ABSTRAK
Penulisan yang berjudul “ Pelanggaran Norma/Etika Pada Bisnis“ ini membahas tentang
apakah pelaku bisnis yang ada disekitar kita menggunakan norma/etika didalam
menjalankan bisnisnya? Jika tidak, bagaimanakah bentuk pelanggarannya? Apakah faktor
penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?. Makalah ini dilatarbelakangi oleh
banyaknya kasus pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada masa kini. Secara tidak sadar,
kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di
Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab. Metode penulisan ini dengan
cara mengumpulkan berbagai informasi yang dari sumber-sumber yang terdapat di
internet. Berdasarkan pencarian penulis di internet ternyata ada beberapa perusahaan yang
sudah taat terhadap etika bisnis dan ada pula yang melanggar etika bisnis. Dalam
penulisan ini dapat disimpulkan bahwa ada perusahaan yang menjalankan etika bisnisnya
dengan baik dan ada juga yang tidak menjalankan etika bisnisnya sehingga banyak
melakukan pelanggaran. Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran etika bisnis
diantaranya yaitu banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik,
inginnya produsen menambah pangsa pasar dan keinginan produsen menguasai pasar.
Oleh karena itu seorang pebisnis harus memiliki tanggung jawab yang besar kepada
pelanggan, karyawan, investor, dan masyarakat secara.
1
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis hari ini yang begitu cepat dan dinamis,
tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang
dapat mengatur bisnis itu sendiri. Etika dan integritas seseorang,
kemampuan untuk menganalisis batas-batas kompetensi seseorang,
kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan adalah
beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Etika dan norma bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelakunya.
Apabila moral pengusaha maupun pelaku bisnis kurang baik, akan
berdampak pada bawahannya. Etika dalam bisnis juga berfungsi sebagai
rambu-rambu yang mengatur kesepakatan suka rela dari semua anggota
suatu kelompok.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak
masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional
maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma
hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan
hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah
baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang
biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya
menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di
Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis
yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di
Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang
tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk
menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk
memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga
2
faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis
melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memberikan wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang
etika dalam berbisnis dengan berbagai prinsip dan tujuannya.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
khususnya para calon pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang
utuh mengenai prinsip-prinsip,tujuan,serta peran etika bisnis sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam kegiatan bisnis yang real di masyarakat pada
umumnya.
1.5 Metode
Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain :
Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi yang
kami bahas. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang
kami bahas melalui Internet
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Norma
1. Norma khusus
Norma khusus, yaitu aturan-aturan yang hanya berlaku dalam
bidang kegiatan dan situasi yang khusus/tertentu. Contoh aturan-
aturan yang diterapkan dalam dunia kerja, seperti jam masuk, cara
kerja, pakaian seragam, dan lain sebagainya.
2. Norma Umum
Aturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat
tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Adapun macam-macam
norma umum meliputi:
a. Norma Sopan Santun
Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan
sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari.
b. Norma Hukum
Norma hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat, karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan
dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma
hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh
anggota masyarakat tersebut, tentang bagaimana hidup bermasyarakat
yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik.
4
c. Norma Moral
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai
manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma
umum lainnya (kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini
bisa tumpang tindih):
B. Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
5
kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir .
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
C. Pengertian bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan
etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis
yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati
6
nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola
bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat.
7
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum,
bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan
wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :
8
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1) Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.
2) Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan
ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3) Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan,
bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia
yang terlibat di dalamnya.Bisnis adalah bagian penting dalam
masyarakat
Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan
pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain adalah:
Pengendalian diri
Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Menciptakan persaingan yang sehat
Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
9
Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi)
Mampu menyatakan yang benar itu benar
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat
dan golongan pengusaha ke bawah
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan
10
c. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan semua pihak.
e. Prinsip Integitas Moral
Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan
tetap menjaga nama baik pimpinan maupun perusahaannya.
11
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Jadi, perilaku bisnis adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan
di dalam kegiatan usaha jual beli baik barang maupun jasa.
12
Kerja (Code of Conduct) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan
sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan
Direksi, berpedoman pada anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS.
Sedangkan pengenaan sanksi terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai
dengan kesepakatan dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun
aturan kepegawaian yang berlaku. Pelaporan adanya dugaan pelanggaran
yang dilakukan oleh pegawai tanpa disertai dengan bukti-bukti pelanggaran
dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari contoh
pelanggaran diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang
menjadikan perusahaan untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya
bukanlah dari perusahaan itu sendiri melainkan adanya kejujuran dari para
pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang damai serta menjadikan perusahaan tersebut menjadi
perusahaan yang menerapkan etika didalam bisnisnya.
13
Dari factor-faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang
memiliki pengaruh paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan
tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada
produk lain. Iklan dibuat hanya untuk mengunggulkann produk sendiri,
tanpa ada keunggulan dari produk tersebut. Iklan hanya bertujuan untuk
menjelek-jelekkan produk iklan lain.
14
a) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan
prinsi-prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah
suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara
moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu
pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai
tidak etis.
d) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain-
lain.
15
damai, maka masyarakat Indonesia termotivasi untuk menghindari konflik-
konflik kepentingan termasuk dalam dunia bisnis.
Secara normatif, etika bisnis di Indonesia baru mulai diberi tempat
khusus semenjak diberlakukannya UUD 1945, khususnya pasal 33. Satu hal
yang relevan dari pasal 33 UUD 45 ini adalah pesan moral dan amanat etis
bahwa pembangunan ekonomi negara RI semata-mata demi kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia yang merupakan subyek atau pemilik negeri ini.
Jadi pembangunan ekonomi Indonesia sama sekali tidak diperuntukkan bagi
segelintir orang untuk memperkaya diri atau untuk kelompok orang tertentu
saja yang kebetulan tengah berposisi strategis melainkan demi seluruh
rakyat Indonesia. Dua hal penting yang menjadi hambatan bagi
perkembangan etika bisnis di Indonesia adalah budaya masyarakat
Indonesia dan kondisi sosial-politik di Indonesia.
16
pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut.
Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan
dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa
penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat
mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat
tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam
negeri atau broiler harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya
mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan
yang sehat di sekitar peternakan.
Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan
pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan
lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara
berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.
Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja
peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan
mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis :
• Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
• Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan
konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan
produk tersebut.
• Citra perusahaan di mata konsumen baik.
• Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.
• Meningkatkan motivasi pekerja.
• Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki
citra yang baik dimata perusahaan.
• Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.
17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis
merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman
keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia
usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan,
konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur
adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang
memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari
masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis.Pemasok (supplier),
perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi.
Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan
yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini
tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu,
etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup
dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian
mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Jenis norma dibagi menjadi dua, yaitu: (1) norma khusus, yaitu
norma-norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau
kehidupan khusus; (2) norma umum, yaitu aturan yang berlaku yang lebih
bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat
universal.
3.2 Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan
yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan
atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu
diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai
yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan
baik dan lancer di perusahaan tersebut.
18
DAFTAR REFERENSI
http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-bisnis
http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etika-
bisnis-berpengaruh-dalam-berwirausaha-edit-mar&catid=44:dasar-dasar-
kewirausahaan&Itemid=69 .Diakses pada tanggal 12 juni 2022
https://www.ayoksinau.com/cara-cara-mempertahankan-standar-etika-bisnis-
berwirausaha-tanggung-jawab-perusahaan-terhadap-para-pemangku-kepentingan-
dan-faedah-etika-bisnis-bagi-perusahaan-lengkap/. Diakses pada tanggal 12 juni
2022
19