Anda di halaman 1dari 19

PELANGGARAN NORMA/ETIKA DALAM BISNIS

ANDRIANI MARSANDA L, NIM (22130022), Kelas(M2P2)


Kata Kunci : Norma,Etika, Bisnis, Penulisan

ABSTRAK

Penulisan yang berjudul “ Pelanggaran Norma/Etika Pada Bisnis“ ini membahas tentang
apakah pelaku bisnis yang ada disekitar kita menggunakan norma/etika didalam
menjalankan bisnisnya? Jika tidak, bagaimanakah bentuk pelanggarannya? Apakah faktor
penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?. Makalah ini dilatarbelakangi oleh
banyaknya kasus pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada masa kini. Secara tidak sadar,
kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di
Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab. Metode penulisan ini dengan
cara mengumpulkan berbagai informasi yang dari sumber-sumber yang terdapat di
internet. Berdasarkan pencarian penulis di internet ternyata ada beberapa perusahaan yang
sudah taat terhadap etika bisnis dan ada pula yang melanggar etika bisnis. Dalam
penulisan ini dapat disimpulkan bahwa ada perusahaan yang menjalankan etika bisnisnya
dengan baik dan ada juga yang tidak menjalankan etika bisnisnya sehingga banyak
melakukan pelanggaran. Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran etika bisnis
diantaranya yaitu banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik,
inginnya produsen menambah pangsa pasar dan keinginan produsen menguasai pasar.
Oleh karena itu seorang pebisnis harus memiliki tanggung jawab yang besar kepada
pelanggan, karyawan, investor, dan masyarakat secara.

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis hari ini yang begitu cepat dan dinamis,
tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang
dapat mengatur bisnis itu sendiri. Etika dan integritas seseorang,
kemampuan untuk menganalisis batas-batas kompetensi seseorang,
kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan adalah
beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Etika dan norma bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelakunya.
Apabila moral pengusaha maupun pelaku bisnis kurang baik, akan
berdampak pada bawahannya. Etika dalam bisnis juga berfungsi sebagai
rambu-rambu yang mengatur kesepakatan suka rela dari semua anggota
suatu kelompok.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak
masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional
maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma
hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan
hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah
baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang
biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya
menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di
Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis
yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di
Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang
tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk
menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk
memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga

2
faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis
melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan


rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis?
2. Bagaimana tujuan dari etika bisnis?
3. Bagaimana peran etika bisnis?
4. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan pelanggaran
etika bisnis?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memberikan wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang
etika dalam berbisnis dengan berbagai prinsip dan tujuannya.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
khususnya para calon pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang
utuh mengenai prinsip-prinsip,tujuan,serta peran etika bisnis sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam kegiatan bisnis yang real di masyarakat pada
umumnya.

1.5 Metode
Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain :
Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi yang
kami bahas. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang
kami bahas melalui Internet

3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Norma dan Etika Bisnis

A. Pengertian Norma

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.


Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak
secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita.

Adapun macam-macam norma meliputi:

1. Norma khusus
Norma khusus, yaitu aturan-aturan yang hanya berlaku dalam
bidang kegiatan dan situasi yang khusus/tertentu. Contoh aturan-
aturan yang diterapkan dalam dunia kerja, seperti jam masuk, cara
kerja, pakaian seragam, dan lain sebagainya.
2. Norma Umum
Aturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat
tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Adapun macam-macam
norma umum meliputi:
a. Norma Sopan Santun
Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan
sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari.
b. Norma Hukum
Norma hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat, karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan
dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma
hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh
anggota masyarakat tersebut, tentang bagaimana hidup bermasyarakat
yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik.

4
c. Norma Moral
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai
manusia.

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma
umum lainnya (kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini
bisa tumpang tindih):

 Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang


dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan,
kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun
sebagai kelompok.
 Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan
penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan
ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik
dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral
tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah.
Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota
masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam
dirinya sendiri.
 Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus
tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan
moral (moral sense).

B. Pengertian Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,

5
kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir .
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya


istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
(K.Bertens, 2000). Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi
dua jenis etika (Bertens, 2000):

a) Etika sebagai Praktis


Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan
norma moral.

b) Etika sebagai Refleksi


Pemikiran moral berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya
tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis
sebagai objeknya.
Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

C. Pengertian bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan
etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis
yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati

6
nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola
bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.

Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :

Allan afuah (2004)


Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan
keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam
industry

T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat.

Grifin dan ebert


Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

D. Pengertian Etika Bisnis

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-


cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

7
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum,
bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan
wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :

 Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku


pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
 Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang
manajer atau karyawan suatu organisasi.
 K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000,
Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas
dalam kegiatan ekonomi dan bisnis
 Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis
 Hill dan Jones, 1998, Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada
setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
 Steade et al (1984: 701) dalam bukunya ”Business, Its Natura and
Environment An Introduction”).Etika bisnis adalah standar etika yang
berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis .
 Business & Society - Ethics and Stakeholder Management,
Caroll&Buchholtz , Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat

8
 Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1) Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.
2) Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan
ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3) Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan,
bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia
yang terlibat di dalamnya.Bisnis adalah bagian penting dalam
masyarakat
Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan
pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain adalah:

 Pengendalian diri
 Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
 Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
 Menciptakan persaingan yang sehat
 Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

9
 Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi)
 Mampu menyatakan yang benar itu benar
 Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat
dan golongan pengusaha ke bawah
 Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
 Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
 Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan

E. Prinsip - Prinsip Etika dan Perilaku Dalam Bisnis


Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan
prinsip-prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan sistem nilai-nilai
yang dianut di kehidupan masyarakat.
Menurut Sonny Keraf (1998) prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut:
a. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya, tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau
tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-
syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang
atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam
hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

10
c. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan semua pihak.
e. Prinsip Integitas Moral
Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan
tetap menjaga nama baik pimpinan maupun perusahaannya.

Sedangkan pengertian perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari


manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas
antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan
bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia,
baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala
perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian
perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir,
bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku juga diartikan
sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang
dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni: bentuk pasif (tanpa tindakan
nyata atau konkret), dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkret).
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari
bahasa inggris (business), dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk

11
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Jadi, perilaku bisnis adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan
di dalam kegiatan usaha jual beli baik barang maupun jasa.

F. Sangsi pelanggaran Yang Akan Diterima Jika Perusahaan Tidak


Menerapkan Etika Dalam Bisnis

Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia


bisnis. Untuk meraih keuntungan, yang sebagaimana terdapat dalam Pasal
22 yang berbunyi “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat”. Pasal ini
menjelaskan tentang Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk
memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang, atau untuk
menyediakan jasa. Dan unsur dari bersekongkol itu sendiri adalah kerjasama
antara dua pihak atau lebih, secara terang-terangan maupun diam-diam
melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya,
membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan, menciptakan
persaingan semu, menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan, tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun
mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan
untuk mengatur dalam rangka memenangkan peserta tender tertentu,
pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender atau pihak
terkait secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku usaha yang
mengikuti tender, dengan cara melawan hukum.

Hal diatas adalah pelanggaran yang akan diterima kepada


perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya karena memiliki
unsur kecurangan. Hal lain yang menjadikan pelanggaran terhadap
perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya adalah pegawai
perusahaan yang melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika

12
Kerja (Code of Conduct) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan
sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan
Direksi, berpedoman pada anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS.
Sedangkan pengenaan sanksi terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai
dengan kesepakatan dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun
aturan kepegawaian yang berlaku. Pelaporan adanya dugaan pelanggaran
yang dilakukan oleh pegawai tanpa disertai dengan bukti-bukti pelanggaran
dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari contoh
pelanggaran diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang
menjadikan perusahaan untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya
bukanlah dari perusahaan itu sendiri melainkan adanya kejujuran dari para
pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang damai serta menjadikan perusahaan tersebut menjadi
perusahaan yang menerapkan etika didalam bisnisnya.

G. Faktor-Faktor Pebisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi


oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai
keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk
yang terjadi selanjutnya.

Faktor lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara lain:

 Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik

 Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain and Selfish


Interest)

 Ingin menambah mangsa pasar

 Ingin menguasai pasar.

Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan (Business


Goals versus Personal Values)

13
Dari factor-faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang
memiliki pengaruh paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan
tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada
produk lain. Iklan dibuat hanya untuk mengunggulkann produk sendiri,
tanpa ada keunggulan dari produk tersebut. Iklan hanya bertujuan untuk
menjelek-jelekkan produk iklan lain.

H. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan


memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good
business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang
bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan


manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh
semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis.
Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang
kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis,
dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya

Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-


prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang
kompleks.

Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya


berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika
bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-peraturan
yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu,
etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan
prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Secara
terperinci, Richard T.de George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut
empat kegiatan sebagai berikut:

14
a) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan
prinsi-prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah
suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara
moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu
pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai
tidak etis.

b) Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada


dunia bisnis, tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis
mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat
berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis
menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau
tidak.

c) Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai


bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada
umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah
keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.

d) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain-
lain.

I. Etika Bisnis di Indonesia

Di Indonesia, etika bisnis merupakan sesuatu yang lama tetapi


sekaligus baru. Sebagai sesuatu yang bukan baru, etika bisnis eksis
bersamaan dengan hadirnya bisnis dalam masyarakat Indonesia, artinya usia
etika bisnis sama dengan usia bisnis yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia.
Dalam memproduksi sesuatu kemudian memasarkannya, masyarakat
Indonesia tempo dulu juga telah berpatok pada pertimbangan-pertimbangan
untung dan rugi. Namun dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang cinta

15
damai, maka masyarakat Indonesia termotivasi untuk menghindari konflik-
konflik kepentingan termasuk dalam dunia bisnis.
Secara normatif, etika bisnis di Indonesia baru mulai diberi tempat
khusus semenjak diberlakukannya UUD 1945, khususnya pasal 33. Satu hal
yang relevan dari pasal 33 UUD 45 ini adalah pesan moral dan amanat etis
bahwa pembangunan ekonomi negara RI semata-mata demi kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia yang merupakan subyek atau pemilik negeri ini.
Jadi pembangunan ekonomi Indonesia sama sekali tidak diperuntukkan bagi
segelintir orang untuk memperkaya diri atau untuk kelompok orang tertentu
saja yang kebetulan tengah berposisi strategis melainkan demi seluruh
rakyat Indonesia. Dua hal penting yang menjadi hambatan bagi
perkembangan etika bisnis di Indonesia adalah budaya masyarakat
Indonesia dan kondisi sosial-politik di Indonesia.

Contoh Kasus Etika Bisnis di Bidang Peternakan :

Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang


baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat akan
daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang
tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler
tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih
mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis.
Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang
ikut mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di
lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama
peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk.
Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha
peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan
penanganan limbah dari usahanya.
Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa
pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan

16
pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut.
Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan
dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa
penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat
mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat
tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam
negeri atau broiler harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya
mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan
yang sehat di sekitar peternakan.
Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan
pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan
lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara
berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.
Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja
peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan
mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis :
• Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
• Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan
konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan
produk tersebut.
• Citra perusahaan di mata konsumen baik.
• Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.
• Meningkatkan motivasi pekerja.
• Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki
citra yang baik dimata perusahaan.
• Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

17
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis
merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman
keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia
usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan,
konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur
adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang
memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari
masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis.Pemasok (supplier),
perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi.
Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan
yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini
tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu,
etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup
dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian
mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Jenis norma dibagi menjadi dua, yaitu: (1) norma khusus, yaitu
norma-norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau
kehidupan khusus; (2) norma umum, yaitu aturan yang berlaku yang lebih
bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat
universal.
3.2 Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan
yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan
atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu
diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai
yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan
baik dan lancer di perusahaan tersebut.

18
DAFTAR REFERENSI

Anonim. 2013. Makalah Etika Bisnis. http://erikatzain. files.wordpress. com/


2013/ 04 /makalah-etika-bisnis.pdf. diakses pada tanggal 12 juni 2022.

Anonim. 2011. Makalah Etika Bisnis,

Anonim. 2013. Etika dalam Bisnis. http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-


dalam-bisnis-tugas-1.html . diakses pada tanggal 12 juni 2022.

Anonim. 2012. Tanggung Jawab Sosial. http://yohanesanez. wordpress.com


/2012/10/ 15/tanggung-jawab-sosial-tugas-2/. Diakses pada tanggal 12 juni 2022

Anonim.2012. Pelanggaran Etika Bisnis. http://anikmugirahayu. blogspot.com


/2012/06/pelanggaran-etika-bisnis.html. diakses pada tanggal 12 juni 2022.

Anonim.2011. Pandangan Etika Terhadap Praktek Bisnis. http://henritapangestuti.


blogspot.com/2011/12/pandangan-etika-terhadap-praktek bisnis.html.Diakses
pada tanggal 12 juni 2022.

http://antilicious.wordpress.com/ 2011/11/24/ makalah-etika-bisnis/. Diakses pada


tanggal 12 juni 2022.

http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-bisnis

http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html

http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etika-
bisnis-berpengaruh-dalam-berwirausaha-edit-mar&catid=44:dasar-dasar-
kewirausahaan&Itemid=69 .Diakses pada tanggal 12 juni 2022

https://www.ayoksinau.com/cara-cara-mempertahankan-standar-etika-bisnis-
berwirausaha-tanggung-jawab-perusahaan-terhadap-para-pemangku-kepentingan-
dan-faedah-etika-bisnis-bagi-perusahaan-lengkap/. Diakses pada tanggal 12 juni
2022

Munandar, Imam. 2012. Etika Dan Norma Bisnis. Diambil


dari:
https://munandarpress.wordpress.com/2012/06/27/etika-dan-norma-bisnis-2/.
Diakses pada tanggal 12 Juni 2022

19

Anda mungkin juga menyukai