Anda di halaman 1dari 27

PERTEMUAN 1

DEFINISI ETIKA, KLASIFIKASI ETIKA (ETIKA PROFESI DAN ETIKA BISNIS)


SEMESTER : 7
TEKNIK SIPIL UNSIQ
PENGERTIAN ETIKA
Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli – Etika (dalam bahasa Yunani Kuno:
“ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.

Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk


mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia.
Etika sendiri terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

1. meta-etika (studi konsep etika),


2. etika normatif (studi penentuan nilai etika),

3. dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang


meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut
pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut
baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Salah satu
tujuan etika adalah untuk mendapatkan konsep yang
sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua
manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertiannya :

etika secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang
baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu
kewajiban dan tanggungan jawab moral

etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya


manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar
PENGERTIAN ETIKA MENURUT PARA AHLI
Menurut Prof. Robert Salemon
Etika adalah : (1.) Karakter Individu, (2.) Hukum yang social (mengatur, mengendalikan
dan membahas prilaku manusia).

Menurut K Bertens
 Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya .arti ini dapat
juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorangan atau hidup
bermasyrakat.
 Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral, yang dimaksud disi adalah
kode etik.
 Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama
dengan filsafat moral.
Menurut Franz Magnis Suseno

Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang


memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.

Menurut Ramali dan Pamuncak

Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu


profesi.
Menurut Asmaran

Etika adalah ilmu


yang mempelajari
perilaku manusia,
tidak hanya
menentukan
Menurut Martin kebenaran seperti
mereka, tetapi juga
Mengemukakan jika arti etika untuk menyelidiki
adalah satu disiplin manfaat atau
pengetahuan yang bertindak keuntungan dari
sebagai acuan atau dasar semua perilaku
untuk mengontrol perilaku
atau tingkah laku manusia.
manusia.
Menurut Asmaran

Etika adalah ilmu yang mempelajari perilaku


manusia, tidak hanya menentukan kebenaran seperti
mereka, tetapi juga untuk menyelidiki manfaat atau
keuntungan dari semua perilaku manusia.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruk, hak


dan kewajiban moral. Selain itu Etika adalah kumpulan
asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga
diartikan nilai mengenai benar dan salah yang dianut
masyarakat.
PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Pengertian etika bisnis adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu bisnis dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu,
perusahaan, maupun masyarakat. Etika dalam bisnis dapat juga diartikan sebagai
suatu pengetahuan mengenai tata cara ideal dalam mengelola bisnis dengan
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal, ekonomi, dan
sosial. Setiap perusahaan harus memperhatikan dan menjalankan etika-etika yang
berlaku, misalnya taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Adapun
beberapa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
 Jujur dalam berkomunikasi dan bersikap
 Memiliki komitmen dan memenuhi janji
 Memiliki integritas
 Memiliki loyalitas
Etika bisnis adalah sebuah aturan yang bersifat etis mengenai tolak ukur benar
atau tidaknya dalam melaksanakan kegiatan usaha. Etika bisnis mencakup
berbagai aspek kegiatan bisnis baik tingkatan individu, perusahaan, atau
masyarakat secara luas. Ketika Etika bisnis dijalankan dengan benar, baik itu
pada tingkatan individu maupun perusahaan tentunya dapat memberikan
branding value kepada perusahaan serta seluruh stakeholder yang ada.

Sebuah perusahaan memiliki keyakinan bahwa bisnis yang baik adalah bisnis
yang memiliki aspek etis di dalamnya. Etika bisnis juga menjadi pedoman serta
standar bagi semua aktor yang terlibat dalam kegiatan bisnis, seperti owner,
pegawai dan distributor harus melaksanakan kegiatannya pada koridor
profesionalitas dan memiliki aspek etis di dalamnya.
Terkadang orang beranggapan bahwa bisnis ya tetap bisnis. Anggapan ini
memiliki titik fokus pada bagaimana kita mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya tanpa peduli apakah cara kita itu baik atau tidak.

Bisnis yang hanya berorientasi pada profit saja, dan mengesampingkan aspek
etis, tentu tidak akan bernilai. Sebab, bisnis, selain berfokus pada
pengembangan modal untuk mencari keuntungan, juga memperjuangkan nilai-
nilai humanisme untuk manebar nilai manfaat bagi sesama
Adapun macam-macam etika dalam berbisnis adalah sebagai berikut :

1. Bersikap jujur
Jujur adalah salah satu nilai paling dasar yang harus dimiliki dalam berbisnis,
jika Anda sampai ketahuan dalam menjalankan bisnis tidak jujur maka reputasi
bisnis Anda akan hancur dalam waktu yang singkat. Dan perlu diketahui untuk
mengembalikan sebuah kepercayaan dalam bisnis itu sangat sulit serta
membutuhkan waktu yang lama.

2. Berperilaku baik
Berperilaku baik merupakan salah satu elemen terpenting dalam etika
berbisnis. Tetap bersikap baik kepada siapapun baik itu partner bisnis atau
konsumen secara konsisten, image branding perusahaan atau bisnis kita tetap
terjaga.
3. Menggunakan bahasa yang baik
Bisnis selalu berkaitan dengan kegiatan interaksi. Bahasa yang baik akan
meminimalisir terjadinya pertentangan akibat miskomunikasi atau ketersinggungan
akibat kata yang tidak pantas.

4. Bersikap dewasa
Agar bisnis kita berjalan dengan baik, jauhkanlah dari sikap mementingkan Ego
sendiri. Kita harus berpikir terbuka, menerima segala bentuk saran dan kritik. Sebab
bisnis yang baik, adalah bisnis yang berkembang secara konsisten terus menerus.

5. Bersikap sopan
Usahakan mendahulukan sikap sopan dan santun , supaya rekan bisnis kita memiliki
kesan baik terhadap perusahaan kita.

6. Selalu mengucapkan terma kasih


Jangan lupa untuk selalu berucap terima kasih, ini menjadi salah satu apresiasi kepada
orang lain. Selain ucapan jika memungkinkan Anda bisa memberikan sesuatu kepada
orang lain.
Bagi para pengusaha, tujuan etika dalam berbisnis adalah untuk meningkatkan
kesadaran moral serta membuat batasan-batasan bagi para pelaku bisnis serta
menjalankan good business. Para pengusaha harus memiliki pemahaman
bahwa monkey business atau praktek bisnis kotor hanya akan merugikan
banyak pihak, termasuk dirinya sendiri pada akhirnya.

Pemahaman dan pelaksanaan etika dalam berbisnis dengan baik akan


membawa suatu perusahaan ke arah manajemen bisnis yang baik sehingga
memiliki citra yang baik di mata semua orang. Intinya, bisnis yang menerapkan
etika berbisnis yang baik umumnya tidak akan merugikan pihak lain, tidak
melanggar hukum yang berlaku, dan menjaga kondisi bisnis tetap kondusif.
KLASIFIKASI ETIKA
Terdapat 5 klarifikasi menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” kara-
ngan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku
manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola
perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi
yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
2. Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan
norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntu
tan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan
yang menjadi acuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalan-
kan kehidupannya.
3. Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan
oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak
lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan
tujuan yang ditimbulkan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas,
tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin
berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
4. Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para
pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang
dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau
dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
Dalam etika ini dikelompokan menjadi dua macam yaitu :
 Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain
mungkin tidak baik.
 Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak
baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh
yang baik.
5. Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan
kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini
hanya berlaku bagi kelompok parsial, misalnya etika yang sesuai dengan adat
istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lai-lain.
PRINSIP ETIKA BISNIS
Terdapat 4 prinsip etika dalam bisnis yaitu ;
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggap
nya baik untuk dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara
bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksana
annya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
2. Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasil
an perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal
maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh
oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan
perusahaan tersebut.
3. Prinsip Keadilan
Dalam penerapan prinsip ini, maka semua pihak yang ada atau terkait
dengan bisnis Anda harus memberikan kontribusi baik secara langsung
ataupun tidak langsung terhadap keberhasilan suatu bisnis. Maka dari itu se
mua pihak terkait harus mempunyai akses yang positif terhadap kewajiban
yang telah diterima dari perusahaan agar tercapainya keberhasilan.

4. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri


Masyarakat atau konsumen merupakan cerminan dari bisnis kita. Apabila
kita memberikan kontribusi yang positif maka dampaknya terhadap bisnis
kita pun akan positif. Maka dari itu, berikanlah hormat terhadap diri sendiri
dengan melakukan segala sesuatu dengan hal-hal yang positif.
MODEL ETIKA DALAM BISNIS
Model Etika Dalam Bisnis
Model Etika dalam Bisnis, menurut Carrol dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007 : 49), dilihat dari
cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya, di bagi menjadi tiga tingkatan :
1. Immoral Manajemen
Immoral Manajemen adalah tingkatan terendah dari pada model manajemen dalam menerapkan
prinsip etika bisnis. Seorang manajer (pemimpin) yang memiliki jiwa pemimpin atau immoral ini
peduli dengan moralitas didalam dunia bisnis. Seorang pebisnis pada tipe ini ada kelemahan dan
kelengahan yang di miliki seorang pebisnis / kempok pebisnis untuk kepentingan sendiri (pribadi).
2. Amoral Manajemen
Amoral Manajemen merupakan tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam
manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe ini sebenarnya bukan tidak
tahu sama sekali etika atau moralitas.
3. Moral Manajemen
Moral Manajemen merupakan tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas
dalam bisnis. Nilai-nilai etika dan moralitas di letakkan pada level standar tertinggi dari segala
bentuk perilaku dan aktivitas bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai