PENDAHULUAN
memahami
antara lain
Makna kedua menurut kamus lebih penting etika adalah kajian moralitas.
Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan
moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun
hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek.
A. Moralitas
Moral berasal dari kata mos dalam bahasa latin, yang bentuk jamaknya
mores,
yang
artinya
adalah
tata
cara
atau
adat
istiadat
(http//:staff.uny.ac.id)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moral diartikan sebagai aklak,
budi pekerti, atau susila.
Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai pedoman yang dimiliki individu
atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenisjenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai
yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau
secara moral buruk. Norma moral seperti selalu katakan kebenaran,
membunuh orang tak berdosa itu salah. Nilai-nilai moral biasanya
diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau
ciri-ciri objek yang bernilai, semacam kejujuran itu baik dan ketidakadilan
itu buruk. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari
keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi,
majalah, music dan perkumpulan.
Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan
merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan
manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan
otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk
(khususnya) kepentingan diri.
C. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
3
benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan
dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis
adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika
seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Menurut K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: PenerbitKanisius,
2000, Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas
dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005)
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan
benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan
ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait
dengan masalah moral yang kompleks. (Hill dan Jones, 1998)
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara
membuat keputusan bisnis. (Steade et al (1984: 701) dalam bukunya Business,
Its Natura and Environment An Introduction).
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri
dan juga masyarakat. (Business & Society - Ethics and Stakeholder
Management, Caroll&Buchholtz.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Sarina H. Manaroinsong dalam jurnal Etika Bisnis menulis keutamaan,
sasaran dan lingkup etika bisnis.
a. Keutamaan Etika bisnis
Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orangorang profesional di bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya
memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan
tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik
Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benarbenar raja. Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra
bisnis yang baik dan etis.
Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin
kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus
menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis.
Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah
tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan.
Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale: perlakuan yang baik
terhadap karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20%
atau telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%.
b. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan
bisnisnya secara baik dan etis.
Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau
karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang
tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
D. Integritas
Integritas berasal dari bahasa Latin integer; incorruptibility , firm
adherence to a code of especially moral a acristic values, yaitu , sikap yang
teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang
melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
Definisi integritas secara kamus :
Integrity is a personal quality of fairness that we all aspire to unless you're
a dishonest, immoral scoundrel, of course.
Having integrity means doing the right thing in a reliable way. It's a
personality trait that we admire, since it means a person has a moral compass
that doesn't waver. It literally means having
Dalam kamus Indonesia terkait mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan
kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan
kewibawaan; kejujuran
Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah
tindakan. Bila kita menelusuri karakter yang dibutuhkan para pemimpin saat
ini dan selamanya mulai dari integritas, kredibilitas dan segudang karakter
mulia yang lainnya-pastilah akan bermuara pada pribadi agung manusia
pilihan al-mustofa Muhammad saw. Yang di utus untuk menyempurnakan
karakter manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengambilan Keputusan Moral dalam Etika Bisnis
Scholars George dan John Steiner telah mengidentifikasi enam sumber utama
etika dalam arena bisnis Amerika .
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.
Pengambilan keputusan semata-mata bukan karena kepentingan pribadi
dari seorang si pengambil keputusannya. Beberapa hal kriteria dalam
pengambilan keputusan yang etis diantaranya adalah :
1) Pendekatan bermanfaat (utilitarian approach), yang dudukung oleh filsafat
abad kesembilan belas , pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep
tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi
jumlah terbesar.
2) Pendekatan individualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu
tindakan dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan
terbaik jangka panjang seorang indivudu.
3) Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga
hak-hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
hak persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan hanya jika individu
hukuman (punishment)
Tahap 2: Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak
tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap
kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip
kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih
untuk
melaksanakan
norma-norma
yang
ada
dan
Tahap 6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan
norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara
seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yang menilai
apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak
bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya
universal
sbg
sumber
utk
menentukan
suatu
perilaku
yang
10
jawab moral, perusahaan perlu berstatus moral atau dengan kata lain
perusahaan merupakan pelaku moral. Pelaku moral (moral agent) bisa
melakukan perbuatan yang kita beri kualifikasi etis atau tidak etis. Salah
satu syarat penting adalah miliki kebebasan atau kesanggupan
mengambil keputusan bebas.
Apakah pimpinan perusahaan atau orang-orang pembentuk perusahaan
merupakan pelaku moral. Mereka masing-masing miliki status moral.
Yang dipersoalkan adalah apakah perusahaan sendiri merupakan pelaku
moral, terlepas dari orang yang termasuk dalam perusahaan ini. Ada
argument pro dan kontra. Disatu pihak harus diakui bahwa hanya
individu atau manusia perorangan yang mempunyai kebebasan untuk
mengambil keputusan, dan akibatnya hanya individu yang dapat
memikul tanggung jawab. Tetapi di lain pihak suli juga untuk menerima
pandangan bahwa perusahaan hanyalah semacam benda mati yang
dikemudikan oleh para manager.
Perusahaan yang mepunyai sejarah tertentu yang sering dilukiskan pada
kesempatan
yubileum
100
tahun
berdirinya
atau
sebagainya.,
Milton
Friedman
menyebutkan
peningkatan
keuntungan
13
kontrak.
harga sebanding.
Kejujuran
dalam
hubungan
kerja
intern
dalam
suatu
perusahaan.
Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional,
objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip
Saling
Menguntungkan
menuntut
agar
bisnis
dijalankan
15
Dalam bukunya yang berjudul The Seven Habit of Effective People Stephen
R. Covey membahas hal-hal yang kritis tentang integritas dalam bisnis dan
tindakan.
16
Anak pertama dari integritas adalah wisdom (bijaksana). Kita akan menilai
segala sesuatu secara lebih baik. Kita tidak akan dalam kondisi overactive,
tidak akan dikhotomi, tidak akan menjadi sumber bencana, tidak akan
berlaku ekstrim. Kita akan menjalani hidup secara seimbang dengan
kebijaksanaan (wisdom), akan melihat segala sesuatu secara perspektif
17
yang benar dan seimbang. Tidak akan bereaksi berlebihan ataupun kurang
bereaksi.
lain.
Buah manis yang lain dari pribadi dan organisasi yang berintegritas adalah
relationships of thrust (hubungan yang saling percaya) dengan semua
pemegang kepentingan (stakeholders).
18
pergi berkelana keliling dunia ke Tahiti, Australia, dan Afrika Selatan, dan
akhirnya diperkenalkan oleh ibunya dengan seorang penyair Skotlandia
bernama Gordon Roddick. Anita dan Gordon menikah pada tahun 1970, ketika
mereka sudah memiliki seorang putri dan Anita sedang hamil putri kedua.
Mereka berdua membuka rumah makan, dan mengembangkan bisnis dengan
membuka sebuah hotel.
Sewaktu suaminya berkelana di Amerika, Anita Roddick membuka toko The
Body Shop dengan uang hasil pinjaman. Toko pertama didirikannya di
Brighton pada tahun 1976, dan belum banyak mempunyai barang. Ketika baru
dibuka, tokonya hanya menjual sejumlah krim dan produk perawatan rambut.
Pada tahun 1990, Roddick membantu pendirian majalah The Big Issue yang
keuntungan penjualannya digunakan untuk membantu tunawisma. Selain itu,
Roddick mendirikan yayasan amal Children On The Edge untuk membantu
anak-anak yang kurang beruntung di Eropa Timur dan Asia. Roddick juga
banyak membantu sejumlah organisasi amal termasuk Greenpeace. Pada bulan
Februari 2007, Roddick mengumumkan dirinya menderita Hepatitis C
menahun, dan mempromosikan yayasan Hepatitis C Trust, dan ikut serta
melakukan kampanye penanggulangan Hepatitis.
Bennett "Ben" Cohen (lahir 18 Maret 1951) adalah seorang Amerika
pengusaha, aktivis, dan dermawan. Dia adalah co-pendiri perusahaan es krim
Ben & Jerry .
Lahir di Brooklyn, New York dan dibesarkan di kota Merrick di Long Island
oleh orang tuanya Frances dan Irving, Cohen pertama kali bertemu dan
berteman dengan mitra bisnis masa depannya, Jerry Greenfield , dalam kelas
olahraga SMA kelas tujuh pada tahun 1963. Dalam tahun berikutnya, Cohen
menemukan pekerjaan sebagai tukang es krim sebelum kuliah di Colgate
University
Sekitar 1977, Ben telah memutuskan untuk masuk ke bisnis makanan dengan
teman lamanya Jerry Greenfield , dan pada bulan Mei tahun depan, dua orang
membuka Ben & Jerry Homemade Ice Cream Parlor di Burlington, Vermont.
Mereka awalnya berniat untuk memulai bisnis bagel, tetapi menemukan biaya
peralatan mahal dan beralih ke es krim sebaliknya, memilih Burlington
19
sebagai lokasi karena itu adalah kota perguruan terkemuka yang tidak
memiliki sebuah toko es krim.
Ben & Jerry langsung menjadi hit di Burlington, gambar orang banyak dengan
es krim yang dicampur krim lokal segar dan susu dengan rasa baru liar dan
"sebagian besar dari bahan-bahan apa pun yang mereka merasa baik."
Ben & Jerry secara bertahap berkembang menjadi bisnis nasional dan salah
satu yang usaha terbesar perusahaan es krim di Amerika Serikat. Selanjutnya
Cohen menggunakan keuntungan dari es krim tersebut untuk aktif secara
sosial, umumnya melalui Ben & Jerry Yayasan. Yayasan menerima 7,5% dari
semua keuntungan Ben & Jerry
Leona Helmsley
demi karier & bisnis Perjalanan karier dimulai dari bawah sampai bisa
memiliki usaha sendiri
Ethos kerja
Objektiv
Leadership
Metods
Asumsi behavior
21
BAB III
STUDI KASUS DAN KESIMPULAN
22
Dalam studi kasus kali ini, kami mengambil contoh dalam Etika Perbankan
Seorang pejabat bank mengadakan manipulasi secara licik sehingga
sulit dibuktikan bahwa bank dirugikan. Pejabat tersebut begitu licik, sehingga
tidak mudah dibuktikan tentang adanya manipulasi yang menguntungkan pejabat.
Pejabat Bank, bermaksud mengantongi uang manipulasi beberapa ratus juta
rupiah dan mendiamkannya. Sewaktu pejabat bank merenungkan perbuatannya,
ia sadar bahwa bank yang dirugikan, seandainya uang tidak dikembalikan.
Seandainya beberapa pejabat bank melakukan hal yang sama, maka
kemungkinan besar bank akan jatuh pailit. Uang yang tertanam di bank itu bukan
hanya milik beberapa gelintir pemegng saham, melainkan juga ratusan orang
menyimpan uangnya di bank tersebut.
Menurut etika perbankan, setiap uang milik bank tidak boleh diambil
atau ditarik oleh pejabat bank untuk dimiliki secara pribadi. Hal ini bertentangan
dengan etika perbankan. Karena pejabat bank tersebut sadar akan etika perbankan
yang melarang mengambil uang bank untuk kepentingan pribadinya, maka
pejabat bank tersebut wajib untuk mengembalikan uang bank. Kesadaran terakhir
ini kita sebut kesadaran moral. Keputusan ini secara sadar diambil oleh pejabat,
karena ia merasa bahwa itu adalah tanggung jawabnya bukan saja sebagai
karyawan bank, melainkan juga sebagai manusia yang memiliki moral atau
kesusilaan berlandaskan ajaran Tuhan Yang Maha Esa yang tercantum dalam sila
pertama Pancasila. Ajaran Agama melarang mengambil uang atau barang milik
orang lain untuk kepentingan diri sendiri.
3.2. Kesimpulan
a. Dalam bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka
diperlukan prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku
bisnis tersebut. Adanya etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru
23
tidak ada pengecualian serta bukan pula bentuk permusuhan yang lama
terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis.
b. Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan. Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi
keputusan bisnis adalah Para pengusaha dan mitra usaha, Petani dan
perusahaan pemasok bahan baku, Organisasi pekerja, pemerintah, bank,
investor, masyarakat umum serta pelanggan
c. Etika bisnis bisa membantu untuk mengambil keputusan moral yang dapat
dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku
moral dalam perusahaan.
d. Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak yang
bersangkutan dengan perusahaannya seperti tanggung jawabnya terhadap
lingkungan, karyawan, investor, pelanggan, masyarakat. Karena dengan
beretika bisnis yang baik selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari
semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan
maju / mundurnya suatu perusahaan.
e. Integritas
menjadi
kunci
kepemimpinan
bagaimana
membuat
keputusan yang benar pada waktu yang benar dalam bersikap dan
berperilaku karena disitulah terletak pondasi dalam membangun
kepercayaan dan hubungan antara individu dalam organisasi. Integritas
seseorang dapat menuntun mana yang jujur dan yang tidak jujur yang
tidak mudah di kacaukan hal-hal yang bersifat formal tapi dapat
menyesatkan.
f. Banyak organisasi yang menerapkan desain budaya organisasi yang
bukan didasarkan pada budaya etis tapi mengadopsi penalaran moral
pada tahap rendah dengan hanya menitikberatkan perhatian pada
perilaku, berujung pada pengambilan keputusan dan perilaku yang
tidak etis yang dilakukan oleh karyawan, Menerapkan integritas moral
di dalam konteks organisasi dengan demikian perlu memikirkan
bagaimana membentuk perilaku anggota organisasi agar sejalan dengan
perilaku yang diharapkan oleh organisasi dan sekaligus membentuk
kesadaran moral yang berorientasi kepada nilai moral universal.
24