Anda di halaman 1dari 22

PERHITUNGAN

PENCIPTAAN NILAI

Kelompok 1 : 
Pipiet Niken Aurelia
Wihelmina Maryetha Yulia Jaeng
Fransiscus De Romario
Maria Nona Dince
Wenseslaus Wandelinus
1. Pengukuran nilai dengan menggunakan arus
kas
Pengukuran nilai perlu dilakukan oleh manajer untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Hal ini dilakukan agar terciptanya kesejahteraan
bagi para stockholder dan stakeholders (pekerja, pemerintah,
konsumen, suplier dan masyarakat umum)
Laporan arus kas merupakan yang menyajikan informasi tentang jumlah
arus kas masuk dan arus kas keluar atau sumber dan pemakaian kas
dalam suatu perusahaan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
invests, dan pendanaan.
Tujuan pelaporan arus kas adalah meberikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.
Laporan arus kas dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi para
penggunanya dalam membuat suatu keputusan ekonomi. Seperti yang
dinyatakan DSAK-IAI, paragraph 21 bahwa Informasi arus kas suatu
entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara
kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas
dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Informasi tentang arus kas dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di
masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan
atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas
masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
3. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus
kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan
dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu
entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk
likuiditas dan solvabilitas).
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts)
dan pengeluaran kas (cash disbursements) berdasarkan aktivitas-
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas
ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap
posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
Baik arus masuk (inflows) maupun arus keluar (outflows ) kas yang
dimasukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut.
Dalam PSAK No.2, paragraf 49 (1995:2,4), dinyatakan bahwa Laporan
arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-
aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Aktifitas Operasi
• Aktivitas Investasi
• Aktivitas Pendanaan
2. Analisis nilai pemegang saham
Analisis nilai pemegang saham dalam hal ini dapat dilihat dari adanya
investor yang melakukan review terhadap kinerja suatu perusahaan
dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi. Melalui
rasio – rasio keuangan dapat dilihat keberhasilan manajemen
perusahaan mengelola asset dan modal untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan
menghasilkan return atas investasi maka yang akan dilihat pertama kali
adalah kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan kemampuan
menghasilkan laba. Semakin baik kinerja perusahaan, maka semakin
besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan
sendirinya akan dapat menjadi sinyal positif bagi investor dalam
melakukan investasi.
3. Laba ekonomi
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan
yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada
umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan
pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan
pengambilan keputusan, dan unsur prediksi.
Karakteristik laba
Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas,
• Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi
kondisi kemakmuran awal dan kemakmuran akhir, dan
• Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang
menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Fungsi perhitungan laba:
• Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya
• Pengukur prestasi atau kinerja management
• Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan
• Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
• Dasar penghitungan deviden
• Dasar pembagian kompensasi dan bonus
• Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan
• Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang
Konsep Laba Ekonomi
Laba dari sisi ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan
kekayaan seorang investor dari hasil penanaman modalnya, setelah
dikurangi seluruh biaya yang berhubungan dengan penanaman modal
tersebut.
Sifat Laba Ekonomi : Konsep Laba Ekonomi :
a. Physical Income a. Dalam Ukuran Uang
b. Real Income • Money Maintenance
c. Money Income • General Purchasing Power Money Maintenance
b. Dalam Ukuran Tenaga Beli Umum
• Productive Capacity Maintenance
• General Purchasing Power, Productive Capacity
Maintenance
4. Economic value added (EVA)
Sejarah EVA
Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang
analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahun 1993.
Model EVA menawarkan parameter yang cukup objektif karena berangkat
dari konsep biaya modal (cost of capital) yakni mengurangi laba dengan
beban biaya modal, dimana beban biaya modal ini mencerminkan tingkat
resiko perusahaan.
Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai
Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan
bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu
memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal,2001).
Definisi EVA
Glen Arnold berpendapat bahwa Economic Value Added (EVA)
merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value
added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam
operasi perusahaan. Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba
operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT)
dengan biaya modal (Cost of Capital).
Prinsip EVA
Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik dalam menilai
kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA
berhubungan langsung dengan nilai pasar suatu perusahaan.
Tujuan EVA
Abdullah (2003 : 142), berpendapat bahwa tujuan penerapan metode
EVA diharapkan akan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis
perusahaan yang lebih realistis.
Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya
modal (cost of capital) yang menggunakan nilai pasar berdasarkan
kreditur terutama pemegang saham dan bukan menggunakan nilai
buku yang bersifat historis.
Manfaat EVA
Manfaat yang diperoleh dalam penerapan model EVA bagi suatu perusahaan
adalah :
• Penerapan model EVA sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja perusahaan
dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation).
• Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA menyebabkan
perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA
para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih
investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan.
• EVA mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur
modalnya.
• EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang
memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya.
Metode Perhitungan EVA
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA.
Apabila dalam struktur modalnya perusahaan hanya menggunakan
modal sendiri, secara matematis EVA dapat ditentukan sebagai berikut
(Brigham & Houston : 2006) :

EVA = NOPAT – (ie x E)

di mana :
NOPAT = Net Operating Profit After Taxes
ie = Opportunity cost of equity
Namun, manakala dalam struktur perusahaan terdiri dari hutang dan
modal sendiri, secara matematis EVA dapat dirumuskan sebagai
berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x TA)

di mana :
NOPAT = Net Operating Profit After Taxes
WACC = Weighted Average Cost of Capital
TA = Total Asset (Total Modal)
5. Tingkat imbal hasil arus kas atas investasi/cash flow
return on investment (CFROI)
Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang saham bisa berupa
capital ataupun deviden. Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli
saham. Capital gain akan tercipta apabila terjadi kenaikan harga saham,
dan capital loss tercipta bila terjadi penurunan harga saham. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return realisasi (realized return) dapat diukur dengan 3 cara ;
• Return total (total return),
• Return relatip (relative return)
• Return kumulatif (cumulative return)

CFROI memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


arus kas yang berkelanjutan dibandingkan dengan kas yang
diinvestasikan di perusahaan.
Formula CFROI adalah sebagai berikut:
Laba operasi x (1 – tarif pajak) + beban penyusutan + beban noncash
lainnya Modal yang diinvestasikan.

Anda mungkin juga menyukai