Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA DAN NORMA - NORMA BISNIS

Dosen pengampu: Ullul Hidayati R,SE.SY.,MH

Disusun Oleh:

Wahyu Firmansyah (2018470188)

EKONOMI SYARIAH

STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG

2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas segala karunia nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Etika Dan Norma – Norma Bisnis” ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis
Kewirausahaan yang diampu oleh Bu Ullul Hidayati R,SE.SY.,MH.

Makalah ini berisi tentang etika dan norma-norma dalam sebuah perusahaan, serta
implementasinya ke masyarakat luas. Dalam penyusunannya melibatkan berbagai
pihak, baik dari dalam maupun luar kampus. Oleh sebab itu saya mengucapkan
banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan
makalah ini.

Meski telah disusun secara optimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat dalam
memahami etika dan norma-norma dalam berbisnis.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.

Tulungagung, 16 Mei 2019

Wahyu Firmansyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
BAB 2 ................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
2.1 Etika Dan Norma Dalam Bisnis............................................................................. 5
2.2 Prinsip – Prinsip Etika Dan Perilaku Dalam Bisnis ............................................ 7
2.3 Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis ...................................................... 9
2.4 Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Para pemangku Kepentingan ......... 10
BAB 3 ............................................................................................................................... 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 12
3.2 Penutup .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis hari ini yang begitu cepat dan dinamis, tentunya harus
diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur bisnis itu
sendiri. Etika dan integritas seseorang, kemampuan untuk menganalisis batas-batas
kompetensi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari
kegagalan adalah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Etika dan norma bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelakunya. Apabila moral pengusaha
maupun pelaku bisnis kurang baik, akan berdampak pada bawahannya. Etika dalam
bisnis juga berfungsi sebagai rambu-rambu yang mengatur kesepakatan suka rela
dari semua anggota suatu kelompok.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan etika dan norma dalam bisnis?
b. Apa saja prinsip-prinsip etika dan perilaku dalam bisnis?
c. Bagaimana cara mempertahankan standar etika bisnis?
d. Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku
kepentingan?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui etika dan norma dalam bisnis.
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika dan perilaku dalam bisnis.
c. Untuk mengetahui bagaimana mempertahankan standar etika bisnis.
d. Untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku
kepentingan.
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Etika Dan Norma Dalam Bisnis
a. Etika

Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang
baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari
satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya.

Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar. Etika bisnis kadang sering pula disebut dengan etika manajemen, yaitu
penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis.

Salah satu contoh etika dalam bisnis ialah mencakup hubungan antara perusahaan
dengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, melingkupi
konsumen, pegawai, kreditur, saingan dan sebagainya. Para pelaku bisnis
diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya sampai di lingkup
masyarakat luas.

b. Norma

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Norma memberi


pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat,
sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan
tindakan kita.

Adapun macam-macam norma meliputi:

1. Norma khusus
Norma khusus, yaitu aturan-aturan yang hanya berlaku dalam bidang
kegiatan dan situasi yang khusus/tertentu. Contoh aturan-aturan yang
diterapkan dalam dunia kerja, seperti jam masuk, cara kerja, pakaian
seragam, dan lain sebagainya.

2. Norma Umum
Aturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat
tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Adapun macam-macam norma
umum meliputi:

a) Norma Sopan Santun


Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan
sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari.

b) Norma Hukum
Norma hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat, karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan
dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma
hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh
anggota masyarakat tersebut, tentang bagaimana hidup bermasyarakat
yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik.

c) Norma Moral
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai
manusia.

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma
umum lainnya (kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini
bisa tumpang tindih):
• Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau
yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi
kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai
pribadi maupun sebagai kelompok.
• Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan
penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum
merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai
apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma
hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau
diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis
dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat
semua anggota dari dalam dirinya sendiri.
• Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus
tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai
perasaan moral (moral sense).

2.2 Prinsip – Prinsip Etika Dan Perilaku Dalam Bisnis


Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip-prinsip ini sangat
berhubungan erat terkait dengan sistem nilai-nilai yang dianut di kehidupan
masyarakat.

Menurut Sonny Keraf (1998) prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:

a. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya, tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.

b. Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.

c. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggungjawabkan.

d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)


Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan semua pihak.

e. Prinsip Integitas Moral


Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baik pimpinan maupun perusahaannya.

Sedangkan pengertian perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan
yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai
keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, bersikap, dan lain sebagainya yang
merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni: bentuk
pasif (tanpa tindakan nyata atau konkret), dalam bentuk aktif (dengan tindakan
konkret).

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris (business),
dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Jadi, perilaku bisnis adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan di dalam kegiatan usaha jual beli baik barang maupun jasa.

2.3 Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis


Cara-cara untuk mempertahankan standar etika bisnis dalam berwirausaha adalah
sebagai berikut:
• Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam
menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika
bagi pemangku kepentingan.
• Kembangkan kode etik. Kode etik adalah suatu catatan tentang standar
perilaku serta prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
Topik-topik yang ada pada suatu kode etik biasanya memuat tentang hal-hal
berikut:
A. Ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan terhadap hukum.
B. Kualitas serta keamanan produk.
C. Kesehatan serta keamanan tempat kerja.
D. Konflik kepentingan.
E. Praktik dan latihan karyawan.
F. Praktik pemasaran dan penjualan.
G. Keamanan/kebebasan.
H. Kegiatan berpolitik.
I. Laporan finansial.
J. Hubungan dengan pemasok.
K. Penentuan harga, pengajuan rekening, dan kontrak.
L. Jaminan dagang atau informasi orang dalam.
M. Pembayaran untuk mendapatkan bisnis.
N. Perlindungan lingkungan.
O. Informasi pemilikan.
P. Keamanan kemasan.
• Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila mereka melanggar etika.
• Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
bergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip
moral dan nilainya adalah jaminan terbaik untuk menghindari
penyimpangan etika.
• Adakan pelatihan etika. Workshop (lokakarya) yaitu alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan.
• Lakukan audit etika secara periodik. Audit adalah cara terbaik untuk
mengevaluasi efektivitas sistem etika.
• Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak
ada seorang pun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi, manajer
bisa saja memperbolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan
yang mereka harapkan.
• Hindari contoh etika yang tercela setiap saat serta etika diawali dari atasan.
Atasan harus memberikan contoh dan menaruh kepercayaan kepada
bawahannya.
• Ciptakan budaya yang menekan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah
sangat penting, tujuannya untuk menginformasikan barang dan jasa yang
kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk memperbaiki perusahaan.
• Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan
diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana
standar etika perusahaan.

2.4 Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Para pemangku


Kepentingan
Selain etika, yang tidak kalah penting yaitu pertanggung jawaban sosial perusahaan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky W. Griffin (2000: 83), etika sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku individu. Tanggung jawab sosial mencoba menjembatani
komitmen individu dan kelompok dalam lingkungan sosial, seperti pelanggan,
perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab sosial menyeimbangkan
komitmen-komitmen yang berbeda. Pendapat Zimmerer, ada 5 macam
pertanggungjawaban perusahaan, yaitu mencakup hal – hal berikut:

• Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan,


maksudnya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga
lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan.
• Tanggung jawab terhadap karyawan. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 89),
semua kegiatan manajemen sumber daya manusia, seperti penerimaan
karyawan baru, penggajian, pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan
tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.
• Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert (2000:88) ada 2 kategori yaitu
(1) menyediakan barang dan jasa yang berkualitas; dan (2) memberikan
harga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial
perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan.

Menurut Ronald J. Ebert, ada empat hak pelanggan, di antaranya ialah:

1. Hak mendapatkan produk yang nyaman dan aman.


2. Hak mendapatkan informasi segara aspek produk.
3. Hak untuk didengar.
4. Hak memilih apa yang akan mereka beli.

Sementara itu, menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harus


dilindungi meliputi hal-hal berikut:

1. Hak keamanan.
2. Hak mengetahui.
3. Hak untuk didengar.
4. Hak atas pendidikan.
5. Hak untuk memilih.

• Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap


investor yaitu menyediakan imbal hasil atas investasi yang menarik, seperti
memaksimumkan laba. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab
dalam melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat
mungkin.
• Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung
jawab terhadap masyarakat sekitarnya, menyediakan lahan pekerjaan.
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah semua norma atau aturan umum yang harus diperhatikan dalam
berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur dan perbuatan yang
baik. Masalah yang dihadapi dalam etika bisnis, yaitu: (1) individu, (2) korporasi,
dan (3) sistematik. Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang
baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan
prinsip-prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan sistem nilai-nilai yang
dianut di kehidupan masyarakat.
Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak
secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita.
Jenis norma dibagi menjadi dua, yaitu: (1) norma khusus, yaitu norma-norma
khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus;
(2) norma umum, yaitu aturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai
pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.

3.2 Penutup
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, serta menambah pengetahuan
tentang etika dalam berbisnis yang baik, tepat, dan benar. Makalah ini tidak luput
dari kesalahan dalam penulisan maupun dalam tata bahasa, untuk itu penulis minta
kritik dan saran dari para pembaca sekalian untuk memperbaiki makalah ini, agar
ke depannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Islami Sholihah, Luthfiyani. 2019. Cara – Cara Mempertahankan Standar Etika
Bisnis / Berwirausaha, Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Para Pemangku
Kepentingan, dan Faedah Etika Bisnis Bagi Perusahaan (Lengkap). Diambil dari:
https://www.ayoksinau.com/cara-cara-mempertahankan-standar-etika-bisnis-
berwirausaha-tanggung-jawab-perusahaan-terhadap-para-pemangku-kepentingan-
dan-faedah-etika-bisnis-bagi-perusahaan-lengkap/#!. (16 Mei 2019)
Munandar, Imam. 2012. Etika Dan Norma Bisnis. Diambil dari:
https://munandarpress.wordpress.com/2012/06/27/etika-dan-norma-bisnis-2/. (16
Mei 2019)

Anda mungkin juga menyukai