Anda di halaman 1dari 13

KURANGNYA MINAT MASYARAKAT DI

INDONESIA TERHADAP BANK SYARIAH

Disusun oleh:

Muhammad Fadhil Akmal


43119010025

Dosen :
Dr. Sudjono, M.Acc.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
melimpah, sehingga makalah yang berjudul, “KURANGNYA MINAT MASYARKAT DI
INDOENSIA TERHADAP BANK SYARIAH” dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas besar 2 mata kuliah perbankan
syariah. 

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pengampu saya,
Bapak Dr. Sudjono, M.Acc, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi maka penulis bisa
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. makalah ini memang masih jauh dari
kesempurnaan, tapi penulis sudah berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga
isi dari makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 10 November 2022

Muhammad Fadhil Akmal

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Batasan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.4 Tujuan........................................................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................6
2.1 Minat..........................................................................................................................................6
2.2 Penlitian Terdahulu...................................................................................................................8
2.3 Hipotesis.....................................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
3.1 Penerapan.................................................................................................................................10
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek.............................................10
3.3 Pembahasan.............................................................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
Kesimpulan....................................................................................................................................12
Saran...............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan secara
umum. Ada alasan utama berdirinya perbankan syariah di Indonesia yaitu adanya pandangan
bahwa bunga pada bank konvensional hukumnya haram dan dari segi ekonomi dimana
penyerahan risiko dibebankan pada salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan.

Di Indonesia perkembangan industri keuangan syariah yang diawali dari inspirasi masyarakat
Indonesia yang mayoritas muslim untuk memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang
Islami. Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan operasionalnya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, yang mana kegiatan operasionalnya dan produknya
dikembangkan berdasarkan landasan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan yang mendasar terletak pada keuntungan yang diperoleh, dimana pada bank
konvensional dikenal dengan perangkat bunga sedangkan bank syariah menerapkan prinsip
bagi hasil. Prinsip tersebut menyangkut aturan dasar atau aturan pokok berdasarkan hukum
Islam. Prinsip ini menjadi landasan aturan muamalat yang mengatur penyaluran dana serta
kegiatan perbankan syariah lainnya.

Namun menabung pada Bank syariah mungkin belum menjadi hal yang lumrah bagi
masyarakat muslim di Indonesia. Penyebabnya kurangnya terkenalnya bank syariah adalah
belum pahamnya masyarakat mengenai bank syariah itu sendiri dan masyarakat berangkapan
bahwa bank syariah hanya untuk ibadah semata bukan untuk berinvestasi atau menabung.
Sebenarnya semua tanggapan masyarakat mengenai bank syariah itu semuanya salah besar,
karena apa bank syariah sebenanrnya memiliki keuntuungan finansial yang besar, keuntungan
tersebut antara lain, Pertama tanpa biaya adminitrasi, Kedua adanya produk khusus yang
tidak ada dibank konvensial, Ketiga tanpa bunga dan Terakhir sesuai dengan syariah islam.

4
1.2 Batasan Masalah
1. kenali masalah dalam kurangnya minat menjadi nasabah bank syariah

2. apa masalah dari kurangnya minat masyarakat pada bank syariah

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah?

2. Mengapa kurangnya minat masyarakat pada bank syariah?

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah

2. Untuk mengetahui mengapa kurangnya minat masyarakat pada bank syariah

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi peneliti dan peneliti
selanjutnya, sehingga peneliti mengharapkan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu menjadi skripsi yang berkualitas sehingga
mampu meluluskan peneliti dengan nilai yang memuaskan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya dan bisa dikembangkan menjadi lebih sempurna.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Minat
Secara bahasa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah,
dan keinginan. Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi objek dari minat
tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu
pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk
mendekati/mengetahui/memiliki/menguasai/berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan
perasaan senang, ada daya penarik dari objek.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat adalah dorongan
diri yang dimiliki oleh seseorang yang menimbulkan perasaan suka atau tertarik terhadap
sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan orang tersebut. Minat ini didorong dengan
adanya motivasi seseorang yang tinggi untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Apabila
memiliki motivasi yang tinggi maka minat yang ditimbulkan dari dalam diri akantinggi pula.
Motivasi atau dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang
mencari kepuasan dengan meminati kegiatan yang diinginkannya.

2.1.1 Kurangnya Minat Masyarakat

Minat sebagai aspek kewajiban bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk
melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu, tetapi juga
dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas dasar adanya kebutuhan dan keinginan untuk
memenuhi kebutuhan. Minat adalah kecenderungan yang menetap dan subyek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecampung dalam hal atau hal
itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi oleh sikap positif
yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti.

Sedangkan kurangnya minat masyarakat adalah kurangnya ketertarikan dari dalam


diri individu terhadap sesuatu hal yang muncul atas rasa senang atau tidak senang. Sehingga
kurangnya minat masyarakat timbul akibat kurangnya daya tarik atau tidak adanya

6
ketertarikan individu terhadap suatu hal untuk menaruh perhatian dan merelakan dirinya
untuk terikat pada sesuatu kegiatan.

2.1.2 Pengertian bank syariah

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah mengemukakan


pengertian Perbankan syariah dan pengertian Bank Syariah. Perbankan Syariah yaitu segala
sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan,
mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.27 Bank syariah merupakan bank bank yang kegiatannya mengacu pada hukum
islam dan dalam kegiatannya tidak membedakan bunga maupun tidak membayar bunga.
Imbalan Bank Syariah yang di terima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari
akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad)
yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana
diatur dalam syariat islam.

2.1.3 Perilaku Konsumen

Pengertian Perilaku Konsumen Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang
studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran, konsep perilaku
konsumen secara terus-menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tempat ini.

Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita
harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa
yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian sekitar) yang memengaruhi
serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.

2.1.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kurangnya peminatan pada bank syariah,


yaitu karena masih terdapat beberapa kelemahan didalamnya. Contoh nya :

 Masih rendahnya dukungan keuangan Syariah pada industri halal


 belum adanya bank Syariah yang memiliki aset Buku 4
 masih kurangnya SDM ekonomi Syariah yang mumpuni,
 kapasitas riset dan pengembangan yang masih rendah

7
2.2 Penlitian Terdahulu
Peneliti Judul Hasil penelitian
Auvi H, Susianto (2020) Faktor-Faktor Yang secara simultan variabel
Mempengaruhi Pengetahuan, Produk dan
Kurangnya Minat Lokasi berpengaruh
Masyarakat Kecamatan terhadap Kurangnya Minat
Medan Belawan masyarakat muslim
Menabung Pada Bank Kelurahan Belawan II
Syariah (studi kasus di Menabung pada
belawan ii) BankSyariah.

Nadya, A (2019) Analisis Faktor-Faktor hasil penelitian


Rendahnya Minat menunjukkan bahwa
Masyarakat Terhadap rendahnya minat masyarakat
Pembiayaan Musyarakah terhadap pembiayaan
pada pt. Bprs mentari musyarakah yaitu kebutuhan
pasaman saiyo fisik, kebutuhan sosial,
kebutuhan egoistik,
pengalaman, kebudayaan,
subbudaya, kelas sosial,
kelompok referensi,
keluarga, peran, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian,
motivasi, persepsi, proses
belajar dan kepercayaan.
Rudini (2022) Hasil dari penelitian ini
Analisis Faktor-faktor
menyebutkan bahwa faktor-
Rendahnya Minat
faktor yang bepengaruh
Masyarakat Menggunakan
terbagi menjadi dua yaitu
Perbankan Syariah (studi
internal dan eksternal, faktor
masyarakat muslim di
internal meliputi sumber
kecamatan rimbo bujang
daya manusia yang sedikit,
kabupaten tebo)
dan faktor kurangnya
sumber daya insani, untuk
faktor eksternal meliputi
faktor pengetahuan,
lingkungan dan budaya, dan
religiusitas. Serta untuk
strategi yang bisa diterapkan
setelah penghitungan dengan
menggunakan analis SWOT,
yaitu strategi agresif dalam

8
pertumbuhan.
Piani, Legi (2022) peneliti dapat
Faktor-Faktor Yang
menyimpulkan dari jumlah
Mempengaruhi Rendahnya
informan dalam penelitian
Minat Masyarakat Desa
sebanyak 30 Responden
Beriang Tinggi Menjadi
bahwa Faktor-faktor yang
Nasabah Pada bank syariah
mempengaruhi rendahnya
(kecamatan tanjung
minat masyarakat Desa
kemuning kabupaten kaur)
Beriang Tinggi untuk
menjadi Nasabah di Bank
Syariah ialah Faktor
Promosi, Faktor Lokasi,
Faktor Pengetahuan produk,
faktor lingkungan sosial,
Faktor Keyakinan, dan
Faktor Pendapatan
Pekerjaan
Irdayanti (2019) Pengaruh Pengetahuan Dan Variabel lokasi berpengaruh
Lokasi Terhadap Kurangnya positif dan signifikan
Minat Masyarakat terhadap kurangnya minat
Menggunakan Produk masyarakat menggunakan
Perbankan Syariah (studi produk perbankan syariah
masyarakat desa ladongi (Y). Pengetahuan (X1) dan
kec. Malangke kab. Luwu Lokasi (X2) secara simultan
utara) berpengaruh terhadap
kurangnya minat masyarakat
menggunakan produk
perbankan syariah (Y).

2.3 Hipotesis
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah

2. Mengapa kurangnya minat masyarakat pada bank syariah

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan
Ada beberapa bentuk aplikasi yang digunakan dalam system keuangann syariah pada
perbankkan, diantaranya: menghimpun dana simpanan dan investasi, sistem bagi hasil (profit
Sharing), jual beli dengan akad Murabahah, sewa menyewa (Ijarah) dan Sukuk Ritel dan
Sukuk Tabungan.

3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek


Dengan perjalanan waktu yang cukup panjang tersebut, maka tidaklah mengherankan
apabila persepsi hampir sebagian besar masyarakat tertanam pengertian bahwa hanya terdapat
satu sistem perbankan di dunia ini, yaitu sistem operasi bank dengan bunga. Pengertian
bahwa bank akan terkait dengan suku bunga merupakan suatu pengertian definitif dalam
dunia bisnis, dan merupakan kaidah akademik pada berbagai literatur para pakar ekonomi
perbankan.

Praktek bank syariah yang dikenal selama ini masih menyisakan berbagai persepsi
yang beragam dari masyarakat khususnya di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang
memiliki persepsi yang belum tepat mengenai kegiatan usaha bank syariah. Secara visual dan
analogis masyarakat banyak yang menafsirkan bank syariah sebagai bank konvensional
dengan menggunakan bagi hasil dalam penghitungan kredit dan simpanan dana. Pandangan
yang demikian dapat dipahami karena informasi dan publikasi mengenai kegiatan bank
syariah sangat minim. Banyak tantangan yang dihadapi oleh bank syariah di masa yamg akan
datang diataranya adalah Pengembangan kelembagaan, Sosialisasi dan promosi, Perluasan
jaringan kantor, Peningkatan SDM, Peningkatan Modal, dan Peningkatan pelayanan.

3.3 Pembahasan
Kemampuan dan instrumen yang dibutuhkan Bank Syariah unik dan khas, disamping
harus menguasai sistem operasional konvensional, ia juga harus menguasai sistem
Syariahnya, begitu pula instrumen dan produk Bank Syariah harus sesuai dengan Syariat,

10
ekonomis dan strategis. Untuk memperjelas hal tersebut, maka akan dibahas dua hal yang
merupakan kebutuhan utama dan keharusan suatu Bank Syariah, yaitu:

1.Sumber Daya Manusia

Sehebat apapun sebuah konsep (termasuk Bank Syariah) apabila tidak didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas dan qualified, maka konsep tersebut akan menjadi
tidak berarti karena SDM yang tidak qualified tidak akan mampu menerjemahkan visi dan
misi yang terkandung dalam konsep tadi secara benar, apalagi yang berhubungan dengan
halal dan haramnya suatu produk. Oleh karena itu perbankan Syariah dituntut untuk
meyiapkan SDM yang benar-benar qualified untuk menjalankan operasional Bank Syariah.

Adapun hal-hal yang perlu dimiliki oleh para praktisi Bank Syariah adalah sebagai berikut:

 Menguasai kemampuan double, yaitu operasional bank konvesional dan operasional


Bank Syariah (terutama haram dan halalnya suatu produk bank). Yang dalam istilah
Quran disebut “al-qawy (mampu)”.
 Mempunyai track record yang baik dan bersih (beriman dan bertakwa). Yang dalam
istilah Quran dikenal dengan istilah ” al-amin (jujur)”.
 Menempatkan SDM sesuai dengan job dan kapasitasnya. Yang dalam istilah Hadits
dikenal dengan istilah: ” celakalah orang yang tidak tahu kadar kemampuannnya“.

2. Instrumen dan produk Bank Syariah

Instrumen dan produk bank yang selama ini digunakan Bank Syariah masih terbatas
pada bentuk-bentuk klasik yang dimodifikasi atau menjiplak instrumen dan produk bank
konvensional padahal Islam tidak pernah membatasi dan menentukan instrumen dan produk
tertentu dalam menjalankan ekonominya (Bank Syariah) bahkan menyuruh umatnya untuk
selalu berinovasi dan berkreasi. Dari point inilah sebenarnya Bank-Bank Syariah bisa
bergerak dan berkembang.

Adapun instrumen dan produk ekonomi yang pernah dilaksanakan Rasulollah dan
sahabatnya adalah bentuk-bentuk instrumen yang cocok dan dikenal pada saat itu saja dan
bukan sebagai instrumen yang harus diimplementasikan untuk setiap waktu dan tempat. Oleh
karena itu, Bank Syariah dituntut untuk melakukan inovasi dalam menciptakan instrumen dan

11
produk Bank Syariah yang mempunyai nilai strategis dan nilai ekonomi yang tinggi dalam
bentuk apapun selama tetap ada dalam kerangka nilai- nilai universal ekonomi Syariat.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan :
Dapat kita simpulkan dari penelitian ini kurangnya minat konsumen/masyarakat dalam
penggunaan bank syariah disebabkan kurangnya pengetahuan bagaimana sistem kerja dari
bank tersebut, masih banyak yang mengira dari bank syariah hanya saja konsep menabung
menggunakan syariat tidak mendatang keuntungan lebih seperti di bank konvensional, dan
terakhir lemahnya perkembangan ekonomi bank syariah di karenakan modal terbesarnya
masih dipegang oleh bank induk yaitu bank konvensional.

Saran :
Tingkatkan kembali SDM dalam proses perkembangan bank syariah, dewan pengawas, dan
pemberitahuan atau promosikan produk-produk dari bank syariah bahwa banyak keuntungan
yang bisa didapatkan jika menjadi nasabahnya jika dibandingkan dengan bank konvensional,
contohnya tidak adanya bunga,tidak adanya pungutan uang administrasi setiap bulannya.
Dengan begitu modal dalam sektor perbankan syariah tidak dari pusat lagi yaitu bank
konvensional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahbah, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004),hlm. 262.
Agus Hermawan, "Komunikasi Pemasaran", (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 38

AmbilLampiran (iainbukittinggi.ac.id)
Aplikasi Sistem Keuangan Syariah Pada Perbankan | Iskandar | Almufida: Jurnal Ilmu-
Ilmu Keislaman (dharmawangsa.ac.id)
Auvi & Arianto. (2020). “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KURANGNYA MINAT MASYARAKAT KECAMATAN MEDAN BELAWAN
MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di Belawan II)”. Vol.1, No.1.
Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
Faisal & Rahma. (2020). “PENGARUH PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN MINAT
PENERAPAN NILAI ISLAM TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
TABUNGAN PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS MASYARAKAT KOTA
LANGSA)”. Vol.6, No.1. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),hlm. 744.
https://syekhnurjati.ac.id
Jarkoni. (2020). “FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT MASYARAKAT
MENJADI NASABAH DI KANTOR CABANG BANK SYARIAH MANDIRI
TELANAIPURA KOTA JAMBI”.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (knks.go.id)
Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

13

Anda mungkin juga menyukai