Anda di halaman 1dari 4

Tujuan atau fungsi dari PSAK no.

57 ialah untuk mengatur pengakuan dan pengukuran


provisi, liabilitas kontinjensi, dan asset kontinjensi serta memastikan informasi telah diungkapkan
secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan.

Ø DEFINISI:

Dalam PSAK no.57 telah diungkapkan beberapa pernyataan yaitu:

- Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa
depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

- Kewajiban hukum adalah kewajiban yang timbul dari suatu kontrak baik secara eksplisit
maupun implicit, Peraturan perundang-undangan atau juga karena adanya pelaksanaan produk
hukum lainnya.

- Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan entitas yang berdasarkan
praktik baku masa lalu Entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan
menerima tanggungjawab tertentu dan menciptakan ekspektasi valid bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung jawab tersebut.

- Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat
ekonomi.

- Liabilitas kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa
depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Atau bisa juga diartikan
dengan kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena
terdapat kemungkinan bahwa entitas tidak mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi.

- Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa yang menimbulkan suatu kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif yang memaksa entitas untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

- Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

Ø PENGAKUAN

- Syarat Provisi jika entitas memiliki kewajiban kini yang bersifat secara hukum maupun
konstruktif yang diakibatkan oleh peristiwa masa lampau dan terpisah dari tindakan masa depan.
Selain itu, Provisi dalam penyelesaianya akan mengeluarkan sumber daya yang memiliki manfaat
secara ekonomis. Dan yang terakhir, Provisi harus handal dalam menilai besarnya kewajiban. Jika
syarat tersebut tidak dapat dipenuhi maka hal tersebut tidak dapat digolongkan pada Provisi.

- Kewajiban kini. Peristiwa masa lalu dinyatakan sebagai kewajiban kini jika memiliki bukti yang
dapat dipertimbangkan.
ASET KONTIJENSI

“ Entitas tidak diprkenankan mengakui Aset Kontijensi.”

Aset kontinjensi biasanya timbul dari peristiwa tidak terencana atau tidak diharapkan yang
menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi untuk entitas. (Contohnya: klaim yang
sedang diusahakan entitas melalui proses hukum yang hasilnya belum pasti.)

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena dapat menimbulkan
pengakuan penghasilan yang mungkin tidak pernah terealisasikan. Akan tetapi, jika realisasi
penghasilan sudah dapat dipastikan, maka aset tersebut bukan merupakan aset kontinjensi,
melainkan diakui sebagai asset.

Ø PENGUKURAN

Estimasi Terbaik

“Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.”

Estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini adalah jumlah
yang secara rasional akan dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir periode
pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga pada saat itu.

Resiko dan Ketidakpastian

“Dalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan berbagai risiko dan
ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan.”

Risiko menimbulkan hasil yang bervariasi. Penetapan risiko dapat menyebabkan kenaikan nilai
liabilitas yang diukur. Jika terdapat unsur ketidakpastian, maka entitas berhati-hatisehingga
pendapatan atau aset tidak menjadi terlalu besardan beban atau liabilitas tidak menjadi terlalu kecil.

Nilai Kini

“Jika dampak nilai waktu dari uang cukup material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari
perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikankewajiban.”

Karena nilai waktu dari uang, provisi yang melibatkan pengeluaran uang yang timbul seketika setelah
periode pelaporan lebih memberatkan jika dibandingkan dengan provisi yang melibatkan
pengeluaran uang dalam jumlah sama yang timbul kemudian. Dengan demikian, jika dampaknya
bersifat material, provisi didiskontokan.

Tingkat diskonto adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas
nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan. Tingkat diskonto
tidak boleh mencerminkan risiko yang sudah diperhitungkan dalam estimasi arus kas masa depan.

Peristiwa Masa Depan

“Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi.”
Dalam menentukan jumlah provisi, entitas perlu mempertimbangkan peristiwa masa depan yang
diperkirakan akan terjadi. Misalnya, entitas berkeyakinan bahwa biaya pembersihan suatu lokasi
pabrik pada akhir masa manfaat pabrik tersebut akan dapat ditekan melalui teknologi
yangberkembang di masa depan.

Rencana Pelepasan Aset

“Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh dipertimbangkan dalam
menghitung suatu provisi.”

Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak diperhitungkan dalam menghitung
provisi walaupun rencana pelepasan aset tersebut terkait erat dengan peristiwa yang menyebabkan
timbulnya provisi. Sebaliknya, entitas mengakui keuntungan pelepasan aset tersebut pada saat yang
ditentukan oleh PSAK yang terkait dengan aset tersebut.

Ø PENGGANTIAN

“Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka
penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima jika
entitas menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah. Jumlah
yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi nilai provisi.”

Ø PERUBAHAN PROVISI

“Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi,maka provisi dibatalkan.”

Jika provisi didiskonto, maka nilai tercatatnya akanmeningkat pada setiap periode
untukmencerminkanberlalunyawaktu. Peningkatan ini diakui sebagai biaya pinjaman.

Ø PENGGUNAAN PROVISI

“Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan
pembentukan provisi.”

Hanya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi awal yang
dapat mengurangi provisi. Membebankan pengeluaran untuk mengurangi provisi yang semula diakui
untuk tujuan lain akan menghilangkan pengaruh dari dua peristiwa yang berbeda.

Ø PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Kerugian Operasi Masa Depan

“ Provisi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan.”

Perkiraan akan terjadinya kerugian operasi masa depan merupakan indikasi bahwa aset tertentu
dalam suatu operasi mungkin mengalami penurunan nilai.
Ø KONTRAK MEMBERATKAN

“Jika entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut kontrak
tersebut diukur dan diakui sebagai provisi.”

Banyak kontrak dapat dibatalkan tanpa membayar kompensasi atau denda kepada pihak lain
sehingga tidak ada kewajiban, misalnya pesanan pembelian yang sering dilakukan / rutin.

Ø RESTRUKTURISASI

“program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan secara material mengubah
lingkup kegiatan usaha suatu entitas atau cara mengelola usaha tersebut.”

Contoh: Penutupan lokasi usaha dalam suatu Negara atau regional, Perubahan dalam struktur
manajemen dan Reorganisasi mendasar yang memiliki dampak signifikan pada karakteristik focus
operasi entitas.

Ø PENGUNGKAPAN

Untuk setiap jenis provisi, entitas mengungkapkan :

§ nilai tercatat pada awal dan akhir periode;

§ Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan

§ jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selama periode
bersangkutan

§ jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan

§ peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena berlalunya
waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto

Ø TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF

Dampak diterapkannya Pernyataan dalam resume psak 57 (revisi 2009) ini pada tanggal
efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode Pernyataan ini pertama kali
diterapkan. Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan,untuk menyesuaikan saldo laba awal dari
periode sajian. paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif.Jika informasi komparatif
tersebut tidak disajikan kembali maka fakta tersebut diungkapkan

Anda mungkin juga menyukai