Anda di halaman 1dari 5

BAB 10.

ETIKA BISNIS, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, DAN KEBERLANGSUNGAN


LINGKUNGAN

ANGGOTA KELOMPOK
1. ALFI FADHIIL ABU ZAHIR ( 175020307111051 )
2. BISMA FAJRIANTO ( 175020307111026 )
3. OBBY WIRAWAN ( 175020300111038 )
ETIKA BISNIS, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, DAN KEBERLANGSUNGAN
LINGKUNGAN.
A. ETIKA BISNIS
Philippa Foster Black dari IBE menyatakan,
“ Perilaku beretika dalam kehidupan bisnis tidak hanya benar secara prinsip, hal
itu terbayar secara materi”
Alan Simpson berkata,
“ Jika anda memiliki integritas, hal lainnya tidak penting. Jika anda tidak
memiliki integritas, hal lainnya tidak penting “

 Definisi
Prinsip – prinsip pelaksanaan dalam organisasi yang memandu pengambilan
keputusan dan perilaku. Etika bisnis yang baik juga sebagai prasyarat bagi
manajemen strategik.

Kesadaran tinggi mengenai etika bisnis sangat penting, dengan ditandainya


seluruh keputusan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi yang memiliki
konsekuensi etika. Menjadi tidak beretika bisa jadi sangat mahal. Contoh tindakan
bisnis yang tidak beretika :
1. Iklan atau label yang menyesatkan
2. Menyebabkan kerusakan lingkungan
3. Produk buruk
4. Layanan keselamatan rendah
5. Menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadi
6. Perdagangan oleh orang dalam
7. Menjual produk yang dilarang ke luar negeri
8. Tidak memberikan peluang untuk wanita dan kaum minoritas
9. Menetapkan harga tinggi
10. Memindahkan pekerjaan ke luar negeri
11. Pelecehan seksual
Keputusan pribadi dan professional dari para eksekutif dan manajer menempatkan
mereka dalam sasaran tembak para pemegang saham yang marah, karyawan yang
tidak puas, dan bahkan dewan direksi yang menjadikan CEO angkuh membuat
lebih rentan atas kesalahan.
 Contoh
Badan makanan dan obat – obatan AS memperingatkan Avon dan L’Oreal untuk
stimulasi kulit atau mengaktifasi kembali proses perbaikan kulit yang tidak benar.
CEO Yahoo! Scott Thompson mengundurkan diri akibat dari penipuan resume.
CEO J.P. Morgan Chase, Jamie dimon terancam kehilangan pekerjaan, akibat
kesalahan perdagangan investasi bank senilai 2,3 miliar dollar. Karena itu pula,
membuat deputinya kehilangan pekerjaan
“Apapun yang memalukan dan anda mulai mempertanyakan segalanya. Jika
mereka tidak membuat keputusan yang baik di dalam kehidupan pribadi mereka sendiri,
ini bisa menyebar ke cara mereka menjalankan perusahaan “
 Kode Etik Bisnis
Banyaknya isu seperti keselamatan produk, kesehatan karyawan, pelecehan
seksual, AIDS, merokok, hujan asam, tindakan tegas, pembuangan limbah,
praktik bisnis luar negeri, pemalsuan dan lain sebagainya membuat para penyusun
strategi mengembangkan kode etik bisnis. Penipuan, penyadapan, penyebaran
virus komputer merupakan contoh tidak etis yang menjangkiti dunia bisnis.

Kode etik tidak cukup menjamin perilaku bisnis beretika. Kode etik dapat dilihat
sebagai tipuan hubungan masyarakat, sekumpulan klise, atau kedok belaka.
Dalam pemastian kode etik itu dipahami, diyakini, dan diingat, pelatihan secara
periodic diperlukan untuk menumbuhkan sensitivitas terhadap isu – isu etika di
lingkungan pekerjaan. Jika karyawan melihat contoh – contoh hukuman atas
pelanggaran serta penghargaan, akan memperkuat pentingnya kode etik
perusahaan.
 Budaya Etika
Billy Graham berkata
“ ketika kekayaan hilang, takkan ada yang hilang; ketika kesehatan hilang,
sesuatu telah hilang; ketika karakter hilang, seluruhnya telah hilang. ”
Untuk membantu menciptakan budaya etika, Citicorp mengembangkan
paparan permainan yang dimainkan oleh ribuan karyawan di seluruh dunia. “ The
World Ethic “. Prosedur permainannya dengan mengajukan pertanyaan etika pada
para pemain, seperti bagaimana anda menangani dan menawarkan kepada
pelanggan tiket sepak bola sebagai Imbalan untuk pengaturan pension individual
yang baru.
Salah satu alasan pemberian imbalan tinggi kepada penyusun strategi
perusahaan adalah mereka harus menanggung resiko moral perusahaan. Bersikap
tanpa etika adalah ramuan untuk sakit kepala, inefisiensi, dan pemborosan oleh
perusahaan. Semakin besar kepercayaan dan keyakinan orang dalam etika,
semakin besar kekuatan ekonominya. Keputusan jangka pendek berdasarkan
ketamakan dan etika yang meragukan akan menghalangi penghargaan diri yang
penting dalam meraih kepercayaan. Semakin banyak perusahaan yakin bahwa
pelatihan etika dan budaya etika menciptakan manfaat strategic.
Max Killan berkata,
“ Jika bisnis tidak didasarkan kepada alasan etis, tidak bermanfaat bagi
masyarakat, tentunya seperti kombinasi tak etis lain, akan terlupakan.
 Whistle –Blowing
Merujuk pada kebijakan yang meminta karyawan untuk melaporkan pelanggaran
etika apapun yang mereka temui dalam perusahaan. Orang yang menyampaikan
pelanggaran menerima 25% dari hasil proses hukum terhadap perusahaan yang
melakukan kesalahan.

Program pelatihan etika seharusnya memasukkan pesan dari CEO atau pemilik
bisnis yang menekankan pada praktik bisnis beretika, pengembangan dan diskusi
dari kode etik, dan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan
menggabungkan etika ke dalam perencanaan jangka panjang, dengan
mengintegrasikan pengambilan keputusan ke dalam proses penilaian kinerja,
Dengan mendorong whistle blowing mengawasi kinerja departemen dan korporat
berkenaan dengan permasalahan etika.

 Penyuapan
Black’s Law Dictionary
Penawaran , pemberian, penerimaan, atau meminta barang apapun yang
bernilai untuk mempengaruhi perilaku sebuah badan atau orang lain untuk
membebaskannya dari tanggung jawab public atau hukum.
Suap adalah hadiah yang diberikan untuk mempengaruhi perintah si
penerima. Hadiah tersebut dapat berupa uang, barang, hak dalam bertindak,
property, kenaikan pangkat, hak istimewa, honor, objek bernilai, keuntungan, atau
hanya sebuah janji untuk mendorong atau mengambil tindakan.
 Romansa di tempat kerja
Hubungan akrab antara 2 orang karyawan yang saling menyetujui, berlawanan
dengan pelecehan seksual dimana equal employment opportunity ( EEOC )
mendefinisikan perbuatan ini sebagai kelanjutan hubungan seksual yang tidak
diinginkan, permintaan dukungan seksual, dan tindakan verbal atau fisik yang
bersifat seksual. Bagaimanapun ini merusak moral dan produktifitas ditempat
kerja dengan alasan meliputi :
1. Keluhan akan sikap pilih kasih
2. Kerahasiaan akan catatan tertentu dapat dilanggar
3. Mengurangi kualitas dan kuantitas kerja yang dapat menimbulkan
masalah
4. Pendapat pribadi dapat berujung pada pendapat kerja
5. Membisikkan rahasia dapat memunculkan tekanan dan
permusuhan antar rekan kerja.
6. Tuduhan pelecehan seksual dapat terjadi, baik keterlibatan wanita
maupun peran orang ketiga.
7. Konflik kepentingan meningkat
Organisasi sebaiknya menentukan pedoman atau kebijakan, setidaknya dengan
alasan yang meliputi :
1. Membantu perusahaan agar benar – benar mempertahankan dirinya
sendiri dan menghindari tuduhan pelecehan seksual atau
diskriminasi.
2. Menspesifikasi alasan – alasan mengapa romansa di tempat kerja
bukanlah gagasan yang baik
3. Menspesifikasi pinalti resultan untuk pasangan yang mempunyai
romansa jika masalahnya muncul
4. Mempromosikan atmosfer kerja yang professional dan adil
5. Membantu memastikan kepatuhan ddengan hukum federal, Negara
bagian, dan local serta kasus – kasus pengadilan terkini,
6. Kurangnya pedoman apa pun mengirimkan pesan ketidakpedulian
ke seluruh perusahaan
Menggoda merupakan langkah selanjutnya dari romansa di tempat kerja.
Peraturan menggoda meliputi :
1. Jangan menggoda seseorang yang anda tahu sedang ingin
memulai suatu hubungan
2. Anda boleh menggoda ketika berada di dalam sebuah hubungan
yang ingin anda perkuat
3. Jangan menggoda untuk membuat mitra anda cemburu, perilaku
manipulative
4. Menggoda antara kekuasaan yang beredar, seperti atasan dan
karyawan
5. Tidak melakukan kontak fisik kepada seseorang yang anda goda

B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL


3 perusahaan yang paling dikagumi dalam hal tanggungjawab sosial di fortune 2012
adalah GDF Suez, Marquard & Bahls, dan RWE. Sedangkan yang paling tidak dikagumi
adalah China Railway Construction, dan China State Construction Engineering
 Kebijakan sosial
Memperhatikan tanggung jawab apa yang dimiliki perusahaan kepada
karyawannya, pelanggan, lingkungan, minoritas, komunitas, pemegang saham,
dan kelompok lain.
Dampak masyarakat kepada bisnis dan sebaliknya menjadi lebih nyata setiap
tahun. Tanggung jawab sosial korporat sebaiknya di desain dan diartikulasikan
selama formulasi strategi, ditentukan dan dikelola selama implementasi strategi,
dan ditegaskan kembali atau dirubah selama evaluasi strategi.

C. KEBERLANGSUNGAN LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai