Pada bab ini dibahas mengenai pengembangan hipotesis tentang efek proses politik pada
praktik akuntansi berdasarkan asumsi biaya informasi, lobi dan koalisi yang tidak nol. Teori-teori
ekonomi dari proses politik mengadopsi pandangan kepentingan pribadi yang mengasumsikan
politisi memaksimalkan manfaatnya. Asumsi tersebut yakni kompetisi untuk mendapatkan
kesejahteraan, misalnya pajak dan aturan-aturannya yakni subsidi, tarif protektif yang dibuat
pemerintah.
Information Costs
Information costs dapat menjelaskan bahwa terdapat ketertarikan suatu kelompok pada
proses politik, misalnya club Sierra akan mengumpulkan informasi tentang efek dari aksi
politik di kawasan hutan dan taman nasional serta posisi politisi pada isu-isu yeng berkaitan
dengan anggotanya.
Heterogeneity Of Interests
Kelompok yang besar biasanya cenderung berhasil dalam proses politik. Namun
heterogenitas kepentingan anggota dalam suatu kelompok akan menghadapi kepentingan
yang berbeda-beda, lain halnya jika untuk kelompok yang homogen misalnya serikat pekerja
yang memiliki kepentingan yang sama yakni masalah ketenagakerjaan.
Organization Costs
Kepentingan kelompok tidak hanya menanggung biaya informasi untuk menilai dampak dari
isu-isu tertentu, tetapi juga harus mengatur untuk menerjemahkan kepentingannya menjadi
dukungan efektif bagi politisi yang akan bertindak untuk kepentingan tersebut.
Politisi dan Birokrat Dalam Proses Politik
Politisi dan birokrat juga memiliki insentif untuk mencari transfer kekayaan melalui porses
politik. Ekonom berpendapat bahwa politisi dan birokrat tidak pasif tetapi sebenarnya
menciptakan isu; politisi adalah pengusaha (Jensen, 1976a; Meckling, 1976a; Jensen and
Meckling, 1976). Politisi dan birokrat dari semua partai politik juga memiliki insentif untuk
meningkatkan sumber daya yang dikendalikan oleh pemerintah, karena hal tersebut
meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan bantuan (Meckling, 1976a).
Informasi yang mahal dalam proses politik memberikan peluang bagi para politisi dan
birokrat untuk menghasilkan undang-undang dan peraturan yang mengalihkan kendali atas
sumber daya kepada pemerintah dan kekayaan bagi diri mereka sendiri. Sebagai contoh,
jatuhnya pasar saham di tahun 1929 diakibatkan karena buruknya pengungkapan atas undang-
undang sekuritas. Sementara itu undang-undang sekuritas memberi para politisi kendali atas
sumber daya.
Rate Regulation
Banyak perusahaan menetapkan harga atau tarif berdasarkan ketentuan yang dibuat oleh
badan pengatur milik pemerintah (misalnya bank, perusahaan asuransi dan perusahaan minyak).
Tarif atau harga tersebut ditetapkan berdasarkan formula dasar yang menggunakan biaya yang
ditentukan dalam akuntansi yakni dengan persamaan sebagai berikut :
operating asset
Revenues = + depreciation + taxes + rA x
expense base
Catatan : rA adalah tingkat pengendalian modal yang diijinkan.
Dalam menentukan prosedur akuntansi yang akan digunakan dalam persamaan seperti diatas,
pengadilan dan badan pengawas menggunakan pendapat, pernyataan, dan standar dari badan
pengaturan standar akuntansi (CAP, APB, dan FASB). Hal ini menciptakan insentif bagi manajer
perusahaan yang tarifnya diatur untuk melobi badan pengatur dan badan pengatur standar untuk
prosedur akuntansi yang menguntungkan.
Taxes
Saat ini jika perusahaan menggunakan LIFO untuk tujuan pajak, maka LIFO harus
digunakan juga untuk pelaporan keuangan. Penggunaan metode LIFO dapat menyebabkan
adanya perbedaan laba yang cukup signifikan dibanding dengan metode yang lainnya sehingga
laba perusahaan yang dihasilkan lebih kecil yang mengakibatkan pajak yang ditanggung
perusahaan juga akan kecil. Oleh karena itu manajer perusahaan akan mempertimbangkan
dampak terhadap pajak ketika membuat pilihan metode persediaan (Morse and Richardson,
1983).
Variance Effects of Procedures
Pengaruh dari proses politik menciptakan insentif bagi perusahaan yang sensitif secara
politis untuk memilih metode akuntansi yang menunda pelaporan laba pada tahun anggaran
berjalan yang memungkinkan untuk mengurangi varian perubahan pendapatan yang dilaporkan.
Varian ini penting karena sanksi politik dan peraturan kemungkinan akan dikenakan pada
perusahaan yang memiliki keuntungan besar dalam satu periode dan mengakui pendapatan yang
lebih rendah di periode yang lain.
Voluntary Changes
Sulit untuk merancang tes kekuatan dari efek harga saham atas voluntary changes yang
disebabkan oleh proses politik seperti halnya kesulitan untuk merancang tes kekuatan dari
efek harga saham atas voluntary changes yang disebabkan oleh proses kontrak. Jika biaya
politik berubah maka seorang manajer akan mengubah prosedur akuntansi untuk
menurunkan laba dan biaya politik yang dilaporkan. Meningkatnya biaya politik akan
menyebabkan pasar mengharapkan perubahan. Semakin besar kenaikannya, semakin besar
kemungkinan perusahaan akan mengubah prosedur untuk menurunkan biaya politik.
Mandated Changes
Efek harga saham dari perubahan akuntansi yang diamanatkan melalui proses politik
tergantung pada apakah perubahan membatasi atau memperluas prosedur yang ditetapkan.
Jika ada dua prosedur yang rata-rata menghasilkan yang sama tetapi prosedur yang satu
menghasilkan varian pendapatan yang lebih tinggi, maka manajer akan memilih prosedur yang
menghasilkan varian pendapatan yang lebih rendah. Alasannya adalah bahwa lawan dalam
proses politik hanya mengambil keuntungan tinggi dan mengabaikan kerugian yang besar,
sehingga prosedur varian pendapatan yang lebih tinggi cenderung menghasilkan laba tinggi.
Oleh karena itu, pembatasan yang menghilangkan prosedur varian laba yang tinggi
meningkatkan harga saham (ceteris paribus), dan pembatasan yang menghilangkan prosedur
varian laba yang rendah mengurangi harga saham (ceteris paribus).
VI. RINGKASAN
Pada chapter 10 ini membahas efek proses politik pada pilihan manajemen atas praktik
akuntansi yang digunakan. Proses politik juga mempengaruhi praktik akuntansi (diluar pajak)
karena informasi, lobi, dan biaya koalisi diasumsikan positif. Ekonom memandang proses
politik sebagai kompetisi untuk transfer kekayaan karena informasi, lobi, dan koalisi untuk
mempengaruhi proses politik adalah mahal.
Dengan pandangan khusus tentang proses politik, manajer perusahaan yang sensitive
secara politis diharapkan untuk memilih prosedur akuntansi yang menunda laba yang
dilaporkan untuk periode selanjutnya dan mengurangi variabilitas laba yang dilaporkan.
Sementara itu, insentif yang diberikan oleh proses politik (untuk mengurangi pendapatan)
bertentangan dengan insentif yang diberikan oleh kontrak kompensasi manajemen (untuk
meningkatkan pendapatan) sehubungan dengan tingkat pendapatan yang dilaporkan. Namun,
bukti empiris menunjukkan bahwa pemilihan prosedur akuntansi bervariasi dengan variabel
yang cenderung terkait dengan biaya politik dan biaya kontrak.