Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PROFESI

Oleh:
RIZAL RIZKIANTO MANAJEMEN KESEKRETARIATAN DAN PERKANTORAN (041310513019)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012/2013

PENDAHULUAN

Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah : Menjelaskan tentang etika profesi Menjelaskan manfaat mempelajari profesi serta kode etik Contoh kode etik dari beberapa bidang

PEMBAHASAN

Pengertian Etika Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai the discipline which can act as the performance index or reference for our control system. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunyadibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial(profesi) itu sendiri.Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat built-in mechanism berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Pengertian Profesi Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi , kode etik , serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang lisensi tersebut. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit darimanusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya ; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Ciri-Ciri Profesi :

Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

Etika Profesi Etika profesi dapat diartikan sebagai suatu sikap menegakkan aturan-aturan yang disepakati demi kebaikan manusia, sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan pekerjaan berdasarkan skill atau keterampilan khusus. Etika profesi dapat diterapkan di segala profesi yang ada dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu cakupan etika profesi sangat luas. Segala jenis pekerjaan memiliki aturan main tersendiri. Pada dasarnya etika profesi mencakup beberapa hal pokok yang berlaku umum untuk setiap profesi, hal-hal pokok tersebut yaitu: a.Tanggung Jawab; baik terhadap pekerjaan, hasil, serta dampak pekerjaan tersebut b.Keadilan; berkaitan dengan hak-hak orang lain yang wajib dipenuhi oleh kita dalam melakukan suatu profesi c.Otonomi, hal ini bermaksud untuk memberikan kewenangan kepada setiap orang sesuai dengan tuntutannya dalam menjalani suatu profesi. Profesional Profesional adalah pekerjaan yang menjalankan profesi. Setiap profesional berpegang teguh pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pesanan yang khusus dan disamping itu pula ada unsur semangat pengapdian (panggilan profesi) didalan melaksanakan suatu kegitan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakan dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/atau kekayaan materil duniawi.

Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya, Skill, Knowledge dan Attitude !

Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar ahli di bidangnya. Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan bidangnya.

Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya.

PENGERTIAN MORAL Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata etika, maka secara etimologis, kata etika sama dengan
kata moral karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalau arti kata moral sama dengan kata etika, maka rumusan arti kata moral adalah nilai-nilai dan norma- norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu etika dari bahasa Yunani dan moraldari bahasa Latin. Jadi bila kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan normanorma etis yang berlaku dalam masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak baik.Moralitas (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang moralitas suatu perbuatan, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Perbedaan antara etika dan moralitas yaitu : Moralitas mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran. Moralitas mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral. Moralitas menyediakan rel kehidupan sedangkan etika berjalan dalam relkehidupan. Moralitas itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan. Moralitas itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah). Moralitas itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan. Moralitas ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan. Moralitas itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman.

Moralitas tidak bisa dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi. Moralitas itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada sikon, motif, tujuan, kepentingan.
Pengertian Etiket

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata etiket, yaitu : 1.Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. 2. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam Perbedaan etiket dan etika : Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia, artinya cara yang ditentukan dan diharapkan dalam sebuah kalangan tertentu. Sedangkan etika tidak terbatas pada cara melakukan suatu perbuatan, melainkan etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri, serta membahas tentang masalah apakah perbuatan tersebut boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan, maksudnya adalah etiket hanya berlaku apabila ada orang lain atau saksi mata. Sedangkan Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Etiket bersifat relatif, artinya adalah seseorang yang dianggap melanggar etiket pada salah satu kebudayaan belum tentu dianggap melanggar etika pada kebudayaan yang lain. Sedangkan Etika bersifat tetap dan tidak dapat ditawar. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja atau dari segi luar saja. Sedangkan Etika memandang manusia dari segi dalam. maksudnya adalah, orang yang memegang teguh etiket masih bisa bersikap munafik, sebaliknya orang yang berpegang teguh pada etika tidak akan bersikap munafik, karna apabila orang tersebut munafik, maka orang tersebut tidak bersikap etis (orang yang benar-benar baik).

Keterkaitan Etika dan etiket yaitu sama-sama menyangkut perilaku manusia, kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia. Dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Tujuan dan Manfaat mempelajari Etika Profesi tujuan dari mempelajari etika profesi: Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Menentukan baku standarnya sendiri.

Menurut saya sesungguhnya etika profesi tersebut dibutuhkan oleh setiap orang dalam menjalani hidupnya, karena setiap orang harus bisa berpikir untuk lebih kritis tentang perilaku yang dianggap baik atau buruk secara moral. Tetapi tidak hanya belajar etika profesi orang tersebut bisa dikatakan menjadi lebih baik secara langsung, dimana etika profesi merupakan teori-teori untuk membuat orang tersebut menjadi lebih baik tergantung orang tersebut menyikapinya. Tujuan dasar mempelajari etika profesi adalah mengajak orang bersikap atau bertingkah laku dan mau berfikir lebih kritis dan rasional dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan, sehingga dapat menciptakan suasana lebih harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera. Kode Etik Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku Menurut Surna (1990:56) kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi sekaligus sebagai sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Menurut Surna ( 1990:56) ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi kode etik profesi yaitu : 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalisme yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial). 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Tujuan Kode Etik Profesi : Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Menentukan baku standarnya sendiri. Contoh Penerapan Kode Etik Dalam Beberapa Bidang Contoh penerapan kode etik pada bidang profesi guru : Guru memiliki kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk manusia pembangunan yang Pancasila. Inilah bunyi kode etik guru yang pertama dengan istilah berbakti membimbing yang artinya mengabdi tanpa pamrih dan tidak pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi). Istilah seutuhnya lahir batin, secara fisik dan psikis. Jadi guru harus berupaya dalam membentuk manusia pembangunan Pancasila harus seutuhnya tanpa pamrih. Contoh penerapan pada bidang keperawatan yaitu : 1. Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal : Pemberian O2 -> diteruskan / di stop. Program pengobatan diteruskan / tidak Suport terapi ( RJP ) sampai kapan. Dalam kondisi MBO.

2. Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent. Pasien teriminal Status vegetatif Pasien HIV /AID Pasien mendapat terapi diet Pasien menghadapi tindakan medik Operasi, pemakaian obat yangharganya mahal dll. 3. Bioetika : Aborsi, pembatasan kelahiran,sterilisasi, bayi tabung, tranplantasi organ dll. Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran.

Permintaan informasi data pasien, Catatan medik, Pembicaraan kasus pasien.

Contoh seorang sistem analis Sebagai seorang system analis tidak boleh mengevaluasi program atau sistem milik orang lain dengan motif tidak suka dengan pribadi si pembuat program atau sistem. Atau seorang sistem analis tidak boleh menyarankan kepada pengguna sistem bahwa sistem miliknya lah yang paling baik dengan motif mencari keuntungan pribadi. Contoh seorang desainer program Sebagai seorang desainer program tidak boleh membuat suatu program yang bertujuan untuk merusak sistem orang lain atau merugikan masyarakat banyak, misalnya membuat virus atau membuat program bajakan yang mungkin pada dasarnya untuk mempermudah orang lain, namun tetap saja akan berimbas pada kerugian di pihak lainnya, atas royalty yang seharusnya diterima dan juga tidak boleh membuat program dengan maksud membajak hak cipta program orang lain. Sedangkan untuk seorang programmer atau pelaksana program, tidak boleh memanfaatkan program tersebut untuk merusak atau merugikan orang lain walaupun tidak memiliki motif jahat, misalnya seorang programmer yang meng-hack suatu sistem atau situs dengan maksud sebenarnya hanya ingin dikenal orang lain atau ingin dikenal di lingkungan TI, namun perbuatannya itu bisa mengakibatkan berhentinya atau terganggunya suatu sistem milik orang lain atau bahkan korporasi.

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa etika menjadi acuan manusia untuk berperilaku yang seolah menjadi batas pembeda manusia dengan makhluk lainnya untuk berperilaku. Setiap profesi pasti memiliki etika , peraturan yang berbeda beda.Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, setiap profesi menerapkan standar mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.

DAFTAR PUSTAKA http://bangudin22.blogspot.com/2013/04/pengertian-moral-dan-etika.html http://www.slideshare.net/lilissetiyorini/penerapan-kode-etik-pada-profesi-guru http://www.scribd.com/doc/93862867/Tujuan-Dari-Mempelajari-Etika-Profesi http://hana-cahyani.mhs.narotama.ac.id/files/2011/12/Etika-Bisnis.pdf http://asisbuton.files.wordpress.com/2009/02/id2-pengertian-etika.pdf http://yunizainisyah.wordpress.com/tugas/etika-dan-moralitas/

Anda mungkin juga menyukai