Anda di halaman 1dari 3

SIFAT DASAR TRANSFORMASI EKONOMI

a. Pergeseran kearah sistem ekonomi pasar bebas sering memerlukan sejumlah tahapan :
deregulasi, perivatisasi. Dan pencipta sistem hukum untuk melindungi hak properti.
Trasformasi ekonomi adalah suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan
lainya dalam komposisi permintaan agregat, perdagangan luar negri (ekspor dan impor
)penawaran agregat produksi dan penggunaan faktor-faktor yang di perlukan guna
mendukung peroses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan .
1.Deregulasi.
Deregulasi adalah aturan atau sistem yang mengatur tindakan pencabutan atau
pengurangan regulasi negara, biasanya regulasi yang berhubungan dengan ruang lingkup
ekonomi. Deregulasi menjadi kebijakan yang umum dalam ekonomi industri maju pada
tahun 1970-an dan 1980-an sebagi dampak kecenderungan baru dalam pemikiran ekonomi
tenteng ketidak efisiensian dan regulasi yang dilakukan pemerintah, dan ancaman yang
berasal dari badan regulasi yang mungkin dikendalikan keuntungannya sendiri, sehingga
merugikan konsumen dan ekonomi secara keseluruhan. Regulasi ekonomi merupakan
kebijakan yang didukung pada masa Gilded Age, Karna tindakan tersebut dirasa perlu untuk
membatasi wewenang yang dimiliki eksternalitas seperti tindakan penyalahgunaan oleh
perusahaan memperkerjakan buruh yang masih anak-anak, memonopoli, dan pencemaran
polusi. Deregulasi (deregulation) meliputi pelepasan Batasan hukum untuk kebebasan
pasar. Pembentukan perusahaan suasta, dan cara prusahaan swasta beroperasi pemerintah
dalam perekonomian melakukan control keta tatas harga dan output diatur melalui
perencanaan negara yang terperinci. Mereka dalam kasus ini melibatkan penghapusan
kontrol harga sehingga memungkinkan penetapan harga melalui interaksi antara
permintaan dan penawaran, penghapusan hukum yang mengatur pendirian dan
pengoprasian perusahaan swasta, dan melonggarkan atau menghapus pembatasan
investasi langsung prusahaan asing dan pedagangan internasional.
2. Privastisasi
Sering dengan dilakukanya deregulasi, aka terjadi peningktan tajam dalam privatiasi yaitu
perpindahan kepemilikan perusahaan milik negara ke tangan individu swasta, seiring
penjualan aset negara melalui lelang privastiasi dipandang sebagai cara untuk merangsang
keuntungan dalam efisiensi ekonomi dengan memberikan insentif yang besar kepada pemilik
baru imbalan berupa keuntungan yang besar untuk mengusahakan peningkatan produktivitas.
Gerakan privastisasi di mulai di inggris pada awal 1980 ketika perdana mentri Margaret thatcher
mulai menjual aset milik negara, seperti perusahaan telpon milik inggris. Lebih dari 8.000 privastisasi
di selesaikan di seluruh dunia antara 1995 dan 1999 secara keseluruhan penjualan tersebut lebih
dari S triliun dengan nilai dolar pada 1985. Dengan mempelajari privastisasi telah berlangsung di
seluruh dunia. Telah jelas negara telah menjual aset negara kepada investor swasta tidak
cukup menjamin pertumbuhan ekonomi. Studi privastiasi di Eropa telah menunjukan bahwa
peroses tersebut sering gagal memberikan manfaat yang di perkirakan jika perusahaan yang
baru diprivatisasi terus menerima subsidi dari negara dan jika mereka dilindungi dari
persaingan dan perusahaan asing oleh hambatan perdagangan internasional dan
pembatasan investasi langsung keluar negri. Perusahaan yang baru saja di privastisasi
terlindung dari pesaing dan terus bertindak seperti monopoli negara. Supaya privastisasi
dapat berkerja, harus di sertai dengan deregulisasi yang lebih umum dan pembukaan
Batasan-batasan ekonomi. Seteruktur kepemilikanperusahaan yang baru menjadi lebih
efisien supaya privatisasi bias bekerja, harus disertai dengan deregulasi yang lebih umum
dan pembukaan Batasan-batasan ekonomi. Struktur kepemilikan perusahaan yang
ditemukan di perekonomian negara Barat. Dalam ekonomi pasar yang maju, dewan direksi
yang di tunjuk oleh pemegang saham bugas untuk memastikan bahwa manajer
mempertimbangkan kepentingan pemegang saham ketika membuat keputusan dan
mencoba untuk menglola perusahaan dengan cara yang konsisten. Dan memaksimalkan
keuntungan pemegang saham. Namun di beberapa negara bekas komunis masih
kekurangan hokum yang mengharuskan perusahaan untuk menunjuk dewan direksi yang
efektif. Dalam kasus tersebut, manajer dengan kepemilikan saham yang kecil sering bias
mendapat control atas perusahaan yang baru diprivatisasi dan menjalankan untuk
keuntungan sendiri, di samping mengabaikan kepentingan saham lainya. Kadang-kadang
manajer ini adalah birokrat komunis yang sama menjalankan perusahaan sebelum
privatisasi. Karna mereka telah di didik dalam cara-cara lama menjalankan sesuatu mereka
sering ragu-ragu untuk mengambil tindakan drastis untuk meninggalkan efisiensi
perusahaan. Sebaliknya mereka terus menjalankan perusahaan sebagai wilayah kekuasaan
peribadi, berusaha untuk mengekstrak nilai ekonomi apa pun yang mereka bias untuk
perbaikan mereka sendiri. Dalam bentuk fasilitas yang tidak dilaporkan dan melakukan
sedikit untuk meningkatkan efisiensi ekonomi prusahaan sehingga pemegang saham juga
mendapat manfaat
3. Sistem-sistem Hukum

Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan bersifat
perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini
dimaksudkan untuk mengatur perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan
kepentingan umum. Hukum memiliki sanksi dan setiap pelanggaran atau dikenakan sanksi
yang tegas, sanksi juga diatur dalam peraturan hukum. peraturan Ekonomi pasar yang
berfungsi baik yang memerlukan hokum yang melindungi hak milik peribadi dan
meyediakan mekanisme untuk pelaksanaan kontrak tanpa system hukum yang melindungi
hak property dan tanpa mekanisme untuk menegakkan sistem itu insentif untuk terlibat
dalam kegiatan ekonomi dapat dikurangi secara substantial oleh badan swasta dan publik,
termaksuk dengan kejahatan terorganisasi yang mengambil alih keuntungan yang di
hasilkan oleh pengusaha sektor swasta.ketika konsumen runtuh, banyak negara-negara
tidak memiliki setruktur hukum yang diperlukan untuk melindungi hak milik, semua
kekayaan dimiliki oleh negara. Demikan pula, setelah pemerintahan kolonial, banyak negara
asia berjuang untuk mengembangkan sistem hukum hak hukum lain bias terlindungi di
bawah rezim baru, sebagi contoh di negara-negara seperti india dan Bangladesh, sertifikat
untuk properti perkontrakan dan pertanian sering tidak pasti karna catatan tidak lengkap
dan tidak akurat, beberapa sertifikat pada properti yang sama, dan klaim yang belum
diselesaikan yang dihasilkan oleh tuntutan ganti rugi dan pemilik di era prakomunis atau
prakolonial. Meskipun sebagian besar negara telah meningkatkan kode komersial mereka,
kelemahan kelembagaan masih melemakan kontrak. Meskipun pengadilan sering tidak
memadai dan prosedur untuk menyelesaikan sengketa kontrak sering kurang dikembangkan
atau dikembangkan dengan buruk.

Anda mungkin juga menyukai