimana Perusahaan akan dikenakan penalty for the collection of water billings after 5
penalti atas tagihan pelanggan yang tertagih days from their due dates.
setelah 5 hari dari tanggal jatuh tempo.
Atas dasar kesepakatan tersebut, PAM Jaya Based on the agreement, PAM Jaya agreed to
menyetujui pencairan penerimaan tagihan yang release the bill collections retained for the year
ditahan selama tahun 2012 sebesar 2012 amounting to Rp79,731,781,905 (Note 7).
Rp79.731.781.905 (Catatan 7).
Pada tanggal 15 Januari 2013, Perusahaan telah On January 15, 2013, the Company received the
menerima pencairan penerimaan tagihan yang payment of the bill collections retained.
ditahan.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas The management of the Company is responsible
penyusunan laporan keuangan ini yang for the preparation of the accompanying
diselesaikan pada tanggal 8 Februari 2013. financial statements that were completed on
February 8, 2013.
75