Anda di halaman 1dari 23

RUANG LINGKUP NORMA DAN NILAI MORAL

(Analisis Kasus : Etika Bisnis Pada Pt Freeport Indonesia)

DOSEN PENGAMPU : Nala Tri Kusuma, S.E.,M.M

OLEH
KELOMPOK 4

AGNES DAMAYANTI (2018008244)


MUHAMMAD (2018008250)
DEWI NUR ARIFAH (2018008283)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidyahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “RUANG LINGKUP NORMA DAN NILAI MORAL (ANALISIS KASUS :
ETIKA BISNIS PADA PT FREEPORT INDONESIA)”, meskipun banyak
kekurangan di dalamnya.
Penulis dan penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika bisnis dan
bagaimana penerapannya diambil dari kasus PT Freepor Indonesia. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulisan dan penyusun mohon
maaf apabila terdapat kesalahaan kata-kata yang kurang berkenan.

Yogyakarta, 24 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 2
C. TUJUAN PEMBAHASAN ........................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 3
A. RUANG LINGKUP NORMA DAN NILAI MORAL ............................ 3
B. PERTENTANGAN DAN PERDAMAIAN ANTARA LIBERALISME
DAN SOSIALISME .......................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................. 14
PEMBAHASAN .................................................................................................. 14
A. Kasus Norma dan Etika Bisnis pada PT Freeport Indonesia .............. 14
B. Analisis Kasus Norma dan Etika Bisnis pada PT Freeport Indonesia 17
BAB IV ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam setiap aktivitas, ada aturan- aturan tertentu yang harus dipatuhi,
entah itu aturan tertulis maupun aturan tidak tertulis, seperti norma, moral dan
etika. Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap manusia yang hidup
dalam lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup
dalam lingkungan berlakunya norma tersebut harus menaatinya. Di balik
ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi landasan bertingkah laku bagi manusia.
Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari suatu ketentuan yang mengatur
tingkah laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan unsur
dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah laku
tersebut. Pengertian moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada
setiap individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa
hormat dan menghormati antar sesama.
Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang
mengatur cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama
manusia. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku
seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu
masyarakat. Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman
dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan
buruk. Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno,
yaitu “Ethikos” yang artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika
memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan
perbuatannya.
Begitupun dalam dunia bisnis. Ada etika- etika yang harus dijalankan agar
bisnis berjalan baik.Tanpa adanya etika dalam berbisnis, persaingan antar
perusahaan bisa menjadi tidak sehat, konsumen dirugikan, pencemaran
lingkungan terjadi ataupun memunculkan praktek monopoli perdagangan. Etika

1
bisnis adalah pedoman dalam menentukan benar atau tidaknya suatu tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis. Etika bisnis memiliki
tujuan untuk memberikan dorongan terhadap kesadaran moral serta untuk
memberikan batasan-batasan bagi pengusaha ataupun pembisnis agar dapat
menjalankan bisnis dengan jujur dan adil serta menjauhkan diri dari bisnis curang
yang merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki keterikatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari norma-norma moral ?
2. Apa saja jenis-jenis norma moral ?
3. Bagaimana karakteristik norma-norma moral ?
4. Bagaimana pertentangan dan perdamaian antara liberalisme dan sosialisme ?
5. Bagaimana pendapat para ahli tentang liberalisme dan sosialisme ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui definisi dari norma-norma moral
2. Untuk mengetahui jenis-jenis norma moral
3. Untuk mengetahui karakteristik norma-norma moral
4. Untuk mengetahui pertentangan liberalisme dan sosialisme
5. Untuk mengetahui pendapat para ahli tentang liberalisme dan sosialisme

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. RUANG LINGKUP NORMA DAN NILAI MORAL


1. Definisi norma-norma Moral
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah norma-
norma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan
pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk
bersikap tindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm)
atau kaidah yang merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi
(Soekanto: 1989:7). Kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan dan
aliran yang beraneka ragam, masing-masing mempunyai kepentingan sendiri,
akan tetapi kepentingan bersama itu mengharuskan adanya ketertiban dan
keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk peraturan yang
disepakati bersama, yang mengatur tingkah laku dalam masyarakat, yang
disebut peraturan hidup.Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
kehidupan dengan aman, tertib dan damai tanpa gangguan tersebut, maka
diperlukan suatu tata (orde=ordnung), dan tata itu diwujudkan dalam “aturan
main” yang menjadi pedoman bagi segala pergaulan kehidupan sehari-hari,
sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat terpelihara dan
terjamin. Sedangkan moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang
terdapat pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana
orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap
anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia. Pada akhirnya
nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik standard profesi adalah
memberikan jalan, pedoman, tolok ukur dan acuan untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang akan dilakukan dalam berbagai situasi

3
dan kondisi tertentu dalam memberikan pelayanan profesi atau keahliannya
masingmasing. Pengambilan keputusan etis atau etik, merupakan aspek
kompetensi dari perilaku moral sebagai seorang profesional yang telah
memperhitungkan konsekuensinya, secara matang baik-buruknya akibat yang
ditimbulkan dari tindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus memiliki
tanggung jawab atau integritas yang tinggi. Kode etik profesi dibentuk dan
disepakati oleh para profesional tersebut bukanlah ditujukan untuk melindungi
kepentingan individual (subyektif), tetapi lebih ditekankan kepada
kepentingan yang lebih luas (obyektif).
2. Jenis-jenis Norma
a. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia.
Norma susila menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma
susila yang mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma
susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik, karena bertentangan
dengan hati nurani setiap manusia yang normal. Contoh-contoh norma
susila antara lain:
Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang
melanggar norma tersebut dan sanksinya adalah perasaan manusia itu
sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.
b. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan
dalam masyarakat. Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan,
kebiasaan dan kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma
kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama atau adat
istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma
kesopanan, antara lain:
Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang
dijatuhkan akan menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat
berwujud kata-kata, sikap kebencian, pandangan rendah dari orang
sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa
malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.

4
c. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Esa, yang isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma
agama berasal dari wahyu Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental
yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti norma susila, norma
kesopanan, dan norma hukum. Contoh-contoh norma agama, antara lain:
Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan
kelak di akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
d. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang
yang mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia
dalam pergaulan hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat. Contoh beberapa norma hukum, antara lain:
1) Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil
sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda
paling banyak enam puluh rupiah.
2) Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk
memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat
sesuatu.
3) Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-
Undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa
setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana
pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari
kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau
hartanya, termasuk keluarganya.
4) Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang
tentang Pemerintahan Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah
diberhentikan oleh Presiden tanpa melalui Keputusan DPRD apabila
terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
hukuman lima tahun atau lebih atau diancam dengan hukuman mati
sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

5
3. Karasteristik Norma-norma Moral
Adapun beberapa karakteristik norma adalah sebagai berikut:
1) Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali norma hukum
2) Norma bersifat mengikat dan terdapat sanksi di dalamnya
3) Norma merupakan kesepakan bersama anggota masyarakat
4) Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
5) Anggota masyarakat yang melanggar norma dkenakan sanksi
6) Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat
4. Nilai-nilai Moral
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan
tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau
standar dalam hidupnya.
Nilai dan norma sesungguhnya merupakan dua mata sisi uang yang
tidak dapat dipisahkan. Kalau nilai merupakan suatu yang dianggap baik,
diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat, maka
norma adalah kaidah atau aturan yang disepakati masyarakat dan memberi
pedoman bagi perilaku para anggotanya dalam mengejar suatu yang
dianggap baik atau diinginkan itu. Nilai merupakan sesuatu yang paling
dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai
adalah sesuatu yang abstrak, yang berkaitan dengan cita-cita, harapan,
keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal. Aturan-aturan berupa perintah
dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai
yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung
tinggi. Jadi, hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya
nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku
manusia agar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.
Nilai sebagai sumber norma, suatu masyarakat atau setiap orang
menjalankan suatu norma demi mewujudkan nilai yang dicita-citakannya.
Dalam prosesnya, pelanggaran terhadap norma mendatangkan sanksi
tertentu. Itulah sebabnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran, setiap
masyarakat memiliki sistem atau mekanisme kontrolnya sendiri, yang sering

6
disebut kontrol sosial. Agen-agen kontrol sosial itu di antaranya : polisi,
lembaga peradilan, lembaga keagamaan, masyarakat, kelompok sosial.
Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan sosial. Dapat kita perhatikan contohnya pada nilai-nilai etis
dalam berlalu lintas. Pada prinsipnya setiap orang harus menjaga nilai-nilai
etis di dalam berlalu lintas. Untuk merealisasikan sistem nilai tersebut
disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas yang terdiri dari
seperangkat aturan main dan sekaligus penegaknya.
B. PERTENTANGAN DAN PERDAMAIAN ANTARA LIBERALISME DAN
SOSIALISME
Setelah mempelajari beberapa sumber filosofis untuk liberalism dan
sosialisme, sekarang kami ingin melukiskan liberalisme dan sosialisme sebagai
dua ideology yang untuk sebagian besar menentukan keadaan di bidang ekonomi-
politik selama abad ke-19 dan ke-20. Liberalisme menekankan hak untuk
mempunyai milik pribadi sebagai suatu kegiatan dasar bagi setiap manusia,
sedangkan sosialisme menilai masyarakat diatur tidak adil, terutama karena
lembaga milik pribadi.
1. Liberalisme
Inti pemikiran liberalism adalah tekanannya pada kebebasan Individual.
Negara harus menjaga agar warganya beserta miliknya dalam keadaan aman
sehingga tidak akan terjadi tindakan yang meresahkan masyarakat, seperti
perampokan atau pencurian. Selain itu, Negara member kesempatan seluas-
luasnya kepada warganya untuk menjalankan kebebasannya sendiri. Di
bidang ekonomi pun, liberalism mrngagungkan kebebasan pribadi. Keadaan
ekonomi pali baik akan tercapai bila mekanisme pasar dapat menentukan
semua hal: harga jual, besarnya gaji, kesempatan kerja, volume produksi, dan
lain-lain.
Liberalisme yang murni atau tanpa campur tangan Negara, tentu belum
pernah terwujud sepanjang sejarah. Pda abad ke-19 Inggris menjadi Negara
adikuasa yang paling penting di dunia. William Gladstone(1809-1898)
sebagai Perdana Menteri sampai empat kali memimpin cabinet berhaluan

7
liberal. Kemudian Inggris dan Negara-negara modern lain juga, campur
tangan Negara dalam urusan ekonomi semakin bertambah, khususnya
sesudah resesi tahun 1930-an, krisis ekonomi paling dahsyat yang pernah
dialami dunia.
2. Sosisalisme
Sebaiknya sosialisme dilihat sebagai reaksi atas ketidakberesan dalam
masyarakat yang disebabkan oleh liberalisme. Bentuk sosialisme yang
dianggap penting :
a. Sosialisme Komunitis
Sosialisme Komunitis atau komunisme menolak milik pribadi.
Menurut mereka, milik pribadi harus menjadi milik bersama atau milik
kolektif. Misalnya, komunisme tidak berkeberatan bila orang
mempunyai rumah sendiri dan pekarangan dimana dihasilkan buah-
buahan dan sayur-sayuran untuk pemakaian pribadi bersama dengan
keluarga dan kenalan. Yang tidak boleh jadi milik pribadi adalah pabrik
dan tanah. Akhirnya, kapital atau modal juga tidak boleh menjadi milik
pribadi sebab yang memiliki modal dapat juga menjadi pemilik pabrik
dan tanah. Tinggal ia membeli pabrik atau tanah, atau membangun
pabrik baru dengan uangnya. Dengan amat tepat system ekonomi
komunitas sering disebut planned economy,”ekonomi berencana”. Di
negara-negara komunis, ekonomi direncanakan dengan ketat dari atas
harga jual, besarnya gaji dan upah, volume produksi, dan semua factor
ekonomi lain dikomando oleh pemerintah. Bleh dibilang, ekonomi
komunistis merupakan kebalikan dari system ekonomi pasar bebas.
b. Sosialisme Demokratis
Sosialisme demokratis juga menempatkan masyarakat di atas
individu. Tetapi, berbeda dengan komunisme, mereka tidak bersedia
mengorbankan sistem pemerintahan demokratis mereka anggap sebagai
sebuah perolehan modern yang sangat berharga. Karena itu, mereka ingin
mewujudkan cita-cita sosialitas melalui jalan demokratis. Contoh
terkemuka adalah Labour Party di Inggris. Partai sosialis ikut dalam

8
pemlihan umum. Jika menang, mereka membentuk kabinet yang
mengatur politik dan ekonom menurut cita-cita sosialistis.
Salah satu program pokok bagi pemerintah sosialistis adalah
nasionalisasi industri yang penting, di satu pihak industri dasar, seperti
pabrik baja, bahan kimia, semen, pupuk buatan dan sebagainya, artinya
industri yang dibutuhkan oleh industri lain, dan di lain pihak industri lain
yang mengusai hajat hidup orang banyak, seperti telekomunikasi, energi,
transportasi, dan sebagainya. Nasionalisasi adalah kebalikan dari
privatisasi. 5 Usaha sosialisme demokratis antara lain :
1) Memperbaiki kesejahteraan kaum pekerja melalui perundangan-
undangan social.
2) Kesehjateraan dan keselamatan kerja ditingkatkan.
3) Ditentukan syarat-syarat untuk memberhentikan para pekerja.
4) Dibangun sistem jaminan sosial untuk mereka yang suda tidak bisa
bekerja lagi karena sakit atau sudah tua.
5) Ditetapkan upah minimum.
3. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan Liberalisme adalah bahwa milik pribadi diakui sebagai cara
penting untuk mewujudkan kebebasan pribadi. Kita semua menyetujui,
kebebasan merupakan suatu nilai sangat hakiki bagi manusia. Kelemahan
Liberalisme adalah bahwa mereka kurang memperhatikan nasib kaum miskin
dan orang yang kurang beruntung dalam perjuangan hidup, seperti kaum
buruh dalam masyarakat berindustri. Kalau dirumuskan agak ekstrem, bagi
liberalism miskin sama dengan malas. Sosialisme mempunyai kekuatan yaitu
mereka menemukan dimensi transindividual dari milik. Milik selalu
mempunyai suatu fungsi sosial dan tidak pernah boleh dibatasi pada
kepentingan pribadi saja. Sosialisme juga mempunyai kelemahan yang terasa
cukup besar bahkan menjadi fatal untuk sistem pemerintahan sosialistis.
Ekonomi yang dijalankan menurut pandangan sosialisme demokratis
memiliki nasib yang sama.

9
4. Menuju Perdamaian
Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideologi antagonis
yang berjuang merebut hegemoni di panggung politik-ekonomi selama kira-
kira satu setengah abad. Pada saat sekarang dua ideologi ini tampaknya
mencapai titik perdamaian. Saat pergantian abad sekarang, liberalisme dan
sosialisme dua-duanya gagal dan serentak juga berhasil, dua-duanya kalah
dan serentak juga menang. Situasi ini mencuat di negara-negara industri di
mana pertentangan historis antara liberalisme dan sosialisme berlangsung
sekian lama. Sosialisme gagal karena harus mengakui keunggulan sistem
ekonomi pasar bebas. Sosialisme demokratis belum mati, tetapi mengalami
banyak kesulitan dan sebenarnya kehilangan arah. Di negara-negara industri,
serikat-serikat buruh dalam keadaan lesu dan jumlah anggota mereka
menurun drastis. Salah satu sebab utama adalah bahwa cita-cita kaum buruh
sebagian besar sudah tercapai.
Sosialisme berhasil karena negara-negara industri modern sudah menjadi
welfare state atau negara kesejahteraan. Dengan welfare state dimaksudkan
negara-negara memasang sebuah social safety net atau jaring pengaman
sosial. Negara kesejahteraan mewujudkan sebuah gagasan etis yang selalu
sudah menggerakkan sosialisme, yaitu perhatian kaum buruh dan mereka
yang kecil dan sial dalam perjuangan hidup. Karena itu, negara kesejahteraan
bisa dilihat sebagai keberhasilan sosialisme demokratis. Sistem welfare state
didasarkan atas solidaritas antara angkatan kerja dan mereka yang tidak bisa
bekerja (lagi) karena sakIt, menganggur atau sudah tua. Sistem negara
kesejahteraan bisa dilihat sebagai koreksian sosial atas akibat-akibat negatif
ekonomi pasar bebas, seperti misalnya pengangguran mendadak.
Kesulitan terbesar yang mengancam kelangsungan negara kesejahteraan
adalah pembiayaannya.Jumlah orang tua bertambah besar dan umur mereka
semakin tinggi. Mereka yang tidak bekerja berjumlah semakin besar dan
jaminan sosial mereka harus di bayar dengan premi sosial dari angkatan kerja
yang semakin kecil jumlahnya.Premi sosial yang semakin tinggi akan

10
mengakibatkan pekerjaan menjadi terlalu mahal.Hal itu akan mendorong naik
angka pengangguran.
Kelemahan lain adalah bahwa sistem negara kesejahteraan mudah
disalah gunakan.Banyak karyawan pura-pura sakit dan gaji mereka dibayar
terus. Tentu saja selalu ada kontrol,tetapi menjalankan kontrol yang lebih
efektif dan intensif dengan menambahinspektur sosial akan berarti juga
membuat sistem menjadi lebih mahal lagi. Dengan adanya welfare
state dalam liberalisme ,campur tangan negara dalam bidang sospol dimana
seluruh sisten jaminan sosial direncanakan dan diselenggarakan oleh negara.
Kemenangan liberalisme yaitu diakuinya keunggulan sisten ekonomi pasar.
Sosialisme sistem ekonomi pasar bebas Liberalisme welfare state.
5. PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG LIBERALISME DAN
SOSIALISME
a. John Locke dan Milik Pribadi
John Locke (1632-1704) diakui sebagai orang yang pertama kali
mendasarkan teori liberalisme tentang milik. Menurut Locke manusia
mempunyai tiga ”hak kodrat” (natural rights): ”life, freedom, and
property”. Yang paling penting adalah hak atas milik kerena kehidupan
dan kebebasan kita miliki juga. Manusia adalah tuan serta penguasa
penuh atas kepribadiannya, tubuhnya, dan tenaga kerja yang berasal dari
tubuhnya. Dengan menambahkan pekerjaanya, manusia membuat sesuatu
menjadi miliknya sendiri. Bila sesuatu yang tidak bertuan diolah oleh
pekerjaan manusia, maka dengan itu ia menjadi pemiliknya. Tetapi ada
pembatasan bagi cara menjadi pemilik. Dari bahan tidak bertuan orang
hanya boleh mengambil sebanyak dapat dikonsumsi oleh orang itu sendiri
(dan keluarga) sehingga masih tertinggal cukup banyak dan sama baik
mutunya untuk orang lain.
Dengan adanya uang keadaan pemilikan berubah. Karena uang tidak
bisa busuk, alasan untuk membatasi milik yang disediakan oleh alam
tidak berlaku lagi. Dengan adanya uang milik dapat diakumulai sehingga
manusia dapat mengumpulkan kekayaan tanpa batas. Dalam pandangan

11
Locke ini, sudah tampak beberapa ciri kapitalisme liberal yang dengan
tegas akan ditolak Karl Mark. Pertama, Locke mengandaikan begitu saja
bahwa pekerjaanpun harus diukur atas dasar nilai tukarnya, artinya
sebagai komoditas di pasaran. Kedua, Locke mengandaikan juga bahwa
hasil kerja karyawan menjadi milik sah dari pemilik tanah atau pemilik
sarana produksi lain.
b. Adam Smith dan Pasar Bebas
Smith (1723-1790) menjadi terkenal karena gigih membela pasar
bebas di bidang ekonomi. Ia memerangi apa yang disebut
”merkantilisme” yang menandai Inggris pada waktu itu: peraturan dan
regulasi berlebihan tentang perdagangan yang banyak dikeluarkan oleh
pemerintah Inggris. Seperti Locke, Smith memandang pekerjaan sebagai
sumber hak milik. Karena itu ia melihat tenaga kerja sebagai ”milik yang
paling suci dan tidak boleh diganggu gugat”. Manusia secara khusus
memiliki produktivitas dari pekerjaannya, dan produktivitas kerja itulah
yang menghasilkan kemakmuran. Smith menggarisbawahi pentingnya
pembagian kerja.
Kegiatan ekonomis di pasar bukan saja menguntungkan bagi pihak-
pihakyang langsung terlibat di dalamnya, tetapi bermanfaat juga untuk
masyarakat sebagai keseluruhan. Smith menekankan bahwa dengan
mengejar kepentingan diri masing-masing dalam sistem pasar para
anggota masyarakat mewujudkan kesejahteraan umum yang paling besar.
Menerima pasar bebas, Smith menerima juga kompetisis sebagai cara yg
efisien untuk mewujudkan kebebasan di bidang ekonomi. Tetapi supaya
benar-benar terwujud, kompetisi Dengan perlu ditandai
persamaan(equality), artinya semua peserta harus bisa berangkat dari
posisi yang sama.
c. Marxisme dan Kritiknya Atas Milik Pribadi
Marxisme merupakan ajaran social -ekonomi -politik yang sangat
kompleks dan tidak mudah untuk disingkatkan tanpa mengorbankan
cukup banyak unsure yang sebenarnya hakiki juga. Kita memandang

12
Marxisme sebagai kritik atas teori liberalisme tentang milik yang
serentak, juga merupakan usaha untuk menyajikan suatu alternative.
Usaha tersebut meliputi dua aspek,yaitu: aspek ilmiah dan aspek etis.
Ilmu pengetahuan selalu berbicara tentang hokum-hukum tetap, dan
atas hokum-hukum itu dapat dilakukan prediksi, yang berartu kita dapat
meramalkan apa yang terjadi, jika beberapa syarat terpenuhi. Teori
marxisme mempunyai sutu segi etis juga. Inti kritik etis itu adalah paham
“alienasi” atau “keterasingan”. Menurut kodratnya manusia adalah
makhluk yang bekerja, yang meliputi dua hal: di satu pihak, ia menjadi
manusia yang sungguh-sungguh dengan bekerja, ia sendiri
dihumanisasikan dengan mengolah alam kerena pekerjaannya, dan di lain
pihak ia menghumanisasikan alam dengan pekerjaanya, ian membuat
alam bersahabat dengan manusia.
Mark dan Engels menekankan, sama sekali tidak memaksudkan
dihapuskannya milik pribadi yang diperlakukan dengan bekerja keras,
seperti hasil kerja dari petani kecil atau tukang. Mereka justru membela
kaum kecil itu. Tetapi, kapitalisme sendiri menghindarkan orang-orang
kecil menikmati buah hasil dari kerja keras mereka. Kapital dihasilkan
karena pekerjaan kita semua dalam masyarakat dan juga memungkinkan
kita semua untuk bekerja. Ciri kapitalisme yang paling jelek adalah
bahwa mereka mempekerjakan orang lain untuk memperkaya diri.
Menurut marxisme, lembaga milik pribadi pada dasrnya merupakan
penindasan atau eksploitasi kaum pekerja.

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kasus Norma dan Etika Bisnis pada PT Freeport Indonesia


Awal mula PT.Freeport Indonesia berdiri pada tahun 190 suatu lembaga
swasta dari Belanda (KNAG) yaitu geografi kerajaan Belanda, menyelenggarakan
suatu ekspedisi ke Papua yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan
Salju yang berada di Papua. PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan
multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional atau transnasional yang
berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai negara maju dan
berkembang. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari freeport
McMoran CopperPT & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses
dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan
perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi provinsi Papua. Freepot Indonesia
memasarkan hasilnya di seluruh penujuru dunia. Menerapkan bisnis secara
konsisten sehingga dapat mewujudkan hasil usaha yang sehat dan transparan
merupakan salah satu peran besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk
mendorong terciptanya pasar yang efisien,transparan dan mampu memberikan
manfaat yang besar. Namun hal itu jauh dari kenyataan, PT Freeport melakukan
pelanggaran-pelanggaran baik secara normmatif maupun merusak nilainilai yang
tertanam pada penduduk sekitar di mana lahan hutan hijau sekita tambang yang
merupakan tempat berburu penduduk di babat habis untuk kepntingan sepihak.
Sayangnya pemerintah seolah-olah buta melihat peristiwa yang ada dan bahkan
orang awam sekalipun tahu hasil dari apa yang dilakukan freepor pada bumi
papua dan penduduk serta lingkungan didalamnya.
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-
McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap
bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran
tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan
konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Belakangan ini Indonesia disibukkan dengan kasus “Papa Minta Saham” yang

14
menyeret ketua DPR periode sekarang Setya Novanto dengan elit pimpinan
perusahaan PT Freeport dan mentri ESDM Sudirman Said hingga menimbulkan
sengketa dan menyeret tokoh-tokoh besar lainnya serta menimbulkan kegaduhan
politik sampai kelevel lapisan masyarakat ikut dan terlibat tidak secara langsung
didalamnya. Kasus ini menimbulkan perpecahan dari berbagai kubu, di satu sisi
membela setya Novanto dan sisi lainnya menggugat Setya Novanto untuk turun
dari kursi ketua DPR. Terhitung tahun 2015 ini PT Freeport Indonesia mencoba
melobi pemerintah untuk memerpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang
akan habis tahun 2021, berbagai spekulasi muncul baik dari elit politik sampai ke
level masyarakat mengenai perpanjang atau tidaknya kontrak tersebut. Pemerintah
indonesia sendiri masih berpikir panjang mengenai rencana kontrak perpanjangan
PT Freeport melihat isu mengenai rencana pemerintah untuk menasionalisasikan
PT. Freeport menjadi perseroan serta pemerintah mengawasi dengan ketat
lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang baik dari tingkat eksekutif sampai
dengan legislatif untuk tidak melakukan KKN dalam bentuk apapun, melihat
sejarah kelam masa lalu PT Freeport yang penuh dengan tradisi KKN, pemerintah
berencana menghilangkan tradisi buruk tersebut. Sebenarrnya jika kita menengok
track record PT Freeport Indonesia dalam kegiatan operasinya banyak melakukan
pelanggaranpelanggaran etika bisnis, salah satunya disebutkan dalam redaksi
berita studi kasus ini, di mana setiap mempepanjang kontrak karya terdapat pihak-
pihak atau oknum yang mencari keuntungan pribadi didalamnya. Di papua sendiri
yang merupakan tempat beroperasinya PT Freeport Indonesia jauh dari kata
sejahtera, penduduk sekitar mengorbankan segalanya termasuk lingkungan,
habitat hewan dan tumbuhan, serta tempat tinggal mereka di ganti dengan
tambang-tambang yang memberi luka membekas di permukaan bumi. Freeport
selalu mengaku bahwa mereka berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan
hidup yang kuat, dan terdaptar sebgai perusahaan yang memiliki pengakuan dari
ISO 14001 namun jauh dari kenyataan, terbukti freeport sama sekali acuh atau
lebih tepatnya tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya sebagai
dampak dari kegiatan operasi tambang contoh nyatanya adalah freeport secara
sembarang membuang limbah batu ke alam tanpa melalui pengolahan dan

15
penangan limbah secara baik dan benar sehingga mengakibatkan turunnya daya
dukung lingkungan sekitar pertambangan, dampak nyata dari pembuangan limbah
sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah hilangnya danau Wanagon, dan
sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah akibat tertimbun limbah
bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang sembarang cairan berbahaya
yang merupakan bahan dalam proses pemisahan logam dan berbahaya jika limbah
tersebut dibuang secara langsung ke alam yang merupakan habitat hewan air dan
kebutuhan manusia akan air bersih hilang. Tercatat kandungan air tempat Freeport
membuang limbah konsentrasi racun mencapai level kronis dan mengancam
sekitar 75% organisme air tawar yang hidup didalamnya. Hal ini tidak sesuai
dengan teori utilitiarisme yang berprinsip berkemanfaatan untuk orang lain
dimana PT Freeport membuang limbah ke bantaran sungan, membabat habis
semua hutan, dan tidak mensejahterakan penduduk sekitar melainkan hanya
mensejahterakan Amerika serikat yang merupakan basis dari PT Freepor
McMoran. Bahkan ;ebih mengarah ke teori egoisme yang inti pandangannya
adalah memajukan diri sendiri atau pribadi tanpa memikirkan orang lain.
Masyarakat sekitar bahkan pemerintahpun tidak mengetahui informasi terkait
akiabat yang ditimbulkan kegiatan tambang terhadap lingkungan sekitarnya.
Tidak adanya transparansi yang merupakan kewajiban Freeport untuk
menyediakan informasi inilah secara tidak langsung mengatakan bahwa PT
Freeport Indonesia tidak mempunyai i’tikad baik, baik untuk pemerintah maupun
lingkungan di sekitarnya termasuk penduduk sekitar tambang dan lingkungan
alam. Terhitung 48 tahun Freeport menancapkan kakinya dibumi papua tidak
memberikan apapun kecuali kerusakan lingkungan dan kegaduhan di indonesia.
Sudah sewajarnya pemerintah tegas dalam menanggapi persoalan ini di mana
menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebenarnya kasus-kasus yang menyangkut
PT Freeport Indonesia sudah banyak dipublikasikan oleh media masa baik dalam
bentuk tulisan atau media pertelevidian seperti koran, artikel, laman berita, berita
pertelevisian dsb namun kita cendrung diam bahkan pemerintah tak berbuat
apaapa untuk mencegah atau menghentikan kebrutalan manusia terhadap alam ini.
Pemerintah cendrung memberikan privilage pada PT Freeport Indonesia karna di

16
mana PT Freepor merupakan perusahaan penyumbang pajak terbesar di indonesia
sehingga pemerintah seolah-olah wajib untuk memberikan pelayanan dan
keamanan yang terbaik untuk PT Freeport ini.
Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mogok kerja dan meninggalkan
Kota Tembagapura. Mereka berjalan kaki sejauh 45 mil menuju Kota Timika.
Hingga Kamis, aksi mogok itu sudah berlangsung empat hari. Karyawan mogok
karena tuntutannya untuk naik gaji sesuai dengan standar perusahaan Freeport
McMoran tak dikabulkan PT Freeport.
Hingga hari keempat aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia
pada Kamis itu, aktivitas tambang PT Freeport Indonesia masih terhenti.
Sedikitnya 8.000 karyawan PT PT Freeport Indonesia masih berkerumun di
gerbang masuk Kota Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua.
Sementara sebanyak 500-an karyawan masih tertahan di Kota Tembagapura,
beberapa kilometer dari pusat pengolahan biji tambang.
Negara dapat dikatakan gagal karna tidak memberikan perlindungan dan
menjamin hak atas lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak
memberikan dukungan penuh kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan
dengan pengerahan personil militer dan pembiaran kerusakan lingkungan dan hak
penggajian karyawan harus beradu otot akan tetapi mogoknya hampir seluruh
pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks standar gaji
yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia.
Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada
pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama perundingannya
masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan
pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.
B. Analisis Kasus Norma dan Etika Bisnis pada PT Freeport Indonesia
Dari kasus diatas dapat terlihat jelas pelanggaran norma serta etika bisnis PT
Freeport Indonesia. PT Freeport yang sedari awal menjanjikan kemakmuran untuk
warga sekitar ternyata hanya janji manis. Disini terlihat jelas bahwa PT Freeport
Indonesia sejala dengan pemikiran liberalisme yaitu kebebasan masing-masing
individu, namun negara tetap melindugi rakyatnya dari gangguan yang

17
meresahkan. Tapi kenyataanya negara tetap tidak mampu menjalankan
sepenuhnya liberalisme ini, terbukti bahwa banyak karyawan PT Freeport
Indonesia mogok bekerja karena tidak mendapatkan upah sesuai dengan yang
mereka inginkan.
Dibidang ekonomi seperti PT Freeport Indonesia ini mengagungkan
kebebasan pribadi. Seperti semboyan yang terkenal dari liberalisme klasik yaitu
laissez faire yang berarti “biar saja berjalan” atau jika dirumuskan negatif “jangan
campur tangan”. Keadaan ekonomi paling baik akan tercapai apabila mekanisme
pasar bisa menentukan segala-galanya; harga jual, besarnya gaji, kesempatan
kerja, volume produksi dan lain-lain. Dalam suasana bebas itu harus diberikan
kesempatan sebesar-besarnya kepada kompetisi dan persaingan.

18
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Norma-norma moral adalah suatu nilai yang mengatur dan memberikan
pedoman bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap, bertindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
2. Jenis-jenis Norma :
a. Norma susila
b. Norma kesopanan
c. Norma agama
d. Norma hukum
3. Adapun beberapa karakteristik norma adalah sebagai berikut:
a. Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali norma hukum
b. Norma bersifat mengikat dan terdapat sanksi di dalamnya
c. Norma merupakan kesepakan bersama anggota masyarakat
d. Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
e. Anggota masyarakat yang melanggar norma dkenakan sanksi
f. Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat
4. Liberalisme menekankan hak untuk mempunyai milik pribadi sebagai suatu
kegiatan dasar bagi setiap manusia, sedangkan sosialisme menilai masyarakat
diatur tidak adil, terutama karena lembaga milik pribadi.
5. Pendapat beberapa ahli tentang liberalisme dan sosialisme :
a. John locke dan milik pribadi
b. Adam smith dan pasar bebas
c. Marxisme dan kritiknya atas milik pribadi

19
DAFTAR PUSTAKA

Bertens,K(Ed.). 2013. Pengantar Etika Bisnis Edisi Revisi. Yogayakarta:


Kanisius.
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-norma.html. Diakses pada
Kamis 20 Februari 2020 Pukul 20;00. Diakses melalui google
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-moral.html. . Diakses pada
Kamis 20 Februari 2020 Pukul 21;00. Diakses melalui google
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-etika.html. . Diakses pada
Jumat 21 Februari 2020 Pukul 10;00. Diakses melalui google
https://www.academia.edu/23212148/PENGERTIAN_ETIKA_MORAL_NILAI_D
AN_NORMA. . Diakses pada Kamis 22 Februari 2020 Pukul 20;00. Diakses
melalui google
https://www.academia.edu/19777683/ETIKA_BISNIS_ANALISIS_KASUS_PT_FR
EEPORT_INDONESIA_DALAM_SUDUT_PANDANG_ETIKA_BISNIS. .
Diakses pada Kamis 23 Februari 2020 Pukul 19;00. Diakses melalui google

20

Anda mungkin juga menyukai