Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang
melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 2000).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip
dari Bertens, 2000), etika mempunyai arti sebagai : “ ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai
arti :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata
ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti
berikut :
a. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengaturtingkah lakunya. Misalnya, Jika orang berbicara tentang etika orang
Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan
etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai
ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
b. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh :Kode
Etik Jurnalistik
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-
kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang
begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi
bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya
dengan filsafat moral.
6. Pandangan Praktis-Realistis
Pandangan ini bertumpu pada kenyataan yang diamati berlaku dalam dunia bisnis dewasa
ini. Pandangan ini didasarkan pada apa yang umumnya dilakukan oleh orang-orang bisnis.
Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia yg menyangkut
memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan Profit Making. Dasar pemikirannya adalah bahwa orang yg
terjun ke dalam bisnis tidak punya keinginan dan tujuan lain selain ingin mencari keuntungan.
Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegiatan sosial. Karena itu, keuntungan
itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis.
Asumsi Adam Smith : Dalam masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja di mana
setiap orang tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatu sekaligus dan bisa memenuhi semua
kebutuhan hidupnya sendiri. Semua orang tanpa terkecuali mempunyai kecenderungan dasar
untuk membuat kondisi hidupnya menjadi lebih baik.
7. Pandangan Ideal
Disebut pandangan ideal, karena dlm kenyataannya masih merupakan suatu hal yang
ideal mengenai dunia bisnis. Sebagai pandangan yang ideal pandangan ini baru dianut oleh
segelintir orang yang dipengaruhi oleh idealisme berdasarkan nilai yang dianutnya.
Menurut Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi lebih
banyak barang sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak bisa dibuatnya
sendiri.
Menurut Matsushita (pendiri perusahan Matsushita Inc di Jepang), tujuan bisnis
sebenarnya bukanlah mencari keuntungan melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Sedangkan keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis
suatu perusahaan. Artinya, karena masyarakat merasa kebutuhan hidupnya dipenuhi secara baik
mereka akan menyukai produk perusahaan tersebut yang memang dibutuhkannya tapi
sekaligus juga puas dengan produk tersebut.
3
8. Sasaran dan lingkup etika bisnis
Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis disini. Yang pertama etika bisnis sebagai
etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek
bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik dan etis menunjang
keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi menggugah kesadaran moral para
pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis demi nilainilai luhur tertentu dan demi
kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya
menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut
secara eksternal.
Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen,
karyawan dan masyarakat luas, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar
oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggugah
masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat. Etika bisnis mengajak masyarakat luas untuk
sadar dan berjuang menuntut haknya agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh
pembisnis.
Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro.
Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan
praktekpraktek semacamnya yang akan sangat mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu
ekonomi melainkan baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara tersebut. Etika bisnis
menekankan pentingnya kerangka legalpolitis bagi praktek yang baik, yaitu pentingnya
hukum dan aturan bisnis serta peran pemerintah yang efektif menjamin keberlakuan aturan
bisnis tersebut secara konsekuen tanpa pandang bulu.
9. Prinsipprinsip Etika Bisnis
a. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran
Kejujuran dalam pemenuhan syaratsyarat perjanjian dan kontrak
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung
jawabkan
Dengan melihat kedua pandangan berbeda di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa
citra jelek dunia bisnis sedikit banyaknya disebabkan oleh pandangan pertama yang melihat
bisnis sekadar sebagai mencari keuntungan.
4
Atas dasar ini, persoalan yang dihadapi di sini adalah bagaimana mengusahakan agar
keuntungan yang diperoleh ini memang wajar, halal, dan fair. Terlepas dari pandangan mana
yang dianut, keuntungan tetap menjadi hal pokok bagi bisnis. Masalahnya adalah apakah
mengejar keuntungan lalu berarti mengabaikan etika dan moralitas. Yang penting adalah
bagaimana keuntungan ini sendiri tercapai.
Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang luhur adalah dengan
membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi.Melalui organisasi profesi
tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi dalam pengertian sebenar-benarnya
sebagaimana dibahas disini, kalau bukan menjadi profesi luhur.
5
menyimpang dari norma – norma moral. Suatu perbuatan dapat dinilai baik menurut arti
terdalam justru kala memenuhi standard etis tersebut.
1) Hati Nurani.
Suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan sesuai hati nurani dan suatu perbuatan adalah
buruk jika dilakukan bertentangan dengan hati nurani. Hati nurani adalah norma yang sering
kali sulit dipakai dalam forum umum dan harus dilengkapi dengan norma – norma yang laen.
2) Kaidah Emas.
Cara lebih objektif untuk menilai baik buruknya perilaku moral adalah mengukurnya
dengan kaidah emas yang berbunyi : “ hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana anda
sendiri ingin diperlakukan. “Kaidah emas dapat dirumuskan dengan cara positif maupun
negatif. Tadi diberikan perumusan positif. Bila dirumuskan secara negatif, kaidah emas
berbunyi : “ janganlah melakukan terhadap orang lain, apa yang anda sendiri tidak ingin akan
dilakukan terhadap diri anda. “
3) Penilaian Umum.
Cara ketiga dan barangkali yang paling ampuh untuk menentukan baik buruknya suatu
perbuatan adalah menyerahkannya kepada masyarakat umum untuk dinilai. Cara ini bisa
disebut juga “ audit sosial. “Sejauh masyarakat yang menilai masih terbatas, hasil penilaiannya
mudah bersifat subjektif. Untuk mencapai suatu tahap objektif, perlu penilaian moral
dijalankan dalam suatu forum yang seluas mungkin. Karena itu “ audit sosial “ menuntut
adanya ketebukaan.
2. Etika
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam
6
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat. Etika bisnis merupakan sesuatu yang berlaku secara universal, artinya esensi etika
bisnis berlaku di mana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang jabatan, ras,
pendidikan, dan agama.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah
etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar
dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
d. Klasifikasi etika
Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang bagaiamna seharusnya seseorang bertindak secara etis.
Dengan kata lain, etika normatif adalah sebuah studi tindakan atau keputusan etis. Disamping
itu, etika normatif berhubungan dengan pertimbangan-pertimbangan tentang apa saja kriteria-
kriteria yang harus dijalankan agar suatu tindakan atau kepuasan itu menjadi baik.
Etika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik kepada
topik-topik kontroversial baik pada domain privat atau publik seperti perang, hak-hak binatang,
hukuman mati dan lain-lain. Etika terapan ini bisa dibagi menjadi etika profesi, etika bisnis dan
etika lingkungan. Secara umum ada dua fitur yang diperlakukan supaya sebuah permasalahan
dapat dianggap sebagai masalah etika terapan.
Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap ‘etis’ oleh individu
atau masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah etika yang mempunyai
hubungan langsung dengan filsafat tetapi merupakan sebuah bentuk studi empiris terkait
dengan perilaku-perilaku individual atau kelompok.
Metaetika berhubungan dengan sifat penilaian moral. Fokus dari metaetika adalah arti
atau makna dari pernyataan pernyataan yang ada didalam etika. Dengan kata lain, metaetika
merupakan kajian tingkat kedua dari etika.
e. Konsepsi etika
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar, baik atau buruk etika tidak
mempersoalkan keadaan manusia melainkan mempersoalkan bagaiaman manusia harus
bertindak. Norma hukum berasal dari hukum, norma agama berasal dari agama, norma sopan
santun berasal dari kehidupan sehari-hari, norma moral berasal dari etika. Etika menyangkut
cara melakukan perbuatan manusia. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika terhadap sesama, etika terhadap keluarga, etika
terhadap profesi, etika terhadap politik, etika terhadap lingkungan hidup, dan kritik ideologi.
8
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi
kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal
yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya
adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. secara
universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia,
selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. berbisnis untuk kepentingan individu dan di
saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat
mulia. dalam teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana
pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusaka kualitas sumber
daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya
alam yang terkuras tidak habis ditelan jaman.
di dalam analisa pengeluaran dan keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk
memperoleh keuntungan daripada kerugian. proses bisnis diupayakan untuk selalu memperoleh
profit daripada kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya mengenai finansial, tapi juga
aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan hak dan kepentingan konsumen dalam
bisnis. dalam dunia bisnis dikenal corporate social responsibility, atau tanggung jawab sosial
perusahaan. suatu pemikiran ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap
perusahaan mempunyai tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup
masyarakat secara umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang berjalan pasti
menggunakan banyak sumber daya manusia dan alam, dan menghabiskan daya guna sumber
daya tersebut.
Kesulitan dalam penerapan Utilitarianisme yang mengutamakan kepentingan masyarakat
luas merupakan sebuah konsep bernilai tinggi, sehingga dalam praktek bisnis sesungguhnya
dapat menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis. misalnya dalam segi finansial perusahaan
dalam menerapkan konsep Utilitarianisme tidak terlalu banyak mendapat segi manfaat dalam
segi keuangan, manfaat paling besar adalah di dalam kelancaran menjalankan bisnis, karena
sudah mendapat ‘izin’ dari masyrakat sekitar, dan mendapat citra positif di masyarakat umum.
namun dari segi finansial, Utilitarianisme membantu (bukan menambah) peningkatan pendapat
perusahaan.
10
c. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang tidak
diketahui alasannya.
d. Ketiga, Universalitas : Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi
banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi
manfaat terbesar bagi banyak orang.
b. Summary
Pebisnis dengan level intelektual dan moralitas rendah akan sulit menentukan prioritas mana
yang akan didahulukan apakah kepentingan konsumen, masyarakat, karyawan atau diri sendiri.
Sebaliknya kaum intelektual seharusnya selalu mendahulukan kepentingan masyarakat
daripada untuk kepentingan dirinya.
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu akibat adanya reaksi atas sebuah
masalah (problem), yang artinya ada ketidaksesuian antara perkara saat ini dan keadaan yang
diinginkan, yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternative.
Namun, berpaling dari hal ini keputusan yang dibuat haruslah keputusan yang baik, rasional,
dan mengandung nilai-nilai etis dalam batasan-batasan tertentu. Oleh karena itu haruslah ada
kerangka kerja pengambilan keputusan yang etis atau ethical decision making (EDM)
Framework.
2) Deontologi
13
Berbeda dengan konsekuensialisme, deontologi berfokus pada kewajiban dan tanggung
jawab yang memotivasi suatu keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi dari
tindakan. Tindakan yang didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan sangat
penting bagi professional, direktur, dan eksekutif yang diharapkan memenuhi kewajibannya.
Menambah konsekuensialisme dengan analisis deontologi secara khusus termasuk perlakuan
yang adil akan menjaga terhadap situasi dimana untuk kepentingan apa pertimbangan
konsekuensi yang menguntungkan akan diperbolehkan untuk membenarkan tindakan ilegal
atau tidak etis dalam mencapai tujuan.
3) Virtue Ethics
Kalau kedua pendekatan tadi menekankan pada konsekuensi dari tindakan atau tanggung
jawab, hak dan prinsip-prinsip sebagai panduan untuk membenarkan kebiasaan moral, etika
kebajikan berkaitan dengan aspek motivasi dari karakter moral yang ditunjukkan oleh
pengambil keputusan.
b. Pendekatan 5 pertanyaan
Kerangka 5-pertanyaan adalah pendekatan berguna untuk pertimbangan tertib masalah
tanpa banyak eksternalitas dan di mana fokus khusus yang diinginkan oleh perancang proses
pengambilan untuk pengobatan yang diperluas dari pendekatan ini. Pendekatan 5 pertanyaan
opsional dirancang untuk memfokuskan proses pengambilan keputusan pada relevansi isu
tertentu untuk organisasi atau pengambil keputusan yang terlibat.
d. Pendekatan pastin
Pastin menggunakan konsep etika aturan dasar untuk apture gagasan bahwa individu dan
organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku
mereka atau perilaku yang diinginkan. Jika keputusan dipandang menyinggung nilai-nilai ini,
ada kemungkinan bahwa disenchamtment atau relatiation akan terjadi. Sayangnya, hal ini dapat
menyebabkan pemecatan seorang karyawan yang bertindak tanpa pemahaman aturan dasar
etika baik dari organisasi pengusaha yang terlibat. Dalam rangka untuk memahami aturan dasar
yang berlaku untuk benar mengukur komitmen organisasi untuk proposal dan untuk
melindungi pembuat keputusan., Pastin menunjukkan bahwa pemeriksaan keputusan masa lalu
atau tindakan dibuat. Ia menyebut ini pendekatan reverse engineering keputusan, karena upaya
ini dilakukan untuk mengambil keputusan masa lalu terpisah untuk melihat bagaimana dan
mengapa mereka dibuat. Pastin menunjukkan bahwa orang sering dijaga (secara sukarela atau
tanpa sadar) tentang mengekspresikan nilai-nilai mereka, dan bahwa reverse engineering
menawarkan cara untuk melihat, melalui tindakan masa lalu, apa nilai-nilai mereka.
Pastin menggunakan konsep etika aturan dasar untuk apture gagasan bahwa individu dan
organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku
mereka atau perilaku yang diinginkan. Jika keputusan dipandang menyinggung nilai-nilai ini,
ada kemungkinan bahwa disenchamtment atau relatiation akan terjadi.
16
ada kemajuan lebih lanjut dapat dibuat untuk menghasilkan solusi yang harus dipertimbangkan
cukup baik dan bahkan pada titik optimal dalam waktu.
17
Meninggalkan kebaikan, kejujuran dan hak. Seperti dijelaskan sebelumnya,, bahwa
keputusan etis yang komprehensif tidak bisa dilakukan jika salah satu dari tiga aspek
terlupakan.
Kegagalan mempertimbangkan motivasi untuk sebuah keputusan. Selama bertahun-tahun,
pengusaha dan profesional yang tidak peduli tentang motivasi untuk tindakan, seperti
consenquences dapat diterima. Sayangnya, banyak produsen telah kehilangan melihat
kebutuhan untuk meningkatkan jaringan global untuk semua pengambilan manfaat (atau
sebanyak mungkin) dan keputusan dibuat bahwa manfaat sendiri, atau hanya sedikit
kurang beruntung pendek dan jangka panjang lainnya . Cupet ini, murni SEFT - pengambil
keputusan organisasi yang berminat mewakili risiko tinggi untuk pemerintahan.
Kegagalan untuk memperhitungkan kebajikan yang seharusnya ditunjukkan. Anggota
dewan, eksekutif dan akuntan profesional diharapkan untuk bertindak dengan itikad baik
dan pembuangan kewajiban fidusia kepada orang-orang mengandalkan mereka.
Mengabaikan kebajikan diharapkan dari mereka dapat menyebabkan ketidakjujuran,
kurangnya integritas dalam penyusunan laporan, kegagalan untuk bertindak atas nama
stakeholder, dan kegagalan untuk debit keberanian dalam menghadapi orang lain yang
terlibat dalam tindakan tidak etis, atau meniup peluit bila diperlukan. Akuntan profesional
yang mengabaikan nilai-nilai yang diharapkan dari mereka cenderung lupa bahwa mereka
diharapkan untuk melindungi koleksi publik.
18
prioritas utama sebuah perusahaan. Tetapi tidak hanya keuntungan yang menjadi prioritas
utama perusahaaan, eksistensi, dan reputasi yang baik juga menjadi hal penting yang
diinginkan oleh semua perusahaan.
Perusahaan bertanggung jawab kepada seluruh pihak yang berkempentingan seperti
pemerintah, karyawan, konsumen, dan pemegang saham. Tidak hanya pertanggung jawaban
dalam bentuk finansial, tetapi ekonomi, sosial, dan lingkungan secara keseluruhan.
Secara teori dalam melakukan bisnis, perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan
dan pemegang saham semata. Tetapi juga kewajibannya dalam beroperasi, dimana dapat
memberikan manfaat secara luas, baik dari segi sosial, ekonomi, ataupun lingkungan.
Organisasi standarisasi internasional (ISO) menekankan pentingnya kemampuan perusahaan
dalam menjaga keseimbangan antara performa perusahaan perusahaan dan mengatasi isu sosial
dan lingkungan yang muncul akibat operasi perusahaan yang sedang berjalan.
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan penetapan kebijakan dalam
mempromosikan keseimbangan antara keuntungan perusahaan dan keuntungan yang diperoleh
masyarakat secara keseluruhan. Sekarang ini semakin banyak perusahaan dan investor yang
memiliki komitmen untuk memperhatikan dampak sosial yang mungkin ditimbulkan sebelum
melakukan kegiatan operasi ataupun berinvestasi. Dengan adanya perubahan psikologis pada
pelaku ekonomi mau tidak mau perusahaan harus beradaptasi dengan fenomena yang sedang
terjadi. Di era industrialisasi, dimana konsumen hanya mementingkan produk dengan harga
murah, sekarang konsumen sudah memikirkan apa dampak produk yang mereka beli terhadap
lingkungan.
b. Human Resource
Dengan adanya tanggung jawab sosial dari sebuah perusahaan dapat memberikan
keuntungan dari segi pengelolaan sumber daya manusia. Program sosial yang dijalankan
perusahaan berpengaruh besar terhadap kepuasan para pekerja tidak hanya secara finansial
tetapi juga secara sosial. Program ini berdampak pada menurunya tingkat turnover atau
pergantian karyawan.
c. Manajemen Resiko
Dibutuhkan waktu bertahun-tahun dalam membangun reputasi baik perusahaan, tapi
hanya dibutuhkan beberapa jam untuk merusaknya. Hal yang mungkin terjadi adalah adanya
19
kecelakaan yang dampaknya merusak lingkungan. Contoh nyata yang bisa kamu ambil adalah
bencana lumpur di Siduarjo. Perusahaan tidak menginginkan atensi negatif baik dari konsumen
ataupun pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan regulator.
d. Unique Branding
Program sosial yang dijalankan bisa menciptakan konsumen yang loyal terhadap
perushaaan. Hal ini bisa didasari dari etika perusahaan dalam melakukan operasinya.
Keuntungan secara sosial ini dapat dimanfaatkan oleh tim pemasaran perusahaan untuk
membangun reputasi dan mencari konsumen baru.
e. Manajemen krisis
Tanggung Jawab Sosisla Perusahaan dapat digunakan dalam mengatasi krisis yang
timbul. Krisis yang dimaksud adalah apabila terjadi pemboykotan terhadap produk atau timbul
isu-isu lingkungan dan sosial, program sosial yang telah dijalankan bisa menjadi alasan dan
cara agar krisis yang sedang terjadi tidak semakin membesar dan isu-isu yang beredar bisa
dijawab berdasarkan kegiatan sosial yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan.
1) Polusi udara
Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya bagi
lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan.
Contonya seperti, polusinya kendaraan, produksi bahan bakar dan baja. Suatu perusahaan
tentunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produknya yang baik dengan begitu
mereka berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan lingkungan, contoh pada
perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara dengan mengubah proses
20
produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke udara. Peranan
pemerintah dalam mencegah polusi udara. Pemerintah juga terlibat dalam memberlakukan
pedoman tertentu yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah karbon
dioksida yang ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental
Protection Agency(EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar
polusi.
2) Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yangn tida dihasilkan dari beberapa
proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi
pertanian. Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada
pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan, perusahaan merevisi produksi dan
pengemasan guna mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah
beracunnya ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias
mendaur ulang membatasi penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi
limbah padat. Ada banyak perusahaan yang memiliki program lingkungan yang didesain
untuk mengurangi kerusakan lingkuperngan. Contoh, perusahaan Homestake Mining
Company mengakui bahwa operasi penambangannnya merusak tanah, sehingga
perusahaan tersebut mengelurkan uang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
21
d. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Komunitas
Giving back to community adalah kalimat yang sering digunakan perusahaan dalam
aktifitas sosialnya. Hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah memberikan layanan
kesehatan secara gratis, membuat program yang menginspirasi wanita, memberikan beasiswa,
dan masih banyak lagi. Dengan melakukan hal-hal diatas akan membangun asumsi dan
pandangan masyarakat, bahwa perusahaan tersebut secara aktif peduli terhadap isu-isu sosial
yang terjadi di masyarakat.
22
Keadilan pada umumnya adalah keadaan atau situasi di mana setiap orang memperoleh
apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan kita
besama. Dengan demikian berarti bahwa keadilan adalah keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Berbuat adil berarti menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, sebaliknya berbuat tidak adil berarti menginjak-injak harkat dan martabat manusia.
Perkataan adil berasal dari bahasa Arab yang berarti Insaf = keinsyafan = yang menurut
jiwa baik dan lurus. Dalam bahasa Perancis perkataan adil ini di istilahkan dengan Justice,
sedangkan dalam bahasa Latin di istilahkan dengan Justica.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak
memihak ataupun tidak sewenang – wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian
sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, atau sewenang – wenang.
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut
mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan
menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti
ketidak adilan.
Keadilan menurut Adam Smith yaitu hanya menerima satu konsep atau teori keadilan
yaitu keadilan komutatif. Alasannya, yang disebut keadilan sesungguhnya hanya punya satu
arti yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan
hubungan antara satu orang atau pihak dengan orang atau pihak lain.
Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil
adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Menurut Drs. Kahar Masyhur dalam bukunya mengemukakan pendapat – pendapat
tentang apakah yang dinamakan adil tersebut, yaitu :
Adil ialah meletakan sesuatu pada tempatnya
Adil ialah menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang
Adil ialah memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tanpa lebih tanpa kurang
antara sesama yang berhak, dalam keadaan yang sama, dan penghukuman orang jahat atau
yang melanggar hukum, sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya.
Keadilan menurut Socrates yaitu bahwa keadilan adalah keadaan di mana pemerintah
dengan rakyatnya terdapat saling pengertian yang baik.
Keadilan menurut Kong Hu Cu yaitu bahwa keadilan adalah keadaan di mana anak
berperan sebagai anak, ayah sebagai ayah, raja sebagi raja masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya. Kong Hu Cu mengartikan keadilan merujuk pada pelaksanaan peran dan fungsi
masing-masing dari suatu status tertentu.
Bagi kaum Komunis, yang disebut keadilan ialah apabila masing-masing orang mendapat
bagian yang sama. Hal ini tercermin dari doktrin mereka “sama rata sama rasa”.
Menurut WJS Poerwadarminta dalam KUBI mengartikan kata adil dengan tidak berat
sebelah atau tidak memihak.
Dari pengertian adil dan keadilan menurut para ahli dapat di simpulkan bahwa adil
adalah dimana semua berada dalam keadaan yang sama rata dan masing-masing orang tidak
dalam keadaan dirugikan atau merugikan orang lain. Keadilan itu sendiri adalah suatu keadaan
dimana setiap orang harus menjalan kan hak dan kewajibannya dengan baik dan benar sesuai
dengan hukum dan peraturan yang berlaku. bila kita bersifat adil maka orang lain akan adil
terhadap diri kita. keadilan akan ada bila masing-masing orang menghargai dan menghormati
hak dan kewajiban masing-masing.
Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa adil atau keadilan adalah pengakuan
perlakuan seimbang antara hak dan kewajiban. Apabila ada pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban, dengan sendirinya apabila kita mengakui “ hak hidup ”,
maka sebaliknya kita harus mempertahankan hak hidup tersebut dengan jalan bekerja keras,
23
dan kerja keras yang kita lakukan tidak pula menimbulkan kerugian terhadap orang lain, sebab
orang lain itu juga memiliki hak yang sama (hak untuk hidup) sebagaimana halnya hak yang
ada pada kita.
2) Keadilan Komutatif
Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau
warga negara satu dengan warga negara lainnya. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti
relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan yang setara dan seimbang antara
pihak yang satu dengan lainnya. Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai
keadilan tukar. Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yg fair
antara pihak-pihak yg terlibat.
3) Keadilan Distributif.
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau
yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan
ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Persoalannya apa yang menjadi dasar pembagian
yang adil itu? Sejauh mana pembagian itu dianggap adil? Sedangkan Menurut
Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-masing orang
dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.
Jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan distribusi ekonomi oleh pasar
adalah dengan mengatur sistem dan struktur sosial agar terutama menguntungkan kelompok
yang tidak beruntung.
27
Dugaan penggelapan pajak IM3 diduga melakukan penggelapan pajak dengan cara
memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor
pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar
dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3 melakukan restitusi
sebesar Rp 65,7 miliar. 750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak
dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Hal tersebut
merugikan banyak pihak dan pemerintah. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti
tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan
dilarang beroperasi di negara berkembang.
Tindakan yang awalnya bertujuan untuk meraup keuntungan lebih yang dilakukan tanpa
pertimbangan dan melanggar etika akan berdampak besar terhadap keberlangsungan
perusahaan.
HAK PEKERJA
Dalam dunia ketenagakerjaan, pekerja maupun pemberi kerja wajib memahami aturan
yang berlaku, baik lingkup internal berupa peraturan perusahaan maupun lingkup lebih luas
yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Dengan mengetahui hak-hak dasar
seorang pekerja dan hak lainnya, kemungkinan untuk terjadinya konflik dalam hubungan
industrial (antara pekerja dan pemberi kerja) dapat dihindari. Dalam konteks seorang pekerja,
setidaknya ada 3 hak yang dimiliki seorang pekerja, yang meliputi hak dasar, hak pribadi dan
hak saat terjadi PHK.
g. Hak Dasar Khusus Terkait Persoalan Jam Kerja untuk Pekerja Perempuan.
Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri nomor 224 tahun 2003, dan Undang Undang
nomor 13 tahun 2003. Pemerintah melarang pihak Perusahaan mempekerjakan Karyawan
Perempuan antara jam 23.00 WIBe sampai jam 7.00 WIB, atau yang lebih dikenal dengan
istilah shift 3. Aturan ini berlaku untuk Pekerja Perempuan yang umurnya kurang dari 18
tahun.
c. Jaminan Kesejahteraan
UU nomor 3 tahun 1992 pada pasal 99 telah mengatur persoalan jaminan kesejahteraan
bagi para Pekerja. Disebutkan bahwa setiap Perusahaan wajib menyediakan fasilitas
kesejahteraan, seperti halnya Asuransi Kesehatan.
Dipihak lain, konsumen juga dibebankan dengan kewajiban atau tanggung jawab
terhadap pihak penjual tau pelaku usaha, dimana kewajiban konsumen meliputi:
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang atau jasa, demi keamanan dan keselamatan konsumen .
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa .
c. Membayar dengan nilai tukar yang telah disepakati bersama .
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Dengan undang-undang tersebut maka maka diharapkan para pelaku bisnis untuk
melakukan peningkatan dan pelayanan sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Disini
dimaksudkan agar kedua belah pihak saling memperhatikan hak dan kewajiban masing-
masing.
Apa yang tertuang dalam undang-undang secara eksplisit dan subtansial sebenarnya sama
dengan etika islam. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi
baranbg dan jasa misalnya, dimaksudkan agar konsumen muslim dalam dalam memakan dan
mengkonsumsi setiap produk benar-benar aman kesehehatan dan aman agamanya. Dalam hal
ini dituntut agar setiap produk aman bahan bakunya, benar prosesnya dan halal zatnya.
2) Tidak sesuai dengan pernyataan dalam label, etiket dan keterangan lain mengenai
barang dan/atau jasa yang menyangkut :
Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa/jangka waktu penggunaan/ pemanfaatan
paling baik atas barang tertentu;
Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan
"halal" yang dicantumkan dalam label
Tidak memasang label/ penjelasan
33
c. Dalam menawarkan barang dan/atau jasa untuk diperdagangkan dilarang
mempromosikan,mengiklankan atau membuat pernyataan tidak benar atau menyesatkan
mengenai :
Harga/tarifdan potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan.
Kondisi, tanggungan, jaminan, hak/ganti rugi atas barang dan/atau jasa.
Kegunaan dan bahaya penggunaan barang dan/aatau jasa.
d. Dalam menawarkan barang dan/atau jasa untuk diperdagangkan dengan memberikan
hadiah dengan cara undian dilarang :
Tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu dijanjikan.
Mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa.
Memberikan hadiah tidak sesuai janji dan/atau menggantikannya dengan hadiah
yang tidak setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan.
e. Dalam menawarkan barang dan/atau jasa, dilarang melakukan cara pemaksaan atau cara
lain yang dapat menimbulkan gangguan kepada konsumen baik secara fisik maupun
psikis.
f. Dalam hal penjualan melalui obral atau lelang, dilarang menyesatkan dan mengelabui
konsumen dengan :
Menyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolah-olah memenuhi standar mutu
tertentu dan tidak mengandung cacat tersembunyi.
Tidak berniat menjual barang yang ditawarkan,melainkan untuk menjual barang
lain.
Tidak menyediaakan barang dan/atau jasa dalam jumlah tertentu/cukup dengan
maksud menjual barang lain.
Menaikkan harga sebelum melakukan obral.
1. Fungsi Iklan
Yaitu sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
34
a. Iklan sebagai pemberi informasi.
Iklan merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada
masyarakat tentang produk lain yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasarYang
ditekankan disini adalah bahwa iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan
seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk.sasaran iklan adalah agar
konsumen dapat mengetahui dengan baik produk itu sehingga akhirnya untuk membeli produk
itu.
Sehubungan dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen,ada
tiga pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas informasi yang disampaikan
sebuah iklan.
Pertama, Produsen yang memiiki produk tersebut.
Kedua,biro iklan yang mengemas iklan dalam segala
dimensinya:etis,estetik,informatif,dan sebagainya.
Ketiga,bintang iklan.dalam hal ini,tanggung jawab moral atas informasi yang benar
tentang sebuah produk pertama-tama dipikul pihak oleh pihak produsen.
Ada baiknya kami paparkan beberapa prinsip yang kiranya perlu diperhatikan dalam
iklan:
35
Iklan tidak boleh menympaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya
konsumen
Iklan wajib menyampaikan tentang produk tertentu,khususnya menyagkut keamanan dan
keselamatan manusia.
Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan,khusunya secara kasar dan terang-terangan
Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.
a. Prinsip Kejujuran
Prinsip ini berhubungan dengan kenyataan bahwa bahasa penyimbol iklan seringkali
dilebih-lebihkan, sehingga bukannya menyajikan informasi mengenai persediaan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, tetapi mempengaruhi bahkan menciptakan kebutuhan
baru. Maka yang ditekankan di sini adalah bahwa isi iklan yang dikomunikasikan haruslah
sungguh-sungguh menyatakan realitas sebenarnya dari produksi barang dan jasa. Sementara
yang dihindari di sini, sebagai konsekuensi logis, adalah upaya manipulasi dengan motif apa
pun juga.
6. Kebebasan Konsumen
Secara lebih konkrit iklan menentukan pula hubungan penawaran dan permintan antara
produsen dan pembeli, yang pada gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijual
37
dalam pasar.keinginan atau kebutuhan tidak lagi merupakan sesuatu yang mandiri,melainkaan
tergantung sepenuhnya pada produksi dan iklan dengan demikian,dalam mekanisme semacam
itu mustaahil konsumen bisa memutuskan atau memilih secara bebas apa yang menjadi
kebutuhannya.merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen dan iklan. Karena itu,
walaupun dalam situasi tertentu bahwa ”Produksi menciptakan kebutuhan”, tidak dengan
sendirinya produksi menentukan kebutuhan kita sebagai konsumen. Dalam kaitan dengan itu.
Menurut Von Haik mengatakan bahwa walaupun ada benarnya produsen bekerja
kearah”menciptakan kebutuhan”.
38
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu,
pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar &
menegakkan keadilan.
Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka pemerintah tidak
terlalu banyak ikut campur.
Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja
yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh pemerintah terlepas
dari status social dan ekonominya.
3. Peran Pemerintah
Syarat utama bagi terwujudnya sistem pasar yang adil, syarat utama bagi kegiatan bisnis
yang baik dan etis adalah perlunya suatu pemerintahaan yang adil juga. Artinya pemerintah
yang benar-benar bersikap netral dan tunduk pada aturan main yang ada, berupa aturan
keadilan yang menjamin hak dan kepentingan setiap orang secara sama dan fair. Berikut peran
pemerintah dalam etika pasar bebas :
Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari
Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat membelinya dengan
mudah dan murah
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar yang dapat
mempengaruhi pasar
Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan ketidaksetaraan
dalam masyarakat
Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien
Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga bentuk yaitu:
Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi efisiensi
mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan menciptakan pertandingan
bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan
produksi barang public
Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal diperlukan masyarakat
bahwa pemerintah dapat menetapkan anggran belanja dan penerimaan Negara secara
seimbang. Kebijakkan moneter diperlukan untuk mengendalikan tingkat harga-harga
agar tetap stabil. Akan tetapi pada akhirnya kebijakkan moneter adalah peranan uang
dalam kegiatan ekonomi.
39
MONOPOLI
1. Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar, memiliki produk barang atau jasa yang dibutuhkan oleh banyak masyarakat
yang menyebabkan perusahaan tersebut tidak memiliki pesaing, penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual yang disebut sebagai monopolis, sebagai penentu harga (price-maker),
seorang produsen dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang diproduksi maka semakin mahal
harga barang.
b. Kelemahan
Kelemahan pasar monopoli yaitu: menimbulkan ketidak adilan karena keuntungan
banyak dinikmati oleh seorang produsen dengan adanya monopoli tentunya kita tidak ada
pilihan lagi untuk membeli barang yang sama pada tempat atau perusahaan yang berbeda,
biaya produksi menjadi tidak efisien karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara
penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan dengan
adanya pasar monopoli konsumen merasa berat, karena harus membeli barang dengan harga
sangat tinggi.
b. Monopoli Masyarakat.
Monopoli masyarakat dapat terjadi jika masyarakat mempunyai kepercayaan secara
khusus terhadap suatu produk. Contohnya, obat batuk merek “B” mampu menguasai pasar
dikarenakan kemanjuran khasiat obat tersebut. Maka akan membuat masyarakat tidak mau
berpindah ke merek yang lain
41
e. Monopoli Undang - Undang.
Monopoli undang –undang adalah monopoli yang di timbulkan oleh adanya undang –
undang yang menjamin sebuah perusahaan untuk dapat menguasai semua produk, barang, jasa
dan penjualannya kepada pembeli. Misalnya saja monopoli oleh PT KAI, dan PT PLN dalam
penjualannya pada pembeli. PT Kereta Api Indonesia memonopoli eksploitasi semua angkutan
kereta api. PT PLN mampu memonopoli pengadaan serta memonopoli penjualan listrik
kepada konsumen di dalam negeri. Kesemuanya itu adalah beberapa contoh dari monopoli
yang di timbulkan dengan mendapat jaminan dari undang – undang oleh pemerintah kepada
sebuah perusahaan untuk menjalankan proses penjualannya. Monopoli undang-undang dapat
muncul karena adanya pemberlakuan dalam kebijakan atau undang-undang tertentu. Monopoli
undang-undang ada beberapa bentuk sebagai berikut.
f. Monopoli Negara.
Monopoli negara adalah monopoli yang diberlakukan oleh negara dalam rangka
menalayani kepentingan secara umum. Monopoli negara dilakukan dengan cara mendirikan
perusahaan negara, contohnya seperti PT Pos Indonesia dalam penjualan perangko, PLN
(Perusahaan Listrik Negara), Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak Nasional), PT KAI
(Kereta Api), dan lain sebagainya.
6. Pasar Oligopoly
Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1
komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika
produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda corak
disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar
oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang
tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual sebagai price
maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga mengakui
bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua,
penjual bertindak secara strategik. Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar bervariasi dari
mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar (blockade), dan asumsi keempat
pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga pasar.
Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini
keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen
patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan MC-nya,
memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan dengan kurva
MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya
perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan harga
keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis ini
mencerminkan perilaku oligopolis di pasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual,
maka ia mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi
42
kalau ia menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan.
Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari adanya ketidakpastian oligopolis
terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini
dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang
terjadi di pasar cenderung tetap tidak berubah-ubah.
Menurut Sweezy, ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga adalah jika suatu
oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan menurunkan harga karena
tidak mau kehilangan konsumen dan jika oligopolis menaikkan harga maka akan kehilangan
konsumen karena oligopolis lain tidak menaikkan harga dan akan mendapat tambahan
konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun. Hal ini menyebabkan kurva permintaan
yang dihadapi oligopolis merupakan kurva yang patah (kinked demand curve). Karakteristik
pasar oligopoly :
Hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industry.
Produknya homogen atau terdiferensiasi.
Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
Kompetisi non harga.
43
g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif. Untuk menciptakan brand image,
menarik market share dan mencegah pesaing baru.
44