PENDAHULUAN:
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1|P age
PENYAJIAN :
Aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi
antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen,
produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencari
untung. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan
melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis,
good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis
yang berkualitas etis.
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi
jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak
semua yang bisa kita lakukan boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati
kepentingan dan hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri
tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu
dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan "Hukum" Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum
modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis,
pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan
sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena
peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi
2|P age
pelanggaran. Dari sudut pandang hukum jelas, bahwa bisnis yang baik adalah yang
diperbolehkan oleh sistem hukum yang berlaku.
Moralitas berasal dari kata Latin ‘mos’, yang dalam bentuk jamaknya (mores)
berarti ‘ adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang
baik, dari segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang yang lain
atau dari suatu generasi kegenerasi berikutnya.
Etika sama dengan pengertian moralitas yaitu sistem nilai tentang bagaimana
manusia harus hidup baik dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian
terwujud dalam pola perilaku yang berulang.
Etika dalam pengertian ini lebih normatif , lebih mengikat setiap pribadi.
3|P age
Etika dalam pengertian sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah
konkret sebagai pegangan siap pakai namun sebagai cabang filsafat. Etika
dalam pengertian ini sangat menekankan pendekatan kritis dalam melihat nilai
dan moral
Etika dalam pengertian ini memuat nilai dan norma yang menyangkut bagaimana
manusia harus hidup baik sebagai manusia.
JENIS ETIKA BERDASARKAN NORMA/NILAI :
Menurut Sonny Keraf, terdapat dua jenis etika berdasarkan norma/nilai adalah
sebagai berikut:
Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya
sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara
mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal
dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara
baik dan meng-hindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakatidan berlaku di masyarakat
4|P age
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma ini mencerminkan harapan,
keinginan, dan keyakinan anggota masyarakat ttg bagaimana hidup
bermasyarakat lebih baik.
mengikat semua anggota masyarakat, keberlakuannya tegas dan pasti, dan
biasanya dikodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis dengan berbagai sangsi
apabila terjadi pelanggaran.
3. Norma Moral , yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
mahluk Tuhan. Norma ini menyangkut aturan ttg baik-buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia. Dan
menjadi tolokukur baik buruknya sebagai manusia:
a) kaidah moral berkaitan dengan yg dianggap mempunyai konsekuensi
yg serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia.
b) kaidah moral tidak ditetapkan/diubah oleh keputusan penguasa
tertentu, dan kaidah ini tidak dikodifikasikan (oleh pemerintah)
KLASIFIKASI ETIKA
1. Etika Terapan
a. Etika Umum berbicara ttg norma dan nilai moral.
b. Etika Khusus, penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar
dalam bidang kehidupan yang khusus. Dengan kata lain, etika sebagai
refleksi kritis rasional meneropongi dan merefleksikan kehidupan
manusia dengan mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yang
ada disatu pihak dan situasi khusus dari bidang kehidupan dan
kegiatan khusus yang dilakukan setiap orang atau kelompok dalam
suatu masyarakat.
5|P age
2. ETIKA PROFESI,
Etika bisnis termasuk dalam etika profesi
b . Ciri-ciri profesi:
1. adanya keahlian dan keterampilan khusus
2. adanya komitmen moral yang tinggi
3. biasanya orang profesional adalah orang yang hidup dari hasil
profesinya,
4. pengabdian kepada masyarakat
5. pada profesi luhur biasanya ada izin khusus utk menjalankan profesinya
6. kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi
profesi
6|P age
Bisnis dan etika
Etika bisnis adalah ilmu yang mempelajari masalah benar atau salah suatu
perbuatan berdasarkan standar moral.
Keuntungan Vs etika :
Secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan dapat diterima, karena
keuntungan memungkinkan perusahaan tetap eksis dalam kegiatan bisnis. Tanpa
keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya.
7|P age
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuel G Velaquez, 2003, Concept and Cases, Prentice Hall Inc
2. Sonny Keraf, 1999, Etika binsis, penerbit Kanisius
3. K. Bertens, 2003, Etika Bisnis
4. Joseph W Weiss, 2001, Business Ethics : A Managerial, Stakerholder
Approach, Belmont Wadswotch Pub.com.
8|P age