OLEH
Si Made Ngurah P C4C019003
Rohidin C4C019001
Forecast profit 1000 1.100 1100 1.200 1.300 1.450 1.650 1.600
Add book 500 700 800 800 800 800 800 800
depreciation
and other non-
cash item
Less Fixed -500 -3000 -600 -600 -300 -600 -800 -800
Inventory 50 -100 -70 -80 -50 -50 -50 0
Debitiors -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 0
Creditors 10 20 10 10 20 20 30 0
Cash -10 -10 -10 -10 -10 -10 -10 0
add interest 100 150 200 200 200 200 200 200
previously
charged to
profit and loss
account
taxes -300 -310 -310 -420 -450 -470 -550 -550
cash flow 830 -1.580 1100 1080 1490 1320 1200 1250
discounted cash 830 1570 1100 1080 1490 1320 1200 1250
flow 1.12 (1.12)2 (1.12)3 (1.12)4 (1.12)5 (1.12)6 (1.12)7 0.12
741 -1252 783 686 845 669 543 4.721
Tabel 1.1 dimulai dengan meramal profit dan membuat sejumlah penyesuaian untuk
mencapai angka arus kas. Metode ini bermanfaat karena mencerminkan realitas perusahaan
yang membuat perkiraan untuk unit bisnis, biasanya dalam bentuk anggaran akuntansi arus
kas, dan manajer perlu tahu bagaimana angka-angka mempengaruhi terhadap arus kas dari
awal untuk mendapatkan proyeksi arus kas yang dapat diandalkan.
Pihak manajemen perusahaan juga dapat menghitung nilai sekarang dari nilai arus kas
masa depan dengan rumus di bawah ini:
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑤𝑖𝑡ℎ𝑖𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛
+
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛
Nilai Perusahaan
Jika suatu perusahaan yang kita nilai memiliki aset lain dan tidak digunakan dalam arus
kas bebas tapi aset tersebut memiliki nilai pasar maka dapat ditambahkan sebagai arus kas
operasional untuk menentukan total nilai usaha. Sebagai contoh, banyak perusahaan atau
badan usaha memiliki portofolio saham dan obligasi sebagai investasi yang tidak memiliki
hubungan dengan kegiatan operasinya. Nilai pasar untuk hal ini diperoleh dari biaya
operasional arus kas bebas. Seperti, jika perusahaan pabrik yang kosong atau tidak digunakan
maka dapat dijual dan nilanya dapat ditambahkan di total.
Jika nilai utang dikurangi dari total present value dari operasional, kita dapat
memperoleh nilai yang dimiliki oleh pemegang saham. Jadi, jika perusahaan ini memiliki
utang senilai £ 3.000, maka nilai pemegang saham sebelum memperhitungkan aset non-
operasional adalah £ 4.727.
Total discounted free
cash flow from _ Debt = Shareholder value from
operation
operation
_ 3000 = 4,727
7.727
Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai buku dalam laporan posisi
keuangan sering digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pasar. Persamaan diatas dapat
juga disumpulkan sebagai berikut:
the current
present value
present value of value of
of operating
operating cash markettabel
cash flow
Corporate value = flow within the + + Securities and
after the
planning other non-
planning
horizon operating
horizon
investment
Laba Ekonomi
Laba ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan analisis nilai pemegang
saham karena laba ekonomi menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan usaha yang fokus
terhadap laba daripada informasi arus kas. Laba ekonomi untuk suatu periode adalah jumlah
pendapatan dari bisnis setelah dikurangi dengan biaya operasi dan biaya kesempatan dari
modal. Sebuah bisnis hanya menghasilkan laba ekonomi jika hal itu dapat memberikan
pengembalian yang lebih besar. Berikut ada 2 versi dari laba ekonomi:
Laba Ekonomi Berdasarkan Entitas
Versi ini didasarkan pada jumlah laba setelah pajak namun sebelum dikurangi dengan
bunga. Ada dua cara untuk menghitung jenis laba ekonomi ini :
Di sini biaya untuk penggunaan modal sama dengan modal yang diinvestasikan
dikalikan dengan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh pemegang saham dan utang
dikurangi dari laba operasi setelah pajak.
operating profit
before interest
Economic Profit = deduction and - capital charge
after tax
deduction
operating profit
before interest
Economic Profit = deduction and - Interest capital x WACC
after tax
deduction
The ‘Performance Spread’ Method
Perbedaan antara nilai pengembalian dalam investasi modal dan WACC adalah tingkat
pengembalian merupakan penyebarannya. Presentasi ini dapat dihitung dengan menggunakan
jumlah investasi modal dalam laba ekonomi.
Performance
Economic Profit = x Invested capital
spread
Laba ekonomi ini didasarkan pada laba operasi sebelum dikurangi dengan bunga,
memperhitungkan kelebihan pengembalian dari semua sumber keuangan kepada suatu usaha
termasuk pemegang saham. dalam alternatif ini yang didasarkan pada pendekatan ekuitas,
dengan bunga dikurangi dari laba yang kita sendirikan dari laba untuk pemegang saham. dan
juga jumlah pengembalian adalah pengembalian dalam model ekuitas saja. Jadi, laba
ekonomi adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham setelah dikurangi dengan biaya
yang terjadi dari modal pemegang saham.
Operating profit
Economic after deduction Invested equity required return on
= - x
Profit of interest and capital equity
tax
return of equity
Economic Invested equity
= – required x
Profit capital
return on equity
EVA merupakan konsep yang dikembangkan oleh Stern Stewart and Co., yang berdasar
pada Economic Profit (EP). EVA adalah salah satu cara yang digunakan untuk menilai
kinerja perusahaan.
Menurut Young dan O’Byrne (2001:17), pengertian EVA adalah didasarkan pada
gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika
sebuah perusahaan meliputi biaya operasional dan modal. Dalam arti sempit ini, EVA benar-
benar hanya merupakan cara alternatif untuk menilai kinerja perusahaan.
Ide dasar dari EVA adalah pengemasan ulang dari manajemen perusahaan yang dapat
dipercaya dan prinsip keuangan yang pernah ada. Namun EVA merupakan inovasi terpenting
karena ia membuat teori keuntungan moderen. Implikasi manajerial dari teori ini adalah
mudah diakses oleh manajer perusahaan yang tidak terlatih dengan baik dalam keuangan atau
tidak pernah memikirkannya. EVA membantu para manajer untuk lebih memahami tujuan
keuangan, dan dengan demikian membantu mereka untuk mencapai tujuan.
Adjusted
EVA = x (adjusted return on capital – WACC)
invested capital
Atau
Adjusted
EVA = operating profit - (adjusted invested capital x WACC)
after tax capital
Adjusted invested capital adalah ekuitas ditambah dengan modal utang. Laba dan
modal dalam persamaan EVA disesuaikan untuk mengetahui EP yang sesungguhnya.
Misalnya, pengeluaran yang digunakan oleh divisi R&D telah meningkatkan nilai perusahaan
dan ditambah kembali di posisi keuangan sebagai aset kemudian diamortisasi. Dalam
penyesuaian ini terdapat beberapa kesulitan, seperti hal yang berkaitan dengan periode
amortisasi dan biaya yang dikeluarkan divisi R&D.
EVA digunakan untuk mengetahui ukuran peningkatan nilai secara bersih. Hasil
penghitungan EVA lebih akurat daripada menggunakan jumlah dalam akuntansi. Namun,
dalam pengalokasian pendapatan, beban, dan modal ke unit bisnis dan produk tidak bisa
diselesaikan dengan EVA.
Manfaat EVA
Manfaat dari penerapan EVA antara lain (Utama, 1997; 12) :
Dapat digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan yang berfokus pada penciptaan
nilai (value creation).
Dapat meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas mereka adalah untuk
memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai pemegang saham.
Dapat membuat para manajer berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang
saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya
modal sebagai risiko investasi.
EVA dapat diterapkan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding dari
perusahaan lain maupun standar industri sebagaimana konsep analisis rasio keuangan.
Konsep EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan memperhatikan harapan penyedia
dana secara adil dimana derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang
(weighted) struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar bukan pada nilai
buku.
Penerapan konsep EVA yang praktis merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi
pebisnis untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan permodalan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu metode penilaian yang akurat
dan komperhensif mampu memberikan penilaian secara wajar atas kondisi suatu perusahaan.
Melihat berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang
diungkapkan Mirza (1997) (dalam Mulia 2002: 134) :
EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak megukur aktivitas penentu
seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak diperhatikan.
EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor mengandalkan pendekatan
fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli
saham tertentu.
Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara
akurat.
Walaupun terdapat kelemahan, EVA tetap berguna untuk dijadikan acuan. Mengingat
EVA memberikan pertimbangan atas harapan investor terhadap investasi mereka.
Pengambilan dari suatu investasi baru akan berarti apabila besarnya pengembalian tersebut
melebihi biaya modal yang dikeluarkan untuk mewujudkan investasi tersebut.
1. Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, sehingga
terjadi proses perubahan nilai ekonomisnya.
2. Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis dalam keadaan
impas,
3. Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan tersebut dikatakan kurang bagus
karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang dana, sehingga tidak
terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan.
CFROI adalah tingkat pengembalian internal (IRR) dari investasi yang didasarkan pada
arus kas sebenarnya. CFROI digunakan untuk proyek yang berskala besar, bahkan meliputi
seluruh perusahaan.
Untuk melakukan penghitungan CFROI untuk strategi unit bisnis diperlukan untuk
mengetahui jumlah modal dan mengestimasikan arus kas dari aktivitas operasi. Setelah
melakukan penyesuaian dan melakukan penghitungan tingkat pengembalian, akan
menyebabkan arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.
Aset dalam posisi keuangan akan disajikan kembali dengan nilai saat ini untuk
mencapai estimasi biaya yang dikorbankan. Misalnya, akumulasi penyusutan akan
ditambahkan kembali ke posisi keuangan aset tetap. Nilai persediaan dan aset tetap akan
meningkat dihitung dengan inflasi. Kemudian goodwill dari perusahaan yang telah dihapus,
ditambahkan kembali. Nilai kewajiban sewa di masa depan juga ditambahkan kembali.
Metode ini relatif sulit untuk digunakan.
Daftar Pustaka
Arnold, Glen. 2005. Handbook of Corporate Finance. Great Britain. Pearson Education
Limited
Arnold, Glenn. 2013. Corporate Financial Management. Great Britain. Pearson Education
Limited
http://www.ekasulistiyana.web.id/artikel/kuliah/seberapa-penting-eva-bagi-perusahaan/
http://kmukti.blogspot.com/2011/12/economic-value-added-eva.html
dikontrak 25jt dolar selama masa kontrak nanti dia akan mendapatkan bonus langsung 2jt
WACC = Wd x Cd + Wp x Cp + Wb x Cb + Wre x C re
D = debt
P = saham preferen
B saham biasa
Re = laba ditahan